WIRAUSAHA
DOSEN PENGAMPU
Ridwan, SE, MM, AK
DISUSUNOLEH:
Robert Vanlino (2057201028)
Robby Handoko (2057201008)
RimaAnindita (2057201033)
1
DAFTARISI
DAFTAR ISI..............................................................................................2
BAB I.........................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................3
A. Latarbelakang...................................................................................3
B. Rumusan Masalah............................................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.........................................................4
BAB II........................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Definisi Kepemimpinan....................................................................5
B. Perilaku Kepemimpinan...................................................................5
C. Pendekatan-Pendekatan Kepemimpinan...........................................9
D. Penentuan Prosedur Pembuatan Keputusan Sebagai Pemimpin....11
E. Situasi Kepemimpinan pada Umumnya.........................................15
F. Teori Daur Hidup Kepemimpinan..................................................15
BAB III....................................................................................................20
KESIMPULAN........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................21
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota. Kekuatan dan
pemimpinnya.
yang pada awalnya belum terbiasa di dalam suatu lingkungan dan ketika mencoba tiba-
tiba tampak lebih berbahaya daripada yang kita perkirakan pada awalnya. Kebiasaan kita
adalah untuk menarik diri kepada kenyamanan di dalam kepompong, sesuatu yang kita
percayai lebih aman, di mana kita dapat bersantai sejenak tanpa perlu berkonsentrasi, dan
semacam ini harus digantikan dengan memahami prinsip-prinsip yang akan memastikan
bahwa kita dapat mencapai tujuan kita dan berlatih dengan disiplin sampai kita bisa
melakukannya.
dengan kewirausahaan yang akan mempengaruhi dalam suatu pencapaian tujuan usaha.
3
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan
suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil
merupakan pemimpin yang berhasil, baik yang memimpin beberapa atau beratus-ratus
karyawan. Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mencari cara yang lebih baik.
Seorang bisa dikatakan pemimpin yang berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang
dari perusahaan.
B. Perilaku Kepemimpinan
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama: (a) Berorientasi pada tugas
yang menetapkan sasaran, merencanakan dan mencapai sasaran; dan (b) Berorientasi
Orientasi Tugas
5
3. Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan menuju tujuan dan
Pemimpin yang kadar orientasi tugasnya rendah cenderung menjadi tidak aktif
dalam mengarahkan perilaku yang berorientasi pada tujuan, seperti perencanaan dan
penjadwalan. Mereka cenderung bekerja seperti para karyawan lain dan tidak
Orientasi Orang-orang
2. Menunjukan perhatian pada orang sebagai manusia dan bukan sebagai alat
produksi saja.
Prinsip ini menyatakan bahwa perilaku yang diberi imbalan akan bertambah
6
dalam frekuensinya dan bahwa perilaku yang tidak diberi imbalan akan berkurang
dalam frekuensinya.
6. Menciptakan suatu suasana kerja sama dan gugus kerja dalam organisasi.
hubungan dengan karyawan mereka, memusatkan perhatian pada prestasi individu dan
jawab.
bidang yang lebih luas dibandingkan memimpin dan dipusatkan pada masalah perilaku
maupun non perilaku. Kepemimpinan terutama ditekankan pada isu perilaku. Aktivitas
tersebut.
c) Suka sekali membantu bawahan agar menjadi lebih efektif dan berusaha
7
d) Dalam berhubungan dengan bawahan, secara emosional suka mendukung dan
laboratorium dan untuk tidak terlalu terstruktur dan terlalu partisipasif dalam
peralatan yang sesuai, tata ruang yang tepat, dan lain sebagainya.
b) Seorang perencana yang efektif dari segi tujuan dan kontingensi jangka
8
a) Bekerja dengan bawahan dalam menetapkan standar kinerja yang tinggi dan
tujuan yang tinggi tetapi bisa dicapai yang konsisten dengan tujuan dari
perusahaan.
a) Seorang penghubung yang efektif dengan manajemen yang lebih tinggi dan
bawahan.
C. Pendekatan-pendekatan Kepemimpinan
9
d. Ketergantungan, ketekunan, dan dorongan untuk mencapai prestasi yang
berkesinambungan.
kelompok
pada asumsi bahwa semua contoh kepemimpinan yang berhasil agak berbeda dan
Dimana SL adalah kepemimpinan yang berhasil, f adalah fungsi dari, dan L, F, dan S
adalah pemimpin, pengikut dan situasi. Terjemahan dari rumusan ini adalah bahwa
kepemimpinan yang berhasil adalah fungsi dari pemimpin, pengikut dan situasi.
Dengan kata lain, pemimpin, pengikut, dan situasi harus sesuai satu dengan lainnya
10
D. Penentuan Prosedur Pembuatan Keputusan Sebagai Pemimpin
tentang perilaku kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan
adalah :
pada bawahan semakin besar corak pembuatan keputusan akan bersifat otokratis
11
pembahasan demikian pula sebaliknya. Seorang wirausahawan harus mampu
bergerak dari corak pembuatan keputusan yang dipusatkan pada atasan ke corak
mungkin akan sangat sulit bagi seorang wirausahawan untuk berhasil sebagai
2. Kekuatan-kekuatanpada Bawahan
wirausahawan harus ingat bahwa tiap bawahan ada yang sama ataupun berbeda. Suatu
sebagai seorang pemimpin dengan memberikan kebebasan yang lebih besar kepada
bawahan dalam pembuatan keputusan, seperti apa yang disarankan berikut ini :
12
penghargaan untuk kemampuan mereka; yang lainnya melihat sebagai “pengalihan
beban”).
d. Jika bawahan tertarik pada masalah dan merasa bahwa masalah itu penting.
g. Jika mereka telah belajar untuk berbagi dalam pembuatan keputusan. (Pribadi yang
dengan tuntutan untuk berperan serta dalam pembuatan keputusan sering mengeluh
sejumlah kebebasan yang besar mulai kecewa pada atasan yang mulai membuat
Jika semua karakteristik bawahan tidak ada dalam situasi tertentu, seorang
wirausahawan mungkin harus bergerak pada corak pendekatan yang lebih otokratis
berikut :
13
a. Faktor organisasional, seperti ukuran kelompok kerja dan distribusi geografisnya
seorang pemimpin. Kelompok kerja yang sangat besar atau pemisahan geografis
yang sangat luas dari kelompok kerja tersebut bisa membuat corak kepemimpinan
dalam bekerja bersama dan derajat kepercayaan yang dimiliki oleh anggota-anggota
efektif.
keputusan mengenai masalah yang ada. Ketika suatu kelompok kehilangan keahlian
d. Faktor waktu yang tersedia dalam membuat suatu keputusan. Sebagai suatu garis
pedoman umum, semakin sedikit waktu yang tersedia bagi pembuatan suatu
keputusan. Biasanya lebih banyak waktu yang dibutuhkan oleh kelompok untuk
14
E. Situasi Kepemimpinan Pada Umumnya
hubungan antara pemimpin dan pengikut dari pemimpin tersebut atau (2) menetapkan
prosedur yang terdefinisi baik yang harus dipatuhi oleh pengikut dalam melakukan
disimpulkan bahwa perilaku struktur bisa,dan adakalanya relatif kuat, tetapi akan salah
persahabatan, saling percaya, rasa hormat, dan kehangatan dalam hubungan diantara
Teori daur hidup kepemimpinan adalah dasar pikiran yang mengaitkan corak
Teori ini menggunakan dua tipe perilaku kepemimpinan yang pada dasarnya sama
dengan diatas, tetapi menamakan kedua dimensi tersebut sebagai “tugas” dan bukannya
15
Teori daur hidup terutama didasarkan pada hubungan antara kedewasan pengikut,
perilaku tugas dari pemimpin dan perilaku hubungan pemimpin. Menurut teori ini, corak
secara independen, untuk menerima tanggung jawab tambahan, dan keinginan untuk
semakin dewasa para pengikut tersebut dikatakan. Seperti yang digunakan dalam teori
Terdapat pula beberapa pengecualian pada filsafat umum dari teori daur hidup.
Contoh, jika terdapat batas waktu akhir yang harus dipenuhi yang singkat, seorang
pemimpin mungkin perlu mempercepat produksi melalui corak tugas yang tinggi-
hubungan yang rendah dan bukannya corak tugas rendah-hubungan yang rendah bahkan
tinggi.Akan tetapi, suatu corak tugas yang tinggi-hubungan yang rendah dalam jangka
panjang akan menghasilkan hubungan kerja yang buruk diantara pemimpin dan pengikut.
16
Berikut contoh bagaimana teori daur hidup diterapkan dalam situasi
kepemimpinan yang nyata. Seorang karyawan disewa sebagai penjual pada toko pakaian.
Sesudah masuk dalam organisasi ini, individu tersebut sangat tidak dewasa, atau dengan
kata lain, tidak mampu memecahkan persoalan yang berhubungan dengan pekerjaan
secara independen. Menurut teori daur hidup, corak yang sesuai untuk memimpin
karyawan baru tersebut adalah tugas yang tinggi-hubungan yang rendah. Pemimpin
hendaknya memberitahukan pada karyawan tersebut apa yang harus dilakukan dan
corak kepemimpinan berikutnya yang sesuai dengan tingkat kedewasaannya adalah tugas
perlu mengamati dengan seksama karena karyawan tersebut tetap perlu mendapat
bimbingan dan pengarahan pada suatu ketika. Sesudah memberikan beberapa kerja dasar
Ketika tingkat kedewasaan dari karyawan semakin meningkat lebih lanjut, corak
rendah. Pemimpin sekarang bisa mengurangi perilaku tugas karena karyawan sekarang
sudah beradadiatas rata-rata tingkat kedewasaan dalam pekerjaannya dan biasanya bisa
17
Ketika tingkat kedewasaan karyawan hampir mendekati maksimum, corak
kepemimpinan yang sesuai adalah tugas rendah-hubungan rendah. Sekali lagi pemimpin
Fleksibilitas Pemimpinan
Teori situasi kepemimpinan seperti teori daur hidup didasarkan pada konsep
bahwa pemimpin yang berhasil harus merubah corak kepemimpinannya ketika mereka
menemui situasi yang berbeda. Perubahan corak ketika ditemui situasi yang baru ini
dinamakan fleksibilitas pemimpin. Apakah suatu permintaan yang terlalu banyak jika
meminta pemimpin fleksibel menurut semua rentang corak pemimpin pokok? Jawaban
dari pertanyaan ini adalah bahwa beberapa pemimpin bisa fleksibel dan beberapa tidak
bisa. Bagaimanapun juga, suatu corak kepemimpinan mungkin demikian merasuk dalam
diri seorang pemimpin sehingga akan memerlukan waktu bertahun-tahun bahkan untuk
menjadi fleksibel. Dengan kata lain, beberapa pemimpin mungkin telah mengalami masa
keberhasilan pada suatu situasi yang pada hakikatnya statis sehingga mereka yakin bahwa
fleksibilitas tidak diperlukan. Akan tetapi, terdapat banyak kendala bagi fleksibilitas
kepemimpinan.
Satu strategi untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan mengubah situasi
organisasional untuk sesuai dengan corak kepemimpinan dan bukannya mengubah corak
dengan teori daur hidup kepemimpinan, mungkin lebih mudah untuk menggeser berbagai
18
pemimpin ke situasiyang sesuai dengan corak kepemimpinan mereka daripada berharap
tugas, dan kekuatan posisi dari seorang pemimpin adalah tiga faktor utama yang
b. Struktur tugas adalah tingkatan dimana tujuan, tugas yang harus dilakukan, dan faktor
c. Faktor ketiga, kekuatan posisi adalah ditentukan oleh seberapa besar pemimpin bisa
melakukan pengawasan dengan balas jasa dan hukuman yang diterima oleh pengikut.
Wirausahawan dalam suatu organisasi dapat menjadi pemimpin yang berhasil jika
mereka ditempatkan pada situasi yang sesuai dengan corak kepemimpinan mereka. Hal
ini diasumsikan bahwa setiap orang dalam organisasi mempunyai kemampuan untuk
19
BAB III
KESIMPULAN
pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang
lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang
berhasil merupakan pemimpin yang berhasil memimpin para karyawannya dengan baik.
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama: (a) Berorientasi pada tugas; dan (b)
kepemimpinan.
Seorang pemimpin menunjukkan tipe perilaku utama, yaitu perilaku struktur dan
perilaku pertimbangan. Sedangkan teori daur hidup kepemimpinan adalah dasar pikiran
20
DAFTAR PUSTAKA
21