I.
TEORI
2.1
dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk
menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori
berikut :
2.2
sangat penting bagi suatu perusahaan karena faktor faktor berikut ini :
-
Lingkup dan ukuran bisnis entitas telah menjadi sangat kompleks dan tersebar luas
sehingga manajemen harus bergantung pada sejumlah laporan dan analisis untuk
perlindungan
terhadap
kelemahan
manusia
dan
mengurangi
klien
Selanjutnya pada bulan Oktober 1987 atau 40 tahun kemudian sejak terbitan AICPA
tahun 1947, National Commission on Fraundulent Financial Reporting ( Treadway
Commission ) menekankan ulang pentingnya pengendalian internal dalam mengurangi
kejadian pelaporan yang curang. Laporan terakhir komisi ini berisi hal hal berikut :
1. Penekanan atas pentingnya mencegah pelaporan keuangan yang curang merupakan
suasana yang ditetapkan oleh manajemen puncak yang mempengaruhi
lingkungan perusahaan di mana pelaporan keuangan dibuat
2. Semua perusahaan publik harus memelihara pengendalian internal yang akan
menyediakan keyakinan yang memadai bahwa pelaporan keuangan yang curang
akan dicegah atau dideteksi lebih awal
3. Organisasi yang mensponsori commission
harus
bekerjasama
dalam
pengendalian
Pengendalian internal diarahkan pada pencapaian tujuan dalam kategori yang saling
tumpang tindih dari pelaporan keuangan, kepatuhan, dan operasi.
2.4
harus mengenal apa itu COSO. The Committee of Sponsoring Organization of Treadway
Commission adalah joint initiative dari lima organisasi sukarela dari sektor privat yang
bertujuan untuk mengembangkan kerangka dan panduan mengenai Manajemen Risiko,
Pengendalian Internal, dan Pencegahan Fraud. Kelima organisasi tersebut terdiri dari
American Accounting Associaton (AAA), American Institute of Certified Public Accountant
(AICPA), Financial Executive International (FEI), The Association of Accountant and
Financial Professionals in Business (IMA), dan The Institute of Internal Auditor (IIA).
Produk yang telah dihasilkan oleh COSO antara lain Internal Control Integrated
Framework (1992) dan Enterprise Risk Management Integrated Framework (1994).
satu
atau
lebih
unsur
yang
penting
dari
lingkungan
memonitor
pengendalian.
Suatu
organisasi
perlu
menetapkan
mencatat,
mengolah,
mengikhtisarkan
dan
melaporkan
data
laporan keuangan.
pencapaian
tujuan
institusi.
Kegiatan
ini
memungkinkan
ini
mencakup
rentang
kegiatan
mulai
dari
pengesahan,
kepatuhan,
yang
memungkinkan
penggunaannya
untuk
eksternal,
kegiatan-kegiatan
dan
kondisi
yang
secara
jelas
yang
menegaskan
bahwa
tanggung
jawab
Pemantauan (Monitoring).
Komponen ini memberikan kepastian yang memadai bahwa tujuan
suatu organisasi dapat tercapai, manajemen harus memonitor sistem
Internal Controls untuk menentukan apakah sistem beroperasi seperti yang
diinginkan dan dimodifikasi agar sesuai dengan perubahan dalam kondisi.
Pemantuan merupakan suatu proses yang menilai mutu sistem Internal
Controls sepanjang waktu. Pemantuan mencakup personil yang tepat untuk
menilai disain dan operasi pengendalian dengan dasar yang tepatwaktu
dalam mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. Pengawasan ini juga
melibatkan unsur eksternal terhadap Internal Controls yang dilakukan oleh
manajemen atau pihak lain di luar proses serta pelaksanaan metodologi
independen seperti prosedur atau standar cheklist yang biasa dilakukan
oleh pegawai dalam proses.
Model COSO Framework yang dikembangkan pada awal tahun 1990an, juga
menghubungkan pengendalian dengan lingkungan pengendalian diantaranya
meliputi budaya organisasi, sikap orang yang ada di dalam organisasi, dan
pendekatan organisasi untuk menilai risiko. Model ini melakukan pengendalian
dengan cara menempatkan pengendalian pada di dalam praktek/pelaksanaan
kegiatan organisasi. Berdasarkan laporan COSO (Committe of Sponsoring
Organization) di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa terdapat empat konsep
fundamental dalam pengendalian internal. Konsep fundamental tersebut antara
lain:
Pengendalian
internal
merupakan
suatu
proses.
Hal
tersebut
berarti
personel lainnya.
Pengendalian internal dapat diharapkan untuk menyediakan hanya keyakinan
yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak, kepada manajemen dan
dewan direksi suatu entitas karena keterbatasan yang melekat dalam semua
sistem pengendalian internal dan perlunya untuk mempertimbangkan biaya
umum yang didesain untuk memuaskan kebutuhan dari semua kelompok yang berhubungan
dengan Internal Controls yaitu manajemen organisasi, auditor eksternal dan internal, CFO
(Chief Financial Officer), akuntan manajemen dam otoritas pengatur.
2.5
Jaminan
II.
PEMBAHASAN
Kegiatan audit internal ini terutama diarahkan untuk meningkatkan pengendalian
salah satu dari "empat pilar" tata kelola perusahaan, pilar lainnya adalah Dewan Direksi,
manajemen, dan auditor eksternal.
Sebuah area fokus utama dari audit internal yang berhubungan dengan tata kelola
perusahaan adalah membantu Komite Audit Dewan Direksi (atau setara) melaksanakan
tanggung jawabnya secara efektif. Ini mungkin termasuk melaporkan masalah kritis
pengendalian internal, Komite pribadi menginformasikan pada kemampuan manajer kunci,
menunjukkan pertanyaan atau topik untuk agenda rapat Komite Audit, dan koordinasi dengan
hati-hati dengan auditor eksternal dan manajemen untuk memastikan Komite menerima
informasi yang efektif. Sifat kegiatan audit internal. Berdasarkan penilaian risiko organisasi,
auditor internal, manajemen dan pengawasan Dewan menentukan di mana harus fokus upaya
audit internal. Kegiatan audit internal umumnya dilakukan sebagai salah satu atau lebih
Sebuah proyek audit internal yang khas melibatkan langkah-langkah berikut:
-
Jelaskan risiko utama yang dihadapi kegiatan usaha dalam lingkup audit.
program jaminan dan peningkatan kualitas yang mencakup seluruh aspek dari fungsi audit
internal dan secara terus menerus memonitor efektivitasnya. Program ini mencakup penilaian
kualitas internal dan eksternal secara periodik serta pemantauan internal yang berkelanjutan.
Program ini harus dirancang untuk membantu fungsi audit internal dalam menambah nilai
dan meningkatkan operasi perusahaan serta memberikan jaminan bahwa fungsi audit internal
telah sesuai dengan Standar dan Kode Etik Audit Internal.
DAFTAR PUSTAKA
Griffiths, Phill. 2005. Risk Based Auditing. England: Ashgate.
Habibie, Nabila. 2013. Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Pada PT. Adira Finance
Cabang Manado. Jurnal EMBA. Vol.1, No.3, Hal 494-502
Lim, Erwin Krisdianto. 2013. Evaluasi Pengendalian Internal Berdasar Coso Pada Siklus
Produksi Untuk Meningkatkan Efisiensi PT. Gerongan Surajaya di Surabaya. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.2, No.1
Moller, Robert R. 2009. Brinks Modern Internasional Auditing. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc.
Moller, Robert R. 2004. Sarbanas Oxley and The New Internal Auditing Rules. New Jersey:
John Wiley & Sons, Inc.