Anda di halaman 1dari 66

Imperialisme dan Peralihan ke

Kapitalisme di Indonesia
Oleh ERSAD ADE IRAWAN

Asal Kata
Perkataan imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang
artinya "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare)
disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu (diberi
imperium) disebut "imperator". Yang lazimnya diberi
imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja
disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimana
imperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu
kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka
raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya
dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang
disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan
kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian yang kita
kenal sekarang.

Kata Imperialisme muncul pertama kali di Inggris pada akhir


abad XIX. Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu
menjelmakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan
Inggris hingga suatu Empire" yang meliputi seluruh dunia.
Politik Disraeli ini mendapat opisisi yang kuat. Golongan
oposisi takut kalau-kalau politik Disraeli itu akan menimbulkan
krisis-krisis internasional. Karena itu mereka menghendaki
pemusatan perhatian pemerintah pada pembangunan dalam
negeri dari pada berkecipuhan dalam sola-soal luar negeri.
Golongan oposisi ini disebut golongan "Little England" dan
golongan Disraeli (Joseph Chamberlain, Cecil Rhodes) disebut
golongan "Empire" atau golongan "Imperialisme". Timbulnya
perkataan imperialis atau imperialisme, mula-mula hanya
untuk membeda-bedakan golangan Disraeli dari golongan
oposisinya, kemudian mendapat isi lain hingga mengandung
arti seperti yang kita kenal sekarang.

Ancient Imperialism
Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan
gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran
agama dan kejayaan). Suatu negara merebut
negara lain untuk menyebarkan agama,
mendapatkan kekayaan dan menambah
kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung
sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh
Spanyol dan Portugal.

Modern Imperialism
Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan
ekonomi. Imperialisme modern timbul
sesudah revolusi industri. Industri besarbesaran (akibat revolusi industri)
membutuhkan bahan mentah yang banyak
dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan
untuk dijadikan sumber bahan mentah n pasar
bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sbg
tmpt penanaman modal bagi kapital surplus.

Theoritische Basis Van Imperialisme


Imperialisme is het proces waarbij landen hun
macht in andere delen van de wereld uit willen
breiden door gebieden te veroveren (conquer)
en te beheersen (control)
Imperialisme adalah kapitalisme yang
mengekspor kapitalnya keluar negeri untuk
ditanam dan bereksploitasi di laur negeri itu.
Imperialisme merupakan bentuk dan tingkat
tertinggi dari kapitalisme serta sebagai batas
perkembangannya yang terakhir.

PYM Presiden Soekarno PBR


Imperialisme adalah suatu nafsu, suatu sistem
menguasai atau mempengaruhi ekonomi bangsa
lain atau negara lain, suatu stelsel overheersen
atau beheersen ekonomi negara bangsa lain. Suatu
sistem merajai atau mengendalikan ekonomi
negara bangsa lain. Imperialisme adalah suatu
economische gedetermineerde noodwen digheid,
suatu keharusan yang ditentukan oleh tinggirendahnya ekonomi suatu pergaulan hidup.

PYM Soekarno karakteriseerde het


Imperialisme in Nederlansche-Indi
Indonesia tetap menjadi pengambilan bekal hidup
(levenmiddelengebied)
Indonesia menjadi negri-negri pengambilan bekal-bekal
pabrik-pabrik di Eropa (grondstoffengebeid)
Indonesia menjadi negri pasar penjualan barang2 hasil
dari macam2 industri asing (afzetgebeid)
Indonesia menjadi lapangan usaha bagi modal uang
ratusan, ribuan2 rupiah jumlahnya (exploitatiegebeid
daripada buitelands surpluskapitaal)

Pertama, dijadikannya Indonesia sebagai tempat


pengerukan sumber daya bagi keberlangsungan
hidup negara maju, Kedua, diposisikannya
perekonomian Indonesia sebagai pemasok
bahan mentah bagi negara-negara maju. Ketiga,
dijadikannya perekonomian Indonesia sebagai
pasar produk negara-negara industri maju.
Keempat, dijadikannya perekonomian Indonesia
sebagai tempat untuk memutar kelebihan
kapital yang terdapat di negara-negara industri
maju.

Rudolf Hilferding
De verbinding der banken met de industrie heeft tot gevolg dat deze
aan de levering van geldkapitaal de voorwaarde vastknoopt, dat dit
geldkapitaal zal dienen om haar (nl. Indsutrie) werk te verschaffen.
Dit doel is te breiken door dit kapitaal te doen dieneren om in
andere, in ontwikelling nog achterlijke landen, grondstoffen te
produceren, die dan naar het industrieland worden geexporteerd. In
dat vreemde land veroorzakt dit kapitaal dan een snelle
economische ontbinding van de op de oude productenhuishouding
berustende verhouding; de uitbrieding van de prodcutie voor de
markt, en daarmede de vermeerdering van die producten die
uitgevoerd worden en daardoor weer kunnen om de rente op te
brengen van nieuwe ingevoerd kapitaal. Betekende het ontsluitten
van kolonin en nieuwe markten vroeger voor alles de verkrijging
van nieuwe verbruiksartikelen, thans werp zich het nieuw beledge
kapitaal hoofdzakelijk op bedrijfstakken, die grondstof voor de
industrie le ere

Le i s I perialis
Lenin argued that modern imperialism (or capitalist imperialism)
constitutes a new stage in the history of capitalism. The first stage,
he said, was the competitive form of capitalism characterized by
relatively small-scale enterprises, few of which dominated their
market. This is the form of capitalism that mostly existed in Marx's
day, and which Marx analyzed in close detail. The newer stage of
capitalism, however, the imperialist stage, is characterized by huge
(very big) monopolistic or semi-monopolistic (oligopolistic)
orporatio s. Le i re arked that If it ere e essary to gi e the
briefest possible definition of imperialism we should have to say
that i perialis is the o opoly stage of apitalis .
V. I. Le i , I perialis , the Highest tage of Capitalis : A Popular
Outli e , Peki g: FLP, 9
9 , p.
.

