Anda di halaman 1dari 18

Nama: Ahmad Mughni Azh Zhahir

Tema : Kepribadian Peserta Didik / Individu


BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Manusia adalah mahluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang. Sejak
ratusan tahun sebelum masehi manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik
objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun objek materiil yang
mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai kondisinya.
Sebagaimana manusia dikenal sebagai mahluk yang berfikir atau “Homo Sapiens”,
mahluk yang dapat dididik atau “Homo Educandum”, dan seterusnya.

Berbagai pandangan tersebut membuktikan bahwa manusia adalah makhluk yang


kompleks. Manusia sebagai pribadi yang utuh dalam kaitannya dengan kepentingan
pendidikan akan lebih ditekankan hakekat manusia sebagai kesatuan sifat makhluk
individu dan sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani dan sebagai makhluk Tuhan
dengan menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan kehidupannya di akhirat.
Manusia merupakan kesatuan psikofisis dan psikosomatis yang terus mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Untuk memberi gambaran bahwa makna
pertumbuhan dibedakan dari makna perkembangan, pertumbuhan digunakan untuk
menyatakan perubahan-perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis dan istilah
perkembangan digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek atau
rohani dan aspek sosial. Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik
bawaan (hereditas) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan.
Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih
bersifat tetap, sedangkan faktor karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis
lebih kepada faktor lingkungan.

Sehingga pada setiap individu mampu memahami perbedaan individual antara


satu dengan yang lain agar dapat memberikan stimulasi dan mengarahkan pembentukan
perilaku dari masing-masing individu dengan mengetahui ciri khusus, agar dapat
mengetahui perkembangan dan karakteristik setiap individu dengan tepat sebagai
seorang guru.

Kepribadian Individu 1
I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dari penyusunan makalah dengan judul “Karakteristik dan
Perbedaan Individu” ini dapat ditarik beberapa rumusan masalah yaitu:

1. Apa pengertian dari individu?


2. Bagaimanakah karakteristik individu?
3. Apa sajakah perbedaan yang ada pada individu?
4. Apa sajakah aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
individu?

I.3 Tujuan

Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui karakteristik dan perbedaan individu


mencakup ke dalam beberapa aspek, yaitu pengertian individu dan karakteristik
individu, perbedaan karakteristik individu serta aspek-aspek yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan individu.

Kepribadian Individu 2
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Individu

Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak
terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan
jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu
merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai
manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang
memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.

“Manusia” adalah makhluk yang dapat dipandang dari berbagai sudut pandang.
Sejak ratusan tahun sebelum Isa, manusia telah menjadi salah satu objek filsafat, baik
objek formal yang mempersoalkan hakikat manusia maupun objek materil yang
mempersoalkan manusia sebagai apa adanya manusia dan dengan berbagai kondisinya.
Sebagaimana dikenal adanya manusia sebagai makhluk yang berfikir atau “homo
spiens”, makhluk yang berbentuk atau “homo faber” makhluk yang dapat dididik atau
“homo educandum”, dan seterunya merupakan pandangan-pandangan tentang manusia
yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan untuk menetapkan cara
pendekatan yang ingin dilakukan tehadap manusia tersebut.

Berbagai pandangan itu membuktikan bahwa manusia adalah makhluk yang


kompleks. Kini bangsa Indonesia telah menganut suatu pandangan, bahwa manusia
yang dimaksud secara utuh adalah manusia sebagai pribadi yang mengejawantahankan
menunggalnya bebagai ciri atau karakter hakiki atau sifat kodrati manusia yang
seimbang dari berbagai segi, yaitu antara segi (i) individu dan sosial, (ii) jasmani dan
rohani, dan (iii) dunia dan akhirat. Keseimbangan hubungan tersebut mengambarkan
keselarasan hubungan antara manusia dengan dirinya, manusia dengan sesama manusia,
manusia dengan alam sekitar atau lingkungannya, dan manusia dengan Tuhan.

Uraian manusia dengan kedudukannya sebagai peserta didik, haruslah


menepatkan manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitannya dengan kepentingan
pendidikan, akan lebih ditekankan hakikat manusia kesatuan sifat makhluk individu dan
makhluk sosial, sebagai kesatuan jasmani dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan
dengan menempatkan hidupnya di dunia sebagai persiapan kehidupan diakhirat.

Kepribadian Individu 3
Sifat-sifat dan ciri-ciri tersebut merupakan hal yang secara mutlak di sandang oleh
manusia, sehingga setiap manusia pada dasarnya sebagai pribadi atau individu yang
utuh. Individu berarti: tidak dapat dibagi (individed), tidak dapat dipisahkan ;
keberadaannya sebagai makhluk yang pilah, tunggal dan khas. Seseorang berbeda
dengan orang lain kerena ciri-cirinya yang khusus itu (Webstar’s, :743). Menurut
kamus Echols & Shadaly, individu adalah kata benda dari individual yang berarati
orang, perorangan, oknum (Echols : 519).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat dibentuk suatu lingkungan untuk anak


yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi yang dimilkinya dan dapat
membawa perubahan-perubahan apa saja yang diinginkan dalam kebiasaan dan sikap-
sikapnya. Jadi anak dibantu oleh guru, orang tua, dan orang dewasa lainnya untuk
memanfaatkan kapasitas dan potensi yang dibawanya dalam mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang diinginkan.

Bukti telah jelas bahwa seorang anak tidak dilahirkan dengan dengan
perlengkapan yang sudah sempurna. Dengan sendirinya pola-pola berjalan, berbicara,
merasakan, bepikir, atau pembentukan pengalaman harus dipelajari. Barangkali tidak
ada minat yang bersifat alami, tetapi dorongan-dorongan potensi tertentu atau impul-
impul tertentu membentuk dasar-dasar dari minat apa saja yang dikembangkan anak
dilingkungan tempat ia tumbuh dan berkembang.

Sejak lahir, bahkan sejak di dalam kandungan ibunya, manusia merupakan


kesatuan psikopisitis atau psikosomatis yang terus mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan itu merupakan kodrat sifat kodrat
manusia yang harus mendapat perhatian seksama. Pertumbuhan digunakan untuk
menyatakan perubahan-perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis dan istilah
perkembangan digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek psikis
atau rohani dan aspek sosial.

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, manusia mempunyai kebutuhan-


kebutuhan. Pada awal kehidupannya bagi seorang bayi mementingkan kebutuhan
jasmaninya, ia belum peduli dengan apa yang terjadi di luar dirinya. Ia sudah merasa
senang apabila kebutuhan fisiknya, seperti : makan, minum, dan kehangantan tubuhnya
terpenuhi dalam pertumbuhan lebih luas. Kebutuhannya kian bertambah dan suatu saat

Kepribadian Individu 4
ia membutuhkan fungsi alat berkomunikasi (bahasa) semakin penting. Ia membutuhkan
teman, keamanan dan seterusnya. Semakin besar anak, maka kebutuhan nonfisiknya
semakin banyak. Sudah barang tentu setiap manusia akan berupaya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan, baik fisik maupun nonfisik. Apabila dicermati maka kebutuhan-
kebutuhan tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan
utama atau primer dan kebutuhan kedua atau sekunder. Dengan perkataan lain,
pertumbuhan fisik senantiasa diikuti perkembangan aspek kejiwaan atau psikisnya.

II.2 Karakteristik Individu


Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan
karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan
merupakan karakteristik keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut
faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Pada masa lalu ada keyakinan.
Kepribadian terbawa pembawaan (heredity) dan lingkungan ; merupakan dua faktor
yang tebentuk karena faktor tepisah, masing-masing mempengaruhi kepribadian dan
kemempuan individu bawaan dan lingkungan dengan caranya sendiri-sendiri. Namun
kemudian makin disadari bahwa apa yang dipikirkan dan di kerjakan seseorang, atau
apa yang dirasakan oleh seorang anak, remaja atau dewasa, merupakan hasil dari
perpaduan antara apa yang ada di antara faktor-faktor biologis yang diturunkan dan
pengaruh lingkungan.

