Anda di halaman 1dari 19

STANDAR PENILAIAN KELOMPOK MATA PELAJARAN

AKIDAH AKHLAK

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK

Dosen Pembimbing : Dr. H. Masrof, M.Pd

Disusun oleh :

Aji Apriansyah

Tohiman

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AL-HIKMAH JAKARTA

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


TAHUN ANGKATAN 2021/2022
DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi ................................................................................................................. i

Kata Pengantar ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ..............................................................................................2

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...2

C. Tujuan……………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………3

A. Pengertian Standar Penilaian ………...………………………………….......3


B. Ruang Lingkup Standar Penilaian………………………………………......3

C. Prinsip-Prinsip Penilaian Sesuai Standar Penilaian ……………...……….....4


D. Teknik-Teknik Penilaian Sesuai Standar Penilaian……..………………..…5
E. Prosedur Penilaian Sesuai Standar Penilaian…………………………….….7
F. Laporan Penilaian Sesuai Standar Penilaian……………………………...…9
G. Program Tindak Lanjut Hasil Belajar Sesuai Standar Penilaian………..…12
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..14

A. Kesimpulan……………………………………………………………...…14

B. Saran……………………………………………………………………….15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….16

Pembelajaran Akidah Akhlak i | P a g e


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul
“STANDAR PENILAIAN KELOMPOK MATA PELAJARAN AKIDAH
AKHLAK”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pembelajaran Akidah Akhlak. Dalam makalah ini membahas tentang pengertian
Standar Penilaian, Ruang Lingkup Standar Penilaian, Prinsip-Prinsip Penilaian
Sesuai Standar Penilaian, Teknik-Teknik Penilaian Sesuai Standar Penilaian,
Prosedur Penilaian Sesuai Standar Penilaian, Laporan Penilaian Sesuai Standar
Penilaian

Kami ucapkan terima kasih kepada Dr. H. Masrof, M.Pd, selaku


dosen mata kuliah Pembelajaran Akidah Akhlak kami menyadari bahwa makalah
kami ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT selalu meridhai segala usaha kita. Amin YRA.

Jakarta Selatan, 9 Desember 2022

Pembelajaran Akidah Akhlak ii | P a g e


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk masa depan sebuah
bangsa, bila pendidikannya maju maka secara otomatis sebuah bangsa itu
juga akan maju. Oleh karena itu sebagai calon/pendidik kita harus
memajukan pendidikan yang ada di Indonesia.lebih-lebih pada kurikulum
2013 ini pendidikan di Indonesia menekankan pada bidang karakter. Dengan
ditekankan pada bidang karakter ini diharapkan bisa memperbaiki karakter
generasi terpelajar yang berkarakter akhlakul karimah.
Sebuah pendidikan tidak bisa terpisahkan dengan yang namanya penilaian,
dalam sebuah penilain ada yang disebut dengan standar prnilaian. Hal ini
bertujuan untuk mengatur sebuah penilaian dalam pembelajaran supaya
tertata dan beralan dengan baik. Kita dapat mengetahui kualitas peserta didik
diantaranya juga dari hasil penilaian. Apalagi pendidikan di jenjang yang
masih dasar yaitu Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah, standar penilaian
sangatlah perlu dipahami oleh seorang pendidik, karena di jenjang SD/MI itu
masa-masa keemasan anak. Jadi, sebagai guru harus bisa menilai kesuksesan
belajar peserta didik dengan memperhatikan standar penilaian yang telah
ditetapkan.
Pendidikan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah menjadi kunci dalam
sebuah pendidikan, jika dalam pendidikan dasar sukses maka nantinya akan
menjadi bekal yang sangat bagus untuk menempuh pendidikan pada jenjang
berikutnya. Maka standar penilaian sangatlah diperlukan dan harus dijalankan
oleh pendidik dan jajaran lainnya termasuk pemerintah.

Di makalah ini pemakalah akan membahas pengertian standar penilaian,


ruang lingkup standar penilaian, prinsip-prinsip penilaian sesuai standar
penilaian, teknik-teknik penilaian sesuai standar penilaian, prosedur penilaian
sesuai standar penilaian, laporan penilaian sesuai standar penilaian.

Pembelajaran Akidah Akhlak 1 | P a g e


B. Dalam Pembuatan Makalah Ini Kami Mengambil Rumusan Masalah :

1. Apa yang dimaksud dengan Standar Penilaian?


2. Apa saja ruang lingkup Standar Penilaian untuk?
3. Bagaimana prinsip-prinsip penilaian dalam Standar Penilaian ?
4. Bagaimana teknik-teknik penilaian dalam Standar Penilaian ?
5. Bagaimana prosedur penilaian dalam Standar Penilaian ?
6. Bagaimana laporan penilaian dalam Standar Penilaian ?
7. Bagaimana program tindak lanjut hasil belajar dalam Standar Penilaian ?

C. Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Standar Penilaian


2. Untuk Mengetahui Apa saja ruang lingkup Standar Penilaian
3. Untuk Mengetahui Bagaimana prinsip-prinsip penilaian dalam Standar
Penilaian
4. Untuk Mengetahui Bagaimana teknik-teknik penilaian dalam Standar
Penilaian
5. Untuk Mengetahui Bagaimana prosedur penilaian dalam Standar Penilaian
6. Untuk Mengetahui Bagaimana laporan penilaian dalam Standar Penilaian
7. Untuk Mengetahui Bagaimana program tindak lanjut hasil belajar dalam
Standar Penilaian

Pembelajaran Akidah Akhlak 2 | P a g e


BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Standar Penilaian
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan, Standar
Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Penilaian adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik.1
Dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Pedoman
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa
Arab juga menjelaskan pengertian Standar Penilaian yang sama yaitu kriteria
mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar Peserta
Didik.2
Dari tiga pengertian diatas, bila dikaitkan dengan Pembelajaran Akidah
Akhlak , maka dapat disimpulkan Standar Penilaian untuk pembelajaran Akidah
Akhlak yang dapat menjadi patokan adalah yang sesuai dengan Permendikbud
No 23 Tahun 2016 yakni, kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Karena sudah disesuaikan dengan
perkembangan dan kebutuhan dalam penilaian hasil belajar.
B. Ruang Lingkup Standar Penilaian
Merujuk pada Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada sekolah

1
Khalimi. Pembelajaran Akidah-Akhlak. Jakarta: Dirjen Pendis Departemen Agama Republik
Indonesia. 2009
2
Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor: Ghalia
Indonesia, 2014.

Pembelajaran Akidah Akhlak 3 | P a g e


dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.3
Dalam Keputusan Menteri Agama No. 165 Tahun 2014 dijelaskan bahwa,
cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses. Dalam bukunya,
khalimi menjelaskan pula hasil peserta didik dapat diklasifikasikan kedalam tiga
ranah (domain), yaitu: 1) domain kognitif (pengetahuan atau yang mencakup
kecerdasan bahasa dan kecerdasan logika-matematika), 2) domain afektif (sikap
dan nilai atau yang mencakup kecerdasan antarpribadi dan kecerdasan intrapribadi,
dengan kata lain kecerdasan emosional), dan 3) domain psikomotor (keterampilan
atau yang mencakup kecerdasan kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan
kecerdasan musikal). 4
Berdasarkan penjelasan dari dua peraturan tentang ruang lingkup diatas maka
dapat disimpulkan, bahwa ruang lingkup standar penilaian sesuai standar
penilaian untuk pembelajaran Akidah Akhlak mencakup, yaitu penilaian
aspek/kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
C. Prinsip-Prinsip Penilaian Sesuai Standar Penilaian
Menurut Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, maka prinsip-prinsip penilaian hasil belajar yang digunakan adalah
sebagai berikut:5
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan
kemampuan yang diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai.
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

3
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didikberdasarkan
Kurikulum2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh Edisi revisi, Jakarta: Rajawali
Pers, 2015.
4
Majid, Abdul. Pembelajaran Tematik-Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
5
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, “Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah” Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2016, ditetapkan
Tanggal 6 Juni 2016.

