Anda di halaman 1dari 8

FORMAT JAWABAN TUGAS TUTON

Judul Tugas 1

MKDK4001
PENGANTAR PENDIDIKAN

Nama mahasiswa : Lintang Rizka Oktariani


NIM : 857840277
Prodi : PGSD
UPBJJ : Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan banyak nikmat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas dengan
baik.
Kurang lebihnya mohon diberi pendapat agar saya dapat memperbaiki di Tugas
berikunya.
PEMBAHASAN

1. Hakikat manusia adalah seperangkat gagasan atau konsep yang mendasar


tentang manusia dan makna eksistensi manusia di dunia.
a. Uraikan tujuan hidup manusia sebagai makhluk beragama ?
Aspek keberagaman merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi
manusia yang terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan
kebenaran suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Dalam
keberagaman ini manusia akan merasakan hidupnya menjadi bermakna. Dan tata
cara hidup dalam berbagai aspek kehidupan, mempunyai tujuan hidup manusia
sebagai makhluk beragama, sebagai berikut:

 Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan
supranatural,manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat yang mulia.
 Manusia adalah kemauan bebas. Yang artinya bahwa kemanusiaan telah
masuk ke dalamrantai kualitas sebagai sumber utama yang bebas kepada
dunia alam world of nature,sejarah, dan masyarakat sepenuhnya
bergantung serta terus menerus
 Manusia adalah makhluk yang sadar. Yang artinya bila daya refleksi yang
menakjubkan,ia memahami aktualitas eksternal, menyikap rahasia yang
tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing
realita dan peristiwa.
 Manusia adalah makhluk yang sadar diri. Yang maksudnya manusia adalah
makhluk hidup yang mempunyai pengetahuan atas kehadirannya
sendiri, mampu mempelajari,menganalisis, mengetahui, dan menilai
dirinya sendiri.
 Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini
memisahkan dirinyasecara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di
samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib
semuquasi-miracolous yang memberinya kemampuan untuk melewati
parameter alami dari eksistensi dirinya.
 Manusia adalah makhluk idealis.Idealisme adalah faktor utama dalam
pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan
untuk puas didalam pagar-pagar kokoh realita yang ada. Kekuatan inilah
yang selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki,
mewujudkan, membuat, dan mencipta dalam alam jasmaniah dan rohaniah.
 Manusia adalah makhluk moral. Disinilah timbul pertanyaan penting
mengenai nilai. Nilai terdiri dari ikatan yang ada antara manusia dan
setiap gejala, perilaku, perbuatan,atau dimana suatu motif yang lebih tinggi
daripada motif manfaat timbul.
 Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi
uniknya sendiridan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yang
bersifat istimewa dan mulia. Manusia memiliki kekuatan untuk memilih
dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan
alami.
b. Jelaskan asas-asas antropologis yang mendasari manusia dapat dididik?
M.J. Langeveld (1980) dalam studi fenomenoloisnya menyatakan bahwa
"manusia itu sebagai animal educandum, dan ia memang adalah animal
educabile". Jika kita mengacu kepada penjelasan sebelumnya tentang sosok
manusia dalam kebutuhannya atas pendidikan, ada 5 asas antropologis yang
mendasari kesimpulan bahwa manusia mungkin di didik atau dapat di didik,
yaitu:
1. Potensialitas
Manusia memiliki potensi yang memungkinkan ia menjadi manusia, tetapi
untuk itu ia memerlukan pendidikan. Contohnya dalam aspek kesusilaan
manusia diharapkan mampu bertingkah laku sesuai dengan norma-norma
moral dan nilai-nilai moral yang diakui. Dalam hal ini manusia memiliki
potensi berbuat baik yang perlu didik.
2. Dinamika
Manusia selalu gerak aktif baik dalam aspek fisiologis maupun spiritualnya.
Ia selalu menginginkan dan mengejar segala hal yang lebih dari apa yang
telah ada atau yang telah dicapainya. Ia berupaya untuk mengaktualisasikan
