Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH EVALUASI PENDIDIKAN

TENTANG: MODEL- MODEL EVALUASI TINGKAT PAUD, TK, DAN

DOSEN PENGAMPUH : PROF. H. AHMAD SYAFI'I NOOR

KELAS 5A/PAI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10

Ahmad Fauzi (

Faizah Nur Afifah (

M. Azkal H.S (

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AL-HIKMAH
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL-MAHBUBIYAH
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tepat waktu .
Sholawat serta salam tak lupa kita hanturkan kepadada junjungan Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang setia dan
istiqomah berada di atas ajarannya hingga hari kiamat.
Penulisan makalah berjudul "Model –model evaluasi tingkat Paud, Tk, dan
Sd" bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran.
Penulis juga berterima kasih kepada Bapak Prof. H. Ahmad Syafi'i Noor selaku
dosen mata kuliah Evaluasi pendidikan.
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan
balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
bagi berbagai pihak. Amiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 8 Januari 2023

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................

Daftar Isi.............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................................

B. Rumusan Masalah.................................................................................................

C. Tujuan Masalah.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi...............................................................................................

B. Model- Model Evaluasi.........................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................

B. Saran......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan tujuan pendidikan nasional yang termuat dalam UU No 20
tahun 2003 pasal 3 yakni pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Usaha untuk mencapai tujuan pendidikan di atas
bukanlah sesuatu yang mudah, namun diperlukan upaya yang optimal dalam
penyelenggaraan pendidikan agar dapat menghasilkan lulusan yang
berkualitas. Kualitas dan kuantitas pendidikan yang dilakukan pada saat ini
akan menentukan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) di masa
datang.1
Seorang guru akan mengetahui gambaran perkembangan anak didik
berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil penilaian. Demikian pun
anak didik akan mengetahui tingkat perkembangannya berdasarkan hasil
penilaian. Informasi penilaian dapat menjadi pemandu bagi guru dan anak
didik dalam mengambil tindakan terkait perencanaan dan proses
pembelajaran. Dalam konteks ini, penilaian disebut sebagai pemandu
pembelajaran.2
Untuk menghasilkan dan mengetahui daya serap siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan dan untuk mengetahui perubahan tingkah
lakunya, maka evaluasi adalah salah satu hal yang sangat penting untuk
dilakukan. Evaluasi dipandang sebagai masukan yang diperoleh dari proses
pembelajaran yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan berbagai komponen yang terdapat dalam suatu proses belajar

1
mengajar.3

Dedi lazwardi, Implementasi Evaluasi Program Pendidikan Di Tingkat Sekolah


1

Dasar Dan Menengah,Jurnal Kependidikan Islam VII (II) (Lampung : al-idharah : 2017),
h.143.
2
Petrus Redy Partus Jaya, Pengolahan Hasil Penilaian Pendidikan Anak Usia Dini,
Jurnal Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 2 No. 1, Januari 2019
3
Sawaluddin, Konsep Evaluasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Islam, Jurnal
AlThariqah Vol. 3 No.
1, Januari-Juni 2018, h. 40

2
Pentingnya evaluasi dalam pembelajaran, mengakibatkan seorang guru
harus memiliki persiapan dan kompetensi yang baik, baik dari segi
perencanaan pembelajaran, dan kemampuan guru mengembangkan proses
pembelajaran serta penguasaannya terhadap bahan ajar, dan juga tidak
cukup dengan kemampuan guru dalam menguasai kelas, tanpa diimbangi
dengan kemampuan melakukan evaluasi terhadap perencanaan kompetensi
siswa yang sangat menentukan dalam konteks perencanaan berikutnya.

A. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi?


2. Apa saja model- model evaluasi tingkat PAUD, TK, dan SD?

B. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian evaluasi


2. Untuk mengetahui model- model evaluasi tingkat PAUD, TK dan SD

3
BAB II

PEMB

AHASA

A. Pengertian Evaluasi
Peraturan pemerintah RI No 137 tahun 2014 bahwa evaluasi
pembelajaran mencakup evaluasi proses dan hasil pembelajaran yang
dilakukan oleh pendidik untuk menilai keterlaksanaan rencana
pembelajaran. Evaluasi hasil pembelajaran dilaksanakan oleh pendidik
dengan membandingkan antara rencana dan hasil pembelajaran. Hasil
evaluasi sebagai dasar pertimbangan tindak lanjut pelaksanaan
pengembangan selanjutnya.4
Dalam hal ini yang memiliki peran penting adalah guru. Dimana
seorang guru tidak sebatas menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik,
tetapi juga harus mengevaluasinya untuk mengetahui tercapai atau tidak
tujuan pembelajaran yang diharapkan, serta untuk mengetahui
perkembangan yang dialami peserta didiknya. Dengan demikian, evaluasi
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan guru dalam proses
pembelajaran untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran
yang diharapkan dan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai
perkembangan yang dialami peserta didiknya, kemudian dianalisis dan
dijadikan sebagai dasar dalam mengambil keputusan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Wahyudin dan Agustin bahwa evaluasi
dalam konteks pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah
prosedur sistematis yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang
kemajuan berbagai aspek perkembangan peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran selama kurun waktu tertentu. Dalam pembelajaran
anak usia dini guru dapat mengevaluasi sejauh mana pembelajaran yang

4
telah dilaksanakan berhasil, ataukah penggunaan media yang kurang tepat,
kurang menarik ataupun menggunakan metode yang kurang tepat. Evaluasi
dilakukan guna memperbaiki proses pembelajaran di keesokan hari agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal.5

Evaluasi adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk


menentukan tingkat pencapaian perkembangan anak. Evaluasi proses dan
hasil belajar dengan model bermain di PAUD, TK, atau SD disesuaikan
dengan indicator pencapaian perkembangan anak dan mengacu pada
standar penilaian. Evaluasi juga merupakan proses

4
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137 Tahun
2014
5
Wahyudin U dan Agustin M, Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini:
Panduan Guru,Tutor, Fasilitator dan Pengelola Pendidikan, Bandung: Refika Aditama,
2011

5
mendokumentasi keterampilan dan perkembangan anak. Evaluasi mengukur
level perkembangan anak dan memberikan indikasi tahap perkembangan
anak selanjutnya. Evaluasi bukanlah sekedar mengukur, mengurutkan
ranking, ataupun mengelompokkan anak dalam kategori tertentu.6

Dari beberapa pengertian para pakar di atas dapat maka dapat


disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran pendidikan anak usia dini, TK
dan SD adalah suatu proses untuk memperoleh informasi tentang setiap
perkembangan anak guna memberikan layanan yang tepat pada masa
pendidikan yang sedang ditempuhnya juga pada usianya. Dalam
pembelajaran ini guru dapat mengevaluasi sejauh mana pembelajaran yang
telah dilaksanakan berhasil, ataukah penggunaan media yang kurang tepat,
kurang menarik ataupun menggunakan metode yang kurang tepat. Evaluasi
dilakukan guna memperbaiki proses pembelajaran di keesokan hari agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal, serta untuk mengetahui
sejauh mana pencapaian perkembangan dan hasil belajar anak dalam proses
pembelajaran.

Agar evaluasi mendapatkan data yang lebih objektif dan akurat, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan evaluasi di
lembaga PAUD,TK dan SD, adalah sebagai berikut:
1. Sebelum memulai evaluasi, sebaiknya guru mengumpulkan dan
menyiapkan segala sesuatu sebagai bahan evaluasi, seperti hasil
karya anak didik, bahan tes atau penugasan (perintah, suruhan,
permintaan, dan lain-lain yang disampaikan langsung secara lisan),
pernyataan-pernyataan lisan anak secara spontan maupun hasil-hasil
observasi dan lain sebagainya.
2. Ketika proses evaluasi berlangsung, sebaiknya anak didik tidak
mengetahuinya. Sebab, dikhawatirkan dapat mempengaruhi
objektivitas penilaian. Untuk mewujudkan situasi demikian, maka
proses evaluasi perlu dikondisikan serileks mungkin sehingga anak-
anak tidak menyadari bahwa dirinya sedang dievaluasi.

6
3. Disamping tanpa pengetahuan anak didik, kondisi psikis guru harus
netral. Artinya, ketika proses evaluasi sedang berlangsung guru
harus mengensampingkan segala bentuk prasangka, kekesalan,
kejengkelan, kemarahan, dan perasaan-perasaan lainnya kepada
anak didik.

6
Lara Fridani, Sri Wulan dan Sri Indah Pujiastuti, Evaluasi Perkembangan Anak Usia
Dini,
(Tanggerang Selatan, Universitas Terbuka, 2017), h. 14

7
4. Evaluasi hasil pembelajaran di lembaga paud, harus dilakukan secara
individual atau anak per anak. Setiap anak harus mendapatkan
giliran yang merata dan perlakuan yang sama.
5. Guru harus mencatat dan mengolah hasil evaluasi dengan teliti dan
cermat sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga guru mampu
membuat kesimpulan yang mencakup seluruh aspek tumbuh
kembang anak. Dengan pola demikian, hasil evaluasi dapat dibaca
dan diketahui oleh orang tua atau wali siswa dengan mudah.
6. Evaluasi pada lembaga paud, khususnya kepada anak didik, sifatnya
adalah kualitatif, bukan kuantitatif. Artinya, aspek-aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan atau kompetensi anak sesuai dengan
irama tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, di akhir lembar
evaluasi, guru harus membuat catatan, yang berisi tentang normal
atau tidaknya irama tumbuh kembang anak. Jika dilihat terdapat
gangguan dalam tumbuh kembang anak didik yang terganggu, maka
guru harus mempelajari data-data yang ada, kemudian membuat
rekomendasi atau saran- saran yang seharusnya dilakukan orang tua.
Misalnya, jika anak terlambat pertumbuhan badannya (tidak
sebanding antara usia dengan tinggi badan) guru dapat
merekomendasikan agar anak tersebut dibawa ke klinik tumbuh
kembang anak untuk diberikan asupak gizi peninggi badan.7
B. Model- Model Evaluasi
1. Model Evaluasi Tingkat PAUD dan TK
Penilaian/evaluasi pada anak usia dini berbeda dengan model
penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Penilaian pada anak
usia dini menurut Iswantiningtyas dan Wulansari dilakukan dengan
mengadakan suatu pengamatan, pencatatan dan dokumentasi tentang
kegiatan anak. Penilaian tidak hanya digunakan untuk mengukur
keberhasilan suatu program, akan tetapi untuk memantau kemajuan dan
perkembangan anak. Pelaksanaan penilaian pada anak usia dini dilakukan
secara bertahap dan berkesinambungan sehingga kemajuan belajar dan

8
perkembangannya dapat diketahui.8
Pada pendidikan anak usia dini, pengumpulan data evaluasi dengan
pengamatan. Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan informasi
tentang kegiatan belajar atau aktivitas anak dalam mengikuti pembelajaran
atau program stimulasi yang dilaksanakan

7
Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 117
8
Veny Iswantinigtyas dan Widi Wulansari, Pentingnya Penilaian Anak Usia Dini,
Proceeding of The ICECRS, Vol. 1 No. 3, 2018, h. 199

9
oleh pendidik (guru). Pengumpulan data atau informasi dilaksanakan pada
setiap akhir pelaksanaan pembelajaran.9

Menurut Wahyudin dan Agustin bahwa evaluasi dalam konteks


pembelajaran di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah prosedur
sistematis yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang kemajuan
berbagai aspek perkembangan peserta didik setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran selama kurun waktu tertentu. Dalam pembelajaran anak usia
dini guru dapat mengevaluasi sejauh mana pembelajaran yang telah
dilaksanakan berhasil, ataukah penggunaan media yang kurang tepat,
kurang menarik ataupun menggunakan metode yang kurang tepat. Evaluasi
dilakukan guna memperbaiki proses pembelajaran di keesokan hari agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal.10

Model- model evaluasi tingkat PAUD dan TK sebagai berikut:

1. Pemberian Tugas.
Pemberian tugas merupakan cara penilaian berupa tugas yang
harus dikerjakan anak didik dalam waktu tertentu baik secara
perseorangan maupun kelompok.
2. Observasi.

Observasi adalah cara pengumpulan data untuk mendapatkan


informasi melalui pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku
anak.

3. Anekdot record.
Anecdotal Record atau catatan anekdot merupakan kumpulan
catatan peristiwa- peristiwa penting tentang sikap dan perilaku anak
dalam situasi tertentu. Catatan tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui kreativitas anak baik yang bersifat positif maupun negatif,
kemudian ditafsirkan guru sebagai bahan penilaian setiap akhir
semester.
4. Unjuk kerja.

10
Penilaian unjuk kerja dilakukan berdasarkan tugas anak didik dalam
melakukan perbuatan yang dapat diamati. Misalnya berdoa, bernyanyi,
dan berolahraga.
5. Percakapan.
Percakapan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang
pengetahuan atau penalaran anak mengetahui sesuatu. Percakapan
merupakan pengumpulan data
9
Munika Sari Akhsanti, Pemanfaatan Hasil Evaluasi Pembelajaran Dalam
Pengembangan Program Pembelajaran Anak Usia Dini, Early Childhood Education Papers
(Belia), 2014, h. 89
10
Wahyudin U dan Agustin M, Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini:
Panduan Guru, Tutor, Fasilitator dan Pengelola Pendidikan, Bandung: Refika Aditama,
2011

11
dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber informasi yang
dilakukan dengan dialog (tanya jawab). Penilaian percakapan dapat
dibedakan menjadi percakapan terstruktur dan tidak terstruktur.
a. Percakapan Terstruktur.
Percakapan terstruktur dilakukan sengaja oleh guru dengan
menggunakan waktu khusus, dan menggunakan suatu pedoman
walaupun sederhana. Dalam hal ini guru sengaja ingin menilai
pemahaman anak terhadap kemampuan tertentu seperti berdoa,
bernyanyi, menirukan ucapan guru, menyebutkan nama-nama
benda yang mempunyai sifat tertentu, menyatakan rasa, serta
menceritakan tentang percobaan yang dilakukan.
b. Percakapan Tidak Terstruktur.
Percakapan tidak terstruktur adalah menilai percakapan anrara anak
dengan guru tanpa dipersiapkan terlebih dahulu yang dilakukan
pada jam istirahat atau ketika sedang mengerjakan tugas.
6. Portofolio.
Portofolio adalah kumpulan tugas dan pekerjaan seseorang secara
sistematis. Berdasarkan pengertian ini guru dapat menoleksi karya
peserta didik berdasarkan aturan tertentu. Dalam bidang pendidikan
portofolio berarti pengumpulan karya anak selama mengikuti kegiatan
pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu. Portofolio dipergunakan
untuk mengukur prestasi belajar anak yang bertumpu pada perbedaan
individual. Dengan demikian, penilaian portofolio dilakukan dengan
membandingkan karya anak dari waktu ke waktu dengan dirinya
sendiri.11

2. Model Evaluasi Tingkat SD

Sebagai guru kelas pada jenjang pendidikan dasar MI/SD, guru


harus melaksanakan tugas profesionalnya dalam pembelajaran. Salah satu
tugas utama guru kelas adalah melaksanakan evaluasi. Evaluasi merupakan
siklus final dalam proses pembelajaran untuk menentukan ketuntasan
pencapaian kompetensi belajar peserta didik. Kompetensi peserta didik

12
dapat diukur, dinilai dan dievaluasi dalam proses yang sistematis, logis,
kritis dan adil untuk tujuan edukasi pada peserta didik.12

11
Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), h. 198-204
12
Asep Ediana Latif, (EVALUASI pendidikan anak di SD dan MI) ,
Perencanaan dan Pelaksanaan hasil belajar Autentik,(Jakarta
,2018), h. 9.

13
Disamping itu, tugas professional guru kelas dalam melakasanakan
evaluasi pembelajaran dapat dilaksanakan dengan memperhatikan “A Five
Dimensional Framework for Authentic Assessment“. Yang dijelaskan oleh
Gulikers, Judith T. M. etc., yang terdiri dari:

a. The Assessment Task.

The Assessment Task, berarti guru kelas menetapkan tugas


spesifik berkenaan dengan kompetensi yang dapat dicapai peserta
didik dalam setiap pembelajaran, Van Merriënboer. Menjelaskan
tugas tersebut dengan integrate knowledge, skills, and attitudes.

b. The Physical Context.

The physical context, bahwa guru kelas dalam melaksanakan


tugas profesionalnya pada evaluasi pembelajaran dapat
memperhatikan kebutuhan situasi dan alat yang digunakan dalam
evaluasipembelajaran.

c. The Social Context

The social context, berarti tugas professional guru kelas dalam


evaluasi pembelajaran adalah disesuaikan dengan treatment dalam
pemblajaran, apabila pembelajaran secara individu, evaluasi
dilakukan secara individu, begitupula apabila dilakukan secara
collaborative learning, evaluasi pembelajaran dilakukan dalam
proses collaborative tersebut.

d. The Assessment Result Or Form.

The assessment result or form, berarti tugas professional guru


kelas dalam evaluasi pembelajaran adalah memperhatikan hasil
bentuk dari evaluasi pembelajaran baik itu produk, ataukah
performance.

14
e. The Assessment Criteria.

The assessment criteria, tugas professional guru kelas dalam


evaluasi pembelajaran adalah menetapkan kritera penilaian yang
eksplisit, transparan dan value standard,serta sesuai dengan tahapan
karakteristik dan usia peserta didik.13

13
Ibid., h. 25

15
Dengan demikian, dapatlah dipahami tugas professional guru kelas
dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran dapat dilaksanakan dengan
menetapkan learning outcome peserta didik dan memperhatikan dimensi
pelaksanaan evaluasi pada setiap pembelajaran sehingga potensi dan
karakteristik peserta didik pada jenjang pendidikan dasar terutama
Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar dapat terasesment secara optimal.

16
BAB
III
A. K PENUT
es
UP
i
m
p
ul
a
n

17
Evaluasi pembelajaran pendidikan anak usia dini, TK dan SD
adalah suatu proses untuk memperoleh informasi tentang setiap
perkembangan anak guna memberikan layanan yang tepat pada masa
pendidikan yang sedang ditempuhnya juga pada usianya. Dalam
pembelajaran ini guru dapat mengevaluasi sejauh mana pembelajaran
yang telah dilaksanakan berhasil, ataukah penggunaan media yang
kurang tepat, kurang menarik ataupun menggunakan metode yang
kurang tepat. Evaluasi dilakukan guna memperbaiki proses
pembelajaran di keesokan hari agar tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara maksimal, serta untuk mengetahui sejauh mana pencapaian
perkembangan dan hasil belajar anak dalam proses pembelajaran. Maka
dari itu dibutuhkan model- model evaluasi yang tepat untuk membantu
peerta didik mencapai keberhasilan dalam belajarnya.
Model- model evaluasi tingkat PAUD dan TK sebagai berikut:

1. Pemberian Tugas.
2. Observasi.
3. Anekdot record.
4. Unjuk kerja.
5. Percakapan, terstruktur dan tidak terstruktur
6. Portofolio.

Sedangkan model- model evaluasi tingkat SD adalah:

1. The Assessment Task.

2. The Physical Context.

3. The Social Context

4. The Assessment Result Or Form.

5. The Assessment Criteria.

B. Saran

18
Sebaiknya dalam melakukan evaluasi pembelajaran bagi anak usia
dini, TK, dan
SD, guru mempunyai catatan anekdot sebagai teknik evaluasi pembelajaran.
Hal ini agar guru mengetahui karakteristik setiap peserta didik,
sehingga mengetahui hal- hal yang

19
harus dilakukan dalam kegiatan pembelajaran dan evaluasi. Selain itu sebaiknya
guru melakukan tindak lanjut untuk kemajuan perkembangan anak. Untuk kepala
sekolah diharapkan dapat berbagi pengalaman dengan para guru untuk menambah
wawasan dalam mengevaluasi pembelajaran pendidikan anak usia dini, TK, dan SD.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita khususnya guru
pendidikan anak usia dini dalam mendidik anak usia dini dan mengevaluasi
pembelajaran bagi peserta didik sesuai dengan tingkatannya.

20
DAFTA
R
PUSTA
KA

Asep Ediana Latif, (EVALUASI pendidikan anak di SD dan MI) ,


Perencanaan dan Pelaksanaan hasil belajar Autentik, Jakarta ,2018

Dedi Lazwardi, Implementasi Evaluasi Program Pendidikan Di Tingkat


Sekolah Dasar Dan Menengah,Jurnal Kependidikan Islam VII (II).
Lampung : al-idharah : 2017.

Lara Fridani, Sri Wulan dan Sri Indah Pujiastuti, Evaluasi Perkembangan
Anak Usia Dini,
Tanggerang Selatan, Universitas Terbuka, 2017
Mulyasa, Manajemen PAUD, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014
Munika Sari Akhsanti, Pemanfaatan Hasil Evaluasi Pembelajaran Dalam
Pengembangan Program Pembelajaran Anak Usia Dini, Early
Childhood Education Papers Belia, 2014.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137
Tahun 2014 Petrus Redy Partus Jaya, Pengolahan Hasil Penilaian
Pendidikan Anak Usia Dini, Jurnal
Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 2 No. 1, Januari 2019.
Sawaluddin, Konsep Evaluasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Islam, Jurnal
AlThariqah Vol. 3 No. 1, Januari-Juni 2018.
Suyadi, Manajemen PAUD, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011
Veny Iswantinigtyas dan Widi Wulansari, Pentingnya Penilaian Anak Usia
Dini, Proceeding of The ICECRS, Vol. 1 No. 3, 2018.
Wahyudin U dan Agustin M, Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini:
Panduan Guru,Tutor, Fasilitator dan Pengelola Pendidikan, Bandung:
Refika Aditama, 2011

21

Anda mungkin juga menyukai