KELOMPOK 3
Dosen Pengampu:
Dr. Riswanti Rini, M.Si
Dr. Sowiyah, M.Pd
Manusia merupakan makhluk ciptaan Alloh yang paling sempurna, karena manusia dibekali
dengan berbagai kelebihan dibanding dengan makhluk lain, yaitu nafsu (sifat dasar iblis),
taat/patuh/tunduk (sifat dasar malaikat) dan akal (sifat keistimewaan manusia). Ketiga hal
tersebut membuat manusia memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan-Nya, jika manusia
dapat mengatur ketiganya dan dapat memposisikan diri sebagaimana yang dititahkan oleh
sang Robb.Dengan adanya akal, membuat manusia selalu ingin tahu tentang apapun. Untuk
memenuhi rasa ingin tahu itu manusia menggunakan jalur pendidikan. Melalui pendidikan
manusia memperoleh berbagai ilmu baru dan dapat mengembangkan ilmu tersebut.
Filsafat merupakan sebuah ilmu yang selalu menggunakan pemikiran mendalam, luas, radikal
Dengan kata lain, filsafat selalu mencoba mencari hakikat atau maksud dibalik adanya sesuatu
terus menerus sampai menjelaskan fenomena yang bersumber dari wahyu, hati dan semesta
sehingga dapat diperiksa atau dikaji secara kritis dengan tujuan untuk memahani hakekat agar
Maka berdasarkan hal tersebut, dalam makalah inipenulis mencoba membahas tentang
hakekat manusia dilihat dari pandangan filsafat (menyeluruh) dan ilmu pengetahuan.
Sebenarnya apa itu manusia, bagaiman ia harus hidup, dan lainnya dengan melihat hakekat
Ilmu yang mempelajari tentang hakikat manusia disebut antroplogi filsafat. Dalam hal
Aliran serba zat. Aliran ini mengatakan yang sungguh-sungguh ada itu hanyalah zat atau
materi dan manusia adalah unsur dari alam. Maka dari itu, manusia adalah zat atau
Aliran serab roh. Aliran ini berpendapat bahwa segala hakikat sesuatu yang ada di
dunia ini ialah roh.hakikat manusia juga adalah roh. Sementara zat adalah manifestasi
dari roh. Menurut Fiche, segala sesuatu (selain roh) dan hidup itu hanyalah
perumpamaan, perubahan atau penjelmaan dari roh (Sidi Gazelba,1992 hal 288). Dasar
pikiran aliran ini ialah bahwa roh itu lebih berharga, lebih tinggi nilainya daripada
jika rohnya pisah dari badannya, maka materi/jasadnya tidak ada artinya lagi.dengan
demikian, aliran ini menganggap roh itu ialah hakikat, sedangkan badan ialah
Aliran dualisme, aliran ini menganggap bahwa manusia itu pada hakikatnya tersendiri
dari dua substansi, yaitu jasmani dan rohani. Kedua substansi ini masing-masing
merupakan unsur asal, yang adanya tidak tergantung satu sama lain. Jadi, badan tidak
berasal dari roh dan roh tidak berasal dari badan. Perwujudannya manusia tidak serba
dua, jasad dan roh. Antara badab dan roh terjadi sebab akibat keduanya saling
mempengaruhi.
merupakan eksistensi dari manusia. Hakikat manusia adalah apa yang menguasai
manusia secara menyeluruh. Disini, manusia dipandang tidak dari sudut serba zat atau
serba roh atau dualisme, tetapi dari segi eksistensi manusia di dunia ini.
