Anda di halaman 1dari 9

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK PENDIDIKAN

FILSAFAT PENDIDIKAN

KELOMPOK 7

DEVA NUR AVIVAH 19063042

ELLIN

DOSEN :

Dr.SYUR’AINI,M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Filsafat Pendidikan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada
Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “Manusia Sebagai Makhluk Pendidikan” dapat


diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah tentang manusia
sebagai makhluk pendidikan ini dapat menjadi mteri tambahan serta menambah
wawasan pembaca. Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik dan
saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah bahasa
Indonesia ini dapat bermanfaat.

Padang, 20 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1.LATARBELAKANG...............................................................................................3
1.2.RUMUSAN MASALAH ........................................................................................3
1.3.TUJUAN 3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
2.1.MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG PERLU BANTUAN.................................4
2.2.DUNIA MANUSIA SEBAGAI DUNIA TERBUKA......................................................5
2.3.MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG DAPAT DAN PERLU DI DIDIK 6
BAB III PENUTUP....................................................................................................................7
3.1.KESIMPULAN.............................................................................................................7
3.2.SARAN.........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA 8
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG

Latar belakang dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui apa
sebenarnya peran manusia hidup di dunia.
Seperti kita ketahui manusia adalah makhluk yang perlu di didik dan dan bisa
mendidik, di dalam makalah ini dapat kita ketahui kenapa manusia perlu bantuan, sejak lahir
manusia sangat lemah, itu si perlukan bantuan untuk kuat dengan cara mengajar hal-hal yang
bermanfaat.
Manusia sebagai makhluk terbuk, kasih sayang dan kepercayaan untuk memberikan
bantuan dalam melangsungkan kehidupan anak, disini peran orangtua sangat besar, dalah
proses inilah dia menentukan kepribadian, arah hidup, corak, dan tujuan hidupnya karena
tidak disodorkan alat yang siap di pakai.
Manusia sebagai makhluk yang perlu dan dapat dididik. Manusia dapat mendidik
yang menjadi objek tidak begitu saja mau menerima apa yang didikan kepadanya, dan juga
kerjasama dengan objek kegiatan itu dan lingkungan pendidikan itu.

1.2.RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana manusia itu sebagai makhluk yang perlu bantuan ?


2. Bagaimana dunia manusia sebagai dunia terbuka ?
3. Bagaimana manusia sebagai mahkluk yang dapat dan perlu di didik ?

1.3.TUJUAN

1. Untuk mengetahui kenapa manusia perlu bantuan


2. Untuk mengetahui kenapa manusia pelu dididik.
3. Untuk mengetahui dunia manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG PERLU BANTUAN

Dibandingkan dengan makhluk lain manusia dalam kehidupannya layak mirip hewan,
dia makan, dia bergerak, bernafas, bersuara dan berkembang biak, dan juga mempertahankan
diri kalau ada bahaya, tapi dia mempunyai keahlian-keahlian khusus dan pola kehidupannya
serta martabat manusia diatas hewan: dengan kesadaran akan kemungkinan dan kemampuan
menggunakan lat sekaligus merupakanpermulaan manusia yang berbudaya dan kehidupan
hewan

Perbedaan dalam struktur yang kecil saja dalam kehidupan manusia dapat berakibat
yang jauh pada kemampuan dan kemungkinan manusia, karena manusia adalah makhluk
yang aktif dan kreatif dalam kehidupan alam lingkunganya, kesadaran akan dirinya
mencakup pula kesadaran akan kemampuan an ketidakmampuannya.

Manusia tampil dalam corak kehuidupan yang beragam. Itulah salah satu kehidupan
manusia saat ini baik dalam status sosialnya, ekonomi, pandangan sikap tujuan, kebiasaan,
prilaku, pekerjaan dan pencarianya, dalam segala penampilan.Kerena manusia tidak
dilahirkan dala satu spesialisasi tertentu, berbeda dengan hewan, misalnya ikan dilahirkan
denga kemamouan berenang, burung dengan kemampuan terbang, dll.sedangkan kita
manusia dilahirkan terlalu dini sebelum ia mendapatkan atau dipersiapkan dengan suatu
spesialisasi tertentu, sebelum ia menolong dirinya sendiri ia telah terlanjur di lahirkan
akibatnya :

· Setelah dewasa manusia menunjukan keragaman dalam memenuhi kebutuhan primer


makanan, lindungan, pergaulan, bahasa yang digunkan, cara mempertahankan diri dan
tantangan lingkungan dan sebagainya.Kerena saat dilahirkan manusia tidak memiliki
spesialisasi tertentu maka spesialisasi itu diperolehnya setelah dia lahir..

