Dosen Pengampu :
Mukhammad Zainul Muttaqin, M.H.
i
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah “Pembelajaran Fiqih MI”. Makalah ini penulis
susun sebaik-baiknya melalui berbagai sumber.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna dan
masih memerlukan perbaikan ke depannya. Untuk kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
Dan penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan dalam makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya serta bagi pembaca pada umumnya.
Amin.
Wassalamua’laikum Wr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...…ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..…….......1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..…….1
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………………………..……..1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar…………………………………….2
2. Perbedaan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran fikih………..8
3. Temuan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Fiqih MI………………………………….…12
4. Temuan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fiqih MI……………………………….…14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fiqih secara umum merupakan salah satu bidang studi islam yang banyak membahas
tentang hukum yang mengatur pola hubungan manusia dengan Tuhannya, antara manusia
dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Melalui bidang studi fiqih diharapkan
siswa tidak lepas dari jangkauan norma-norma agama dan menjalankan aturan syari’at islam.
Materi fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang
distandadisasi dalam Standar Isi (SI) di MI. Didalamnya dapat ditemukan standar kompetensi
dan kompetensi dasar serta materi pelajaran. Maka untuk memudahkan pemahaman materi
fiqih kepada peserta didik di tingkat MI, kementerian agama mengelompokkan atau
mengklasifikasikan sesuai tahap-tahap dalam fiqih.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada tingkat MI?
2. Bagaimana perbedaan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Fiqih MI?
3. Bagaimana temuan Kompetensi Inti mata pelajaran Fiqih MI?
4. Bagaimana temuan Kompetensi Dasar mata pelajaran Fiqih MI pada masing-masing
kelas?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada tingkat MI.
2. Untuk mengetahui perbedaan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran Fiqih MI.
3. Untuk mengetahui temuan Kompetensi Inti mata pelajaran Fiqih MI.
4. Untuk mengetahui temuan Kompetensi Inti mata pelajaran Fiqih MI.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Trianto Ibnu Badar at-Taubany, Hadi Suseno, Desain Pengembangan Kurikulum 2013 Madrasah, (Depok:
Kencana, 2017), hlm 132.
2
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Implementasi
Kurikulum 2013 Untuk SD/MI, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm 118.
2
yang berbeda dapat dijaga. Untuk memudahkan operasionalnya, kompetensi lulusan pada
ranah sikap dipecah menjadi dua yaitu:
a. Sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta
didik yang beriman dan bertakwa.
b. Sikap sosial yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik
berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Disamping itu, kompetensi inti bukan untuk untuk diajarkan melainkan untuk
dibentuk melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dan sejumlah mata pelajaran
yang relevan. Tiap mata pelajaran harus tunduk pada kompetensi inti yang telah
dirumuskan. Kompetensi inti menyatakan kebutuhan peserta didik, sedangkan mata
pelajaran adalah pasokan kompetensi inti. Dengan demikian, kompetensi inti berfungsi
sebagai unsur pengorganisasi kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi,
kompetensi inti merupakan pengikatuntuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi
dasar satu kelas dengan kelas diatasnya sehingga memenuhi prinsip belajar, yaitu terjadi
suatu akumulasi yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari siswa SD/MI.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan kompetensi dasar satu mata pelajaran dan
kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama, sehingga
terjadi proses saling memperkuat. Ditegaskan pula oleh Ahmad Zayadi, bawa kompetensi
inti ini harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari suatu
muatan pembelajaran, menmatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan
tertentu.3
3
Ibid,. hlm 118-119.
3
dengan istilah sikap spiritual dan sikap sosial. 4 Adapun rumusan kompetensi inti
menggunakan notasi menurut Permendikbud No. 69 Tahun 2013 sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.
4
Ibid,. hal. 120.
5
Ibid., Trianto Ibnu Badar at-Taubany, Hadi Suseno, Desain Pengembangan…, hal. 133.
4
(mendengar, melihat, (mendengar, melihat, menanya, dan mencoba
membaca), dan membaca), dan berdasarkan rasa ingin
menanya berdasarkan menanya berdasarkan tentang dirinya,
rasa ingin tahu rasa ingin tahu makhluk ciptaan Tuhan
tentang dirinya, tentang dirinya, dan kegiatannya , dan
makhluk ciptaan makhluk ciptaan benda-benda yang
Tuhan dan Tuhan dan dijumpainya dirumah,
kegiatannya , dan kegiatannya , dan disekolah, dan tempat
benda-benda yang benda-benda yang bermain.
dijumpainya dirumah dijumpainya dirumah
dan disekolah. dan disekolah.
b. Kompetensi Dasar
6
Lise Chamisijatin, Fendy Hardian Permana, Telaah Kurukulum, (Malang: Universitas Muhammadiyah,
2020), hlm 147-148.
5
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam membentuk kompetensi inti
yakni melalui kompetensi dasar dari mata pelajaran yang merupakan sumber kompetensi.
Sebagai rangkaian untuk mendukung Kompetensi Inti, capaian pembelajaran mata
pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-kompetensi dasar. Pencapaian kompetensi inti
adalah melalui pembelajaran kompetensi dasar yang disampaikan melalui mata pelajaran.
Isi dari Kurikulum 2013 adalah kompetensi yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi
Lulusan dan selanjutnya dijabarkan menjadi kompetensi inti untuktiap satuan pendidikan
dan kelas. Dari KI ini kemudian diperinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD).7
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi
yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada Kompetensi
inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusun indikator kompetensi.8
6
Kompetensi dasar yang dikembangkan pada masing-masing mata
pelajaran SD/MI disusun berdasarkan komptensi inti. Ini artinya,
pengembangan KD pada masing-masing mata pelajaran ditujukan untuk
menyumbang kompetensi bagi terkuasai dan dimilikinya kompetensi inti oleh
siswa pada tiap tingkat. Tiap pencapaian KD yang harus dikuasai oleh siswa
pada satu kali pertemuan atau lebih diibaratnya menjadi penyumbang bagi
terbentunya dan terbangunnya sebuah kompetensi inti.
b. Sebagai tujuan pembelajaran pada setiap mata pelajaran
Suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdsarkan tujuan tertentu.
Tujuan dalam Kurikulum berbasis kompetensi, seperti hanya Kurikulum 2013,
merupakan pencapaian suatu kompetensi. Demikian pula penilaian hasil belajar
dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan
kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam
dokumen kurikulum oleh peserta didik. Kompetensi spesifik yang harus dicapai
oleh siswa pada setiap mata pelajaran untuk tiap kelas itulah yang disebut
kompetensi dasar.
c. Sumber rujukan dalam pengembangan indikator hasil belajar
9
Ibid,. hlm 129-130.
7
2. Perbedaan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran fikih
I. Berdasarkan pengertian
a. Kompetensi Inti
Ketika menyusun RPP Tematik Terpadu, salah satu komponen utama yang
perlu diperhatikan sejak awal yaitu kompetensi inti. Kompetensi inti merupakan
elemen baru dalam kurikulum 2013 yang tidak pernah ada pada kurikulum
sebelumnya. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang siswa pada setiap tingkat kelas atau
program. Sementara itu, Standar Kompetensi Lulusan sendiri adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan fan
10
keterampilan. dengan demikian dapat dipahami bahwa kompetensi inti merupakan
prasyarat bagi pencapaian Standar Kompetensi Lulusan dimana sifatnya berjenjang
dan bertahap. Dengan kata lain, kompetensi inti ini pada tiap tingkat atau kelasnya
berbeda-beda. Misalnya, kompetensi inti di kelas IV berbeda dengan kompetensi inti
di kelas V. Hal ini bisa terjadi karena kompetensi inti pada suatu tingkat atau kelas
menjadi landasan bagi tingkat atau kelas berikutnya. Maka kompetensi inti ini bersifat
berjenjang dan bertingkat.11
Hal tersebut sejalan dengan penjelasan dokumen Kurikulum 2013 Kompetensi
Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang diterbitkan Kemendikbud RI, bahwa
kompetensi inti merupakan kompetensi yang mengikat berbagai kompetensi dasar
kedalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.12
b. Kompetensi Dasar
10
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan.
11
Ibid., Andi Prastowo, “ Menyusun Rencana Pelaksanaan…, Hal.118
12
Tim Kemendikbud, “Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta:
Kemendikbud, 2013). Hal.i
8
Menurut PP No.32 Tahun 2013, Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk
mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. 13
Kemudian dipertegas dalam Permendikbud RI No.65 tahun 2013 tentang Standar
Proses yang mengemukakan bahwa Kompetensi Dasar merupakan kemampuan
spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan
atau mata pelajaran.
Dari berbagai uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Kompetensi
Dasar yang harus dicantumkan dalam RPP Tematik Terpadu merupakan kemampuan
spesifik yang dikembangkan dari Kompetensi Inti yang mencakup sikap, pengetahuan
dan keterampilanyang terkait muatan pelajaran yang diperoleh melalui pembelajaran.
Ini artinya, Kompetensi Dasar merupakan modal dan syarat pokok bagi tekuasainya
dan dimilikinya Kompetensi Inti pada setiap siswa. Dalam konteks pembelajaran
tematik terpadu di SD/MI, pada tiap topik dikembangkan 4 Kompetensi Dasar (KD)
sesuai dengan aspek Kompetensi Inti (KI) yakni sikap kepada Tuhan, sikap diri dan
terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan. Dan KD pada setiap RPP
Tematik Terpadu meliputi KD dari beberapa mata pelajaran yang termasuk dalam
jaringan tema.14
13
Ibid., Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan…
14
Ibid., Andi Prastowo, “ Menyusun Rencana Pelaksanaan…, Hal.129
9
Disamping itu, kompetensi inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk
dibentuk melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata
pelajaran yang relevan. Dalam hal ini mata pelajaran diposisikan sebagai sumber
kompetensi. Apa pun yang diajarkan pada mata pelajaran tertentu pada suatu jenjang
kelas tertentu dan hasil akhirnya yakni kompetensi inti yang harus dimiliki oleh
peserta didik pada jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran harus tunduk pada
kompetensi yang telah dirumuskan. Dengan kata lain, semua mata pelajaran yang
diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus berkontribusi terhadap
pembentukan kompetensi inti.15
b. Fungsi dan kegunaan Kompetensi Dasar (KD)
Dalam Kurikulum 2013, Kompetensi Dasar memiliki beberapa fungsi dan
kegunaan. Hal ini dijelaskan Mulyasa bahwa dalam mendukung Kompetensi Inti,
capaian pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi Kompetensi Dasar yang
disampaikan melalui mata pelajaran.
Adapun sebagai pendukung pencapaian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar
dikelompokkan menjadi empat sesuai dengan rumusan Kompetensi Inti yang
didukungnya, yaitu : pertama, kelompok kompetensi dasar sikap spiritual
(mendukung KI-1) atau kelompok 1. Kedua, kelompok kompetensi dasar sikap sosial
(mendukung KI-2) atau kelompok 2. Ketiga, kelompok kompetensi dasar
pengetahuan (mendukung KI-3) atau kelompok 3. Keempat, kelompok kompetensi
dasar keterampilan (mendukung KI-4) atau kelompok 4. Uraian kompetensi dasar
yang perinci ini adalah untuk memastikan bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti
sampai pengetahuan saja, tetapi harus berlanjut ke keterampilan dan bermuara pada
sikap.16
Kompetensi inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan ((kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan
(kompetensi inti 3), penerapan dan pengetahuan (kompetensi inti 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan
15
Ibid., Hal.119
16
Permendikbud RI No. 67/2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah.
10
sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik
belajar tentang pengetahuan (kompetensi inti kelompok 3) dan penerapan pengetahuan
(kompetensi Inti kelompok 4).17
Tuntutan dalam kompetensi dasar fikih MI ditekankan pada kemampuan kognitif dan
psikomotorik semata, belum sampai pada kemampuan afektif. Hal ini tampak jelas dari kata-
kata dalam kompetensi dasar itu seperti menghafal, menjelaskan, mempraktikan dan
mendemonstrasikan.
11
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara
tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan
(Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).Kompetensi inti
dirancan sedemikian rupa seiiring meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi inti, Integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang
berbeda dapat dijaga.
Kompetensi inti ini harus dapat dilakukan oleh peserta didik karena kompetensi inti
merupakan ukuran kemampuan peserta didik untuk dapat melanjutkan ke tingkat selanjutnya.
KI 1 contohnya di kelas 1 peserta didik menerima pembelajaran fikih tentang rukun islam
jadi pada akhir kelas 1 peserta didik harus bisa menerima dan menjalankan rukun islam itu.
Kompetensi ini saling berkaitan antara KI-1 dan KI 3 lainnya. Jadi KI-1 dan KI-2 tidak
bisa dilakukan langsung karena aspek spiritual dan sosial di pelajari dan dikembangkan di
KI-3 dan KI-4.
KI-1 (aspek Spiritual) sikap spiritual menjadi salah satu kompetensi siswa yang dinilai oleh
pendidik. Aspek spiritual pada kurikulum baru ini menjadi icon untuk demi menyongsong
terwujudnya generasi bangsa yang beriman ,bertakwa dan berakhak mulia. Aspek spiritual
bersesuaian dengan kekuatan karakter transendensi. Kekuatan karakter transendensi
merupakan kekuatan yang menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam semesta
dan memberi makna pada kehidupan. Aspek spiritual ini sangat berkaitan dengan
12
pembentukan peserta didik `yang beriman dan bertaqwa dengan cara
menghormati,menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut. Sehingga, penekanan
pada penilaian sikap spiritual kurikulum 2013 ini diantaranya seperti rajin
beribadah,berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi
dalam beribadah, mengucapkan salam.
KI-2 (Sosial) Pada kurikulum 2013, pembentukan sikap sosial yang ada pada diri siswa
sangat diperhatikan. Hal ini tidak berbeda dengan sikap spiritual. Den gan memiliki sikap
sosial, siswa diharapkan mampu menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikap sosial yang ditekankan pada kurikulum
2013, diantaranya jujur, disiplin, tanggungjawab, toleransi, gotong royong, santun, dan
percaya diri.
KI-3 (Pengetahuan) Ketika manusia sudah mulai mampu untuk mengembangkan apa yang
ada dalam pikirannya, disaat itulah manusia akan mampu mengembangkan pengetahuannya.
Dengan adanya pengetahuan, maka akan mampu membuat manusia mengatasi berbagai
permasalahan yang hadir dalam hidupnya. Pemahaman yang tinggi akan membuat manusia
menemukan kebenaran-kebenaran yang baru. Artinya, di dalam hidupnya manusia
mempunyai tujuan yang lebih dari hanya sekedar hidup. Tujuan inilah yang membuat
manusia akan terus mengembangkan pengetahuannya yang mana pengetahuan akan
menjadikan manusia sebagai makhluk yang istimewa. Sebagaimana yang telah dicetuskan
dalam kurikulum 2013, siswa tidak hanya mampu teori, akan tetapi diharapkan mampu
dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
KI-4 (Keteram pilan) Sehubungan dengan kompetensi ketrampilan yang diharapkan dalam
Kurikulum 2013 yaitu keterampilan untuk mengembangkan dan mengeksplorasikan
pengetahuannya. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas belum tentu mempunyai
keterampilan luas dan begitu pula sebaliknya. Inilah yang mejadi alasan mengapa dalam
Kurikulum 2013 selain aspek pengetahuan, aspek keterampilan juga perlu diunggulkan.
Jawabannya cukup singkat, supaya para siswa tidak hanya tahu teori akan tetapi yang
terpenting adalah aplikasi serta realisasinya. Suatu contoh dalam pembelajaran Pendidikan
Agma Islam, siswa hanya diajarkan teori tatacara sholat tanpa diajarkan bagaimana
mempraktekkan gerakan-gerakannya. Siswa pasti mengalami ketidaktahuan karena tidak
13
pernah diajari ilmu praktisnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kompetensi
ketrampilan itu digalakkan. Adapun tahapan-tahapan dalam mengukur ketrampilan peserta
didik diantaranya diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta”.
Dalam kurikulum 2013, keenam tahapan tersebut biasa disebut dengan pendekatan
scientific atau disingkat dengan 5M. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik bahwa dalam memahami berbagai materi itu bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, sehingga tidak harus bergantung pada informasi satu arah dari
guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan yaitu dapat mendorong dan
memfasilitasi peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi
dan tidak hanya sekedar diberi tahu oleh gurunya.
Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang minimal harus
dikuasai peserta didik untuk menunjukan bahwa mereka telah menguasai standar kompetensi
yang ditetapkan. Oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari
standar kompetensi.19
Dari analisis terdapat tiga aspek yang sesuai dengan konsep pendidikan yakni aspek
Kognitif, Afektif, Psikomotorik.
Kognitif, meliputi tingkatan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,
dan penilaian.
Afektif, meliputi pengenalan, pemberian proses, penghargaan terhadap nilai,
pengorganisasian, dan pengamalan.
Psikomotorik, meliputi peniruan, penggunaan, penggunaan, ketepatan, perangkaian,
dan kreativitas.
Pada proses analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana yang tercantum pada standar isi, harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi.
b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.
19
Wina Sanjaya, “Kurikulum dan Pembelajaran”. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008). Hal. 171
14
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Demikian juga halnya kajian kompetensi dasar sama dengan kajian standar
kompetensi.20
Contoh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk Mata Pelajaran Fiqih
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kelas 1, Semester 1
Kelas 1, Semester 2
Kelas 2, Semester 1
Kelas 2, Semester 2
1. Membiasakan shalat secara tertib
1.1 Mencontoh gerakan shalat
1.2 Mempraktekkan shalat secara tertib
Kelas 3, Semester 1
20
Bermawy Munthe, “Desain Pembelajaran”. (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2014). Hal. 31
15
tertib 1.2 Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan
shalat
Kelas 3, Semester 2
Kelas 4, Semester 1
Kelas 4, Semester 2
Kelas 5, Semester 2
Kelas 6, Semester 2
16
2. Mengetahui kewajiban zakat 2.1 Menyebutkan macam-macam zakat
2.2 Menyebutkan ketentuan zakat fitrah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian KI dan KD
a. Kompetensi Inti (KI) adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yag harus dihasilkan
dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai integrator horizontal
antar mata pelajaran. Kompetensi inti diibaratkan adalah anak tangga yang harus
ditapaki oleh peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang Madrasah
Aliyah. Kompetensi Inti meningkat seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
yang dinyatakan dengan meningkatnya kelas.
17
b. Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber
pada Kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan
yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusun indikator kompetensi.
2. Perbedaan KI dan KD
Kompetensi inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan ((kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2),
pengetahuan (kompetensi inti 3), penerapan dan pengetahuan (kompetensi inti 4).
Kompetensi inti bukan untuk diajarakan, melainkan untuk di bentuk melalui
pembelajaran mata pelajaran-mata pelajaran yang relevan. Kompetensi Inti bebas dari
mata pelajaran karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu. Artinya, setiap mata
pelajaran harus tunduk pada kompetensi inti yang telah dirumuskan.
18
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan.
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kelas 1, Semester 1
Kelas 1, Semester 2
Kelas 2, Semester 1
Kelas 2, Semester 2
1. Membiasakan shalat secara tertib
1.1 Mencontoh gerakan shalat
1.2 Mempraktekkan shalat secara tertib
Kelas 3, Semester 1
19
shalat
Kelas 3, Semester 2
Kelas 4, Semester 1
Kelas 4, Semester 2
Kelas 5, Semester 1
Kelas 5, Semester 2
Kelas 6, Semester 2
20
2. Mengetahui kewajiban zakat 2.1 Menyebutkan macam-macam zakat
2.2 Menyebutkan ketentuan zakat fitrah
DAFTAR PUSTAKA
Andi Prastowo. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu
Implementasi Kurikulum Untuk SD/MI, (Jakarta: Kencana).
Bermawy Munthe. 2014. “Desain Pembelajaran”. (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,).
Khairil Anwar Notodiputro. 2013. Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah
(MI), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kutsiyyah. 2019. Pembelajaran Akidah Akhlak, (Pamekasan: Duta Media).
Lise Chamisijatin, Fendy Hardian Permana. 2020. Telaah Kurukulum, (Malang: Universitas
Muhammadiyah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 22 Tahun 2006, Op. Cit.
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19
tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permendikbud RI No. 67/2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
21
Tim Kemendikbud. 2013 “Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah, (Jakarta: Kemendikbud,).
Trianto Ibnu Badar at-Taubany, Hadi Suseno. 2013. Desain Pengembangan Kurikulum
Madrasah, (Depok: Kencana,).
Wina Sanjaya. 2008. “Kurikulum dan Pembelajaran”. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group).
22