Filsafat berpandangan bahwa hakikat manusia itu berkaitan antara badan dan roh. Islam
secara tegas mengatakan bahwa badan dan roh adaalah substansi alam, sedangkan alam
adalah mkahluk dan keduanya diciptakan oleh Allag. Dalam hal ini, dijelaskan bahwa proses
perkembangan dan pertumbuhan manusia menurut hukum alam materil. Menurut islam,
manusia terdiri dari substansi materi dari bumi dan roh yang berasal dari Tuhan. Oleh karena
itu hakikat manusia adalah roh sedangkan jasadnya hanyalah alat yang dipergunakan oleh
roh semata. Tanpa kedua substansi tersebut tidak dapat dikatakan manusia.
Keberadaan manusia dimuka bumi adalah suatu yang menarik. Selain manusia menjadi
pokok permasalahan, ia juga dapat melihat bahwa segala peristiwa dan masalah apapun yang
terjadi di dunia ini pada akhirnya berhubungan dengan manusia. Oleh karena itu, dlam usaha
mempelajari hakikat manusia diperlukan pemikiran yang filosofis. Karena setiap manusia
akan selalu berpikir tentang dirinya sendiri. Meskipun tingkat pemikiran itu selalu
mempunyai perbedaan (Nawawi,1993:65). Hal itu didasarkan pada pemikiran bahwa selain
sebagai subjek pendidikan, manusia juga merupakan objek pendidikan itu sendiri.
Kedudukan manusia yang paling menarik ialah bahwa manusia itu menyelidiki
Kadang, hasil penyelidikan mengenai lingkungannya itu ternyata lebih memuaskan daripada
Manusia memilki banyak sifat yang serupa dengan makhluk lain. Meski demikian, ada
manusia pandangan yang berbeda. Suatu saat manusia akan berpikir bahwa mereka
merupakan salah satu anggota margasatwa (animalkingdom), disaat lain dia juga akan
merasa warga dunia idea dan nilai (Anshari,1992:6).pandangan seperti itulah yang pada
akhirnya akan memperlihatkan keberadaan manusia secara utuh bahwa mereka adalah
pencari kebenaran.
Dengan berbekal hakikat yang selalu melekat pada dirinya, manusia mengembangkan
hidupnya di atas bumi. Dengan teraktualisasikan hakikat dirinya, manusia akan dapat
menemukan kehidupan di dunia dan di akhirat sesuai dengan tujuan penciptaan manusia
yaitu kehidupan yang mulia, bermartabat dan membahagiakan. Kehidupan demikian itu
kemanusiaan.
kehidupan manusia berdasarkan hakikatnya itu, tidaklah berlangsung dengan sendirinya dan
pula tidak sekedar tampak seperti apa adanya. Seorang individu yang sejak kelahirannya (dan
dari penciptaannya) dibekali dengan hakikat manusia itu, untuk pengembangan diri dan
adalah juga cakupan wilayah hak asasi manusia yang melekat pada diri individu itu.
Dimensi kefitrahan
Kata kunci yang menjadi isi dimensi kefitrahan adalah kebenaran dan keluhuran.
Kandungan dimensi kefitrahan ini dapat dibandingkan dengan makna teori tabularasa (jhon
locker). Menyatakan bahwa individu ketika dilahrkan ibarat kertas putih, bersih dan belum
tertulis apapun. Dengan kefitrahannya itu, individu memang pada dasarnya, sejak dilahirkan
dalam keadaan bersih. Namun, kondisi belum tertuliskan apapun sebagaimana dinyatakan
dalam teori tabularasa tidaklah menjadi ciri dimensi kefitrahan yang dimaksudkan itu.
Didalam kefitrahan telah tertuliskan kaidah-kaidah kebenaran dan keluruhan yang justru
menjadi cirri kandungan utama dimensi ini. Jadi dengan demikian dimensi kefitrahan tidak
Kata kunci yang terkandung dalam dimensi keindividualan adalah potensi dan perbedaan.
Disini dimaksudkan bahwa setiap individu pada dasarnya memiliki potens, baik potensi fisik
maupun mental psikologis, seperti kemampuan intelegensi, bakat dan kemampuan pribadi
lainnya. Kenyataan keilmuan yang menampilkan isi dimensi keindividualan ini adalah apa
dan penampilan statistic berupa kurva (baik kurva normal ataupun kurva tidak normal).
Dimensi kesosialan
Kata kunci dari dimensi kesosialan adalah komunikasi dan kebersamaan. Dengan bahasa
(baik bahsa verbal maupun non-verbal, lisan maupun tulisan) individu menjalani komunikasi
atau hubungan dengan individu lain. Disamping itu individu juga menggalang kebersamaan
Dimensi kesusilaan
Kata kunci kandungan dimensi kessilaan adalah nilai dan moral. Sesuatu dapat dinilai
sangat tinggi (misalnya dengan diberi label baik), seang (dengan label cukup), atau rendah
(dengan label rendah). Rentang penilaian itu dapat dipersempit dapat pula diperlebar.
Sedangkan ketentuan moral biasanya diikuti oleh sanksi atau bahkan hukuman bagi
pelanggarnya. Sumber moral adalah agama, adat, hokum ilmu dan kebiasaan.
Dimensi keberagaman
Kata kunci kandungan dimensi keberagamaan adalah iman dan taqwa. Dalam dimensi ini
terkandung pemahaman bahwa setiap individu pada dasarnya memiliki kecendrungan dan
kemampuan untuk mempercai adanya sang maha pencipta dan maha kuasa serta mematuhi
segenap aturan dan perintahnya.ipergunakan oleh ruh saja, tanpa kedua subtansi tersebut tidak
antara badan dan ruh. Maka hakikat pada manusia adalah ruh sedangkan jasadnya hanyalah
alat yang dipergunakan oleh ruh saja, tanpa kedua subtansi tersebut tidak dapat dikatakan
manusia. Munir (2008). Menurut Qhiey (2010) Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku
intelektual dan sosial.yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu
3. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah
4. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk
mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik
5. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik
dan jahat.
6. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan
Ilmu yang mempelajari tentang hakekat manusia disebut antropologi filsafat. Para ahli
telah banyak mengkaji perbedaan antara manusia dengan makhluk-makhluk lainnya terutama
Plato (427 – 348 SM). Dalam pandangan Plato manusia dilihat secara dualistik yaitu
unsur jasad dan unsur jiwa, jasad akan musnah sedangkan jiwa tidak, jiwa mempunyai
dan epithymetikon (Keinginan)
Aristoteles (384 – 322 SM). Manusia itu adalah hewan yang berakal sehat, yang
Ibnu Sina (980 -1037 M). manusia adalah makhluk yang mempunyai kesanggupan : 1)
kesanggupan ini merupakan sumber dari kesempurnaan dan puncak dari segala
Dari uraian dan berbagai definisi tersebut di atas, dapatlah ditarik beberapa kesimpulan
6. Manusia punya kemampuan berfikir reflektif dalam totalitas dengan kesadara diri
7. Manusia adalah makhluk yang punya kemampuan untuk percaya pada Tuhan
Secara rasioal manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt yang diberikan keistimewaan
dibandingkan dengan makhluk-makhluk ciptaan yang lain. Seperti halnya manusia diberi akal
dan pikiran sedangkan hewan dan tumbuhan tidak, Hal itulah yang membedakan antara
Manusia adalah makhluk yang unik. Sebenarnya upaya pemahaman hakikat manusia ini
telah dikaji sejak dulu. Namun karena memang manusia itu unik sehingga sampai saat ini
masih belum ada pernyataan yang benar-benar tepat. Bisa kita lihat bahwa setiap manusia
yang ada di muka bumi ini semuanya berbeda. Jangankan yang berbeda ayah dan ibu, kembar
saja walau identik pasti tetap ada perbedaan mulai dari ciri fisik, perilaku, kesukaan dan lain
sebagainya.
Ilmu pengetahuan ialah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus
sampai menjelaskan fenomena yang bersumber dari wahyu, hati dan semesta sehingga dapat
diperiksa atau dikaji secara kritis dengan tujuan untuk memahami hakikat, landasan dasar dan
asal usulnya, sehingga dapat juga memperoleh hasil yang logis. Macam-macam ilmu
pengetahuan. digolongkan menjadi 3 golongan yaitu sebagai berikut :
Ilmu alamiah (Natural sciences) ialah ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-keteraturan
dalam alam semesta dengan menggunakan metode ilmiah seperti Ilmu fisika, kimia, biologi,
dan lainnya. Ilmu sosial (social science) ialah ilmu yang mengkaji tentang keteraturan-
ketetaturan dalam hubungan antar manusia satu dengan manusia yang lainnya. Seperti, Ilmu
sosiologi, ekonomi, antroplogi, dan lainnya. Ilmu budaya (Humanities) ialah ilmu yang
mengkaji tentang masalah-masalah manusia dan budaya yang bersifat manusiawi seperti, Ilmu
bahasa, agama, kesenian, dan lainnya.
Sistematis ialah berbagai data pengetahuan yang tersusun utuh dan menyeluruh mampu
menjelaskan objek yg dikajinya.
Objektif ialah ilmu pengetahuan yang secara ideal dapat diterima oleh semua pihak dari
prasangka perseorangan dan kesukaan pribadinya.
Analitis ialah menguraikan persoalan menjadi bagian-bagian terinci sehingga dapat berusaha
membeda-bedakan pokok persoalan peranan dan bagiannya.
Adapun menurut Archie J. Bahm, definisi ilmu pengetahuan melibatkan enam macam
komponen, yaitu masalah (problem), sikap (attitude), metode (method), aktivitas (activity),
Masalah (problem) Ada tiga karakteristik yang harus dipenuhi untuk menunjukkan
bahwa suatu masalah bersifat scientific, yaitu bahwa masalah adalah sesuatu untuk
Sikap (attitude) Karakteristik yang harus dipenuhi antara lain adanya rasa ingin tahu
Metode (method) Metode ini berkaitan dengan hipotesis yang kemudian diuji. Esensi
science terletak pada metodenya. Science merupakan sesuatu yang selalu berubah,
demikian juga metode, bukan merupakan sesuatu yang absolut atau mutlak.
Aktivitas (activity) Science adalah suatu lahan yang dikerjakan oleh para scientific
melalui scientific research, yang terdiri dari aspek individual dan sosial.
merupakan pemahaman yang dicapai sebagai hasil pemecahan masalah adalah tujuan
dari science, yang diakhiri dengan pembenaran dari sikap, metode, dna aktivitas.
Pengaruh (effects) Apa yang dihasilkan melalui science akan memberikan pengaruh
berupa pengaruh ilmu terhadap ekologi (applied science) dan pengaruh ilmu terhadap
(problems) yang dapat dijadikan sebagai kegelisahan akademik. Atas dasar problem, para
kegiatankegiatan (method and activity) yang bertujuan untuk melahirkan suatu penyelesaian
kasus (conclusions) dalam bentuk teori-teori, yang akan memberikan pengaruh (effects) baik
merupakan potensi dasar yang memungkinkan manusia Berfikir, dengan Berfikir manusia
menjadi mampu melakukan perubahan dalam dirinya, dan memang sebagian besar perubahan
dalam diri manusia merupakan akibat dari aktivitas Berfikir, oleh karena itu sangat wajar
apabila Berfikir merupakan konsep kunci dalam setiap diskursus mengenai kedudukan
manusia di muka bumi, ini berarti bahwa tanpa Berfikir, kemanusiaan manusia pun tidak
tahapan selanjutnya pengetahuan itu dapat menjadi fondasi penting bagi kegiatan berfikir
yang lebih mendalam. Semua ini dimaksudkan agar manusia dapat berubah dari tidak tahu
menjadi tahu, dengan tahu dia berbuat, dengan berbuat dia beramal bagi kehidupan. Semua ini
pendasarannya adalah penggunaan akal melalui kegiatan berfikir. Dengan berfikir manusia
makin mendalam dan makin bermakna, dengan pengetahuan manusia mengajarkan, dengan
manusia mampu melakukan perubahan dan peningkatan ke arah kehidupan yang lebih baik,
semua itu telah membawa kemajuan yang besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia
Dengan demikian kemampuan untuk berubah dan perubahan yang terjadi pada
manusia merupakan makna pokok yang terkandung dalam kegiatan Berfikir dan
jauh dibanding makhluk lainnya, sehingga dapat terbebas dari kemandegan fungsi
dengan karakteristik eksistensial manusia sebagai upaya memaknai kehidupannya dan sebagai
bagian dari Alam ini. Dalam konteks perbandingan dengan bagian-bagian alam lainnya, para
akhli telah banyak mengkaji perbedaan antara manusia dengan makhluk-makhluk lainnya
terutama dengan makhluk yang agak dekat dengan manusia yaitu hewan.
Berfikir dan pengetahuan merupakan dua hal yang menjadi ciri keutamaan manusia,
tanpa pengetahuan manusia akan sulit berfikir dan tanpa berfikir pengetahuan lebih lanjut
tidak mungkin dapat dicapai, oleh karena itu nampaknya berfikir dan pengetahuan
Gerak sirkuler antara berfikir dan pengetahuan akan terus membesar mengingat
pengetahuan pada dasarnya bersifat akumulatit, semakin banyak pengetahuan yang dimiliki
seseorang semakin rumit aktivitas berfikir, demikian juga semakin rumit aktivitas berfikir
rumit, namun semakin memungkinkan untuk melihat pola umum serta mensistimatisirnya
dalam suatu kerangka tertentu, sehingga lahirlah pengetahuan ilmiah (ilmu), disamping itu
terdapat pula orang-orang yang tidak hanya puas dengan mengetahui, mereka ini mencoba
memikirkan hakekat dan kebenaran yang diketahuinya secara radikal dan mendalam, maka
lahirlah pengetahuan filsafat, oleh karena itu berfikir dan pengetahuan dilihat dari ciri
(pengetahuan eksistensial)
filosofis (filsafat)
penting untuk mengatasi berbagai persoalah yang dihadapi dalam hidupnya di dunia, tanpa itu
1. Kesimpulan
1.1 Secara rasioal manusia adalah makhluk ciptaan Allah swt yang diberikankeistimewaan
diberi akal dan pikiran sedangkan hewan dan tumbuhan tidak, Hal itulah yang
1.2 Filsafat berpandangan bahwa hakikat manusia itu berkaitan antara badan dan roh.
Menurut islam, manusia terdiri dari substansi materi dari bumi dan roh yang berasal
dari Tuhan. Oleh karena itu hakikat manusia adalah roh sedangkan jasadnya hanyalah
alat yang dipergunakan oleh roh semata. Tanpa kedua substansi tersebut tidak dapat
dikatakan manusia.
berfikir, bermasyarakat dan berbudaya, serta bertuhan. Dengan penggunaan akal untuk
2. Saran
Adapun saran yang kami berikan, melalui pembahasan ini diharapkan mahasiawa dapat
memahani secara mendalam tentang pandangan filsafat dan ilmu pengetahuan tentang hakekat
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Noor Syam, Mohammad. 1988 cet.4. Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan
Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional
https://mahmudsapsalbrg.wordpress.com/keberagaman-manusia-menurut-pandangan
filsafat-ilmu-pengetahuan/
Sumber:Jalaluddindkk.2013.FilsafatPendidikan.Jakarta:PTRajaGrafindo.
Jalaludin dan Abdullah, 2013. filsafat pendidikan (manusia, filsafat, dan pendidikan). Jakarta.
Rajawali Pers