Anda di halaman 1dari 17

Pert.

11
Dasar-dasar Ontologi: Paham/Aliran Filsafat
Ontologi
Djamanat Samosir
PAHAM/ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT ONTOLOGI

• Ontologi sebagai cabang filsafat ilmu telah melahirkan sekian banya aliran
atau paham di mana tiap aliran atau paham saling mendukung dan
melengkapi. Aliran-aliran atau paham membangun pikiran para hali
filsafat ilmu untuk memahami esensi suatu ilmu. Jadi ilmu itu dapat
ditinjau dari beberapa aliran untuk menemukan hakikat.
• Untuk melihat hakekat realitas, ada dua pendekatan, yaitu:
 pendekatan kuantitas, yaitu realitas yang tampil dalam kuantitas
atau jumlah: monoisme, pararelisme/dualisme, pluralism, dan
 pendekatan kualitatif, yaitu realitas yang ditampilkan tidak dalam
bentuk jumlah tetapi dalam bentuk kualitas : aliran materialisme,
idealisme, naturalisme, dan hylomorphisme.
1. Paham Monoisme
 Monoisme berasal dari kata Monos artinya tunggal. Istilah
monoisme oleh Thomas Davidson disebut dengan Block Universe.
Dari kata tunggal tersebut haruslah satu hakikat saja yang dijadikan
sebagai sumber asal baik yang berupa materi ataupun rohani.
Tidak mungkin ada hakhikat masing-masing bebas dan berdiri
sendiri. Haruslah salah satunya merupakan sumber pokok dan
dominan menentukan perkembangan lainnya. Aliran/paham ini
menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu
adalah satu saja.
 Di dalam aliran monoisme ini terbagi menjadi dua yaitu
materialisme dan idealisme. Aliran materialisme adalah aliran
yang hanya mempercayai sesuatu yang tampak saja yang berupa
materi tanpa mempercayai hal-hal yang spiritual atau rohani Aliran
idealisme sering disebut juga aliran spiritualisme karena mereka
mempunyai kepercayaan kenyataan spiritual.
- Aliran materialisme
Aliran ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan
rohani. Aliran ini sering juga disebut naturalisme.
Menurut aliran ini, kalau zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya
fakta. Yang ada hanyalah materi, yang lainnya jiwa atau ruh tidaklah
merupakan suatu kenyataan yang berdiri sendiri. Jiwa atau roh itu
hanyalah merupakan akibat saja dari proses gerakan dengan salah satu
cara tertentu.
Kalau materialisme sering disebut naturalisme, karena dianggap
materialisme merupakan suatu penampakan diri dari naturalisme.
Menurut naturalisme bahwa alam saja yang ada, yang lainnya di luar
alam tidak ada.
Yang dimaksud alam di sini adalah segala-galanya, meliputi benda dan
ruh. Jadi benda dan ruh sama nilainya dianggap sebagai alam yang satu.
Sebaliknya, materialisme menganggap ruh adalahkejadian adari benda.
Jadi tidak sama nilai benda dan ruh seperti dalam materialieme.
Dari segi dimensinya, faham ini sering dikaitkan
dengan teori atomisme, yang mengajarkan : semua
materi tersusun dari sejumlah bahan yang disebut
unsur. Unsur-unsur itu bersifat tetap, tak dapat
dirusakkan. Bagian-bagian yang terkecil dari unsur-
unsur itulah yang dinamakan atom.
Atom dari unsur-unsur sama rupaya sama pula, dan
sebaliknya, perbedaannya hanya mengenai berat dan
besarnya. Mereka bisa bersatu menjadi molekul yang
terkecil dari atom-atom itu. Selanjutnya, atom-atom
dengan kesatuannya molekul-molekul itu bergerak
terus menurut undang-undang tertentu.
Jadi, materialisme menganggap bahwa kenyataan ini
merupakan suatu mekanis seperti satu mesin yang besar.
Aliran ini dipelopori Thales, Anaximander, Demokritos.
• Tahales berpendapat: unsur asal adalah air karena
pentingnya bagi kehidupan.
• Anaximander berpendapat: bahwa unsur asal adalah
udara, karena udaralah merupakan sumber dari segala
kehidupan.
• Demokritos berpendapat: bahwa hakikat alam ini
merupakan atom-atom yang banyak jumlahnya tak
dapat dihitung dan amat halus. Atom-atom inilah yang
merupakan asal kejadian alam.
- Aliran Idealisme
Sebagai lawan materialisme adalah aliran idealisme yang
dinamakan juga spritulisme. Idealisme berarti serba cita-cita,
sedang sprituliasme serbah roh. Idealisme diambil dari kata
“Ide” yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa.
Aliran ini beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang
beraneka ragam itu semua berasal dari roh (sukma) atau
sejenis dengannya, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan
menempati ruang. Materi atau zat itu hanyalah suatu jenis
dari pada`penjelmaan rohani.
• Alasan?
Alasan aliran ini yang mengatakan bahwa hakikat benda
adalah ruhani, spirit atau sebangsanya adalah:
1. Nilai roh lebih tinggi dari pada badan, lebih tinggi nilainya
dari materi bagi kehidupan manusia. Roh itu dianggap
sebagai hakikat yang sebenarnya. Sehingga materi
hanyalah badannya, bayangan atau penjelmaan saja.
2. Manusia lebih dapat memahan dirinya daripada dunia luar
dirinya.
3. Materi adalah kumpulan energi yang menenpati ruang .
Benda tidak ada, yang ada energi itu saja.
• Bagi penganut idealisme sebenarnya tidak ada materi. Segala kenyataan
termasuk manusia adalah ruh, roh itu tidak hanya menguasai manusia
perorangan tepati juga kebudayaan. Jadi kebudayaan adalah
perwujutan dari alam cita-cita dan cita-cita itu adalah rohani, karena itu
aliran ini dapat disebut idealisme dan dapat disebut spritualisme.
• Aliran idealisme ditemui pada ajaran Plato, dengan teori idenya: tiap-
tiap yang ada di alam mesti ada idenya, yaitu konsep universal dari tiap
sesuatu. Alam nyata yang menempati ruangan ini hanyalah berupa
bayangan saja dari alam ide itu. Jadi Idelah yang menjadi hakikat
sesuatu, menjadi dasar wujud sesuatu.
Aritoteles memberikan sifat kerohanian dengan ajarannya yang
menggambarkan alam ide itu sebagai sesuatu tenaga yang berada
dalam benda-benda itu sendiri dan menjalankan pengaruhnya dari
dalam benda itu. Ada dua kaum idealis, kaum spritualis dan kaum
dualis.
2. Paham Dualisme
 Setelah memahami bahwa hakikat itu adalah satu (monoisme),
ada juga pandangan yang menganggap bahwa hakikat itu dua,
disebut aliran dualisme. Dualisme berasal dari bahasa latin
yaitu duo, artinya dua. Konsep yang dipakai dalam aliran
dualisme ini yaitu menjelaskan tentang hubungan antara jiwa
dan raga yang memadukan antara materialisme dan idealisme.
 Aliran ini berpendapat behawa benda terdiri dari dua macam
hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan
hakikat rohani, benda dan ruh, jasad dan spirit.
 Materi muncul dari roh, dan roh tidak muncul dari benda.
Sama-sama hakikat, kedua hakikat iitu masing-masing bebas
dan berdiri sendiri, sama-sam azali dan abadi. Hubungan
keduanya menciptakan kehidupan dalam alam ini, contohnya
dalam diri manusia.
 Tokoh Idealisme: Descartes (bapak filsafat modern), ia menamakan kedua
hakikat itu dengan istilah dunia kesadaran (ruhani) dan duania ruang
(kebendaan). Descartes meragukan segala sesuatu yang dapat diragukan.
Mula-mula ia meragugan apa yang diindra, kemudian meragukan badannya
sendiri. Keraguan ini menjadi mungkin pada pengalaman mimpi, halunisasi,
ilusi, dan juga pada pengalaman dengan ruh halus ada yang sebenarnya itu
tidak jelas. Karena tidak ada batas yang tegas antara mimpi dan jaga.
Akibatnya ia mengatakan ada satu yang tidak dapat diragukan, yaitu saya
sedang ragu. Boleh saja saya ini saya ragukan adanya, hanya bayangan,
misalnya atau hanya seperti dalam mimpi, tetapi mengenai saya sedang
ragu benar-benar tidak dapat diragukan adanya. Aku sedang ragu ini
disebabkan oleh aku berpikir. kalau begitu aku berpikir pasti aku benar.
Jika berpikir ada, berarti aku ada sebab yang berpkir itu aku. Cogito ergo
sum, aku berpikir jadi ada aku. Paham ini kemudian dikenal dengan
rasionalisme, yaitu paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason)
adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes
pengetahuan.
• Paham Realisme adalah paham filsafat yang
mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat
terpenting dalam memperoleh pengetahuan
dan mengetes pengetahuan. Aliran ini
menekankan pada pengetahuan dan nilai.
Didalam aliran ini banyak mempersoalkan
objek pengetahuan aliran ini juga menekankan
tentang sesuatu yang di katakan memang real
atau benar.
3. Paham Pluralisme
 Kata pluralisme ini berarti jamak atau banyak jadi aliran ini
adalah aliran yang tidak mengukur satu atau dua substansi saja
tetapi banyak substansi karena di dalam aliran ini manusia tidak
hanya terdiri dari jasmani dan rohani tetapi juga tersusun atas api
tanah udara yang menjadi unsur dari segala wujud.
 Aliran ini berpandangan bahwa bahwa segenap macam bentuk
merupakan kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan
mengakui bahwa macam-macam bentuk itu semuanya nyata.
Dalam Dictionary of Philosohy and Religion dikatakan bahwa
Pluralisme sebagai paham yang mengatakan bahwa kenyataan
alam ini tersusun dari banyak unsur, lebih dari satu atau entitas.
Tokoh aliran ini pada masa Yunani kuno adalah Anaxagoros dan
Empedocles yang menyatakan bahwa subtansi yang ada itu
berbentuk dan terdiri dari 4 unsur yaitu tanah, air, api dan udara.
 Teori pluralisme secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu:
1)   Atomisme kuantitatif (teori kinetik dasar)
a.   Democritus, realitas adalah atom-atom dan ruang.
b.   Epicurus, realitas adalah atom-atom dan ruang yang
dikualifikasikan oleh sebuah spontanitas atom-atom, gerak
itu inheren didalam atom-atom tersebut.
2)   Atomisme kualitatif (teletologi dasar)
a.   Empedocles, terdapat empat unsur yang membentuk
realitas yaitu tanah, air, udara dan api yang digerakkan oleh
cinta dan kebencian.
b. Anaxagoras, terdapat unsur yang tak terhitung jumlahnya
yang bertemu dengan kualitas-kualitas pengalaman yang
juga tak terhitung jumlahnya yang dikendalikan oleh unsur
yang aktif atau pikiran.
4. Naturalisme
 Paham ini menolak yang ada yang supranatural,
menolak yang mental, dan menolak universal
platonil.
 William R. Dennis penganut naturalism dewasa ini
mengatakan naturalisme modern berpendirian
bahwa apa yang dinamakan kenyataan pasti bersifat
kealaman, berpendapat bahwa katagori pokok untuk
memberikan keterangan mengenai kenyataan ialah
kejadian. Kejadian dalam ruang dan waktu
merupakan satuan-satuan penyusuan dasar bagi
segenap hal yang ada.
5. Aliran Nihilisme
 Nihilisme berasal dari bahasa latin yang berarti nothing atau tidak
ada.  Sebuah doktrin yang tidak mengakui validitas alternatif yang
positif.
 Doktrin tentang nihilisme sebenarnya sudah ada sejak zaman Yunani
kuno, yaitu pada pandangan Gorgias (483-360 SM) yang memberikan
tiga proposisi tentang realitas:
a. Tidak ada sesuatu pun yang eksis. Realitas itu sebenarnya tidak
ada.
b. Bila sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui. Ini disebabkan oleh
penginderaan itu tidak dapat dipercaya, penginderaan itu
sumber ilusi.
c. Sekalipun realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita
beritahukan kepada orang lain
6. Aliran Agnosticisme
 Agnotisme berasal dari bahasa Yunani yaitu gnotisme yang berarti
tahu sedangan a berati tidak. Kata Agnosticisme berasal dari
bahasa Grik Agnostos yang berarti unknown, a artinya not. Gno
artinya know.
 Jadi agnotisme merupakan aliran yang bagaimana mereka memahami
ketuhanan. Aliran ini mengungkapkan bahwa kemampuan manusia
sangat terbatas dan tidak mungkin tahu apa hakikat sesuatu yang ada,
baik oleh inderanya maupun oleh pikirannya. Paham ini mengingkari
kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda.  Baik hakikat
materi maupun hakikat rohani. 
 Timbulnya aliran ini dikarenakan belum ada orang dapat mengenal
dan mampu menerangkan secara konkrit akan adanya kenyataan yang
berdiri sendiri dan dapat kita kenal.  Aliran ini dengan tegas selalu
menyangkal adanya suatu kenyataan mutlak yang bersifat transenden

Anda mungkin juga menyukai