Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fiqih MI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pembelajaran Fiqih MI”

Dosen Pengampu :
Mukhammad Zainul Muttaqin, M.H.

Disusun Oleh Kelompok 1


PGMI 5D :
1. Ma’rifatul Hasanah (12205183025) / 04
2. Ikvina Zulva Fitriana (12205183032) / 06
3. Azizah Nur Ainni (12205183036) / 10
4. Awalis Sa’dati Alina (12205183205) / 33
5. Desi Rahmawati (12205183243) / 38
6. Yeni Zanuba Arifah (12205183282) / 41
7. Adentia Arifka (12205183292) / 42
8. Nailie Zinatus Syafa’ah (12205183295) / 43
9. Istiqomah Puji Lestari (12205183296) / 44

10. Ayka Aziz (12205183336) / 49

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

i
SEPTEMBER 2020

KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah “Pembelajaran Fiqih MI”. Makalah ini penulis
susun sebaik-baiknya melalui berbagai sumber.

Penulis makalah menyampaikan ucapan terimakasih kepada:


1. Dr. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Mukhammad Zainul Muttaqin, M.H., selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
Fiqih MI, yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
3. Kedua orang tua yang telah memberikan dorongan moral maupun spiritual.
4. Seluruh pihak yang membantu tersusunya makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih jauh dari kata sempurna dan
masih memerlukan perbaikan ke depannya. Untuk kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.

Dan penulis mohon maaf apabila terdapat kekurangan ataupun kesalahan dalam makalah
ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya serta bagi pembaca pada umumnya.
Amin.

Wassalamua’laikum Wr.Wb

Tulungagung, 20 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………...…ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………...………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..…….......1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..…….1
C. Tujuan Pembahasan………………………………………………………………..……..1

BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar…………………………………….2
2. Perbedaan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran fikih………..8
3. Temuan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Fiqih MI………………………………….…12
4. Temuan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fiqih MI……………………………….…14

BAB III PENUTUP


Kesimpulan……………………………………………………………..…………………....18

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Fiqih secara umum merupakan salah satu bidang studi islam yang banyak membahas
tentang hukum yang mengatur pola hubungan manusia dengan Tuhannya, antara manusia
dengan manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Melalui bidang studi fiqih diharapkan
siswa tidak lepas dari jangkauan norma-norma agama dan menjalankan aturan syari’at islam.

Materi fiqih adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama Islam yang
distandadisasi dalam Standar Isi (SI) di MI. Didalamnya dapat ditemukan standar kompetensi
dan kompetensi dasar serta materi pelajaran. Maka untuk memudahkan pemahaman materi
fiqih kepada peserta didik di tingkat MI, kementerian agama mengelompokkan atau
mengklasifikasikan sesuai tahap-tahap dalam fiqih.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada tingkat MI?
2. Bagaimana perbedaan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran
Fiqih MI?
3. Bagaimana temuan Kompetensi Inti mata pelajaran Fiqih MI?
4. Bagaimana temuan Kompetensi Dasar mata pelajaran Fiqih MI pada masing-masing
kelas?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada tingkat MI.
2. Untuk mengetahui perbedaan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata
pelajaran Fiqih MI.
3. Untuk mengetahui temuan Kompetensi Inti mata pelajaran Fiqih MI.
4. Untuk mengetahui temuan Kompetensi Inti mata pelajaran Fiqih MI.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.


a. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti (KI) adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yag harus
dihasilkan dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai integrator
horizontal antar mata pelajaran. Kompetensi inti diibaratkan adalah anak tangga yang
harus ditapaki oleh peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang
Madrasah Aliyah. Kompetensi Inti meningkat seiring dengan meningkatnya usia peserta
didik yang dinyatakan dengan meningkatnya kelas.1
Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Kelulusan yang harus dimiliki seorang siswa pada setiap tingkat atau program. Standar
Kompetensi Lulusan itu sendiri adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dengan demikian, dapat dipahami
bahwa kompetensi inti merupakan prasyarat bagi pencapaian Standar Kompetensi
Lulusan dimana sifatnya berjenjang dan bertahap. Dengan kata lain, kompetensi ini pada
tiap tingkat atau kelasnya berbeda-beda.

