ALAM
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah: Orientasi Baru Inovasi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu: Ely Rahmawati, M.Pd
Disusun oleh:
Sem. IV/PAI D
Maulidya Wilanda (1911096)
Mujiburrohman (1911112)
i
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang tepat kami ucapkan disini selain rasa syukur kepada Allah
SWT, atas berkat limpahan taufik, rahmat, serta hidayahnya, sehingga kami
mampu menyelesaikan tugas makalah kelompok dengan mata kuliah Orientasi
Baru Inovasi Pembelajaran PAI ini dengan tepat waktu, makalah ini yang berjudul
“Penilaian PAI dan Sekolah Islam Berbasis Alam”.
Sholawat dan salam selalu tercurahkan untuk junjungan kita yaitu Baginda
Nabi Muhammad saw. yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju
alam yang terang benderang seperti sekarang ini. Semoga sunnah-sunnah Baginda
Rasul terus tetap kita jaga, dan semoga nanti kita mendapat syafaat-Nya. Aamiin
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...........................................................................................12
B. Saran.....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
bahwa hakikat tujuan pendidikan adalah membantu peserta didik tumbuh
menjadi manusia berkarakter. Menjadi manusia yang tidak hanya mampu
memanfaatkan apa yang tersedia di alam, tetapi juga mampu mencintai
dan memelihara lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan penilaian?
2. Apakah pengertian Pendidikan Agama Islam?
3. Apakah Pengertian Sekolah Islam?
4. Apakah pengertian Sekolah Alam?
5. Bagaimana pembelajaran Sekolah Alam?
6. Apakah Tujuan dari Sekolah Alam?
7. Bagaimana Hubungan Manusia dengan Alam Dalam Konsep PAI
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu penilaian
2. Mengetahui makna Pendidikan Agama Islam
3. Mengetahui pengertian sekolah islam
4. Mengetahui pengertian sekolah alam
5. Mengetahui pembelajaran sekolah alam
6. Mengetahui Tujuan sekolah alam
7. Mengetahui Hubungan Manusia dengan Alam dalam Konsep PAI
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penilaian PAI
1. Penilaian
a. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilian juga
merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh
seorang guru karena hak tersebut merupakan bagian dari ciri
profesionalismenya. Dengan hasil penilaian tersebut, seorang
guru atau pendidik bisa menjadikannya sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat keputusan yang berkaitan
dengan pembelajaran. Dalam pasal 63 ayat (1) dinyatakan
bahwa guru atau pendidik merupakan salah satu unsur yang
diamanatkan untuk melakukan penilaian pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dalam pandangan
Arifin, penilaian yang dilakukan guru merupakan suatu proses
yang sistematis dan berkesinambungan1.
1
Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik dan Prosedur. (Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2012), hlm 4.
2
A. Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), hlm 16.
3
dengan kegiatan pembelajaran PAI. Salah satu hasil penilaian
bisa dijadikan sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas. Namun,
keberhasilan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas bisa
dilihat dari hasil penilaian jika proses penilaian dilakukan
secara baik dan sesuai dengan prosedur. Karenanya, penilaian
merupakan salah satu komponen penting didalam seluruh
rangkaian kegiatan pembelajaran3.
4
tidak mengabaikan aspek afeksi dan psikomotorik. Abdul Fatah
juga mendasarkan pandangan tersebut pada argumentasi bahwa
Rasulullah diutus sebagai pendidik4. Secara sederhana, agama
bisa diartikan sebagai ajaran-ajaran yang mengandung tuntunan
dan Islam adalah ketentuan-ketentuan Allah berupa takdir dan
sunnah-Nya untuk semua makhluk yang berakal agar
terpelihara dan senantiasa terpelihara dalam keadaan selamat
sentosa.
Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,
Departemen Agama Republik Indonesia (Sekarang menjadi
Direktoral Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama),
merumuskan pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu
usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini,
memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan dengan
memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam
hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat
untuk mewujudkan persatuan nasional5. Dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah suatu
usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar
senantiasa dapat memahami agama Islam seluruhnya serta
menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan
dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
4
Abdul Halim Soebahar, Wawasan Baru Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 1
5
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 121
5
banyak pengaruh global yang masuk, menjadikan budaya luar
juga bisa memepengaruhi karakter anak bangsa. Sekolah islam
dinilai bisa menjadi filter bagi pengaruh budaya luar yang
masuk kepada pribadi anak-anak.
Sekolah Islam adalah suatu lembaga pendidikan yang
memberikan anak didiknya suatu pembelajaran yang
didalamnya memuat ilmu-ilmu keagamaan yaitu yang
menyertai agama islam. Sekolah islam memuat kurikulum
pendidikan pada umumnya namun dalam kegiatan belajar
mengajar diberikan juga kurikulum keagamaan. Didalam
sekolah islam anak-anak didik akan dibekali ilmu agama yang
lebih dari sekolah-sekolah formal biasa. Anak akan
mendapatkan tambahan ilmu agama baik didalam materi
pembelajaran maupun ada suatu kegiatan yang mendukung
agama anak.
2. Sekolah Alam
a. Pengertian Sekolah Alam
Sekolah alam merupakan salah satu bentuk pendidikan
alternative yang menggunakan alam sebagai media utama
sebagai pembelajaran siswa didiknya. Sekolah alam menjadi
sebuah impian yang jadi kenyataan bagi mereka yang
mengangankan dan menginginkan perubahan dalam dunia
pendidikan. Sekolah alam dapat menjadi alternatif sekolah
yang bisa membawa anak menjadi lebih kreatif, berani
mengungkapkan keinginannya dan mengarahkan anak pada
hal-hal yang positif. Sekolah alam cenderung membebaskan
keinginan kreatif anak sehingga anak akan menemukan sendiri
bakat dan kemampuan lebih yang dimilikinya6.
Sebagai sekolah alam, lanskap sekolah adalah jantung
sekolah. Menyatu dengan jiwa sekolah dan harmoni dengan
6
Satmoko Budi Santoso, Sekolah Alternatif, (Yogyakarta: Diva Press, 2010), hlm. 13
6
alam7. Hakikat dari konsepnya merupakan sekolah dengan
berbasis konsep pendidikan yang memanfaatkan alam semesta.
Dasar dari konsep tersebut adalah Al-Qur’an dan Hadits,
bahwa hakikat penciptaan manusia adalah untuk menjadi
pemimpin di muka bumi.
b. Pembelajaran Sekolah Alam
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, internal material fasilitas
perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi
mencapai tujuan pembelajaran8. Menurut Mulyasa
pembelajaran pada hakekatnya adalah interaksi antara peserta
didik dengan limgkungannya sehingga terjadi perubahan
perilaku kearah yang lebih baik. Pendidikan di Indonesia
merangsang tumbuhnya sekolah-sekolah alternative yang
diyakini memiliki mutu pendidikan lebih baik dari sekolah
biasa. Salah satu sekolah alternative yang diminati adalah
sekolah berbasis alam. Sekolah alam dalam pembelajarannya
menekankan proses keterpaduan manusia bersama alam yang
ada pada lingkungan sekitar (insitu development). Alam
semesta yang dimanfaatkan antara lain sebagai media
pendidikan, observasi, dan riset9.
Sesuai dengan ajaran Islam manusia disilahkan untuk
memanfaatkan alam untuk memenuhi kebutuhan fital manusia
dan akan dipertanggungjawabkan perbuatan di atas bumi10.
Sekolah alam pada umumnya menggunakan sistem
pembelajaran dengan konsep tematik dan tetap diintegrasikan
dengan pembelajaran yang ada. Setiap tema dibahas dari
berbagai sisi akhlak, seni, bahasa, kepemimpinan, dan ilmu
7
Septriana, Penggagas Sekolah Alam, (Bogor: SoU Publisher, 2009), hlm. 78
8
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), hlm.7
9
Septriana, Op. cit., hlm. 81
10
Fazlur Rahman, Tema-Tema Pokok Al-Qur’an, (Bandung: Pustaka, 1983), hlm. 116
7
pengetahuan. Tiap tingkatan memiliki sejumlah tema
pembahasan yang berbeda-beda11.
Siswa sekolah alam merupakan anak usia sekolah yang
disesuaikan dengan jenjangnya, sehingga tidak membeda-
bedakan. Dalam praktiknya anak diberikan kebebasan dalam
keinginan kreatifnya sehingga akan menemukan sendiri bakat
dan kemampuan yang dimilikinya dengan berbasis alam
sekitarnya. Metode belajarnya menggunakan lingkungan alam
sekitar. Penggunaan lingkungan alam sekitar tidak hanya
sebagai obyek observasi saja tetapi juga sebagai sarana dalam
proses pembelajaran (learning experience). Dengan
menggunakan metode belajar aktif dimana gur betul-betul
berfungsi sebagai fasilitator sehingga akan tercipta suasana
belajar yang akan menimbulkan kreatifitas dan kapabilitas
dengan lebih optimal (student centris). Guru harus merancang
berbagai tema pembelajaran tentang lingkungan seperti air,
serangga, sampah dan yang lainnya dan kemudian dipraktikkan
dengan metode outing (kegiatan keluar)12. Dalam
pembelajarannya konsep sekolah alam yang dipakai adalah
dengan cara belajar sambil bermain dengan harapan orientasi
fokusnya mengembangkan kelebihan yang dimiliki anak
dengan metode pencarian yang tak baku dan relatif
menyenangkan diterima anak dalam bentuk action learning
(praktik nyata)13.
c. Tujuan Sekolah Alam
Pendidikan dalam konsep sekolah alam merupakan
usaha yang dilakukan secara sadar dan jelas memiliki tujuan.
Pada dasarnya sekolah alam didirikan bertujuan untuk
mendidik manusia yang beriman tak bertakwa pada Allah serta
11
Edukasia, Sekolah Alam Sebuah Alternatif Pendidikan, (Suara Merdeka, 2010), hlm. 18
12
Anggun Puspita, Belajar dan Bermain ala Sekolah Alam, 2010. Hlm. 4
13
Satmoko Budi Santoso, Op.cit., hlm. 14
8
berakhlakul karimah. Keberadaan sekolah alam pada dasarnya
dalam tujuan kurikulumnya mencakup penciptaan akhlak yang
baik, penguasaan ilmu pengetahuan dan penciptaan
pemahaman kepemimpinan yang memadai14. Satu hal yang
tidak bisa dilewatkan dari keberadaan sekolah alam adalah
komitmennya pada penciptaan pemahaman kepemimpinan
yang memadai. Mereka diarahkan menjadi innovator yang
mempunyai jiwa kepemimpinan. Konteks kepemimpinan disini
tidak hanya mampu memimpin secara sosial, namun juga untuk
dirinya sendiri.
Orientasinya, menjadikan anak lebih ramah dan
menghargai lingkungan. Selain itu lebih pada memfokuskan
kelebihan yang dimiliki anak dengan metodologi action
learning puncaknya adalah menciptakan dan membuat sesuatu
yang baru dari bahan-bahan yang tersedia di alam, baik berupa
pohon-pohonan, buah, atau yang lain. Sehingga dalam dunia
nyata target out come, diharapkan siswa mampu menjadi anak
soleh yang mempunyai kriteria cinta lingkungan, menjadi
innovator dalam segi kepemimpinan team work dan sekaligus
mampu berbisnis dalam praktek nyata 15. Tujuan dari sekolah
alam disisi lain bila ditelaah dari target kolektif adalah
berupaya untuk menghasilkan orang-orang luar biasa untuk
membangun peradaban. Substansi (roh) dari sekolah alam yaitu
mengajarkan empat hal utama, yaitu akhlak yang bersifat
universal, logika ilmu, kepemimpinan, dan kewirausahaan.
14
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (CV. Diponegoro, 2004), hlm. 219
15
Septriana, Op.cit., hlm. 90
9
Allah SWT, 2) hubungan manusia dengan sesamanya, dan 3)
hubungan manusia dengan alam. Namun, dalam makalah ini
menegaskan tentang salah satu aspek pendidikan agama islam yaitu
aspek hubungan manusia dengan alam16.
Agama Islam banyak mengajarkan kepada kita tentang alam
sekitar, menyuruh manusia sebagai khalifah di bumi untuk mengolah
dan memanfaatkan alam yang telah dianugerahkan Allah menurut
kebutuhannya sesuai dengan garis-garis yang telah ditentukan agama.
Hakikat dan kedudukan manusia sebagai khalifah di muka bumi
dinyatakan oleh Allah dalam firmannya: “Dan ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat “sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi…” (QS. Al-Baqarah: 30) 17.
Aspek hubungan manusia dengan alam, sekurang-kurangnya
mempunyai tiga arti bagi kehidupan anak didik:18
1. Mendorong anak didik untuk mengenal dan memahami alam
sehingga dia menyadari kedudukannya sebagai manusia yang
memiliki akal dan berbagai manfaat sebanyak-banyaknya dari alam
sekitar. Kesadaran yang demikian itu akan memotivasi anak didik
untuk turut ambil bagian dalam pembangunan masyarakat dan
negara.
2. Pengenalan itu akan menumbuhkan rasa cinta terhadap alam yang
melahirkan berbagai bentuk perasaan keharuan dan kekaguman,
baik karena keindahan, kekuatan, maupun karena keanekaragaman
bentuk kehidupan yang terdapat di dalamnya.
3. Pengenalan, pemahaman, dan cinta akan alam itu mendorong anak
didik untuk melakukan penelitian dan eksperimen dalam
mengekplorasi alam, sehingga menyadarkan dirinya akan
16
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan
Agama Islam, hlm. 10
17
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag, 2002), hlm. 6
18
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Op. cit., hlm. 13
10
sunnatullah dan kemampuan menciptakan sesuatu bentuk baru dari
bahan-bahan yang terdapat di alam sekitarnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan
11
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Sekolah alam pada umumnya menggunakan sistem pembelajaran
dengan konsep tematik dan tetap diintegrasikan dengan pembelajaran yang
ada.
Pendidikan dalam konsep sekolah alam merupakan usaha yang
dilakukan secara sadar dan jelas memiliki tujuan. Pada dasarnya sekolah
alam didirikan bertujuan untuk mendidik manusia yang beriman tak
bertakwa pada Allah serta berakhlakul karimah.
B. Saran
Pemakalah menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kekurangan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan, agar kedepannya kami lebih teliti lagi dalam
pembuatan makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. (2012). Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik Dan Prosedur. Bandung:
PT Remaja Rosda.
12
Edukasia. (2010). Sekolah Alam Sebuah Alternatif Pendidikan. Jakarta: Suara
Merdeka.
Puspita, A. (2010). Belajar Dan Bermain Ala Sekolah Alam. Jakarta: PT Raja
Grafindo.
13