Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

A. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


1. Pengertian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Macam BUMN meurut undang-undang No.19 tahun 2003 :
a. PERSERO
b. PERUM
Modal BUMN
a. Kekayaan negara yang dipisahkan.
b. Penyertaan modal negara dalam rangka pendirian/ penyertaan BUMN. Bersumber
dari (pasal 4 ayat (3) UU BUMN)

2. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Secara umum ciri-ciri BUMN adalah sebagai berikut.
1) Melayani kepentingan umum.
2) Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara.
3) Berusaha untuk memperoleh keuntungan.
4) Berstatus badan hukum.
5) Modalnya dapat berupa saham dan obligasi untuk BUMN yang telah go public.
6) Bergerak di bidang produksi atau jasa yang bersifat vital (menyangkut hajat hidup
orang banyak).
7) Bertujuan membangun ekonomi nasional dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
rakyat.
8) Segala hak, kewajiban, dan tanggung jawab berada di tangan negara.
9) Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik dari lembaga keuangan bank maupun
non bank.
10) Pengawasan dilakukan oleh alat perlengkapan negara

3. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Negara


Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2003 pasal 9 tentang Bentuk-Bentuk Usaha Negara,
BUMN dikelompokkan menjadi 2, yaitu Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan
Perseroan (Persero)
1) Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan Perseroan adalah perusahaan yang modalnya berbentuk saham dan
sebagian dari modal tersebut milik negara. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan
mencari laba (profit motive). Status perusahaan merupakan badan hukum dan
diberikan kebebasan bergerak untuk bekerja sama dengan pihak swasta. Hampir
semua perusahaan milik negara dewasa ini berbentuk Perseroan. Contoh
perusahaan negara yang berbentuk perseroan (PT) antara lain: PT Pos Indonesia,
PT PLN, PT Telkom, GIA (Garuda Indonesia Airways), PT BNI, PT Pelni, PT
Aneka Tambang, PT KAI, dan lain-lain.
Ciri-ciri Perusahaan Perseroan adalah:
a) bertujuan mencari laba (profit motive),
b) berstatus badan hukum dalam bentuk PT,
c) usahanya pada sektor vital dan strategis serta profitable,
d) modalnya merupakan kekayaan negara yang dipisahkan dengan bentuk saham,
e) diperbolehkan menjual sahamnya atau obligasi kepada swasta,
f) tidak memiliki fasilitas negara,
g) dipimpin oleh direksi, dan
h) karyawannya berstatus sebagai pegawai swasta.
Contoh:
Beberapa contoh perusahaan perseroan adalah PT (Persero) PLN, PT (Persero)
Kereta Api Indonesia, dan Bank-BankPemerintah.
2) Perusahaan Umum (Perum)
Perusahaan Umum (Perum) adalah perusahaan negara yang bertugas melayani
kepentingan masyarakat luas dalam bidang produksi, distribusi, dan konsumsi.
ContohPerusahaan Umum antara lain:, Perum Perumahan Umum Nasional
(Perumnas), dan Perum Dinas Angkutan Motor Republik Indonesia (Damri).
Ciri-ciri Perusahaan Umum adalah sebagai berikut.
a. Melayani kepentingan umum sekaligus mencari keuntungan.
b. Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan undang-undang.
c. Pada umumnya bergerak di bidang usaha jasa yang vital bagi masyarakat.
d. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan,
serta dapat memperoleh pinjaman dari dalam maupun luar negeri.
e. Dipimpin oleh dewan direksi.
f. Pimpinan dan karyawan berstatus pegawai perusahaan negara yang diatur
tersendiri.
g.Perum mempunyai kekayaan yang terpisah sehingga mempunyai kebebasan
bergerak.
h. Perum dapat menuntut dan dituntut di muka pengadilan dan diatur secara
perdata.
4. Peran BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran sebagai berikut :
a. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan
negara.
b. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
c. Membuka lapangan kerja
d. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
e. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari
keuntungan, tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
f. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
g. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya
prinsip-prinsip ekonomi
5. Restrukturisasi dan Privatisasi BUMN
Menurut Undang- undang No. 19 Tahun 2003, Pasal 72 : Ayat (1)
Restrukturisasi dialakukan dengan maksud untuk menyehatkan BUMN agar dapat
beroperasi secara efisien, transparan, dan professional. Ayat (2) tujuan restrukturisasi
adalah untuk :
a. Meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan.
b. Memberikan manfaat berupa dividend an pajak kepada Negara.
c. Menghasilkan produk dan layanan dengan harga yang kompetitif kepada
konsumen.
d. Memudahkan pelaksanaan privatisasi.
Persero terbuka sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai privatisasi.
Privatisasi penjualan saham persero, baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak
lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat
dari Negara dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat.
Privatisasi dilakukan dengan maksud sebagai berikut :
a. Memperluas kepemilikan masyarakt atas persero
b. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
c. Menciptakan struktur keuangan dan manajemen.
d. Menciptakan persero yang berdaya saing dan berorientasi global.
e. Menciptakan struktur industri yang sehat dan kompetitif.
f. Menumbuhkan iklim usaha makro dan kpasitas pasar.
Persero yang dapat yang dapat diprivatisasi, adalah sektor usaha/industry yang
kompetitif atau yang unsur teknologinya cepat berubah, sedangkan persero yang tidak
dapat diprivatisasi sebagai berikut :
a. Persero yang menurut perundang- undangan, usahanya hanya boleh dikelola oleh
BUMN.
b. Persero yang bergerak di sektor usaha yang berkaitan dengan pertahanan dan
keamanan Negara.
c. Persero yang bergerak di sektor tertentu dan tugas khusus oleh pemerintah untuk
melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
d. Persero yang bergerak di bidang usaha SDA yang secra tegas berdasarkan
perundang-undangan dilarang untuk diprivatisasi.
Di Indonesia Sudah menjadi Persero Terbuka adalah PT Bank BNI Tbk, PT
Kimia Farma Tbk, PT Indo Farma Tbk, PT Tambang Timah Tbk, PT Aneka Tambang
Tbk, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

6. Kelebihan dan Kelemahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Kebaikan dan Kelemahan BUMN
Kebaikan :
Kelebihan dan kekurangan BUMN :
Kelebihan BUMN Kekurangan BUMN
1. Melayani kebutuhan barang /jasa 1. Inefisien Karena merasa milik Negara
masyarakat menguasai hajat hidup yang semua warga merasa memiliki
orang secara ad
2. Mecegah monopoli oleh pihak 2. Sering terjadi KKN
swasta
3. Memberikan kesejahteraaan yang 3. Disiplin, inovatif dan kreatif rendah
lebih baik bagi para pegawai karena kurang tantangan
4. Dapata menangani bidang usaha 4. BUMN yang maju pesat
yang membutuhkan modal sangat menimbulkan persaingan yang tidak
besar sehat dengan swasta.

5. Mudah bekerja sama dengan badan 5. BUMN yang mengeksploitasi


usaha lain. kekayaan alam dan dapat merusak
lingkungan.
6. Mengeruk keuntungan sebagai Monopoli Negara yang berlebihan
sumber penghasilan untuk mengisi akan mematikan usaha- usaha swasta
kas Negara
Dapat membina usaha kecil dan Pada BUMN yang go public
menengah dibagikan, akibatnya profit Negara
sedikit
Sarana dan prasarana umum Apabila permodalan dari pinjaman
difasilitsai Negara. luar negeri terlalu banyak dan sulit,
maka tanggungan utang Negara
menjadi semakin besar.
Sebagai perintis usaha yang belum
dilaksanakan oleh koperasi atau
swasta.
Sebagai stabilisator perekonomian
dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan rakyat.

BADAN USAHA MILIK SWASTA (BUMS)

A. BADAN USAHA MILIK SWASTA (BUMS)


1. Pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Di Indonesia terdapat beragam jenis badan usaha swasta. Kesemuanya
mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia.
Badan usaha ini seluruh modalnya dimiliki oleh pihak swasta, baik secara
perseorangan maupun persekutuan. Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS
adalah badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau
sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33, bidang- bidang usaha
yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi
yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup
orang banyak.
2. Tujuan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
BUMS bertujuan untuk mencari keuntungan seoptimal mungkin, untuk
mengembangkan usaha dan modalnya serta membuka lapangan pekerjaan.
Selain berperan dalam menyediakan barang, jasa, badan usaha swasta juga
membantu pemerintah dalam usaha mengurangi pengangguran serta
memberi kontribusi dalam pemasukkan dana berupa pajak.
Berdasarkan pasal 27 ayat 2 UUD 1945 dan alinea ketiga penjelasan pasal
33 UUD 1945, dapat ditarik kesimpulan bahwa hanya perusahaan yang tidak
menguasai hajat hidup orang banyak yang boleh ada di tangan seseorang
yang kemudian di kenal dengan swasta. Contoh badan Usaha milik swasta :
a. PT Pupuk Kaltim
b. PT Krakatau Steel
c. PT Aneka Electrindo Nusantara
d. PT Holcim
e. PT Union Metal
f. PT XL. Axiata Tbk
g. PT djarum
h. PT Indosat Tbk
i. PT fastfood Indonesia Tbk (KFC), dll

3. Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) mempunyai ciri-ciri yang dapat
dikategorikan berdasarkan kepemilikannya, fungsi, dan permodalannya.
a. Berdasarkan kepemilikannya, BUMS mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut.
1) Untuk badan usaha swasta perseorangan, antara lain:
 Pemilik badan usaha adalah perseorangan,
 Pemilik merupakan pemegang kekuasaan tertinggi, sehingga
dapat mengatur segala sesuatu usahanya,
 Jalannya badan usaha tergantung pada kebijakan perseorangan,
 Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung
jawab pemilik secara perseorangan.
2) Untuk badan usaha swasta persekutuan, antara lain:
 Pemilik badan usaha adalah persekutuan dua orang atau lebih,
 Wewenang pengelolaan badan usaha ditetapkan berdasarkan
penjanjian dalam persekutuan,
 Maju mundurnya kegiatan badan usaha tergantung pada sekutu
yang mengurusnya,
 Seluruh kegiatan usaha diarahkan untuk mencapai keuntungan
bersama.
b. Berdasarkan fungsinya, BUMS mempunyai ketentuan sebagai berikut.
1) Bertujuan untuk memperoleh keuntungan dan membagikan
keuntungan tersebut
2) Sebagai lembaga ekonomi yang memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan menciptaken barang dan jasa yang dibu-tuhkan
oleh masyarakat
3) Sebagai salah satu dinamisator dalam kehidupan perekonomian
masyarakat
4) Sebagai pengelola dan pengolah sumber daya, baik sumber daya
alam maupun sumber daya manusia
5) Sebagai partner kerja pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
c. Berdasarkan permodalannya, BUMS mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut.
1) Modal seluruhnya dimiliki oleh pihak swasta atau pengusaha.
2) Pinjaman diperoleh dari bank dan lembaga keuangan bukan bank.
3) Dapat menerbitkan saham dan menjualnya kepada masyarakat
melalui bursa efek.
4) Laba sebagian dibagi kepada pemegang saham, dan sebagian
merupakan laba yang ditahan.
5) Cadangan-cadangan untuk pengembangan usaha.
6) Dapat menerbitkan obligasi untuk pinjaman jangka panjang.