Seorang anak mungkin memulai pendidikan formalnya di tingkat taman kanak-


kanak pada usia 4 atau 5 tahun. Pada awal ia memasuki sekolah mungkin tertunda
sampai ia berusia 5 atau 6 tahun. Tanpa memperdulikan berapa umur seorang anak,
karakteristik pribadi dan kebiasaan-kebiasaan yang dibawanya ke sekolah akhirnya
terbentuk oleh pengaruh penting terhadap keberhasilannya di sekolah dan masa
perkembangan hidupnya di kelak kemudian.

Nature dan Nurture merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan
karakteristik-karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosioanal pada setiap
tingkat perkembangan. Sejauh mana seseorang dilahirkan menjadi seseorang individu
seperti “dia” atau sejauh mana seseorang dipengaruhi subjek penilitian dan diskusi.
Karakteristik yang terkait dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih

Kepribadian Individu 5
bersifat tetap, sedang karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis lebih
banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu garis
keluarga ayah dan garis keluarga ibu. Sejak saat terjadinya perubahan atau konsepsi
kehidupan yang baru itu secara berkesinambungan dipengaruhi banyak dan bermacam-
macam faktor lingkungan yang merangsang. Masing-masing perangsangan tersebut,
baik terpisah atau terpadu dengan rangsangan lain, semuanya membantu
perkembangan-perkembangan potensi-potensi biologis demi terbentuknya tingkah laku
manusia yang dibawa sejak lahir. Hal itu akhirnya membentuk suaotu pola karakteristik
yang dapat mewujudkan seseorang sebagai individu yang berkarakteristik berbeda
dengan individu-individu lain.

Kepribadian dapat juga dilihat dari dolongan darah yang bisa mencerminkan
kepribadian seseorang
a. Golongan darah A
Biasanya orang yang bergolongan darah A ini berkepala dingin, serius,
sabar dan kalem. Orang yang bergolongan darah A ini mempunyai karakter yang tegas,
bisa di andalkan dan dipercaya namun keras kepala. Sebelum melakukan sesuatu
mereka memikirkannya terlebih dahulu. Dan merencanakan segala sesuatunya secara
matang. Meskipun sebenarnya mereka mempunya sisi yang lembek seperti gugup dan
lain sebagainya, mereka cenderung keras terhadap orang-orang yang tidak sependapat.
Makanya mereka cenderung berada di sekitar orang-orang yang bertemperamen sama.

b. Golongan darah B
Orang yang bergolongan darah B ini cenderung penasaran dan tertarik
terhadap segalanya. Mereka juga cenderung mempunyai terlalu banyak
kegemaran dan hobby. Dengan kata lain, mereka tidak bisa mengerjakan sesuatu secara
berbarengan. Mereka dari luar terlihat cemerlang, riang, bersemangat dan
antusias. Namun sebenarnya hal itu semua sama sekali berbeda dengan
yang ada didalam diri mereka. Mereka bisa dikatakan sebagai orang yang tidak ingin
bergaul dengan banyak orang.

Kepribadian Individu 6
c. Golongan darah O
Orang yang bergolongan darah O, mereka ini biasanya berperan dalam
menciptakan gairah untuk suatu grup. Dan berperan dalam menciptakan
suatu keharmonisan diantara para anggota grup tersebut. Figur mereka terlihat sebagai
orang yang menerima dan melaksakan sesuatu dengan tenang. Mereka pandai menutupi
sesuatu sehingga mereka kelihatan selalu riang, damai dan tidak punya masalah sama
sekali. Tapi kalau tidak tahan, mereka pasti akan mencari tempat atau orang untuk
curhat (tempat mengadu). Mereka biasanya pemurah (baik hati), senang berbuat
kebajikan. Mereka dermawan dan tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk orang
lain.Tapi mereka sebenarnya keras kepala juga, dan secara rahasia mem-punyai
pendapatnya sendiri tentang berbagai hal. Dilain pihak, mereka sangat fleksibel dan
sangat mudah menerima hal-hal yang baru. Mereka terlihat berkepala dingin dan
terpercaya tapi mereka sering tergelincir dan membuat kesalahan yang besar karena
kurang berhati-hati. Tapi hal itu yang menyebabkan orang yang bergolongan darah O
ini di cintai.

d. Golongan darah AB
Orang yang bergolongan darah AB ini mempunyai perasaan yang sensitif,
lembut. Mereka penuh perhatian dengan perasaan orang lain dan selalu menghadapi
orang lain dengan kepedulian serta kehati-hatian. Disamping itu mereka keras dengan
diri mereka sendiri juga dengan orang-orang yang dekat dengannya. Mereka jadi
cenderung kelihatan mempunyai dua kepribadian. Mereka sering menjadi orang yang
sentimen dan memikirkan sesuatu terlalu dalam. Mereka mempunyai banyak teman,
tapi mereka membutuhkan waktu untuk menyendiri untuk memikirkan persoalan-
persoalan mereka.

Kepribadian Individu 7
Dalam dunia psikologi, dikenal yang namanya 4 tipe kepribadian:
Sanguinis, Melankolis, Koleris dan Plegmatis, atau ada juga yang langsung
mengkategorikannya sesuai demgan sifat dominan masing-masing tipe, yaitu: Sanguinis
Populer, Melankolis Sempurna, Koleris Kuat dan Plegmatis Damai.
a. Sanguinis yang Populer
Kelebihan :
 Suka bicara
 Ceria dan penuh rasa ingin tahu
 Berhati tulus dan kekanak-kanakan
 Menyenangkan dan dicemburui orang lain
 Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)

Kelemahan :
 Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
 Susah untuk diam
 Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
 Mempunyai ingatan yang lemah
 Susah datang tepat waktu

b. Melakonis yang Sempurna


Kelebihan :
 Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
 Berteman dengan hati-hati.
 Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
 Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
 Sangat memperhatikan orang lain

Kelemahan :
 Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (sering murung dan tertekan)
 Mengingat yang negatif dan pendendam
 Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
 Sulit bersosialisasi
 Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik yang menentang dirinya

Kepribadian Individu 8
c. Koleris yang Kuat
Kelebihan :
 Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
 Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/target
 Berani menghadapi tantangan dan masalah serta mencari pemecahan praktis dan
bergerak cepat

 Tidak begitu perlu teman


 Unggul dalam keadaan darurat

Kelmahan :
 Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis) dan senang memerintah
 Menyukai kontroversi dan pertengkaran
 Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
 Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
 Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf

d. Plegmatis yang Damai


Kelebihan :
 Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
 Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
 Penengah masalah yg baik
 Rasa humor yang tajam
 Mudah diajak rukun dan damai

Kelemahan :
 Menghindari konflik dan tanggung jawab
 Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
 Terlalu pemalu dan pendiam
 Humor kering dan mengejek
 Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat

Kepribadian Individu 9
II.3 Perbedaan Individu
Dalam aspek perkembangan individu, dikenal ada dua fakta yang menonjol, yaitu:
(i) semua diri manusia mempunyai unsur-unsur kesamaan didalam pola
perkembangannya.
(ii) di dalam pola yang bersifat umum dari apa yang membentuk warisan manusia
secara biologis dan sosial tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Perbedaan-perbedaan tersebut secara keseluruhan lebih banyak bersifat kuantitatif
dan bukan kualitatif.

Beberapa segi perbedaan individual yang perlu mendapat perhatian ialah perbedaan dalam
kecerdasan, kecakapan, hasil belajar, bakat, sikap, kebiasaan, pengetahuan, kepribadian, cita-
cita, kebutuhan, minat, pola-pola dan tempo perkembangan, dan latar belakang lingkungan.

Makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menurut Lindgren (1980) menyangkut variasi
yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis. Adapun bidang-bidang dari
perbedaannya yakni:

a. Perbedaan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan
atau penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui,
dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan
secara sistematik untuk menjadi miliknya.

b. Perbedaan Kecakapan Bahasa


Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam
kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan
berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam
bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis.
Kemampuan berbaha sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan
serta faktor fisik (organ bicara).

Kepribadian Individu 10
c. Perbedaan Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk
melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk
melakukan kegiatan.

d. Perbedaan Bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut
akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara
tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi
kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang
menyentuhnya.
e. Perbedaan Kesiapan Belajar
Perbedaan latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat
penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama
tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar
yang lebih luas.

f. Perbedaan Tingkat Pencapaian


Salah satu bentuk nyata untuk melihat perbedaan anak adalah dengan memeriksa hasil
pencapaian dalam tes matematika standar. Tingkat pencapaian anak merupakan suatu
fungsi yang menunjukkan nilai belajar anak. Murid dalam posisi puncak di suatu
kelompok biasanya mampu belajar matematika dengan cepat, sementara murid dengan
posisi terendah di dalam kelas biasanya merupakan pebelajar yang lambat. Pada posisi
tengah-tengah, sekitar 50 persen diantaranya memiliki kemampuan yang merata dalam
pencapaian matematika.

Kepribadian Individu 11
II.4 Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
Makna pertumbuhan sering diartikan sama dengan perkembangan, sehingga kedua
istilah itu penggunaannya sering kali dipertukarkan untuk makna yang sama. Istilah
pertumbuhan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan perubahan- perubahan
ukuran fisik yang secara kuantutatif semakin besar dan atau panjang, sedangkan istilah
perkembangan diberi makna dan digunakan untuk menyatakan terjadinya perubahan-
perubahan aspek psikologis dan aspek sosial. Setiap individu pada hakikatnya akan
mengalami pertumbuhan fisik dan perkambangan nonfisik yang meliputi aspek-aspek
intelek, emosi, social, bahasa, bakat khusus, nilai dan moral, serta sikap.

Berikut ini diuraikan pokok-pokok pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspek


tersebut :

1.) Pertumbuhan Fisik


Pertumbuhan fisik adalah perubahan fisik dari kecil atau pendek menjadi besar
dan panjang yang prosesnya terjadi sejak sebelum lahir hingga dewasa. Berikut
masa-masa pada pertumbuhan fisik.

 Pertumbuhan sebelum lahir


Pertumbuhan sebelum lahir dimulai ketika proses pembuahan (pertemuan sel
telur dan sperma) yang membentuk suatu sel kehidupan yaitu embrio. Embrio
yang berumur satu bulan berukuran sekitar setengah sentimeter, kemudian
pada umur dua bulan membesar menjadi dua setengah sentimeter (disebut
janin). Kemudian umur tiga bulan janin sudah membentuk bayi dalam ukuran
kecil. Masa ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan manusia
yang sangat kompleks, karena merupakan awal terbentuknya organ-organ
tubuh dan tersusunnya jaringan syaraf membentuk system yang lengkap. Masa
ini berakhir setelah kelahiran.

Kepribadian Individu 12
 Pertumbuhan setelah lahir
Pertumbuhan ini merupakan kelanjutan dari pertumbuhan sebelum lahir.
Dalam tahun pertama pertumbuhannya, ukuran panjang badan bertambah
sekitar sepertiga dari panjang badan dan beratnya akan bertambah menjadi
tiga kalinya. Pertumbuhan fisik yang paling cepat adalah ketika usia 8 sampai
15 tahun yang biasanya disebut ledakan pertumbuhan pubertas. Selanjutnya
akan memasuki periode tenang sampai tahap dewasa lalu tua. Tinggi badan
manusia akan tetap, namun berat badan bisa berubah-ubah.

2.) Perkembangan Intelektual


Intelektual atau pola pikir seseorang berkembang sejalan dengan
pertumbuhan syaraf otaknya. Karena berpikir pada dasarnya menunjukkan fungsi
otak, maka kemampuan intelektual dipengaruhi oleh kematangan syaraf otak yang
mampu menunjukkan fungsinya secara baik. Perkembangan intelektual diawali
dengan kemampuan mengenal dunia luar. Awalnya respon terhadap rangsangan dari
luar merupakan aktivitas reflektif, seiring dengan bertambahnya usia aktivitas
tersebut berkurangterhadap setiap rangsangan dari luar dan selanjutnya mulai
terkoordinasikan. Perkembangan berikutnya ditunjukkan pada perilakunya, yaitu
tindakan memilih dan menolak sesuatu (proses analisis, evaluasi, membuat
kesimpulan dan diakhiri dengan pembuatan keputusan.

 Menurut Piaget (Fatimah, 2006: 24) perkembangan kognitif seseorang mengikuti


tahapan berikut ini : Masa sensorik motorik (0,0-2,5 tahun)
Masa ini adalah masa ketika bayi menggunakan system penginderaan dan
aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya. Ia memberikan reaksi
motorik terhadap rangsangan yang diterimanya dalam bentuk refleks, seperti
refleks mencari putting susu ibu, refleks menangis, refleks kaget, dan lain-
lain. Refleks-refleks ini kemudian berkembang menjadi gerakan-gerakan
yang lebih canggih, misalnya berjalan.

Kepribadian Individu 13
 Masa pra-operasional (2,0-7,0 tahun)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak dalam menggunakan simbol yang
mewakili suatu konsep. Kemampuan simbolik ini memungkinkan seorang
anak melakukan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan hal-hal yang telah
dilihatnya. Misalnya, seorang anak yang pernah melihat dokter sedang praktik,
ia akan bermain dokter-dokteran.

 Masa konkreto pra-rasional (7,0-11,0 tahun)


Pada tahap ini, anak sudah dapat melakukan berbagai tugas yang konkret. Ia
mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi
(mengenali sesuatu), negasi (mengingkari sesuatu), dan reprokasi (mencari
hubungan timbal-balik antara beberapa hal).

 Masa operasional (11,0-dewasa)


Pada usia remaja dan seterusnya, seseorang akan mampu berpikir abstrak dan
hipotesis. Pada tahap ini, ia mampu memperkirakan hal-hal yang mungkin
terjadi. Ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan. Misalnya
mainan A lebih mahal daripada mainan B dan mainan C lebih murah daripada
mainan B, maka ia dapat menyimpulkan mainan yang paling mahal dan yang
paling murah.

Kepribadian Individu 14
3.) Bakat Khusus
Bakat adalah kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu yang
memerlukan rangsangan atau latihan agar berkembang dengan baik. Seseorang yang
memiliki bakat akan mudah diamati karena kemampuan yang dimilikinya
berkembang dengan pesat. Sedangkan menurut Guilford, bakat mencakup tiga

dimensi, yaitu dimensi perseptual, dimensi psikomotor, dan dimensi intelektual.


Ketiga dimensi tersebut mengilustrasikan bahwa bakat mencakup kemampuan
dalam penginderaan, ketepatan dan kecakapan menangkap makna, kecepatan dan
ketepatan bertindak, serta kemampuan berfikir intelegen. Atas dasar bakat yang
dimilikinya seorang individu akan mampu menunjukkan kelebihan dalam bertindak
dan menguasai serta memecahkan masalah dibandingkan dengan orang lain. Bakat
khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti bidang seni,
olahraga, atau keterampilan.

4.) Sosial
Manusia adalah makluk social. Manusia tidak mampu hidup seorang diri tanpa
bantuan orang lain. Sejak lahir manusia yang belum mengenal orang-orang di
sekitarnya, berangsur- angsur mulai berkembang untuk mengenal dunia luar,
meresponnya dan akhirnya saling kenal mengenal saling membantu satu sama lain.

5.) Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang bias berupa tanda, gerak, suarayang
berguna untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Kemampuan berbahasa
seseorang mulai ada dan berkembang sejak ia dilahirkan. Kemampuan itu mulai
tampak dengan adanya ungkapan-ungkapan sederhana yang berupa tangisan yang
menggambarkan rasa sedih dan kecewa, sennyum sebagai ungkapan rasa senang dan
ekspresi-ekspresi lainnya yang terlihat pada masa bayi. Kemampuan berbahasa itu
berangsur-angsur mulai berkembang seiring dengan bertambahnya usia hingga
ungkapan itu dapat dimengerti dan bias berkomunikasi dengan orang lain.

Kepribadian Individu 15
6.) Sikap, nilai dan moral
Dalam perjalanan hidup seorang manusia, pembelajaran terhadap nilai, moral,
dan sikap tidak serta merta muncul sejak lahir. Hal itu disebabkan karena pada masa
itu belum ada kemampuan untuk berinteraksi dan mengenal dunia luar. Seiring
dengan perkembangan usia, mereka mulai berinteraksi dengan dunia luar. Dalm hal
ini khususnya orang tua yang memegang peranan penting dalam upaya penanaman
nilai, sikap dan moral pada diri anak. Walaupun pada masa ini upaya

ini masih berupa paksaan saja, dalam artian anak masih belum mengerti akan
maknanya, anak lama klelamaan akan terbiasa dan pada akhirnya dapat terbawa
dalam jiwa mereka saat mereka dewasa kelak.

Kepribadian Individu 16
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Manusia merupakan kesatuan dari makhluk individu dan sosial, kesatuan jasmani
dan rohani, dan sebagai makhluk Tuhan. Artinya manusia merupakan kesatuan individu
yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

Setiap individu memiliki karakteristik bawaan (heredity) dan lingkungan


(environment). Karakteristik bawaan merupakan karakter keturunan yang dibawa sejak
lahir baik yang berkaitan dengan faktor biologis maupun sosial psikologis.
Kepribadian, perilaku, apa yang diperbuat, dipikirkan, dan dirasakan oleh seseorang
(individu) merupakan hasil dari perpaduan antara faktor biologis sebagaimana unsur
bawaan dan pengaruh lingkungan.
Pembahasan tentang aspek-aspek perkembangan individu dikenali ada dua hal
yang menonjol, yaitu : umumnya manusia mempunyai unsur kesamaan dalam pola
perkembangannya dan pola yang bersifat umum itu manusia cenderung berbeda fisik dan
nonfisik. Disini dibahas perbedaan individu dalam hal perbedaan kognitif, perbedan
dalam kecakapan bahasa, perbedaan dalam kecakapan motorik, perbedaan dalan latar
belakang, perbedaan dalam bakat, dan perbedaan dalam kesiapan belajar.
Aspek yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu adalah
pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual, bakat khusus, sosial, bahasa, sikap, nilai
dan moral.

III.2 Saran
 Sebaiknya konsep yang telah diketahui oleh seorang calon tenaga pengajar
(pendidik) dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya.

Kepribadian Individu 17
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Sunarto dan Dra. Ny. B. Agung Hartono. 2008. Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Rineka Cipta.

Daruma, A. Razak, dkk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Makassar: FIP-UNM.

http://vierandah.blogspot.com/2012/03/makalah.html
Usman, M.U, 2003, Menjadi Guru Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya).

Sudirman, 1991, Ilmu Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya).

Kepribadian Individu 18

Anda mungkin juga menyukai