Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RINGKASAN MATERI KULIAH

“ONTOLOGI”

OLEH :

KARTYANINGSIH BELA A062202007

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
ONTOLOGI

PENGERTIAN ONTOLOGI

Ontologi dapat diartikan sebagai ilmu atau teori tentang wujud hakikat yang
ada pada ilmu. Dalam bahasa inggris disebut ontologi memiliki pengertian:

1. Suatu asumsi tentang eksistensi (kehadiran, keberadaan) yang


mendasari setiap pola konseptual atau setiap teori atau sistem idea.
2. Suatu cabang penelitian metefisika yang berhubungan dengan kajian
eksistensi itu sendiri.

Menurut Ibnu Khaldun ontologi merupakan teori tentang yang wujud (suatu
yang wujud) dan kadang-kadang juga ontologi disamakan dengan metefisika.
metafisika juga disebut sebagai prote-filisofia atau filsafat yang pertama. Secara
istilah ontologi adalah ilmu yang memperlajari tentang hakikat yang ada
(ultimate reality) baik jasmani/konkret maupun rohani/abstrak Secara
sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas
atau kenyataan konkret, Ontologi membahas tentang yang ada secara
universal, menampilkan pemikiran semesta universal. Ontologi berupaya
mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan.

OBJEK DAN METODOLOGI ONTOLOGI

1. Objek Materi
Secara antologis, artinya metafisis umum, objek materi yang dipelajari
dalam plural ilmu pengetahuan, bersifat monistik pada tingkat yang paling
abstrak. Seluruh objek materi pluralitas ilmu pengetahuan, seperti manusia,
binatang, tumbuh-tumbuhan dan zat kebendaan berada pada tingkat
abstrak tertinggi, yaitu dalam kesatuan dan kesamaannya sebagai makhluk.
Kenyataan itu mendasari dan menentukan kesatuan pluralitas ilmu
pengetahuan. Dengan kata lain, prulalitas ilmu pengetahuan berhakikat
satu, yaitu dalam kesatuan objek materinya. Kesatuan ilmu pengetahuan
tersebut menjadi semakin jelas jika ditinjau dari sumber asal seluruh
perbedaan objek materi itu. Semua makhluk, sebagai objek materi pluralitas
ilmu pengetahuan, secara sistematis berhubungan dengan proses
kausalistik.
2. Objek Formal
Objek formal ontologi adalah hakikat seluruh realitas. Bagi pendekatan
kuantitatif, realitas tampil dalam kuantitas atau jumlah, sedangkan
telaahnya akan menjadi kualitatif (Tasfir 2009). Realitas akan tampil
menjadi aliran aliran materialisme, idealisme, naturalisme, atau
hylomorphisme. Sedangkan menurut Al-Farabi dan Ibnu Zina objek
pemikiran menjadi objek sesuatu yang mungkin ada karena yang lain, dan
ada karena dirinya sendiri.
3. Metode
Metode dalam ontology menurut Lorens Bagus dalam Hidayat (2014)
memperkenalkan tiga tingkatan abstraksi dalam ontologi, yaitu :
1. Abstraksi fisik, menampilkan keseluruhan sifat khas sesuatu objek.
2. Abstraksi bentuk, mendeskripsikan sifat umum yang menjadi ciri
semua sesuatu yang sejenis.
3. Abstraksi metaphisik. mengetengahkan prinsip umum yang menjadi
dasar dari semua realitas.

Abstraksi yang dijangkau oleh ontologi adalah abstraksi metaphisik.


Sedangkan metode pembuktian dalam ontologi oleh Laurens Bagus di bedakan
menjadi dua, yaitu : pembuktian priori dan pembuktian posteriori. Pembuktian
apriori adalah pembuktian yang tidak diperoleh dari percobaan/eksperimen
tetapi bersumber dari akal itu sendiri dan pembuktian posteriori adalah
pembuktian yang diperoleh dari eksperimen/pengalaman indrawi.
ALIRAN-ALIRAN DALAM ONTOLOGI

1. Menosime
Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan
itu adalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai
sumber yang asal, baik yang asal berupa meteri atupun berupa rohani.
Tidak mungkin ada hakikat masing-masing bebas dan berdiri sendiri.
Haruslah salah satunya merupakan sumber yang pokok dan dominan
menentukan perkmbangan yang lainnya. Istilah monoisme oleh Thomas
Davidson disebut dengan Block Universe (Jujun 1996).
2. Materialisme
Aliran ini menggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan
rohani, aliran ini sering juga disebut dengan naturalisme. Menurutnya zat
mati merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta.
3. Idealisme
Sebagai lawan materialisme adalah aliran idialisme yang dinamakan
dengan spritualisme. Idialisme berarti serba cita, sedang spritulisme berarti
ruh.
4. Dualisme
Setelah kita memahami bahwa hakikat itu satu (monisme) baik materi
ataupun ruhani, ada juga pandangan yang mengatakan bahwa hakikat itu
ada dua. Aliran ini disebut dualisme. Aliran ini berpendapat bahwa terdiri
dari dua macam hakikat sebgai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan
hakikat ruhani
5. Pluralisme
Aliran ini berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan
kenyataan. Pluralisme bertolak dari keseluruhan dan mengakui semua
macam bentuk itu adalah semua nyata. Pluralisme dalm Dictionory of
Philosophy and Religion dikatakan sebagai paham yang menyatakan
bahwa keyataan ala mini tersusun dari banyak unsure, lebih dari satu atau
dua entitas.
6. Nihilisme
Berasal dari bahasa Latin yang berarti nothing atau tidak ada. Sebuah
doktrin yang tidak mengakui viliditas alternatif yang positif. Istilah nihilisme
diperkenalkan oleh Ivan Tuegeniev dalam novelnya Fathers and Childern
yang ditulisnya pada tahun 1862 di Rusia.
7. Agnosticisme
Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat
benda. Baik hakikat materi maupun hakikat ruhani. Kata Agnosticisme
berasal dari bahsa Grik Agnostos yang berarti unknown. artinya not artinya
know. Timbulnya aliran ini karena belum dapatnya orang mengenal dan
mampu menerangkan secara konkret akan adanya kenyataan yang berdidri
sendiri dan dapat kita kenal. Aliran ini menyagkal adanya kenyataan mutlak
yang bersifat transcendent.

TINJAUAN ONTOLOGI DALAM ILMU PENGETAHUAN


Ontologi merupakan salah satu diantara lapangan penyelidikan kefilsafatan
yang paling kuno. Dimana awal mula alam pikiran orang Yunani telah
menunjukkan perenungan dibidang ontology seperti yang kita kenal “Thales”
atas perenungan terhadap air yang merupakan subtansi terhadap asal mula
dari segala sesuatu.
Berpijak dari alasan Thales, ontology merupakan cabang filsafat yang
mendeskripsikan hakekat wujud.Di mana ilmu pengetahuan dari segi ontology
selalu mengkaji yang telah diketahui atau yang ingin diketahui. Dari fenomena
yang terjadi disekitarnya manusia melakukan berbagai aktifitas untuk
mengetahui apa sebenarnya di balik apa yang diraba oleh panca indranya,
sebab ilmu hanya mengkaji ada bagian yang bersifat empiris yang dapat diuji
oleh panca indra manusia.
ONTOLOGI DALAM PERSPEKTIF AGAMA
Menurut St. Agustine (354-430 M) dalam Saepudin (1980). manusia
mengetahui dari pengalamannya, bahwa dalam hidup itu ada kebenaran.
Dalam keadaan seperti itu akal manusia terkadang merasa bahwa dia
mengetahui tapi terkadang mereka ragu-ragu bahwa apa yang diketahuinya itu
adalah kebenaran. Dengan kata lain akal manusia mengetahui bahwa di
atasnya masih ada sesuatu kebenaran yang tetap, kebenaran yang tak
berubah-ubah. Kebenaran yang tetap itulah yang menjadi sumber dan cahaya
bagi akal dan usaha mengetahui yang benar.Kebenaran tetap dan kekal itu
merupakan Kebenaran Mutlak dan Kebenaran Mutlak itu disebut Tuhan.
Argumen lain Immanuel Kant (1729-1804) seorang filosof Jerman
menurutnya ditambahkan wujud tentang konsep sesuatu tidak membawa hal
baru tentang konsep itu, dengan kata lain konsep tentang kursi yang
mempunyai wujud tidak ada perbedaanya. Konsep tentang Zat Maha Besar
dengan demikain tidak mengharuskan adanya Zat Maha Besar itu. Konsep
sesuatu yang terbesar sebagai konsep sudah sempurna sungguhpun konsep
itu tak mempunyai wujud pada hakekatnya.Oleh karena itu argumen ontologis
ini tidaklah dapat menyakinkan eties atau agnostic untuk percaya pada adanya
Tuhan. Argumen ini belum dapat mendorong mereka untuk mengakui bahwa
Tuhan mesti ada.

FUNGSI DAN MANFAAT MEMPELAJARI ONTOLOGI


Fungsi dan manfaat mempelajari ontologi sebagai cabang filsafat ilmu
antara lain:
1. Sebagai refleksi kritis atas objek atau bidang garapan, konsep-konsep,
asumsi asumsi dan postulat-postulat ilmu.
2. Ontologi membantu ilmu untuk menyusun suatu pandangan dunia yang
integral, komprehensif dan koheren.
3. Ontologi memberikan masukan informasi untuk mengatasi
permasalahan yang tidak mampu dipecahkan oleh ilmu-ilmu khusus.

Anda mungkin juga menyukai