Anda di halaman 1dari 7

BAB VI

UNSUR PENUNJANG KEGIATAN BK DI SEKOLAH


A. Faktor Eksternal
Faktor ini meliputi aspek-aspek social dan
non social;
Faktor sosial adalah faktor manusia, baik
yang hadir secara langsung (bertatap muka
atau berkomunikasi langsung) maupun
kehadirannya secara tidak langsung, seperti
media yang sesuai dengan tuntutan
tekhnologi pendidikan, maka media
pendidikan ini merupakan sarana belajar
mengajar yang sangat penting.
Adapun yang dimaksud faktor non sosial
adalah keadaan suhu udara (panas, dingin,
waktu, (pagi, siang, malam), suasana
lingkungan (kualitas gedung, luas ruangan,
kebersihan, ventilasi, dan kelengkapan
fasilitas belajar.
Jadi jelas bahwa dengan kegiatan belajar
banyak masalah-masalah yang timbul
terutama yang dirasakan oleh siswa sendiri.
Sekolah mempunyai tanggung jawab yang
besar dalam membantu siswa agar mereka
berhasil dalam belajar.
B. Faktor Internal
Ada 2 faktor yang dipenuhi oleh pelajar; yakni
Faktor fisik dan psikis.
1. Faktor fisik; diantaranya :
a. Nutrisi (gizi makanan),
b. Kesehatan dan
c. Keberfungsian fisik (terutama pancaindra).

Kekurangan nutrisi dapat mengakibatkan


kelesuan, lekas mengantuk, lekas lelah, dan
kurang bisa konsentrasi.
2. Faktor Psikis diantaranya adalah:
a. Kecerdasan motivasi,
b. Minat,
c. Sikap dan kebiasaan belajar, dan
d. Suasana emosi.
Apabila kedua faktor tersebut terpenuhi
atau mengalami gangguan maka
kemungkinan besar individu akan
mengalami kesulitan belajar.
Menurut W. H. Burton (Yusuf, 1992) faktor internal
yang mengakibatkan kesulitan belajar adalah sebagai
berikut:
1. Ketidak seimbangan mental atau gangguan fungsi
mental; kurangnya kecerdasan, kurangnya perhatian,
kesiapan diri yang kurang matang.
2. Gangguan fisik; kurang berfungsinya organ-organ
perasaan, alat-alat bicara, dan gangguan kesehatan
(sakit-sakitan).
3. Gangguan emosi; 1) merasa tidak aman, 2) kurang bisa
menyesuaikan diri, baik dengan orang, situasi, maupun
kebutuhan, 3) adanya perasaan yang komplek (tidak
karuan), perasaan takut yang berlebihan (phobi),
perasaan ingin melarikan diri atau menghindar dari
masalah yang dihadapi, 4) ketidakmatangan emosi.
Karakteristik Klien
Klien adalah semua individu yang diberi bantuan
professional oleh seorang konselor atas permintaan
sendiri atau orang lain.
Klien yang datang atas kemauannya sendiri karena
membutuhkan bantuan. Dia sadar bahwa dalam dirinya
ada masalah yang memerlukan bantuan seorang ahli.
Klien yang datang atas permintaan orang lain seperti
orang tua dan guru, dia tidak sadar akan masalah yang
dialami dirinya karena kurangnya kesadaran diri.
Apabila klien sudah sadar akan diri dan masalahnya,
maka dia mempunyai harapan terhadap konselor dan
proses konseling, yaitu supaya dia tumbuh,
berkembang, produktif, kreatif dan mandiri, sehingga
dapat menentukan keberhasilan proses konseling
Macam-macam klien diantaranya:
1. Klien Sukarela
Maksudnya klien yang hadir di ruang konseling atas
kesadaran sendiri, berhubungan ada maksud dan
tujuannya.
2. Klien Terpaksa
Yang kehadirannya bukan atas keinginannya sendiri, Dia
datang atas dorongan orang tua, teman dan wali kelas.
3. Klien Enggan
Klien yang enggan dibantu, dia hanya senang berbincang-
bincang dengan konselor tanpa ingin meyelesaikan
masalahnya.
4. Klien Bermusuhan
Klien yang bermasalah cukup serius dan menentang untuk
dibantu menyelesaikan masalahnya.

Anda mungkin juga menyukai