4. Peran Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dalam Perekonomian


Nasional
a. Sebagai salah satu penyokong berlangsungnya pembangunan
nasional.
Jumlah BUMS lebih banyak dari BUMN dan Koperasi. Banyaknya BUMS
berdampak pada perekonomian nasional dan juga penerimaan nasional
baik dari sektor pajak maupun dari produksi nasional dan investasi.
Dengan adanya barang dan jasa yang dihasilkan BUMS, perputaran
uang juga semakin cepat.
b. Sebagai pembuka peluang kerja terbesar
Pekerja di BUMS tentu lebih banyak dari pada di BUMN dan koperasi.
Semakin banyak Kesempatan kerja, angka pengangangguran dapat
ditekan seminimal mungkin, sehingga masalah-masalah yang timbul
dari adanya pengangguran dapat berkurang pula.
c. Sebagai mitra BUMN
Dalam banyak hal, BUMN menggandeng BUMS terutama yang berasal
dari luar negeri atau yang bertaraf multinasional untuk membantu dari
sektor permodalan dan teknologi.contoh, pertamina bekerjasama
dengan beberapa badan usaha swasta asing. pengeboran minyak di
blok Cepu (Jawa Tengah) bekerjasama dengan Exxon Amerika.
d. Meningkatkan Pendapatan Nasional
Keberadaan BUMS, di samping sebagai salah satu sumber pajak juga
meningkatkan pendapatan nasional, baik dari gaji karyawan BUMS
maupun pendapatan Perusahaan. Nilai tambah dari BUMS-BUMS yang
melakukan kegiatan produksi meningkatkan jumlah produksi nasional
yang menjadi elemen perhitungan pendapatan nasional.
e. Meningkatkan penerimaan devisa negara dari perusahaan swasta yang
melakukan kegiatan ekspor dan impor.
f. Ikut mendorong pertumbuhan ekonomi dan ikut meningkatkan taraf
hidup serta kesejahteraan rakyat
g. Pendorong peningkatan profesionalisme yang mengakibatkan
terjadinya efisiensi dan efektivitas badan usaha lainnya
h. Menciptakan peluang usaha yang memberikan kontribusi positif dalam
lapangan bisnis

