Anda di halaman 1dari 9

ANALISA LINGKUNGAN SERTA ALTERNATIF STRATEGI

INVESTASI

Oleh Kelompok 2 :

1. Ni Luh Srimeliani (1902622010401/12)


2. Yunika Lediana Dewi (1902622010404/15)
3. Ayu Lia Dwiana Putri (1902622010405/16)
4. Ni Putu Lusi Listia Dewi (1902622010420/31)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASRASWATI DENPASAR
DENPASAR
2022
1.1 Ketepatan Dalam Menentukan Bentuk Badan Usaha Serta Jenis Investasi
A. Bentuk Badan Usaha
Secara umum, pengertian badan usaha adalah sebuah kesatuan hukum atau yuridis, teknis,
serta ekonomis yang memilki tujuan utana yaitu mencari keuntungan ataupun laba. Dalam
UU ketentuan pajak Indonesia No. 16 Tahun 2009, badan usaha adalah sebuah
perkumpulan orang dan atau modal yang bersatu untuk melakukan usaha ataupun tidak
melakukan usaha, yang didalamnya meliputi beberapa bentuk perseroan yaitu perseroan
terbatas, perseroan komanditer, dan lain-lainnya. Sedangkan dalam peraturan baru di
Indonesia yang tertuang dalam UU Cipta Kerja No. 11 Tahun 2020, badan usaha adalah
sebuah usaha yang berbentuk badan hukum maupun tidak yang terbentuk di wilayah NKRI
yang melakukan sebuah aktivitas usaha dalam bidang tertentu.
Ada beberapa bentuk dari badan usaha di Indonesia yang terbagi atas kriteria seperti
berdasarkan pada jenis kegiatannya dan kepemilikan modalnya.
a) Berdasarkan jenis kegiatannya terbagi atas:
1. Agraris Badan usaha yang satu ini melakukan kegiatan-kegiatan yang berfokus
pada sektor agraris atau pertanian. Contohnya PT Perkebunan Negara.
2. Industri Selain Agraris, di Indonesia terdapat usaha yang berfokus mengolah
hasil bahan baku dari barang mentah yang ada menjadi barang yang siap pakai.
Contohnya adalah memproduksi kayu menjadi lembaran kertas dan inilah yang
orang sebut sebagai badan usaha industri.
3. Ekstratif Di samping itu ada juga yang khusus mengelola dan memanfaatkan
sumber daya alam untuk mencari keuntungan. Badan ekstraktif merupakan
badan yang mengelola hasil tambang, hutan, laut, serta minyak bumi yang
sangat melimpah di Indonesia. PT Pertamina termasuk salah satu contohnya.
4. Perdagangan Di Indonesia juga terdapat jenis usaha yang melakukan kegiatan
perdagangan tanpa melakukan pengubahan bentuk. Biasanya yang satu ini
mengurusi hal-hal seperti bisnis ritel. Contoh yang sering kita lihat seperti
minimarket dan fashion store.
5. Jasa Tentu sesuai namanya, yang satu ini bergerak untuk melakukan aktivitas
mencari laba dengan memanfaatkan dan menawarkan jasa tertentu. Misalnya
jasa layanan pariwisata atau jasa layanan pendidikan bagi anak-anak Indonesia.
b) Berdasarkan kepemilikan modalnya yaitu BUMN, BUMD, dan BUMS. Ketiganya pun
masih terbagi lagi menjadi beberapa jenis badan usaha.
1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003, BUMN
merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
Negara yang dipisahkan. BUMN mempunyai peran penting dalam
penyelenggaraan perekonoian nasional guna mewujudkan kesejahteraan
nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.. Setidaknya, ada tiga
jenis badan usaha yang masuk kategori BUMN.
a) Perusahaan Jawatan (Perjan) Perjan adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh pihak pemerintah dan terfokus pada pelayanan masyarakat.
Karena modalnya dari pemerintah dan digunakan untuk rakyat, perjan
akhirnya kesulitan mendapatkan pemasukan/keuntungan untuk biaya
operasionalnya. Dampaknya, perjan terus mengalami kerugian sehingga
bentuk badan usaha ini tidak lagi digunakan di Indonesia.
b) Perusahaan Umum (Perum) Perum bisa dibilang sebagai bentuk perubahan
dari perjan yang sebelumnya mengalami kerugian. Sama seperti perjan, perum
juga dimiliki dan dikelola oleh negara, hanya saja badan usaha ini mulai
berorientasi mencari keuntungan. Perum merupakan BUMN yang seluruh
modalnya dimilki oleh negara dan tidak terbagi atas saham. Tujuannya
menyelenggarakan usaha untuk kepentingan umum berupa penyediaan
barang/jasa yang berkualitas dan harga yang terjangkau dan berdasarkan
prinsip pengelolaan badan usaha yang sehat. Contoh perusahaan umum negara
adalah Perum Pegadaian, Perum Perhutani dan Perum Peruri.
c) Perusahaan Perseorangan (Persero) Sebuah perusahaan milik negara yang
memiliki bentuk perseroan terbatas. Perusahaan tersebut bertujuan untuk
mengejar keuntungan dengan memiliki saham yang seluruhnya atau sebagian
(dengan minimum 51%) dengan kepemilikan atas nama Negara Republik
Indonesia. Dalam membentuk suatu persero, Menteri mengusulkan suatu
usaha tersebut kepada Presiden, lengkap dengan pengkajian yang telah
didasari dengan berbagai pertimbangan. Pendirian persero bertujuan untuk
menyediakan barang atau jasa yang memiliki nilai jual lebih tetapi tetap
memiliki kualitas yang baik. Umumnya, Persero bergerak di bidang produksi,
dan bertujuan mencari keuntungan. Contoh PT Telkom, PT Bank Mandiri, dan
PT Pos Indonesia.
2. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
BUMD adalah badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah.
Tujuannya adalah untuk mencari keuntungan, tetapi laba masuk ke kas daerah dan
harus digunakan untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Jadi, BUMD
bisa disebut sebagai sumber pemasukan daerah sekaligus Negara. Contoh BUMD
yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Bank Pembangunan Daerah (BPD),
atau PT Transportasi Jakarta yang mengoperasikan bus Transjakarta
3. Badan Usaha Milik Swasta BUMS adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh
pihak swasta. BUMS didirikan dengan tujuan mencari keuntungan dalam
mengembangkan usaha. BUMS memiliki dua jenis antara lain, badan usaha swasta
dalam negeri dan badan usaha swasta asing. Berikut adalah jenis-jenis BUMS yang
dapat dibedakan atas beberapa bentuk badan usahanya:
a. Commanditaire Vennootschap (CV)
CV merupakan bentuk kemitraan yang dibentuk oleh dua orang atau lebih
dengan beberapa anggota memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas dan
beberapa lainnya yang memiliki tanggung jawab terbatas. CV memiliki
dibagi menjadi dua jenis yakni sekutu aktif (komplementer) dan sekutu pasif
(komanditer).
b. Perusahaan Perseorangan (PO)
Umumnya PO memiliki modal kecil, jenis produk dan jumlah produksinya
terbatas, tenaga kerja sedikit, alat produksi dan teknologinya cukup
sederhana. Perusahaan perseorangan adalah badan usaha atau perusahaan
yang dimiliki, dikelola, dan dipimpin oleh individu. Sehingga tanggung
jawab atas aktivitas dan risiko perusahaan ditanggung oleh individu
tersebut.
c. Firma (Fa)
Firma merupakan persekutuan antara seseorang dengan orang lainya (atau
lebih) untuk menjalankan usaha bersama dengan tujuan berbagi keuntungan
yang didapatkan dari persekutuan tersebut. Dapat disimpulkan bahwa Firma
memiliki minimal anggota dua orang. Anggota tersebut yang akan
bertanggung jawab terhadap perusahaan dan menyerahkan modal sesuai
yang tertera pada akta pendirian firma.
d. Perseroan Terbatas (PT)
PT merupakan badan usaha yang terbentuk dari persekutuan modal.
Artinya, modal dalam badan usaha ini terbagi atas beberapa saham. PT
sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu tertutup dan terbuka. Pada PT
tertutup, pemegang sahamnya biasanya terbatas untuk kalangan tertentu.
Sedangkan PT terbuka (Tbk), sahamnya bisa dijual kepada publik sehingga
siapa pun bias terlibat di dalam badan usaha tersebut
e. Joint Venture
Joint venture adalah kerjasama dari beberapa perusahaan yang berasal dari
berbagai negara kemudian menjadi satu perusahaan untuk mencapai
konsentrasi kekuatan ekonomi. Joint venture harus memiliki badan hukum
PT atau Perseroan Terbatas dalam bidang Industri. Joint venture dipimpin
oleh Dewan Direktur yang dipilih oleh para pemegang saham.
f. Koperasi Koperasi merupakan suatu badan usaha dengan didasari oleh asas-
asas kekeluargaan. Organisasi ekonomi ini dioperasikan untuk kepentingan
bersama. Koperasi merupakan sebuah badan usaha (organisasi ekonomi)
yang dimiliki dan dioperasikan oleh para anggotanya untuk memenuhi
kepentingan bersama di bidang ekonomi. Koperasi bisa didirikan secara
perorangan atau badan hukum koperasi. Badan usaha ini mengumpulkan
dana dari para anggotanya sebagai modal dalam menjalankan usaha sesuai
aspirasi serta kebutuhan bersama di bidang ekonomi.
B. Jenis Investasi
Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak,
dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan
dari hasil penanaman modal tersebut. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua,
terdapat beberapa jenis-jenis investasi berdasarkan jangka waktu, diantaranya:
1) Investasi Jangka Pendek Pengertian investasi jangka pendek merupakan investasi
yang memungkinkan untuk mendapatkan keuntungan kurang dari tiga tahun dan
dapat langsung dikonversikan dengan uang atau jual. Namun, perlu diingat bahwa
investasi jangka pendek ini memberikan return yang lebih kecil sehingga cocok
untuk memenuhi kebutuhan dalam waktu dekat. Contoh dari investasi jangka pendek
adalah obligasi jangka pendek, reksa dana, surat utang negara (SUN), pasar saham,
sertifikat deposito.
2) Investasi Jangka Panjang Pengertian investasi jangka panjang adalah investasi
yang membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun untuk mendapatkan keuntungan.
Anda dapat menikmati hasil dari investasi ini dalam lima tahun, belasan tahun,
hingga puluhan tahun yang akan datang. Return yang dihasilkan oleh investasi
jangka panjang tentu juga lebih besar dibandingkan investasi jangka pendek.
Investasi jenis ini sangat cocok yang membutuhkan tabungan untuk keperluan di
masa depan seperti biaya pendidikan, dana kebutuhan nikah, dana pensiun, dan lain
sebagainya. Contoh dari investasi jangka panjang adalah investasi saham, obligasi,
dan investasi emas.
1.2 Ketepatan Dalam Menjelaskan Aspek Lingkungan Bisnis
Ada beberapa jenis lingkungan yang memengaruhi kegiatan suatu bisnis, yang
dijalankan oleh pelaku bisnis. Pada dasarnya lingkungan tersebut dapat dibedakan atas dua
lapis. Lapis pertama merupakan lingkungan intern, yang mungkin dapat dikendalikan oleh
para pelaku usaha, sehingga dapat diarahkan sesuai dengan keinginan perusahaan.
Sedangkan lapis kedua disebut lingkungan ekstern, yaitu lingkungan yang berada di luar
kegiatan bisnis yang tidak mungkin dapat dikendalikan begitu saja oleh pelaku bisnis sesuai
dengan keinginan perusahaan. Malah pelaku bisnislah yang harus mengikuti kemauan
lingkungan ekstern tersebut, agar kegiatan bisnis bisa selamat dari pengaruh lingkungan
demikian (Saydam, 2006:32). Faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi kegiatan bisnis,
diantaranya:
1. Lingkungan ekonomi dan hukum. Orang bersedia memulai bisnis baru jika mereka
percaya bahwa risiko kehilangan uang mereka tidaklah terlalu besar. Sebagian dari
risiko tersebut mencakup sistem perekonomian dan bagaimana pemerintah bekerja
sama dengan atau menentang bisnis. Pemerintah dapat melakukan banyak hal untuk
mengurangi risiko memulai bisnis dan dengan demikian meningkatkan kewirausahaan
dan kekayaan.
2. Lingkungan teknologi. Sejak masa prasajarah, manusia telah merasakan kebutuhan
untuk menciptakan peralatan yang membuat pekerjaan mereka menjadi lebih mudah.
Berbagai alat dan mesin yang diciptakan dalam sejarah telah sangat mengubah
lingkungan bisnis, tetapi hanya sedikit perubahan teknologi yang mampu menyebabkan
pengaruh menyeluruh dan bertahan lama pada bisnis sebagaimana timbulnya teknologi
informasi seperti komputer, modem, telpon seluler, dan sebagainya. Hal yang paling
penting di antara perkembangan-perkembangan teknologi ini dalah internet.
3. Lingkungan persaingan. Persaingan di antar abisni belum pernah seketat saat ini.
beberapa perusahaan telah menemukan senajta untuk bersaing dengan memfokuskan
diri pda kulaitas. Tujuan dari banyak perusahaan adalah nihil cacat (zero defects)—
tidak ada kesalhaan dalam membuat produk. Walaupun demikian, sekadar membuat
produk berkualitas tinggi tidaklah cukup untuk menjadikan perusahaan mampu
bersaing dalam pasar dunia. Perusahaan kini harus menawarkan produk berkualitas
tinggi dan layanan prima pada harga berasing nilai.
4. Lingkungan sosial. Demografi adalah penelitian statistic dari populasi manusia
berkaitan dengan jumlah, kepadatan, dan karakteristik-karakteristik, seperti umur, ras,
gender, dan pendapatan. Termasuk dengan bagaimana seseorang hidup, di mana
mereka tinggal, apa yang mereka beli, dan bagaimana mereka menghabiskan waktunya.
Lebih jauh lagi, pergeseran besar populasi membawa peluang-peluang baru bagi
beberapa perusahaan dan menurunnya peluang bagi sebagian perusahaan lainnya.
5. Lingkungan global. Lingkungan bisnis global sangat penting. Bagaimana dari
perubahan penting pada lingkungan dalam tahun-tahun ini adalah tumbuhnya
persaingan internasional dan meningkatnya perdagangan bebas antarbangsa. Dua hal
yang menyebabkan bertambahnya perdagangan adalah perbaikan transportasi dan
komunikasi. Perubahan-perubahan ini mencakup sistem distribusi yang lebih efisien
dan kemajuan-kemajuan komunikasi seperti internet. Perdagangan dunia (globalisasi)
telah sangat memperbaiki standar hidup di seuruh dunia.
1.3 Ketepatan Dalam Menjelaskan Dampak Bisnis Terhadap Lingkungan Serta
Pemahaman AMDAL