Hal tersebut sejalan dengan penjelasan dokumen Kurikulum 2013 Kompetensi


Dsar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang diterbitkan Kemendikbud RI, bahwa
Kompetensi Inti merupakan kompetensi yang mengikat berbagai kompetensi dasar ke
dalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik
untuk jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.2

Fungsi Dan Kegunaan Kompetensi Inti


Berbicara tentang fungsi dan kegunaan Kompetensi Inti (KI) dalam Kurikulum
2013 akan menemukan beberapa manfaat di dalamnya. Seperti dijelaskan E. Mulyasa,
bahwa melalui kompetensi inti, integritas vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas

1
Trianto Ibnu Badar at-Taubany, Hadi Suseno, Desain Pengembangan Kurikulum 2013 Madrasah, (Depok:
Kencana, 2017), hlm 132.
2
Andi Prastowo, Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu Implementasi
Kurikulum 2013 Untuk SD/MI, (Jakarta: Kencana, 2017), hlm 118.

2
yang berbeda dapat dijaga. Untuk memudahkan operasionalnya, kompetensi lulusan pada
ranah sikap dipecah menjadi dua yaitu:
a. Sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta
didik yang beriman dan bertakwa.
b. Sikap sosial yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik
berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.

Disamping itu, kompetensi inti bukan untuk untuk diajarkan melainkan untuk
dibentuk melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dan sejumlah mata pelajaran
yang relevan. Tiap mata pelajaran harus tunduk pada kompetensi inti yang telah
dirumuskan. Kompetensi inti menyatakan kebutuhan peserta didik, sedangkan mata
pelajaran adalah pasokan kompetensi inti. Dengan demikian, kompetensi inti berfungsi
sebagai unsur pengorganisasi kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi,
kompetensi inti merupakan pengikatuntuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi
dasar satu kelas dengan kelas diatasnya sehingga memenuhi prinsip belajar, yaitu terjadi
suatu akumulasi yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari siswa SD/MI.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan kompetensi dasar satu mata pelajaran dan
kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama, sehingga
terjadi proses saling memperkuat. Ditegaskan pula oleh Ahmad Zayadi, bawa kompetensi
inti ini harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari suatu
muatan pembelajaran, menmatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan
tertentu.3

Macam-Macam Kompetensi Inti


Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh seorang siswa pada setiap tingkat kelas
atau program. Kompetensi inti mencakup tiga ranah, yaitu ranah kompetensi sikap, ranah
kompetensi keterampilan, dan ranh kompetensi pengetahuan. Namun dalamKurikulum
2013, kompetensi sikap dijabarkan lagi menjadi dua macam agar lebih operasional, yaitu

3
Ibid,. hlm 118-119.

3
dengan istilah sikap spiritual dan sikap sosial. 4 Adapun rumusan kompetensi inti
menggunakan notasi menurut Permendikbud No. 69 Tahun 2013 sebagai berikut:
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual.
b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial.
c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan.

d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.5

Tabel Kompetensi Inti SD/Mi


Kompetensi Inti Kelas Kompetensi Inti Kelas Kompetensi Inti Kelas
I, II III, IV V, VI

1. Menerima dan 1. Menerima dan 1. Menerima dan


menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya. dianutnya. dianutnya.

2. Memiliki perilaku 2. Memiliki perilaku 2. Memiliki perilaku


jujur, disiplin, jujur, disiplin, jujur, disiplin,
tanggung jawab, tanggung jawab, tanggung jawab,
santun, peduli, dan santun, peduli, dan santun, peduli, dan
percaya diri dalam percaya diri dalam percaya diri dalam
berinteraksi dengan berinteraksi dengan berinteraksi dengan
keluarga , teman, keluarga , teman, keluarga , teman,
dan guru. guru, dan guru, dan tetangganya
tetangganya. serta cinta tanah
airnya.
3. Memahami 3. Memahami 3. Memahami
pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dengan cara dengan cara dan konseptual dengan
mengamati mengamati cara mengamati,

4
Ibid,. hal. 120.
5
Ibid., Trianto Ibnu Badar at-Taubany, Hadi Suseno, Desain Pengembangan…, hal. 133.

4
(mendengar, melihat, (mendengar, melihat, menanya, dan mencoba
membaca), dan membaca), dan berdasarkan rasa ingin
menanya berdasarkan menanya berdasarkan tentang dirinya,
rasa ingin tahu rasa ingin tahu makhluk ciptaan Tuhan
tentang dirinya, tentang dirinya, dan kegiatannya , dan
makhluk ciptaan makhluk ciptaan benda-benda yang
Tuhan dan Tuhan dan dijumpainya dirumah,
kegiatannya , dan kegiatannya , dan disekolah, dan tempat
benda-benda yang benda-benda yang bermain.
dijumpainya dirumah dijumpainya dirumah
dan disekolah. dan disekolah.