5. Bentuk- Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)


Badan usaha swasta di Indonesia bisa digolongkan menjadi dua
kelompok besar, yaitu:
a. Badan Usaha Milik Swasta Nasional
1) Perusahaan Perorangan
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha yang dimiliki
oleh satu orang. pemilik bertanggungjawab sepenuhnya terhadap
semua risiko dan kegiatan perusahaan. bentuk usaha ini lebih
mudah dan biasanya dipakai untuk usaha kecil menengah
karenamodal perusahaan berasal dari satu orang pemilik. dalam
perusahaan perseorangan tidak terdapat pemisahan kekayaan
sehingga utang perusahaan berarti utang pemiliknya. Atau, seluruh
harta kekayaan pemilik menjadi jaminan bagi semua utang
perusahaan.
 Kebaikan dari bentuk usaha perorangan
1. Aktivitas relatif sedikit dan sederhana sehingga biaya
organisasi rendah
2. Manajemennya relatif fleksibel
3. Mudah didirikan dan dibubarkan
4. Pengambilan keputusan relatif cepat
5. Rahasia perusahaan lebih terjamin
6. Seluruh keuntungan menjadi milik pemilik perusahaan
 Kelemahan dari bentuk usaha perorangan
1. Kemampuan manajerial terbatas dan bergantung pada satu
orang
2. Tanggungjawab pemilik tak terbatas. utang perusahaan
ditutup oleh harta pribadi
3. Sumber keuangan terbatas sehingga besar atau luas usahnya
terbatas
4. Investasi umumnya terbatas
5. Kelangsungan hidup perusahaan bergantung dari seorang
pemilik
2) Firma
Firma merupakan jenis badan usaha persekutuan yang
didirikan lebih dari satu orang dan tanggungjawab masing-masing
anggota tersebut sama. Kekayaan juga menyatu dengan kekayaan
pemilik seperti di perusahaan perorangan. Kerugian dan
kebangkrutan dapat berakibat pada kekayaan dan kebangkrutan
para pendiri firma.
 Kelebihan Firma:
1. Cara mendirikan mudah
2. Umumnya kemampuan memenuhi kebutuhan modal lebih
besar dibandingkan dengan perusahaan perorangan
3. Keputusan hasil musyawarah
4. Pembagian kerja antar sekutu berdasarkan keahlian masing-
masing
5. Perhatian sekutu terhadap kegiatan firma cukup besar.
tindakan sekutu yang satu juga menjadi tanggungjawab
sekutu lain.
 Kelemahan Firma
1. Kontinuitas atau kelangsungan hidup firma tidak terjamin
apabila salah satu sekutu meninggal atau menari diri
2. Tanggungjawab tiap sekutu tidak terbatas
3. Pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang, memungkinkan
lambatnya pengambilan keputusan
4. Peluang terjadinya perselisihan antara sekutu cukup besar
dan dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan
3) Commanditer Vennostchaft (CV)
CV merupakan badan usaha yang dimilki oleh beberapa
orang yang terdiri dari dua kelompok, sekutu aktif dan sekutu pasif.
sekutu aktif adalah pemilik dan pendiri yang disamping menyetor
modal juga ikut mengelola dan menentukan maju mundurnya
badan usaha. Sekutu pasif adalah pemilik dan pendiri yang hanya
menyetor modal tanpa ikut mengelola CV.
 Kebaikan CV
1. Pendiriannya mudah
2. Pemenuhan kebutuhan modal lebih besar dan relatif mudah
yaitu dengan menyertakan sekutu komanditer
3. Perolehan pinjaman (kredit) relatif lebih mudah dibandingkan
perusahaan perseorangan atau firma
4. Kemampuan manajemen lebih baik, sebab jadi persero aktif
sudah harus dipersiapkan sebelumnya.
 Kelemahan CV
1. Kelangsungan hidup persekutuan tidak pasti karena hanya
mengandalkan pada sekutu komplementer
2. Untuk persekutuan campuran, yang persero aktifnya lebih dari
seorang terjadi kemungkinan perselisihan
3. Tanggungjawab sekutu tidak sama
4. Kemungkinan terjadi kecurangan (ketidak jujuran) dari sekutu
aktif
5. Kesulitan untuk menarik kembali modal yang telah disetor
terutama sekutu komplementer
4) Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang
memperoleh modal dengan mengeluarkan sero atau saham, di
mana setiap orang dapat memiliki satu atau lebih saham, serta
bertanggung jawab sebesar modal yang diserahkan. Mendirikan PT
harus dengan akta notaris dan izin (persetujuan dari menteri
kehakiman), serta diumumkan dalam berita negara (Lembaran
Berita Negara), sehingga PT berbentuk badan hukum.
 Dalam akta pendiriannya harus memuat:
1. Nama PT dan tujuannya tidak bertentangan dengan
kesusilaan dan ketertiban umum,
2. Nama-nama pendiri PT serta alamatnya,
3. Tempat kedudukan PT,
4. Jumlah modal PT,
5. Anggaran dasar PT.
 Modal yang disebutkan dalam anggaran dasar terdiri atas:
1. Modal statuter, yaitu modal yang tecantum dalam neraca PT,
2. Modal yang ditempatkan, yaitu sebanyak 20% dari modal
statuter harus sudah terjual,
3. Modal yang disetor, yaitu modal yang harus disetor ke kas PT,
minimal 10% dan modal statuter.
 Dalam perseroan terbatas terdapat tiga badan yang
menentukan kelangsungan hidup PT, yaitu:
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), mempunyai
kekuasaan tertinggi dalam PT. RUPS berhak memilih dan
mengangkat serta menetapkan gaji direksi maupun dewan
komisaris.
2. Direksi (direktur utama) adalah seseorang yang memimpin
dan bertanggung jawab atas jalannya PT.
3. Dewan komisaris adalah orang-orang yang dipilih para pesero
(biasanya pesero yang memiliki sero terbanyak). Tugas
komisaris adalah mengawasi dan memberikan nasihat
kepada direksi.
 Perseroan terbatas dapat dibedakan sebagai berikut
1. PT terbuka/PT umum
Perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada
masyrakat melalui bursa saham di pasar modal (go public)
dan setiap orang berhak untuk membeli saham perusahaan
tersebut.
2. PT tertutup
Perseroan terbatas yang modalnya berasal dari kalangan
tertentu.
3. PT kosong.
Perseroan terbatas yang yang sudah tidak aktif menjalankan
usahanya dan hanya tinggal nama saja.
 Kebaikan Perseroan Terbatas, antara lain:
1. Tanggung jawab pesero terbatas,
2. Kebutuhan akan pengembangan modal mudah dipenuhi,
3. Kontinuitas kehidupan PT lebih terjamin,
4. Lebih dipercaya pihak ketiga dalam hal kredit,
5. Efisiensi dibidang kepemimpinan,
6. Lebih mampu memperhatikan nasib buruh dan karyawan.
 Kelemahan Perseroan Terbatas antara lain:
1. Perhatian pesero terhadap PT kurang,
2. Biaya dalam PT lebih besar (biaya pendirian, biaya
organisasi, dan biaya pajak perseroan),
3. Memimpin PT lebih sulit daripada perusahaan bentuk lain
5) Yayasan
Yayasan merupakan suatu bentuk badan usaha bukan
perusahaan, sebab tidak mencari keuntungan. Didirikan oleh orang-
orang atau badan dengan cara memisahkan harta kekayaan pemilik
dengan tujuan sosial dan memiliki badan hukum.
Yayasan didirikan dengan akta notaris, sama dengan badan
usaha lain yang berbentuk badan huku. Dalam usahanya, yayasan
mengumpulkan dana melalui donatur tetap maupun tidak tetap,
menerima sumbangan yang tidak mengikat, hibah dan iuran
anggotanya.
b. Badan Usaha Swasta Asing
Badan usaha swasta asing di Indonesia diatur berdasarkan
Undang-Undang No. 1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing
yang mengatur mengenai penanaman modal langsung. Penanaman
modal langsung ini harus berbadan hukum, yaitu perseroan terbatas
yang tunduk pada badan hukum Indonesia.
Bidang uasaha dalam penanaman modal langsung dibatasi, tidak
boleh memasuki bidang usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak dan penting bagi negara, seperti listrik dan air minum.
Penanaman modal asing dalam bidang pertambangan, misalnya
minyak, harus dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan pemerintah
atas dasar kontrak kerja, sedangkan dalam bidang-bidang lain harus
ditentukan oleh pemerintah, yaitu dapat berwujud kontrak kerja, join
venture, lisensi, atau bentuk kerjasama lainnya.
6. Kebaikan dan Kelemahan Badan Usaha Milik Swasta

