Anda di halaman 1dari 3

PANDANGAN MENDALAM MENGENAI HUBUNGAN HAKIKAT MANUSIA, DAN

PENDIDIKAN
Menurut saya hakikat manusia merupakan roh sedangkan jasad nya hanyalah alat yang
dipergunakan oleh roh semata. Tanpa kedua substansi tersebut tidak dapat dikatakan manusia,
memang keberadaan manusia di muka bumi adalah suatu yang menarik. Selain manusia selalu
menjadi pokok permasalahan ,ia jua melihat bahwa segala peristiwa dan masalah apa pun yang
yang terjadi di dunia ini pada akhirnya berhubungan dengan manusia.
Kedudukan manusia yang paling menarik ialah bahwa manusia itu menyelidiki
kedudukannya sendiri dalam lingkungan yang diselidikinya pula. Kadang, hasil penyelidikan
mengenai lingkungannya itu ternyata lebih memuaskan daripada penyelidikan tentang manusia
itu sendiri. Manusia memiliki banyak sifat yang serupa dengan makhluk lain. Meski demikian,
ada seperangkat perbedaan antara manusia dengan makhluk lain, yang menganugerahi
keunggulan pada manusia, kenyataan inilah yang terkadang membuat manusia mempunyai
pandangan yang berbeda. Suatu saat manusia akan berpikir bahwa mereka merupakan salah satu
anggota margasatwa, disaat lain dia juga akan merasa warga dunia idea dan nilai. Pandangan
seperti itulah yang pada akhirnya akan memperlihatkan keberadaan manusia secara utuh bahwa
mereka adalah pencari kebenaran.
Jadi Manusia itu sebagai subjek pendidikan dan sebagai objek pendidikan, karena itu
manusia memiliki sikap untuk dididik dan siap untuk mendidik.manusia merupakan mahkluk
sosial dan juga budaya. Sebagai makhluk sosial, tentunya manusia selalu hidup bersama dalam
interaksi dan interdependensi dengan sesamanya.
Menurut para ilmuan Ilmu yang mempelajari tentang

hakikat manusia disebut

antropologi filsafat. Dalam hal ini, ada empat aliran yang akan dibahas. Pertama, aliran serba zat.
Alirain ini mengatakan yang sungguh-sungguh ada itu hanyalah zat atau materi. Alam ini adalah
zat atau materi dan manusia adalah unsur alam. Maka dari itu, manusia adalah zat atau materi.
Kedua, aliran serba Roh. Aliran ini berpendapat bahwa segala hakikat sesuatu yang di
dunia ini ialah roh. Hakikat manusia juga adalah roh. Sementara zat adalah manifestasi dari roh.
Menurut Fiche, segala sesuatu yang ada (selain roh) dan hidup itu hanyalah perumpamaan,

perubahan penjelmaan dari roh (Sidi Gazalba, 1992: 288). Dasar pikiran aliran ini ialah bahwa
roh itu lebih berharga, lebih tinggi nilai nya daripada materi.
Ketiga aliran dualisme . aliran ini menganggap bahwa manusia itu pada hakikatnya terdiri
dari dua substansi, yaitu jasmani dan rohani. Kedua substansi ini merupakan unsur asal, yang
adanya tidak tergantung satu sama lain. Jadi, badan tidak berasal dari roh dan roh tidak berasal
dari badan. Perwujudannya manusia tidak serba dua, jasad dan roh. Antara badan dan roh terjadi
sebab akibat keduanya saling memengaruhi.
Keempat, aliran eksistensialisme. Aliran filsafat modern berpandangan bahwa hakikat
manusia meerupakan eksistensi dari manusia. Hakikat manusia adalah apa yang menguasai
manusia secara menyeluruh. Di sini manusia dipandang tidak dari sudut serba zat atau serba roh
atau duslisme, tetapi dari segi eksistensi manusia di dunia ini.
Filsafat berpandangan bahwa hakikat manusia itu berkaitan antara badan dan roh. Islam
secara tegas mengatakan tegas bahwa dan roh adalah substansi alam, sedangkan alam adalah
mahluk keduanya diciptakan oleh allah. Bahwa proses perkembangan dan pertumbuhan manusia
menurut hukum alam materiil. Menurut islam, manusia terdiri dari subtansi materi dari bumi dan
roh yang berasal dari tuhan.
dari beberapa pendapat diatas, dapat ditarik suatu pengertian bahwa nilai akan selalu
muncul apabila manusia akan mengadakan hubungan sosial atau bermasyarakat dengan manusia
lain. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh manusia lain. Hal ini sesuai dengan yang
dikatakan progressivisme bahwa masyarakat menjadi wadah nilai-nilai. Manusia di dalam
hubungannya dengan sesama dan dengan alam semesta (habl min al-nasional wa habl min alalam) ini tidak mungkin melakukan sikap yang netral. Karena pada dasarnya cinta, benci,
simpati, dan lainnya itu meerupakan suatu sikap. Setiap sikap yang adalah didasarkan atas asasasas objektif rasional atau subjektif emosional belaka.
Sebagaimana imam barnadib dalam bukunya filsafat pendidikan menjelaskan bahwa
pandangan John Dewey bahwa filsafat adalah teori umum, yang melandasi semua pemikiran
umum mengenai pendidikan.

Kita dapat menarik kesimpulan bahwa hakikat manusia dan filsafat pendidikan terdspst
suatu hubungan yang sangat erat dan tak terpisahkan. Sehingga filsafat pendidikan bersifat
krusial dalam sistem pendidikan .mengingst filsafat merupakan pemberi arah sekaligus pedoman
dasar bagi usaha-usaha perbaikan, serta meningkatkan kemajuan dan langkah kokoh untuk
lajunya sistem pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai