Rima Purwati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAI Bunga Bangsa Cirebon
rimapurwati06@gmail.com
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang Ontologi,
aliran-aliran dalam ontologi, Ekonomi Islam,dan bagaimana Ontologi dalam
Ekonomi Islam. Artikel ini merupakan pendekatan kualitatif yang menggunakan
metode deskriptif dan analisis. Ontologi membahas tentang hakikat apa yang
dikaji. Secara ontologis, ekonomi Islam membahas dua disiplin ilmu secara
bersamaan. Kedua disiplin ilmu itu adalah ilmu ekonomi murni dan ilmu fiqh
mu’amalat.
Pendahuluan
Ilmu Ekonomi Islam memiliki dua objek kajian yaitu objek formal dan
objek material. Objek formal ilmu ekonomi islam adalah seluruh sistem produksi
dan distribusi barang dan jasa yang dilakukan oleh pelaku bisnis baik dari aspek
prediksi tentang laba rugi yang akan dihasilkan maupun dari aspek legalitas
sebuah transaksi. Objek material adalah seluruh ilmu yang terkait dengan ilmu
ekonomi islam. Objek formal dan material ilmu mengantarkan kita dapat
menelusuri eksistensi ilmu melalui tiga pendekatan yang selalu digunakan dalam
filsafat umum yaitu pendekatan ontologi, epistemologi dan aksiologi.(Agriyanto
and Rohman, 2015)
Ontologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tata cara dan struktur
realitas dalam arti seluas mungkin, dengan menggunakan kategori seperti: ada
atau menjadi aktualitas atau potensilitas, nyata atau penampakan, esensi atau
eksistensi kesempurnaan, ruang dan waktu, perubahan dan sebagainya. Ontologi
adalah cabang filsafat yang satu, yang absolut, bentuk abadi, sempurna dan
keberadaanya segala sesuatu yang mutlak bergantung kepadanya. Cabang filsafat
yang mempelajari tentang status realitas apakah nyata atau semu, apakah pikiran
itu nyata atau sebagainya.(Suhartono, 2005)
Dengan demikian, diperlukan suatu makna ontologis secara realistis dalam
kehidupan bagi semua manusia agar ilmu pengetahuan yang tepat untuk dipelajari
sehingga dapat menjadi suatu pembelajaran terbaik tentang pentingnya makna dari
segala segi ontology dalam seluruh aspek kehidupan. Ilmu pengetahuan yang
diberikan, dibutuhkan suatu ilmiah esensi yang tepat agar semakin melihat kondisi
dinamika yang terjadi di masyarakat Indonesia.
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif dan analisis. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan datanya
melalui studi literature atau pustaka. Baik berupa buku, jurnal, hasil penelitian,
dan sebagainya. Sedangkan teknik pengolahan datanya ialah dengan analisis data
kualitatif. Tujuan dari tulisan ini adalah mengetahui bagaimana ontologi ekonomi
islam.
1 Kattsoff, Louis O., Pengantar Filsafat, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1992), 191.
2 Sjamsuddin, Helius, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2007)
3 M. Syahnan Harahap, ‘Arti Penting Nilai Bagi Manusia Dalam Kehidupan Bermasyarakat
(Suatu Kajian Dari Filsafat Hukum)’, Jurnal Ilmiah Hukum Dirgantara, 6.1 (2015).
masing-masing bebas dan berdiri sendiri. Haruslah salah satunya
merupakan sumber yang pokok dan dominan menentukan perkembangan
yang lainnya. Plato adalah tokoh filsuf yang bisa dikelompokkan dalam
aliran ini, karena ia menyatakan bahwa alam ide merupakan kenyataan
yang sebenarnya. Paham ini kemudian terbagi ke dalam dua aliran, yaitu:
a. Materialisme
Aliran ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah
materi, bukan rohani. Aliran ini sering juga disebut dengan naturalisme.
Menurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya
fakta. Aliran pemikiran ini dipelopori oleh bapak filsafat yaitu Thales
(624-546 SM). Ia berpendapat bahwa unsur asal adalah air, karena
pentingnya bagi kehidupan. Anaximander (585-528 SM) berpendapat
bahwa unsur asal itu adalah udara, dengan alasan bahwa udara
merupakan sumber dari segala kehidupan. Demokritos (460-370 SM)
berpendapat bahwa hakikat alam ini merupakan atom-atom yang
banyak jumlahnya, tak dapat dihitung dan amat halus. Atom-atom
itulah yang merupakan asal kejadian alam.
b. Idealisme
Idealisme diambil dari kata “idea” yaitu sesuatu yang hadir
dalam jiwa. Aliran ini menganggap bahwa dibalik realitas fisik pasti
ada sesuatu yang tidak tampak. Bagi aliran ini, sejatinya sesuatu justru
terletak dibalik yang fisik. Ia berada dalam ide-ide, yang fisik bagi
aliran ini dianggap hanya merupakan bayang-bayang, sifatnya
sementara, dan selalu menipu. Eksistensi benda fisik akan rusak dan
tidak akan pernah membawa orang pada kebenaran sejati. Dalam
perkembangannya, aliran ini ditemui dalam ajaran Plato (428-348 SM)
12 dengan teori idenya. Menurutnya, tiap-tiap yang ada di dalam mesti
ada idenya yaitu konsep universal dari tiap sesuatu.4 Alam nyata yang
menempati ruangan ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam ide
itu.Jadi, idelah yang menjadi hakikat sesuatu, menjadi dasar wujud
sesuatu.
4 Nurbayani, ‘Eksistensi Agama, Ilmu Dan Filsafat Dalam Mengatasi Persoalan Pendidikan’,
C. Ekonomi Islam
Sementara ekonomi Islam menurut (an-Nabhani, 1990) adalah suatu
ilmu yang mempelajari tentang tata cara pengelolaan harta benda menurut
perspektif Islam. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku
ekonomi manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam
6 Ahmad, Khursid, ‘Studies in Islamic Economics”, (United Kingdom of Arab: The Islamic
Foundation, 1981)
7 Yusuf Qardhawi, ‘Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, (Jakarta: Robbani Press,
1995), 10
8 Daulay, S.P, ‘Posisi Ekonomi Islam di antara Ekonomi Konvensional dan Fiqh Muamalat,
10 Akbar, D.A, ‘Kajian Filsafat Ilmu Terhadap Ekonomi Islam’, (Palembang: E-Jurnal IAIN
Raden Fatah, 2013)
11 Khudori Sholeh, ‘Filsafat Islam dari Klasik hingga kontemporer’, (Yogyakarta: Ar-Ruzz
KESIMPULAN
Ontologi berasal dari bahasa Yunani kuno dan tersusun dari dua kata:
ontos (sesuatu yang berwujud) dan logos (ilmu atau teori). Jadi, ontologi dapat
diartikan sebagai ilmu atau teori tentang wujud atau mengenai hakikat yang ada.
Aliran-aliran dalam dalam ontologi diantaranya Aliran Monoisme yang dibagi
menjadi dua yaitu materialism dan idealisme, Aliran Dualisme, Aliran Pluralisme,
Aliran Nihilisme, dan Aliran Agnostisisme. Sementara ekonomi Islam menurut
(an-Nabhani, 1990) adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tata cara
pengelolaan harta benda menurut perspektif Islam. Ontologi ekonomi islam secara
ontologis membahas dua disiplin ilmu secara bersamaan. Kedua disiplin ilmu itu
adalah ilmu ekonomi murni dan ilmu fiqh mu‟amalat. Fenomena ontologi dalam
perekonomian Indonesia tercemin dalam dua dimensi yaitu ekonomi makro dan
ekonomi mikro.