Kepemimpinan
Disusun oleh:
Kelompok 5
Destia ayu lestari : 22141001
Anjelianda putri : 22141002
Dosen pengampu:
Desi rosalina, S.M, M.M
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "
Kepemimpinan"
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Desi Rosalina,
S.M, M.M selaku dosen pengampu mata kuliah pengantar manajemen yang telah
membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini. Makalah ini memberikan
panduan praktis dalam kepemimpinan. Bagi seorang pengusaha,maka
membutuhkan teori - teori tentang kepemimpinan untuk menjalankan bisnisnya.
Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, saran
dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga
berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang
kepemimpinan yang dibutuhkan oleh seorang pengusaha.
Penulis
1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 3
1.1 Latar Belakang............................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 4
1.3 Tujuan ........................................................................................ 4
1.4 Manfaat....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 5
2.1 Pengertian kepemimpinan........................................................... 5
2.2 Hakikat Pemimpin....................................................................... 6
2.3 Teori Kepemimpinan.................................................................. 7
2.4 Proses Kepemimpinan................................................................ 12
2.5 Tugas kepemimpinan................................................................. 12
2.6 Fungsi Kepemimpinan............................................................... 13
2.7 Keterampilan/Kemampuan Yang Harus Dimiliki Pemimpin.... 16
2.8 Gaya Kepemimpinan................................................................. 16
2.9 Faktor Yang Mempengaruhi Keefektifan Kepemimpinan......... 17
BAB III PENUTUP................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan................................................................................ 19
3.2 Saran........................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya
pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hakikat pemimpin
2. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan
3. Untuk mengetahui fungsi kepemimpinan
4. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan
5. Untuk mengetahui teori kepemimpinan
6. Untuk mengetaui keterampilan/kemampuan apa saja yang harus dimiliki
pemimpin
1.4 Manfaat
a. Bagi penulis
1. Untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan terutama
mengenai hal kepemimpinan.
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam teori
kepemimpinan
b. Bagi pembaca
1. Dapat dijadikan sebagai acuan bagi para pengusaha dalam hal
kepemimpinan
2. Untuk memberi sumbangan pemikiran yang semoga
bermanfaat bagi pengusaha dalam menjalankan aktivitas
usahanya
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Mengerjakan sesuatu yang benar Mengerjakan sesuatu dengan benar
Mengedepankan pemeliharaan dan Mengembangkan dan menginspirasi
pengendalian kepercayaan
Beranjak dengan “disini dan Berfokus pada upaya mengkreasi
sekarang” dari pencapaian tujuan tentang masa depan yang diinginkan
Memelihara level rendah keterlibatan Mempunyai empati terhadap orang
emosional lain dan memberi perhatian pada
setiap peristiwa dan makna tindakan
Mendesain dan membawa rencana, Memantapkan misi dan
mendorong tindakan, dan bekerja membangkitkan rasa untuk mencapai
efektif dengan orang arah tertentu
Mengembangkan pikiran dari Belajar dari organisasi
organisasi
Sumber: Stoner, Freeman, Gilbert dalam Danim (2008: 4-5)
8
saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya tejadi
suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin diharapakan
memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, kareana apabila
tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai
tidak akan dapat tercapai secara maksimal.
9
kendali atas hukuman saja, ini merupakan kepemimpinan yang
didasarkan pada rasa takut. Contoh para preman yang memungut
pajak kepada pedagang, pedagang akan tunduk kepada preman
karena takut akan mendapat perlakuan kasar.
d) Kendali atas Informasi
Informasi adalah ganjaran positif bagi orang yang
memerlukannya, sehingga siapa pun yang menguasai informasi
dapat menjadi pemimpin. Misal adalah orang yang paling tahu
arah jalan maka otomatis dia akan menjadi pimpinan rombongan.
e) Kendali Ekologi (lingkungan)
Sumber kekuasaan ini dinamakan juga perekayasa situasi
(situational sengineering). Contoh adalah kendali atas
penempatan jabatan. Seorang atasan, manager, atau kepala bagian
personality mempunyai kekuasaan atas bawahannya, karena ia
boleh menentukan posisi anggotanya.
10
kekuasaan dalam proses kepemimpinan. Mengenai hal ini
dibicarakan tersendiri dalam teori bakat.
3) Kekuasaan yang bersumber pada politik
Kekuasaan yang bersumber pada politik terdiri atas beberapa
jenis
a) Kendali atas Proses Pembuatan Keputusan
Dalam organisasi, ketua menetukan apakah suatu
keputusan akan dibuat dan dilaksanakan atau tidak. Dan
sebagainya.
b) Koalisi
Kepemimpinan atas dasar sumber kekuasaan politik
ditentukan juga atas hak atau kewenangan untuk membuat kerja
sama denga kelompok lain.
c) Partisipasi
Pemimpin mengatur partisipasi anggotanya, siapa yang
boleh berpartisipasi, dalam bentuk apa tiap anggota
berpartisipasi, dan sebagainya.
d) Institusionalisasi
Pemimpin agama menikahkan pasangan suami istri,
menentukan terbentuknya keluarga baru. Notaris atau hakim
menetukan berdirinya suatu yayasan atau perusahaan baru.
B. Teori bakat
Teori bakat dinamakan juga teori sifat (trait), teori karismatik atau
teori transformasi. Inti dari teori ini adalah bahwa kepemimpinan terjadi
karena sifat-sifat atau bakat yang khas yang terdapat dalam diri pemimpin
yang dapat diwujudkan dalam prilaku kepemimpinan. Sifat atau bakat itu
dinamakan karisma atau wibawa. Sebagai contoh adalah Bung Karno,
Adolf Hitler, Fidel Castro, Mahatma Gandhi, Ibu Theresa dan Martin
Luther King. Tokoh-tokoh ini memiliki sifat yang tidak dimiliki
pemimpin-pemimpin lain.
11
“ kewibawaan seorang pemimpin dapat mempengaruhi perilaku
orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang
tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh
pemimpin”.
Tahun 1940-an kajian tentang kepemimpinan didasarkan pada teori
sifat. Teori sifat adalah teori yang mencari sifat sifat kepribadian, sosial,
fisik, atau intelektual yang membedakan antara pemimpin dan bukan
pemimpin. Berdasarkan teori ini kepemimpinan itu dibawa sejak lahir atau
merupakan bakat bawaan. Misalnya ditemukan adanya enam macam sifat
yang membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin yaitu ambisi
dan energi, keinginan untuk memimpin, kejujuran dan integritas, rasa
percaya diri, inteligensi, dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan.
Namun demikian teori sifat ini tidak memberikan bukti dan adanya
indikasi kesuksesan seorang pemimpin
C. Teori perilaku
Teori prilaku memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin
dalam kaitannya dengan struktur dan organisasi kelompok. Oleh karena
itu, teori prilaku ini lebih sesuai untuk kepemimpinan dalam lingkungan
organisasi atau perusahaan, karena peran pemimpin digariskan dengan
jelas.
“ Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada
pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya ”.
12
sebagai pemimpin, penghubung dan panutan. Peran yang berkaitan
dengan pemrosesan informasi adalah sebagai pemantau, penyebaran
informasi dan juru bicara. Peran yang berkaitan dengan pembuatan
keputusan adalah sebagai wiraswasta, penyelesaian gangguan,
pengalokasian sumber, dan negosiator.
Page juga memusatkan teori kepemimpinannya pada peran yang
dibawakan pemimipin dalam posisi managerial. Menurutnya ada
Sembilan kewajiban dan tanggung jawab manager dalam organisasi.
Yaitu penyelia (supervising), perencana dan pengorganisasi, pembuat
keputusan, pemantau indicator, pengendalian, perwakilan,
pengkooordinasi, konsultasi, dan administrasi.
Sebagai manager sudah barang tentu seseorang yang dapat
menduduki sembilan peran tersebut. Namun, setiap orang memiliki
kemampuan tersendiri, sehingga ada yang kuat di peran tertentu dan
lemah di peran yang lain.
D. Teori situasional
Teori situasional berintikan hubungan antara perilaku pemimpin
dan situasi dilingkungan pemimpin itu.dalam hal ini ada dua macam
hubungan, yaitu :
1. Perilaku pemimpin yang merupakan hasil atau akibat dari situasi
2. perilaku pemimpin merupakan penentu atau penyebab situasi.
Dengan perkataan lain, pada hubungan pertama, pemimpin
merupakan variabel ikutan (dependent variable), sedangkan yang kedua
masuk dalam variabel bebas (independent variable).
“ Seorang pemimpin harus mendiagnosa yang baik, bersifat
fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan
”.
13
besar seperti revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi.
Pengikut adalah orang yang mengokohkan seseorang dan bersedia patuh
dan taat
14
5. Menilai (evaluating) yaitu tindakan untuk menguji gagasan yang
muncul atau cara kerja yang diambil dengan menunjukkan
konsekuaensi-konsekuansinya dan utnu ng ruginya.
6. Menyimpulkan (summrizing) yaitu kegiatan untuk mengumpulkan
dan merumuskan gagasan, pendapat dan usul muncul, menyingkat
lalu menyimpulkannya sebagai landasan untuk memikirkan lebih
lanjut,.
15
Pendakatan perilaku membahas orientasi atau identifikasi
pemimpin.aspek pertama pendekatan prilaku kepemimpinan menekankan
pada fungsi-fungsi yang dilakukan pemimpin dalam kelompoknya agar
kelompoknya dapat berjalan dengan efektif, seseorang harus melaksanakan
dua fungsi utama :
1. Fungsi yang berhubungan dengan tugas (task releated) atau pemecahan
masalah.
2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (group maintenence) atau
sosial.
Fungsi pertama menyangkut pemberian sara penyelesaian ,
informasi dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala sesuatu yang
dapat membantu kelompok dapat berjlan lebih lancar – persetujuan dengan
kelompok lain, penegahan pendapat, dan sebagainya.
Stoner, mengatakan bahwa fungsi kepemimpinanadalah agar
seseorang beroperasi secara efektif kelompok memerlukan seseorang
untuk melakukan dua hal fungsi utama, yaitu :
1. Berhubungan dengan tugas atau memecahkan masalah.
2. Memlihara kelompok atau sosial.
16
ainnya, diciptakan atau dibentuk sebagai wahana untuk mencapai
tujuan tertentu, baik sifatnya jangka panjang, jangka pendek yang tidak
mungkin tercapai apabila tidak diusahakan dicapai oleh anggotanya
yang bertindak sendiri-sendiri, tanpa ditentukan arah oleh pimpinan
2. Pimpinan sebagai wakil dan juru bicara birokrasi, yaitu dalam rangka
pencapaian tujuan, tidak ada birokrasi yang bergerak dalam suasana
terisolasi. Artinya, tidak ada birokrasi yang akan mampu mencapai
tujuannya tanpa memlihara hubungan yang baik dengan berbagai pihak
diluar birokrasi itu sendir, yaitu pihak stakeholder.
3. Pemimpin sebagai komunikator, yaitu pemeliharan baik keluar
maupun ke dalam dilaksanakn dalam proses komunikasi, baik lisan
maupun tulisan.
4. Pemimpin sebagai mediator,sebagai penengah dalam suatu konflik
yang mungkin terjadi didalam birokrasi itu sendiri.
5. Pemimpin sebagai integrator, yaotu merupakan kenyataan kehidupan
birokrasi bahwa timbulnya kecenderungan beorfikir dan bertindak
bekotak-kotak dikalangan para anggota birokrasi dapat diakibatkan
oleh sikap positif, ataupun sikap negatif.
17
4. Fungsi delegasi, yaitu fungsi pemimpin untuk mendelegasikan
wewenang untuk membuat, menetapkan, dan atau melaksanakna
keputusan, baik melalui persetujuan mauun tanpa persetujuan
pimpinan.
B. Gaya partisipatif
Cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar
mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan
organisasi.Pemimpin yang mengikutsertakan bawahan dalam pengambilan
keputusan
1) Mendesentrelisasikan wewenang
2) Keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak
18
3) Keterlibatan dalam aktivitas organisasi
4) Berbagi tanggung jawab
C. Gaya demokrasi
Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian
dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha
bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap
anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam
segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan
penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam
usahan pencapaian tujuan.
1) Pengambilan keputusan yang kooperatif
2) Pemimpin humble & dapat bekerjasama
3) Mengutamakan mutu kerja
19
mempengaruhi pilihan akan gaya. Sebagai contoh, jika ia pernah sukses
dengan cara menghargai bawahan dalam pemenuhan kebutuhannya,
cenderung akan menerapkan gaya kepemimpina yang berorientasi kepada
bawahan/orang.
2. Pengharapan dan perilaku atasan, sebagai contoh atasan yang secara jelas
memakai gaya yang berorientasi pada tugas, cenderung manajer
menggunakan gaya itu.
3. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan, mempengaruhi terhadap
gaya kepemimpinan manajer. Sebagai contoh, karyawan yang
mempunyai kemampuan tinggi biasanya akan kurang memerlukan
pendekatan yang direktif dari pimpinan.
4. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga mempengaruhi gaya
pemimpin, sebagai contoh bawahan yang bekerja pada bagian
pengolahan data (litbang) menyukai pengarahan yang lebih berorientasi
pada tugas.
5. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku
bawahan. Sebagai contoh kebijakan dalam pemberian penghargaan,
imbalan, dengan skala gaji yang ditunjang dengan insentif lain (dana
pensiun, bonus, cuti) akan mempengaruhi motivasi kerja bawahan
6. Harapan dan perilaku rekan, sebagai contoh manajer membentuk
persahabatan dengan rekan-rekan dalam organisasi. Sikap mereka ada
yang merusak reputasi, tidak mau kooperatif, berlomba memperebutkan
sumber daya, sehingga mempengaruhi perilaku rekannya
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka penulis mengemukakan
saran-saran sebagai berikut :
1. Hendaknya para pemimpin, khususnya pemimpin dalam bidang
pendidikan dalam melaksanakan aktivitasnya kepemimpinannya dalam
mempengaruhi para bawahannya berdasarkan pada kriteria-kriteria
kepemimpinan yang baik.
2. Pemimpin hendaknya memahami betul akan tugasnya sebagai seorang
pemimpin.
3. Dalam melaksanakan akvititasnya baik pemimpin ataupun yang dipimpin
menjalin suatu hubungan kerjsama yang saling mendukung untuk
tercapainya tujuan organisasi atau instnasi.
21
DAFTAR PUSTAKA
22