Apakah membuat pembelajaran menyenangkan menghasilkan pembelajaran yang baik. 2. Ketika banyak guru pemula ditanya tentang bagaimana memotivasi siswa, mereka sering menyebutkan dengan membuat belajar menyenangkan, akan tetapi perlukah membuat pembelajaran menyenangkan? 3. Point : Guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan Counterpoint : Bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran Jawaban teman-teman Pendidikan Kimia Reguler 2012 Ade Nurul Hidayat 3315122112
wah tidak asyik nih guru, membosankan,bikin ngantuk,..kalau menerangkan jelas,ceramah terus tiap hari, mending aku baca komik aja deh
tidak
Sering terucap dari mulut siswa komentar tentang guru dengan metode pembelajaran yang dianggap siswa membosankan. Siswa yang merasa bosan akan melakukan aktivitas-aktivitas lain di luar kontrol guru. Karena mereka merasa percuma, dengan mendengarkan ataupun tidak, mereka tetap tidak paham, sehingga mereka melakukan hal-hal yang membuat mereka tidak bosan. Prihatin sekali melihat siswasiswa kita! Selama jam pelajaran di sekolah, mereka sibuk mencatat ringkasan materi pelajaran atau mengerjakan LKS berupa lembar tumpukan soal-soal yang diberikan guru. Mereka mencatat ringkasanringkasan atau mengerjakan soal-soal yang ada pada LKS itu tanpa mengerti tujuan dari yang ia kerjakan itu. Di rumah, mereka menghafal ringkasan-ringkasan itu untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan. Karena banyaknya ringkasan tersebut, para siswa tiap hari harus menghafal begitu banyak. Karena banyak sekali tugas menghafal yang harus dilakukannya, para siswa menjadi tidak punya waktu untuk membaca. Jangankan membaca, untuk bermainpun mereka tidak sempat, mereka harus menghafal dan menghafal. Proses belajar mengajar yang menyenang sangat perlu,hal ini dikarenakan proses pembelajaran akan menjadi efektif dan membuat siswa menjadi menyukai mata pelajaran sehingga membuat siswa semangat untuk mengikuti pelajaran tersebut.Berbicara pengalaman waktu sekolah tentang kebiasaan siswa yaitu jika sebuah mata pelajaran yang disukai diawali dengan guru yang mengajarnya.Guru yang membuat proses pembelajaran yang menyenangkan pasti akan disukai dan menyukai mata pelajarannya juga Mengapa perlu dilakukan proses pembelajaran yang menyenangkan? Proses pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa tertarik dengan apa yang dipelajarinya.Siswa yang merasa senang dan nyaman dalam proses pembelajaran akan menjadikan timbulnya kebiasaan yang akan berdampak positif tapi bisa juga negatif terhadap siswanya.Positifnya siswa akan menjadi senang dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar sehingga mereka mengikutinya dengan tanpa beban.Akan tetapi jika guru tiba-tiba tidak melakukan proses pembelajaran yang menyenangkan pasti siswa akan menjadi malas dan tidak akan fokus dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Jika kita ketahui tugas guru yang sebenarnya adalah bisa membuat siswa itu senang dan nyaman dalam proses pembelajaran sehingga siswa memahami dan mengerti terkait mata pelajaran tersebut.Tidak hanya mentransfer ilmu tetapi bagaimana mengubah siswa dari yang belum mengetahui menjadi mengetahui,dari yang belum benar menjadi benar,dll
Apa manfaat pembelajaran menyenangkan ? Dalam upaya menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, banyak hal bisa dilakukan oleh guru. Sosok Guru harus mampu menciptakan proses, lingkungan dan atmosfer pembelajaran yang menyenangkan. Semakin guru berhasil menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, anak didik pun memahami dan mengerti akan yang dipelajarinya serta akan semakin termotivasi untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan guru pun bisa berprestasi gemilang. Namun pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru serta perubahan perilaku menjadi baik. Jadi, pembelajaran yang menarik haruslah memfasilitasi serta memotivasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan optimal, dengan cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan( pendapat ini justru disampaikan oleh siswa). Adapun manfaat dari pembelajaran yang menyenangkan tersebut, karena dapat membuat siswa dalam memperoleh ilmu tanpa beban baik fisik serta pikiran sehingga siswa menjadi senang dan nyaman dalam zona tersebut. Lebih-lebih jika kita menginginkan proses pembelajaran yang standar, yaitu proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sebagaimana diamanatkan oleh pasal 19 ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, jelas, pertama-tama pembelajaran harus menarik. Point : Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas.Baik strategi maupun metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan efektif dan kondusif atau tidaknya suasana belajar.Guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran,tetapi yang sangat penting adalah mampu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa yang berbeda-beda dalam satu tempat, serta guru seharusnya membuat proses pembelajaran terasa menyenangkan dan mengubah perilaku siswa menjadi baik atau lebih baik. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan perbuatan siswa yang beraneka ragam serta timbulnya rasa malas dan bodo amat terhadap guru yang menyampaikan materi pelajaran Counterpoint : Bersenang-senang yang terlalu sering juga dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman akan membuat dampak negatif bagi siswa yaitu kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal dan perilaku siswa menjadi lebih baik
Konteks menyenang disini adalah menciptakan suasana belajar yang rileks, nyaman, pembelajaran kreatif yang ditunjang dengan media dan bebas dari tekanan, dengan tidak menghilangkan norma norma kesopanan dan etika antara guru dan murid. Adapun menurut Mulyasa, pembelajaran menyenangkan (joyfull instruction) merupakan suatu proses pembelajaran yang didalamnya terdapat suatu kohesi yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Mengapa pembelajaran diperlukan ? karena menurut penelitian hal hal yang menyenangkan dapat meningkatkan konsentrasi sesorang dimana struktur kimia didalam otaknya mendukung untuk meningkatkan konsentrasinya dan meningkatnya konsentrasi ini dapat meningkatkan hasil belajar seseorang.Bersenang senang memang dapat mengganggu pembelajaran tetapi pembelajaran yang menyenangkan berbeda dengan bersenang senang . pembelajaran menyenangkan adalah meningkatkan minat belajar siswa dengan strategi tertentu tanpa melanggar norma dan etika antara guru dan murid, dan dalam hal ini kreatifitas guru amat diperlukan.
Alasan mengapa belajar itu harus menyenangkan karena proses pembelajaran akan mudah diterima dan dipahami bila situasi hati kita senang. Perasaan senang tersebut menghasilkan rasa sayang, ini artinya bila anak didik sudah berhasil timbul rasa senangnya terhadap apa yang dipelajari, akan menumbuhkan rasa sayang terhadap pelajaran yang ia peroleh. Jika sudah sayang, mereka akan rela melakukan apapun demi menjalani yang mereka sayangi. Sehingga belajar bukan lagi aktivitas yang harus disuruh terlebih dahulu, tetapi timbul kesadaran dari dirinya sendiri, tanpa adanya paksaan dari faktor eksternal. Membuat siswa senang dalam belajar merupakan tugas wajib setiap guru. Hal ini bertujuan agar apa yang sudah disampaikan oleh guru tidak menjadi sia-sia saja, melainkan dapat terserap dan diaplikasikan oleh anak didiknya. Mengajarkan anak didik, dapat diibaratkan seperti mengisikan air ke botol tertutup. Guru perlu membuka tutup botol terlebih dahulu dengan cara menciptakan rangsangan untuk menggugah minat belajar anak didiknya. Jika tutup botol sudah terbuka, kita akan mudah untuk menuangkan isi kedalamnya dengan berbagai materi sesuai yang kita harapkan. pemanfaatan belajar yang menyenangkan. Dalam upaya menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan, banyak hal bisa dilakukan oleh guru. Guru harus mampu menciptakan proses, lingkungan dan atmosfer pembelajaran yang menyenangkan. Semakin guru berhasil menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, anak didik pun akan semakin termotivasi untuk memiliki rasa ingin tahu yang lebih dan guru pun bisa berprestasi gemilang. Namun pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru. Jadi, pembelajaran yang menarik haruslah memfasilitasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, dengan cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan; dan, pendapat ini justru disampaikan oleh siswa. Adapun manfaat dari pembelajaran yang menyenangkan tersebut, karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikiologis siswa, tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktivitas belajar-mengajar di kelas. Kita menyadari bahwa pembelajaran yang efektif dan efisien membutuhkan kerja sama yang kompak antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran itu harus terjadi interaksi yang intensif antarberbagai komponen sistem pembelajaran (guru, siswa, materi belajar, lingkungan). Proses pembelajaran yang menyenangkan ternyata juga dapat bermanfaat bagi kesehatan, karena situasi yang terbentuk selalu menyenangkan, hati gembira, nyaman dan pikiran tanpa beban, hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan jiwa dan psikis bagi guru dan anak didik. Lebih-lebih jika kita menginginkan proses pembelajaran yang standar, yaitu proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sebagaimana diamanatkan oleh pasal 19 ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, jelas, pertama-tama pembelajaran harus menarik. Point : Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan kondusif atau tidaknya suasana belajar. Kemudian bagaimana guru menguasai situasi belajar siswa. Guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran, namun yang lebih penting adalah mampu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa, serta guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan perbuatan siswa yang beraneka ragam. Counterpoint : Bersenang-senang dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman karena akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal.
Counterpoint : Bersenang-senang yang terlalu sering juga dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman akan membuat dampak negatif bagi siswa yaitu kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal dan perilaku siswa menjadi lebih baik.
adanya. Hanya saja, perlu adanya pembatasan pada definisi menyenangkan itu sendiri. Perlu adanya pertimbangan waktu pembelajaran, materi yang disampaikan dan faktor-faktor lainnya yang mungkin dapat meciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. 2. Menurut buku ajar Teori Belajar dan Pembelajaran yang diterbitkan UNJ, menyenangkan adalah salah satu unsur dari PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) yang pertama kali dikenalkan oleh Pemerintah RI, UNICEF dan UNESCO. Pengembangan model belajar ini terus dilakukan. Model belajar ini dirasa baik untuk pendidikan di dunia. Oleh sebab itu, membuat belajar menyenangkan perlu dilakukan saat ini. Tidak hanya pada guru baru, tetapi menurut saya guru yang senior pun seharusnya dapat memakai model belajar ini. 3. Point: Guru seharusnya membuat pembelajaran menyenangkan. Seperti yang telah dibahas pada nomor 1 dan 2. Guru memang seharusnya dapat membuat suasana yang menyenagkan di dalam kelas agar memaksimalkan proses dan hasil pembelajaran yang akan didapat nantinya Counterpoint: Bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran. Tidak semua hal yang menyenangkan dalam proses pembelajaran dapat mengganggu pembelajaran. Begitu pula semua hal yang yang menyenangkan tidak semua dapat mendukung pembelajaran. Sehingga pada proses pembelajaran tersebut harus ada batas-batas yang mampu memilah proses yang paling baik untuk menyampaikan materi yang akan diajarkan. Oleh sebab itu, guru diharapkan memiliki kemampuan dalam mempertimbangkan cara mengajar untuk mendapatkan hasil yang maksimal
1. Ya, karena dengan pembelajaran yang menyenangkan, makasiswa akan memahami materi dengan baik sehingga outputnya pun akan baik. Selain itu, siswa juga merasa lebih nyaman belajar karena proses pembelajaran berlangsung menyenangkan sehingga pelajaran yang sulit akan menjadi mudah. 2. Pembelajaran menyenangkan diperlukandalam proses belajar dan mengajar karena membuat beban psikologi siswa berkurang sehingga siswa menjadi lebih aktif saat proses pembelajaran berlangsung dan membuat siswa termotivasi untuk mencari konsep dari materi yang disampaikan sehingga menjadi proses belajar yang bermakna.
3. Point : Ya, seharusnya guru sebagai pendidik membuat suatu pembelajaran yang menyenangkan agar siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Selain itu, siswa juga lebih aktif di dalam kelas sehingga stimulus yang diberikan guru akan mendapat respon yang baik dari siswa. Counter point :Hal ini tergantungs ituasi dan kondisi. Belajar yang terfokus pada metode ceramah akan membuat murid jenuh dan tidak focus, untuk itu diperlukan relaksasi dalam pembelajaran seperti diskusi tentang materi yang disampaikan yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari atau dapat juga menyelipkan games di tengah-tengah proses pembelajaran sehingga siswa tidak menjadi bosan dan proses pembelajaran tidak menjadi monoton.
yang menarik tersebut, karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikiologis siswa, tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktivitas belajar-mengajar di kelas. Kita menyadari bahwa pembelajaran yang efektif dan efisien membutuhkan kerja sama yang kompak antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran itu harus terjadi interaksi yang intensif antarberbagai komponen sistem pembelajaran (guru, siswa, materi belajar, lingkungan). Aplikasi dari belajar menyenangkan yaitu seorang guru dapat memberikan motivasi kepada siswanya. Motivasi adalah sebuah konsep utama dalam banyak teori pembelajaran. Motivasi ini sangatlah dikaitkan dengan dorongan, perhatian, kecemasan, dan umpan balik/penguatan. Adanya dorongan dalam diri individu untuk belajar bukan hanya tumbuh dari dirinya secara langsung, tetapi bisa saja karena rangsangan dari luar, misalnya berupa stimulus model pembelajaran yang menarik memungkinkan respon yang baik dari diri peserta didik yang akan belajar. Respon yang baik tersebut, akan berubah menjadi sebuah motivasi yang tumbuh dalam dirinya, sehingga ia merasa terdorong untuk mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian dan antusias. Apabila dalam diri peserta didik telah tumbuh respon, hingga termotivasi untuk belajar, maka tujuan belajar akan lebih mudah dicapai. Peserta didik yang antusias dalam proses pembelajaran memiliki kecenderungan berhasil lebih besar dibanding mereka yang mengikuti proses dengan terpaksa. Dalam penjelasan di atas telah terbukti bahwa dalam proses belajar, siswa membutuhkan suasana yang menyenangkan dengan belajar aktif dan demokratis. Seorang guru juga harus pandai mengemas pembelajaran menjadi menarik dengan tujuan yang jelas dan terarah, bukan hanya bersenang-senang tanpa mengahasilkan apapun. Karena dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa semakin antusias dan termotivasi untuk belajar, sehingga hasil pembelajaran menjadi lebih baik.
belajar dibuat menyenangkan maka akan meningkatkan minat dan motivasi siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara maksimal serta siswa lebih mudah untuk menyerap informasi dan pengetahuan yang disampaikan. Counter point : Saya tidak setuju dengan pernyataan tersebut Kata bersenang-senang dapat mengandung banyak presepsi. Disini saya mengartikannya dengan makna yang positif .Penyampaian materi tidak harus disampaikan dengan cara yang monoton. Guru bisa menyajikan dengan berbagai cara yang menarik minat siswa untuk memberikan fokus dan perhatiannya. Dengan media pembelajaran, guru dapat menyajikan materi dengan metode yang bervariasi. Contohnya seperti games , games bukan hanya dilakukan diluar kegiatan belajar, tapi ketika kegiatan belajar berlangsung pun bisa dilakukan. Memberikan ice breaking ketika kegiatan belajar bisa mengembalikan kembali konsentrasi dan fokus belajar siswa. Hal-hal inilah yang saya artikan sebagai bersenang-senang.
tercurah, lingkungan belajar yag menarik, bersemangat, perasaan gembira, konsentrasi tinggi. Sementara sebaliknya pembelajaran menjadi tidak menyenanangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam, perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajara monoton, pembelajaran tidak menariksiswa. Jadi, kesimpulannya pembelajaran yang menyenangkan sanga tdibutuhkan dalam proses pembelajaran. Tetapi, kategori menyenangkan dalam proses pembelajaran harus masih berada dalam konteks materi yang sedang dipelajari sehingga siswa dapat menerima ilmu pengetahuan dengan mudah.
3. Point: Sangat setuju, sebab dengan pembelajaran yang menyenangkan semua mata pelajaran yang sulit akan terasa lebih mudah dan tidak akan menjadi beban. Dan juga akan menumbuhkan minat untuk lebih memahami konsep. Dibandingkan dengan pembelajaran dengan ceramah pembelajaran yang menyenangkan lebih efektif. Suasana belajar yang nyaman memungkinkan siswa untuk memusatkan pikiran dan perhatian kepada apa yang sedang dipelajari. Sebaliknya, suasana belajar yang tidak nyaman dan membosankan akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu. Tentu saja akan sia-sia untuk berharap hasil belajar yang optimal. Counterpoint: Bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran hal ini mungkin saja bisa terjadi apabila pembelajaran yang menyenangkan tersebut tidak sesuai atau tidak berhubungan dengan materi atau tujuan pembelajaran dalam arti keluar dari konteks.
Jeremy Harmer menjelaskan bahwa motivasi belajar siswa datang dari dua faktor. Pertama; faktor ekstrinsik, yaitu faktor dari luar yang bisa membuat siswa mau belajar karena hasil yang akan mereka dapatkan, seperti nilai bagus, lulus ujian, dan sebagainya. Kedua; faktor intrinsik atau faktor dari dalam, yang berasal dari dalam diri siswa untuk belajar karena mereka memang suka dan tertarik dengan apa yang akan dipelajarinya. Faktor internal bisa memberikan dampak besar terkait dengan keberhasilan proses belajar siswa. Pasalnya, bila siswa mempunyai ketertarikan dan minat, secara otomatis akan lebih mudah menguasai subjek yang dipelajari. Tapi ada pula faktor dari luar siswa yang juga bisa menumbuhkan minat/ketertarikan belajar di kelas. Faktor itu antara lain sikap guru dalam mengajar, metode yang digunakan, dan suasana belajar yang menyenangkan, karena dalam konteks pembelajaran menyenangkan, siswa lebih diarahkan untuk memiliki motivasi tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang menyenangkan dan mengembirakan. Oleh karena itu, membuat pembelajaran menyenangkan diperlukan sebagai salah satu upaya memotivasi siswa. Point : Ya. Para guru hendaknya menyadari bahwa pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam setiap proses pembelajaran. Beberapa cara yang dapat dipakai guru untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan antara lain dengan menambahkan ice bereaking dalam proses pembelajaran, metode yang bervariasi, menciptakan suasana yang rileks, memotivasi siswa, dan menyapa peserta dengan hangat dan antusias. Dalam konteks pembelajaran menyenangkan guru dituntut tidak hanya memerankan diri sebagai pengajar atau pendidik, tetapi juga sebagai fasilitator dan motivator bagi peserta didik. Counterpoint: Ya, karena terkadang dalam penerapan pembelajaran menyenangkan membuat situasi kelas kurang terkoordinir (dalam pembelajaran ini guru harus selalu dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan), sehingga program pembelajaran kurang terkonsep dengan baik.
dapat membuat siswa senang dan terkenang atau tidak mudah melupakan pembelajaran tersebut. Karena sejatinya pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang lebih banyak mengasah otak kanan, dimana otak kanan itu bersifat Long Term Memory (memori jangka panjang). Contohnya belajar sambil bermain (games). c. Belajar tanpa hukuman : belajar yang terbebas dari ancaman hukuman mengakibatkan anak bebas melakukan apa saja, mengadakan eksperimentasi hingga menemukan sendiri sesuatu yang baru. Contohnya : melakukan eksperimen sederhana. Sehingga siswa dapat memahami teori suatu mata pelajaran secara mendalam melalui eksperimen tersebut. Dan pembelajaran juga terasa lebih menyenangkan karena dalam bereksperimen tidak ada ancaman hukuman. Sebaliknya siswa akan merasa tertantang dan rasa ingin tahu siswa pun bertambah. d. Belajar dengan inisiatif sendiri : menyiratkan tingginya motivasi internal yang dimiliki. Siswa yang banyak berinisiatif, mampu mengarahkan dirinya sendiri, menentukan pilihannya sendiri serta berusaha menimbang sendiri hal yang baik bagi dirinya. Contohnya : belajar sambil diskusi. Diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran menyenangkan yang dapat diterapkan kepada siswa karena dengan berdiskusi siswa dapat dilatih untuk berinisiatif sendiri, berani mengajukan pendapat, bekerja sama dengan teman-temannya dan masih banyak yang dapat dilakukan siswa dengan berdiskusi. Tugas guru disini hanyalah sebagai fasilitator dan memonitor diskusi yang dilakukan siswa. e. Belajar dan perubahan : dunia terus belajar, karena itu siswa harus belajar untuk dapat menghadapi kondisi dan situasi yang terus berubah. Dengan demikian, belajar yang hanya sekedar mengingat fakta atau menghafal sesuatu, dipandang tak cukup. Disinilah pentingnya pembelajaran yang menyenangkan yaitu belajar untuk perubahan. Karena dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa dapat meningkatkan rasa kesukaanya dalam belajar terhadap suatu mata pelajaran sehingga siswa tidak hanya sekedar menghafal tetapi memahami materi dalam pelajaran tersebut. Sehingga diharapkan dengan pemahaman yang dimiliki, siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta dapat mengembangkannya seiring perkembangan zaman. Kesimpulannya : pembelajaran yang menyenangkan sangat dibutuhkan oleh siswa. Dan pembelajaran yang menyenangkan dapat menghasilkan pembelajaran yang baik karena dengan pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar.