Memang manusia dilahirkan demikian yang belum dapat menolong dirinya sendiri,
juga dala hal yanng vital bagi kelangsungan hidupnya, oleh kerena itu pada saat tersebut dan
masih lama setelah itu masih perlu dibantu, denga kata lain pada saat manusia berada dalam
keadaan perlu bantuan dari fihak lain, dan tampa bantuan tersebut mustahil manusia
melangsunga hidupnya.
2.2.DUNIA MANUSIA SEBAGAI DUNIA TERBUKA

Proses saling mengisi dan membimbing tidak dirasak sebagai suatu yang rumit dan
sulit, orang tua merasa bertanggung jawab, kasih sayang dan kepercayaan untuk memberian
bantuan kepadanay dalam rangaka memungkinkan kelangsunga kehidupanya, karena anak itu
dalah anaknya, sedangakan anak merasa wajar perlu bantuannya dipenuhi oleh oranga
tuanya.

Dalam proses inilah dia menentukan kepribadian eksistensinya, arah hidup, corak,
arah dan tujuan hidupnya karena baginya tidak disodorkan alam siap pakai ( readi to wear ).
Untuk memenuhi kebutuhan teori retardasi dan blok membatasi perbedaan manusia denga
hewan :

 Inisiatif dan daya kreasi manusia


 Kemampuan manusia untuk merealisasikan kehidupann
 Kesadran amnusia akan lingkungan.
 Keterarahan kehidupan manusia kepada lingkungannya.
 Kesadaran dan tugas manusia dalam lingkunga hidupnya.

Bagi manusia lingkungan tidak sekedar “umbgebung”atau yang melingkunginya


melainkan mengundangnya untuk mengolah dan mengharapkannnya serta sebagai lapangan
pekerja aan.Mengenai perbuatan manusia dengan lingkungannya terdapat (2) dua pandangan
ekstrim yang saling berlawanan :

1.Pandangan LEIBNIZ Teori Monade

Yang memandang pribadi aktif dan dalam,tanpa mendapat pengaruh dari luar.sehingaa
manusia merupakan penyebab,bukan akibat dan lingkungannya .

2.Pandangan epifenomenalis

Yang menganggap pribadi hanyalah efek atau akibat dan sistem perserapan yang tidak
berdaya sama sekali .kalau pandangan itu tidak dapat diterima karena manusia sekaligus
sebagai akibat dan penyebab ,causa maupun efek pasif maupun aktif terhadap
lingkungannya .ia mampu untuk memilih dan bennisiatif , akan tetapi juga eksistensinya tidak
dapat dilepaskan dan lingkungannya (brightman).

Beberapa pendapat para ahli tentang manusia yaitu :

Manusia bukan benda . manusia adalah dialog ,sehingga ia selalu ada dalam pertautan
dengan lingkungannya dan kita hanya dapat menemukannya dalam keadaan seutuhnya
manakala ia berada dalam situasinya . akan tetapi sebalik nya , setiap pelukisan situasi
kongkrit selalu menunjuk kepada orang yang menguhuninya (v. D. Berg 1954)
Dunia manusia tidak merupakan sesuatu yang selesai , melainkan yang harus
digarapnya . manusia menghayati dunianya sebagai suatu penugasan (vloemans ).Manusia
mendunia dalam dunianya manusia bukan makhluk yang polos . manusia adalah makhluk
yang terarah . terarah pada lingkungan . terarah pada tuhan , kepada benda benda sekitar ,
kepada sesama manusia ,kepada dirinya sendiri ,kepada dunia dan dunia tiadalah tertutup
baginya .(drijarkara).