Pembelajaran Akidah Akhlak 4 | P a g e


4. Terpadu, berati penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan Berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteia, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
10. Ekonomis, berarti penilaian yang dilakukan efisien dan efektif dalam
perencana, pelaksanaan, dan pelaporannya.
11. Edukatif, berarti mendidik, dan memotivasi peserta didik dan pendidik.
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip
penilaian hasil belajar untuk pembelajaran Akidah Akhlak di MI ada 11, yaitu
sahih, objektif, adil terpadu, terbuka, menyelurh dan berkesinambungan,
sistematis, beracuan kriteria, akuntabel, ekonomis dan edukatif. Karena antara
prinsip-prinsip yang terdapat dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2016 dengan
Keputusan Menteri Agama No. 165 Tahun 2014 saling mengisi satu sama lain.
D. Teknik-Teknik Penilaian Sesuai Standar Penilaian
Penilaian untuk pembelajaran Akidah-Akhlak di MI pada kurikulum 2013
menggunakan jenis penilaian autentik. Penilaian autentik (Authentic assesment)
yaitu penilaian yang berfokus menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Maka dari itu penilaian hasil belajar peserta didik mencakup aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang.6
Teknik yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai berikut:

6
Menteri Agama Republik Indonesia, “Tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arap”, Peraturan Menteri Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 912 Tahun 2013, tanggal 9 Desember 2013.

Pembelajaran Akidah Akhlak 5 | P a g e


1. Penilaian aspek sikap, pendidik melakukan penilaian melalui
observasi/pengamatan dan teknik lain yang relevan, dan pelaporannya
menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru kelas.
2. Penilaian aspek pengetahuan, pendidik melakukan penilaian melalui tes
tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
3. Penilaian aspek keterampilan, pendidik melakukan penilaian melalui
praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai.
Sedangkan untuk instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam
bentuk penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok,
dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
Dalam Keputusan Menteri Agama No. 165 Tahun 2014 7 dijelaskan pula
mengenai penilaian aspek sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian
“teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah
daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubik., sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik. Pendidik menilai aspek pengetahuan yang dicapai
peserta didik melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan Saat melaksanakan
penilaian kompetensi pengetahuan, pendidik bisa menyiapkan instrumen
penilaian yang meliputi; 1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian,
jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian
dilengkapi pedoman penskoran. 2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan
yang akan ditanyakan pada peserta didik berserta pedoman penskorannya. 3)
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas yang akan
dikerjakan peserta didik. Seorang pendidik harus menilai aspek keterampilan
melalui penilaian kerja, tes praktik, projek, dan portofolio. Dalam penilaian aspek
keterampilan instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik. Dalam bukunya, Andi menerangkan dalam

7
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, “Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Menengah”, Lampiran Permendikbud Republik Indonesia Nomor 104
Tahun 2014.

Pembelajaran Akidah Akhlak 6 | P a g e


penilaian sikap juga bisa dengan teknik wawancara langsung maupun berpedoman
dengan menggunakan instrumen daftar pertanyaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan, bila dikaitkan dengan teknik-
teknik penilaian untuk pembelajaran Akidah Akhlak di MI bahwa dua peraturan
tersebut saling mengisi satu sama lain. Dimana dalam penilaian aspek sikap
melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation) oleh
peserta didik, jurnal dan wawancara. Dalam penilaian aspek pengetahuan melalui
tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Dan dalam penilaian aspek keterampilan
pendidik dapat menilai melalui penilaian kerja, tes praktik, projek, dan portofolio.
E. Prosedur Penilaian Sesuai Standar Penilaian
Berdasarkan Permendikbud No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, prosedur penilaian antara lain:
1. Prosedur Penilaian Aspek.
a. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
1. Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran.
2. Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar
observasi/pengamatan.
3. Menindaklanjuti hasil pengamatan.
4. Mendeskripkan perilaku peserta didik.
b. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
1. Menyusun Perencanaan penilaian.
2. Mengembangkan instrumen penilaian.
3. Melaksanakan penilaian.
4. Memanfaatkan hasil penilaian.
5. Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-
100 dan deskripsi.
c. Penilaian aspek keterampilam dilakukan melalui tahapan:
1. Menyusun perencanaan penilaian.
2. Mengembangkan instrumen penilaian.
3. Melaksanakan penilaian.
4. Memanfaatkan hasil penilaian.

