KEPEMIMPINAN
DI Susun Oleh:
Arisman Nasution
Laudya Chintya Harianja
Winku Elvha Aripaga 4223240016
2022
EXECUTIVE SUMMARY
Dalam suatu organisasi pasti ada pemimpin, pemimpin diperlukan agar visi dan
misi organisasi tersebut dapat terwujud. Dalam menjalankan organisasi tersebut, pemimpin
memiliki gaya-gaya dalam kepemimpinannya. Pemimpin adalah seseorang yang dipilih
atau menjadi pemberi pengaruh lantaran karena dibekali oleh sejumlah kemampuan.
Sedangkan kepemimpinan merupakan sebuah pendekatan dalam proses memimpin
berdasarkan kepada prinsip manajemen dengan mengedepankan kepentingan organisasi,
prestasi kerja, bawahan dan kepemimpinan itu sendiri.
Gaya seorang pemimpin dalam memimpin pada umumnya berbeda antara satu
dengan yang lainnya, tergantung kepada sifat, karakter dan kecenderungan atau situasi
yang dihadapi seorang pemimpin dalam memimpin. Gaya suatu pemimpin dapat dilihat
dari bagaimana cara ia memimpin menurut cara pandang kita mengenai dia. Ketika kita
mengenal seorang pemimpin, kita mungkin dapat menyimpulkan sendiri gaya
kepemimpinannya dengan mengenal gaya seorang pemimpin dalam memimpin. Mungkin
kita berkata bahwa pemimpin tersebut adalah pemimpin dengan tipe “seorang inovator/
motivator”, “tipe seorang pionir (pelopor)”, “seorang kharismatik/ primadona”, atau
“seorang otoriter” dan sejumlah tipe pemimpin lainnya yang mungkin diberikan kepada
seorang pemimpin.
Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif, pemimpin tidak hanya terpaku
untuk menganut satu gaya kepemimpinan saja tetapi perlu dikombinasikan dengan gaya
kepemimpinan yang lain. Hal yang terpenting adalah bahwa seorang pemimpin hendaknya
dengan cerdas mengetahui gaya kepemimpinan apa yang harus diterapkan dalam situasi
dan kondisi yang saat itu sedang dihadapi dalam organisasi atau
kepemimpinannya.Adapun gaya-gaya kepemimpinan yaitu, autokratik, laisez-fairer,
kharismatik, partisipatif, transformasional, situasional, grid, dan tiga dimensi.
Dengan beraneka ragamnya gaya-gaya kepemimpinan ini, para pemimpin akan
lebih berwibawa dan akan lebih mantap dalam memimpin suatu organisasi. Pemimpin akan
dapat memilih dan menggunakan gaya-gaya kepemimpinan tersebut menurut keadaan dan
situasi organisasinya. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin harus disesuaikan dengan
situasi, sifat dan perilaku orang yang dipimpin. Karena itu, menjadi seorang pemimpin
yang efektif, seseorang tidak hanya harus menganut suatu gaya kepemimpinan saja, namun
pemimpin harus fleksibel untuk memilih gaya kepemimpinan lain yang dianggap sesuai
untuk keperluan organisasi.
Apalagi jika pemimpin tersebut masih berada di usia yang muda, pemimpin
tersebut harus bisa tegas kepada anggotanya dan juga sopan kepada anggotanya yang lebih
tua. Contohnya organisasi yang pemimpinnya kami wawancarai ini, kami memilih
pemimpin tersebut karena dia adalah seorang yang massih muda namun bisa memimpin
suatu organisasi yang diikutinya.
I
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan kasih karunia- Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset mata kuliah kepemimpinan ini. Adapun
laporan ini dalam bentuk makalah yaitu mengenai “Gaya Kepemimpinan Kelurahan dan
Sekolah”. Tugas ini disusun untuk melatih mahasiswa melakukan penelitian dalam bentuk
penelitian ataupun wawancara langsung kepada seorang pemimpin.
Tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih bapak Mukti Hamjah Harahap, S.Si.,
M.Si selaku dosen mata kuliah kepemimpinan yang telah mengajarkan dan membimbing
mahasiswa/i agar dapat memahami dalam pembelajaran kepemimpinan ini.
Uraian tugas yang disajikan dalam makalah ini masih jauh dari yang diharapkan
dan kami menyadari bahwa masih ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu dengan lapang dada kami menerima segala bentuk saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaikinya untuk kedepannya. Mudah-
mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.
Kelompok Penyusun
ii
DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY......................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH..............................................................................1
2. IDENTIFIKASI MASALAH........................................................................................1
3. BATASAN MASALAH..............................................................................................2
4. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................2
5. TUJUAN PENELITIAN..............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
A. TEORI KEPEMIMPINAN.......................................................................................4
1. Defenisi kepemimpinan.......................................................................................4
2. Karakteristik kepemimpinan...............................................................................5
3. Perbedaan pemimpin dan manajer....................................................................5
4. Kepemimpinan formal dan informal...................................................................6
B. KONSEP & NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN ETNIK..............................................7
C. KERANGKA BERPIKIR........................................................................................8
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................................................9
B. Subjek Penelitian.................................................................................................9
C. Teknik Pengambilan Data...................................................................................9
D. Instrumen Penelitian............................................................................................9
E. Teknik Analisis Data..............................................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN HASIL PENELITIAN......................................................................11
B. PEMBAHASAN....................................................................................................11
C. TEMUAN LAPANGAN.........................................................................................12
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN......................................................................................................14
B. SARAN.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Di dalam suatu lembaga pasti terdapat beberapa masalah yang harus diselesaikan.
Untuk mengidentifikasi masalah dalam lembaga masyarakat dan pendidikan, kami
mewawancarai seorang pemimpinnya secara langsung di tempat kerjanya. Kami
melontarkan beberapa pertanyaan yang akan dijawab oleh narasumber yaitu seorang
1
pemimpin. Adapun pertanyaannya kami cantumkan di rumusan masalah.
3. BATASAN MASALAH
Batasan terhadap masalah yang diobservasi yakni, kami hanya terfokus untuk
mengidentifikasi masalah gaya kepemimpinan yang terjadi pada kelurahan dan sekolah.
4. RUMUSAN MASALAH
1. Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan pada lembaga masyarakat dan
pendidikan?
2. Sudah berapa lama pemimpin memimpin?
3. Bagaimana cara pemimpin memimpin para anggotanya?
4. Apakah ada pengaruh etnik pemimpin terhadap lembaga yang dipimpin?
5. Bagaimana cara pemimpin menyikapi etnik-etnik anggotanya yang berbeda?
6. Apakah ada pengaruh etnik anggota dalam suatu lembaga?
7. Bagaimana jika terdapat permasalahan dalam lembaga yang dipimin?
8. Apakah gaya kepemimpinan yang dipakai sudah tepat di lembaga tersebut?
5. TUJUAN PENELITIAN
1. Mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan pada lembaga masyarakat dan
pendidikan
2. Mengetahui berapa lama pemimpin sudah memimpin
3. Mengetahui cara pemimpin dalam memimpin anggotanya
4. Mengetahui etnik pemimpin dan pengaruhnya terhadap lembaga yang
dipimpinnya.
5. Mengetahui cara pemimpin menyikapi etnik angotanya yang beragam
6. Mengetahui pengaruh etnik anggota dan lingkungan yang beragam terhadap
lembaga
7. Mengetahui cara pemimpin menyelesaikan masalah lembaganya
8. Mengetahui gaya kepemimpinan yang dipakai dalam lembaga tersebut
sudah sesuai atau tidak
2
6. MANFAAT PENELITIAN
1. Menambah pengetahuan tentang pengaruh etnik terhadap lembaga dan cara
menyikapinya
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. TEORI KEPEMIMPINAN
1. Defenisi kepemimpinan
Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin,
mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok
orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Definisi Kepemimpinan itu sendiri
mempunyai arti yang berbeda-beda tergantung pada sudut pandang atau perspektif-
perspektif dari para peneliti yang bersangkutan, misalnya dari perspektif individual dan
aspek dari fenomena yang paling menarik perhatian mereka.
Adapun pengertian dari kepemimpinan menurut para ahli yaitu:
Setiawan dan Muhith (2013: 17) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan
suatu bentuk proses interaksi sosial untuk mempengaruhi komponen organisasi
secara personal maupun kolektif untuk bersama-sama bekerja secara kolektif
kolegial mencapai tujuan bersama dengan aturan aturan yang berlaku.
Kartono (2014: 2) dalam kepemimpinan ini terdapat hubungan antar manusia, yaitu
hubungan mempengaruhi (dari pemimpin) dan hubungan kepatuhan-ketaatan para
pengikut/bawahan karena dipengaruhi kewibawaan pemimpin. Para pengikut
terkena pengaruh kekuatan dari pemimpinnya, dan bangkitlah spontan rasa ketaatan
pada pemimpin.
Bass (1990: 21) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu interaksi
antara anggota suatu kelompok sehingga pemimpin merupakan agen pembaharu,
agen perubahan, orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi orang lain
daripada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka, dan kepemimpina itu
sendiri timbul ketika satu anggota kelompok
mengubah motivasi kepentingan anggota lainnya dalam kelompok.
4
mencapai suatu tujuan berkaitan erat dengan konsep tentang kepemimpinan yang
merupakan esensi manajemen pada sebuah organisasi.
2. Karakteristik kepemimpinan
seorang pemimpin adalah seorang yang dipandang memiliki kemampuan lebih
daripada para bawahannya. Seseorang dipilih menjadi pemimpinan guna mengarahkan
bawahannya dan dipandang mampu menangani suatu kondisi yang sulit. Oleh karena
itu, dibutuhkan beberapa karakteristik sebagai seorang pemimpin. Mengetahui
karakteristik ini berfungsi sebagai arahan dalam membantu kita menambah
kemampuan leadership atau kemampuan memimpin kita. Beberapa karakteristik
tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Kecakapan dalam mengarahkan atau mengatur anak buah
2. Memahami permasalahan secara lebih dalam
3. Pemimpin adalah orang yang memiliki kompetensi
4. Mampu melihat sesuatu sesuai dengan tempatnya
5. Emosi yang stabil
6. Hubungan antarmanusia dan kemampuan berkomunikasi
7. Motivasi dari diri sendiri
8. Kemampuan mengajar
9. Kemampuan sosial
10. Kemampuan teknis
5
dengan pekerjaan mereka. Manajer juga harus memastikan bahwa seluruh karyawan
menyelesaikan job desk mereka dengan baik dan benar.
4. Gaya-Gaya Kepemimpinan
a. Kepemimpinan Karismatik
Para pemimpin yang memiliki kepribadian karismatik adalah sosok yang memiliki
kepribadian yang kuat, menghargai nilai-nilai positif, dan mampu mengubah arah
pandang karyawannya untuk menjadi lebih baik lagi.
b. Kepemimpinan Otoriter
Saat terciptanya kepemimpinan otoriter, bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi
akan membuat keputusan, peraturan, dan prosedur berdasarkan pemikirannya.
Lingkungan kerja dengan kepemimpinan otoriter sangat bisa diandalkan saat
mengambil keputusan namun tidak memberikan keleluasaan kepada para karyawannya
c. Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis akan melibatkan banyak kontribusi karyawan dalam
mengambil keputusan. Tipe kepemimpinan ini akan menawarkan komunikasi aktif dua
arah antara pimpinan dan karyawannya. Untuk menciptakan kepemimpinan yang
demokratis, dibutuhkan keberanian, kejujuran, kreativitas, dan keadilan bagi seluruh
aspek yang ada di perusahaan.
d. Kepemimpinan Delegatif
Dengan kepemimpinan delegatif, para pemimpin memberikan wewenang bagi
anggotanya dalam mengambil keputusan. Namun, tipe kepemimpinan ini memiliki
kelemahan, yaitu kecenderungan antar anggota untuk saling menyalahkan keputusan
yang telah dibuat.
e. Kepemimpinan Transformasional
Tipe kepemimpinan transformasional berkaitan erat dengan perubahan dalam diri
pemimpin maupun para anggotanya. Kepemimpinan ini mampu memotivasi
anggotanya untuk mengerjakan sesuatu melebihi apa yang ditargetkan. Kepemimpinan
transformasional ini biasanya memiliki anggota yang berkomitmen dengan pimpinan
yang memberdayakan para karyawannya dengan baik melalui visi misi yang serupa.
f. Kepemimpinan Visioner
Visioner memiliki arti orang yang memiliki pandangan atau wawasan ke masa
6
depan. Dengan kepemimpinan visioner, para pemimpin selalu berusaha mewujudkan
visi misi yang dibuat oleh perusahaan. Selain itu, pemimpin ini selalu berinovasi dalam
mencapai target yang telah ditentukan. Pemimpin visioner akan mendorong para
anggota untuk mencoba hal-hal baru dan terus berinovasi untuk perkembangan
perusahaan yang lebih baik lagi.
g. Kepemimpinan Liberal
Para pemimpin akan memberikan kebebasan kepada anggotanya untuk
menyelesaikan semua tugasnya demi kenyamanan anggota. Hal ini dilakukan agar
segala tugas yang diberikan bisa cepat selesai. Seorang pemimpin liberal tidak akan
menuntut banyak kepada para karyawannya namun tetap mengawasi jalannya kerja
sehari-hari.
h. Kepemimpinan Pembinaan
Pemimpin akan mengawasi dan mengajari para anggotanya dengan penuh dan
mengatur hasil yang akan dicapai perusahaan. Seorang pemimpin yang membina
anggotanya juga akan memberikan motivasi untuk mendorong para karyawannya
mencapai tujuan perusahaan dengan keahlian mereka.
i. Kepemimpinan Situasional
Kepemimpinan situasional adalah suatu kondisi ketika pemimpin bertindak
berdasarkan lingkungan dan situasi kerja. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh
seorang pemimpin situasional, yaitu mengarahkan langsung, memberikan pelatihan
kepada karyawan, mendukung karyawan, dan melakukan delegasi.
j. Kepemimpinan Transaksional
Ibarat seorang pembeli, seorang pemimpin transaksional akan memberikan tugas
kepada karyawannya. Imbalan karyawan kepada pemimpinnya adalah tugas-tugas yang
sudah diselesaikan. Garis komando sudah jelas diberikan dan harus diselesaikan
dengan baik.
k. Kepemimpinan Tim
Pimpinan yang satu ini dibentuk dari hasil diskusi bersama dalam sebuah tim.
Seorang pemimpin mampu untuk bekerja sama dengan tim untuk mencapai visi dan
misi yang telah disepakati.
8
tentunya harus menjadi landasan dasar untuk dijaga dan dipertahankan karena akan tetap
mempertahankan budaya yang dimiliki. Sementara menurut (Husni Thamrin, 2013:46)
kearifan lokal adalah merupakan sistem dalam tatanan kehidupan sosial, politik, budaya,
ekonomi, serta lingkungan yang hidup di tengah- tengah masyarakat lokal. Dalam kearifan
lokal ini tentunya ada ciri yang melekat dalam kearifan tradisional yakni sifatnya yang
dinamis, berkelanjutan dan dapat diterima komunitasnya (Husni Thamrin, 2013:46). Dalam
komunitas masyarakat lokal, kearifan tradisional hadir dalam bentuk seperangkat aturan,
pengetahuan, dan juga keterampilan serta tata nilai dan etika yang mengatur tatanan sosial
komunitas yang terus hidup dan berkembang dari generasi ke generasi (Husni Thamrin,
2013:46). Kearifan lokal ini muncul, tumbuh dan bersaing dengan problem sosial, politik,
budaya, ekonomi dan lingkungan hingga tetap bertahan dan diterima komunitasnya untuk
dimiliki dan dipertahankan (Husni Thamrin, 2013:47).
Dari penjelasan di atas, maka konsep dan nilai-nilai kepemimpinan etnik serta
kearifan lokal merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dalam setiap tindakan pemimpin,
untuk menjaga dan memelihara potensi dan hasil karya masyarakat hingga terbentuk
perwujudan untuk saling menghargai dalam aturan- aturan dalam masyarakat lokal.
C. KERANGKA BERPIKIR
Untuk menjawab pertanyaan masalah-masalah dan bagaimana kepemimpinan
dalam suatu lembaga yang terjadi saat ini khususnya dalam masalah gaya, penanaman nilai
kearifan local yang diajarkan oleh KI Hajar Dewantara menjadi salah satu alternatif yang
lebih baik kepada generasi-generasi selanjutnya dan menjadi pemimpin kedepannya.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Subjek Penelitian
Adapun subjek pada penelitian ini adalah pemimpin lembaga masyarakat dan
pemimpin lembaga pendidikan yaitu kepala lurah/desa serta kepala sekolah atau wakilnya.
INDIKATOR INSTRUMEN
12
25. Apresiasi berupa apa yang Bapak/Ibu berikan
kepada anggotanya yang telah
pada anggota yang dipimpin setelah acara atau
menyelesaikan tugas.
perlombaan antar Desa/Lurah selesai?
26. Apakah Bapak/Ibu lebih tertarik mengerjakan
hal mengenai keber-langsungan hidup warga
Lurah/Desa yang dipimpin, dibandingkan ikut
berkontribusi dalam kegiatan perlombaan
Kepemimpinan Tim antar Desa/Lurah?
Pemimpin mampu untuk 27. Jika Bapak/Ibu selaku pemimpin sekolah
bekerja sama dengan tim untuk dihadapi dua pilihan, menerima undangan
mencapai visi dan misi yang sekolah lain dalam hal kerjasama antar
telah disepakati. sekolah, atau mengajar peserta didik di
Pemimpin memberikan sekolah sendiri. Mana yang akan Bapak/Ibu
gambaran tujuan yang ingin pilih, dan Mengapa?
dicapai sekolah 28. Bagaimana cara bapak/ibu mengatur para staff
Pemimpin melakukan pegawai agar tercapainya tujuan atau visi misi
pengawasan terhadap kinerja yang bapak/ibu ciptakan?
mengajar guru 29. Seberapa sering bapak/ibu melakukan
pengawasan terhadap kinerja para staff
pegawai ?
30. Apakah pengawasan tersebut dilakukan oleh
bapak/ibu sendiri?
13
E. Teknik Analisis Data
Seluruh data yang terkumpul berupa uraian singkat mengenai hal-hal yang ada di
lembaga masyarakat dan lembaga pendidikan.
Langkah-langkah yang digunakan kelompok peneliti untuk analisis data ini adalah:
1. Membuat pertanyaan dan mengumpulkan data jawaban yang ditujukan kepada
subjek
2. Memahami data atau informasi
3. Memberikan pandangan pada peneliti dalam berorganisasi/berkelompok
14
BAB IV
A. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan wawancara yang sudah kami lakukan, didapatkan hasil penelitian
sebagai berikut. Pada lembaga masyarakat di desa Martoba, wawancara dilakukan bersama
Bu Rinawati Tampubolon selaku kepala desa di daerah tersebut. Pada lembaga masyarakat
di kelurahan Indra Kasih, wawancara dilakukan bersama Pak Armansyah SE selaku kepala
lurah di daerah tersebut. Pada lembaga pendidikan MAN 1 Medan, wawancara dilakukan
bersama Pak Herry Afandi Limbong, S.Si, M.Pd selaku wakil kepala madrasah. Pada
lembaga pendidikan SMA N 21 Medan, wawancara dilakukan bersama Pak Riko Marbun
selaku kepala sekolah.
1. Lembaga Masyarakat Pedesaan Martoba
2. Lembaga Masyarakat Kelurahan Indra Kasih
3. Lembaga Pendidikan MAN 1 Medan
B. PEMBAHASAN
1. Lembaga Masyarakat Pedesaan Martoba
2. Lembaga Masyarakat Kelurahan Indra Kasih
3. Lembaga Pendidikan MAN 1 Medan
Pak Herry Limbong yang kerap dipanggil Pak Herry Limbong telah menjadi wakil
kepala madrasah sejak 2019 lalu. Kepala sekolah MAN 1 Medan yang saat proses
penelitian kami, Pak Reza Faisal, S.Pd., M.PMat. merupakan kepala madrasah pindahan
dari MAN 2 Labura saat 2021. Hal ini menjadi landasan kami untuk mewawancarai tokoh
yang lebih senior yakni pak Herry. Meskipun demikian, kami tetap meminta izin terlebih
dahulu pada Pak Reza sebelum melakukan penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kami lakukan di tempat,
15
masyarakat dan lembaga pendidikan dalam menerapkan gaya kepemimpinan dan
manajemen mereka. Pada kenyataannya, seorang pemimpin haruslah berkarismatik yakni
memiliki kepribadian yang kuat dalam menghargai nilai-nilai positif. Pemimpin yang
tidak berkarismatik justru cenderung meniru dan memplagiasasi apa yang dilakukan
orang lain tanpa membedakan yang mana nilai positif dan yang mana nilai negatif.
Pemimpin tersebut tidak mampu mempengaruhi dan mengubah arah pandang anggotanya
untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Haggilsyah Ifan yang kerap dipanggil Hagil telah mengikuti organisasi forum anak
sejak akhir 2020 namun, ia sudah mengenal organisasi ini sejak lama bahkan mengikuti
kegiatan yang diadakan organisasi ini. Forum anak adalah organisasi dibawah naungan
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang bergerak dalam
menyampaikan suara hak anak demi terwujudnya perlindungan anak. Hagil menjabat
menjadi organisasi anak ini saat usianya yang masih belia yaitu 16 tahun. Ia menjabat
menjadi ketua Forum Anak Kota Dumai sejak April 2020 dan terpilih menjadi ketua
Forum Anak Riau sejak Oktober, bulan lalu. Menurutnya,memang terdapat kesulitan
dalam menjalankan dua organisasi yang memang berada dalam naungan yang sama
dengan tujuan yang sama, perbedaannya hanyalah tingkatannya, yang satu kota dan yang
satu provinsi. Kendala dalam waktu sangat terasa karena ia juga adalah seorang pelajar
kelas 1 di SMAN 1 Dumai. Namun,walaupun begitu Hagil berusaha mengimbanginya
dan masih menomorsatukan pelajarannya di sekolah. Menurut Hagil dalam organisasi ini
dibagi dalam beberapa devisi, sehingga setiap devisi akan melakukan kegiatan dan
mengikuti kegiatan sesuai devisinya, namun tidak Menutup kemungkinan devisi yang
satu membantu devisi yang lainnya. Jadi,disini baik pengurus inti dan anggota saling
berkoordinasi satu sama lain.
16
Hagil menyatakan bahwa gaya kepemimpinan nya belum dapat ia katakan sempurna
karena yang menilai adalah orang lain. Mungkin para anggota juga ada yang tidak puas
dengan kinerjanya karena terkadang masih belum bisa secara penuh hadir di seluruh
kegiatan. Terutama saat menjadi sebagai ketua FAR ini, dimana dalam beberapa waktu
kebelakang ia juga kerap memiliki tugas ke Pekanbaru.
C. TEMUAN LAPANGAN
Masing-masing dari anggota kelompok peneliti merupakan murid tamatan/alumni
dari lembaga pendidikan yang diteliti dan melihat keadaan lembaga pendidikan itu sesuai
dengan apa yang narasumber katakan. Lembaga pendidikan yang diteliti memang
merespon pertanyaan sesuai dengan keadaan yang pernah dirasakan dan dialami oleh
kelompok peneliti sendiri. Beberapa dari lembaga pendidikan ini juga sering dikagumi
dan dijunjung oleh masyarakat daerah setempat. Jadi, dapat dikatakan jawaban yang
dilontarkan bukan hanya bualan semata saja.
17
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Walaupun masih berusia muda, sebagai pemimpin kita harus dapat berorganisasi dan
memiliki sifat-sifat pemimpin yang baik. Dalam memimpin kita juga harus dapat
menyelesaikan permasalahan yang terjadi terutama permasalahan pada anggota dan kita
juga harus bisa dan bersikap bijak dalam menyikapi berbagai etnik-etnik yang ada pada
organisasi yang kita pimpin dengan itu organisasi yang kita pimpin dapat berjalan dengan
baik. Memang memimpin sebuah organisasi bukanlah suatu hal yang mudah banyak hal
yang perlu dipahami. Akan tetapi di usia muda yang sekarang ini kita dituntut untuk lebih
berpartisipasi dalam memajukan organisasi dan bagaimana layaknya pemimpin dalam
organisasi itu.
B. SARAN
Diharapkan kita sebagai generasi muda yang merupakan calon pemimpin bangsa dapat
mengerti mengenai kepemimpinan yang baik. Hal ini dapat kita mulai dengan memimpin
organisasi kecil yang berada di sekitar kita. Jika kita sudah menjadi pemimpin hendaklah
kita dapat mengerti mengenai cara menerapkan kepemimpinan yang tepat dan sesuai demi
terwujudnya tujuan dari organisasi.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://aderosad.blogspot.com/2020/03/konsep-dan-nilai-nilai-kepemimpinan.htm
19