perkembangan ilmu
MAKALAH
Disusun Oleh :
Yudha Pratama Nugraha Irianto Situmorang
270110130102
GEOLOGI B
PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2014
Kata Pengantar
Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Filsafat
Ilmu: Epistemologi, Ontologi, Etika dan Logika dalam perkembangan
ilmu dengan baik dan tepat waktu.
2
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Dr.
Nana Sulaksana. Makalah ini menjelaskan tentang apa itu dan bagaimana Bagian
dari kajian Filsafat Ilmu : Epistemologi, Ontologi, Etika dan Logika dalam
perkembangan ilmu
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..... ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..1
1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan...2
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Epistemologi..........3
2.2 Ruang Lingkup Epistemologi.....3
2.3 Landasan Epistemologi.......4
2.4 Objek dan Tujuan Epistemologi.....5
2.5 Pengaruh Epistemologi...6
2.6 Definisi Ontologi....7
2.7 Objek Ontologi..8
2.8 Aspek Ontologi.9
2.9 Etika dalam Perkembangan ilmu..10
2.10 Logika dalam Perkmebangan Ilmu..12
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Filsafat ilmu adalah bagian dari filsafat yang menjawab beberapa pertanyaan mengenai
hakikat ilmu. Bidang ini mempelajari dasar-dasar filsafat, asumsi dan implikasi dari ilmu,
yang termasuk di dalamnya antara lain ilmu alam dan ilmu sosial. Filsafat ilmu berusaha
untuk dapat menjelaskan masalah-masalah seperti: apa dan bagaimana suatu konsep dan
pernyataan dapat disebut sebagai ilmiah, bagaimana konsep tersebut dilahirkan, bagaimana
ilmu dapat menjelaskan, memperkirakan serta memanfaatkan alam melalui teknologi; cara
menentukan validitas dari sebuah informasi; formulasi dan penggunaan metode ilmiah;
macam-macam penalaran yang dapat digunakan untuk mendapatkan kesimpulan; serta
implikasi metode dan model ilmiah terhadap masyarakat dan terhadap ilmu pengetahuan itu
sendiri.
Epistemologi secara etimologis diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar dan
dalam bahasa Indonesia disebut filsafat pengetahuan. Secara terminologi epistemologi adalah
teori mengenai hakikat ilmu pengetahuan atau ilmu filsafat tentang pengetahuan. Objek
epistemologi ini menurut Jujun S. Suriasuamantri berupa segenap proses yang terlibat
dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan. Selanjutnya, apakah yang menjadi tujuan
epistemologi tersebut? Jacques Martain mengatakan, tujuan epistemologi bukanlah hal yang
utama untuk menjawab pertanyaan, apakah saya dapat tahu, tetapi untuk menemukan syarat-
14
syarat yang memungkinkan saya dapat tahu. Metode ilmiah berperan dalam tataran
transformasi dari wujud pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan. Bisa tidaknya pengetahuan
menjadi ilmu pengetahuan sangat bergantung pada metode ilmiah. Dengan demikian metode
ilmiah selalu disokong oleh dua pilar pengetahuan, yaitu rasio dan fakta secara integratif.
Sebagai teori pengetahuan ilmiah, epistemologi berfungsi dan bertugas menganalisis secara
kritis prosedur yang ditempuh ilmu pengetahuan. Epistemologi juga membekali daya kritik
yang tinggi terhadap konsep-konsep atau teori-teori yang ada.
Menurut bahasa, anologi ialah berasal dari bahasa Yunani yaitu, On/Ontos = ada, dan
logos = ilmu. Jadi, ontologi adalah ilmu tentang yang ada. Menurut istilah, Ontologi adalah
ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality baik yang
berbentuk jasmani/konkret maupun rohani/abstrak. metafisika umum atau ontologi adalah
cabang filsafat yang membicarakan prinsip paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu
yang ada. Objek anologi terbagi menjadi dua yaitu pertama objek materi, Kesatuan ilmu
pengetahuan tersebut menjadi semakin jelas jika ditinjau dari sumber asal seluruh perbedaan
objek materi itu. Semua makhluk, sebagai objek materi pluralitas ilmu pengetahuan, secara
sistematis berhubungan dengan proses kausalistik. Kedua objek Forma, Objek forma ini
sering dipahami sebagai sudut atau titik pandang, yang selanjutnya menenentukan ruang
lingkup. Berdasarkan ruang lingkup studi inilah selanjutnya ilmu pengetahuan berkembang
menjadi prular, berbeda-beda dan cenderung saling terpisah antara satu dengan yang lain.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/peranan-logika-dalam-pengembangan-
ilmu-pengetahuan
Ani. 2011. Aspek Ontologi dalam Filsafat Ilmu. (http://bermenschool.wordpress.com/
Bakhtiar, Amsal, Filsafat Ilmu. Jakarta
Farina Anis. Ontologi Islam. 2007. (http://permenungan.multiply.com,
Nasution, Harun, Filsafat Agama. Jakarta
Sumarna, Cecep, Filsafat Ilmu dari Hakikat Menuju Nilai.
Suriasumantri , Jujun S. Pengantar Ilmu dalam Perspektif.
Noor, J. (2013) Metodelogi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
http://darul-ulum.blogspot.com/2008/05/dasar-dasar-pengetahuan.html
Ahmad tafsir, 2009. filsafat umum akal dan hati sejak thales sampai capra. Remaja
Rosdakarya, Bandung.hal 23
http://barabbasayin.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-ruang-lingkup.html
Ahmad Tafsir,2009. Filsafat umum akal dan hati sejak thales
sampai capra.Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Hal 24-28
Achmadi,asmoro,2012. Filsafat umum. PT. Raja grafindo persada, jakarta. Hal 118-119
Hakim, M.A. dan Drs. Bani Ahmad Saebani, M.Si. 2008. filsafat umum dari metologi
sampai teofilosofi. Pustaka Setia, Bandung. Hal 206
http://ebookcollage.blogspot.com/2013/06/pengaruh-epistemologi.html