Pembelajaran Akidah Akhlak 7 | P a g e


5. Melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala0-100
dan deskripsi.
2. Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar
a. Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan
dengan urutan:
1. Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah
disusun.
2. Menyusun kisi-kisi penilaian.
3. Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian.
4. Melakukan analisis kualitas instrumen.
5. Melakukan penilaian.
6. Mengolah, menganalisis, dan mengintrerpretasikan hasil penilaian.
7. Melaporkan hasil penilaian.
8. Memanfaatkan laporan hasil penilaian
b. Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dengan
mengkoordinasikan kegiatan dengan urutan:
1. Menetapkan KKM.
2. Menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran.
3. Menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya.
4. Melakukan analisis kualitas instrumen.
5. Melakukan penilaian.
6. Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
7. Melaporkan hasil penilaian.
8. Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
c. Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan:
1. Menyusun kisi-kisi penilaian.
2. Menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya.
3. Melakukan analisis kualitas instrumen.
4. Melakukan penilaian.
5. Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian.
6. Melaporkan hasil penilaian.
7. Memanfaatkan laporan hasil penilaian.

Pembelajaran Akidah Akhlak 8 | P a g e


Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan,dan bentuk lain yang diperlukan. Penilaian hasil belajar
satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah. Penilaian hasi
belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk ujian nasional dan/atau bentuk
lain yang diperlukan.
Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian projek, ulangan harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir
Semester, Ujian Tingkat Kompetensi, Ujian Tingkat Mutu Kompetensi, Ujian
Sekolah, dan Ujian Nasional.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prosedur
penilaian sesuai standar penilaian untuk pembelajaran Akidah Akhlak ada tiga
yaitu, prosedur penilaian aspek, prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar.
Selanjutnya penjelasan dari Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang bentuk
penialain pun didukung oleh Abdul Majid dalam bukunya yang berjudul
“Implementasi Kurikulum 2013”.
F. Laporan Penilaian Sesuai Standar Penilaian
Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala sekolah
madrasah dan pihak lain yang terkait (waka. Kurikulum, wali kelas, pendidik
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.
Laporan tersebut merupakan sarana komunikasi dan kerjasama antara sekolah,
orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat baik bagi kemajuan belajar peserta
didik maupun pengembangan sekolah. Pelaporan hasil belajar hendaknya memuat:
1. Rincian hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
2. Informasi yang jelas, komperhensif, dan akurat tentang perkembangan
peserta didik.
3. Bahan informasi kepada orang tua tentang perkembangan hasil belajar
anaknya.
Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan peserta didik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi. Laporan hasil belajar berupa
data kompetensi peserta didik yang dibuat oleh guru dan wali kelas. Data yang

Pembelajaran Akidah Akhlak 9 | P a g e


dibuat guru berupa daftar nilai dalam bentuk buku dan lembaran yang
menggambarkan seluruh kompetensi mata pelajaran tertentu. Data yang disajikan
wali kelas/guru kelas berupa gambaran seluruh kompetensi yang disajikan dalam
bentuk angka dan deskripsi setiap kompetensi inti (KI) sebagai laporan kepada
orang tua melaui satuan pendidikan.8
Bentuk laporan dapat berupa lembaran, buku, dan buku yang disertai
lembaran. Laporan dalam bentuk lembaran hendaknya memuat seluruh informasi
tentang kemajuan peserta didik secara menyatu. Laporan berupa buku
mendeskripsikan seluruh kompetensi untuk disampaikan kepada orang tua peserta
didik secara berkala. Laporan berupa buku dan lembaran memuat seluruh
kompetensi secara terpisah. Buku laporan berisi informasi kompetensi inti 3 dan 4
(KI 3 dan KI 4), sedangkan lembaran secara terpisah mendeskripsikan kompetensi
inti 1 dan 2 (KI-1 dan KI-2). Laporan hasil belajar memuat informasi sebagai
berikut.
1. Identitas peserta didik.
2. Perkembangan peserta didik secara akademik, fisik, sosial emosional.
dan ketakwaan menurut agamanya.
3. Potensi peserta didik yang perlu dikembangkan.
4. Partisipasi peserta didik dalam kegiatan di sekolah.
5. Rekomendasi bagi peserta didik san orang tua/wali.
6. Tanda tangan wali kelas, Kepala Sekolah dan orang tua/wali peserta
didik.
Rekapitulasi nilai merupakan rekap kemajuan belajar peserta didik oleh guru,
yang berisi informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik untuk setiap
KD, dalam kurun waktu 1 semester. Tahapan pencapaian kompetensi peserta
didik dalam rekapitulasi nilai ini meliputi nilai KD, nilai-nilai remedial serta nilai
pengayaan. Nilai tiap KD diperoleh dari nilai proses dan nilai akhir. Rekap nilai
diperlukan sebagai alat kontrol bagi guru tentang perkembangan hasil belajar
peserta didik, sehingga diketahui kapan peserta didik memerlukan remedial
ataupun pengayaan. Nilai yang ditulis merupakan rekap nilai setiap KD dari setiap
aspek penilaian. Rata-rata nilai KD dalam setiap aspek akan menjadi nilai
8
Prastowo, Andi, Pembelajaran Kontruktivistik-Scientific Untuk Pendidikan Agama di
Sekolah/Madrasah: Teori, Aplikasi, dan Riset terkait, Jakarta: Rajawali pers, 2014.

Pembelajaran Akidah Akhlak 10 | P a g e


pencapaian kompetensi untuk aspek yang bersangkutan. Khusus KD pada KD I
dan KD II, isinya dalam bentuk deskripsi profil sikap peserta didik secara holistik
untuk satu semester.
Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk: 1) nilai dan /atau
deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian aspek pengetahuan dan
keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu khususnya
pada tringkat dasar, 2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian aspek sikap spiritual
dan sikap sosial. Penilaian aspek sikap spritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam
bentuk deskripsi oleh wali kelas/ pendidik kelas.
Laporan hasil penilaian pendidikan akhir semester dan akhir tahun dan
kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik ditetapkan dalam rapat dewan pendidik
berdasar hasil penilaian oleh Satuan Pendidikan dan hasil penilaian oleh Pendidik.
Laporan Penilaian hasil oleh satuan pendidikan meliputi melaporkan hasil
pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada orang tua/wali peserta
didik dalam bentuk buku rapor. Rapor adalah laporan kemajuan belajar peserta
didik dalam kurun waktu satu semester. Rapor berisi informasi tentang
pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Masing-masing sekolah boleh menetapkan sendiri model rapor yang
dikehendaki. Nilai rapor adalah nilai mata pelajaran yang menggambarkan
kemampuan peserta didik. Nilai tersebut diperoleh dengan cara menggabungkan
nilai proses (nilai harian, tugas, pengamatan) dan nilai akhir (nilai UTS dan
UAS/UKK). Bobot nilai proses tidak lebih kecil dari nilai akhir. Selanjutnya
melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada bidang
pendidikan madrasah Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan instansi lain yang
terkait. Dan yang terakhir melaporkan hasil ujian kompetensi kepada orang
tua/wali peserta didik dan bidang pendidikan madrasah Kementerian Agama
Kabupaten/Kota Dan Provinsi. Laporan penilaian oleh Pemerintah berkaitan
dengan Ujian Nasional, Ujian Madrasah Berstandar Nasional dan Ujian Mutu
Tingkat Kompetensi.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan, bahwa isi dalam dua peraturan
tersebut saling berkaitan dalam menjelaskan laporan penilaian sesuai standar

Pembelajaran Akidah Akhlak 11 | P a g e


penilaian untuk pembelajaran Akidah Akhlak di MI. Dimana laporan penilaian
tersebut terdiri atas Pelaporan penilaian oleh Pendidik, pelaporan penilaian oleh
Satuan Pendidikan, dan Pelaporan penilaian oleh Pemerintah.
G. Program Tindak Lanjut Hasil Belajar Sesuai Standar Penilaian
Program tindak lanjut merupakan tindakan guru untuk memberikan pelayanan
pendidikan pada peserta didik yang membutuhkan melalui kegiatan remedial dan
pengayaan. Program tindak lanjut diperuntukkan bagi peserta yang sangat tuntas
dan belum tuntas. Belajar tuntas adalah suatu sistem belajar yang menginginkan
sebagian besar peserta didik dapat menguasai tujuan pembelajaran secara tuntas.
Belajar tuntas harus menggunakan strategi pembelajaran yang berasaskan maju
berkelanjutan (continuous progress). Untuk itu, standar kompetensi dan
kompetensi dasar harus dinyatakan secara jelas, dan pembelajaran dipecah-pecah
ke dalam satuan-satuan, dimana peserta didik belajar selangkah demi selangkah
dan baru boleh beranjak mempelajari kompetensi daar berikutnya setelah
menguasai suatu atau sejumlah kompetensi dasar yang ditetapkan menurut kriteria
tertentu.
Sangat tuntas artinya peserta didik yang mencapai nilai jauh melampaui
KKM. Peserta didik yang masuk kategori sangat tuntas diberikan program
pengayaan. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan
melalui: belajar kelompok, belajar mandiri, pembelajaran berbasis tema, dan
pemadatan kurikulum.
Sedangkan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan KKM satuan
pendidikan harus mengikuti pembelajaran remedi. Oleh karena itu, sebelum
menentukan kegiatan remedial yang akan dilakukan oleh guru, terlebih dahulu
diidentifikasi untuk melihat permasalahan yang dihadapi peserta didik yang akan
mengikuti program remedial. Sebaiknya program remedial dilakukan secara
individual, karena setiap peserta didik memiliki karakteristik permasalahan dan
kebutuhan masing-masing. Setelah peserta didik mengikuti kegiatan remedial, lalu
dilakukan penilaian kembali untuk melihat pencapaian kompetensi yan telah
ditentukan, kalau sudah tuntas dapat melanjutkan kompetensi dasar (KD)
berikutnya. Sebaiknya, sebelum mengikuti KD berikutnya, peserta didik
diharuskan tuntas pada KD sebelumnya. Hal ini dikarenakan antara KD yang

Pembelajaran Akidah Akhlak 12 | P a g e


sebelumnya dengan KD berikutnya saling berhubungan. Kegiatan remedial dapat
berupa tatap muka dengan guru atau diberi kesempatan untuk belajar sendiri,
kemudian dilakukan penilaian dengan cara: menjawab pertanyaan, membuat
rangkuman pelajaran, atau mengerjakan tugas mengumpulkan data.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan, bahwa hal yang
dijelaskan dalam Permendikbud No. 23 Tahun 2016, Keputusan Menteri Agama
No. 165 Tahun 2014. 9 dan buku dari Kunandar saling berkaitan antara satu
dengan yang lain dalam menerangkan program tindak lanjut hasil belajar sesuai
standar penilaian untuk pembelajaran Akidah Akhlak. Dimana hal yang perlu
digaris bawahi yaitu, Program tindak lanjut merupakan tindakan guru untuk
memberikan pelayanan pendidikan pada peserta didik yang membutuhkan melalui
kegiatan remedial dan pengayaan.

9
Majid, Abdul. Pembelajaran Tematik-Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014

Pembelajaran Akidah Akhlak 13 | P a g e


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Standar penilaian merupakan kriteria pengumpulan data yang dapat
memberikan gambaran perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Ruang lingkup diatas maka dapat disimpulkan, bahwa ruang lingkup standar
penilaian sesuai standar penilaian untuk pembelajaran Akidah Akhlak mencakup,
yaitu penilaian aspek/kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Prinsip-
prinsip penilaian hasil belajar untuk pembelajaran Akidah Akhlak ada 11, yaitu
sahih, objektif, adil terpadu, terbuka, menyelurh dan berkesinambungan,
sistematis, beracuan kriteria, akuntabel, ekonomis dan edukatif.
Ruang lingkup standar penilaian meliputi kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
Prinsip-prinsip penilaian sesuai standar penilaian: Sahih, objektif, adil,
terpadu, terbuka, menyeluruh, sistematis, akuntabel, dan edukatif.
Teknik-teknik penilaian untuk pembelajaran Akidah Akhlak bahwa dua
peraturan tersebut saling mengisi satu sama lain. Dimana dalam penilaian aspek
sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat” (peer evaluation)
oleh peserta didik, jurnal dan wawancara. Dalam penilaian aspek pengetahuan
melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Dan dalam penilaian aspek
keterampilan pendidik dapat menilai melalui penilaian kerja, tes praktik, projek,
dan portofolio. Untuk prosedur penilaian sesuai standar penilaian untuk
pembelajaran Akidah Akhlak ada tiga yaitu, prosedur penilaian aspek, prosedur
penilaian proses belajar dan hasil belajar.
Prosedur penilaian proses dan hasil belajar oleh pendidik, prosedur penilaian
hasil belajar oleh satuan pendidikan dan prosedur penilaian hasil belajar oleh
pemerintah
Laporan penilaian sesuai dengan standar penilaian harus disajikan secara
komunukatif dan komprehensif, ynag memeuat identitas peserta didik
perkembangan belajar dan lain-lain. Kemudian di rekap sebelum nantinya di
catatkan di buku rapor.

Pembelajaran Akidah Akhlak 14 | P a g e


Program tindak lanjut penilaian sesuai denga standar penilaian: belajar tuntas,
remidial dan pengayakan
B. Saran

Dengan Selesainya Pembuatan makalah ini kami berharap dapat memahami


secara mendalam tentang standar penilaian kelompok mata pelajaran akidah
akhlak tentunya pembuatan makalah ini diharapkan bemanfaat untuk orang lain
atau setidaknya untuk kami. Kritik dan saran sangat diperlukan sekali dalam
kesempurnaan makalah ini, sebab tanpa adanya kritik dan saran maka kami tidak
akan mengetahui kesalahan dan kekurangan makalah ini. kami berharap ada kritik
dan saran yang dapat kami terima.

Pembelajaran Akidah Akhlak 15 | P a g e


DAFTAR PUSTAKA
Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta
Didikberdasarkan Kurikulum2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan
Contoh Edisi revisi, Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
Majid, Abdul. Pembelajaran Tematik-Terpadu. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2014.
Majid, Abdul, Penilaian Autentik proses dan hasil belajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2014.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, “Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan Menengah” Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23
Tahun 2016, ditetapkan Tanggal 6 Juni 2016.
Menteri Agama Republik Indonesia, “Tentang Kurikulum Madrasah 2013
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arap”, Peraturan Menteri
Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 912 Tahun 2013, tanggal 9 Desember
2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, “Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah”, Lampiran Permendikbud
Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014
Prastowo, Andi, Pembelajaran Kontruktivistik-Scientific Untuk Pendidikan
Agama di Sekolah/Madrasah: Teori, Aplikasi, dan Riset terkait, Jakarta: Rajawali
pers, 2014.
Khalimi. Pembelajaran Akidah-Akhlak. Jakarta: Dirjen Pendis Departemen
Agama Republik Indonesia. 2009.

Pembelajaran Akidah Akhlak 16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai