Anda di halaman 1dari 7

HAKIKAT ILMU PENDIDIKAN

A. Pengertian Hakikat Manusia

Manusia adalah mahluk hidup yang dapat mengeluarkan pertanyaan, manusia


mempunyai hasrat untuk untuk mengetahui segala sesuatu. Sebagaimana kita maklumi,
bukankah anak kecil saja selalu bertanya tentang berbagai hal yang menarik perhatiannya,
atas dasar hasrat ingin tahunya. Manusia tidak hanya bertanya tentang berbagai hal yang ada
diluar dirinya, tetapi juga bertanya tentang dirinya sendiri. Dalam rentang ruang dan waktu
manusia telah dan selalu beruapaya mengetahui dirinya sendiri, manusia mempelajari melalui
berbagai pendekatan (commonsense, ilmiah, filosofis dan religi) dan atau melalui berbagai
sudut pandang (biologi, sosiologi, antropologi, psikologi, politik). Sebab itu, manusia dapat
menemukan berbagai ragam pengetahuan dengan karakteristiknya masing-masing tentang
kemanusiannya.

Dalam kehidupan yang rill manusia menunjukkan keragaman dalam berbagai hal,
baik tampilan fisiknya, strata sosialnya, kebiasaannya. Bahkan sebagaimana dikemukakan di
atas, pengetahuan tentang manusia pun bersifat ragam sesuai dengan pendekatan dan sudut
pandang dalam melakukan studinya. Namun demikian, di balik keragaman manusia, terdapat
satu yang menunjukkan kesamaan diantara semua manusia, yaitu bahwa semua manusia
adalah MANUSIA. Sepintas pernyataan ini terlihat sederhana, tetapi sesungguhnya sangat
prinsip dan mendasar sekali. Alasannya bukanlah karena manusia semua adalah sama sebagai
manusia. Berbagai kesamaan yang menjadi karakteristik esensial setiap manusia ini disebut
pula sebagai hakikat manusia, sebab dengan karakteristik esensialnya itulah manusia
mempunyai martabat khusus sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya. Contohnya
manusia adalah animal rasional, animal symbolicum, homo faber, animal educandum, homo
sapiens, homo socius dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian hakikat manusia


adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dengan makna
eksistensinya manusia di dunia. Dengan kata lain, pengertian hakikat manusia adalah
seperangkat gagasan tentang sesuatu yang olehnya manusia menjadi apa yang terwujud
maupun terlihat yang memiliki karakteristik yang khas.
B. Aspek-Aspek Hakikat Manusia
1. Manusia sebagai mahluk Tuhan
Manusia adalah subyek yang memiliki kesadaran dan penyadaran diri. Karena itu,
manusia adalah subyek yang menyadari keberadaannya, ia mampu membedakan dirinya
dengan segala sesuatu yang ada diluar dirinya; selin itu manusia bukan saja mampu
berpikir tentang dirinya dan alam sekitarnya, tetapi sekaligus sadar tentang
pemikirannya. Namun, sekalipun manusia menyadari perbedaannya dengan alam bahwa
dalam konteks keseluruhan alam semesta manusia merupakan bagian daripadanya. Sebab
itu, mempertanyakan asal usul alam semesta dimana manusia berada, manusia pun
mempertanyakan asal usul keberadaan dirinya sendiri.
Kita memang tidak dapat memungkiri tentang adanya proses evolusi di alam semesta
termasuk pada diri manusia, namun atas dasar keyakinan agama tentu saja kita tidak
dapat menerima pandangan yang menyatakan keberadaan manusia di alam semesta
semata-mata sebagai hasil evolusi dari alam itu sendiri tanpa sang Pencipta. Oleh karena
manusia berdudukan sebagai mahluk Tuhan YME maka dalam pengalaman hidupnya
terlihat bahkan dapat kita alami sendiri adanya kenyataan kemahlukan/kemanusiannya
yang diberikan oleh sang Pencipta.
2. Manusia sebagai satu kesatuan Jasmani dan Rohani
Masalah lain yang dipertanyakan manusia, khususnya oleh para filsuf yakni
berkenaan dengan struktur metafisik manusia. Aspek apakah yang esensial pada diri
manusia itu, badannya ataukah jiwa/rohaninya? Jasmani dan rohani pada manusia tidak
dapat terpisahkan, jika jasmani dan rohani pada manusia terpisahkan tidak memiliki
makna lagi dalam kehidupannya.
3. Manusia sebagai mahluk individu
Manusia yang satu mempunyai perbedaan dengan manusia yang lain, begitu juga anak
kembar identik dilahirkan dengan perbedaan baik fisik maupun psikhis. Manusia sebagai
mahluk individu mempunyai keunikan, manusia sebagai mahluk individu memiliki
dunianya sendiri yang disebut pribadi.
4. Manusia sebagai mahluk social
Manusia sebagai mahluk hidup tidak dapat menjalani kehidupan sendiri. Manusia
sebagai mahluk social ditandai dengan manusia butuh untuk berinteraksi. Manusia
membutuhkan bantuan manusia lain dalam kehidupannya.
5. Manusia sebagai mahluk berbudaya
Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan, hidup
berbudaya dan membudaya. Kebudayaan bukan sesuatu yang ada diluar manusia, bahkan
hakikatnya meliputi perbuatan manusia itu sendiri. Berbicara tentang kebudayaan adalah
berbicara tentang manusia itu sendiri.
6. Manusia sebagai Mahluk susila
Manusia sadar akan diri dan lingkungannya, mempunyai potensi dan kemampuan
untuk berpikir, berkehendak bebas, bertanggung jawab serta punya potensi untuk berbuat
baik. Karena itulah, eksistensi manusia memiliki aspek kesusilaan. Misalnya dalam
berpikir manusia terikat satu aturan tatanan kehidupan yang bersifat normative
contohnya jika kita meminjam barang orang lain kita mempunyai kewajiban untuk
menjaga dan mengembalikan barang tersebut.
7. Manusia sebagai mahluk beragam
Aspek keberagamaan merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi manusia
yang terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran suatu agama
yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Keberagamaan menyiratkan adanya
pengakuan dan pelaksanaan yang sungguh atas suatu agama, ada pun yang dimaksud
dengan agama, adapun yang dimaksud dengan agama adalah tata keimanan atau
keyakinan atas adanya sesuatu yang mutlak di luar diri manusia, dengan taat peribadatan
sebagai implementasi keimanan dengan kemutlakan dan bersifat sangat normative.

C. Hubungan Hakikat Manusia dengan Pendidikan

Manusia sebagai mahluk yang dinamis terus berkembang kearah kemajuan yang bersifat
positif memerlukan alat untuk menopang perkembangannya yaitu pendidikan. Manusia
sebagai mahluk hidup yang sempurna diandingkan mahluk hidup lainnya memiliki kelebihan
yaitu berpikir, memiliki cipta rasa dan karsa. Jika eksistensi manusia ingin terus dimunculkan
dan dikembangkan maka manusia harus memanusiakan dirinya sendiri melalui pengalaman-
pengalaman yang di dapat dan dicari dengan alat pendukungnya yaitu pendidikan. Pendidikan
akan membesarkan manusia dari segala aspek dan potensi yang dimiliki, manusia akan
mengalami proses pendidikan sepanjang kehidupannya.
D. Pendidikan, Martabat dan Hak Asasi manusia

Pendidikan dapat kita definisikan sebagai humanisasi atau upaya memanusiakan


manusia, yaitu suatu upaya membantu manusia untuk dapat bereksistensi sesuai dengan
martabatnya sebagai manusia. Sebab manusia menjadi manusia sebenarnya jika ia mampu
merealisasikan hakikatnya secara total, maka pendidikan hendaknya merupakan upaya yang
dilaksanakan secara sadar dengan bertitik tolak pada asumsi tentang hakikat manusia.

