oleh : Kelompok 6
seksi : 18 bb 05
1. Pratiwi Wulandari
2. Witri Alfionita
3. Zahratuzzakia
4. Zikri Mursalin
Karena manusia dilahirkan tidak dengan suatu spesialisasi ,tertentu berbeda dengan
hewan,misalkan ikan dilahirkan dengan kemampuan berenang,burung dengan kemampuan
terbang dan sebagainya.sedang kita manusia dilahirkan terlalu dini sebelum ia mendapatkan
atau dipersiapkan dengan suatu spesialisasi tertentu,sebelum ia menolong dirinya sendiri ia
sudah terlanjur dilahirkan (peursen 1981) akibatnya:
1. Setelah dewasa kehidupan manusia menunjukan keragaman dalam memenuhi kebutuhan
primernya makan,lindungan (perumahan),pergaulan,bahasa yang digunakan,cara
mempertahankan diri dan tantangan lingkungan dan sebagainya.
2. Karena saat dilahirkan manusia tidak memiliki spesialisasi tertentu maka spesialisasi itu
diperolehnya setelah ia lahir.
Kita dapat mengidentifikasi empat prinsip antropologis yang menjadi alasan bahwa
manusia dapat didik, keempat prinsip yang dimaksud adalah:
1. Manusia belum selesai mengadakan dirinya sendiri.
2. Keharusan manusia akan menjadi manusia dewasa.
3. Perkembangan manusia bersifat terbuka.
4. Manusia sebagai makhluk yang lahir tak berdaya, memiliki ketergantungan dan
memerlukan bantuan.
D. Batasan-Batasan Pendidikan
Menurut M.I. Soelaeman mengenai batas- batas pendidikan ini terdapat 2 permasalahan ,
yaitu (1) batas pendidikan, dan (2) batas kemungkinan untuk mendapatkan pendidikan , dan
atau didik.
Batas pendidikan dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: (1) batas bawah pendidikan, (2)
batas atas pendidikan, dan (3) batas pendidikan berkenaan dengan konsep atau teori
mengenai batas (potensi) dan perkembangannya.
1. Batas bawah
Batas bahwa pendidikan atau saat pendidikan mulai berlangsung adalah ketika anak
didik mengenal kewibawaan yaitu kurang lebih sekitar 3,5 tahun.
2. Batas atas
Adapun batas atas pendidikan atau kapan pendidikan berakhir, yaitu ketika tujuan
pendidikan telah tercapai atau ketika anak mencapai kedewasaan. Batas pendidkan
sehubungan dengan tujuan, tercapai manakala tujuannya telah digariskan semula telah
tercapai. Batas dalam arti ini menjadi penting artinya apabila kita bersangkutan dengan
berbagai tujuan pendidikan. Misalnya dalam usaha mencapai tujuan sementara agar anak
pandai makan menggunakan sendok dan garpu, makna batas pendidikan tersebut dapat
dicapai manakala anak telah mampu makan dengan menggunakan sendok dan garpu.
M. I. Sulaiman. 1998. Suatu Telaah Tentang Manusia, Religi, Dan Pendidikan. Jakarta:
Dirjen Dikti.