Lenins Five-Points Definition of


Imperialism
1. Monopolies Play a Decisive (menentukan) Role in
Economic Life
2. Development of a Financial Oligarchy
3. The Export of Capital Acquires Pronounced
Importance
4. The World is Being Divided Up Among
International Trusts (Capital United)
5. The Territorial Division of the World is Completed

Different types of monopoly having origins in


diverse phases of capitalist production and
reproduction:
. o opoly arose out of the o e tratio of
produ tio at a ery high stage.
. o opolies ha e sti ulated the seizure of the
ost i porta t sour es of ra
aterials.
-47)
3.
o opoly has spru g fro the a ks achieving
the perso al li k-up between industrial and bank
apital.
4.
o opoly has gro out of olo ial poli y.

Lenin differentiates between imperialism (and


colonialism) before the latest stage of
capitalism and as the latest stage. (107) The
colonialism in e imperialism exists as a
part of the struggle of the monopoly finance
capital for the sources of raw materials, for
the export of capital, for spheres of influence,
i.e., for spheres of profitable deals,
concessions, monopoly profits and so on,
economic territory in general. (147)

The principal feature/ciri2 of the latest stage of capitalism


is the domination of monopolist associations of big
employers (bourgeois). These monopolies are most
firmly/strongly established when all the sources of raw
materials are captured/rebut by one group, and we have
seen with what zeal (activities) the international
capitalist associations exert (use) every effort to
deprive/clean their rivals of all opportunity of
competing, to buy up, example, iron fields, oilfields, etc.
Colonial possession alone gives the monopolies
complete guarantee against all contingencies (possibility)
in the struggle against competitors, including the case of
the adversary wanting to be protected by a law
establishing a state monopoly.

(1) Konsentrasi produksi dan kapital telah


berkembang pada tingkat yang sedemikian
tingginya sehingga ia menciptakan monopolimonopoli yang memainkan peranan menentukan
dalam kehidupan ekonomi. (2) Perpaduan kapital
Bank dengan Kapital Industri, dan penciptaan, di
atas dasar capital finance ini, oligarchy finance. (3)
Ekspor kapital (modal) bukan ekspor barang
dagangan. (4) Pembentukan serikat-serikat kapitalis
monopoli internasional yang membagi dunia di
kalangan mereka sendiri. (5) Pembagian teritorial
atas seluruh dunia di antara negara-negara kapitalis
terbesar telah selesai.

(a) Menjamin adanya kestabilan


profit, (b) meniadakan keharusan
untuk saling berdagang antar
berbagai cabang produksi, (c)
memungkinkan diciptakannya
teknologi-teknologi baru, (d)
memperkuat posisi saing mereka
terhadap monopoli murni.

Cause Factors:
Keadaan pasar dalam negeri sudah tidak mampu
menampung produksi kapitalis sesuai dengan pesatnya
hasil industri dan tuntutan pengembangan kapital bank
dan kapita indusri yang sudah berpadu hingga sirkulasinya
di dalam negeri begitu lamban.
Bahan mentah dalam negeri bagi keperluan produksi
industri kapitalis tidak cukup atau tidak tersedia untuk
memenuhi kebutuhan, sedang bisa ditutup bahan mentah
yang ada di luar negeri.
Biaya produksi dalam hal tenaga kerja dan bahan mentah
di luar negeri yang ditanami kapitalnya bisa rendah.

Prasyarat Kekuasaan Imperialisme:


Kebebasan imperialis dalam usaha dan bagi
sirkulasi kapitalnya, pemasaran produksi
industrinya, serta exploitasi bahan mentah
yang dibutuhkan.
Fasilitas usaha imperialis tidak di bawah
fasilitas usaha sendiri.
Perlindungan terhadap keamanan kapital dan
hak milik imperialis dan tindakan
nasionalisasi.

Fungsi Negara Jajahan Bagi Imperialisme:


Daerah gerak kapital dan pasar produksi
industri imperialis. Dengan begitu menjadi
sumber keuntungan imperialis.
Daerah sumber bahan mentah industri
imperialis
Daerah sumber tenaga kerja murah

Gejala Negara Terjangkit Imperialisme

Dilakukan pembangunan exploitasi imperialis untuk kelancaran exploitasi imperialis.


Didirikan bank-bank imperialis agar imperialis agar imperialis dapat mengurus
kepentingannya melakukan sirkulasi kapital dan transfer keuntungan ke negerinya
sendiri.
Politik dalam negerinya reaksioner, anti demokrasi, anti buruh tani, anti rakyat, anti
perjuangan revolusioner untuk menjaga keamanan kapital dan ketenangan exploitasi
imperialis.
Politik luar negeri pemerintahannya komprador, menunjang dan membela kepentingan
imperialis.
Berlangsung pemerintahan penuh korup, timbul menjamur kapitalis birokrat,
bermunculan golongan elite politik dan ekonomi, bertebaran penderitaan hidup dan
kemiskinan rakyat, terbentang lebar dan dalam jurang pemisah antara kehidupan
mewah golongan minoritas elite politik dan ekonomi dengan kehidupan kemiskinan
golongan mayoritas rakyat.
Berkiprah leluasa seni kebudayaan imperialis menguak masyarakat, membeli hati dalam
impian kasih, membuai gerak rakyat dalam impian hidup bertoleransi dengan imperialis
serta tindakan-tindakan reaksioner.
Ekonominya selalu bergantung pada ekonomi imperialis

Sebab-sebab imperialisme
(another look)
Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar
di seluruh dunia (ambition, eerzucht). Tiap bangsa ingin
menjadi jaya. Tetapi sampai dimanakah batas-batas kejayaan
itu ? Jika suatu bangsa tidak dapat mengendalikan keinginan
ini, mudah bangsa itu menjadi bangsa imperialis. Karena itu
dapat dikatakan, bahwa tiap bangsa itu mengandung benih
imperialisme.
Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa
istimewa di dunia ini (racial superiority). Tiap bangsa
mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, mudah
menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulkan
anggapan, bahwa merekalah bangsa teristimewa di dunia ini,
dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin
bangsa-bangsa lainnya.

Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat


menimbulkan imperialisme. Tujuannya bukan imperialisme,
tetapi agama atau ideologi. Imperialisme di sini dapat timbul
sebagai "bij-product" saja. Tetapi jika penyebaran agama itu
didukung oleh pemerintah negara, maka sering tujuan pertama
terdesak dan merosot menjadi alasan untuk membenarkan
tindakan imperialisme.
Letak suatu negara yang diangap geografis tidak
menguntungkan. Perbatasan suatu negara mempunyai arti yang
sangat penting bagi politik negara.
Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang
merupakan sebab yang terpenting dari timbulnya imperialisme,
teistimewa imperialisme modern.
Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara
Ingin ikut dalam perdagangan dunia
Ingin menguasai perdagangan
Keinginan untuk menjamin suburnya industri

Akibat Imperialisme
Akibat politik
Terciptanya tanah-tanah jajahan
Politik pemerasan
Berkorbarnya perang kolonial
Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
Timbulnya nasionalisme

Akibat Ekonomis
Negara imperislis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah
kemiskinan
Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
Perdagangan dunia meluas
Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
Kapital surplus dan penanamna modal di tanah jajahan
Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap
Akibat sosial
Si imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan
Si imperialis maju, yang dijajah mundur
Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada
bangsa yang dijajah
Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak apaapa
Munculnya gerakan Eropa-isasi.

Vereenigde Oost-Indische Compagnie


Snouck Hurgronje:
Nu ka
e zegge , dat het utteloos is, stil te
stan bij verleden zonden, waaran het
tegenwoordige geslacht niet schuldig is maar het
effect van die twee eeuwen wanbeheer op de
geestenhouding der inheemshce bevolking
tegenover het Westen mag bij de beschouwing
de raagstuke aller i st uite reke i g
lij e .

Ora g sekarang bisa berkata, bahwa


tidak ada gunanya membongkarbongkar dosa lama yang bukan
kesalahan keturunan sekarang. Tapi
akibat dua abad pemerintahan yang
jelek itu atas sikap jiwa rakyat
Bumiputera terhadap dunia Barat,
sama sekali tidak boleh diabaikan
dalam menyelidiki soal-soal itu .

De Co pag ie eheers ht de hoofde e legt


dezen verplichtingen op, die zij afwentelen op
de bevolking. De Compagnie is hehzuchtig
eerder dan wreed, maar het gevolg is
hetzelfde: O derdrukki g!

Bahasa Indonesia- ya: Ko pe i itu


menguasai kepala-kepala dan membebaninya
dengan kewajiban-kewajiban, yang oleh
mereka itu dijatuhkan lagi di atas pundak
rakyat. Kompeni itu lebih serakah daripada
kejam, tetapi akibatnya adalah sama:
Pe dosaa !

Coe is in deze gansche zaak, die een vlek op zijne nagedachtenis


wierp, meet een anmenschelijke wreedheid opgetreden, die zelf
Compagnies dienaren te kras was. Tot de bewindhebbers toe heft, het
koele verhaal zijner execution, in Coe s brieven verhaat, onthutst. t
Sal wel ontzagh, maar geen gunst are .. zoo oordeelen de lieden
zelve, terwille van wiez winsten eem bloeinde bevolking nagenoeg
was uitgeroeid .
Bahasa Indonesia-nya:
Coe (Jan Pieterszoon Coen), di dalam seluruh perkara ini, yang
menodai namanya, telah bertindak dengan kekejaman yang melewati
batas kemanusiaan, kekejaman yang kelewatan bahkan dalam mata
hamba-hamba Kompeni sendiri Sampai-sampai Penguasa-Penguasa
Kompeni pun sama terkejutnya ketika membaca tentang cerita
hukuman mati yang diceritakan dengan tenang oleh Coen di dalam
surat-suratnya Itu benar telah membuat takut, tetapi tidak
menimbulkan rasa kasih demikianlah yang mereka katakan, yang
untuk mendapatkan laba, suatu bangsa yang makmur hampir
tumpas sama sekali.

Het ha dels o opolie oest door de o ze


worden verworven en was het eenmaal
verkregen, dan werd zonder bedenking elk
middle toegepast, dat voor zijn handhaving
dienstig was. Noor de belangen die bevolking
voelden onze machthebbenden bitter weinig
en heidenen waren in het oog de Christenen
minderwaardig: naar de opvatinggen van dien
tijd vormden zij men pezigde gaarne
bibelsche uitdrukkingen ee
erkeerd e er
draaid geslacht dat, wanneer het de
Compagnie weerstreefde des oods vernietiging
erdie de

Bahasa Indonesia- ya: Mo opoli daga g itu harus


diperjuangkan oleh orang-orang kita dan apabila
sudah didapat, maka dengan tanpa pikir panjang,
dipergunakan tiap cara untuk
mempertahankannya. Kepentingan-kepentingan
penduduk sama sekali tidak diperdulikan oleh
kuasa-kuasa kita, kaum Islam dan kaum heiden
dalam mata orang Kristen kurang harganya;
menurut paham zaman itu, mereka orang gemar
memakai istilah-istilah Bibel/injil- adalah
keturu a ya g palsu da sesat ya g apa ila
berani melawan Kompeni, jika perlu boleh
di i asaka .

Cultuurstelsel 1830
In de nederlandse grammatica:
Cultuur=Culture, cultivation. stelsel=system.
dus ik kan letterlijk vertalen: Culture System.
Cultivation System
But it is just tra slated literally, he e re
looking back in Dutch Colonialism era, when
that system existed (put into practice), I do
elie e ultuurstelsel= For ed Culti atio
yste , iste Ta a Paksa

Sistem Tanam Paksa, adalah peraturan yang


dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van
den Bosch pada tahun 1830 yang mewajibkan
setiap desa menyisihkan sebagian tanahnya
(20%) untuk ditanami komoditi ekspor, khususnya
kopi, tebu, dan tarum (nila). Hasil tanaman ini
akan dijual kepada pemerintah kolonial dengan
harga yang sudah dipastikan dan hasil panen
diserahkan
kepada
pemerintah
kolonial.
Penduduk desa yang tidak memiliki tanah harus
bekerja 75 hari dalam setahun (20%) pada kebunkebun milik pemerintah yang menjadi semacam
pajak.

Tanam paksa adalah era paling eksploitatif dalam


praktik ekonomi Hindia Belanda. Sistem tanam paksa
ini jauh lebih keras dan kejam dibanding sistem
monopoli VOC karena ada sasaran pemasukan
penerimaan negara yang sangat dibutuhkan
pemerintah. Petani yang pada jaman VOC wajib
menjual komoditi tertentu pada VOC, kini harus
menanam tanaman tertentu dan sekaligus
menjualnya dengan harga yang ditetapkan kepada
pemerintah. Aset tanam paksa inilah yang
memberikan sumbangan besar bagi modal pada
zaman keemasan kolonialis liberal Hindia-Belanda
pada 1835 hingga 1940.

Gee ultuur is zulk ee plagg ge est als die a i digo. Toe deze
in 1830 op roekelooze wijze in de Preanger was ingevoerd, werd ze
tot een ware volksramp. In het district Simpur van dat gewest
erde de a e uit ee aa tal dessa s ged o ge o 7
maanden onaf-gebroken, ver van hun woningen, aan de
indigovelden te werken: al dien tijd hadden ze in hun eigen
voeding te voorzien. Bij hun thuiskomst vonden zij hun rijstgewas
vernietigd. Gedurende de vijf eerste maanden van 1831 werden
5000 mannen net 3000 buffels uit het zelfde district gedwongen,
de gronden te ontginnen voor een opgerichte fabriek. Toen die
arbeid was afgeloopen, ontbraken de indigostekken. Eerst twee
maanden ater nadat de alang-alang, het gevreesde onkruid, het
ontgonnen terrain eebds bedekte, ontving men indigozaad uit
Batavia. Mannen, vrouwen, kinderen warden nu opgejaagd om de
velden opnieuw te spitten. Meer dan eens brachten zwangere
rou e haar ki dere o der de z are ar eid ter ereld..

Bahasa Indonesia-nya: Tidak ada tanaman yang menjadi sebuah


gangguan seperti nila (indigo). Tatkala nila ini pada tahun 1830
dengan cara yang sembrono dimasukkan di daerah Priangan, maka
tanaman itu sungguh-sungguh menjadi bencana bagi penduduk. Di
dalam distrik Simpur di daerah itu, orang laki-laki dari beberapa desa
dipaksa mengerjakan kebun-kebun nila. 7 bulan penuh lamanya, jauh
dari rumahnya; dan selama itu mereka harus mencari makanan
sendiri. Tatkala mereka kembali ke rumahnya, didapat-nya tanaman
padinya sudah rusak. Selama 5 bulan pertama dari tahun 1831, 5000
orang laki-laki dan 3000 kerbau dari distrik itu juga, dipaksa
mengerjakan tanah untuk suatu pabrik yang telah didirikan. Sesudah
pekerjaan itu selesai, batang-batang nila tidak ada. 2 bulan kemudian,
sesudah alang-alang dan rumput yang ditakuti itu, tumbuh di atas
lapangan yang telah dikerjakan itu, benih baru diterima dari Betawi.
Lelaki, perempuan, anak-anak sekarang digiring untuk mengolah
ladang-ladang itu. Sering kali terjadi perempuan yang hampir
melahirkan anak waktu sedang bekerja keras GODVERDOMME!!!