N Kebaikan/Kelebihan Keburukan/Kekurangan
o.
1. Menambah lapangan kerja Berkurangnya devisa negara
karena keringanan bea masuk
2. Merangsang sistem pendidikan dan Adanya kemungkinan
latihan kerja penyalahgunaan potensi sumber
daya dan wewenang
3. Mempermudah kegiatan ekspor- Mengalirnya devisa ke luar
impor negeri
4. Meningkatan pendapatan dan Berkurangnya pendapatan
devisa Negara negara karena keringanan pajak
5. Meningkatnya standar keahlian dan Menimbulkan ketegangan
alih teknologi karena persaingan yang tidak
sehat.

7. Kebaikan dan Kelemahan Badan usaha Swasta Asing

No. Kebaikan/Kelebihan Keburukan/Kekurangan


1. Menambah devisa negara Keuntungan sebagian mengalir ke luar
melalui penambah modal negeri untuk para pemegang saham
di bidang ekspor

2. Mengurangai kebutuhan Dalam praktik, dana


devisa untuk impor di penyusutan/depresiasi sering
sektor industry digunakan sebagai alat
menyembunyikan keuntungan agar
tidak terkena pajak
3. Menambah kesempatan Pemerintah harus menyediakan
kerja dengan membuka fasilitas untuk mendatangkan bahan
lapangan kerja baru baku dan barang modal dari luar
negeri
4. Menambah pendapatan Banyaknya perusahaan multinasional
negara dari pajak dan didirikan, bisa mengurangi kekuasaan
royalti dari perusahaan ekonomi negara
5. Meningkatkan taraf hidup Modal perusahaan multinasional
karyawan dengan berhak ditarik sewaktu-waktu
memberi gaji yang lebih sehingga kurang menguntungkan dan
tinggi neraca pembayaran
6. Meningkatkan kemampuan Mempengaruhi kehidupan politik dan
dan keterampilan bagi ekonomi negara
tenaga kerja karena
memiliki/menerapkan
manajemen dan teknologi
yang tinggi
7. Memungkinkan terjadinya Motif perusahaan multinasional
modernisasi industry mencari keuntungan yang sebesar-
besarnya dengan memperbesar
modal, sedangkan produksi hanya
tujuan sekunder sehingga timbul
pertentangan kepentingan
8. Meningkatkan produksi,
baik dari segi kualitas
maupun kunatitas
9. Memperluas pasar faktor-
faktor produksi dalam
negeri
10. Mendukung pembangunan
nasional

Anda mungkin juga menyukai