Anda di halaman 1dari 5

FILSAFAT ILMU EKONOMI

SISTEMATIKA FILSAFAT

KELAS B KELOMPOK 3:

1. IIN PRATIWI (220906502036)


2. INDRI KALA’ SONDA (220906501028)
3. INTAN TRI UTAMI (220906500007)
4. KHUSNUL KHTIMAH (220906501032)
5. M. HAIDIR ALI ABDULLAH (220906502034)
6. M. REKSA FADILLAH (220906501018)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. SISTEMATIKA FILSAFAT
1. Ontologi
Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan hakikat
sesuatu yang ada. Istilah ontology berasal dari Bahasa Yunani yaitu onta berarti
ilmu pengetahuan atau ajaran.Dengan demikian, Ontologi berarti ilmu
pengetahuan atau ajaran tentang yang berada.
Pembahasan tentang ontologi sebagai dasar ilmu berusaha untuk
menjawab’’apa’’yang menurut Aristoteles merupakan the first philosophy dan
merupakan ilmu mengenai esensi benda. Kata ontologi berasal dari perkataan ’on’
sama dengan being, dan ‘logos’ sama dengan logic. Jad, ontologi adalah the
theory of being qua (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan).Ontoogi
menyelidiki sifat dasar apa yang nyata fundamental dan cara yang berbeda
dimana entitas dari kategori-kategori yang logis, yang berlainan (objek-objek
fisis, hal universal, abstraksi) dapat dikatakan ada; dalam kerangka tradisional
ontology dianggap sebagai teori mengenai prinsip-prinsip umum dari hal ada,
sedangkan dalam hal pemakaiannya akhir-akhir ini ontology dipandang sebagai
teori mengenai yang ada.
Term ontology pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius pada
tahun 1636 M. untuk menamai teori tentang hakikat yang ada bersifat metafisis.
Dalam perkembangannya Christian wolff (1679-1757) membagi metafisika yaitu
ada dua , yaitu metafisika umum dan metafisika khusus, Metafisika umum
dimaksudkan sebagai istilah lain dari ontology.
Dengan demikian, metafisika umum atau ontologi adalah sebagai cabang
filsafat yang membicarakan prinsip paling dasar atau paling dalam dari segala
sesuatu yang ada. Sedangkan metafisika khusus masih dibagi lagi menjadi
kosmologi,psikolohi,dan teologi. Kosmologi adalah cabang yang secara khusus
membicarakan tentang alam semesta. Psikologi adalah cabang filsafat yang secara
khusus membicarakan tentang jiwa manusia. Teologi adalah cabang filsafat yang
secara khusus membicarakan Tuhan.

