Anda di halaman 1dari 11

STANDAR VALUES/NILAI HASIL PEMBELAJARAN

AKIDAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran
Aqidah Akhlak Dosen Pembimbing: Ended Hamzah Suaidi,
M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelompok 3

Oktavia Priantini 20.01.00.016


Ahmad Gustriady 20.01.00.016
Mutiatul husna 21.01.00.040
Agung Rante 20.01.00.014
Lili Suryani 20.01.00.032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH


TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-HIKMAH YAYASAN
PENDIDIKAN ISLAM AL-MAHBUBIYAH JAKARTA
2023/1445H
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta


alam. Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat
waktu. Sholawat serta salam tak lupa kita hanturkan kepadada junjungan
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang setia
dan istiqomah berada di atas ajarannya hingga hari kiamat.

Penulisan makalah berjudul "Standar Values/Nilai Hasil Pembelajaran


Akidah" bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Akidah
Akhlak. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Ended Hamzah Suaidi,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Pembelajaran Aqidah Akhlak.

Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan
umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi berbagai pihak. Amiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 24 November 2023

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………… i
Daftar Isi………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………. iii
B. Rumusan Masalah……………………………………………… iii
C. Tujuan Masalah………………………………………………… iv
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Standar Values/Nilai Hasil Pembelajaran Akidah. 1
B. Indikator Hasil Pembelajaran Akidah……………………….. 2
C. Treatmen Hasil Pembelajaran Akidah……………………….. 6
D. Standar Hasil Belajar Akidah………………………………… 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………... 12
B. Saran……………………………………………………………. 15
Daftar Pustaka…………………………………………………………. 16

ii
BAB I
PENDAHUUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk masa depan
sebuah bangsa, bila pendidikannya maju maka secara otomatis sebuah
bangsa itu juga akan maju. Oleh karena itu sebagai calon/pendidik kita
harus memajukan pendidikan yang ada di Indonesia. Dengan ditekankan
pada bidang karakter ini diharapkan bisa memperbaiki karakter generasi
terpelajar yang berkarakter akhlakul karimah.

Sebuah pendidikan tidak bisa terpisahkan dengan yang namanya


penilaian, dalam sebuah penilain ada yang disebut dengan standar
prnilaian. Hal ini bertujuan untuk mengatur sebuah penilaian dalam
pembelajaran supaya tertata dan beralan dengan baik. Kita dapat
mengetahui kualitas peserta didik diantaranya juga dari hasil penilaian.
Apalagi di pendidikan, standar penilaian sangatlah perlu dipahami oleh
seorang pendidik. Jadi, sebagai guru harus bisa menilai kesuksesan
belajar peserta didik dengan memperhatikan standar penilaian yang telah
ditetapkan. Pembelajaran akidah menjadi kunci dalam sebuah pendidikan,
jika dalam pendidikan dasar sukses maka nantinya akan menjadi bekal
yang sangat bagus untuk menempuh pendidikan pada jenjang berikutnya.

Di makalah ini pemakalah akan membahas pengertian standar


values/nilai hasil pembelajaran akidah, indikator hasil pembelajaran
akidah, treatmen hasil pembeljaran akidah, standar hasil belajar akidah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Standar Values/Nilai Hasil Pembelajaran Akidah?

2. Apa saja Indikator Hasil Pembelajaran Akidah?

iii
3. Bagaimana Treatmen Hasil Pembelajaran Akidah?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Standar Values/Nilai Hasil Pembelajaran Akidah.
2. Untuk Mengetahui Indikator Hasil Pembelajaran Akidah.
3. Untuk Mengetahui Treatmen Hasil Pembelajaran.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Standar Penilaian Pembelajaran Akidah


Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan,
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan,
manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.
Dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang
Pedoman Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab juga menjelaskan pengertian Standar Penilaian
yang sama yaitu kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar Peserta Didik.
Dari tiga pengertian diatas, bila dikaitkan dengan Pembelajaran
Akidah, maka dapat disimpulkan Standar Penilaian untuk pembelajaran
Akidah yang dapat menjadi patokan adalah yang sesuai dengan
Permendikbud No 23 Tahun 2016 yakni, kriteria mengenai lingkup,
tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian
hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian
hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Karena sudah disesuaikan dengan perkembangan dan
kebutuhan dalam penilaian hasil belajar.1

1
https://www.irfan.my.id/2019/02/standar-penilaian-untuk-pembelajaran.html, di
download pada hari Rabu 22 November 2023 pukul 20.53 WIB
1
2

B. Indikator Hasil Pembelajaran Akidah


Pembelajaran Akidah meliputi prestasi yang berkenaan dengan
kognitif, afektif dan psikomotorik. Indikator prestasi belajar akidah dapat
dilihat dari beberapa aspek perilaku belajar itu sendiri.
Banyak orang tua berusaha keras agar anak-anaknya memiliki
pengetahuan yang luas yang dapat diukur dari ranah kognitif. Orang tua
akan bangga manakala anak-anak mereka memiliki ingatan yang tajam,
pemahaman yang mendalam, mampu melakukan analisis dan sintesis atas
berbagai masalah yang diamati. Tindakan tersebut akan mengakibatkan
ketimpangan dalam kecerdasan anak terutama dalam ranah afektif. Anak
akan miskin dalam apresiasi dan internalisasi nilai-nilai luhur yang
berlaku di masyarakat. Dalam bahasa yang lebih modern, anak memiliki
kecerdasan emosi yang rendah. Adapun ranah psikomotorik biasanya
ditonjolkan pada mata pelajaran olahraga, meskipun sebenarnya bukan
semata-mata olahraga. Namun hanya sedikit orang tua yang memiliki
kebanggaan prestasi olahraga anak dibandingkan prestasi kognitif.
Berdasarkan kenyataan tersebut, prestasi belajar adalah nilai yang
diperoleh dari ulangan harian, tes formatif dan tes sumatif.2
Prestasi belajar pada dasarnya tidak hanya sekedar nilai berupa angka
yang diperoleh siswa pada waktu ulangan harian, tes formatif dan tes
sumatif. Prestasi belajar berkaitan dengan perilaku belajar, yaitu:
1. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah
pengetahuan, informasi dan masalah kecakapan intelektual.
Pengelompokkan secara kognitif ini melalui enam tingkat kegiatan
secara intelektual:
a. pengetahuan siap yang dapat segera muncul bila diperlukan.

2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 1997), h. 152
3

b. komprehensif dalam penafsiran informasi.


c. mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh.
d. menganalisis dalam arti menguraikan pengetahuan yang diperoleh ke
dalam berbagai bagian.
e. mengadakan sintesis antara berbagai pengetahuan untuk
menghasilkan suatu konsepsi atau pengetahuan baru.
f. mengadakan evaluasi terhadap pengetahuan yang diperoleh dengan
menggunakan berbagai kriteria.
2. Perilaku afektif yang berupa sikap, nilai-nilai dan apersepsi. Perilaku
afektif ini terdiri atas lima tingkat:
a. penerimaan, yaitu tingkat penarikan perhatian.
b. respon, yaitu keinginan untuk mereaksi.
c. penilaian untuk posisi tertentu.
d. mengorganisasi dengan mengambil penyesuaian dari berbagai
alternatif yang ada.
e. mengemukakan suatu pandangan atau pengambilan keputusan
sebagai integrasi dari suatu kepercayaan, ide dan sikap seseorang.
3. Perilaku psikomotorik, terutama kelincahan tangan dan koordinasinya,
terdiri dari empat tingkatan:
a. gerakan anggota badan seperti gerakan bahu dan kaki.
b. gerakan yang benar benar terkoordinasi secara rapi, misalnya antara
gerak tangan dengan jari-jari tangan dan mata atau tangan dan
telinga.
c. komunikasi tanpa verbal, misalnya berupa ekspresi muka, cetusan
hati atau gerakan-gerakan badan yang penuh arti.
d. perilaku berbahasa dalam arti peningkatan perilaku secara halus,
misalnya perilaku lemah lembut atau irama perbuatan yang sangat
terkoordinasi dengan baik dan halus.
4

Adapun penjelasan secara rinci mengenai ranah kognitif, afektif dan


psikomotor pembelajaran akidah akhlak adalah sebagai berikut:

1) Indikator Hasil Pembelajaran Akidah Ranah Kognitif.


a) Pengamatan.
b) Ingatan.
c) Pemahaman.
d) Penerapan.
e) Analisis.
f) Sintesis.
2) Indikator Pembelajaran Akidah Ranah Afektif.
a) Penerimaan.
b) Sambutan.
c) Apresiasi.
d) Internalisasi.
e) Karakterisasi.
3) Indikator pembelajaran akidah ranah psikomotorik.
a) Ketrampilan bergerak dan bertindak.
b) Kecakapan ekspresi verbal dan non verbal.3
C. Treatmen Hasil Pembelajaran Akidah
Dalam makalah ini yang berkaitan dengan treatment hasil
pembelajaran akidah mengambil contoh dari penelitian Peri Ramdani, di
dalam penelitiannya melakukan eksperimen dengan menggunakan dua
kelas sebagai sampel penelitian yaitu kelas VII A sebagai kelas kontrol
dan kelas VII B sebagai kelas eksperimen, dengan jumlah seluruh peserta
didik sebanyak 60. Kelas eksperimen terdiri dari 30 orang peserta didik
dan kelas kontrol terdiri dari 30 orang peserta didik. Dalam

3
Rusyan Tabrani, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: CV
Remaja Karya,1989), h. 10
5

penelitiannya, kelas eksperimen diberi perlakuan (treatment) dengan


menggunakan media animasi, sedangkan kelas kontrol dalam
pembelajarannya menggunakan media konvensional.
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian eksperimen
ini adalah jenis nonequivalent control group desain. Pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara
acak. Tes yang akan dilakukan adalah pretest
1. Studi Pendahuluan
Dengan cara melakukan wawancara dengan guru akidah akhlak dan
menentukan kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas
kontrol. sebagai Kelas A

BAB III

A. Kesimpulan

B. Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak
sekali memiliki kekurangan yang jauh dari kata sempurna. Tentunya,
penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu kepada
sumber yang bisa dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh sebab itu,
penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan makalah diatas.
6

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai