Anda di halaman 1dari 25

PEMBAHASAN

MATERI
A. Pengertian Badan Usaha
a) Pengertian badan usaha menurut para ahli :
1. Dominick Salvatore
→ Suatu organisasi yang merupakan kombinasi dan koordinasi
dari berbagai sumber daya untuk tujuan memproduksi atau
menghasilkan barang barang atau jasa untuk dijual.

2. Murti Sumarni
→ sebuah kegiatan dalam mengelola ataupun memproduksi
sebuah produk dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam
untuk kemudian didistribusikan secara luas.

3. M. Echols
→ sebuah usaha yang bentuknya adalah badan usaha dengan
orientasi untuk mendapatkan keuntungan yang begitu besar dari
kegiatan usaha yang dilakukan di dalamnya.

4. Molengraff
→ kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dan bersifat
keluar untuk bisa mendapatkan sebuah penghasilan dengan melakukan
kegiatan produksi di dalamnya. Hasil dari produksi itulah kemudian
diperdagangkan secara bebas di masyarakat

b) Pengertian badan usaha menurut Hindia-Belanda


→ sebagai suatu kegiatan yang nantinya akan dilakukan secara
terus menerus dan bersifat terang-terangan. Tanpa mengabaikan peran
badan usaha, hal ini nantinya akan menghasilkan sebuah keuntungan
yang akan digunakan untuk mengembangkan badan usaha tersebut.

c)Pengertian secara umum


→ kesatuan yuridis (hukum) dan ekonomis yang menggunakan
modal dan tenaga kerja untuk mencari keuntungan/laBa dan
memberikan layanan pada masyarakat.

B. Perbedaan badan usaha dan perusahaan


a) Segi defenisi
 Badan usaha : kesatuan hukum, teknik dan ekonomis yang memiliki
tujuan untuk memperoleh laba ( sebuah lembaga )
 Perusahaan : empat terjadinya aktivitas produksi dan berkumpulnya
semua faktor-faktor yang berkaitan dengan proses

1
b) Segi bentuk
 Badan usaha :  berupa firma, koperasi, PT, CV
 Perusahaan : berupa instansi, toko, pabrik atau sebagainya.

c) Sumber dana
 Badan usaha : pendanaannya bisa dari negara, daerah, swasta baik
perseorangan maupun kelompok.
 Perusahaan : modalnya terdiri dari saham-sahamatau andil atausero
yang dapat dijual kepada masyarakat

d) Segi tujuan
 Badan usaha : didirikan untuk memperoleh keuntungan atau profit.
 Perusahaan : didirikan dengan tujuan untuk melakukan sebuah proses
produksi.

e) Segi wujud
 Badan usaha : sebuah tempat di mana di dalamnya terjadi aktivitas
ekonomi organisasi.
 Perusahaan : tempat di mana terjadi aktivitas yang dilakukan oleh
karyawan dalam menghasilkan suatu produk barang ataupun jasa.

C. Bentuk – Bentuk Badan Usaha Di Indonesia


a) Badan Usaha Milik Negara ( BUMN )
1. Pengertian : badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal
dari kekayaan Negara yang dipisahkan

2. Sejarah
→ perusahaan pertama yang menyerupai BUMN sudah ada sejak
pemerintahan Hindia Belanda, yaitu Vereenigde Oost-Indische
Compagnie (VOC). Perusahaan dagang tersebut beroperasi di Nusantara
sejak tahun 1602.

Kemudian pada tahun 1940-1950, sektor korporasi masih belum


berkembang dan kegiatan usaha masih didominasi oleh pedagang asing
serta kelompok pengusaha yang jumlahnya masih sedikit. Hal ini
menyebabkan masih banyak sektor-sektor yang menyangkut kebutuhan
hidup belum bisa dikelola dengan baik.

Dengan demikian, perlu adanya pihak yang dapat mengelola kebutuhan-


kebutuhan tersebut sesuai tujuan masing-masing (Hal itu tercantum di
dalam Undang-Undang Dasar !945 Pasal 33 UUD 1945 ). Negara
beranggapan bahwa perlu adanya sebuah perusahaan yang berperan sebagai
korporasi yang dapat diandalkan dalam menjaga kepemilikan atas asset-
aset nasional. Selanjutnya dibentuk badan usaha atau korporasi hasil

2
nasionalisasi eks perusahaan-perusahaan milik Belanda. Perusahaan-
perusahaan tersebut dikuasai oleh negara.

Akibatnya, BUMN memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan


badan usaha yang lain. BUMN disebutkan sebagai badan usaha yang
memiliki baju pemerintah, tetapi tetap mempunyai fleksibilitas dan inisiatif
sebagaimana perusahaan swasta.

3. Ciri - ciri BUMN


 Kekuasaan Dipegang oleh Pemerintah
 Melayani Kepentingan Umum dan Pelayanan Publik
 Sebagai Sumber Pendapatan Negara
 Semua Resiko Ditanggung oleh Pemerintah
 Menyediakan Produk yang Dibutuhkan oleh Masyarakat
 Saham Bisa Dimiliki oleh Masyarakat Luas

4. Tujuan BUMN
dalam UU nomor 19 tahun 2003 tujuan didirikannya BUMN
adalah :
 Secara umum, memberikan sumbangsih bagi pergerakan
ekonomi nasional.Sedangkan secara khusus, BUMN
memberikan tambahan pendapatan bagi negara. Oleh karena
itu, BUMN yang sehat adalah BUMN yang menguntungkan
negara, bukan justru membebani negara dengan operasionalnya
maupun hutangnya.
 Mengejar keuntungan agar dapat menambah pemasukan
negara.
 Memberikan pelayanan dalam pengadaan barang atau jasa
yang berkualitas tinggi dan dibutuhkan oleh banyak orang.
 Menjadi pioner dalam kegiatan bisnis yang belum banyak
dikerjakan oleh pihak-pihak swasta dan koperasi. Dengan
adanya BUMN, diharapkan bidang-bidang yang belum
dikerjakan tersebut dapat dikelola dengan baik.
 Memberikan kesempatan kepada swasta untuk mengerjakan
bidang tertentu.
 Ikut pro aktif dalam mengadakan pembinaan, pengabdian, dan
bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi,
dan masyarakat. Biasanya tujuan ini terangkum dalam
program corporate social responsibility (CSR).

5. Fungsi dan peran BUMN


 Penyedia barang dan jasa
 Sebagai lahan untuk menciptakan lapangan kerja baru
 Sebagai salah satu sumber pemasukan negara

3
 Pencegah adanya monopoli usaha oleh kapitalis.
→ memberikan alternatif baru pada  rakyat agar tidak
terjebak dalam monopoli para kapitalis.
 Mengelola Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia dengan bijak
dan benar
 Pembina untuk pengembangan UMKM, koperasi, dan
masyarakat.
 Stimulator atau pioneer
→ Munculnya peluang bisnis baru sehingga dapat
menciptakan lapangan kerja baru dan menginspirasi
perusahaan-perusahaan swasta agar turut serta dalam
menggarap lahan baru tersebut.
 Katalisator
→ Dengan perusahaan BUMN, keperluan ekspor produk
Indonesia dapat menjangkau pasar yang lebih luas.

6. Jenis - jenis BUMN


1) Perusaaan perseroan ( PERSERO )
→ BUMN yang berbentuk perseroan terbatas (PT) yang
modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang
tujuannya mengejar keuntungan.

ciri – cirinya :
 Badan hukum perdata berbentuk PTHubungan usaha diatur
berdasarkan hukum UU
 Dipimpin oleh seorang direksi
 Pemerintah berperan sebagai pemegang saham
 Tidak memiliki fasilitas negara
 Pegawai berstatus pegawai negeri
 Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris

Maksud dan Tujuan Badan Usaha Perseroan (Persero) :


 Menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya
yang kuat
 Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai badan usaha.

Contoh – Contoh Badan Usaha Perseroan (Persero) 


 PT Pertamina,
 PT Kimia Farma Tbk 
 PT Kereta Api Indonesia 
 PT Bank BNI Tbk 
 PT Jamsostek 
 PT Garuda Indonesia 
 PT Perubahan Pembangunan 
 PT Telekomunikasi Indonesia 
 PT Tambang Timah

4
2) Perusahaan umum ( PERUM )
→ perusahaan yang kepemilikan sepenuhnya dimiliki oleh negara
yg mengelola sarana umum baik dalam bentuk jasa maupun barang.

Ciri – cirinya :
 Hubungan usaha diatur berdasarkan hukum UU
 Bergerak di bidang jasa vital
 Bertujuan melayani kepentingan umum
 Seluruh modal milik pemerintah
 Dipimpin seorang direksi
 Pegawai berstatus pegawai negeri
 Mempunyai nama, kekayaan, dan kebebasan sendiri
 Laporan tahunan disampaikan kepada pemerintah.

Maksud dan Tujuan Badan Usaha Umum (Perum)


→ Menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan
umum berupa penyedia barang dan jasa berkualitas dengan harga yang
dapat dijangkau masyarakat menurut prinsip pengelolaan badan usaha
yang sehat.

Contoh-Contoh Badan Usaha Umum (Perum)


 Perum Damri
 Perum Bulog
 Perum Pegadaian
 Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri)
 Perum Balai Pustaka
 Perum Jasatirta
 Perum Antara
 Perum Peruri
 Perum Perumnas

3) Perusahaan jawatan ( PERJAN )


→ salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari
negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui
APBN.

Ciri – ciri :
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat
 Merupakan bagian dari suatu departemen pemerintah
 Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab
langsung kepada menteri atau dirjen departemen yang
bersangkutan
 Status karyawannya adalah pegawai negeri

5
Maksud dan tujuan PERJAN
→ menyelenggarakan kegiatan usaha yang bertujuan untuk
kemanfaatan masyarakat umum, berupa penyediaan jasa pelayanan yang
bermutu tinggi dan tidak semata-mata mencari keuntungan.

Contoh perjan :

 Rumah Sakit
 TVRI
 RRI
 Perusahaan jawatan kereta api (PJKA)

7. Kelebihan BUMN:

 Bisa membuka jasa pelayanan publik yang tidak mungkin


dilakukan pihak swasta. Sebab jenis usaha tersebut mungkin
saja tidak menguntungkan secara ekonomi.

 Mampu melayani kebutuhan masyarakat, baik barang atau jasa


yang berhubungan dengan hajat hidup orang banyak secara
adil.

 Punya sumber pendanaan relatif lebih besar dari swasta.

 Jauh dari monopoli pihak swasta.

 Mudah adakan kerja sama, baik dengan koperasi, swasta


nasional atau swasta asing.

 Sarana serta prasarana umum difasilitasi negara.

8. Kekurangan BUMN:

 Sering alami kerugian karena sifat usaha yang mengutamakan


kepentingan publik dibanding pertimbangan ekonomi.

 Apabila modal dari pinjaman luar negeri terlalu banyak dan


sulit dibayar, maka tanggungan utang negara jadi semakin
besar.

 BUMN yang terus merugi akan tetap diberi suntikan modal


pemerintah, meski belum ada perbaikan dari sisi manajemen.
Maka tidak heran jika kelangsungan hidupnnya berdasar
kekuatan keuangan bahkan sering membebani keuangan
negara.

6
 Monopoli negara yang berlebihan bisa mematikan usaha- usaha
dengan jenis yang sama.

 BUMN yang maju pesat bisa menimbulkan persaingan tidak


sehat dengan pihak swasta.

b) Badan Usaha Milik Daerah ( BUMD )


1) Pengertian : perusahaan yang didirikan, dimiliki, dikelola, dan diawasi
oleh pemerintah daerah dan diatur olehPeraturan Daerah (Perda).

2) Sejarah BUMD
→  rujukan utama tentang sejarah BUMD adalah Penjelasan
Umum Undang-undang No.5 Tahun 1962 (UU 5/1962) tentang
Perusahaan Daerah. Kehadiran BUMD di Indonesia mempunyai latar
belakang yang sama dengan BUMN, yakni terkait dengan nasionalisasi
perusahaan-perusahaan milik Belanda di Indonesia.
Pada tahun 1957 Presiden Soekarno mengumumkan penyatuan
Irian Barat dengan Indonesia, karena Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB)
gagal mengeluarkan resolusi yang menghimbau agar Belanda mau
berunding dengan Indonesia untuk masalah Irian Barat. Penyatuan Irian
Barat tersebut menjadi titik awal nasionalisasi perusahaan-perusahaan
milik Belanda yang beroperasi di Indonesia.
Sejak itu, Pemerintah Pusat mendirikan berbagai perusahaan
milik Negara (BUMN). Pemerintah Pusat juga mendorong Pemerintah
Swatantra Tk I dan Tk II pada waktu itu (sekarang setingkat Provinsi
dan Kabupaten) untuk mendirikan perusahaan milik Daerah guna
mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan jumlah
produksi (berbagai barang dan jasa) yang waktu itu sangat dibutuhkan
masyarakat. Perkembangan di tingkat Pusat direspons dengan antusias
oleh Pemerintah Daerah Swatantra.
Perusahaan-perusahaan Daerah yang didirikan oleh Daerah waktu
itu pada umumnya merupakan perusahaan yang tidak mengutamakan
mencari keuntungan semata, melainkan ditujukan kepada terwujudnya
fungsi sosial dari perusahaan itu terhadap Daerah; misalnya dalam
bentuk percepatan produksi dan penyaluran barang dan jasa dan
pembukaan lapangan kerja.
Memasuki tahun 1960-an, Pemerintah Pusat melihat indikasi
bahwa kegiatan ekonomi (bisnis) yang dilakukan di Daerah kurang

7
tertata dan kurang jelas kaitan dan kontribusinya terhadap pembangunan
nasional. Karena itu, dilakukan penataan kembali, baik statusnya
maupun organisasinya. Sejalan dengan itu, diterbitkan Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) No.I/MPRS/1960.
Dalam Ketetapan tersebut antara lain disebutkna bahwa dalam rangka
pemberian otonomi yang riil dan luas kepada Daerah-daerah dengan
mengingat kemampuan Daerah masing-masing, dipandang perlu untuk
menetapkan dasar-dasar untuk mendirikan Perusahaan Daerah.

3) Ciri-Ciri BUMD
 Didirikan oleh pemerintah daerah dan diatur berdasarkan
peraturan daerah.
 Pemerintah daerah berkedudukan sebagai pemegang saham
dalam permodalan perusahaan.
 Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha.
 Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam
permodalan perusahaan.
 Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam
menetapkan kebijakan perusahaan.
 Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang.
 Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan.
 Sebagai stabilisator perekonomian dalam rangka
menyejahterakan rakyat.
 Bertujuan memupuk pendapatan asli daerah guna membiayai
pembangunan daerah.
 Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank
maupun nonbank.
 Dipimpin oleh direksi yang diangkat dan diberhentikan oleh
kepala daerah atas pertimbangan DPRD.

4) Tujuan BUMD
 Memberi manfaat terhadap perkembangan ekonomi suatu
daerah.
 Melaksanakan manfaat umum, mulai dari menyediakan barang
atau jasa yang bermutu bagi masyarakat sesuai dengan
karakteristik, kondisi, dan potensi daerahnya.
 Mendapatkan keuntungan dalam segi ekonomi.

 Turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan


pembangunan ekonomi nasional umumnya untuk memenuhi
kebutuhan rakyat menuju masyarakat yang adil dan makmur.

5) Fungsi dan peran BUMD


 Meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah khususnya
dan perekonomian nasional pada umumnya.

8
 Sebagai sumber pendapatan daerah.
 Membuka lapangan kerja sehingga menyerap tenaga kerja dan
dapat mengurangi pengangguran yang ada di daerah.
 Memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya secara adil dan
merata di daerah.
 Melaksanakan kebijakan pemerintah daerah dalam bidang
ekonomi dan pembangunan.
 Memupuk dana bagi pembiayaan pembangunan daerah.
 Mendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha yang
ada di daerah.
 Membantu meningkatkan produksi daerah dan nasional.

6) Jenis - jenis BUMD


1. Perusahaan Umum Daerah
→ Berdasarkan UU Nomor 5 tahun 1962, perusahaan daerah
adalah perusahaan yang didirikan menurut UU, yang modalnya untuk
seluruhnya atau untuk sebagian merupakan kekayaan daerah yang
dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan UU.

Ciri - ciri perum daerah :


 Diatur berdasarkan peraturan daerah
 Bentuk badan usaha dapat berupa badan hukum
 Modal perusahaan dapat berasal dari kekayaan daerah
seluruhnya atau berdasarkan kententuan lainya
 Perusahaan daerah dipimpin oleh dewan direksi yang diatur
berdasarkan peraturan daerah yang bersangkutan

Maksud dan tujuan perum daerah :


→Tujuan Perusahaan Daerah ialah untuk turut serta
melaksanakan pembangunan Daerah khususnya dan pembangunan
ekonomi nasional umumnya dalam rangka ekonomi terpimpin untuk
memenuhi kebutuhan rakyat dengan mengutamakan industrialisasi dan
ketenteraman serta kesenangan kerja dalam perusahaan, menuju
masyarakat yang adil dan makmur.

Contoh perum daerah :


 Bank Pembangunan Daerah (BPD)
 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
 Perusahaan Daerah Angkutan Kota (Bus Kota)
 Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PDRPH)
 Perusahaan Daerah Angkutan Antarkota (bus AKDP dan
AKAP)

2. Perusahaan Perseroan Terbatas Daerah

9
→ BUMD yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya
terbagi atas saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51% (lima
puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh 1 (satu) Daerah.

Ciri - ciri PT daerah :


 PT didirikan untuk mencari keuntungan
 PT mempunyai fungsi komersial dan juga fungsi ekonomi
 Modal perusahaan PT didapat dari lembar saham yang dijual
dan obligasi serta saham daerah
 Perusahaan PT tidak memperoleh fasilitas apapun dari negara
 RUPS atau Rapat Umum Pemegang saham akan menentukan
kekuasaan tertinggi perusahaan PT.
 Setiap pemegang saham memiliki tanggung jawab atas
perusahaan sebanyak modal saham yang ditanamkan.
 Pemilik saham akan mendapatkan keuntungan saham dalam
bentuk dividen dan membaginya dengan daerah
 Direksi adalah pemimpin utama perusahaan PT

Maksud dan tujuan PT :


→ dikenal 2 (dua) bidang usaha Perseroan, yaitu :
 Bidang Khusus : kegiatan usaha Perseroan yang ruang
lingkup nya adalah lebih memfokuskan kepada satu bidang
saja dan disesuaikan dengan izin usaha yang akan
dibutuhkan.
 Bidang Umum : kegiatan usaha Perseroan yang ruang
lingkup usahanya adalah umum sebagai Perdagangan Umum
atau Jasa, artinya Perseroan dalam melakukan perluasan
bidang secara umum yang tidak bertentangan dengan
perundang-undangan yang berlaku.

Contoh perusahaan perseroan terbatas daerah :


 PT. Sijunjung Sumbar Energi (Perseroda) adalah badan usaha
milik daerah yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya
terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51%
(lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Pemerintah
Provinsi Sumatera Barat.
 PT. Sinergi Patriot Bekasi (Perseroda) adalah adalah BUMD
yang bergerak dibidang Hulu dan Hilir minyak dan gas bumi,
energi terbaru dan terbarukan.

7) Kelebihan BUMD
 Seluruh keuntungan BUMD menjadi keuntungan daerah.
 Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat daerah.
 Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan daerah.
 Kegiatan ekonomi yang dilakukan untuk melayani kepentingan
umum.

10
 Modal berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan.
 Status pegawai diatur oleh peraturan pemerintah atau daerah

8) Kekurangan BUMD
 Pengelolaan BUMD sangat ditentukan oleh kemampuan
keuangan daerah.
 Sebagian besar aturan (birokrasi) dapat menghambat
pengembangan BUMD.
 Pengelolaan BUMD secara ekonomis sulit untuk
dipertanggungjawabkan.
 Pengelolaan BUMD kurang efisien sehingga sering mengalami
kerugian.
c) Badan Usaha Milik Swasta ( BUMS )
1) Pengertian : jenis badan usaha yang hampir seluruh modalnya dimiliki
oleh pihak swasta atau non pemerintahan.

2) Sejarah BUMS
→ Negara memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia
untuk membentuk organisasi dan mendirikan badan usaha. Maka
muncullah berbagai usaha yang dikelola kelompok yang dilakukan oleh
masyarakat umum. Karena tidak dilakukan oleh negara, sehingga disebut
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).

3) Ciri - ciri BUMS


 Modalnya sebagian besar dimiliki oleh swasta atau orang
pribadi.
 Lebih berorientasi kepada keuntungan. Artinya BUMS
dijalankan dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan.
 Dapat berbentuk perusahaan perseorangan, Perseroan Terbatas
(PT), Persekutuan Komanditer (CV) dan Firma. BUMS dapat
didirikan dalam berbagai bentuk tergantung pada struktur
modal dan kontribusi masing-masing anggotanya.
 Karyawannya merupakan karyawan swasta. Para pekerja
BUMS berstatus sebagai pegawai swasta.

4) Tujuan BUMS
 Membantu meningkatkan pendapatan negara
 Menciptakan lapangan kerja secara luas
 Meningkatkan pendapatan devisa negara
 Meningkatkan kemakmuran masyarakat

5) Fungsi dan peran BUMS


 Memperoleh keuntungan yang maksimal, lalu dikelola dan
dibagikan ke seluruh anggota.
 Meningkatkan penerimaan devisa negara, melalui kegiatan
ekspor impor.

11
 Memperluas lapangan kerja. BUMS tentu membutuhkan
banyak sekali buruh dan pegawai, sehingga sumber daya
manusia (SDM) Indonesia pun terserap.
 Berperan dalam membantu pemerintah meningkatkan
penerimaan negara melalui pajak di berbagai jenisnya.

6) Syarat mendirikan BUMS


 BUMS dapat didirikan oleh 2 orang atau lebih warga negara
Indonesia yang sudah memiliki KTP resmi Indonesia
(perusahaan swasta nasional).
 BUMS dapat didirikan di salah satu wilayah yang masih dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Memiliki akta perizinan pembangunan yang telah disahkan
oleh seorang Notaris
 Tujuan perusahaan tidak bertentangan dengan hukum yang
berlaku.

7) Tahap mendirikan BUMS


 Mengurus akta pendirian
 Mengurus Surat Keterangan Lokasi Perusahaan
 Mendaftar Wajib Pajak
 Mengurus Surat Izin Usaha Perdagangan
 Mengurus Tanda Daftar Perusahaan

8) Jenis - jenis BUMS


1. BUMS Nasional
→ perusahaan yang modal usahanya berasal dari pihak
masyarakat lokal atau pihak dalam negeri.

Contoh : seperti sebuah firma yang dibangun oleh dua orang atau lebih.
Atau bisa juga persekutuan komanditer atau CV yang biasanya
didirikan oleh banyak orang, baik yang sebagai partner aktif dan pasif.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Air Mancur.

2. BUMS Asing
→ perusahaan yang modal usahanya dari suatu pihak dari luar
negeri atau warga negara asing

Contoh : PT Freeport Indonesia ; PT fastfood Indonesia Tbk (KFC); PT


Ericsson; PT CityBank;

3. BUMS Campuran
→ perpaduan dari pihak dalam negeri dengan pihak yang berasal
dari luar negeri. BUMS atau perusahaan swasta campuran ini
merupakan sebuah bentuk korporasi perusahaan yang hampir seluruh

12
modal usahanya berasal dari kerja sama antar pengusaha nasional
(dalam negeri) dan pengusaha dari luar negeri.

Contoh : PT Indosat, PDAM Jaya, dan PT Aqua Golden Mississippi.

9) Bentuk - bentuk BUMS


1. Perusahaan perseorangan
→ badan usaha yang kepemilikan dan pengelolaannya ditangani
oleh satu orang. Dalam sisi pengelolaannya, pengusaha memperoleh
semua keuntungan perusahaan namun juga menanggung semua resiko
yang timbul dalam kegiatan perusahaan.

Contoh perusahaan perseorangan


 bengkel, penatu,
 salon kecantikan,
 rumah makan,
 persewaan komputer;
 internet,
 toko kelontong,

Kelebihan :
 Mudah dibentuk dan dibubarkan, untuk mendirikan perusahaan
perseorangan tidak perlu perizinan yang rumit, hanya dituntut
untuk Izin Gangguan (HO, atau Hinder Ordonasie) dan Izin
Usaha (SIUP)
 Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh
 Kebanggaan dan kepuasan dapat memimpin perusahaan sendiri
 Pengelolaan perusahaan sederhana
 Tidak dikenakan pajak berganda, apabila perusahaan
perseorangan mendapatkan keuntungan melebihi Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP), perusahaan hanya dikenakan
pungutan dan berbagai retribusi.
 Motivasi usaha yang tinggi

Kekurangan :
 Tanggung jawab tidak terbatas atas resiko kerugian, karena
kekayaan/utang perusahaan sama dengan kekayaan/utang
pemilik.
 Keterbatasan sumber daya modal
 Kemampuan manajemen terbatas
 Keuntungan yang kecil, seorang pengusaha yang mendirikan
perusahaan perseorangan akan kehilangan kesempatan bisnis
yang mendatangkan keuntungan yang lebih besar diluar bisnis
yang di jalankannya.

13
 Pertumbuhan terbatas, apabila pemilik tidak memiliki kapasitas
yang memadai lagi maka bisnis kemungkinan akan macet dan
tentunya akan memperlambat kemungkinan ekspansi usaha.
 Kontinuitas kapasitas kerja karyawan terbatas, tidak jarang
karyawan hanya bekerja sekedar untuk mendapatkan
ketrampilan serta rahasia teknis dari bisnis itu.

2. Persekutuan
→ perusahaan yang memiliki dua pemodal atau lebih.
Pembentukan pesekutuan bisa berdasarkan kontrak tertulis atau
kesepakatan yang legal.

Contoh persekutuan :
 Firma
 Persekutuan Komanditer/CV.

Kelebihan :
 Mudah dalam Pembentukannya
 Penyatuan pengetahuan dan ketrampilan
 Sumberdaya lebih besar karena modal dari masing – masing
anggota dikumpulkan menjadi satu untuk menambah skala
usaha dan meningkatkan kemampuan finansial.
 Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan
 Keuntungan dari sisi pajak

Kekurangan :
 Tanggung jawab tidak terbatas
 Tenggang waktu operasi yang terbatas
 Perselisihan diantara partner
 Ada halangan untuk membubarkan karena ada komitmen untuk
berpartner.

3. Perseroan terbatas
→ badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian untuk
menjalankan usaha yang modalnya terdiri dari saham-saham, yang
pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.

Contoh :
 PT Bank Central Asia.
 PT Indofood Sukses Makmur.
 PT Exxon Company.

Kelebihan :

14
 Kelangsungan hidup perusahan terjamin
 Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan
risiko bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga
pemilik.
 Saham dapat diperjualbelikan dengan relative mudah.
 Kebutuhan capital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga
memungkinkan perluasan-perluasan usaha.
 Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien.

Kekurangan :
 Biaya pendiriannya relatif mahal.
 Rahasianya tidak terjamin.
 Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham.
 Permasalahan administrasi yang rumit.
 Pengenaan pajak berganda.
 Adanya inefisiensi kerja, tidak fleksibel dan tidak kompetitif
karena ukuran yang besar.
 Kesulitan untuk membubarkan diri.
 Adanya kemungkinan akan muncul konflik antara pemegang
saham dengan dewan direksi.

10) Kelebihan BUMS


 Meningkatkan pendapatan dan devisa negara.  Bahkan,
menurut Kompas (2019), sektor industri pengolahan
menyumbang pajak sebesar Rp160,62 triliun pada semester
pertama di tahun 2019. Ini baru contoh satu sektor di satu
semester saja, lho.
 Membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja di
Indonesia.
 Menyediakan barang dan jasa yang kompetitif sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
 Birokrasi pada manajemen BUMS cenderung lebih cepat dan
mudah dibanding BUMN, karena kebijakan dapat diputuskan
pemilik secara langsung.

11) Kekurangan BUMS


 Utamanya fokus mendapatkan untung sebanyak-banyaknya,
sehingga bisa menimbulkan persaingan nggak sehat, tanpa
memikirkan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan.
 BUMS yang nakal bisa menghindari atau meminimalisir
pembayaran pajak, dan menggaji pegawai di bawah UMR.
 Berbeda dengan BUMN yang utamanya melayani kepentingan
bersama, BUMS nggak mementingkan kepentingan bersama.

d) Koperasi
1) Pengerian :

15
diambil dari Bahasa Inggris, yakni cooperation = kerja sama.
Menurut UU No 25 tahun 1992 : sebuah badan usaha yang
beranggotakan sekumpulan orang yang kegiatannya berlandaskan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan yang berasas
kekeluargaan.

Menurut bapak Mohammad Hatta : suatu jenis badan usaha bersama


yang menggunakan asas kekeluargaan dan gotong royong.

2) Sejarah koperasi
→ Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan
Skotlandia, yang bernama Robert Owen (1771-1858). Setelah koperasi
berkembang dan diterapkan di beberapa Negara-negara eropa. Koperasi
pun mulai masuk dan berkembang di Indonesia.

Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria


Atmaja pada tahun 1896, dengan melihat banyaknyak para pegawai negeri
yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir
yang memberikan pinjaman uang. Melihat penderitaan tersebut Patih
R.Aria Wiria Atmaja lalu mendirikan Bank untuk para pegawai negeri,
beliau mengadopsi system serupa dengan yang ada di jerman yakni
mendirikan koperasi kredit. Beliau berniat membantu orang-orang agar
tidak lagi berurusan dengan renternir yang pasti akan memberikan bunga
yang tinggi.

Pertama, diterbitkan Peraturan Perkumpulan Koperasi No. 43, Tahun


1915, lalu pada tahun 1927 dikeluarkan pula Peraturan No. 91, Tahun 1927,
yang mengatur Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi bagi golongan
Bumiputra. Pada tahun 1933, Pemerintah Hindia-Belanda menetapkan
Peraturan Umum Perkumpulan-Perkumpulan Koperasi No. 21, Tahun
1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang
tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927,
berlaku bagi golongan Bumiputra.

setelah jepang berhasil menguasai sebagian besar daerah asia,


termasuk Indonesia, system pemerintahan pun berpindah tangan dari
pemerintahan Hindia-Belanda ke pemerintahan Jepang. Jepang lalu
mendirikan koperasi kumiyai, namun hal ini hanya dimanfaatkan Jepang
untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan koperasi
di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya.
Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.Sekaligus
membentuk Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) yang
berkedudukan di Tasikmalaya.

3) Ciri - ciri koperasi

16
 Koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.
 Koperasi sebagai wadah demokrasi ekonomi dan sosial yang
kegiatannya berdasarkan gotong royong.
 Keberjalanan kegiatan koperasi atas kesadaran anggotanya.
 Bersifat sukarela dan tidak memaksa.
 Rapat anggota adalah kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
 Kegiatannya berdasarkan prinsip usaha sendiri dan kemampuan
sendiri.
 Pembagian usaha adil sesuai dengan besarnya jasa yang
dilakukan oleh anggotanya.
 Kerugian koperasi ditanggung secara bersama-sama.

4) Tujuan koperasi
 Meningkatkan kehidupan ekonomi anggota koperasi dan
masyarakat
 Meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota koperasi dan
masyarakat
 Membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi
 Menjadi sokoguru dalam perekonomian nasional.
 Memberikan penawaran harga yang relatif lebih terjangkau.
 Memberikan bantuan peminjaman modal.

5) Prinsip koperasi
 Keangotaan bersifat sukarela dan terbuka.
 Pengelolaan dilakukan secara demokrasi.
 Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota.
 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
 Kemandirian. Pendidikan perkoperasiaan. Kerjasama
antar koperasi.

6) Dasar hukum koperasi

 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian


 PP 4/1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengesahan Akta
Pendirian, dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi
 PP 17/1994 tentang Pembubaran Koperasi oleh Pemerintah
 PP 9/1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan
Pinjam oleh Koperasi
 PP 33/98 tentang Modal Penyertaan Pada  Koperasi
 Kepmen Koperasi dan UKM 98/2004 tentang Notaris Pembuat
Akta Koperasi
 Permen koperasi dan UKM 10/2015 tentang Kelembagaan
Koperasi

17
 Permen Koperasi dan UKM 15/2015 tentang Usaha Simpan
Pinjam oleh Koperasi
 Permen Koperasi dan UKM 9/2018 tentang Penyelenggaraan
dan Pembinaan Perkoperasian
 Kepmen 22/2020 tentang Tata Cara Penyampaian Data Debitur
Koperasi Dalam Rangka Pemberian Subsidi Bunga/Subsidi
Margin Untuk Kredit/Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil Dan
Menengah Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Program
Pemulihan Ekonomi Nasional

7) Fungsi koperasi
→ Di Pasal 4 UU Nomor 25/1992 menyebut, empat fungsi dan
peran koperasi, antara lain:
 Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya
 Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat
 Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai
sokogurunya
 Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

8) Jenis - jenis koperasi


1. di dalam UU nomor 25 tahun 1992 Pasal 15 ada dua jenis koperasi,
yaitu:
− Koperasi primer 
→ Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh
orang-seorang serta beranggotakan lebih dari 20 orang.
− Koperasi sekunder 
→ Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh
koperasi yang beranggotakan koperasi juga.

2. Berdasarkan Jenis Usaha


a. Koperasi Produsen
→ koperasi yang menyediakan sarana kepada produsen
untuk melakukan produksi. Produk berasal dari anggota dan
ditawar dengan harga relatif lebih tinggi untuk kemudian dijual
kepada anggota dan non-anggota.

b. Koperasi Konsumen
→ koperasi yang menyediakan kegiatan usaha berupa
barang untuk kebutuhan anggota dan non-anggota.

18
c. Koperasi Jasa
→ koperasi yang menyediakan jasa (kecuali simpan
pinjam) untuk kebutuhan anggota dan non-anggota.

d. Koperasi Simpan Pinjam


→ adalah koperasi yang melayani anggota dan non-a
nggota dengan melakukan jasa simpan-pinjam sebagai satu-
satunya kegiatan usaha lembaga.

9) Sumber modal koperasi


a. Simpanan pokok
→ sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada
saat masuk menjadi anggota.
b. Simpanan wajib
→ jumlah simpanan tertentu yang harus dalam waktu dan
kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah
simpanan yang sama untuk setiap bulannya.

c. Simpanan khusus/lain-lain
→ misalnya:Simpanan sukarela (simpanan yang dapat
diambil kapan saja), Simpanan Qurba, dan DepositBerjangka

d. Dana cadangan
→ sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa
Hasil usaha.

e. Hibah
→sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai
dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat
hibah / pemberian dan tidak mengikat.

e) Joint venture
1) Pengertian
→ usaha gabungan antara dua atau beberapa perusahaan untuk
menjalin bisnis bersama dalam bentuk kebersamaan dalam suatu
perusahaan, baik perusahaan yang sudah ada atau perusahaan yang akan
didirikan. Singkatnya, perusahaan joint venture adalah perusahaan
patungan.

2) Ciri-Ciri Perusahaan Joint Venture


 Perusahaan baru yang didirikan oleh beberapa perusahaan lain
secara bersama-sama.
 Di Indonesia, joint venture merupakan kerjasama antara
perusahaan domestik dan asing.

19
 Modalnya berupa saham yang diperoleh atau disediakan oleh
perusahaan pendiri dengan perbandingan tertentu dari setiap
perusahaannya.
 Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham
masing-masing perusahaan pendiri.
 Perusahaan pendiri joint venture tetap memiliki eksistensi dan
kebebasan masing-masing.
 Risiko ditanggung secara bersama-sama antara masing-masing
partner melalui perusahaan yang berlainan.

3) Ciri-Ciri Joint Venture dalam Penanaman Modal Asing


 Perusahaan baru atau badan hukum baru yang didirikan oleh
perorangan atau badan hukum swasta asing dengan pihak
modal nasional.
 Modal joint venture adalah terdiri dari know how dan modal
saham yang disediakan oleh para pihak yang kekuasaannya,
baik manajemen atau pengambilan keputusan, dilakukan sesuai
dengan banyaknya saham.
 Para pihak yang mendirikan perusahaan tetap memiliki
eksistensi dan kebebasan masing-masing.
 Kerja sama antara modal asing dengan modal nasional.

4) Alasan Pendirian Joint Venture


 Kebutuhan Modal dan Sumber Daya
→ Kerja sama antara beberapa perusahaan membantu
meminimalkan pemakaian modal dan sumber daya.

 Meminimalkan Risiko Bisnis


→Melalui perjanjian bisnis ini, potensi kerugian akibat
bisnis baru dapat ditekan sekecil mungkin. Sebab dalam perjanjian
tersebut, memuat aturan pembagian keuntungan dan kerugian tiap
pihak yang bekerja sama.

 Pengembangan Usaha yang Lebih Luar


→Perusahaan ingin memanfaatkan peluang pengembangan
usaha ketika bekerja sama dengan perusahaan lainnya. Kolaborasi
ini membantu dalam memperoleh kemudahan dalam jaringan
distribusi produk.

 Transfer Teknologi dan Keahlian 


→Perusahaan-perusahaan yang melakukan usaha patungan
ini akan saling transfer teknologi dan keahlian. Hal ini dapat
memberikan keuntungan pada perusahaan yang memiliki teknologi
dan tenaga ahli yang terbatas.

 Terciptanya Inovasi Produk 

20
→Terjadinya usaha patungan oleh beberapa perusahaan
umumnya karena ingin melahirkan produk atau layanan baru di
pasaran. Jadi dengan bekerja sama, perusahaan-perusahaan dapat
memaksimalkan potensi produk baru tersebut.

Alasan Internal:
 Membangun kekuatan perusahaan
 Menyebarkan biaya dan risiko
 Menambah akses ke sumber daya keuangan
 Ekonomi skala dan keuntungan kekuatan
 Akses ke teknologi dan pelanggan baru
 Akses ke praktik manajer inovatif

Tujuan persaingan
 Mempengaruhi evolusi struktural industri
 Kompetisi sebelum selesai
 Tanggapan defensif untuk menghapuskan batas-batas industri
 Penciptaan unit kompetisi yang kuat
 Kecepatan pasar
 Menambah ketangkasan

Tujuan strategi
 Sinergi
 Transfer teknologi/kecakapan
 Diversifikasi

5) Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membentuk Joint Venture


1. Tujuan Khusus
→ Para pihak yang terlibat biasanya telah memiliki tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya. Mereka umumnya menyatakan tujuan ini
dengan jelas dalam persetujuan dan perjanjian yang telah disepakati oleh
mereka.

2. Durasi Tertentu
→ Karena semua usaha dalam sistem ini dibuat untuk tujuan
tertentu, mereka umumnya berakhir begitu tujuan tersebut terpenuhi.
Namun, para pihak dapat terus bekerja bersama jika mereka sepakat
untuk melakukannya.

3. Pembagian Keuntungan
→ Para pihak selalu menyepakati rasio di mana mereka akan
berbagi keuntungan dan kerugian mereka.Jika tidak ada kesepakatan
untuk efek ini, mereka harus membagi keuntungan secara merata.

4. Kesepakatan

21
→Para pihak dalam sistem joint venture, yaitu para venturer
bersama, umumnya melaksanakan perjanjian tertulis di antara
mereka.Perjanjian ini menyatakan perincian seperti kewajiban mereka,
rasio pembagian laba / rugi, hak dan kewajiban mereka, dll.

5. Struktur Usaha
→Para pihak dapat membuat usaha patungan dengan melakukan
kontrol pada salah satu aspek seperti aktiva, operasi, atau entitas bisnis
itu sendiri.

6) Jenis-Jenis Kerja Sama Usaha Patungan


Ada dua jenis usaha patungan, yaitu domestik dan internasional.
Lalu, mengacu pada SK Menteri negara Penggerak Dana Investasi/
Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 15/SK/1994, pada
pasal 8 ayat (1), ada beberapa jenis bidang bisnis yang wajib mendirikan
perusahaan dengan cara ini, di antaranya:
 Pelabuhan
 Produksi, transmisi, dan distribusi tenaga listrik untuk umum
 Telekomunikasi
 Pelayanan
 Penerbangan
 Air minum
 Kereta api umum
 Pembangkit tenaga atom
 Mass media atau media massa

Namun, ada beberapa jenis usaha yang tidak boleh mendapatkan


penanaman modal asing :
 Produksi senjata
 Mesing perang
 Alat-alat peledakan
 Peralatan perang

7) Aspek dalam Perjanjian Usaha Patungan


hal-hal yang harus tercantum di dalam perjanjian joint venture,yaitu :
 Pihak yang terlibat
 Susunan manajemen dan keanggotaan usaha patungan
 Persentase kepemilikan dari setiap pihak
 Persentase keuntungan dan kerugian
 Tujuan perjanjian
 Lama waktu perjanjian berlaku/berjalan
 Legalitas
 Daftar sumber daya
 Karyawan yang akan menjalankan usaha patungan
 Penulisan administrasi dan laporan keuangan

22
8) Manfaat Joint Venture
a. Supaya Bisa Menggabungkan Sumber Daya
→ Suatu perusahaan tentu akan mempunyai lebih banyak
daya saing yang terjadi di dalam industri dan secara otomatis hal
itu akan lebih banyak memberikan potensi kesuksesan bisnis.
Oleh karena itu, kita perlu menggabungkan sumber daya dengan
cara melakukan kerja sama dalam bentuk joint venture.

b. Dalam Sisi Bisnis


→ Suatu perusahaan mungkin saja akan mempunyai
keahlian di satu bagian saja. Kemudian perusahaan lainnya
mempunyai keahlian di bagian lain. Misalnya saja, perusahaan A
ahli dalam membuat mesin produksi, sementara perusahaan B
mempunyai pengalaman dalam menciptakan produk yang sesuai
dengan mesin yang disediakan perusahaan A.
c. Lebih Hemat
→ Dua perusahaan yang memutuskan untuk melakukan
sistem kerja sama dalam bentuk joint venture mungkin saja
mempertimbangkan untuk menghemat biaya. Mulai dari biaya
promosi, produksi, dan lainnya.

9) Peraturan Tentang Joint Venture


Peraturan tentang joint venture telah diatur pemerinth di dalan
UU, PP, dan SK menteri. Berikut peraturan-peraturan yang telah dibuat:
 UU Nomor 1 Tahun 1967 Pasal 23 tentang Penanaman Modal
Asing
 PP Nomor 7 Tahun 1993 tentang Pemilik Saham perusahaan
penanaman Modal Asing
 PP Nomor 20 Pemilikan Saham dalam Perusahaan yang
didirikan dalam rangka penanaman modal asing
 PP Nomor 83 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 20 Tahun 1994 tentang Pemilikan Saham
dalam Perusahaan yang Didirikan dalam Rangka Penanaman
Modal Asing 
 SK Menteri negara Penggerak Dana Investasi/ Ketua Badan
Koordinasi Penanaman Modal Nomor: 15/SK/1994 tentang
ketentuan pelaksanaan pemilikan saham dalam perusahaan
yang didirikan dalam rangka penanaman modal asing.

10) Kelebihan joint venture

23
 Perusahaan rekanan lokal lebih memahami tentang keadaan
lingkungan di mana perusahaan didirikan seperti adat istiadat,
kebiasaan, dan lembaga kemasyarakatan dilingkungan
setempat.
 Perusahaan rekanan lokal mungkin memilki teknologi yang
cocok untuk lingkungan setempat.
 Akses ke pasar modal negara tuan rumah dapat dipertinggi oleh
hubungan dan reputasi rekanan perusahaan lokal.
 Keuntungan suara mayoritas dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) berdasarkan besar saham yang diinvestasikan
oleh para pihak yang terlibat.
 Perusahaan joint venture tetap memiliki eksistensi dan
kebebasan masing masing partner.
 Dapat memanfaatkan skala ekonomi dan spesialisasi.

11) Kekurangan joint venture


 Tanggung jawab terhadap risiko dibagi antara masing-masing
partner.
 Risiko rahasia perusahaan tersebar lebih besar.
 Risiko tertipu partner usaha juga lebih besar.
 Segala bentuk utang perusahaan menjadi tanggung jawab
bersama. Selain itu, seluruh harta perusahaan menjadi
jaminannya.

D. Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan
faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba. Sedangkan
Perusahaan
adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor
produksi untuk
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta
melakukan usaha
lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan
masyarakat
Bentuk badan usaha ada beberapa jenis antara lain, Perusahaan
Perseorangan, Firma,
Perseroan Komanditer, Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), dan
Koperasi.
Peran Badan Usaha dalam perekonomian Indonesia sangat penting guna
mengembangkan
perekonomian negara, meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia, memupuk
keuntungan
dan pendapatan, dan melaksanakan dan menunjang pelaksanaan program
kebijakan

24
pemerintah di bidang ekonomi

25

Anda mungkin juga menyukai