4. Menyajikan 4. Menyajikan 4. Menyajikan


pengetahuan faktual pengetahuan faktual pengetahuan faktual
dalam bahasa yang dalam bahasa yang dalam bahasa yang
jelas dan logis, jelas, sistematis dan jelas, logis, dan kritis
dalam karya yang logis, dalam karya dalam karya yang
estetis, dalam yang estetis, dalam estetis, dalam gerakan
gerakan yang gerakan yang yang mencermunkan
mencermunkan anak mencermunkan anak anak sehat, dan dalam
sehat, dan dalam sehat, dan dalam tindakan yang
tindakan yang tindakan yang mencerminkan perilaku
mencerminkan mencerminkan anak beriman dan
perilaku anak perilaku anak berakhlak mulia.6
beriman dan beriman dan
berakhlak mulia. berakhlak mulia.

b. Kompetensi Dasar

6
Lise Chamisijatin, Fendy Hardian Permana, Telaah Kurukulum, (Malang: Universitas Muhammadiyah,
2020), hlm 147-148.

5
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam membentuk kompetensi inti
yakni melalui kompetensi dasar dari mata pelajaran yang merupakan sumber kompetensi.
Sebagai rangkaian untuk mendukung Kompetensi Inti, capaian pembelajaran mata
pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-kompetensi dasar. Pencapaian kompetensi inti
adalah melalui pembelajaran kompetensi dasar yang disampaikan melalui mata pelajaran.
Isi dari Kurikulum 2013 adalah kompetensi yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi
Lulusan dan selanjutnya dijabarkan menjadi kompetensi inti untuktiap satuan pendidikan
dan kelas. Dari KI ini kemudian diperinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD).7
Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi
yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber pada Kompetensi
inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusun indikator kompetensi.8

Fungsi Dan Kegunaan Kompetensi Dasar


Adapun sebagai pendukung pencapaian kompetnsi inti, kompetensi dasar
dikelompokkan menjadiempat sesuai dengan rumusankompetensi inti yang didukungnya,
yaitu:
a. Kelompok kompetensi dasar sikap spiritual (mendukung KI-1) atau kelompok 1.
b. Kelompok kompetensi dasar sikap sosial (mendukung KI-2) atau kelompok 2.
c. Kelompok kompetensi dasar pengetahuan (mendukung KI-3) atau kelompok 3.
d. Kelompok kompetensi dasar keterampilan (mendukung KI-24 atau kelompok 4.
Menurut Abdul Majid menerangkan bahwa kompetesi dasar merupakan kompetensi
setiapmata pelajaran untuk setiap kelas yang diturunkan dari kompetensi inti. Kompetensi
tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Fungsi dan kegunaan kompetensi dasar dalam
Kurikulum 2013 di SD/MI terdiri dari:
a. Spesifikasi dan operasionalisasi kompetensi inti
7
Kutsiyyah, Pembelajaran Akidah Akhlak, (Pamekasan: Duta Media, 2019), hlm 14-15.
8
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 22 Tahun 2006, Op. Cit.

6
Kompetensi dasar yang dikembangkan pada masing-masing mata
pelajaran SD/MI disusun berdasarkan komptensi inti. Ini artinya,
pengembangan KD pada masing-masing mata pelajaran ditujukan untuk
menyumbang kompetensi bagi terkuasai dan dimilikinya kompetensi inti oleh
siswa pada tiap tingkat. Tiap pencapaian KD yang harus dikuasai oleh siswa
pada satu kali pertemuan atau lebih diibaratnya menjadi penyumbang bagi
terbentunya dan terbangunnya sebuah kompetensi inti.
b. Sebagai tujuan pembelajaran pada setiap mata pelajaran
Suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan berdsarkan tujuan tertentu.
Tujuan dalam Kurikulum berbasis kompetensi, seperti hanya Kurikulum 2013,
merupakan pencapaian suatu kompetensi. Demikian pula penilaian hasil belajar
dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan
kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam
dokumen kurikulum oleh peserta didik. Kompetensi spesifik yang harus dicapai
oleh siswa pada setiap mata pelajaran untuk tiap kelas itulah yang disebut
kompetensi dasar.
c. Sumber rujukan dalam pengembangan indikator hasil belajar

Indikator adalah penanda pencapaian KD yang diatndai oleh perubahan


perilaku yang dapat diukur mencakup ranah atau dimensi pengetahuan
(kognitif), keeterampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif). Setiap KD
dikembangkan menjadi bebrapa indikator (lebih dari satu). Dan, kesuluruhan
indikator dalam satu KD merupakan tanda-tanda, perilaku, dan lain-lain untuk
pencapaian kompetensi yang merupakan kemampuan bersiakp, berpikir, dan
bertindak secara konsisten.9

9
Ibid,. hlm 129-130.

7
2. Perbedaan antara kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran fikih
I. Berdasarkan pengertian
a. Kompetensi Inti
Ketika menyusun RPP Tematik Terpadu, salah satu komponen utama yang
perlu diperhatikan sejak awal yaitu kompetensi inti. Kompetensi inti merupakan
elemen baru dalam kurikulum 2013 yang tidak pernah ada pada kurikulum
sebelumnya. Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang siswa pada setiap tingkat kelas atau
program. Sementara itu, Standar Kompetensi Lulusan sendiri adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan fan
10
keterampilan. dengan demikian dapat dipahami bahwa kompetensi inti merupakan
prasyarat bagi pencapaian Standar Kompetensi Lulusan dimana sifatnya berjenjang
dan bertahap. Dengan kata lain, kompetensi inti ini pada tiap tingkat atau kelasnya
berbeda-beda. Misalnya, kompetensi inti di kelas IV berbeda dengan kompetensi inti
di kelas V. Hal ini bisa terjadi karena kompetensi inti pada suatu tingkat atau kelas
menjadi landasan bagi tingkat atau kelas berikutnya. Maka kompetensi inti ini bersifat
berjenjang dan bertingkat.11
Hal tersebut sejalan dengan penjelasan dokumen Kurikulum 2013 Kompetensi
Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang diterbitkan Kemendikbud RI, bahwa
kompetensi inti merupakan kompetensi yang mengikat berbagai kompetensi dasar
kedalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.12

b. Kompetensi Dasar

10
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan.
11
Ibid., Andi Prastowo, “ Menyusun Rencana Pelaksanaan…, Hal.118
12
Tim Kemendikbud, “Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta:
Kemendikbud, 2013). Hal.i

8
Menurut PP No.32 Tahun 2013, Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk
mencapai kompetensi inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. 13
Kemudian dipertegas dalam Permendikbud RI No.65 tahun 2013 tentang Standar
Proses yang mengemukakan bahwa Kompetensi Dasar merupakan kemampuan
spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan
atau mata pelajaran.
Dari berbagai uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Kompetensi
Dasar yang harus dicantumkan dalam RPP Tematik Terpadu merupakan kemampuan
spesifik yang dikembangkan dari Kompetensi Inti yang mencakup sikap, pengetahuan
dan keterampilanyang terkait muatan pelajaran yang diperoleh melalui pembelajaran.
Ini artinya, Kompetensi Dasar merupakan modal dan syarat pokok bagi tekuasainya
dan dimilikinya Kompetensi Inti pada setiap siswa. Dalam konteks pembelajaran
tematik terpadu di SD/MI, pada tiap topik dikembangkan 4 Kompetensi Dasar (KD)
sesuai dengan aspek Kompetensi Inti (KI) yakni sikap kepada Tuhan, sikap diri dan
terhadap lingkungan, pengetahuan, dan keterampilan. Dan KD pada setiap RPP
Tematik Terpadu meliputi KD dari beberapa mata pelajaran yang termasuk dalam
jaringan tema.14

II. Berdasarkan fungsi dan kegunaan


a. Fungsi dan kegunaan Kompetensi Inti (KI)
Berbicara tentang fungsi dan kegunaan kompetensi inti (KI) dalam Kurikulum
2013, kita akan menemukan beberapa manfaat didalamnya. Seperti dijelaskan E.
Mulyasa, bahwa melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Sebagai tangga menuju ke kompetensi lulusan
multidimensi, kompetensi inti juga memiliki multidimensi. Untuk kemudahan
operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap dipecah menjadi sua. Pertama,
sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta
didik yang beriman dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang terkait dengan tujuan
pendidikan nasional membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri,
demokratis, dan bertanggung jawab.

13
Ibid., Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan…
14
Ibid., Andi Prastowo, “ Menyusun Rencana Pelaksanaan…, Hal.129

9
Disamping itu, kompetensi inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk
dibentuk melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata
pelajaran yang relevan. Dalam hal ini mata pelajaran diposisikan sebagai sumber
kompetensi. Apa pun yang diajarkan pada mata pelajaran tertentu pada suatu jenjang
kelas tertentu dan hasil akhirnya yakni kompetensi inti yang harus dimiliki oleh
peserta didik pada jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran harus tunduk pada
kompetensi yang telah dirumuskan. Dengan kata lain, semua mata pelajaran yang
diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus berkontribusi terhadap
pembentukan kompetensi inti.15
b. Fungsi dan kegunaan Kompetensi Dasar (KD)
Dalam Kurikulum 2013, Kompetensi Dasar memiliki beberapa fungsi dan
kegunaan. Hal ini dijelaskan Mulyasa bahwa dalam mendukung Kompetensi Inti,
capaian pembelajaran mata pelajaran diuraikan menjadi Kompetensi Dasar yang
disampaikan melalui mata pelajaran.
Adapun sebagai pendukung pencapaian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar
dikelompokkan menjadi empat sesuai dengan rumusan Kompetensi Inti yang
didukungnya, yaitu : pertama, kelompok kompetensi dasar sikap spiritual
(mendukung KI-1) atau kelompok 1. Kedua, kelompok kompetensi dasar sikap sosial
(mendukung KI-2) atau kelompok 2. Ketiga, kelompok kompetensi dasar
pengetahuan (mendukung KI-3) atau kelompok 3. Keempat, kelompok kompetensi
dasar keterampilan (mendukung KI-4) atau kelompok 4. Uraian kompetensi dasar
yang perinci ini adalah untuk memastikan bahwa capaian pembelajaran tidak berhenti
sampai pengetahuan saja, tetapi harus berlanjut ke keterampilan dan bermuara pada
sikap.16
Kompetensi inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan ((kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2), pengetahuan
(kompetensi inti 3), penerapan dan pengetahuan (kompetensi inti 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan

15
Ibid., Hal.119
16
Permendikbud RI No. 67/2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah.

10
sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik
belajar tentang pengetahuan (kompetensi inti kelompok 3) dan penerapan pengetahuan
(kompetensi Inti kelompok 4).17

Kompetensi inti bukan untuk diajarakan, melainkan untuk di bentuk melalui


pembelajaran mata pelajaran-mata pelajaran yang relevan. Kompetensi Inti bebas dari mata
pelajaran karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu. Artinya, setiap mata pelajaran harus
tunduk pada kompetensi inti yang telah dirumuskan.

Kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,


kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari
konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan
berdasarkan disiplin ilmu yang yang sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan
perenialisme.18

Tuntutan dalam kompetensi dasar fikih MI ditekankan pada kemampuan kognitif dan
psikomotorik semata, belum sampai pada kemampuan afektif. Hal ini tampak jelas dari kata-
kata dalam kompetensi dasar itu seperti menghafal, menjelaskan, mempraktikan dan
mendemonstrasikan.

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Konten: keagamaan, sikap, sosial, Konten: sikap, pengetahuan dan keterampilan
pengetahuan, penerapan dan pengetahuan
Acuan dari kompetensi dasar Turunan dari kompetensi Inti yang harus di
kembangkan
Bebas dari pelajaran atau tidak mewakili mata Terikat pelajaran atau sebagai pelajaran yang
pelajaran tertentu harus dipelajari

3. Temuan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Fiqih MI


KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
17
Khairil Anwar Notodiputro, Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013, hal. 5
18
Ibid., hal. 7

11
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan.

Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (Kompetensi Inti 1), sikap sosial (Kompetensi Inti 2), pengetahuan
(Kompetensi Inti 3), dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif.

Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan secara
tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang pengetahuan
(Kompetensi Inti 3) dan penerapan pengetahuan (Kompetensi Inti 4).Kompetensi inti
dirancan sedemikian rupa seiiring meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu.
Melalui kompetensi inti, Integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang
berbeda dapat dijaga.

Kompetensi inti ini harus dapat dilakukan oleh peserta didik karena kompetensi inti
merupakan ukuran kemampuan peserta didik untuk dapat melanjutkan ke tingkat selanjutnya.
KI 1 contohnya di kelas 1 peserta didik menerima pembelajaran fikih tentang rukun islam
jadi pada akhir kelas 1 peserta didik harus bisa menerima dan menjalankan rukun islam itu.

Kompetensi ini saling berkaitan antara KI-1 dan KI 3 lainnya. Jadi KI-1 dan KI-2 tidak
bisa dilakukan langsung karena aspek spiritual dan sosial di pelajari dan dikembangkan di
KI-3 dan KI-4.

KI-1 (aspek Spiritual) sikap spiritual menjadi salah satu kompetensi siswa yang dinilai oleh
pendidik. Aspek spiritual pada kurikulum baru ini menjadi icon untuk demi menyongsong
terwujudnya generasi bangsa yang beriman ,bertakwa dan berakhak mulia. Aspek spiritual
bersesuaian dengan kekuatan karakter transendensi. Kekuatan karakter transendensi
merupakan kekuatan yang menghubungkan kehidupan manusia dengan seluruh alam semesta
dan memberi makna pada kehidupan. Aspek spiritual ini sangat berkaitan dengan

12
pembentukan peserta didik `yang beriman dan bertaqwa dengan cara
menghormati,menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut. Sehingga, penekanan
pada penilaian sikap spiritual kurikulum 2013 ini diantaranya seperti rajin
beribadah,berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi
dalam beribadah, mengucapkan salam.

KI-2 (Sosial) Pada kurikulum 2013, pembentukan sikap sosial yang ada pada diri siswa
sangat diperhatikan. Hal ini tidak berbeda dengan sikap spiritual. Den gan memiliki sikap
sosial, siswa diharapkan mampu menjadi generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikap sosial yang ditekankan pada kurikulum
2013, diantaranya jujur, disiplin, tanggungjawab, toleransi, gotong royong, santun, dan
percaya diri.

KI-3 (Pengetahuan) Ketika manusia sudah mulai mampu untuk mengembangkan apa yang
ada dalam pikirannya, disaat itulah manusia akan mampu mengembangkan pengetahuannya.
Dengan adanya pengetahuan, maka akan mampu membuat manusia mengatasi berbagai
permasalahan yang hadir dalam hidupnya. Pemahaman yang tinggi akan membuat manusia
menemukan kebenaran-kebenaran yang baru. Artinya, di dalam hidupnya manusia
mempunyai tujuan yang lebih dari hanya sekedar hidup. Tujuan inilah yang membuat
manusia akan terus mengembangkan pengetahuannya yang mana pengetahuan akan
menjadikan manusia sebagai makhluk yang istimewa. Sebagaimana yang telah dicetuskan
dalam kurikulum 2013, siswa tidak hanya mampu teori, akan tetapi diharapkan mampu
dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

KI-4 (Keteram pilan) Sehubungan dengan kompetensi ketrampilan yang diharapkan dalam
Kurikulum 2013 yaitu keterampilan untuk mengembangkan dan mengeksplorasikan
pengetahuannya. Seseorang yang memiliki pengetahuan yang luas belum tentu mempunyai
keterampilan luas dan begitu pula sebaliknya. Inilah yang mejadi alasan mengapa dalam
Kurikulum 2013 selain aspek pengetahuan, aspek keterampilan juga perlu diunggulkan.
Jawabannya cukup singkat, supaya para siswa tidak hanya tahu teori akan tetapi yang
terpenting adalah aplikasi serta realisasinya. Suatu contoh dalam pembelajaran Pendidikan
Agma Islam, siswa hanya diajarkan teori tatacara sholat tanpa diajarkan bagaimana
mempraktekkan gerakan-gerakannya. Siswa pasti mengalami ketidaktahuan karena tidak

13
pernah diajari ilmu praktisnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa kompetensi
ketrampilan itu digalakkan. Adapun tahapan-tahapan dalam mengukur ketrampilan peserta
didik diantaranya diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta”.

Dalam kurikulum 2013, keenam tahapan tersebut biasa disebut dengan pendekatan
scientific atau disingkat dengan 5M. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik bahwa dalam memahami berbagai materi itu bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, sehingga tidak harus bergantung pada informasi satu arah dari
guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan yaitu dapat mendorong dan
memfasilitasi peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi
dan tidak hanya sekedar diberi tahu oleh gurunya.

