Psikologi Islam
Dosen Pembimbing
Disusun Oleh :
Kiswatun Nabila
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Islam. Dalam makalah ini yang
berjudul ” Kepribadian Dalam Perspektif Psikologi Islam’
Adapun makalah ilmiah ini kami berusaha semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat melancarkan pembuatan
makalah ini, untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih
kepada :
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kepribadian
Kepribadian atau personality berasal dari bahasa latin persona yang berarti
topeng. Menurut Allport Hurlock (1978), kepribadian merupakan susunan sistem
psikofisik yang dinamakan dalam diri individu yang unik dan mempengaruhi
penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian juga merupakan kualitas
prilaku individu yang tampak dalam melakukan penyesuaian diri terhadap
lingkungannya.1
1. Koentjaraningrat
Menurutnya kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal
dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku manusia.
2. Roucek dan Warren
3. Robbins (1993)
1
Yudrik Jahja,psikologi perkembangan,(Jakarta:Prenadamedia Group,2011) , hal 67.
2
Iraitha, “Kepribadian dan pengaruhnya” diakses dari http://Iraitha.bogspot.com, pada tanggal 2
Februari 2014.
3
Syamsu Yusuf dan A Juantika Nurihsan. Teori Kepribadian,( bandung:Remaja Rosdakarya, 2007),
hal 3.
2
2. Faktor Faktor Pembentuk Kepribadian
c. Faktor Prenatal
d. Faktor Geografis
3
tinggal di pegunungan. Misalnya orang orang pinggir pantai identik
berbicara dengan nada keras karena faktor suara ombak yang keras.
e. Faktor Kebudayaan
Yaitu faktor kepribadian yang dibentuk oleh kebudayan.
Perbedaan setiap kebudayaan membuat kebudayaan yang dimiliki
masing masing juga berbeda, sehingga perbedaan itu memberikan
ciri khas pada anggotanya. Karena manusia, alam, dan lingkungan
sosial termasuk kebudayaan yang saling mempengaruhi.
f. Faktor Pengalaman
Yaitu faktor yang berhubungan dengan pengalaman hidup.
Karena tiap jalan manusia berbeda-beda, maka pahit manisnya
kehidupan ini mempengaruhi kepribadian seseorang.4
4
Greatedu,”Faktor faktor pembentuk kepribadian”, diakses dari
http://greatedu.co.id/greatpedia/, pada tanggal 17 Desember 2018.
5
Abdul Mujib, Struktur kepribadian dalam psikologi islam,(Jakarta:Fakultas psikologi UIN Syarif
Hidayatullah,2006), hal 2
4
Jism adalah aspek diri manusia yang terdiri dari struktur organisme
pisik, organisme pisik manusia lebih sempurna disbanding dengan
organisme pisik lain. Pada aspek ini, proses penciptaan manusia memiliki
kesamaan dengan hewan ataupun tumbuhan, sebab semuanya termasuk dari
alam fisikal. Setiap alam biotik-lahiriyah memiliki unsur material yang
sama, yakni terbuat dari tanah, api, udara dan air. Sedangkan manusia
makhluk biotik yang unsur unsur pembentukan materialnya bersifat
porposional antara keempat unsur tersebut, sehingga manusia disebut
dengan makhluk yang terbaik penciptaanya.
b. Struktur Ruhaniyah
Keunikan esensial psikologi kepribadian islam dengan psikologi
kepribadian yang lain adalah masalah struktur ruh. Karena ruh adalah
seluruh bangunan kepribadian manusia dalam islam. Ruh merupakan
substansi psikologis manusia yang menjadi yang menjadi esensi
keberadaannya. Sebagai subtansi yang yang esensial ruh membutuhkan
jasad untuk aktualisasi diri.
Ruh merupakan sesuatu yang lembut dan halus yang dapat
mewujudkan kehidupan dan menggerakkan anggota tubuh.6, ruh memiliki
natur multi dimensi yang tidak dibatasi ruang dan waktu. Ruh dapat keluar
masuk tubuh manusia. Dia hidup melalui zatnya sendiri tidak butuh
makan, minum serta kebutuhan jasmaninya.
c. Struktur Nafsaniyah
6
Zakky Mubarak, Akal dan kalbu dalam pandangan Al-gazali,(Jakarta: PPS Uin syarif Hidayatullah,
2006), hal 88.
5
Nafs adalah potensi jasadi -ruhani manusia yang secara inhem telah
ada sejak manusia 4 bulan dalam kandungan. Semua potensi yang terdapat
pada daya ini bersifat potensial, tetapi dapat mengaktual jika manusia
mengupayakannya.
6
Dalam Al-qur’an kepribadian manusia menjadi tiga, yaitu orang
orang yang beriman, orang orang yang kafir,dan orang orang yang
munafik. Pertama orang beriman disifati dengan sifat terpuji seperti;
Beraqidah, beribadah, menjaga hubungan baik dengan keluarga dan
masyarakat, memiliki sifat sifat moral ( sabar, lapang dada, adil, menepati
janji dan sebagainya). Kedua, orang kafir dengan berbagai sifat yang
merupakan kebalikan dari orang beriman. Ketiga , orang munafik
sebagaimana disebutkan dalam Al-qur’an :’ Sesungguhnya orang orang
munafik itu ditempatkan pada tingkatan paling bawah dari neraka, dan
kamu sekali kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi merek.
(QS. Ani nisa’;145).8
BAB III
8
Zaenal Arifin, psikologi dan kepribadian manusia, ( Trenggalek; jurnal STIT Sunan Giri, 2016)
7
PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
8
Jahja, Yudrik,. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Pranadamedia Group
Zakky Mubarak, 2006. Akal dan kalbu dalam pandangan Al-gazali, Jakarta: PPS
Uin syarif Hidayatullah
9
10