Hidup bagi manusia bukan sekedar hidup sebagaimana mahluk hidup lainnya. Hak hidup
bagi manusia mengimplikasikan hak untuk mendapatkan pendidikan. Hak inilah yang
diperjuangkan berbagai hak asaasi manusia.
KESIMPULAN :

HAKIKAT MANUSIA

Melihat manusia dari sudut pandang sebagai makhluk sosial, manusia bukan hanya
membutuhkan orang lain melainkan juga mempunyai hasrat untuk mengetahui segala sesuatu
yang biasanya disalurkan melalui sebuah pertanyaan. Manusia berupaya untuk mengetahui
dirinya sendiri melalui berbagai pendekatan (commonsense, ilmiah, filosofis dan religi) dan
atau melalui berbagai sudut pandang (biologi, sosiologi, antropologi, psikologi, politik)
sehingga mereka dapat mengetahui karakteristik dari dirinya masing-masing.

Walaupun manusia itu memiliki keberagaman seperti tampilan fisiknya dan


kebiasaannya, pada intinya semua manusia adalah manusia, yang dimaksudkan sejatinya
tetap ada kesamaan yang menjadi karakteristikesensial pada diri manusia sebagai hakikat dari
manusia itu sendiri. Dengan karakteristik esensial, manusia dapat mempunyai martabat
khusus sebagai manusia yang berbeda dari manusia lainnya. Contohnya manusia adalah
animal rasional, animal symbolicum, homo faber, animal educandum, homo sapiens, homo
socius dan sebagainya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian hakikat manusia


adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar tentang manusia dengan makna
eksistensinya (suatu cap bagi keberadaan manusia dan hanya manusia yang memiliki
keberadaan) manusia di dunia. Manusia berada berarti memiliki kesadaran, manusia harus
berbuat, membuat, merencanakan, mengolah, menjadi dirinya sendiri. Dengan kata lain,
pengertian hakikat manusia adalah seperangkat gagasan tentang sesuatu yang olehnya
manusia menjadi apa yang terwujud maupun terlihat yang memiliki karakteristik yang khas.
ASPEK HAKIKAT MANUSIA

 Manusia Sebagai Makhluk Tuhan


Manusia merupakan subyek yang mampu menyadari keberadaannya dan
membedakan dirinya, serta sadar atas pemikirannya. Dengan hakikat manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan YME, hal itu dapat menjawab pertanyaan manusia mengenai
asal-usul dirinya sendiri.
 Manusia Sebagai Satu Kesatuan Jasmani dan Rohani
Asal-usul metafisik manusia, lebih unggu manakah antara badan dengan jiwa/rohani.
Sejatinya jasmani dan rohani pada manusia tidak dapat terpisahkan, jika jasmani dan
rohani pada manusia terpisahkan tidak memiliki makna lagi dalam kehidupannya.
 Manusia Sebagai Makhluk Individu
Manusia sebagai mahluk individu memiliki dunianya sendiri yang disebut pribadi.
 Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia tidak dapat menjalani kehidupan sendiri yang membutuhkan interaksi da
bantuan dari manusia lainnya.
 Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan melalui dirinya.
 Manusia Sebagai Makhluk Susila
Manusia sadar akan diri dan lingkungannya, mempunyai potensi dan kemampuan untuk
berpikir, berkehendak bebas, bertanggung jawab serta punya potensi untuk berbuat baik
terhadap orang lain/
 Manusia Sebagai Makhluk Beragam
Keberagaman tentu tetap ada di diri manusia, misalnya mengenai keyakinan atau
agama yang dianutnya, dan mengenai suku.

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN PENDIDIKAN


Dengan pendidikan, manusia memiliki wadah atau alat sebagai penopang
perkambangan. Pendidikan membantu manusia dalam menemukan pengalaman-pengalaman
baru guna memanusiakan manusia dan mengembangkan potensi yang dimiliknya melalui
proses pendidikan yang ada.
PENDIDIKAN, MARTABAT, DAN HAK ASASI MANUSIA

Pendidikan membantu manusia dalam berinteraksi sesuai dengan martabatnya dalam


upaya memanusiakan manusia secara sadar, dengan hal itu manusia dapat merealisasikan
hakikatnya serta berhak mendapatkan pendidikan yang diperjuangkan berbagai HAM.

Anda mungkin juga menyukai