4. Temuan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fiqih MI

Kompetensi dasar adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang minimal harus
dikuasai peserta didik untuk menunjukan bahwa mereka telah menguasai standar kompetensi
yang ditetapkan. Oleh karena itulah maka kompetensi dasar merupakan penjabaran dari
standar kompetensi.19

Dari analisis terdapat tiga aspek yang sesuai dengan konsep pendidikan yakni aspek
Kognitif, Afektif, Psikomotorik.
 Kognitif, meliputi tingkatan pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,
dan penilaian.
 Afektif, meliputi pengenalan, pemberian proses, penghargaan terhadap nilai,
pengorganisasian, dan pengamalan.
 Psikomotorik, meliputi peniruan, penggunaan, penggunaan, ketepatan, perangkaian,
dan kreativitas.
Pada proses analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana yang tercantum pada standar isi, harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu atau tingkat kesulitan materi.
b. Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran.

19
Wina Sanjaya, “Kurikulum dan Pembelajaran”. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008). Hal. 171

14
c. Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.
Demikian juga halnya kajian kompetensi dasar sama dengan kajian standar
kompetensi.20

Contoh Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk Mata Pelajaran Fiqih
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kelas 1, Semester 1

1. Mengenal tatacara bersuci 1.1    Menyebutkan pengertian bersuci


(thaharah) 1.2    Mencontoh tatacara bersuci

2.     Mengenal Rukun Islam 2.1    Menirukan ucapan Rukun Islam


2.2    Menghafal Rukun Islam

Kelas 1, Semester 2

1.      Membiasakan bersuci 1.1    Menyebutkan tata cara berwudlu


(thaharah) 
1.2    Mempraktekkan tata cara berwudlu

Kelas 2, Semester 1

1.      Mengenal tatacara wudhu 1.1    Membiasakan wudhu dengan tertib


1.2    Membaca do’a setelah berwudlu

2.      Menghafal bacaan shalat 2.1    Melafalkan bacaan shalat


2.2    Menghafal bacaan shalat

Kelas 2, Semester 2
1. Membiasakan shalat secara tertib
1.1    Mencontoh gerakan shalat
1.2    Mempraktekkan shalat secara tertib

Kelas 3, Semester 1

1. Melaksanakan shalat dengan 1.1    Menghafal bacaan shalat

20
Bermawy Munthe, “Desain Pembelajaran”. (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2014). Hal. 31

15
tertib 1.2    Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan
shalat

Kelas 3, Semester 2

1. Melakukan shalat fardhu 1.1    Menyebutkan shalat fardhu


1.2    Mempraktikkan shalat fardhu

Kelas 4, Semester 1

1.  Mengenal ketentuan-ketentuan 1.1    Menyebutkan rukun shalat


shalat 1.2    Menyebutkan sunnat shalat
1.3    Menyebutkan syarat sah dan syarat wajib
shalat
1.4    Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat

Kelas 4, Semester 2

1.  Melaksanakan dzikir dan do’a 1.1    Melakukan dzikir setelah shalat


1.2    Membaca do’a setelah shalat

Kelas 5, Semester 1 1.1    Melafalkan lafal adzan dan iqamah


1.2    Mengumandangkan adzan dan iqamah
1.  Mengumandangkan adzan dan
iqamah

Kelas 5, Semester 2

1. Mengenal puasa wajib 1.1    Menyebutkan ketentuan-ketentuan puasa


Ramadhan
1.2    Menyebutkan hikmah puasa
Kelas 6, Semester 1

1.  Mengenal ibadah pada bulan 1.1    Melaksanakan tarawih di bulan Ramadhan


Ramadhan 1.2    Melaksanakan tadarrus Al-Qur’an

Kelas 6, Semester 2

16
2. Mengetahui kewajiban zakat 2.1    Menyebutkan macam-macam zakat
2.2    Menyebutkan ketentuan zakat fitrah

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian KI dan KD
a. Kompetensi Inti (KI) adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yag harus dihasilkan
dengan mempelajari tiap mata pelajaran serta berfungsi sebagai integrator horizontal
antar mata pelajaran. Kompetensi inti diibaratkan adalah anak tangga yang harus
ditapaki oleh peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang Madrasah
Aliyah. Kompetensi Inti meningkat seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
yang dinyatakan dengan meningkatnya kelas.

17
b. Kompetensi dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau
kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bersumber
pada Kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut
dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal,
serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan
yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan
penyusun indikator kompetensi.

2. Perbedaan KI dan KD
Kompetensi inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan ((kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi inti 2),
pengetahuan (kompetensi inti 3), penerapan dan pengetahuan (kompetensi inti 4).
Kompetensi inti bukan untuk diajarakan, melainkan untuk di bentuk melalui
pembelajaran mata pelajaran-mata pelajaran yang relevan. Kompetensi Inti bebas dari
mata pelajaran karena tidak mewakili mata pelajaran tertentu. Artinya, setiap mata
pelajaran harus tunduk pada kompetensi inti yang telah dirumuskan.

Kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta


didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai
sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu
diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang yang sangat berorientasi hanya pada
filosofi esensialisme dan perenialisme.

3. Temuan Kompetensi Inti Mata Pelajaran Fiqih MI


KI-1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan
disekolah.

18
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan.

4. Temuan Kompetnsi Dasar Mata Pelajaran Fiqih MI

Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kelas 1, Semester 1

1. Mengenal tatacara bersuci 1.1    Menyebutkan pengertian bersuci


(thaharah) 1.2    Mencontoh tatacara bersuci

2.     Mengenal Rukun Islam 2.1    Menirukan ucapan Rukun Islam


2.2    Menghafal Rukun Islam

Kelas 1, Semester 2

1.      Membiasakan bersuci 1.1    Menyebutkan tata cara berwudlu


(thaharah) 
1.2    Mempraktekkan tata cara berwudlu

Kelas 2, Semester 1

1.      Mengenal tatacara wudhu 1.1    Membiasakan wudhu dengan tertib


1.2    Membaca do’a setelah berwudlu

2.      Menghafal bacaan shalat 2.1    Melafalkan bacaan shalat


2.2    Menghafal bacaan shalat

Kelas 2, Semester 2
1. Membiasakan shalat secara tertib
1.1    Mencontoh gerakan shalat
1.2    Mempraktekkan shalat secara tertib

Kelas 3, Semester 1

1. Melaksanakan shalat dengan 1.1    Menghafal bacaan shalat


tertib 1.2    Menampilkan keserasian gerakan dan bacaan

19
shalat

Kelas 3, Semester 2

1. Melakukan shalat fardhu 1.1    Menyebutkan shalat fardhu


1.2    Mempraktikkan shalat fardhu

Kelas 4, Semester 1

1.  Mengenal ketentuan-ketentuan 1.1    Menyebutkan rukun shalat


shalat 1.2    Menyebutkan sunnat shalat
1.3    Menyebutkan syarat sah dan syarat wajib
shalat
1.4    Menyebutkan hal-hal yang membatalkan shalat

Kelas 4, Semester 2

1.  Melaksanakan dzikir dan do’a 1.1    Melakukan dzikir setelah shalat


1.2    Membaca do’a setelah shalat

Kelas 5, Semester 1

1.  Mengumandangkan adzan dan


1.1    Melafalkan lafal adzan dan iqamah
iqamah
1.2    Mengumandangkan adzan dan iqamah

Kelas 5, Semester 2

1. Mengenal puasa wajib 1.1    Menyebutkan ketentuan-ketentuan puasa


Ramadhan
1.2    Menyebutkan hikmah puasa
Kelas 6, Semester 1

1.  Mengenal ibadah pada bulan 1.1    Melaksanakan tarawih di bulan Ramadhan


Ramadhan 1.2    Melaksanakan tadarrus Al-Qur’an

Kelas 6, Semester 2

20
2. Mengetahui kewajiban zakat 2.1    Menyebutkan macam-macam zakat
2.2    Menyebutkan ketentuan zakat fitrah

DAFTAR PUSTAKA

Andi Prastowo. 2015. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu
Implementasi Kurikulum Untuk SD/MI, (Jakarta: Kencana).
Bermawy Munthe. 2014. “Desain Pembelajaran”. (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,).
Khairil Anwar Notodiputro. 2013. Kompetensi Dasar Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah
(MI), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kutsiyyah. 2019. Pembelajaran Akidah Akhlak, (Pamekasan: Duta Media).
Lise Chamisijatin, Fendy Hardian Permana. 2020. Telaah Kurukulum, (Malang: Universitas
Muhammadiyah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 22 Tahun 2006, Op. Cit.
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 19
tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Permendikbud RI No. 67/2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

21
Tim Kemendikbud. 2013 “Kurikulum 2013: Kompetensi Dasar Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah, (Jakarta: Kemendikbud,).
Trianto Ibnu Badar at-Taubany, Hadi Suseno. 2013. Desain Pengembangan Kurikulum
Madrasah, (Depok: Kencana,).
Wina Sanjaya. 2008. “Kurikulum dan Pembelajaran”. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group).

22

Anda mungkin juga menyukai