Anda di halaman 1dari 12

Tugas Kelompok

KEMAMPUAN PROFESIONAL PEMIMPIN PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Etika Profesi Guru

Prody Pendidikan Agama Islam Semester 6

Dosen Pengampu:
Nur Laila, M.Pd

Disusun Oleh :
SITI ZAENAB
MINATUL BADIAH

FAKULTAN TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU METRO

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.


Berkat rahmat dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai
tugas kelompok dalam Perkuliahan di Institut Agama Islam Ma’arif NU Metro.

Dalam penyusunan makalah ini penyusun sangat menyadari bahwa, masih


banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan baik isi maupun cara penulisan yang
di karenakan keterbatasan ilmu pengatahuan dan pengalaman yang penulis miliki.

Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi sempurnanya penyusunan makalah ini di
masa yang akan datang. Semoga Allah SWT Membalas dan Melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam
penyusunan makalah ini.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami serta bagi
pembaca pada umumnya.

Metro, April 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i


Kata Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Rumusan Makalah ................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2


A. Kepemimpinan Pendidikan yang Profesional ..................................... 2
B. Ciri-ciri kepemimpinan masa depan .................................................. 2
C. Kepemimpinan yang efektif dalam penentuan kebijakan ................... 4
D. Kompetenesi kepemimpinan Kepala Sekolah .................................... 5

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 8

A. Kesimpulan ............................................................................................ 8
B. Penutup ..................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sejak dari lahir hingga mati manusia tidak akan dapat hidup sendiri dan
tak akan lepas dari yang namanya hubungan saling bantu membantu antar
manusia oleh karena itu manusia disebut sebagai makhluk sosial yang dalam
kehidupannya saling berkelompok.
Dalam suatu kelompok pastilah ada salah satu diantara beberapa orang
tersebut untuk dijadikan sebagai pacuan atau sebagai panduan dalam menghadapi
semua masalah-masalah yang mungkin timbul dalam realita kehidupan. Dimana
orang tersebut diharapkan mampu memimpin dirinya sendiri keluarga dan
anggota – anggotanya ke jalan yang baik. Disinilah dituntut kearifan seorang
pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan
baik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kepemimpinan Pendidikan Yang Profesional ?
2. Bagaimana Ciri-Ciri Kepemimpinan Masa Depan ?
3. Bagaimana Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Penentuan Kebijakan ?
4. Bagaimana Kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekolah ?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk Mengetahui Kepemimpinan Pendidikan Yang Profesional.
2. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Kepemimpinan Masa Depan
3. Untuk Mengetahui Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Penentuan
Kebijakan
4. Untuk Mengetahui Kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekolah

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kepemimpinan Pendidikan Yang Profesional


Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan
sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan
sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan
dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh
semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa.1
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya
diarahkan mencapai tujuan organisasi”.2
Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu
keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang”3
Jadi dapat disimpulkan bahwa sekumpulan dari serangkaian kemampuan
dan sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan
sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan
dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh
semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak terpaksa
Profesionalisme adalah suatu bentuk komitmen para anggota suatu profesi
untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya yang bertujuan
agar kualitas keprofesionalannya dapat tercapai secara berkesinambungan.

B. Ciri-Ciri Kepemimpinan Masa Depan


Menjadi pemimpin yang baik harus memenuhi ciri – cirinya, yaitu:4
1. Pemimpin mampu memimpin dirinya sendiri.
Seorang pemimpin sejati harus mengetahui bagaimana caranya memimpin
dirinya sendiri. Tidak hanya memberikan contoh baik kepada

1
Purwanto, M. Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Bandung : Remaja Rosdakarya
1991), hlm. 86
2
Miftah, Toha, Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta 2003: PT Raja Grafindo), hlm. 5
3
Kusnandar. Guru Profesional. (Jakarta 2007: PT Raja Grafindo), hlm.46
4
Musakabe, Herman. Mencari Kepemimpinan Sejati, di Tengah Krisis dan Reformasi. ( Jakarta :
Penerbit Citra Insan Pembaru 2004 ), hlm. 182