1854 lahir Regerings Reglement (Peraturan Pemerintah)


yang memungkinkan tanah disewa oleh pihak swasta

1. Gubernur Jenderal tidak boleh menjual tanah.


2. Larangan ini tidak termasuk bidang-bidang tanah
yang kecil untuk maksud perluasan kota-kota atau
desa-desa.
3. Gubernur Jenderal boleh menyewakan tanah
berdasarkan undang-undang yang nanti akan
dikeluarkan. Ini tidak meliputi tanah-tanah yang
diakui milik orang Indonesia asli atau tanah milik
bersama dan tanah lain milik desa
Pasal 62

Pasal 62 Regering Reglement tidak memuaskan


para pemilik modal sebab peraturan yang
dihasilkan memang mengijinkan tanah untuk
disewa tetapi untuk tidak lebih dari dua puluh
tahun. Jangka waktu tersebut dipandang tidak
cukup untuk tanah sewa agar dapat digunakan
sebagai jaminan pinjaman. Lagi pula, tanah
yang tersedia terletak di wilayah pedalaman
dimana tenaga kerja tidak cukup tersedia. Kaum
pemodal meneruskan usaha mereka untuk
memperoleh tanah dengan menciptakan
hukum agraria yang baru.

Opendeur Politiek
Setelah cultuurstelsel yang terkutuk itu, kita masuk ke
zaman imperialisme modern di Hindia Belanda
(Indonesia). Ketika syarat-syarat kapitalisme modern
selesai, sesudah jalan-jalan, rel kereta api dan pelabuhan
selesai dibangun. Sesudah surplus kapital, hendak
dimasukkan kapital ke Indonesia, maka lahirlah
Imperialisme Modern. Ini terkenal dengan sebutan
Politik Pintu Ter uka . Pintu terbuka lebar bagi modal
asing untuk bergerak di Indonesia, untuk menjarah dan
mengeksplotasi manusia dan kekayaan alam Indonesia.
Dengan pekik aar rijheid! (ke arah kemerdekaan) dan
naar vrij ar eid (ke arah kerja bebas), kira-kira tahun
1870 dibukakan pintu gerbang bagi modal asing di
Indonesia.

1870 Agrarische Wet (Undang-Undang Agraria)


Undang-Undang tersebut memuat 3 bagian dari Pasal 62 Regering
Reglement (1854) ditambah lima bab baru, yang meletakkan prinsipprinsip dasar mengenai kebijaksanaan pertanahan. Diakui bahwa
modal swasta diperlukan untuk perushaan-perusahaan perkebunan,
tetapi kepentingan-kepentingan penduduk pribumi akan terancam
jika pengalihan tanah tetap tidak dibatasi. Agrarische Wet tahun 1870
mengijinkan para pemilik modal untuk memperoleh hak sewa turun
temurun (erpacht) dari pemerintah untuk periode sampai dengan 75
tahun dan juga menyewa tanah dari penduduk pribumi. Pada saat
yang sama undang-undang tersebut menjamin kepemilikan
penduduk pribumi atas hak-hak adat mereka yang telah ada atas
tanah, dan memungkinkan pula meraka mendapatkan hak milik
pribadi.

Agrarische Wet 1870 Pasal 51 het wet op Staatsinrichting van


Nedherlands Indie (konstitusi Hindia Belanda)
1.Gubernur Jenderal tidak boleh menjual tanah.
2. Larangan ini tidak berlaku terhadap bidang-bidang tanah sempit
untuk perluasan kota atau desa atau penggunaan tanah untuk
pendirian perusahaanperushaankomersial(bukanpertaniandankerajinan).
3.Gubernur Jenderal boleh menyewakan tanah sesuai dengan UndangUndang. Hak ini tidak berlaku terhadap tanah yang telah dibuka
oleh penduduk asli atau terhadap tanah yang biasanya digunakan
untuk pengembalaan atau yang meliputi wilayah perbatasan desa
untuk maksud-maksud lain.
4. Sewa menurut hukum dapat sampai masa 75 tahun.
5. Dalam memberikan hak sewa sedemikian itu, Gubernur Jenderal
akan menghormati hak-hak tanah penduduk asli.