diri agar menjadi manusia ideal baik dalam rangka interaksi atau
komunikasinya secara horizontal (manusia dengan manusia) maupun
vertikal atau transcendental (manusia dengan tuhan). Jika ditinjau dari
sudut pendidik, pendidikan dilakukan dalam rangka membantu manusia
agar menjadi manusia ideal.
3. Individualitas
Setiap individu memikiri kedirisendirian (subjektivitas) dimana ia berbeda
dari yang lainnya dan memiliki keinginan untuk menjadi seseorang sesuai
keinginan dirinya sendiri. Sebagai individu ia tidak pasif, melainkan bebas
dan aktif berupaya untuk mewujudkan dirinya. Pendidikan dilaksanakan
untuk membantu manusia untuk mengaktualisasikan atau mewujudkan
dirinya sendiri.
4. Sosialitas
Sebagai makhluk sosial manusia hidup bersama dengan sesamanya. Dalam
kehidupan ini akan terjadi hubungan timbal balik anatar manusia. Setiap
individu akan menerima pengaruh dari individu lainnya. Hal ini berarti
manusia memliki kemungkinan untuk dididik sebagai upaya pemberian
pengaruh pendidikan yang disampaikan melalui interaksi atau komunikasi
antar sesama manusia.
5. Moralitas
Manusia memiliki kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan
tidak baik, dan pada dasarnya ia berpotensi untuk berperilaku baik atas
dasar kebebasan dan tanggung jawabnya (aspek moralitas). Pendidikan
hakikatnya bersifat normatif, artinya dilaksanakan berdasarkan sistem nilai
dan norma tertentu yang ada di masyarakat. Manusia diarahkan untuk
mewujudkan manusia ideal, yaitu manusia yang diharapkan sesuai dengan
sistem nilai dan norma tersebut. Pendidikan bersifat normatif dan manusia
memiliki dimensi moralitas karena itu aspek moralitas memungkinkan
manusia untuk dapat didik.
2. Pendidikan merupakan proses memanusiakan manusia baik dalam bentuk formal
dan informal. Kaitkan pendidikan dan hak asasi manusia!
Kaitan pendidikan dengan Hak Asasi Manusia (HAM) adalah setiap warga negara
wajib mendapatkan pendidikan. Bahkan hal ini masuk ke dalam UUD 1945 dan
memiliki pasal tersendiri. HAM adalah suatu proses memanusiakan manusia.
Dengan adanya HAM, maka keberlangsungan hidup manusia lebih tertata dan
beradab. HAM juga membuat keberadaan kedudukan seorang individu dengan
individu lainnya setara terlepas dari status sosial, suku, ras, agama, dan faktor
lainnya. Dapat dilihat bahwa begitu pentingnya pendidikan demi kelangsungan
hidup Negara hingga pemerintah wajib membiayainya. Wajib belajar 12 tahun
adalah program pemerintah untuk membangun masa depan bangsa dengan
memajukan pendidikan terlebih dahulu. Dengan adanya pendidikan, formal
maupun informal, kita dapat belajar untuk memanusiakan manusia khususnya
sekitar kita seperti menghormati guru, menyayangi teman, tidak membedakan
teman yang berbeda suku, ras, agama, budaya, serta sosialnya, dan menjauhi hal-
hal yang dapat melanggar hukum. Maka dari itulah kaitan HAM dengan
pendidikan sangat erat.

3. Pendidikan selain memiliki tujuan, memiliki beberapa landasan salah satunya


landasan sosiologi. Analisis hubungan timbal balik pendidikan dan masyarakat?
Antara pendidikan dan masyarakat memiliki hubungan keterkaitan satu sama lain
dan sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Keterkaitan hubungan antara
keduanya dapat dilihat, sebagai berikut:
 Pendidikan dapat dikatakan sebagai sekolah dimana seseorang akan
mendapatkan pendidikan disana dan diantara keduanya yakni sekolah dan
pendidikan dapat sebagai pusat pendidikan yang pontensial yang memiliki
hubungan fungsional.
 Masyarakat pada keterkaitan hubungan ini memiliki peran sebagai
mendirikan, mengawasi, penyedia tenaga pendidik dan juga sebagai sumber
pelajaran dari tempat belajar.
Hubungan timbal balik dengan masyarakat merupakan sebuah hubungan yang
memiliki pengaruh penting dalam pembentukan kepribadian individu di lingkungan
sekitarnya. Sumbangan masyarakat pada pendidikan dapat berupa tempat
sosialisasi, kontrol sosial, pelestarian budaya dan pendidikan sosial.

4. Pendidikan adalah membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang


tersimpan di dalam diri anak. manusia dan makna eksistensi manusia di dunia.
a. Jelaskan unsur-unsur pendidikan?
1. Subjek yang dibimbing (peserta didik)
Manusia memiliki Secara etimologi peserta didik adalah anak didik yang
mendapat pengajaran ilmu. Secara terminologi peserta didik adalah anak
didik atau individu yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga
masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian
serta sebagai bagian dari struktural proses pendidikan. Dengan kata lain
peserta didik adalah seorang individu yang tengah mengalami fase
perkembangan atau pertumbuhan baik dari segi fisik dan mental maupun
fikiran.
2. Orang yang membimbing (pendidik)
Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi
pertolongan kepada anak didik, dalam perkembangan jasmani dan
rohaninya, agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri
memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial, dan sebagai
individu atau pribadi. Pendidik dalam pendidikan islam adalah setiap orang
dewasa yang karena kewajiban agamanya bertanggungjawab atas
pendidikan dirinya dan orang lain. Sedangkan yang menyerahkan tanggung
jawab dan amanah pendidikan adalah agama, dan wewenang pendidik
dilegitimasi oleh agama, sementara yang menerima tanggung jawab dan
amanah adalah orang dewasa. Ini berarti bahwa pendidik merupakan sifat
yang lekat pada setiap orang karena tanggung jawab atas pendidikan.

3. Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)


Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara
peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.
Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses
berkomunikasi intensif dengan manipulasi, isi, metode, serta alat-alat
pendidikan
4. Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
Tujuan pendidikan tidak semudah menentukan tujuan suatu perjalanan.
Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum seperti menjadi manusia
yang baik, bertanggung jawab, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
mengabdi kepada masyarakat dan sebagainya. Tujuan yang jelas dan spesifik
memberi pegangan dan petunjuk tentang metode belajar dan mengajar yang
lebih serasi serta memungkinkan penilai proses dan hasil belajar yang lebih
teliti. Penyusunan kurikulum telah memperhatikan tujuan pendidikan serta
menganalisisnya dalam tujuan yang lebih khusus.

5. Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)


Salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pendidikan keseluruhan adalah kemampuan dan keberhasilan guru
merancang materi pembelajaran. Materi pembelajaran pada hakekatnya
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari silabus, yakni perencanaan,
prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan
pembelajaran.

6. Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)


Alat-alat pendidikan adalah segala sesuatu yang membantu terlaksananya
pendidikan didalam mencapai tujuannya baik berupa benda atau bukan
benda.
Metode pembelajaran merupakan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh pendidik selama proses pembelajaran berlangsung. Metode
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang dilandasi oleh teori : belajar,
psikologi, filsafat, sosial dan komunikasi yang membutuhkan prosedur yang
sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran

7. Tempat dimana peristiwa berlangsung (lingkungan pendidikan)


Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar anak baik berupa
benda-benda, peristiwa-peristiwa yang terjadi maupun kondisi masyarakat
terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada anak yaitu
lingkungan dimana proses pendidikan berlangsung dan lingkungan di mana
anak-anak bergaul sehari-harinya.
DAFTAR PUSTAKA/REFERENSI

Pengantar Pendidikan
MKD4001/3SKS/MODUL 2

Purwodadi, 01 Mei 2023

Lintang Rizka Oktariani

Anda mungkin juga menyukai