Untuk memennuhi salah satu tugas struktur mata kuliah Etika Profesi Keguruan
Dosen pemngampu: D.r Tamsik Udin, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang sampai saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyelesaikan
tugas yang berjudul “Hakikat, Ruang Lingkup Akhlak, Moral, dan Etika”.
Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan Nabi besar kita, Nabi
Muhammad SAW. yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua,
yang merupakan sebuah pertunjuk yang paling benar yakni Syariah Agama Islam yang
merupakan satu-satunya karunia yang paling besar bagi seluruh alam semesta.
Di akhir, kami berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca dan pemakalah memohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam makalah
ini terdapat perkataan yang tidak berkenan dihati.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain akhlaq, etika,
moral dan lain-lain. Semua tercantum dalam qur’an dan hadist. Timbulnya kesadaran
akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menetukan corak
hidup manusia.
Berdasarkan uraian diatas, maka kami bermaksud menyusun makalah ini dengan
alasan ingin mengetahuai lebih jauh lagi apa perbedaan antara akhlak, etika dan moral
serta ingin mengetahui apakah ada perbedaan antara akhlak, etika dan moral dan dalil
apakah yang membahas lebih jelas lagi mengenai akhlak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Hakikat Akhlak, Moral, dan Etika ?
2. Untuk Mengetahui Perbedaan dan Persamaan antara Akhlak, Moral, dan Etik
3. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Akhlak, Moral, dan Etika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Akhlak, Moral, dan Etika
1. Hakikat Akhlak
Akhlak secara etimologi berasal dari kata bahasa arab yaitu Al-khuluq dengan
bentuk jamaknya Al-Akhlaq yang berarti budi pekerti, perangai, kebiasaan, tingkah
laku, atau perbuatan baik yang terpuji maupun yang tercela. Pengertian akhlak secara
terminologi adalah suatu tingkah laku seseorang yang melekat pada jiwa yang
melahirkan perbuatan. Secara sosiologis, pengertian akhlak di Indonesia berarti
perangai dan tingkah laku yang terpuji.
Pengertian akhlak menurut istilah ada beberapa macam.
- Akhlak menurut Ibnu Maskawaih dalam buku Tahdzibul Akhlaq Wa Tahirul
A'raq adalah keadaaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan
perbuatan-perbuatan tanpa perimbangan terlebih dahulu.
- Akhlak menurut Imam Al-Ghozali ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa
yang menimbulkan perbuatan-perbuatan yang mudah dengan tidak memerlukan
pertimbangan pikiran terlebih dulu.
- Sedangkan menurut Imam Al-Qurtubi, akhlak merupakan sifat-sifat seseorang
sehingga ia dapat berhubungan dengan orang lain.
Karena akhlak merupakan suatu keadaan yang melekat pada jiwa, maka suatu
perbuatan baru disebut akhlak jika memenuhi dua syarat, yaitu dilakukan berulang-
ulang dan timbul dengan mudah tanpa dipikirkan terlebih dahulu sehingga benar-benar
merupakan kebiasaan.
Akhlak dalam agama islam memiliki kedudukan yang sangat penting. Dalam
sebuah hadist yang dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dinyatakan bahwa
sesungguhnya orang yang terbaik dari kalian adalah orang yang terbaik dalam
akhlaknya. Sedangkan dalam sebuah hadis sahih lainnya yang dikeluarkan oleh Abu
Dawud, At-Tirmidzi, mengatakan bahwa kaum muslimin yang paling sempuma
2
imannya dalah yang paling baik akhlaknya (diantara mereka). Jelas sekali bahwa akhlak
islamiyah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan umat islam.
Akhlak islamiyah atau akhlak karimah adalah tingkah laku dan perbuatan yang baik
dan terpuji sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Al-Sunnah. Hakikat dari akhlak
islamiyah sendiri adalah yakin terhadap kebenaran wahyu Allah, menjauhi larangan-
Nya dan menjalankan perintah-Nya sebagaimana yang tertera pada sumber-sumber
agama islam, yaitu Al-Qur'an dan Hadist. Ajaran akhlak islamiyah ini, dapat meliputi
segala segi kehidupan manusia yang berdasarkan asas kebaikan dan jauh dari
keburukan. Dengan adanya akhlak islamiyah ini, maka akan tercipta perilaku manusia
yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Menurut Aminuddin, akhlak terbagi menjadi dua macam yaiatu :
akhlak terpuji (Akhlakul Mahmudah) dan akhlak tercela (Akhlakul Madzmumah)
- Akhlak Terpuji
Ialah sikap sederhana yang lurus, sikap yang tidak berlebihan, baik perilaku,
rendah hati, berilmu, beramal, jujur, tepat janji, istiqomah, berani, sabar,
bersyukur dan lainnya.
- Akhlak Tercela
Ialah semua apa-apa yang telah jelas dilarang dan dibenci oleh Allah SWT, dan
merupakan segala perbuatan yang bertentangan dengan akhlak terpuji.
2. Hakikat Moral
Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari
Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang
lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki
moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata
manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi
individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan prosessosialisasi. Moral dalam
zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang mempunyai moral
atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang
diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin
dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan
bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan
masyarakat setempat. Definisi Moral menurut para ahli :
- Menurut Shaffer
Pengertian moral merupakan kaidah yang dapat mengatur perilaku suatu
individu dalam menjalankan hubungan dan kerjasama di lingkungan masyarakat
berdasarkan aturan yang berlaku.
Etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos. Ethos artinya watak, sifat,
dan kebiasaan. Sedangkan ethikos memiliki arti tingkah laku dan perbuatan yang baik.
Etika dalam bentuk jamak yaitu adat kebiasaan. Menurut pengertian ini, etika memiliki
kaitan dengan kebiasaan hidup yang baik dan diwariskan dari satu generasi ke generasi
lainnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika memiliki tiga pengertian, yakni:
Etika sering diidentikkan dengan moral (atau moralitas). Namun, etika dan
moral tetap memiliki perbedaan. Moralitas lebih cenderung pada nilai baik dan
buruk dari setiap perbuatan manusia, sedangkan etika yakni ilmu yang
mempelajari tentang baik dan buruk. Jadi bisa dikatakan, etika berfungsi sebagai
teori tentang perbuatan baikdan buruk.
Etika juga disebut sebagai ilmu normatif, karena didalamnya mengandung norma
dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan. Sebagian orang menyebut
etika dengan moral atau budi pekerti.
Menurut Soegarda Poerbakawatja, etika adalah filsafat nilai, pengetahuan
tentang nilai-nilai, ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam
hidup manusia. Sedangkan di dalam Encyclopedia Britanica yang dikutip oleh
Achmad Charris Zubair, etika disebut sebagai filsafat moral, yaitu studi yang
sistematik mengenai sifat dasar dari konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar,
salah, dan sebagainya..
Dari beberapa penjelasan di atas, dapat di simpulkan bahwa etika adalah ilmu
yang membahas tentang arti baik dan buruk, benar dan salah kemudian manusia
menggunakan akal dan hati nuraninya untuk mencapai tujuan hidup yang baik
dan benar sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.
- Akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang perbuatan,
tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
- Akhlak, etika, moralmerupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk menakar
martabat dan harakat kemanusiaannya
- Akhlak, etika, moralseseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata merupakan
faktor keturunan yang bersifat tetap,stastis, dan konstan, tetapi merupakan potensi
positif yang dimilikisetiap orang
2. Perbedaan
- Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-quran dan As-sunnah. Nilai-nilai
5
yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan, kelakuan,
sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari ajaran-ajaran
Allah.
- Etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilai-nilai, dan kesusilaan
tentang baik dan buruk. jadi, etika bersumber dari pemikiran yang mendalam dan
renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat dan hati nurani. Etika
bersifat temporer, sangat bergantung pada aliran filosofis yang menjadi pilihan
orang-orang yang menganutnya.
- Sifat Moral cenderung lebih bergerak Dinamis. Hal ini dikarenakan karena hasil dari
pemahaman dan pemaknaan yang bersumber melalui tradisi dan adat budaya yang di
factor sekelompok masyarakat untuk tercapainya keselarasan hidup manusia. Sebab
Moral ini keadaanya akan berubah sesuai kondisi, situasi dan tuntutan manusia.
C. Ruang Lingkup Akhlak, Moral, dan Etika.
1. Ruang Lingkup Akhlak
Ruang lingkup akhlak sangat luas karena menjangkau seluruh tingkah laku manusia,
mulai dari sikap, perkataan dan suara hati. Sedangkan ruang lingkup akhlak meliputi:
- Akhlak manusia terhadap Allah SWT
Allah SWT yang menciptakan segalanya termasuk manusia dengan segala
kebutuhannya patut disembah dan diagungkan. Akhlak terhadap Allah SWT
adalah keseluruhan tingkah laku, perkataan dan suara hati dalam menyembah dan
mengagungkan Sang Pencipta, seperti dalam mentauhidkan-Nya, berzikir,
berdoa, bersyukur atas nikmat-Nya, kepatuhan atas perintah dan larangan-Nya,
serta totalitas beribadah kepada-Nya.
→ Akhlak terhadap diri sendiri dengan memelihara nama baik diri, menjaga
kesucian diri seperti berpakaian yang pantas, menutup aurat, menghiasi diri
dengan sikap baik, jujur, amanah, pemaaf dan sifat baik lainnya.
Etika, sebagai suatu ilmu normative merupakan salah satu disiplin ilmu filsafat yang
merefleksikan cara manusia agar berhasil dalam hidupnya sebagai makhluk
yang tidak hanya memiliki eksistensi fisik, tetapi juga eksistensi rohani. Untuk
mencapai eksistensinya, menurut Hazrat Inayat Khan, terdapat dua fase, yakni fase
kebergantungan dan fase kemerdekaan atau kebebasan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari materi Berdasarkan tulisan di atas diketahui bahwa antara
akhlak dengan etika, dan moral memiliki kesamaan arti, cakupan dan tujuan.
Namunpun demikian, juga memiliki perbedaan satu sama lainnya. Dalam perspektif
Islam akhlak dan tasawuf sangat berkaitan erat karena samasama bertujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Serta dapat pula disimpulkan 4 hal yaitu bahwa
Akhlak, etika dan moral adalah suatu disiplin ilmu yang membicarakan tentang
persoalan baik dan buruk, Antara akhlak, etika dan moral, memiliki persamaan dan
perbedaan. Persamaannya adalah sama-sama mengkaji masalah baik dan buruk,
sedangkan perbedaanya adalah terletak pada landasan yang dipakai, Dalam konteks
sejarah, antara akhlak dan tasawuf memiliki tujuan dan esensi yang sama, yaitu sebagai
jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta Indikator orang berakhlak
adalah beriman atau tidaknya seseorang. Salah satu karakter seseorang dikatakan
beriman adalah ketika ia mampu melahirkan kedamaian dan ketenteraman bagi alam
lingkungannya.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun, apabila masih banyakkesalahan dan
kekurangan dalam penulisan maupun penyampaian saran yang membangun sangat
kami harapkan guna memperbaiki makalah agar lebih baik lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Mudhor. 1993. Etika dalam Islam. Mataram: Al-Ikhlas.
Grafindo Persada
Nata, Abudin. 2014. Akhlak Tasawuf dan Karakter. Jakarta: Rajawali Pers.
Rachmat, Djatnika. 1996. Sistem Ethika Islam (Akhlak Mulia). Jakarta: Pustaka
Panjimas.
10