3. Point : Ya, seharusnya guru sebagai pendidik membuat suatu pembelajaran yang menyenangkan agar siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Selain itu, siswa juga lebih aktif di dalam kelas sehingga stimulus yang diberikan guru akan mendapat respon yang baik dari siswa. Counter point :Hal ini tergantungs ituasi dan kondisi. Belajar yang terfokus pada metode ceramah akan membuat murid jenuh dan tidak focus, untuk itu diperlukan relaksasi dalam pembelajaran seperti diskusi tentang materi yang disampaikan yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari atau dapat juga menyelipkan games di tengah-tengah proses pembelajaran sehingga siswa tidak menjadi bosan dan proses pembelajaran tidak menjadi monoton
Jumiati 3315120239
1. Benar, karena dengan pembelajaran menyenangkan dapat memotivasi siswa dalam belajar dan mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikiologis siswa ketika saat proses pembelajaran , tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktivitas belajar-mengajar di kelas. Pembelajaran yang menyenangkan dapat membuat suasana kelas yang aktif sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Suasana belajar-mengajar yang menyenangkan dapat memusatkan perhatiannya siswa secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (time on task) tinggi. 2. Perlu, karena dengan belajar yang menyenangkan siswa akan merasa tertantang dan termotivasi dalam menjalankan proses pembelajaran, sehingga dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai. Namun pembelajaran yang menyenangkan harus diselaraskan dengan pembelajaran yang aktif dan efektif, untuk itu untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan harus ada kerja sama antara siswa, guru dan lingkungan disekitar pembelajaran. Agar pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. 3. Point: Tentu sudah seharusnya guru menciptakan dan membuat pembelajaran yang menyenangkan agar siswa akan membuat mind set terkait mata pelajaran tersebut dengan kalimat mudah dan mengasyikan, karena ketika mind set siswa menimbulkan semangat dan motivasi dalam belajar maka proses penerimaan materi akan mudah ditangkap oleh siswa dan pada akhirnya tujuan pembelajaran itu sendiri tercapai. Counterpoint: Ya benar, karena sesuatu yang berlebihan itu pada dasarnya tidak baik. Bersenang senang diperbolehkan tetapi dalam waktu yang sepantasnya dan tidak diperkenankan secara terus menerus, sebab dapat menimbulkan rasa malas dan keterbuaian dalam kesenangan. Karena sesungguhnya dalam pembelajaran dibutuhkan usaha untuk proses pembelajaran yang baik.
tinggi ketika hedak menyampaikan materi peajaran sehingga peserta didik juga memiliki rasa antusias yang tinggi pula ketika mendengarkan materi yang disampaikan oleh pendidik. Selain itu, pendidik yang pintar memotivasi juga dapat membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Betapa tidak, dalam pembelajaran sering kali peserta didik merasa sedikit lesu dan tidak bersemangat dalam menerima materi pelajaran yang akan disampaikan. Hal ini dikarenakan pendidik yang kurang pandai dalam memotivasi siswanya untuk dapat menjadi lebih baik. Nah oleh sebab itu, pendidik harus pandai memotivasi setiap siswa nya dengan berbagai cara. Diantaranya pemberian nasihat atau nilainilai keagamaan agar peserta didik mempunyai bekal dari segi ruhaninya. Apabila dalam diri peserta didik telah tumbuh respon, hingga termotivasi untuk belajar, maka tujuan belajar akan lebih mudah dicapai. Peserta didik yang antusias dalam proses pembelajaran memiliki kecenderungan berhasil lebih besar dibanding mereka yang mengikuti proses dengan terpaksa atau asal-asalan. Selain itu dapat juga berupa pemberian reward (hadiah) kepada peserta didik yang dapat menjawab soal yang diberikan oleh pendididk. Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih terpacu dalam menggali ilmunya. Kemudian pendidik harus menyajikan materi semenarik mungkin agar siswa tidak merasa bosan dengan penyampaian materi yang biasa saja. Dan melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajarantersebut. Sangat perlu membuat pembelajaran menjadi menyenangkan. Karena hal ini dapat meningkatkan keberhasilan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Ketika siswa merasakan pembelajaran yang menyenangkan otomatis siswa merasa nyaman dan rileks ketika menerima materi pelajaran tersebut. Sehingga materi yang disampaikan oleh guru dapat diserap dengan baik oleh siswa. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dalam setiap proses pembelajaran. Point: Guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan dengan cara: Membuat bahan ajar semenarik mungkin dengan menggunakan media Melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran Memotivasi peserta didik agar peserta didik dapat terpacu untuk belajar Sesekali mengadakan games agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan Memberi reward (hadiah) kepada peserta didik yang berhasil mengerjakan soal Counterpoint: Bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran, dikarenakan dengan bersenangsenang dapat membuat siswa menjadi kurang fokus terhadap pelajaran. Konsentrasi siswa akan terpecah karena situasi seperti itu (bersenang-senang) dapat membuat mereka lengah dan akhirnya pencapaian dari pembelajaran itu sendiri kurang maksimal.
Pembelajaran yang menyenangkan memerlukan dukungan suasana yang mempersepsikan siswa secara positif yang didasari dengan keyakinan tinggi siswa dapat berkembang dan adaptif terhadap perubahan peradaban. Adapun hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam menciptakan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan adalah mengikutsertakan partisipasi siswa Hal ini akan berguna untuk membangun komunikasi antara guru dengan siswa, sehingga guru dapat mengetahui apa yang menjadi kebutuhan siswa. Jika tidak adanya komunikasi antara siswa dengan guru, maka siswa akan merasa canggung dan guru tidak dapat mengetahui apa yang siswa inginkan dalam proses belajarnya. Adapun sebaiknya guru dapat menciptakan kesan awal yang baik karena hal ini akan mempengaruhi proses selanjutnya. Jika awalnya baik, menarik, maka proses pembelajaran akan lebih menggairahkan dan akan mendapatkan suasana belajar yang nyaman disana. Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat adalah salah satu cara memberikan kesan awal yang baik. Berkaitan dengan pembelajaran menyenangkan adalah menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman. Penciptaan lingkungan yang nyaman dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang rileks, yaitu dengan menciptakan lingkungan yang nyaman. Selajutnya, pemebelajaran yang menyenangkan juga diperlukan pemberian motivasi dari guru. Kebanyakan pendidik mengajar hanya untuk mengejar target tanpa memperdulikan pemahaman peserta didik. Padahal belajar adalah suatu bentuk aktivitas manusia yang memerlukan adanya motivasi untuk mencapai tujuan. Semakin tinggi motivasi yang didapat siswa maka semakin tinggi pula keberhasilan yang akan dicapai. Adanya dorongan dalam diri individu untuk belajar bukan hanya tumbuh dari dirinya secara langsung, tetapi bisa saja karena rangsangan dari luar, misalnya berupa stimulus model pembelajaran yang menarik memungkinkan respon yang baik dari diri peserta didik yang akan belajar. Respon yang baik tersebut, akan berubah menjadi sebuah motivasi yang tumbuh dalam dirinya, sehingga ia merasa terdorong untuk mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian dan antusias. Agar pembelajaran dapat menyenangkan dan efektif perlu melibatkan pembelajaran multi-inde , seperti yang dikatakan oleh Hernowo(2005), yaitu berkaitan dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Oleh karena itu, untuk mengakomodir semua siswa belajar dengan latar belakang yang berbeda tersebut guru dapat menggunakan metode yang bervariasi sehingga melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan. Pembelajaran juga dapat dikatakan menyenangkan jika guru dapat menjadikan materi yang diajarkan menjdi lebih menantang.
1)
Ya,dengan membuat pembelajaran menyenangkan akan menghasilkan pembelajaran yang baik, karena istilah pembelajaran mengacu pada dua aktivitas yaitu mengajar dan belajar. Aktivitas mengajar berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh guru dan aktivitas belajar berkaitan dengan siswa. Hal ini seperti yang diungkap oleh Munib Chatib bahwa pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Sementara Achjar Chalil mendefiniskan pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari kedua definisi tersebut dapat dipahami bahwa dalam pembelajaran memuat tiga unsur penting yaitu : 1. Proses yang direncanakan guru,
2. Sumber belajar, 3. dan siswa yang belajar. Maka dalam konteks pembelajaran menyenangkan, siswa lebih diarahkan untuk memiliki motivasi tinggi dalam belajar dengan menciptakan situasi yang menyenangkan dan mengembirakan. 2) Ya perlu. Karena membuat pembelajaran menyenangkan memiliki nilai positif yang tinggi,diantaranya adalah : 1. Dapat menjadikan siswa berprestasi lebih baik 2. Dapat menghilangkan beban psikologis siswa ,tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktifitas belajar-mengajar. 3. Membuat siswa mempelajari sesuatu yang menyenangkan sehingga membuatnya seolah tidak bekerja atau tidak membosankan. 4. Suasananya yang rileks, bebas dari tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar. 5. adanya keterlibatan penuh, perhatian peserta didik tercurah, lingkungan belajar yang menarik, bersemangat,perasaan gembira,dan konsentrasi tinggi. Point: Ya, guru sudah seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan,dengan beberapa point sebagai berikut ini :
3)
Menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat Menciptakan awal yang berkesan adalah penting karena akan mempengaruhi proses selanjutnya. Jika awalnya baik, menarik, dan memikat, maka proses pembelajaran akan lebih hidup dan menggairahkan Menciptakan suasana rileks Ciptakanlah lingkungan yang releks, yaitu dengan menciptakan lingkungan yang nyaman.Oleh karena itu aturlah posisi tempat duduk secara berkala sesuai keinginan siswa. Bisa memakai format U, lingkaran, Cevron, dan lain-lain. Selain itu, ciptakanlah suasana kelas dimana siswa tidak takut melakukan kesalahan. Memotivasi siswa Motivasi adalah sebuah konsep utama dalam banyak teori pembelajaran. Motivasi ini sangatlah dikaitkan dengan dorongan, perhatian, kecemasan, dan umpan balik/penguatan. Adanya dorongan dalam diri individu untuk belajar bukan hanya tumbuh dari dirinya secara langsung, tetapi bisa saja karena rangsangan dari luar, misalnya berupa stimulus model pembelajaran yang menarik memungkinkan respon yang baik dari diri peserta didik yang akan belajar. Respon yang baik tersebut, akan berubah menjadi sebuah motivasi yang tumbuh dalam dirinya, sehingga ia merasa terdorong untuk mengikuti proses pembelajaran dengan penuh perhatian dan antusias. Menggunakan ice breaking Dalam pelajaran terkadang kita melihat timbulnya suasana yang kurang mendukung hingga menyebabkan tidak tercapainya tujuan dari pembelajaran. Suasana yang dimaksud adalah kaku, dingin, atau beku sehingga pembelajaran saat itu menjadi kurang nyaman. Menggunakan metode yang variatif Individu adalah makhluk yang unik memiliki kecenderungan, kecerdasan, dan gaya belajar yang berbeda-beda. Paling tidak ada 4 gaya belajar siswa seperti yang diungkapkan Howard Gardner yaitu Auditory, Visual, Reading dan Kinesthetic. Counterpoint: Ya dengan bersenang senang dapat menggangu pembelajaran,sebab bersenangsenang berbeda dengan mwenyenangkan.Dimana kondisi bersenang-senang tersebut akan menimbulkan perilaku-perilaku yang negative atau perilaku yang menganggu kondisi pembelajaran tersebut. Selain hal itu, tujuan pembelajaran yang hendak dicapai tidak akan pernah tercapai bila pelaksannaannya seperti itu.
1. Iyah, menurut teori Ausebel pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang menyeangkan dan berarti, pembelajaran yang menyenangkan akan selalu diingat karna pembelajaran yang menyenangkan juga merangsang otak kanan aktif untuk mengingat pembelajaran yang baru saja disampaikan. Jadi kita sebagai seorang guru harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bervariasi. 2. Iyah, karna banyak Banyak faktor yang menyebabkan ketidakmampuan siswa dalam menyerap pelajaran yang diberikan guru diantaranya bermula dari proses pembelajaran yang tidak menarik dan membosankan. Sebagai akibatnya siswa menjadi malas dan tidak tertarik terhadap materi yang disampaikan. Oleh karena itu penting bagi guru untuk mengaplikasikan kegiatan pembelajaran yang menarik di kelas misalnya dengan cara menyapa siswa dengan ramah dan bersemangat, menciptakan suasana rileks, memotivasi siswa, dan menggunakan metode pembelajaran yang variatif. Key words : pembelajaran, menyenangkan Dan akan membuat prose pembelajaran pun berjalan dengan baik dan menyenagkan. 3. Point: Sebuah pernyataan yang patut menjadi renungan bagi para guru adalah apa yang diungkapkan oleh Andi Wira Gunawan dalam buku Genius Learning Strategy, bahwa sesungguhnya tidak ada mata pelajaran yang membosankan, yang ada adalah guru yang membosankan, suasana belajar yang membosankan. Hal ini terjadi karena proses belajar berlangsung secara monoton dan merupakan proses perulangan dari itu ke itu juga tiadakbervariasi. Proses belajar hanya merupakan proses penyampaian informasi satu arah, siswa terkesan pasif menerima materi pelajaran. Jadi seorang guru harus bisa membuat suasana menyenagkan dalam pembelajaran. Counterpoint: Ya, bersenang-senang yang berlebihan dapat menggangu proses belajar mengajar karna siswa tidak akan memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru tersebut. Guru dapat menggunakan metode ice breaking( Dalam pelajaran terkadang kita melihat timbulnya suasana yang kurang mendukung hingga menyebabkan tidak tercapainya tujuan dari pembelajaran. Suasana yang dimaksud adalah kaku, dingin, atau beku sehingga pembelajaran saat itu menjadi kurang nyaman.) untuk merilekskan otak atau tubuh siswa. Ice breaking sangat cocok untuk bersenang-senang dalam belajar.
3. Point: Ya, guru seharusnya membuat pembelajaran yang menyenangkan. Dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa akan lebih cepat memahami pelajaran. Jika pembelajaran itu tidak menyenangkan, siswa akan merasa bosan sehingga konsentrasi siswa terhadap pelajaran akan berkurang. Oleh karena itu guru harus membuat pembelajaran yang menyenangkan, karena dengan pembelajaran yang menyenangkan siswa akan lebih mudah berkonsentrasi dalam belajar. Selain itu pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa menjadi lebih aktif, sehingga stimulus yang diberikan guru akan direspon dengan baik oleh siswa. Counterpoint: Belum tentu, karena dengan dengan pembelajaran yang menyenangkan akan membuat situasi belajar menjadi lebih nyaman, sehingga tidak monoton saat belajar, karena kalau terlalu monoton siswa menjadi cepat bosan dalam belajar. Kalau belajar terlalu banyak bersenangsenang juga akan mengganggu pembelajaran, apalagi bersenang-senangnya diluar konteks pembelajaran. Yang ada siswa tidak fokus terhadap pelajaran, yang ada akan fokus terhadap kesenangan- kesenangan yang diberikan oleh guru, jadi terkesan menyepelekan pelajaran. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran boleh saja menyenangkan, tetapi tidak boleh berlebihan apalagi diluar konteks pembelajaran.
menyenangkan berarti ia mempunyai motivasi belajar dalam dirinya. Secara bawah sadar otak akan dengan senang hati mempersilakan informasi untuk masuk. Disini lah salah satu peran guru harus muncul yaitu motivator, dan salah satu cara memotivasi siswa adalah dengan membuat belajar yang menyenangkan. Siswa akan lebih termotivasi pada sesuatu yang menurutnya itu menyenangkan, dengan demikian efektivitas belajar akan berjalan dengan baik. 3. Point: Ya, guru harus membuat pembelajaran terasa menyenangkan karena itu akan memengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu konsep belajar yang menyenangkan yaitu PAIKEM. Istilah PAIKEM ini terdapat buku Rambu-Rambu Penyelenggaraan PLPG yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007. PAIKEM berarti Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dapat dilihat bahwa pemerintah juga sudah mewajibkan setiap guru harus membuat pembelajaran yang menyenangkan bagi seluruh siswanya. Karena belajar yang menyenangkan menghasilkan pola hubungan yang baik antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Jika siswa terlibat langsung sebagai subjek belajar, mereka selalu senang dalam belajar sehingga pembelajaran tidak terasa membosankan. (Zuroidah, 2005:36). Counterpoint: Pada dasarnya merasa senang dalam belajar tidak mengganggu pembelajaran, namun hal ini dapat menjadi pengganggu jika proses pembelajarannya tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa (Depdiknas, 2004:3, 3-8). Jadi, belajar selain menyenangkan juga harus efektif. Siswa tahu ia belajar untuk apa sehingga ia dapat memadukan konsep pembelajaran yang sedang dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari, bahkan dengan berbagai topik yang sedang berkembang di masyarakat.
contoh apabila pada awal pembelajaran seorang guru memasuki ruang belajar dengan wajah yang merenggut atau suram, proses pembelajaran dapat diperkirakan berlangsung dalam suasana yang menegangkan dan melelahkan. Siswa tidak berani bertanya apalagi mengemukakan suatu pendapat yang berbeda dengan sang guru. Suasana demokrasi akan lenyap. Selama pembelajaran berlangsung jiwa siswaa berada dalam ketidaknyamanan. Pembelajaran tidak menghasilkan apa-apa bagi siswa. Sebaliknya, ketika seorang guru memasuki ruang belajar dengan wajah ceria dan menampilkan seuntai senyuman, susasana pembelajaran akan sangat jauh berbeda disbanding suasana pertama. Rasa senang belajar akan tumbuh di diri siswa dan kedekatan guru dengan siswa mulai terbangun dan kaitan emosi terjalin. Jadi dapat dikatakan bahwa sebaiknya guru membuat pembelajaran terasa menyenangkan agar proses dan hasil pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Menurut pendapat saya, bersenang-senang dalam belajar boleh saja asalkan sesuai pada situasi kondisi yang ada dan tidak berlebihan. Bersenang-senang berarti dalam kondisi tidak fokus dan cenderung mengarah keada kemalasan, hal ini berbeda dengan berada di dalam kondisi yang menyenangkan. Menurut penerapan pendekatan teori quantum teaching yaitu strategi PAKEM, pembelajaran itu mencakup aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pembelajaran tidak akan efektif apabila dalam belajar terlalu banyak bersenang-senang karena pikiran siswa pada saat belajar tidak dalam keadaan yang.penuh dengan perhatian tinggi sehingga hasil belajar akan kurang maksimal. Jadi, bersenang-senang dalam belajar tidak masalah asalkan sesuai dengan porsi dan situasi.
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sebagaimana diamanatkan oleh pasal 19 ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, jelas, pertama-tama pembelajaran harus menarik. Point : Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan kondusif atau tidaknya suasana belajar. Kemudian bagaimana guru menguasai situasi belajar siswa. Guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran, namun yang lebih penting adalah mampu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa, serta guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan perbuatan siswa yang beraneka ragam. Counterpoint : Bersenang-senang dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman karena akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal.
untuk belajar. Anak-anak pada dasarnya belajar paling efektif pada saat mereka sedang bermain atau melakukan sesuatu yang mengasyikkan. Menurut penelitian, anak-anak menjadi berminat untuk belajar jika topik yang dibahas sedapat mungkin dihubungkan dengan pengalaman mereka dan disesuaikan dengan alam berpikir mereka. Yang dimaksudkan adalah bahwa pokok bahasannya dikaitkan dengan pengalaman siswa sehari-hari dan disesuaikan dengan dunia mereka dan bukan dunia guru sebagai orang dewasa. Apa lagi jika disesuaikan dengan kebiasaan mereka dalam belajar. Membuat pembelajaran menyenangkan akan membuat pembelajaran yang baik. Siswa akan lebih mudah mengingat pembelajaran yang menyenangkan karena otak kiri dan otak kanan berfungsi secara bersamaan sehingga memberikan dampak longterm memory. Membuat pembelajaran menyenangkan sangat diperlukan karena siswa secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya dengan suasana dan fasilitas belajar yang menyenangkan. Suasana belajar efektif akan dirasakan siswa ketika ia belajar dalam suasana menyenangkan atau mengasyikan. Guru memang tak harus selalu membuat suasana menyenangkan namun berilah kesan pertama bahwa guru ini adalah seseorang yang menyenangkan dan pelajaran yang diajarkan menyenangkan juga. Guru bisa memberikan jadwal kapan pembelajaran menyenangkan dilaksanakan dan pembelajaran biasa dilaksanakan. Jika pembelajaran selalu menyenangkan atau mengasyikan ini juga dapat membuat siswa terlena. Jadi, hal yang perlu diperhatikan untuk melaksanakan pembelajaran menyenangkan adalah dibuat jadwal atau waktu, diimbangi dengan latihan soal dan ujian, menerapkan sikap disiplin kepada siswa.
kesan suasana belajar yang membosankan tidak perlu ada lagi. Sebaliknya, suasana belajar akan terasa menyenangkan dan membuat siswa semangat dalam menerima semua pelajaran yang disampaikan di kelas. Pembelajaran yang menarik bukanlah sekadar menyenangkan yang tanpa target. Ada sesuatu yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru. Jadi, pembelajaran yang menarik haruslah memfasilitasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, dengan cara yang mudah, menarik, dan menyenangkan.Jangan sampai dalam proses pembelajaran yang menarik ini siswa hanya merasa senang namun tidak memperhatikan. Karena jika hal tersebut terjadi, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Oleh karena itu, sebelum membuat pembelajaran yang menyenangkan, perlu dibuat rancangan dari konsep kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya pembelajaran tetap berada pada koridornya, artinya, pembelajaran tetap dilakukan secara menyenangkan, tetapi tidak melebihi batas yang dapat mengganggu pembelajaran itu sendiri.
3. Point: Guru tidak hanya membuat pembelajaran yang menyenangkan namun juga harus menciptakan pembelajaran yang menarik, kreatif dan inovatif, sehingga dalam pembelajaran siswa menjadi lebih bermakna, belajar bermakna inilah yang kemudian dapat mudah diingat dan tahan lama karena pusat ingatan terdapat pada otak bagian kanan. Suatu pembelajaran yang berhasil ialah makakala murid menanti-nanti proses kejutan pembelajaran yang dilakukan gurunya. Counterpoint: Tidak sependapat ,belajar yang efektif ialah yang memberikan makna/kesan bagisiswa. Bersenang-senang tidaklah mengganggu pembelajaran selama konteks bersenang-senang merupakan bentuk dari metode pembelajaran yang membuat siswa menjadi lebih ceria dan bersemangat kembali dalam belajar.Contoh: ice breaking merupakan kegiatan cenderung mengarah kepada kata bersenangsenang, namun jika ice breaking ini dipergunakan untuk trik menyegarkan perhatian dan metode pembelajaran yang memberikan hikmah atau pelajaran maka ice breaking tidaklah dikatakan mengganggu pelajaran. Suatu kegiatan dikatakan mengganggu jika kegiatan tersebut dapat merusak jalannya pembelajaran.
secara optimal, dengan cara yang mudah, cepat, dan menyenangkan; dan, pendapat ini justru disampaikan oleh siswa. Adapun manfaat dari pembelajaran yang menyenangkan tersebut, karena dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan beban psikiologis siswa, tentunya akan mengefektifkan sekaligus mengefisienkan aktivitas belajar-mengajar di kelas. Kita menyadari bahwa pembelajaran yang efektif dan efisien membutuhkan kerja sama yang kompak antara guru dan siswa. Dalam proses pembelajaran itu harus terjadi interaksi yang intensif antarberbagai komponen sistem pembelajaran (guru, siswa, materi belajar, lingkungan). Proses pembelajaran yang menyenangkan ternyata juga dapat bermanfaat bagi kesehatan, karena situasi yang terbentuk selalu menyenangkan, hati gembira, nyaman dan pikiran tanpa beban, hal ini akan berpengaruh terhadap kesehatan jiwa dan psikis bagi guru dan anak didik. Lebih-lebih jika kita menginginkan proses pembelajaran yang standar, yaitu proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik sebagaimana diamanatkan oleh pasal 19 ayat (1) PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, jelas, pertama-tama pembelajaran harus menarik. Point : Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan kondusif atau tidaknya suasana belajar. Kemudian bagaimana guru menguasai situasi belajar siswa. Guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran, namun yang lebih penting adalah mampu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa, serta guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan perbuatan siswa yang beraneka ragam. Counterpoint : Bersenang-senang dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman karena akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal.
gembira maka motivasinya akan tinggi. Dengan adanya motivasi yang baik dan tinggi dalam belajar, maka akan menunjukkan hasilbelajar yang baik. 3. Point: Ya, guru seharusnyamembuat pembelajaran terasa menyenangkan. Dimana menyenangkan berasal dari kata senang yang artinya keadaan psikis seseorang tidak merasa susah dan kecewa. Sehingga ketika pembelajaran itu menyenangkan, siswa tidak akan merasa susah untuk belajar justru akan senang ketika sedang belajar. Selain itu, interaksi guru dengan murid penting karena ketika siswa tidakmenyukaiguru yang mengajarkanpelajaran x maka secara otomatis siswa itu tidak akan menyukai pelajaran x tersebut. Cara penyajian guru dalam proses pembelajaran juga berperan, karena guru yang memiliki metode pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan kondisi danmotivasibelajarsiswa. Counterpoint: Bersenang-senang dapat mempermudah dan mengganggu pembelajaran tergantung situasi dan kondisi yang diberikan guru. Maksud dari pembelajaran yang menyenangkan yaitu keadaan dalam proses pembelajaran dibuat agar siswa nyaman, gembira dan tidak jenuh saat proses tersebut tanpa mengabaikan ilmu yang ingin disampaikan. Tetapi guru yang terlalu berlebihan dalam memberikan pembelajaran yang menyenangkan akan mengganggu pembelajaran karena tidak fokus terhadap ilmu yang ingin disampaikan. Contohnya, seorang guru membuat permainan selama 1 pertemuan yang seharusnya diisi untuk materi berikutnya. Oleh karena itu, sebaiknya guru mempunyai strategi dalam menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan tanpa mengabaikan kurikulum yang ditentukan dengan cara menggabungkan metode-metode pembelajaran yang berbeda.
akan terasa lebih mudah. Dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode konvensional, pembelajaran menyenangkan lebih efektif. Suasana belajar yang nyaman memungkinkan siswa untuk memusatkan pikiran dan perhatian kepada apa yang sedang dipelajari. Sebaliknya, suasana belajar yang tidak nyaman dan membosankan akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu. Counterpoint: Tentu saja bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran. Walaupun pembelajaran akan lebih efektif jika pembelajaran itu menyenangkan atau dalam kata lain belajar sambil bersenangsenang lebih efektif, tetap saja ada batasan dimana bersenang-senang itu tidak melebihi batas. Mungkin pembelajaran yang menyenangkan tersebut tidak sesuai atau tidak berhubungan dengan materi atau tujuan pembelajaran dalam arti keluar dari konteks sehingga kegiatan bersenang-senang itu merusak nilai keefektifan pembelajaran tersebut. Atau bahkan dalam proses pembelajaran tersebut lebih banyak bersenang-senang untuk hal yang tidak penting daripada menghubungkan materi dengan cara yang menyenangkan.
Alasan kenapa belajar itu harus menyenangkan? Karena proses pembelajaran akan mudah diterima dan dipahami bila situasi hati kita senang. Perasaan senang tersebut menghasilkan rasa sayang, ini artinya bila anak didik sudah berhasil timbul rasa senangnya terhadap apa yang dipelajari, akan menumbuhkan rasa sayang terhadap pelajaran yang ia peroleh. Jika sudah sayang, mereka akan rela melakukan apapun demi menjalani yang mereka sayangi. Sehingga belajar bukan lagi aktivitas yang harus disuruh terlebih dahulu, tetapi timbul kesadaran dari dirinya sendiri, tanpa adanya paksaan dari faktor eksternal. Membuat siswa senang dalam belajar merupakan tugas wajib setiap guru. Hal ini bertujuan agar apa yang sudah disampaikan oleh guru tidak menjadi sia-sia saja, melainkan dapat terserap dan diaplikasikan oleh anak didiknya. Mengajarkan anak didik, dapat diibaratkan seperti mengisikan air ke botol tertutup. Guru perlu membuka tutup botol terlebih dahulu dengan cara menciptakan rangsangan untuk menggugah minat belajar anak didiknya. Jika tutup botol sudah terbuka, kita akan mudah untuk menuangkan isi kedalamnya dengan berbagai materi sesuai yang kita harapkan.
Point : Guru menjadi pihak yang paling bertanggung jawab dalam pengelolaan pembelajaran di ruang kelas. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan kondusif atau tidaknya suasana belajar. Kemudian bagaimana guru menguasai situasi belajar siswa. Guru tidak hanya perlu menguasai materi pelajaran, namun yang lebih penting adalah mampu menguasai dinamika kelas yang dihuni oleh berbagai sifat dan watak siswa, serta guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan. Jika guru tidak mampu menguasai dinamika kelas, suasana kelas akan gaduh dan ribut oleh sikap dan perbuatan siswa yang beraneka ragam. Counterpoint : Bersenang-senang dapat mengganggu pelajaran, jika suasana belajar tidak nyaman karena akan membuat kosentrasi belajar siswa terganggu. Jadi, suasana belajar yang kondusif akan tercipta apabila suasana di ruang kelas dan di lingkungan sekitarnya, mendukung terlaksananya proses belajar siswa. Proses belajar yang kondusif akan menghantarkan siswa pada hasil belajar yang optimal.
Point : Guru yang baik seharusnya membuat pembelajaran menjadi terasa menyenangkan. Kesenangan dalam proses pembelajaran bukan hanya dapat dilakukan dengan melakukan ice breaking ataupun game yag dapat memakan waktu. Menularkan sinyal positif pun dapat meenjadikan pembelajaran yang dilakukan terasa menyenaangkan. Selain itu, menggunaakaan mediaa yaang unik dan berbeda juga dapat dijadikan salah satu opsi untuk melakukan pembelajaran yang menyenangkan. Lalu, melakukan kegiatan secara langsung (praktek, bukan hanya teori) juga dapat dijadikan pembelajarann yang menyenangkan. Counterpoint : Bersenang-senang tidaklah mengganggu pembelajaran. Bahkan bersenang-senang dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan menarik. Bersenang-senang dapat dilakukan dengan cara apapun sehingga tidak menggganggu proses pembelajaran secara utuh. Siswa tetap dapat merasakan kesenangan walaupun materi terasa sulit bila hati siswa dan suasananya terasa menyenangkan.
perasaan menakutkan, merasa tidak berdaya, tidak bersemangat, malas/tidak berminat, jenuh/bosan, suasana pembelajaran monoton, pembelajaran tidak menarik siswa Jadi dengan pembelajaran yang menyenagkan dapat menghasilkan belajar yang bermakna (meaningfull learning). Dengan meaningfull learning materi akan lebih mudah diserap dan lebih bersifat long term memory. Pembelajaran yang menyenangkan akan menghasilkan pembelajaran yang baik.
Ketika banyak guru pemula ditanya tentang bagaimana memotivasi siswa mereka sering menyebutkan dengan membuat belajar menyenangkan , akan tetapi perlukah membuat pembelajaran yang menyenangkan Perlu, Karena Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pembelajaran efektif adalah apabila terciptanya suasana yang menimbulkan konsentrasi belajar siswa.dengan menimbulkan konsentrasi maeri akan lebih mudah untuk dipahami oleh siswa selain itu dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan juga dapat memotivasi siswa dalam belajar. Point :Guru seharusnya membuat pembelajaran terasa menyenangkan? Perlu, Karena Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pembelajaran efektif adalah apabila terciptanya suasana yang menimbulkan konsentrasi belajar siswa.dengan menimbulkan konsentrasi maeri akan lebih mudah untuk dipahami oleh siswa selain itu dengan adanya pembelajaran yang menyenangkan juga dapat memotivasi siswa dalam belajar. Counterpoint: bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran? Besenang-senang tidak selalu mengganggu pembelajaran, bersenang-senang diperlukan dalam pembelajaran karena dengan suasana yang senang siswa dapat menerima materi dengan baik, jadi materi yang disampaikan tidak monoton dan lebih menarik, namun adakalanya bersenang-senang dapat mengganggu pembelajaran jika bersenang-senang secara berlebihan karena dengan begitu siswa menjadi kurang focus terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran yang menyenangkan tidak diperlukan apabila materi yang disampaikan tidak sesuai dengan materi yang seharusnya