v
karyawannya, tetapi ikut berperan serta, bekerja, atau terlibat dalam
seluruh pekerjaan.
2. Jangan jadikan kerajaan.
Pemimpin yang bijaksana berarti (seakan-akan) Kita telah mempunyai
bakat untuk menduduki posisi tersebut. Tapi ingat, jangan ciptakan sebuah
kerajaan. Pemimpin yang secara kebetulan jadi bos, sering juga secara
kebetulan membentuk suatu sistem aturan yang tidak perlu dan terlalu
mengekang. Aturan bagi karyawan memang perlu, tapi tak perlu
berlebihan.
3. Selalu terbuka mencari bentuk baru.
Salah satu kunci keberhasilan dari menjalankan bisnis adalah mengulang-
ulang sesuatu yang terbukti berhasil. Masalahnya, seorang pemimpin yang
secara kebetulan jadi pemimpin, cenderung terus saja mengulang metode
tadi dan tak berani melakukan terobosan baru. Sebaliknya, pemimpin
sejati mengakui keberhasilannya tetapi juga menyadari bahwa selalu ada
jalan lain untuk membuat sesuatu lebih baik lagi.
4. Kepribadian kuat & tanggung jawab.
Memang benar Kita yang memegang kekuasaan. Tapi itu tak berarti Kita
boleh melakukan apa saja tanpa memikirkan tanggung jawabnya. Jangan
hanya menuntut bawahan untuk menyelesaikan tugas dengan baik, tapi
Kita pun harus memberi contoh yang baik. Jangan lupa, Kita adalah
panutan mereka.
5. Menuntaskan pekerjaan.
Banyak pemimpin berkata, “permainannya” telah selesai. Padahal, seorang
pemimpin sejati, tidak akan pernah merasa selesai bekerja. Tiap hari pasti
ada masalah baru yang harus segera dituntaskan. Entah komplain dari
klien atau bawahan yang membuat ulah.
6. Beri penghargaan selayaknya.
Pemimpin sejati harus mempunyai tangan yang kuat sepertisi Popeye
setiap kali habis makan bayam. Prestasi yang baik menuntut timbal baik
yang riil. Pemimpin yang mempunyai mata jauh ke depan sangat dikagumi
dan dihargai, tetapi haruslah dengan sesuatu tindakan yang nyata pula,

vi
misalnya memberi promosi, bonus, dan bentuk penghargaan yang nyata
atas prestasi karyawan.
7. Tak berhenti belajar.
Jauh sebelum para eksekutif ber-pendapat bahwa keahlian memimpin
berasal dari semacam anugerah yang menakjubkan, tetap saja seorang
pemimpin yang dapat dipercaya juga berarti harus terus dan banyak
belajar.

C. Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Penentuan Kebijakan


Pengambilan kebijakan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter
bagi seorang pemimpin. Untuk mengetahui baik tidaknya kebijakan yang diambil
bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya, melainkan melalui
berbagai pertimbangan dalam prosesnya. Kegiatan pengambilan kebijakan
merupakan salah satu bentuk kepemimpinan, sehingga :
1. Teori kebijakan merupakan metodologi untuk menstrukturkan dan
menganalisis situasi yang tidak pasti atau berisiko, dalam konteks ini
kebijakan lebih bersifat perspektif dari pada deskriptif
2. Pengambilan kebijakan adalah proses mental dimana seorang manajer
memperoleh dan menggunakan data dengan menanyakan hal lainnya,
menggeser jawaban untuk menemukan informasi yang relevan dan
menganalisis data; manajer, secara individual dan dalam tim, mengatur
dan mengawasi informasi terutama informasi bisnisnya.
3. Pengambilan kebijakan adalah proses memilih di antara alternatif-
alternatif tindakan untuk mengatasi masalah.
Dalam pelaksanaannya, pengambilan keputusan dapat dilihat dari beberapa
aspek, yaitu proses dan gaya pengambilan keputusan5
a. Proses pengambilan keputusan, dilakukan melalui beberapa tahapan
seperti:
Identifikasi masalah
Mendefinisikan masalah

5
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007), 152

vii
Merumuskan masalah
penerapan keputusan
Evaluasi keputusan
b. Gaya pengambilan keputusan, Gaya adalah kebiasaan yang dipelajari.
Gaya pengambilan keputusan merupakan kuadran yang dibatasi oleh
dimensi: Cara berpikir, terdiri dari:
Logis dan rasional; mengolah informasi secara serial
Intuitif dan kreatif; memahami sesuatu secara keseluruhan.
Toleransi terhadap ambiguitas
Kebutuhan yang tinggi untuk menata informasi dengan cara
meminimalkan ambiguitas
Kebutuhan yang rendah untuk menata informasi, sehingga dapat
memproses banyak pemikiran pada saat yang sama.

