Anda di halaman 1dari 12

OBJEK DAN METODE ILMU PENDIDIKAN ISLAM

Makalah ini disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pembimbing : Syukeri Gazali, M.Pd.

Disusun Oleh : Gusti Armandp Zoscy

NPM/NIRM: 19.15273327/19.11.10.0101.03707

Semester III Local C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH(STIT)

DARUL ULUM KOTABARU

2020/1442H
ii
KATA PENGANTAR

ُ‫علَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َركَاتُه‬


َ ‫سالَ ُم‬
َّ ‫ال‬

َ ‫علَى ل ِل ِه َو‬
‫َ ْحبِ ِه‬ َ ‫ نَبِيِنَا َو َحبِ ْيبِنَا ُُـ َح َّمد َو‬، َ‫س ِل ْين‬ َ ‫ف األ َ ْنبِيَاءِ َوالـ ُم ْر‬
ِ ‫ع َلى أَش َْر‬ َّ ‫ َوالص ََّالةُ َوال‬، َ‫ب العَالَـمِ ْين‬
َ ‫س َال ُم‬ ِ ‫الـ َح ْم ُد هللِ َر‬
‫ أ َ َُّا بَ ْع ُد‬، ‫الدي ِْن‬
ِ ‫سان إِلَى يَ ْو ِم‬ َ ْ‫أَجْ ـ َم ِع ْينَ َو َُ ْن تَبِعَ ُه ْم بِ ِإح‬

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur terhadap kehadirat Allah


Subhanallahu’wataala. Karena berkat berkahan rahmat dan karunia-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ OBJEK DAN ILMU PEMDIDIKAN
ISLAM “ . dengan tepat waktu. Sholawat dan salam juga tidak lupa selalu
tercurahkan kepada junjungan kita baginda Nabi Muhammad Sholallahu’alaihi
wasallam.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Dosen Pembimbing


“Syukeri Gazali M.Pd “ di perkuliahan “Ilmu pendidikan Islam” selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Pengertian dan Ruang Lingkup Pendidikan Islam.

Penulis juga mengucapkan termakasih yang sebesar-besarnya kepada


Bapak “Syukeri Gazali M.Pd” selaku dosen “Ilmu Pendidikan Islam”, yang telah
memeberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan penulis maupun yang
membaca makalah ini. penulis juga menyadari ada banyak kekurangan dalam
penysusunan makalah ini, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima demi perbaikan makalah penulis kedepannya.

Kotabaru, 22 Agustus 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAULUAN ..........................................................................................1

A. Latar Belakang .............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................2

A. Objel Ilmu Pendidikan Islam .......................................................................2


B. Metode Ilmu Pendidikan Islam ....................................................................2
C. Fungsi Metode Ilmu pendidikan Islam ........................................................4
D. Prinsip-prinsip Metode Pendidikan Islam ....................................................4
E. Azas-Azas Metode Pendidikan Islam ..........................................................5

BAB III PENUTUP ................................................................................................8

A. Kesimpulan ..................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk dapat
menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif
dan efisien. Pendidikan lebih daripada pengajaran, karena pengajaran
sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, sedang pendidikan merupakan
transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang
dicakupnya.
Dalam dunia pendidikan ada terdapat objek pendidikan, termasuk
juga dalam pendidikan islam, yang dimana ada objek material dan objek
formal. sebelum ,mempelajari lebih jauh lagi soal pendidikan islam, maka
sebaiknya terlenih dahulu memahami tentang objek pendidikan islam.
Selain itu juga ada metode dalam pendidikan Islam, metode
pendidikan Islam tidak lepas dari prinsip-prinsip yang mampu memberikan
pengarahan dan petunjuk tentang pelaksanaan metode tersebut.
B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana objek Ilmu pendidikan Islam?
2. Bagaimana metode Ilmu pendidikan Islam?
3. Bagaimana Funsi metode Ilmu Pendidikan Islam?
C. Tujuan
1. Untuk memahami tentang objek pendidikan Islam
2. Untuk mengenal dan memahami metode Pendidikan Islam
3. Agar memahami semua aspek tentang metode Ilmu Pendidikan Islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Objek Ilmu Pendidikan Islam


Objek disini diartikan sebagai sesuatu yang menjadi tujuan (syai’
maqshud) keilmuan dari ilmu pendidikan Islam. Dalam kajian keilmuan
pada umumnya terdapat dua objek studi yaitu objek material dan objek
formal. Objek material antara ilmu satu dengan ilmu yang lain bisa sama,
tetapi pada objek formal antara Ilmu satu dengan yang lain mesti berbeda.
Keberbedaaan ini tidak lain adalah untuk menunjukkan kemandirian ilmu
yang bersangkutan.
Maka ilmu pendidikan Islam memiliki objek material dan objek
formal. Objek material Ilmu Pendidikan Islam adalah manusia, sedangkan
objek formalnya adalah usaha manusia dalam mewujudkan pribadi muslim
pada situasi pendidikan agar memiliki peran di masa depan.
Manusia sebagai objek material Ilmu Pendidikan Islam terletak pada
konsep dasar manusia dalam Islam yang disebut fitrah. Kemudian objek
formalnya terletak pada usaha manusia dalam aktivitas pendidikan yaitu
berupa ikhtiar manusia yang dilandasi semangat tawakkal kepada Allah atas
keberhasilan atau kegagalan dalam usaha di bidang pendidikan. Usaha
tersebut meliputi usaha lahir batin, rasional, non rasional dan supra rasional.
Sedangkan pribadi manusia yang hendak dibentuk melalui pendidikan
adalah pribadi muslim (insan kamil) yang terakumulasi dalam iman-Islam-
Ihsan; aqidah-ibadah-akhlaq; teraplikasi dalam panca indera, pikiran, hati
dan perbuatan, terwujud dalam kesatuan ilmu, iman, amal dan akhlaq yang
berpedoman dengan normal Islam.1
B. Metode Pendidikan Islam

1
Dr. H. Mudzakkir Ali, MA. Ilmu Pendidikan Islam (Semarang: PKP12 Universitas Wahid
Hasyim, 2012) h.41-42

2
Kata metode dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah”method”
yang berarti a way of doing something (jalan atau cara melakukan sesuatu).
Dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-
langkah strategis yang dipersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Menurut H.M Arifin, kata “metode” berasal dari dua kata yaitu “meta” dan
“hodos”. “Meta” berarti melalui dan “hodos” berarti jalan atau cara. Apabila
dikaitkan dengan pendidikan, maka metode berarti langkah-langkah atau
cara-cara strategis yang digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.
Secara terminology, banyak pendapat yang dikemukakan oleh para
ahli berkaitan dengan pengertian metode mengajar. Diantaranya;
1. Prof. Dr. Athiyah al-Abarasyi, metode adalah cara atau jalan
yang diikuti dalam memahamkan para murid tentang segala
macam pelajaran dalam segala mata pelajaran.
2. Hasan Lunglung, metode adalahcara atau jalan yang harus
dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
3. Ahmad Tafsir, metode pendidikan adalah semua cara yang
digunakan dalam upaya pendidikan.
4. Prof. Moh.Abd Rahim Ghuimah, metode mengajar adalah cara-
cara praktis untuk mencapai tujuan-tujuan dan maksud-maksud
pengajaran.
5. Dr. Abdurrahman Saleh Abdullah, metode adalah cara-cara
khusus yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran.

Berdasarkan definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa


metode adalah jalan atau cara-cara tertentu yang ditempuh oleh seorang
pendidik dalam memberikan pemahaman kepada anak didik terhadap materi
pekajaran tertentu. Apabila itu dikaitkan dengan Pendidikan Islam, maka
metode ini berarti cara-cara tertentu yang ditempuh oleh seorang pendidik
dalam usaha menyampaikan materi yang berkaitan erat dengan ajaran-

3
ajaran Islam sebagaimana yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist
dengan cara-cara dan tujuan tertentu sesuai dengan ajaran Islam.2

C. Fungsi Pendidikan Islam


Menguasai metode dalam pendidikan adalah merupakan hal penting
bagi seorang pendidik. Penguasaan metode ini diperlukan agar pendidik
mampu mentransformasikan dan menginternalisasikan materi pembelajaran
dengan baik. Paling tidak ada dua fungsi dari metode pendidikan, yang
pertama adalah sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi
pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan tersebut. Yang kedua, metode
bisa menjadi sarana untuk menemukan, menguji dan menyusun data yang
diperlukan bagi pengembangan disiplin Ilmu.
Didalam Islam, metode berfungsi sebagai sarana untuk membawa
seseorang agar sampai kepada tujuan penciptaannya yaitu sebagai khalifah
dimuka bumi. Dalam hal ini manusia ditempatkan sebagai makhluk yang
memiliki potensi rohaniah dan jasmaniah yang keduanya dapat digunakan
sebagai sarana dalam penyampaian materi pelajaran. Karenanya, terdapat
suatu prinsip umum dalam memfungsikan metode, yaitu prinsip agar
pembelajaran dapat disampaikan dalam suasana menyenangkan,
mengembirakan, penuh dorongan, dan motivasi, sehingga pembelajaran
atau materi pembelajaran dapat dengan mudah diberikan. Banyaknya
metode yang ditawarkan para ahli sebagaimana dijumpai dalam buku-buku
kependidikan lebih merupakan usaha mempermudah atau mencari jalan
yang paling sesuai dengan perkembangan jiwa anak dalam menerima
pembelajaran.3
D. Prinsip-prinsip Metode Pendidikan Islam
Seorang pendidik harus memperhatikan prinsip-prinsip metode
pendidikan, sehingga para pendidik mampu menerapkan metode yang tepat

2
Dr. Mohammad Salik, M.Ag, Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press,2014),
h. 89-90
33
Dr. Mohammad Salik, M.Ag, Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel
Press,2014), h. 91

4
dan cocok sesuai dengan kebutuhannya. Secara umum diantara prinsip-
prinsip tersebut adalah;
1. Prinsip kemudahan, salah satu fungsi dari metode adalah bagaimana agar
para peserta didik dapat dengan mudah memahami dan menerima
pelajaran.
2. Prinsip kesinambungan. Ini menjadi salah satu prinsip metode
pendidikan, karena pendidikan dalam Islam akan berlangsung secara
terus-menerus, sehingga dalam menggunakan metode pendidikan
seseorang perlu memperhatikan kesinambungan pelaksanaan pemberian
materi.
3. Prinsip fleksibilitas dan dinamis, dimaksudkan bahwa dalam pemakaian
metode harus lentur, dinamis, dan tidak kaku. Pemilihan metode tidak
hanya harus monoton dengan satu macam metode saja, akan tetapi harus
fleksibel dan memilih mana yang paling cocok dan tepat untuk digunakan
dalam proses pembelajaran.4
E. Azas-Azas Metode Pendidikan Islam
Dari berbagai literature dijelaskan tentang azas-azas pelaksanaan
metode pendidikan Islam. Diantara azas-azas tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut.
1. Asas Motivasi
Dalam memilih metode pembelajaran hendaknya yang mampu
membangkitkan minat peserta didik, sehingga mereka bisa memusatkan
perhatiannya kepada materi pelajaran yang diajarkan. Azas ini dapat
diupayakan melalui pengajaran dengan cara yang menarik sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
2. Asas Aktivitas
Di dalam proses belajar mengajar hendaknya peseta didik
mendapatkan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berpantisipasi secara

44
Dr. Mohammad Salik, M.Ag, Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel
Press,2014), h. 92

5
aktif, baik rohani maupun jasmani mengenai pengajaran yang diberikan
baik secara individual maupun kolektif. Asas aktivasi yang bersifat jasmani
bisa dilakukan dengan cara, bermain game, melakukan penelitian,
eksperimen, pembuatan konstruksi model dan lain-lain. Sedangkan aktivitas
rohani bisa berupa ketekunan dalam mengikuti pembelajaran, mengamati
secara cermat, berpikir untuk memecahkan masalah, serta berkemauan
keras untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
3. Asas Apersepsi
Apersepsi adalah gejala jiwa yang dialami jika kesan baru masuk
kedalam kesadaran seseorang yang dijalin dengan kesan-kesan lama yang
sudah dimiliki serta proses pengolahan, sehingga menjadi kesan yang lebih
luas. Asas ini bertujuan untuk menghubungkan bahan pelajaran yang akan
diberikan dengan apa yang telah dikenal oleh peserta didik.
4. Asas Peragaan
Berdasarkan asas ini, seseorang pendidik disamping dituntut untuk
meyampaikan pengetahuan secara teoritis, juga harus mampu mewujudkan
bahan-bahan yang diajarkan menjadi suatu yang nyata, baik dalam bentuk
aslinya maupun tiruan (model-model). Dengan demikian pesera didik
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari apa yang mereka
pelajarinya. Dengan memeragakan pelajaran dengan percobaan, bulletin
board, poster serta menyelenggarakan karya wisata dan mengadakan
sandiwara. Nabi SAW juga sering memeragakan sesuatu kepada umatnya
ketika menyampaikan ajaran Islam, seperti Sholat, berwudhu dan
sebagainya.
5. Asas Mengulang
Asas ini merupakan usaha agar pembelajaran bisa mencapai kemajuan
atau keberhasilan secara maksimal baik dalam aspek pengetahuan,
keterampilan, serta sikap setelah mengikuti pengajaran sebelumnya. Karena
pengetahuan itu sering kali terlupakan, maka dari itu diperlukan yang
namanya pengulangan.
6. Asas Korelasi

6
Dalam proses pembelajaran mengajar hendaknya mencakup
berbagai dimensi yang menyeluruh dan saling berhubungan satu dengan
yang lain. Dalam setiap pengajaran pendidik harus menghubungkan suatu
bahan pelajaran dengan pelajaran yang lain, sehingga membentuk mata
rantai yang erat.
7. Asas Konsentrasi
Seorang pendidik harus mengupayakan agar peserta didik bisa
berkonsentrasi dan focus terhadap apa yang sedang dipelajari. Hal ini bisa
diperhatikan dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan dari peserta
didik. Materi yang diajarkan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan-
kebutuhan peseerta didik.
8. Asas Keteladanan
Maka seorang pendidik didalam pendidikan Islam harus menjadi
figure teladan atau uswatun hasanah(teladan yang baik). Setiap perintah
atau larangan yang disampaikan kepada para peserta didik, harusnya
dimulai dari dirinya, dengan menjadikan dirinya sebagai contoh yang baik.
9. Asas Individu
Pendidikan dalam Islam harus memperhatikan perbedaan-perbedaan
individu, baik pembawaan dan lingkungan yang meliputi seluruh pribadi
peserta didik. Hal ini karena memang setiap individu memiliki pembawaan,
bakat dan potensi yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Oleh
karena itu pendidik harus mempelajari perbedaan-perbadaan di antara para
peserta didik.
10. Asas Evaluasi
Dalam pendidikan Islam, evaluasi adalah sesuatu yang haru
dilakukan. Evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui perkembangan peserta
didik dari tahap-ke tahap. Bahkan evaluasi ini tidak hanya ditunjukan
kepada peserta didik, tetapi juga untuk mengetahui sejauh mana efektifitas
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.5

5
Dr. Mohammad Salik, M.Ag, Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press,2014),
h. 93-9

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pendidikan Islam juga terdapat objek yang menjadi patokan
pemberian pembejaran dalam dunia pendidikan. Objek tersebut dibagi
menjadi dua bagian yaitu objek material dan objel formal. Objek material
itu sendiri yaitu manusia itu sendiri, sedangkan objek formal merupakan
bagian dari usaha itu sendiri.
Dalam pendidikan terdapat ajar mengajar antara pendidik dan
peserta peserta didik yang dimana dalam hal tersebut pasti selalu melibatkan
metode. Setiap langkah-langkah mengajar yang dilakukan pendidik selalu
menggunakan metode yang sesuai dengan karakteristik peserta didik yang
di beri pengajaran.
Metode yang digunakan tentu saja hal itu berfungsi untuk
mempermudahkan pendidik dalam melakukan proses pembejalaran.
Dengan adanya metode tentu saja pendidik bisa mengatur diri untuk
menyesuaian diri dengan peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Mudzakkir. Ilmu Pendidikan Islam (Semarang: PKP12 Universitas Wahid Hasyim, 2012)

Salik Mohammad, Ilmu Pendidikan Islam (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press,2014),

Anda mungkin juga menyukai