6. Gubernur

Jenderal tidak dapat menguasai tanah yang telah


dibuka oleh pendudukasli, atau tanah yang biasa digunakan
untuk pengembalaan, atau tanah yang termasuk wilayah
perbatasan desa yang digunakan untuk tujuan-tujuan lain,
kecuali : untuktujuan-tujuan kepentingan umum yang
didasarkan pada Pasal 133; dan untuk pendirian
perkebunan atas suatu perintah atasan, ganti rugi yang
wajar dapat diberikan.
7. Tanah-tanah yang dimiliki oleh penduduk asli dapat
diberikan pada merekaberdasarkan hak eigendom (hak
milik), termasuk hak untuk menjual kepada pihaklain,
penduduk asli atau bukan penduduk asli.
8. Sewa tanah oleh penduduk asli kepada bukan penduduk
asli harus dilakukan sesuai dengan Undang-Undang

Imperialisme Rahwana Dasamuka


Dalam buku Handbook voor cultuur en handsondernemingen in Ned. India ditulis oleh
Agulvant, kapital yang ditanam di Indonesia ditaksir sejumlah f (gulden) 3.270.000.000. Di
antaranya f 1.27,000,000 di dalam kebun-kebun, minyak f 900,000,000. Dalam bank dan
perdagangan f 750,000,000. Perusahaan kapal, kereta api dan tram masing-masingnya f
250.000.000, f 220.000.000 dan f 200,000,000. Tambang-tambang f 70,000,000 dan
maskapai-maskapai asuransi f 60,000,000. Kapital yang ditanam di Sumatera Timur pada
tahun 1924 sejumlah f 439,000,000. Di antaranya 55.3% kepunyaan Belanda dan 44.7%
kepunyaan bangsa asing. Kapital bangsa asing yang ditanam dalam industri pertanian
sejumlah f 200,000,000. Di antaranya f 147,500,000 adalah kapital Inggris, f 300,000,000
milik Prancis dan Belgia, f 15.700.000 milik Jepang dan f 4.000.000 milik Jerman
(International Ocean. No. 6, 1926). Luas kebun karet pada tahun 1924 sebesar 241,357
bau . Di antaranya 42.2% kepunyaan bangsa asing dan 32.4% kepunyaan Inggris.
Berhubung dengan monopoli Inggris, kapital karet Amerika sangat cepat meningkatnya di
Sumatera. Luas kebun teh di Jawa 116,664 bau. Kepunyaan bangsa asing 23.8% dan
Inggris 17.8%. Dari tujuh macam hasil utama yang dikirimkan ke pasar-pasar di seluruh
dunia, ekspor gula di tahun 1924, f 491,100,000 atau 32.1 % dari jumlah ekspor. Karet f
202,600,000, atau 13.2% dari ekspor. Minyak tanah f 158,300,000, tembakau f
123,600,000, kopra f 97,400,000, teh f 93,600,000 dan kopi f 56,600,000 yakni masingmasing 10.3%; 8.1%; 6.4%; 6.1%; dan 4.3% dari jumlah ekspor semuanya.

Revolusi Belum Selesai


pertama, secara produksi banyak perusahan transnasional masih
menguasai aset-aset produksi sumber daya alam Indonesia yang
mereka bangun semenjak masa kolonialisme. Kedua, Indonesia
segera terjebak pada hutang luar negeri. Saat mana Belanda
menyerahkan kedaulatan kepada Republik, wakil Amerika Serikat,
Merle Cohran, yang bertindak sebagai moderator memaksa agar
republik menaggung hutang Hindia Belanda sebesar 1,13 miliar dollar
Amerika. Mestinya kemerdekaan dalam Negara pasca kolonial tidak
hanya berarti peralihan kekuasaan pemerintahan dari bangsa Asing
ke pihak inlander, tetapi kemerdekaan juga harus dalam pengertian
Tri akti .
Terkenal pada saat itu (1950) lima besar perusahaan Belanda yang
disebut dengan The Big Five, yaitu; Jacobson & van den Berg,
Internatio, Borneo-Sumatra Maatschappij (Borsumij), Lindeteves, dan
Geo Wehry. Keadaan itu menunjukkan tidak adanya perubahan
penting yang terjadi dalam struktur perekonomian Indonesia
meskipun kemerdekaan politik telah dicapai secara penuh.

KMB
Hutang pemerintah Indonesia (RIS) yang
disepakati dalam KMB sejumlah
4.291.000.000 gulden (US$ 1.130.000.000)
dgn rincian:
a. Hutang internal: 3.000.000.000 gulden
b. hutang eksternal: 871.000.000 gulden
kepada kerajaan Belanda
c. Hutang eksternal: 420.000.000 gulden
kepada pihak ketiga

Era Soeharto Orde Baru


Indonesia kembali jatuh ke tangan imperialisme
Developtmentalism
The debt traps
foreign direct investment

Hutang Indonesia (Suharto)


Inter Governmental Group on Indonesiamemberikan
a tua
kepada
pembangunan
ekonomi
Indonesia.
Anggota IGGI: USA, Australia, Belgia, Kanada, Jerman
Barat, Prancis, Italia, Jepang, Belanda, Selandia
Baru, Inggris, swiss.
Dan berbagai organisasi internasional
World Bank, International Monetary Fund, United
Nation Development Bank, Asian Development
Bank.
Plus Austria, Denmark, Norwegia, dan OECD

1967- $200 juta


1968- $ 325 juta
1969/1970- $ 500 juta
1970/1971- $ 600 juta
1971-1972- $ 640 juta
1972-1073- $ 670 juta
1973-1974- $ 716,6 juta
1995- $ 94, milyar

Negara pendonor 1973-1974


Jepang- $ 180 juta
USA- $ 150 juta
Jerman- $ 57 juta
Belanda- $ 51,7 juta
Inggris- $ 29,8 juta
Prancis- $ 23,8 juta
Australia- $ 23,8 juta
Kanada- $ 13 juta
Swiss- $ 6 juta
Belgia- $ 7,5 juta
Italia- $ 4 juta
Selandia Baru- $ 3,5 juta
World Bank- $ 180 juta
ADB-$ 31 juta

Paket Ke ijaksa aa IMF a d WB 99 s


a. Liberalisasi impor dan pelaksanaan aliran uang
yang bebas
b. Devaluasi; penetapan kurs mata uang yg realistis
utk menggalakkan ekspor.
c. Pelaksanaan kebijaksanaan moneteri di dalam
negeri: (I) pembatasan kredit, (II) pengenaan
tingkat bunga kredit yang tinggi (IV) peningkatan
tarif pajak (V) penekanan tuntutan kenaikan upah
d. Pemasukan investasi asing yang lebih lancar

Hutang luar negri semakin tinggi. Karena


dipergunakannya uang dari hutang untuk
membayar bunga hutang yang ada. Begitu
juga sejumlah komoditas ekspor (ex hasil
hutan&pertanian) yg seharusnya memacu
perkembangannya melalui hutang itu,
ternyata nilai ekspornya dipergunakan untuk
membayar berbagai hutang luar negri
Indonesia.

Pasca Reformasi
Neo-liberalisme pada intinya menganjurkan pemerintah
menerapkan kebijakan dalam negeri sebagai berikut;
Pasar harus diberi kebebasan untuk membuat keputusan
sosial dan politik yang penting.
Negara mengurangi peranannya dalam ekonomi
Perusahaan harus diberi kebabasan total.
Serikat buruh harus diberangus
Proteksi sosial (subsidi sosial) harus dikurangi.
Untuk tingkat internasional, neo-liberalisme mengutamakan tiga
pendekatan pokok;
Perdagangan bebas untuk barang dan jasa.
Kebebasan sirkulasi modal (kapital)
Kebebasan investasi

Neo Liberalisme
Manifestasi pandangan neo liberal dalam
kebijakan ekopol pada tahun 1989 dgn
u ul ya Washi gto Co se sus alias WC.
Keberhasilan negara Eropa, terutama Inggris
di bawah Thatcher & USA di bawah Reagan,
dlm melaksanakan economic recovery
program dgn cara neolib

Perampokan/Peng-Garong-an SDA
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1967 tentang penanaman modal asing, yang
kemudian diikuti dengan UU No 11 tahun 1967 tentang Ketentuan2 pokok
Pertambangan dan UU No 6 tahun 1968 tentang penanaman modal dalam negri.
Atas dasar beberapa uu tsb mulai terjadi perampokan besar2-an SDA di Indonesia oleh
modal asing, seperti Freeport, Kelian Equatorial Mining, INCO, New Mont, Ombilin,
dll.
Indonesia dicengkeram neo kolonialisme-imperialisme, kembali ke tangan bekas
negara penjajah, yang dulu kita lawan sampai titik darah penghabisan. Lebih baik
berputih tulang daripada hidup berkalang noda dan bercermin bangkai.
Ex, Surabaya 10 November 1945, Kami Berjuang Bertaruh Nyawa
Karawang-Bekasi, Kami yang mati berserakan di sepanjang Karawang Bekasi
Bandung Lautan Api, Sekarang sudah menjadi lautan api, mari kita rebut kembali
Serangan 1 Maret 1949, 6 Jam di Jogja, 6 jam di Ibukota Republik

Structural Adjustment Programs


Melakukan pemotongan belanja pemerintah
Meniadakan subsidi sosial secara bertahap seperti BBM,
listrik, pendidikan, kesehatan yang memakan biaya negara.
Merestrukrisasi sektor perbankkan, antara lain dengan
melikuidasi sejumlah bank yang dianggap bermasalah.
Dalam hubungannya dengan perdagangan internasional,
harus menghilangkan proteksi dan secara bertahap
melakukan pengurangan tarrif hingga titik nol.
Membantu sejumlah program bank dunia yang sedang
berlangsung dan akan berjalan.
Meniadakan sejumlah kemudahan yang dahulu diberikan
kepada pengusaha-pengusaha klien (kapitalisme birokrat.)

Akibat
Hal dan sebab-sebab di atas yang
mengakibatkankan negara semain kehilangan
kapasitas untuk mengurus kepentingan publik.
Negara kehilangan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan
melindungi rakyat dari segala bentuk
eksploitasi modal internasional. Yang terjadi,
kebijakan yang dikeluarkan pihak pemerintah
cenderung memihak kepada kepentingan
modal internasional.

Ekonomi Kolonial
Indikatornya dalam bidang ekspor, utang luar
negeri, investasi, buruh tidak terampil, dan
pendidikan.
Ekonomi kolonial tidak hanya masih melekat
dalam karakter ekonomi nasional pascakemerdekaan, namun justru menunjukkan
kecenderungannya yg makin menguat.

Indonesia: pemain penting dalam


eksportir bahan mentah
Deindustrilisasi di Indonesia merupakan respon
terhadap reformasi struktural liberalisasi
perdagangan serta stabilisasi makro yg berorientasi
pasar.
Deindustrialisasi dicirikan dgn semakin menurunnya
peran industri dalam perekonomian nasional. This
condition membuat policy makers hanya
menyandarkan peningkatan devisa & PDB pada
ekspor bahan ekspor bahan mentah, yg
menyebabkan fluktuasi penerimaan devisa

Ketergantungan Indonesia akan utang luar


negeri
Tingginya jumlah angka utang luar negeri
semakin membuat indonesia menjadi
terbelakang.
Transaksi utang luar negeri memaksa
indonesia terus melaksanakan kewajiban
pembayaran pinjaman luar negerinya
meskipun sumber keuangan terbatas.
Hal ini menjadi bukti bahwa indonesia tengah
berada dalam posisi keterjebakan hutang
(debt trap). 1/3 APBN untuk bayar hutang

Indonesia: tempat untuk memutar


kelebihan kapital negara2 industri maju
Keterpurukan ekonomi indonesia juga
dikarenakan ketergantungan indonesia thd FDI
yg merepresentasikan diri melalui MNC
Kemapuan MNC

ERA SBY
No Kesepakatan
Internasional

Modal Kebijakan
Negara

Problem hukum

Problem HAM
dan Demokrasi

WATSAL (water resources UU No 7 2004 Bertentangan


Perlindungan
sector adjustment loan) dari tentang SD Air
dengan
UUD hukum
bagi
WB
1945& HAM
capital violence.
Pelanggaran hak
rakyat
atas
sumber2 agraria

Infrastructure Summit 2005

Pepres 36 2005 Bertentangan


sda
tentang
UUPA 1960, UU
Pengadaan
39 HAM 1999,
tanah
UU 10 2004
Pembntk Perpu

Letter of Intent Indonesia-IMF

Perpres
2005 Bertentangan
Sda,
tentang
harga dgn pasal 33 uud Pelanggaran hak
jual eceran bbm 45
hidup layak
dlm negri

Land Administration Project, RUU SD Agraria


Land
Policy
Management Amandemen
Reform, dari WB
UUPA 1960

sda

Konflik Perburuhan
No

Kategori

Isu

Hak Normatif

UPAH
PHK

Politik-Hukum

Revisi No 13/2003
SKB 4 Mentri
RUU PHK-Pesangon

Buruh Tani

Bagi hasil
Kepemilikan lahan
Kriminalisasi reclaiming
Kriminalisasi Hak Paten

Kebijakan anti buruh


Inpres No 3 2006, yang bertujuan menjadikan
investasi sbg motor pertumbuhan ekonomi.
Lantas inpres ini menunjuk 5 faktor yg perlu
dibenahi, soal pelayanan dan kejelasan aturan,
pabean dan cukai, perpajakan, serta tenaga
kerja
Ketika dihadapkan pada permasalahan
pengangguran, pemerintah justru
membiarkan buruh bertarung sendiri dalam
sistem ekonomi predator. Pemerintah masih
percaya bahwa buruh murah adalah grand
strategy

UUPM dan soal Agria


Kebijakan Agraria Nasional Indonesia bersumber pada
ketentuan pasal 33 UUD 1945 dan diimplementasikan
lebih lanjut dalam undang-undang No 5 Tahun 1960
tentang Ketentuan Pokok-Pokok Agraria, sebagaimana
Pasal 2 ayat (2) UUPA, yaitu; Pertama, Mengatur dan
menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan
dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut.
Kedua, menentukan dan mengatur hubungan-hubungan
hukum antara orang-orang dengan bumi, air, dan ruang
angkasa. Ketiga, menentukan dan mengatur hubunganhubungan hukum antara orang-orang, dan perbuatanperbuatan hukum yang mengenai bumi, air, dan ruang
angkasa.

Akan tetapi, Rezim SBY mengeluarkan Undang-Undang No 25


Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM) yang sangat
merugikan rakyat Indonesia dan perjuangan reforma agraria.
Jangka waktu dan proses perizinan hak atas tanah yang diatur
dalam UUPM ini merupakan kemudahanan yang sangat
berlebihan dan berbahaya bagi kedaulatan pangan dan tingkat
pertumbuhan masyarakat Indonesia. Yang kemudian,
walaupun kemengangan relative kecil, Mahkamah Konstitusi
telah menganulir Pasal 22 (tentang insentif hak penguasaan
tanah/HGU, HGB, dan Hak Pakai).
UUPM tidak memberikan perlindungan terhadap masyarakat,
seperti tidak ada perlindungan terhadap masyarakat yang
belum mempunyai tanah dan juga bagi generasi penerus yang
membutuhkan tanah untuk kehidupan mereka kelak di
kemudian hari.

Penelitian KOMNAS HAM RI menyebutkan, yang menjadi penyebab


utama kemiskinan rakyat pedesaan yang mengalami tragedi
kemanusiaan berupa tragedi kelaparan terutama sekali disebabkan
oleh ketimpangan kepemilikan agraria dan pengelolaan terhadap
sumber-sumber agraria.
Praktik kebijakan politik dan ekonomi yang neoliberal, pendukung
fundamentalisme pasar telah memerosotkan kedaulatan negara,
kehormatan dan harga diri Bangsa. Bangsa Indonesia terpaksa harus
menjadi kuli di negara sendiri. Praktek ekonomi politik neoliberal ini
menyebabkan ketidakadilan dan ketimpangan struktur agraria
semakin melebar. Sebagai contoh, penguasaan atas perkebunan,
kehutanan, pertambangan saat ini oleh segelintir individu dan
perusahaan-perusahan besar nasional dan asing seperti Freeport,
Caltex, Newmont, London Sumatra dan lain-lain yang jumlahnya
hingga jutaan hektar

Anda mungkin juga menyukai