Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


DALAM BERWIRAUSAHA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kewirausahaan Dasar
Dosen Pengampu :

Khairotun Nisail F, S.S.,M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok VII :

Murtin
Dwi Ayu Wulandari
Ning Jamila Wati

SEMESTER III
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
PROBOLINGGO 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayahnya sehingga dengan anugerah dan keridlaannya, akhirnya kami bisa dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan
segenap pengikutnya.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kewirausahaan
Dasar. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini dan pembuatan karya tulis yang lebih baik lagi. Kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun khususnya pemakalah serta menjadi
referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Probolinggo, Oktober 2023

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
Latar Belakang Masalah.................................................................................................. 2
Rumusan Masalah............................................................................................................ 3
Tujuan Masalah .............................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 5
1.Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan.................................................... 9
2.Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan......................................................................... 10
3.Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan........................................ 12
4.Keterampilan yang Harus dimiliki oleh Seorang pemimpin dalm Dunia Wirausaha..`12
5.Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan................................................... 13
6.Tantangan dan hambatan kepemimpinan dalam Kewirausahaan........................... ..... 14
7.Langkah-Langkah Pengambilan keputusan................................................................ 15
8.Perbedaan Pemimpin dengan Manajer ........................................................................ 17
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan.................................................................................................................. 20
B,.Saran............................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 21
..

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan
moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap,
sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Kekuatan dan keunggulan
sifat-sifat pemimpin itu pada akhirnya merupakan perangsang psikososial yang bisa
memunculkan reaksi-reaksi bawahan secara kolektif. Selanjutnya akan dimunculkan
kepatuhan, loyalitas, kerjasama, dan respek dari para anggota kelompok kepada
pemimpinnya.

Kepemimpinan, bagi seorang kewirausahan, adalah modal yang sama pentingnya


dengan kepercayaan dan kreativitas. Kreativitas yang tinggi membuat anda inovatif dan
adaptif, kaya dengan pembaharuan dan tidak mudah dihambat oleh kejadian-kejadian dari
luar. Kepemimpinan menggabungkan kreativitas dan kepercayaan menjadi sebuah usaha
yang efiktif, yang berpengaruh luas dan hidup.
Sebelum usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi
usaha kecil yang stagnant (tidak berkembang). Anda hanya mampu memimpin sedikit orang
dari usaha kecil dan tidak ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada orang
hebat yang bekerja pada anda karyawan anda tidak betah bekerja sama dengan anda, dan
pengetahuan atau pengalaman yang sudah anda tanam, hilang bersama kepindahan mereka.
Tanpa kepemimpinan, tidak ada visi besar yang dapat dibangun menjadi sebuah usaha besar.
Hanya orang-orang yang tak bisa ke mana-mana yang bertahan bekerja pada Anda.
Sebaliknya, kepemimpinanlah yang akan membentuk usaha Anda menjadi besar dan
banyak orang yang mau bekerja dengan Anda. Kepemimpinan dibentuk bertahap, sejalan
dengan tumbuhnya usaha. Dari kombinasi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, cara
mengarahkan, dan penerimaan.
Dalam suatu organisasi, kepemimpinan merupakan salah satu faktor utama yang
mendukung kesuksesan organisasi dalam mencapai tujuan. Banyak ahli yang mencoba untuk
mendefinisikan kepemimpinan. Kepemimpinan adalah seni mempengaruhi dan mengarahkan
orang denan cara kepatuhan, kepercayaan, hormat, dan kerja sama yang bersemangat dalam
mencapai tujuan bersama (Timpe, 2002:181). Hughesc dalam Ria (2009:11) menyatakan
bahwa kepemimpinan merupakan fenomena kompleks yang melibatkan tiga hal utama yakni
pemimpin, pengikut, dan situasi. Fenomena mengenai kepemimpinan ini diyakini memiliki
pengaruh terhadap produktifitas dan kohefisitas kelompok (Bass dalam Ria, 2009:11).
Keberhasilan atau efektifitas kepemimpinan tidak sajalah diukur bagaimana
memberdayakan bawahannya tapi uga kemampuannya menjalankan atau melaksanakan
kebijakan perusahaan melalui cara atau gaya kepemimpinannya. Pola atau gaya
kepemimpinan sangat tergantung pada karakteristik individu pemimpin menghadapi bawahan
berdasarkan fungsinya sebagai atasan.
Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik, karena gaya kepemimpinan haruslah
fleksibel dan harus disesuaikan dengan perilaku, sistem nilai yang dianut bawahan, situasi
lingkungan, kematangan dan situasi bawahan. Seorang pemimpin yang berhasil dan efektif
bila dapat melakukan gaya kepemimpinan yang tepat pada situasi yang tepat. Terdapat
kriteria perilaku kepemimpinan yang dapat menentukan gaya kepemimpinan pengusaha
adalah: (1) gaya kepemimpinan diktator, (2) gaya kepemimpinan partisipasi, (3) gaya
kepemimpinan delegasi, (4) gaya kepemimpinan konsiderasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ?
2. Bagaimanakah Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan ?
3. Bagaimanakah Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan ?
4. Apakah Keterampilan yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin dalam Dunia
Wirausaha ?
5. Bagaimanakah Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ?
6. Bagaimanakah Tantangan dan Hambatan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan ?
7. Bagaimanakah Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan ?
8. Bagaimanakah Perbedaan Pemimpin dengan Manajer ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
2. Untuk mengetahui Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan
3. Untuk mengetahui Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan
4. Untuk mengetahui Keterampilan yang Harus dimiliki oleh Seorang pemimpin dalm
Dunia Wirausaha
2
5. Untuk mengetahui Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
6. Untuk mengetahui Tantangan dan hambatan kepemimpinan dalam Kewirausahaan
7. Untuk mengetahui Langkah-Langkah Pengambilan keputusan
8. Untuk mengetahui Perbedaan Pemimpin dengan Manajer

1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan tentang
kepemimpinan dan kewirausahaan
2. Agar mahasiswa dapat menerapkan sikap kepemimpinan yang baik dalam kehidupan
sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN
3
A.Pengertian Kepemimpinan
Menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-
orang agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan
menurut George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-
orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok. Jadi kepemimpinan adalah proses
mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam
hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti arah
tertentu. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang
berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari
perusahaan.

B.Pengertian Kewirausahaan
Menurut Paul H. wilken, kewirausahaan adalah “Fenomena yang terputus-putus,
muncul untuk mengawali perubahan dalam proses produksi dan kemudian hilang sampai
muncul lagi untuk mengawali perubahan yang lain. Richard Cantillon (1775) misalnya,
mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang
wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang
akan datang dengan harga tidak menentu.
Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan,
dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara
yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.Wirausaha
merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk
mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan cara memproduksi, menjual
atau menyewakan suatu produkk barang atau jasa.

C.Jenis-Jenis Kepemimpinan
 Kepemimpinan Transformasional
Kepemimpinan yang transformasional merupakan pemimpin yang membimbing atau
memotivasi pengikutnya menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas peran atau
persyaratan tugas dan mampu menumbuhkan dampak yang dalam pada para pengikutnya.
 Kepemimpinan Karismatik- visioner
4
Karakteristik pemimpin karismatik yaitu : 1) mempunyai visi; 2) mampu
menyampaikan visi tersebut dengan jelas dan mudah dipahami; 3) berani menambil resiko
untuk mencapai visi itu; 4) sensitif terhadap kendala lingkungan dan kebutuhan pengikutnya;
5) menunjukkan perilaku diluar kebiasaan.
Sedangkan karakteristik pemimpin visioner yaitu : Memiliki kemampuan dalam
menjelaskan visinya kepada orang lain melalui pidato- pidato yang memukau dan memancing
orang untuk bergabung.; Memiliki kemampuan mengungkapkan visi; Memiliki kemampuan
untuk memperluas dan menerapkan visi dalam berbagai konteks yang berbeda-beda.
 Kepemimpinan Tim
Kepemimpinan Tim dapat dibagi ke dalam tiga peran, yaitu : Pemimpin Tim adalah
penghubung dengan pihak luar; Pemimpin Tim adalah penyelesai masalah; Pemimpin ini
adalah manajer konflik.
D.Karakteristik Kewirausahaan
M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan delapan
karakteristik yang meliputi :
 Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.
 Lebih memilih risiko yang moderat.
 Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.
 Selalu menghendaki umpan balik yang segera.
 Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.
 Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa
depan yang lebih baik.
 Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai
tambah.
 Selalu menilai prestasi dengan uang.

E.Tipe Kepemimpinan Berwirausaha


Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe dan cirri khas yang berbeda-beda.
Dibawah ini merupakan tipe-tipe kepemimpinan menurut kartini kartono (1983) adalah
sebagai berikut:
5
 Tipe Kharismatik: Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik luar
biasa yang diikuti oleh para pengikutnya.
 Tipe peternalistis dan maternalistis; Tipe pemimpin ini bersikap melindungi bawahan
sebagai seorang bapak atau sebagai ibu yang penuh kasih sayang.
 Tipe militeris: Tipe pemimpin ini banyak menggunakan system pemerintah, system
komando, dari atasan kebawahan sifatnya keras, sangat otoriterm, menghendaki bawahan
agar selalu patuh, penuh acara formalitas.
 Tipe otokratis: Tipe pemimpin ini berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang
mutlak dan harus dipatuhi. Pemimpin ini selalu berperan sebagai pemain tunggal, dan
kekuasaan yang bersifat absolut.
 Tipe Laissez faire: Tipe pemimpin ini membiarkan karyawan berbuat semaunya sendiri,
semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpin hanya merupakan
symbol yang tidak memiliki ketrampilan.
 Tipe populistis: Tipe pemimpin ini mampu menjadi pemimpin rakyat . dia berpegang
pada nilai-nilai masyarakat tradisional.
 Tipe Administratif: Pemimpin tipe ini merupakan pemimpin yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan muncul
perkembangan teknis, manajemen modern dan perkembangan sosial.
 Tipe Demokratis: Tipe pemimpin ini berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan pada pengikutnya. Tipe pemimpin ini juga menekankan pada rasa tanggung jawab
dan kerjasama yang baik antar karyawan.
F.Teori Kepemimpinan
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji sejauh
mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara efektif serta
menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam karya tulis ini akan
dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya mempunyai
referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang kepemimpinan antara
lain :
 Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu
sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan
bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal dengan
6
”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran
perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak
seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman.
Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.
 Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki
kecendrungan kearah 2 hal.: Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan
seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala
yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan
bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan
batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam
pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang
pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang
tinggi pula.
 Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan
faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara
perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang
dikehendaki oleh pemimpin.
 Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat
fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
 Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara
pemimpin dengan pengikutnya.
Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori
kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style),
yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat,
keterampilan dan sikapnya. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap,
berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk
melakukan sesuatu.Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun
7
orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat
pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya
mereka memotivasi karyawan. Apabila pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan
pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis) berartitelah digunakan gaya
kepemimpinan yang positif. Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau
punishment, berarti dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat
menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan kerugian
manusiawi
1. Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian
suatu tujuan tertentu. Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak
dengan cara tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil
jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan
keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan. Para wirausaha memiliki gaya
kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri
sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam memajukan perusahaannya.
Kepemimpinan dibutuhkan dalam Kewirausahaan agar pelaksanaan dalam
berwirausaha dapat terorganisir dengan baik. Karena hakikatnya kepemimpinan merupakan
proses mengarahkan perilaku orang lain ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu, sehingga
dengan adanya kepemimpinan suatu usaha akan terorganisir dan mencapai tujuan.Dalam
berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat memimpin dan bertanggung jawab dalam
mengurus dan mengelola suatu usaha.
Pemimpin merupakan jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas yang sangat
penting dan vital dalam kewirausahaan seperti pengambil keputusan, penanggung jawab
tindakan yang dilakukan oleh setiap bawahannya, memberikan wewenang, dan lain-lain.
Sehingga pemimpin menentukan tumbuh dan berkembangnya sebuah organisasi, ke arah
mana jalannya sebuah organsasi tersebut. Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada
pemimpin, maka akan terjadi kekacauan dan kerancuan dalam pembagian tugas-tugas yang
mengakibatkan kebangkrutan. Sehingga pemimpin merupakan salah satu syarat utama dalam
berwirausaha.

2. Prinsip Kepemimpinan Kewirausahaan


8
Menguasai sepenuhnya prinsip dan tindakan kepemimpinan wirausaha adalah suatu
proses yang menuntut pertumbuhan seiring dengan tiga komponen,yaitu pengembangan
pribadi individu, efektifitas kerja sama tim dan perubahaan organisasi. Keseluruhan butir
kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia membangkitkan yang terbaik dari setiap individu,
tim dan organisasi, ingat bahwa kepemimpinan wirausaha adalah menanamkan keyakinan
untuk berpikir, berprilaku dan bertindak dengan cara wirausaha dengan pemikiran menyadari
sepenuhnya tujuan yang sesungguhnya dan organisasi demi pertumbuhan yang
menguntungkan bagi semua stakeholders yang terlibat. Berikut ini 10 prinsip dan
pelaksanaan atau sikap-sikap pemimpin yang mengajarkan dan menumbuhkan prinsip
kegiatan yang akan mengembangkan atribut kepemimpinan wirausaha kepada seluruh
organisasi.
 Purposeful (memiliki tujuan yang jelas untuk dicapai)
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendirian, memiliki fokus, memiliki
keyakinan akan keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan,
sesungguhnya merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun.
 Responsible
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya membutuhkan evaluasi yang teratur. Kebiasaan
memahami tanggung jawab terhadap apa yang dipikirkan dan dilakukan merupakan hal
bernilai. Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada diri orang lain membutuhkan
pujian dan evaluasi kinerja yang teratur. kebiasaan semacam ini akan mengembangkan
loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih besar sebagaimana tanggungjawab
yang kita harapkan dari orang lain.
 Integritas (nilai yang sejati)
Kualitas yang tidak dapat diabaikan adalah melakukan sesuatu yang benar berdasarkan
kesadaran akan kehormatan dan penghargaan pada orang lain. Serta memahami apa yang
benar untuk dilakukan dan secara nyata mengerjakannya berarti memilki integritas.
 Nonconformity (ketidakcocokan)
Konformis tidak dilahirkan, mereka dibuat. Sesungguhnya tekanan terus-menerus
memborbadir individu dengan maksud bahwa mereka dapat diizinkan untuk mendaki dari
tangga penerimaan untuk sukses, datang dari semua sisi, hanya berbeda sedikit dari generasi
ke genarasi.
 Coureqeous (keberanian)

9
Ketika keberanian terhadap pendirian dan keberanian untuk menjadi diri sendiri dan
mengikuti jalan yang dipercaya sebagai yang terbaik merupakan kekuatan sejati yang
berkembang secara alami.
 Intuitive (keputusan yang sebenarnya)
Keputusan yang sebenarnya adalah sesuatu yang mempengaruhi masa depan dan
keberhasilan. Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu kemampuan yang terpenting
dalam bisnis adalah untuk maju bersama dengan yang lain.
 Patience (kesabaran)
Sabar terhadap sesuatu yang hasilnya sudah tertentu karena dalam kepastian, hanya
sedikit ruang untuk kecemasan. Kesabaran merupakan kunci dasar dalam membangun
maupun mempertahankan hubungan.ketidak sabaran merupakan pembalasan keadilan dari
relasi dengan relasi konsumen.keyakinan dalam apa yang anda kerjakan dan memiliki
kepastian bahwa segala sesuatu terjadi pada saat yang tepat dan ditempat yang tepat.
 Listen (mendengarkan)
Mendengarkan merupakan suatu hal vital dalam bisnis, khususnya dalam tiga area
utama, namun jarang kita menyediakan waktu untuk mereka satu persatu area pertama
berkaitan dengan siapa saja memiliki tanggung jawab besar untuk mengajarkan. Area kedua
adalah siapa saja yang terlibat dalam suatu posisi tanggungjawab seharusnya selalu memiliki
kemauan untuk mendengarkan ide dan pemikiran kolega –koleganya. Area ketiga berkaitan
dengan mendengarkan menggunakan suatu cara hingga meyadari pada kenyataan dipasaran.
 Enthusiasm (antusiasme)
Optimisme dan anthusiasme keduanya saling membantu tidak mungkin ada seseorang
yang pesimis sekaligus antusias. Antuasisme satu orang akan berbeda dengan yang lain.
Namun, kita akan mengenali ketika orang lain memilikinya. Dia bergairah dalam apa yang
mereka kerjakan dan keyakinan mereka menular kepada yang lain.
 Service (layanan)
Layanan produk atau ide haruslah menciptakan nilai tambah, supaya keberhasilan itu
dapat bertahan. Kepemimpinan wirausaha melibatkan penciptaan nilai melalui layanan yang
maksimal melalui kesempatan /peluang.

3. Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan Kewirausahaan


Keberhasilan pemimpin itu pada umumnya diukur dari produktifitas dan efektifitas
pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan pada dirinya. Bila produktifitas naik dan semua
10
tugas dilaksanakan dengan efektif, maka ia disebut sebagai pemimpin yang berhasil. Sedang
apabila produktifitasnya menurun dan kepemimpinannya dinilai tidak efektif dalam jangka
waktu tertentu, maka ia disebut sebagai pemimpin yang gagal.
Ada beberapa indikator yang dapat kita pakai sebagai petunjuk keberhasilan kepemimpinan
dalam suatu organisasi, ialah sebagai berikut:
 Pengelolaan SDM, alam, dana, sarana dan waktu semakin ekonomis dan efesien.
 Struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan organisasi dan ada integrasi dari semua
bagian.
 Target dan sasaran sesuai dengan ketentuan jadwal waktu.
 Organisasi cepat dan tepat dapat adaptasi terhadap perkembangan dan perubahan dari
luar organisasi (masyarakat, situasi dan kondisi sosial politik dan ekonomis).
 Semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas manusiawi atau aspek sosial yang human
sifatnya, antara lain berupa.
 Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggungjawab, dan moral yang tinggi dalam
organisasi.
 Terdapat suasana saling mempercayai, kerjasama kooperatif dan etik kerja yang tinggi.
 Komunikasi forma dan informal yang lancar dan akrab.
 Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi.
 Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi.
 Ada jaminan-jaminan sosial yang memuaskan.

4. Keterampilan yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin dalam Dunia Wirausaha
:
 Keterampilan konseptual
Conceptual skills adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. Ini mencakup kemampuan
manajer untuk melihat organisasi sebagai suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara
bagian yang saling bergantung, serta mendapatkan, menganalisa dan menginterpretasikan
yang diterima dari bermacam-macam sumber.
 Keterampilan kemanusiaan ( Human Skills)
Human skills adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami, dan memotivasi
orang lain, baik sebagai individu ataupun kelompok. Manajer membutuhkan keterampilan ini
agar dapat memperoleh partisipasi dan mengarahkan kelompoknya dalam pencapaian tujuan.
11
 Keterampilan administrative
Administrative skills adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, kepegawaian dan pengawasan. Keterampilan ini mencakup
kemampuan untuk mengikuti kebijaksanaan dan prosedur, mengelola dengan anggaran
terbatas dan sebagainya. Keterampilan administrative ini adalah suatu perluasan dari
keterampilan konsepsual. Manajer melaksanakan keputusan-keputusan melalui penggunaan
keterampilan administrative dan kemanusiaan.
 Keterampilan teknik
Technical skills adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-
prosesudr atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, penjualan
atau pemesinan dan sebagainya.

5. Keefektifan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan


Dari berbagai teori kepemimpinan, maka bagi kewirausahaan yang ingin memiliki
kepemimpinan yang efektif, dia harus memperhatikan hal-hal sebagi berikut :
 Ciptakan tatanan nilai dan keyakinan untuk para karyawan dan buatlah agar mereka
bergairah mengejarnya.
 Hargai dan dukung hal-hal positif yang dicapai para karyawan.
 Berikan contoh.
 Fokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan terus arahkan
mereka pada tujuan tersebut.
 Sediakan sumber daya yang dibutuhkan karyawan untuk mencapai tujuan.
 Berkomunikasilah dengan para karyawan
 Hargai keragaman para pekerja
 Rayakan setiap keberhasilan bersama para pekerja
 Doronglah kreatifitas antara para pekerja
 Pertahankan selera humor
 Tataplah terus masa depan.

6. Tantangan dan Hambatan Kepemimpinan dalam Kewirausahaan


 Ketidakmampuan Manajemen. Dalam kebanyakan UKMK, kurangnya pengalaman
manajemen atau lemahnya kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama
12
dari kegagalan usaha. Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan pengetahuan
yang diperlukan untuk membuat bisnisnya berjalan.
 Kurang Pengalaman. Idealnya, calon wirausahawan harus memiliki keterampilan teknis
yang memadai (pengalaman kerja mengenai pengoperasian fisik bisnis dan kemampuan
konsep yang mencukupi); kemampuan memvisualisasi, mengkoordinasi, dan
mengintegrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi keseluruhan yang sinergis.
 Lemahnya Kendali Keuangan. Dalam hal ini ada dua kelemahan mendasar yang perlu
digarisbawahi, yaitu: kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakkan kredit terhadap
pelanggan. Banyak wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis dengan hanya
“modal dengkul,” yang merupakan kesalahan fatal. Wirausahawan cenderung sangat optimis
dan sering salah menilai uang yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam bisnis. Sebagai
akibatnya, mereka memulai usaha dengan modal yang terlalu sedikit dan tampaknya
permodalan yang memadai tidak akan pernah tercapai mengingat perusahaan mereka
memerlukan semakin banyak uang untuk mendanai pertumbuhannya. Selain itu, tekanan
terhadap UKMK untuk menjual secara kredit sangat kuat. Dimana, beberapa manajer melihat
peluang untuk mendapatkan keunggulan persaingan terhadap pesaingnya dengan cara
menawarkan penjualan kredit. Apapun kasusnya, pemilik bisnis kecil harus mengendalikan
penjualan kredit secara hati-hati karena kegagalan mengendalikannya dapat menghancurkan
kesehatan keuangan bisnis kecil.
 Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis. Terlalu banyak wirausahawan yang
mengabaikan proses perencanaan strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya
bermanfaat untuk perusahaan besar saja. Namun, kegagalan perencanaan biasanya
mengakibatkan kegagalan dalam bertahan hidup dan ini berlaku untuk keduanya usaha besar
maupun usaha kecil. Sebab, tanpa suatu strategi yang didefinisikan dengan jelas, sebuah
bisnis tidak memiliki dasar yang berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara
keunggulan bersaing di pasar.
 Pertumbuhan Tak Terkendali. Pertumbuhan merupakan sesuatu yang alamiah, sehat, dan
didambakan oleh semua perusahaan, tetapi pertumbuhan haruslah terencana dan terkendali.
Pakar manajemen Peter Drucker menyatakan bahwa perusahaan yang baru berdiri dapat
diperkirakan mengalami pertumbuhan terlalu pesat dibandingkan dengan basis modal mereka
apabila penjualan meningkat 40 sampai 50 persen. Idealnya, perkembangan harus didanai
dari laba ditahan atau dari tambahan modal pemiliknya, tetapi sebagian besar bisnis
mengambil pinjaman paling tidak untuk sebagian investasi modalnya.
13
 Lokasi yang buruk. Untuk bisnis apapun, pemilihan lokasi yang tepat untuk sebagian
merupakan suatu seni – dan untuk sebagian lagi ilmu. Sangat sering, lokasi bisnis dipilih
tanpa penelitian, pengamatan, dan perencanaan yang layak. Beberapa wirausahawan memilih
lokasi hanya karena ada tempat kosong. Akibat ketidaktepanan lokasi ini, penjualan tidak
berkembang dan bisnis tersebut terancam gagal.
 Pengendalian Persediaan yang Tidak Baik. Umumnya, investasi terbesar yang harus
dilakukan manajer bisnis kecil adalah dalam persediaan, namun pengendalian persediaan
adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang paling sering diabaikan. Tingkat
persediaan yang tidak mencukupi akan mengakibatkan kekurangan dan kehabisan stok, yang
akhirnya mengakibatkan pelanggan kecewa dan pergi.
 Ketidakmampuan Membuat Transisi Kewirausahaan. Berhasil melewati “tahap awal
kewirausahan” bukanlah jaminan keberhasilan bisnis. Setelah berdiri, pertumbuhan biasanya
memerlukan perubahan gaya manajemen yang secar drastis berbeda. Kemampuan-
kemampuan yang tadinya membuat seorang wirausahawan berhasil seringkali mengakibatkan
ketidakefektifan manajerial. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk
mendelegasikan wewenang dan melepaskan kegiatan pengendalian sehari-hari – sesuatu yang
tidak mampu dilakukan oleh banyak wirausahwan.
7. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan
Tiga faktor utama yang mempengaruhi penentuan wiraswastawan tentang perilaku
kepemimpinan mana yang akan digunakan untuk membuat keputusan adalah : Kekuatan
dalam diri wirausahawan, kekuatan pada bawahan, dan kekuatan dalam situasi
kepemimpinan. Keseluruhan butir kepemimpinan wirausaha adalah bahwa dia mem-
bangkitkan yang terbaik dari setiap individu, tim dan organisasi. Kelima macam langkah
dalam pengambilan keputusan adalah:
 Mengidentifikasi dan merumuskan problem yang dihadapi.
 Mengupayakan dan mengevaluasi solusi-solusi yang mungkin dapat diterapkan.
 Memilih sebuah pemecahan (solusi) yang diinferensi.
 Menerapkan solusi tersebut.
 Mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai
Langkah pertama berupa menemukan dan merumuskan problem yang bersangkutan,
merupakan suatu tahapan pengumpulan informasi, pemrosesan informasi dan pertimbangan-
pertimbangan. Setelah masalah selesai dirumuskan, maka pada tahap berikutnya orang dapat
merumuskan sebuah atau beberapa buah solusi potensial. Pada tahap ini orang
14
mengumpulkan lebih banyak informasi, kemudian data dianalisis, dan pro serta kontra
berbagai pilihan tindakan diidentifikasi. Selanjutnya, pada langkah ketiga telah diambil
sebuah keputusan, guna memilih rangkaian tindakan tertentu. Bagaimana cara hal tersebut
dilakukan dan oleh siapa, perlu diselesaikan secara berhasil pada masing-masing situasi
problem.
Setelah mengetahui yang dipreferensi, maka perlu disusun rencana-rencana kegiatan
yang tepat dan kemudian mengimplementasi mereka secara lengkap. Inilah tahapan dimana
penentuan arah dipastikan dan dimulai rangkaian tindakan untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan pemecahan masalah. Terakhir adalah eveluasi, proses pengambilan keputusan
tidaklah lengkap, sampai hasil-hasil dievaluasi. Seandainya hasil-hasil yang diinginkan tidak
dicapai, maka proses yang bersangkutan harus diulangi, guna memungkinkan adanya
tindakan-tindakan korektif.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pembuatan keputusan oleh seorang
pemimpin, diantaranya:
 Kekuatan dari diri wirausahawan
Wirausahawan harus memiliki kekuatan dari dalam diri sendiri, nilai-nilai wirausahawan
seperti efisiensi organisasional bagi wirausaha,pertumbuhan pribadi, pertumbuhan bawahan
dan laba perusahaan. Pertumbuhan bawahan dinilai sangat baik karena dari situ
wirausahawan memiliki pengalaman dan dapat membuat keputusan dari pengalaman tersebut.
Derajat kepercayaan wirausahawan pada bawahan dapat membuat keputusan secara
demokratis, kekuatan pemimpin itu sendiri juga menentukan karena dalam membuat
keputusan dibutuh kpercayaan diri dalam menentukan keputusan tersebut.
 Kekuatan pada bawahan
Seorang pemimpin harus mengerti kemampuan bawahan yang mempengaruhi
kebijakannya dalam mengambil keputusan, harus mengingat bahwa setiap bawahan memiliki
perbedaan karakter dan juga kemampuan, untuk itu seorang pemimpin harus jeli dalam
mengambil keputusan.

 Kekuatan pada situasi atau keadaan


Kuatan ini melibatkan tipe organisasi dimana seorang pemimpin bekerja. Fungsi
oraginasi kelompok kerja dan geografis menjasi penting dalam membuat keputusan.
Efektifitas anggota-anggota kelompok bekerja bersama untuk tujuan ini seorang
wirausahawan harus mengevaluasi isu-isu pengalaman kelompok dalam kerjasama dan
15
derajat yang dimiliki para anggota kelompok dalam kemampuan mereka di dalam
memecahkan masalah sebagai suatu kelompok. Sebagai aturan umum sorang wirausahawan
hendaknya hanya memberikan tanggung jawab perbuat keputusan kepada kelompoknya yang
efektif. Kekuatan mempengaruhi agar bawahan dapat bekerjasama.

8. Perbedaan Pemimpin dengan Manajer


Memimpin tidaklah sama dengan mengelola (manage). Walaupun beberapa
wirasahawan adalah seorang pemimpin dan beberapa pemimpin adalah wirausahawan,
memimpin dan mengelola bukanlah merupakan aktifitas yang identik. Kepemimpinan adalah
bagian dari manajemen. Pengelolaan (manage) adalah bidang yang lebih luas dibandingkan
memimpin dan dipusatkan pada masalah perilaku maupun non perilaku. Kepemimpinan
terutama ditekabkan pada isu perilaku. Pemimpin yang tidak bisa mengelola (to manage)
akan gagal dalam kepemimpinannya, sementara manajer yang tidak bisa memimpin (to lead)
akan gagal dalam aktivitas manajerialnya. Namun sesungguhnya pemimpin (leader) dan
manajer merupakan dua konsep yang berbeda dan terdapat perbedaan diantara keduanya.
Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat
kepemimpinan personality atau authority(berwibawa). Ia disegani dan berwibawa terhadap
bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya
yang baik. Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan
menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)nya. Biasanya tipe kepemimpinannya adalah
“partisipatif leader” dan falsafah kepemimpinannya adalah “pimpinan untuk bawahan”.

Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek


kepemimpinannya hanya berdasarkan “kekuasaan atau authority formalnya” saja. Bawahan
atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh
manajer tersebut. Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe
kepemimpinannya ialah “autocratis leader” dengan falsafahnya ialah bahwa “bawahan
adalah untuk pemimpin”.

Manajer Pemimpin

16
 Mengelola  Berinovasi
 Dapat di cetak  Tidak dapat di cetak
 Memelihara  Mengembangkan
 Memfokuskan pada sistem dan struktur Memfokuskan pada orang-orang
 Mengandalkan kontrol (bawahan)
 Berorientasi jangka pendek  Menumbuhkan kepercayaan
 Bertanya bagaimana dan kapan  Memiliki perspektif jangka panjang
 Berorientasi pada hasil  Bertanya apa dan mengapa
 Meniru  Berorientasi pada peluang-peluang
 Menerima status quo masa depan
 Seperti tentara yang siap selalu
 Menciptakan
diperintah  Menentang status quo
 Melakukan dengan benar  Adalah dirinya sendiri
 Melakukan hal yang benar

Lebih spesifik, perbedaan pemimpin (leader) dan manajer dapat dilihat dari tiga hal
yang selalu berkaitan dengannya, yaitu: sumber kekuasaan yang diperoleh, bawahan, dan
lingkungan kerja.

Berdasarkan sumber kekuasaan yang diperoleh, seorang manajer dipilih melalui jalur
formal (seperti dipilih oleh komisaris atau direktur) dengan dasar yuridis yang
dimiliki. Artinya seseorang dapat menjadi manajer jika mempunyai dasar yuridis yaitu
adanya surat keputusan atau surat pengangkatan. Sedangkan pemimpin (leader) kekuasaan
yang dimiliki berdasarkan kontrak sosial dengan anggota atau bawahan.

Berkaitan dengan bawahan, manajer memiliki bawahan yang biasanya disebut


sebagai staf atau karyawan yang memiliki posisi formal dalam struktur hierarki
organisasi. Bawahan atau karyawan menuruti perintah-perintahmya, karena takut dikenakan
hukuman oleh manajer. Sedangkan Pemimpin (leader) memiliki bawahan yang biasanya
disebut sebagai pengikut. Bawahan atau pengikut menjalankan perintah dari pimpinan
(leader) atas dasar kewibawaan pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya karena
kecakapan dan kemampuan serta perlakuannya yang baik.

17
Adapun dari segi lingkungan kerja, manajer biasanya hanya dapat memimpin pada
lingkungan kerja organisasi formal saja dan bertanggung jawab kepada
atasannya. Sedangkan pemimpin (leader) dapat memimpin lingkungan kerja organisasi baik
formal maupun informal dan bertanggung jawab kepada anak buahnya. Seorang pemimpin
(leader) merupakan bagian dari pengikut sedangkan manager merupakan bagian dari
organisasi.

Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa pimpinan (leader) memiliki fungsi
dasar mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang
sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer berkaitan dengan manajemen, yaitu
kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian (organising),
penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Dalam
menjalankan fungsinya, seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan
kekuasaan jabatan secara struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan dapat
melakukan paksaan atau hukuman untuk mengarahkan bawahan. Sedangkan seorang
pemimpin (leader) lebih menekankan pengaruh atau karisma yang dimilikinya sehingga
bawahan secara sadar untuk mengikuti arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi, memfasiltasi,
dan berpastisipasi dalam setiap kegiatan yang menginginkan bawahan mengikutinya. Tidak
dengan hadiah, paksaan atau hukuman.

Pemimpin dan manajer merupakan salah satu intisari, sumber daya pokok, dan titik
sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu organisasi ataupun perusahaan.
Bagaimana kreativitas dan dinamikanya seorang pemimpin atau manajer dalam menjalankan
wewenangnya akan sangat menentukan apakah tujuan organisasi atau perusahaan tersebut
dapat tercapai atau tidak. Hal yang perlu di tekankan adalah bahwa tidak selamanya manajer
buruk dan pemimpin adalah baik. Perlunya kombinasi dan campuran yang tepat di antara
keduanya, sangat dibutuhkan dalam organisasi, pada berbagai tingkat jabatan yang berbeda-
beda. Sehingga organisasi yang tengah dijalani dapat mencapai tujuannya secara efektif dan
efisien.

BAB III

PENUTUP
18
A.Kesimpulan

Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang


berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari
perusahaan. Kepemimpinan dan pengambilan keputusan dalam kewirausahaan adalah dua
aspek kunci yang saling terkait. Kepemimpinan yang efektif melibatkan visi jangka panjang,
komunikasi yang baik, dan pengembangan tim, sementara pengambilan keputusan yang
bijaksana melibatkan pengumpulan informasi, evaluasi risiko, dan penggunaan metode yang
sesuai. Kesimpulan utama adalah bahwa kombinasi kepemimpinan yang kuat dan
kemampuan pengambilan keputusan yang tepat adalah esensial untuk mencapai kesuksesan
dalam dunia kewirausahaan. Kepemimpinan yang baik memberikan arah dan inspirasi,
sementara pengambilan keputusan yang baik memastikan bahwa langkah-langkah yang
diambil adalah yang terbaik untuk mencapai tujuan bisnis.

B.Saran

Penting untuk diingat bahwa kepemimpinan dan pengambilan keputusan adalah


keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan seiring berjalannya waktu. Teruslah
belajar dan berkembang dalam peran Anda sebagai pemimpin dalam dunia kewirausahaan.

DAFTAR PUSTAKA

19
Prayudha, Rizki Baskoro. leadership dan kewirausahaan. 2018-2019.
https://www.academia.edu/38171963/MAKALAH_LEADERSHIP_DAN_KEWIRAUSAHA
AN (accessed oktober 15, 2023).

20

Anda mungkin juga menyukai