D. Kompetensi Kepemimpinan Kepala Sekolah


Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan yang diperlihatkan
seseorang ketika melakukan sesuatu. Memahami visi dan misi serta memiliki
integritas yang baik saja belum cukup. Agar berhasil, kepala sekolah harus
memiliki kompetensi yang disyaratkan untuk dapat mengemban tanggung
jawabnya dengan baik dan benar. 6
Adapun standar kompetensi kepala sekolah yaitu:
1. Kompetensi kepribadian, meliputi:
a. Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia,
dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah.
b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai
kepala sekolah.
d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolah.

6
Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2005),
106

viii
f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

2. Kompetensi manajerial, meliputi:


a. Mampu menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan
perencanaan.
b. mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan.
c. Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal.
d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi
pembelajar yang efektif.
e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif
bagi pembelajaran peserta didik.
f. mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya
manusia secara optimal.
g. mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaan
secara optimal.
h. mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian
dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah.
i. mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,
penempatan siswa, dan pengembangan kapasitas peserta didik.
j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar
sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.
k. Mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan yang
akuntabel, transparan, dan efisien.
l. Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung kegiatan-
kegiatan sekolah.
m. Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan kesiswaan di sekolah.
n. mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan
program dan pengambilan keputusan.
o. memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan
pembelajaran dan manajemen sekolah.

ix
p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program
kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan
tindak lanjutnya.
3. Kompetensi kewirausahaan, meliputi:
a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.
b. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran yang efektif.
c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.
d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam
menghadapi kendala yang dihadapi sekolah.
e. Memiliki naluri kewirausahaan dan mengelola kegiatan produksi atau
jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta didik.
4. Kompetensi supervise, meliputi:
a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan
profesionalisme guru.
b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan
menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
c. Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
5. Kompetensi sosial, meliputi:
a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah.
b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.7

7
Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka Educa, 2010), 117-
118.

x
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan
sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan
sebagai sarana dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka
mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak
terpaksa.
Profesionalisme adalah suatu bentuk komitmen para anggota suatu profesi
untuk selalu meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya yang
bertujuan agar kualitas keprofesionalannya dapat tercapai secara
berkesinambungan.
2. Pengambilan kebijakan dalam tinjauan perilaku mencerminkan karakter
bagi seorang pemimpin. Untuk mengetahui baik tidaknya kebijakan yang
diambil bukan hanya dinilai dari konsekuensi yang ditimbulkannya,
melainkan melalui berbagai pertimbangan dalam prosesnya.
3. Kompetensi adalah kemampuan atau kecakapan yang diperlihatkan
seseorang ketika melakukan sesuatu. Memahami visi dan misi serta
memiliki integritas yang baik saja belum cukup. Agar berhasil, kepala
sekolah harus memiliki kompetensi yang disyaratkan untuk dapat
mengemban tanggung jawabnya dengan baik dan benar

B. PENUTUP
Demikian makalah ini kami sampaikan, semoga semakin menambah
wawasan kepada kita mengenai kemampuan profesional pemimpin pendidikan.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Kartini, Kartono. Dr. Pemimpin Dan Kepemimpinan, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 1998

Asep Suryana, M.Pd, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, 2010.

Purwanto, M. Ngalim. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (Bandung :


Remaja Rosdakarya 1991)

Mulyasa, E. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. (Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya. 2005)

Wahjo, sumidjo. Kepemimpinan kepala sekolah. (Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada. 2005)

Miftah Toha, Kepemimpinan dalam Manajemen, (Jakarta 2003: PT Raja


Grafindo)

Kusnandar. Guru Profesional. (Jakarta 2007: PT Raja Grafindo)

Musakabe, Herman. Mencari Kepemimpinan Sejati, di Tengah Krisis dan


Reformasi. (Jakarta: Penerbit Citra Insan Pembaru 2004 )

Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta: PT. Raja


Grafindo Persada, 2007)

Imam Machali, Ara Hidayat dan, Pengelolaan Pendidikan, (Bandung: Pustaka


Educa, 2010)

xii

Anda mungkin juga menyukai