Analisis dampak lingkungan atau sering disebut AMDAL adalah kajian mengenai dampak
besar dan penting suatu usaha dan atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup
yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau
kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang dperkirakan
akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud
lingkungan hidup disini adalah aspek abiotik, biotik, dan kultural. Dasar hukum AMDAL
di Indonesia adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang “Izin Lingkungan
Hidup” yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang AMDAL. AMDAL telah
dilaksanakan sejak 1982 di Indonesia. Fungsi AMDAL antara lain:

1. Memberi masukan dalam hal pengambilan keputusan


2. Memberi pedoman dalam upaya pencegahan, pengendalian, dan pemantauan dampak
lingkungan hidup.
3. Memberikan informasi dan data bagi perencanaan pembangunan suatu wilayah.
DAFTAR PUSTAKA

https://money.kompas.com/read/2022/02/24/161300326/bentuk-bentuk-badan-usaha-di-
indonesia-apa-saja-?page=all,

https://dpmptsp.bantenprov.go.id/Berita/topic/1016,

http://digilib.uinsgd.ac.id/5470/1/naskah%20Bisnis%20dan%20Lingkungan.pdF

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-amdal-
46#:~:text=Analisis%20dampak%20lingkungan%20atau%20sering,pada%20lingk
ungan%20hidup%20yang%20diperlukan

https://kherjuli.wordpress.com/2011/12/06/tentang-5-dokumen-amdal/.

Anda mungkin juga menyukai