Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

CIRI-CIRI TEST DAN PENYUSUN TEST

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah

“Evaluasi Pembelajaran Biologi”

Dosen Pengampu: H. Nindia Yuli Wulandana, M. Pd

Disusun Oleh:

Lailatul Solihah 1801060017


Kelas: B

TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan makalah tentang “Ciri-ciri test dan penyusun test” dengan lancar.
Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, serta pengikut-pengikutnya, sampai hari penghabisan.

Makalah ini disusun untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi para


mahasiswa dan semoga bermanfaat bagi para pembaca pada umunya. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan
belum sempurna, baik dari segi materi yang dipaparkan maupun kesempurnaan
sistematik.

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen


pengampu H. Nindia Yuli Wulandana, M. Pd, atas segala bimbingan,ilmu,dan
nasehat yang telah memberi dukungan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Apabila terdapat kekurangan dan kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, saya berharap kepada para
pembaca agar memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun guna
memperbaiki makalah yang akan datang.

Metro, 12 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Model-model Evaluasi Pembelajaran........................... 2

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................12
B. Saran..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Didalam pendidikan terdapat bermacam-macam alat penilaian yang dapat
dipergunakan untuk menilai proses dan hasil pendidikan yang telah dilakukan
terhadap anak didik. Untuk melakukan evaluasi hasil mengajar dan belajar itu,
seorang guru dapat menggunakan dua macam tes, yaitu tes yang telah
distandarakan (standardized test) dan tes buatan guru sendiri (teacher-made
test). Dengan alat pengukur berupa tes tersebut, maka guru akan berhasil
mengetahui adanya perbedaan antar peserta didik.

Suatu tes dapat disebut valid jika tes tersebut benar-benar mampu menilai
apa yang harus dinilai. Tes tersebut, jika digunakan dapat mencapai sesuai
dengan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan kata lain, sebagai
alat evaluasi, tes tersebut  merupakan alat yang jitu dan cermat karena telah
mengalami try-out dan perbaikan-perbaikan sehingga akhirnya merupakan tes
standar. Suatu tes disebut andal (dapat dipercaya) jika tes tersebut menunjukan
ketelitian dalam pengukuran.

Salah satu alat penilaian kemapuan mengajar guru di sekolah adalah


kemampuan guru untuk melaksanakan evaluasi belajar siswa dalam PBM
yang dilaksanakan. Pada umumnya, evaluasi yang dilaksanakan berupa
evaluasi formatif, sumatif, dan remedial ( perbaikan). Dengan
mempertimbangakan prinsip dasar tes prestasi dan fungsinya dalam evaluasi
belajar siswa di sekolah maka jelas bahwa tes buatan guru yang digunakan
(formatif, sumatif, dan remedial/her) penting peranananya menentukan
prestasi siswa, keberhasialn PBM yang dikelola guru, program pengajran di
sekolah dan sekaligus menentukan mutu pendidikan. Karena itu, dalam
membuat dan mengembangkan tes, guru harus menyusunnya dengan baik.
Dengan demikian mempertimbangkan hal itu maka guru harus mengetahui
kriteia tes yang baik, pedoman pengembanhan tes, dan teknik pemberian skor.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ciri-ciri test?
2. Bagaimana penyusun test?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri test.
2. Untuk mengetahui penyusun test,

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri Test
Sebuah tes dikatakan baik jika memenuhi persyaratan:

1. Bersifat valid atau memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes
dikatakan valid bila tes  itu isinya dapat mengukur apa yang seharusnya di
ukur, artinya alat ukur yang digunakan tepat.

Ada 4 macam validitas:

a. Validitas Isi

Yaitu untuk mengetahui kajituan dari suatu instrumen ditinjau dari


segi isi instrumen tersebut yang dilakukan dengan jalan
membandingkan isi instrumen dengan komponen-komponen yang
harus diukur.

b. Validitas Susunan

Untuk mengetahui apakah suatu instrumen memenuhi syarat-syarat


validitas susunan atau tidak, maka harus membandingkan susunan
instrumen tersebut dengan syarat-syarat penyusunan instrumen yang
baik.

c. Validitas Bandingan

Kejituan suatu instrumen dilihat dari korelasinya terhadap keadaan


yang sebenarnya dari responden tersebut saat pengukuran dilakukan.

d. Validitas Ramalan

Kejituan dari suatu instrumen ditinjau dari kemampuan instrumen


tersebut meramalkan keadaan individu pada masa yang akan datang.

2. Bersifat reliable, atau memiliki reliabelitas yang baik. Konsep reliabilitas


mendasari kesalahan yang mungkin terjadi pada nilai tunggal tertentu
sebagai susunan dari kelompok itu mungkin berubah karenanya. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam reliabilitas adalah:
1. Sebelum mengadakan tes harus diperhatikan terlebih dahulu keadaan
fisik dan lingkungan di sekitar testi.

2
2. Jika korelasi mendekati satu atau kurang dari satu maka ketetapannya
reliable tapi kalau korelasi lebih dari satu maka tidak reliable
3. Praktis atau memiliki kepraktisan (Practibility).
Tes memiliki sifat kepraktisan artinya praktis dari segi
perencanaan, pelaksanaan tes dan memiliki nilai ekonomi tetapi harus
tetap mempertimbangkan kerahasiaan tes.
4. Objektivitas
Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam
melaksanakan tes tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi,
terutama sistem skoringnya.

B. Penyusun Test
Ada enam tahap dalam merencanakan dan menyusun tes agar
diperoleh tes yang baik,yaitu:

1. Pengembangan spesifikasi tes

Spesifikasi tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan keseluruhan


kualitas tes dan ciri-ciri yang harus dimiliki oleh tes yang akan
dikembangkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah :

a. Menentukan tujuan, tujuan pembelajaran yang baik hendaklah


berorientasi kepada peserta didik, bersifat menguraikan hasil
belajar, harus jelas dan dapat dimengerti, mengandung kata kerja
yang jelas (kata kerja operasional), serta dapat diamati dan dapat di
ukur.
b. Menyusun kisi-kisi soal, penyusunan kisi-kisi soal bertujuan untuk
merumuskan setepat mungkin ruang lingkup, tekanan dan bagian-
bagian tes sehingga perumusan tersebut dapat menjadi petunjuk
yang efektif bagi penyusun tes.
c. Memilih tipe soal, dalam memilih tipe soal perlu diperhatikan
kesesuaian antara tipe soal dengan materi, tujuan evaluasi, skoring,
pengelolaan hasil evaluasi, penyelenggaraan tes, serta ketersediaan
dana dan kepraktisan.
d. Merencanakan tingkat kesukaran soal, untuk soal objektif dapat
diketahui melalui uji coba atau dapat juga diperkirakan
berdasarkan berat ringannya beban penyeleaian soal tersebut.
e. Merencanakan banyak soal.
f. Merencanakan jadwal penerbitan soal

b.      Penulisan soal

3
c.       Penelaahan soal, yaitu menguji validitas soal yang bertujuan untuk
mencermati apakah butir-butir soal yang disusun sudah tepat untuk
mengukur tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan, ditinjau dari segi
isi/materi, kriteria dan psikologis.

d.      Pengujian butir-butir soal secara empiris, kegiatan ini sangat penting


jika soal yang dibuat akan dibakukan.

e.       Penganalisisan hasil uji coba.

f.       Pengadministrasian soal

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
B. Saran
Adapun saran saya selaku penulis makalah, terhadap permasalahan-
permasalahan dalam makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan
mengenai makalah ini dapat dipahami dengan baik oleh pembaca dan
memberikan wawasan bagi manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Amir Daien Indrakusuma. 1993. Evaluasi Pendidikan. Malang: Penerbit IKIP Malang.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan Ed. Revisi, Cet.                7. Jakarta:
Bumi Aksara.

Dewa Ketut Sukardi. 1997. Analisis Tes Psikologis. Jakarta: Rinneka Cipta.

4
Purwanto, Ngalim. 1984. Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.  Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

http://trenndeirasaid.blogspot.com/2012/05/makalah-masalah-tes-evaluasi.html, 21 Oktober
2012

Anda mungkin juga menyukai