Dosen pembimbing
Vaesol Wahyu El., M.Pd.I
Disusun Oleh :
Yuliana Eka Oktaviani
Holila
Bumi cempoko Sari. Jln Jember No. 40 Cluring Kec. Cluring Kab. Banyuwangi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiratt Allah Swt. atas limpahan rahmat,
taufik serta hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas yang berjudul
Sistem Pendidikan di Afrika Selatan guna memenuhi tugas mata kuliah
perbandingan pendidikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Tidak lupa kami mengucapkan
terimaksih kepada pihak terkait yang telah membantu kami menyelesaikan
makalah ini. Dan kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dari kami. Oleh
karena itu kami memohon kepada pembaca untuk mengkritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini. Terimakasih, semoga
makalah ini bermanfaat dan bisa memberikan dampak positiv bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................2
C. Tujuan penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
A. Kesimpulan.............................................................................................9
B. Saran........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Negara Afrika Selatan ?
C. Tujuan Penulis
1. Untuk Mengetahui Sejarah dari Afrika
2
BAB II
PEMBAHASAN
Afrika Selatan termasuk salah satu negara tertua di benua Afrika. Republik
Afrika Selatan atau Uni Afrika Selatan adalah sebuah negara di Afrika bagian
selatan. Afrika Selatan bertetangga dengan Namibia, Botswana dan Zimbabwe di
utara, Mozambik dan Swaziland di timur laut. Keseluruhan negara Lesotho
terletak di pedalaman Afrika Selatan.
Kata Afrika berasal dari bahasa Latin, Africa terra - "tanah Afri" (bentuk
jamak dari "Afer") - untuk menunjukkan bagian utara benua tersebut, saat ini
merupakan bagian dari Tunisia, tempat kedudukan provinsi Romawi untuk
Afrika. Asal kata Afer mungkin dari bahasa Fenisia, 'afar berarti debu; atau dari
suku Afridi, yang mendiami bagian utara benua dekat Kartago; atau dari bahasa
Yunani aphrike berarti tanpa dingin; atau dari bahasa Latin aprica berarti cerah.
Afrika Selatan terletak di 29 00' S. 24 00' T. Luas kawasannya adalah
1.219.912 km, dahulu negara ini terkenal dengan sebutan Tanjung Harapan
pertama kali ditemukan oleh pengembara Portugis yang bernama Vasco Da Gama
yang kemudian menjadi koloni Belanda sejak tahun 1652. Pada tahun 1961
setelah Pemilu khusus kaum kulit putih, Afrika Selatan dideklarasikan sebagai
sebuah Republik yang merdeka dari Inggris.
3
· Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Tengah atau Laut Mediterania dan
Benua Eropa.
· Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Merah dan Samudra Hindia.
· Sebelah Selatan dan Barat ber-batasan dengan Samudra Atlantik.
Saat ini penduduk Afrika mencapai lebih dari 861 juta jiwa dengan
populasi terbanyak adalah warga kulit hitam, sisanya adalah warga keturunan
Arab, Berber, Eropa, dan Asia. Sebagian besar penduduk kulit hitam tinggal di
bagian Selatan Gurun Sahara, sedangkan bagian Utaranya ditempati warga
keturunan Arab dan Berber.
Penduduk asli Afrika terdiri atas berbagai suku bangsa, yaitu suku bangsa
Pigmy di pedalaman Zaire; suku bangsa Bushman, Zhun, Hatentot di Gurun
Kalahari; serta suku bangsa Tuareg, Negroid, dan Sahrawi di Gurun Sahara.
Banyaknya suku tersebut membuat Afrika kaya akan etnik. Lebih dari 800 bahasa
digunakan di Afrika, namun bahasa Arab, Swahili, dan Hausa paling luas
penggunaannya. Adapun agama yang berkembang di Afrika adalah agama Islam,
Kristen dan berbagai aliran kepercayaan.
4
Asia, dan kulit putih hitam di luar Bantustan. Pengasingan ini telah menghasilkan
14 kementerian pendidikan yang berbeda di negara ini.
Penstrukturan sistem pendidikan selepas era-apartheid merupakan tantangan
yang besar bagi pemerintah negara ini. Pemerintah baru telah membentuk suatu
sistem pendidikan nasional tanpa diskriminasinkaum tetapi menggabungkan 14
kementerian pendidikan merupakan tugas yang sukar. Oleh karena itu pada
Februari 1996, Kementerian Pendidikan telah meluncurkan suatu kurikulum baru
yang dinamakan "Curriculum 2005". Kurikulum ini yang akan menggantikan
dasar pendidikan berdasarkan apartheid, akan memberi tumpuan kepada hasilnya
yaitu pelajar akan menjadi lebih proaktif dalam lingkungan di sekitarnya dan juga
di dalam masyarakat. Untuk mencapai obyektif ini, pada 1999 pemerintah telah
menyediakan 5,7 persen anggaran belanja untuk sektor pendidikan termasuk
membangun 2.000 sekolah-sekolah baru, 65.000 ruang kelas yang baru dan
beralatan lengkap 60.000 guru-guru yang terlatih dan 50juta buku teks yang
dicetak.
Pada 2004, Afrika Selatan mempunyai 366.000 guru dan hampir 28.000
sekolah-sekolah termasuk 390 sekolah khusus dan 1.000 sekolah swasta. Dari
jumlah ini, 6.000 adalah sekolah tinggi (tingkat 7 hingga tingkat 12) dan
selebihnya adalah sekolah dasar (tingkat 1 hingga tingkat 6).
Afrika Selatan juga mempunyai suatu sistem pendidikan tinggi yang maju,
yang juga dipisahkan mengikut ras sewaktu era apartheid. Pada 1995 terdapat
385.000 pelajar yang belajar di 21 universitas dan 190.000 pelajar di "technikon"
(Institut teknikal atau vokasional). Hampir 37 persen adalah dari golongan kulit
putih. Tetapi, sejak 1994, penyertaan pelajar kulit hitam di universitas-universitas
yang dikhususkan untuk pelajar kulit putih telah bertambah secara mendadak.
Biaya belajar di Afsel relatif mudah, terutama untuk kebutuhan pokok
karena semua sudah disubsidi oleh pemerintah. Biaya kuliah satu semester bagi
perguruan tinggi negeri sekitar 200-400 dolar AS, sedangkan untuk swasta 1.000-
2.500 dolar AS.
Biaya akomodasi pelajar sangat beragam, dari 100 - 1.000 dolar AS per
bulan. Untuk tarif 100-200 dolar AS per bulan sudah cukup memadai. Fasilitas
5
yang diperoleh antara lain satu kamar tidur dengan kamar mandi di dalam, juga
dapur.
Fasilitas pelajar juga sangat diutamakan. Bahkan, pelajar di sini banyak
mendapat kemudahan berupa pemotongan harga 20-70 persen untuk mengunjungi
tempat-tempat rekreasi seperti bioskop, museum, teater, perpustakaan, bahkan
untuk membeli buku dan peralatan belajar lainnya.
Sistem persekolahan di Afrika Selatan terdiri atas dua macam bentuk, yaitu :
1. Pendidikan melalui persekolah Formal (Education), pendidikan yang
pertama ini dilakukan melalui suatu lembaga persekolahan pada umumnya. Ada
yang didirikan oleh negara dan ada juga oleh Swasta.
2. Pendidikan melalui Pelatihan (Training), pendidikan ini dilakukan
melalui suatu lembaga bukan merupakan suatu lembaga persekolahan tapi melalui
suatu kegiatan pelatihan yang dilakukan seperti pendidikan Kejar Paket A di
Indonesia.
Kedua bentuk sistem persekolahan tersebut dijalankan dalam tiga tingkatan
yakni:
1. Pendidikan dan Pelatihan Umum/Dasar (General Education and
Training)
2. Pendidikan dan Pelatihan Lanjutan (Further Education and Training)
3. Pendidikan dan Pelatihan Tinggi (Higher Education and Training).
Dalam pengajaran pendidikan kewarganegaraan di persekolahan terdapat
tiga fase pengajaran yaitu:
1. Fase Dasar, diajarkan selama tiga tahun yang memiliki tiga aktivitas
kegiatan pembelajaran yaitu : Kemelekan; Kemampuan dan Keterampilam hidup
2. Fase Lanjutan, diajarkan selama tiga tahun yang berisikan materi
pendidikan Kewargaan sebagai bagian dari seni dan kebudayaan, Orientasi hidup,
dan Pendidikan Sosial.
3. Fase Senior untuk kelas tujuh sampai sembilan yang berisikan
Orientasi hidup, kemanusiaan dan ilmu pengetahuan sosial sebagai bagian utama
bagi pendidikan untuk demokrasi dan kewargaan. Dengan demikian Pendidikan
Kewarganegaraan secara kerangka Sistemik diajarkan dalam tingkatan fase-fase
6
dan hanya diberlakukan secara nasional pada tingkat pendidikan dasar saja
selanjutnya ditentukan oleh lembaga pendidikan yang bersangkutan.
7
e) Pembelajaran di indonesia ilmu pengetahuan sosial disampaikan
secara terinteraktif sehingga diharapkan dapat dapat membentuk
sikap warga yang baik memenuhi hak dan kewajiban dirinya sebagai
bagian dari masyarakat dunia yang selalu membutuhkan orang lain
dalam hidupnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, kami menyadari bahwa makalah yang
kami susun ini jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dan pembaca demi lebih baiknya penulisan makalah
yang selanjutnya. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Afrika-Selatan.html
http://www.Analisis-Kurikulum-diAfrika-Selatan-dan-Indonesia-Herawati-
Suryanegara.html
http://www.slideshare.net/FMeidina/sistem-pemerintahan-afrika-selatan
10