Abstrak: Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis karena kelahiran
ilmu tidak lepas dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Pada
perkembangan selanjutnya, ilmu terbagi dalam beberapa disiplin, yang membutuhkan pendekatan, sifat, objek, tujuan dan
ukuran yang berbeda antara disiplin ilmu yang satu dengan yang lainnya. Pembahasan filsafat ilmu sangat penting karena
akan mendorong manusia untuk lebih kreatif dan inovatif. Filsafat ilmu memberikan spirit bagi perkembangan dan
kemajuan ilmu dan sekaligus nilai-nilai moral yang terkandung pada setiap ilmu baik pada tataran ontologis,
epistemologis maupun aksiologi. Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan
ultimate reality yang berbentuk jasmani / kongkret maupun rohani / abstrak. Epistemologi adalah cabang filsafat yang
membicarakan mengenai hakikat ilmu, dan ilmu sebagai proses adalah usaha yang sistematik dan metodik untuk
menemukan prinsip kebenaran yang terdapat pada suatu obyek kajian ilmu. Aksiologi berkaitan dengan kegunaan dari
suatu ilmu, hakekat ilmu sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang didapat dan berguna untuk kita dalam menjelaskan,
meramalkan dan menganalisa gejala-gejala alam. Setiap jenis pengetahuan selalu mempunyai ciri-ciri yang spesifik
mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga
landasan ini saling berkaitan; ontologi ilmu terkait dengan epistemologi ilmu, epistemologi ilmu terkait dengan aksiologi
ilmu dan seterusnya. Pembahasan mengenai epistemologi harus dikatikan dengan ontologi dan aksiologi.
A b d u l l a h , A m i n . 2005. D e s a i n
3. Kesimpulan
Pengembangan Akademik IAIN
Setiap jenis pengetahuan selalu
M e n u j u U I N S u n a n Kalijaga dari
mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa
Pendekatan Pola Dikotonomis-Akademik ke
(ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk
Arah Integratif-Interdisciplinary dalam
apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun.
Zainal Abidin Bagir, et.al, I n t e g r a s i
Ketiga landasan ini saling berkaitan; ontologi
I l m u d a n Agama Interpretasi dan Aksi.
ilmu terkait dengan epistemologi ilmu,
Bandung: Mizan.
epistemologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu
dan seterusnya. Kalau kita ingin membicarakan
Amin Abdullah. 2006.P e n d e k a t a n
epistemologi ilmu, maka hal ini harus dikatikan
I n t e g r a t i f - Interkonektif. Yogyakarta:
dengan ontologi dan aksiologi ilmu. Secara
Pustaka Pelajar.
detail, tidak mungkin bahasan epistemologi
terlepas sama sekali dari ontologi dan aksiologi.
Amsal, Bakhtiar. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta:
Apalagi bahasan yang didasarkan model berpikir
Raja Grafindo Persada.
sistemik, justru ketiganya harus senantiasa
dikaitkan.
Asy’ari, H. M dkk. 1992.Filsafat. Yogyakarta:
Keterkaitan antara ontologi, epistemologi,
RSFI.
dan aksiologi—seperti juga lazimnya keterkaitan
masing-masing sub sistem dalam suatu sistem--
Azra, Azyumardi. 1993. Tradisionalisme Nasr:
membuktikan betapa sulit untuk menyatakan
Eksposisi dan Refleksi. Ulumul Qur”an, no.
yang satu lebih pentng dari yang lain, sebab
4, vol. IV.
ketiga-tiganya memiliki fungsi sendiri-sendiri
yang berurutan dalam mekanisme pemikiran.
Bagus Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta:
Demikian juga, setiap jenis pengetahuan selalu
Gramedia Pustaka Utama.
mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa
(ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk
Bakhtiar , Amsal. 2006. Filsafat Ilmu. Jakarta:PT
apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun.
Raja Grafindo Persada.
Ketiga landasan ini saling berkaitan; ontologi
ilmu terkait dengan epistemologi ilmu,
Bakker, Anton.1992. Ontologi Metafisika
epistemologi ilmu terkait dengan aksiologi ilmu
Umum. Yogyakarta: Pustaka Kanisius
dan seterusnya. Pembahasan mengenai
epistemologi harus dikatikan dengan ontologi
D.W. Hamlyn. History of Epistemology. in Pauld
dan aksiologi. Secara jelas, tidak mungkin
Edwards, editor in chief, The Encyclopedia
bahasan epistemologi terlepas sama sekali dari
of Philosophy, vol. 3 (New York and
ontologi dan aksiologi. Dalam membahas
London, Macmillan Publishing Co., 1972)
dimensi kajian filsafat ilmu didasarkan model
hal. 8-38.
berpikir sistemik, sehingga harus senantiasa
dikaitkan.
Gruber, T. 2008.Ontology. Springer-Verlag.
ISBN 978-0-387-49616-0.
Hadi, P. Hardono. 1994. Epistemologi: Filsafat
Pengetahuan. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.