Anda di halaman 1dari 7

NAMA:KEVIN EFFENDY

NIM:21058153

TUGAS

1.ONTOLOGI
Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang
paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut
membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret.
Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat
ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles .
Pada masanya, kebanyakan orang belum membedaan
antara penampakan dengan kenyataan. Thales terkenal
sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan
bahwa air merupakan substansi terdalam yang
merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih
penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala
sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga
sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri
sendiri).Hakikat kenyataan atau realitas memang bisa
didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang:
1.Kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah
kenyataan itu tunggal atau jamak?
2.Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah
kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu,
seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan,
bunga mawar yang berbau harum.
Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai
ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret
secara kritis.
Beberapa aliran dalam bidang ontologi, yakni Monisme,
Dualisme, Materialisme, Idealisme, Agnostisisme
1. Monisme: aliran yang mempercayai bahwa hakikat
dari segala sesuatu yang ada adalah satu saja, baik
yang asa itu berupa materi maupun rohani yang
menjadi sumber dominan dari yang lainnya. Para
filosof pra-Socrates seperti Thales, Demokritos, dan
Anaximander termasuk dalam kelompok Monisme,
selain juga Plato dan Aristoteles. Sementara filosof
Modern seperti I. Kant dan Hegel adalah penerus
kelompok Monisme, terutama pada pandangan
Idealisme mereka.
2. Dualisme: kelompok ini meyakini sumber asal
segala sesuatu terdiri dari dua hakikat, yaitu
materi(jasad) dan jasmani(spiritual). Kedua macam
hakikat itu masing-masing bebas dan berdiri
sendiri, sama-sama abadi dam azali. Perhubungan
antara keduanya itulah yang menciptakan
kehidupan dalam alam ini. Contoh yang paling jelas
tentang adanya kerja sama kedua hakikat ini ialah
dalam diri manusia.
3. Materialisme: aliran ini menganggap bahwa yang
ada hanyalah materi dan bahwa segala sesuatu
yang lainnya yang kita sebut jiwa atau roh tidaklah
merupakan suatu kenyataan yang berdiri sendiri.
Menurut pahan materialisme bahwa jiwa atau roh
itu hanyalah merupakan proses gerakan kebendaan
dengan salah satu cara tertentu.
4. Idealisme: idealisme merupakan lawan dari
materialisme yang juga dinamakan spiritualisme.
Aliran menganggap bahwa hakikat kenyataan yang
beraneka warna itu semua berasal dari roh (sukma)
atau yang sejenis dengan itu. Intinya sesuatu yang
tidak berbentuk dan yang tidak menempati ruang.
Menurut aliran ini materi atau zat itu hanyalah
suatu jenis daripada penjelmaan roh. Alasan yang
terpenting dari aliran ini adalah “manusia
menganggap roh lebih berharga, lebih tinggi
nilainya dari materi bagi kehidupan manusia. Roh
dianggap sebagai hakikat yang sebenarnya,
sehingga materi hanyalah badannya, bayangan
atau penjelmaan saja.
5. Agnostisisme: pada intinya Agnostisisme adalah
paham yang mengingkari bahwa manusia mampu
mengetahui hakikat yang ada baik yang berupa
materi ataupun yang ruhani. Aliran ini juga
menolak pengetahuan manusia tentang hal yang
transenden. Contoh paham Agnostisisme adalah
para filosof Eksistensialisme, seperti Jean Paul
Sartre yang juga seorang Ateis. Sartre menyatakan
tidak ada hakikat ada (being) manusia, tetapi yang
ada adalah keberadaan (on being)-nya.
Contoh ontologi yang sudah umum diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu meja. Dalam ontologi meja
yaitu menggunakan realitas tentang meja. Realitasnya
adalah terdapat gambara atau ide yang membuat kita
mengenali sebuah meja.
2.EPISTEMOLOGI
Epistemologi (//; dari bahasa Yunani ἐπιστήμη, epistēm
ē, artinya “pengetahuan”, dan λόγος, logos, artinya
“diskursus”) adalah cabang dari filsafat yang berkaitan
dengan teori pengetahuan.
Epistemologi mempelajari tentang hakikat dari
pengetahuan, justifikasi, dan rasionalitas keyakinan.
Banyak perdebatan dalam epistemologi berpusat pada
empat bidang:
1. Analisis filsafat terkait hakikat dari pengetahuan
dan bagaimana hal ini berkaitan dengan konsep-
konsep seperti kebenaran, keyakinan, dan
justifikasi.
2. Berbagai masalah skeptisisme.
3. Sumber-sumber dan ruang lingkup pengetahuan
dan justifikasi atas keyakinan.
4. Kriteria bagi pengetahuan dan justifikasi.
Epistemologi membahas pertanyaan-pertanyaan
seperti “Apa yang membuat kebenaran yang
terjustifikasi dapat dijustifikasi?” Apa artinya
apabila mengatakan bahwa seseorang mengetahui
sesuatu? dan pertanyaan yang mendasar,
Bagaimana kita tahu bahwa kita tahu?
Istilah ‘Epistemologi’ pertama kali digunakan oleh filsuf
Skotlandia James Frederick Ferrier pada tahun 1854.
Namun, menurut Brett Warren, Raja James VI dari
Skotlandia sebelumnya telah mempergunakan konsep
filosofis ini dan menggunakannya sebagai personifikasi,
dengan istilah Epistemon, pada tahun 1591.
Contoh epistemologi dalam kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan bagaimana kita mendapatkan
ilmu pengetahuan contohnya yaitu kursi.
Pertanyaannya adalah, bagaimana kita bisa tahu bahwa
benda tersebut adalah kursi? ... Akal kemudian
mengkategorikannya menjadi sebuah ilmu pengetahuan
yang membahas tentang kursi.
3.AKSIOLOGI
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan
ilmunya. Jadi yang ingin dicapai oleh aksiologi adalah
hakikat dan manfaat yang terdapat dalam suatu
pengetahuan.
Aksiologi berasal dari kata Yunani: axion (nilai) dan logos
(teori), yang berarti teori tentang nilai.
Pertanyaan di wilayah ini menyangkut, antara lain:
Untuk apa pengetahuan ilmu itu digunakan?
Bagaimana kaitan antara cara penggunaannya dengan
kaidah-kaidah moral?
Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan
pilihan-pilihan moral?
Bagaimana kaitan metode ilmiah yang digunakan
dengan norma-norma moral dan professional? (filsafat
etika).
Dalam aksiologi, ada dua komponen mendasar, yakni
Etika (moralitas) dan Estetika (keindahan).
Contoh Aksiologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Apakah
ilmu pengetahuan tersebut dapat memberikan manfaat
atau malah sebaliknya. Jadi jika dikaitkan dengan 2
contoh di atas yaitu meja dan kursi, bisa dikaitkan
apakah pengetahuan tentang meja dan kursi tersebut
dapat memberikan manfaat di dalam kehidupan sehari-
hari kita.

Anda mungkin juga menyukai