2. Objek Kajian Ontologi


Objek telaahan ontologi adalah yang ada, yaitu ada individu, ada umum,
ada terbatas, ada tidak terbatas, ada universal, ada mutlak, termasuk kosmologi
dan metafisika yang adaa sesuadah kematian maupun sumber segala yang ada,
yaitu Tuhan Yang Maha Esa, pencipta dan pengatur serta penemu alam semesta.
Studi tentang yang ada, pada tataran studi filsafat studi filsafat pada umumnya
dilakukan oleh filsafat metafisika. Istilah ontologi banyak digunak Ketika kita
membahas yang ada dalam konteks filsafat ilmu.
Objek formal ontology adalah hakikat seluruh realitas. Bagi pendekatan
kualitatif, realitas tampil dalam kuantitas atau jumlah, telaahnya akan menjadi
telaah monisme, paralelisme, atau pluralisme.
1) Metode salam ontology
Lorens bagus memoerkenalkan tiga tingkat abstraksi dalam ontology yaitu
abstraksi fisik, abstraksi bentuk, dan abstraksi metafisik.
2) Metafisika
Metafisikan merupakan vabang filsafat yang mebicarakan tentang hal-hal
yang sangat mendasar yang berada diluar pengalaman manusia. Menurut
Asmoro Achmadi (2005: 14), metafisika merupakan cabang filsafat yang
membicarakan sesuatu yang bersifat (keluarbiasaan) (beyond nature) , yang
berada diluar pemahaman manusia (immediate experience). Menurut
Achmadi, metafisika mengkaji sesuatu yang berada diluar hal-hal yang biasa
berlaku pada umumnya (keluarbiasaan), atau hal-hal yang tidak alami, serta
hal-hal yang berada diluar kebiasaan atau diluar pengalaman manusia.
3) Asumsi
Pendapat yang telah didukung oleh beberapa teori dan fakta yang dapat
dibuktikan secara rasional.
3. Aliran Dalam Metafisika Ontology
1.) Aliran motonoisme
Paham motonoisme meganggab bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan
itu hanyalah satu saja, baik yang asal berupa materi maupun rohani
2.) Aliran dualism
Aliran yang mencoba memadukan antara dua paham yang saling bertentangan,
yaitu materialism dan idealism. Menurut aliran dualisme materi maupun ruh
sama-saama merupakan hakikat. Aliran dualisme memandang bahwa alam terdiri
dari dua macam hakikat sebagai sumbernya.
3.) Aliran pluralism
Aliran pluralism berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan
kenyataan.
4.) Aliran nikhilisme
Paham nikhilisme menyatakan bahwa dunia terbuka untuk kebebasan dan
kreatifitas menusia.
5.) Aliran agnotisisme
Aliran agnotisisme menganut paham bahwa manusia tidak mungkin mengetahui
hakikat sesuatu dibalik kenyataannya.
4. Teologi
Teologi dalam ruang lingkup filsafat metafisika, menurut Sudarsono (2001: 129)
adalah filsafat ketuhanan yang bertitik tolak semata-mata kepada kajian alam.

B. EPISTEMOLOGI
Epistemologi sering juga disebut dengan teori pengetahuan (teory of know-ledge).
Secara etimologi, istilah epistemology brasal dari kata Yunani episme, yang artinya
pengetahuan =, dan logos yang artinya ilmu atau teori. Jadi epismetologi dapat
didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur,
metode, dan syahnya (validitas) pengetahuan. Menurut Conny Semiawan dkk. (2005:
157) epistemology adalah cabang filsafat yang menjelaskan tentang masalah-masalah
filosofi sekitar teori pengetahuan.

Aliran dalam epistemoogi terdiri dari:

a. Rasionalisme
Rasionalisme merupakan suatu aliran pemikiran yang penekankan pentingnya peran
akal atau ide sebagai bagian yang sangat menentukan hasil keputusan atau pemikiran.
b. Empirisme
menurut Aristoteles, sumber ilmu pengetahuan adalah pengalaman empiris.

C. AKSILOGIS
Istila aksilogis berasal dari perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang
berarti ilmu atau teori. Jadi, aksilogi adalah ‘teori tentang nilai’. Nilai yang dimaksud
adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang
apa yang dinilai.
Aksiologi adalah ilmu pegetahuan yang menyelidiki hakikat nilai, yang umumnya
ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.
1. Objek aksiologis
a. Etika
Semiawan menerangkan bahwa etika ebagai prinsip atau standar perilku manusia,
yang kadang-kadang sdisebut sebagai “moral”. Makna etika dipakai dalam dua
bentuk arti, pertama yaitu:
1.) Etika merupakan suatu kumpulan pengetahuan menganai penilaian terhadap
perbuatan-perbuatan manusia.
2.) Etika merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedahkan hal-hal,
perbuatan-perbutan, atau manusia-manusai lain.
b. Estetika
Semiawan (2005: 159) menjelaskan estetika sebagai “the study of nature of
beauty in the fine art”, mempelajari tentang hakikat keindahan di dalam seni.
Estetika merupakan cabang filsafat yang mengkaji tentang hakikat indah dan
buruk.

KATA PENGANTAR

Anda mungkin juga menyukai