2.3.MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG DAPAT DAN PERLU DI DIDIK

Rumusan langeveld lebih dekat pada sasarannya manusia sebagai “animal


education”manusia hewan yang perlu dididik ,agar ia dapat melaksanakan tugas hidupnya
secara mandiri .dan “animal educabile” bahwa manusia itu adalah hewan yang dapat
dididik :

1.Manusia dapat dididik

Yang menjadi objek kegiatan tidak begitu saja mau menerima apa yang dididikkan
kepadanya.suatu kegiatan yang keberhasilannya tercapai tidak semata-mata karena kegiatan
itu sendiri, melainkan dengan kerjasama dengan objek keigatan itu . suatu kegiatan yang
bahkan arah dan tujuannnya turut ditentukan oleh objek kegiatan itu. Pendidik dan anak didik
saling mengisi dan mengimbangi . pendidikan adalah pemberian bantuan pada anak dalam
rangka mencapai kedewasaannya.

1. Bahwa yang dibantu bukan tidak bisa apa-apa.


2. Bahwa pencapaian kemandirian harus di mulai dengan menerima realita .

Selanjutnya lungeveld menjelaskan :

 Manusia adalah makhluk sosial, dia harus bergaul denga sesama manusia.
 Manusia mempunyai eksistensinya sendiri
 Manusia bersusila dan bermoral untuk mengarahkan perbuatanya.
 Manusia unik tidak ada identik dengan yang lainya.

2.Manusia sebagia makhluk yang perlu dididik.

Pengajaran dan latihan saja belumcukup membuat bertindak susila untuk itu perlu
pendirian karena:

 Manusia tidak dilahirkan secara dewasadan dia tidak dapat bertindak secara mandiri
dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya.
 Kemampuan u tuk hidup tidak cukup untuk memperkaya pada instingnya saja yaiyu
pebuatan dalam dirinya
 Tidak mengikuti dorongan-dorongan nafsu saja yang tidak selaras dengan marthabat
manusiawi.
BAB III

PENUTUP
3.1.KESIMPULAN

A. Manusia Sebagai Makhluk Yang Perlu Bantuan


Dibandingkan dengan makhluk lain manusia dalam kehidupannya layak mirip hewan, dia
makan, dia bergerak, bernafas, bersuara dan berkembang biak, dan juga mempertahankan diri
kalau ada bahaya, tapi dia mempunyai keahlian-keahlian khusus dan pola kehidupannya serta
martabat manusia diatas hewan: dengan kesadaran akan kemungkinan dan kemampuan
menggunakan lat sekaligus merupakanpermulaan manusia yang berbudaya dan kehidupan
hewan
B.Dunia Manusia Sebagai Dunia Terbuka
Proses saling mengisi dan membimbing tidak dirasak sebagai suatu yang rumit dan sulit,
orang tua merasa bertanggung jawab, kasih sayang dan kepercayaan untuk memberian
bantuan kepadanay dalam rangaka memungkinkan kelangsunga kehidupanya, karena anak itu
dalah anaknya, sedangakan anak merasa wajar perlu bantuannya dipenuhi oleh oranga
tuanya.
C.Manusia Sebagai Makhluk Yang Dapat dan Perlu di Didik
Rumusan langeveld lebih dekat pada sasarannya manusia sebagai “animal
education”manusia hewan yang  perlu dididik ,agar ia dapat melaksanakan tugas hidupnya
secara mandiri .

3.2.SARAN

Dengan mempelajari manusia sebagai makhluk pendidik kita sebagai mahasiswa atau pun
sebagai calon pendidik diharapkan bisa menerapkan bagaimana seharusnya mendidikan
manusia ataupun diri sendiri agar menjadi manusia seutuhnya.

Manusia tampil dari corak kehidupan yang beragam dan berasal dari latar belakang yang
berbeda untuk itu dengan mempelajari hal ini bisa menyesuaikan diri sengan manusia lainya.

Karena manusia itu unik, kebutuhan yang beragam, dengan mempelajari hal ini manusia
bisa beritegrasi dengan lingkungan nya dalam menjalankan kehidupan dan mencapai tujuan
dari kehidupan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://yunifirwinda.blogspot.com/2014/11/filsafat-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai