Oleh :
Anisa Ayu Kharismasari (2014240921)
Kelompok Diskusi :
1. Anisa Ayu K.
2. Annisa Sabrina D.
3. Irmayunita Dewi A.
Jawaban :
Kerangka kerja konseptual adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan
dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan akuntansi yang didasarkan pada penalaran
logis yang menjelaskan kenyataan yang terjadi dan menjelaskan apa yang harus
dilakukan apabila ada fakta atau fenomena baru.
Kerangka konseptual digambarkan dalam bentuk hirarki yang memiliki
beberapa tingkatan.Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan.
Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang
mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi,
kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan
pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak
yang berkepentingan.Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya
bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang
diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan
menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.
Jawaban :
Ada dua jenis penelitian pasar modal yang penting dalam teori akuntansi positif yaitu :
EMH mengacu pada teori harga ekonomi mikro, yang ditandai dengan emphasi
pada penawaran dan permintaan, analisis keseimbangan dan persaingan sempurna pasar
modal, dalam kesetimbangan biaya marjinal informasi sama dengan pendapatan
marjinal. Oleh karena itu, tidak mungkin, rata-rata, untuk mendapatkan keuntungan
ekonomi murni dengan perdagangan pada informasi ini. Ball menunjukkan bahwa
pekerjaan empiris awal, seperti karya fama, Fisher, Jensen dan Roll dalam kaitannya
dengan reaksi harga saham terhadap stock split.
Setelah periode ini, mulailah dikenal pengujian empiris dengan didukung oleh
penggunaan data base yang berasal dari CRSP (Center for Research in Security
Prices). Pengkombinasian data dengan menggunakan komputer banyak menghasilkan
penelitian mengenai perilaku harga saham dan pengaruh informasi terhadap harga
saham (misal: Fama, 1976). Hasil penelitian empiris ini membawa kepada
pengembangan tentang EMH (efficient markets hypothesis). Dalam teori akuntansi
positif, tidak dijelaskan tentang praktek akuntansi, tetapi dilakukan penelitian terhadap
hubungan pengumuman laba dengan reaksi harga saham. Untuk melakukan penelitian
dalam tahap ini digunakan Hipotesis Pasar Efisien (Efficiency Market Hyphothesis)
(Scott,2000). Pasar modal efisien adalah pasar modal dimana harga surat-surat berharga
yang diperdagangkn setiap waktu secara wajar dan merefleksikan semua informasi
yang diketahui publik berkaitan dengan surat berharga dan Capital Asset Pricing Model
(CAPM).
Jawaban :
4. Seperti dalam studi Ball dan Brown (1968) mengapa reaksi pasar terjadi
sebelum pengumuman (laba) itu sendiri dilakukan. Di dalam short window dan
long window dalam pengujian reaksi pasar, mana yang memberi bukti yang
lebih kuat atas usefulness informasi akuntansi.
Jawaban :
5. Dalam EMH seharusnya tidak ada reaksi pasar atas perubahan prosedur
akuntansi, tetapi mengapa manajer masih melakukan manajemen laba.
Jawaban :
6. Konsep historical cost sering mendapat kritik tajam karena dianggap sudah
ketinggalan jaman dan tidak relevan dalam menyajikan informasi akuntansi.
Jelaskan pendapat saudara baik setuju maupun yang tisak setuju!
Jawaban :
Historical cost sering mendapat kritik tajam karena dianggap sudah ketinggalan
jaman dan tidak relevan dalam menyajikan informasi akuntansi karena Historical Cost
Principle adalah prinsip akuntansi yang mengakui harta atau utang dicatat pada nilai
historisnya atau harga perolehan, historical cost (HC) selama ini menggunakan
perspektif informasi lama kelamaan akan ditinggalkan oleh pemakainya. Memang
informasi yang disajikan oleh historical cost merupakan informasi yang reliable karena
didukung oleh transaksi yang benar-benar real dan akurat pencatatannya. Hanya saja,
investor ternyata membutuhkan informasi yang lebih relevan dalam pengambilan
keputusan. Karena data yang digunakan oleh historical cost adalah data lama yang
sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini dan tidak menggambarkan perusahaan yang
sebenarnya, maka HC tidak dapat memberikan informasi yang berdaya tambah kepada
pihak yang membutuhkan informasi. Jadi menurut saya konsep historical cost ini sudah
ketinggalan jaman, Dalam perkembangannya saya rasa historical cost akan beralih pada
fair value accounting (FVA) yang menggunakan perpektif pengukuran.
Historical cost (HC) yang selama ini menggunakan perspektif informasi lama
kelamaan akan ditinggalkan oleh pemakainya. Memang informasi yang disajikan oleh
historical cost merupakan informasi yang reliable karena didukung oleh transaksi yang
benar-benar real dan akurat pencatatannya. Hanya saja, investor ternyata membutuhkan
informasi yang lebih relevan dalam pengambilan keputusan. Karena data yang
digunakan oleh historical cost adalah data lama yang sudah tidak sesuai dengan kondisi
saat ini dan tidak menggambarkan perusahaan yang sebenarnya, maka HC tidak dapat
memberikan informasi yang berdaya tambah kepada pihak yang membutuhkan
informasi.
7. Isu tentang IFRS, IAS, harmonisasi dan konvergensi terkait erat dengan
faktor budaya (culture) antarnegara. Berikan penjelasan singkat tentang isu-
isu tersebut.
Jawaban :
2. Power distance
Didefinisikan sebagai jarak kekuasan antara Boss B dengan Bawahan S dalam hirarki
organisasi adalah berbeda antara sejauh mana B dapat menentukan prilaku S dan
sebaliknya (Hofstede 1983). Pada masyarakat yang power distance besar, adanya
pengakuan tingkatan didalam masyarakat dan tidak memerlukan persamaan tingkatan.
Sedangkan pada masyarakat yang power distance kecil, tidak mengakui adanya
perbedaan dan membutuhkan persamaan tingkatan didalam masyarakat.
3. Uncertainty avoidance
Ketidakpastian mengenai masa depan adalah sebagai dasar kehidupan masyarakat.
Masyarakat yang tingkat ketidakpastiannya tinggi akan mengurangi dampak
ketidakpastian dengan teknologi, peraturan dan ritual. Sedangkan masyarakat dengan
tingkat menghindari ketidak pastian yang rendah akan lebih santai sehingga praktik
lebih tergantung prinsip dan penyimpangan akan lebih bisa ditoleransi.
4. Masculinity Vs Femininity
Nilai Maskulin menekankan pada nilai kinerja dan pencapaian yang nampak,
sedangkan Feminine lebih pada preferensi pada kualitas hidup, hubungan persaudaraan,
modis dan peduli pada yang lemah.
Gray (1988) mengidentifikasi empat budaya akuntansi yang bisa digunakan untuk
mendefinisikan sub-budaya akuntansi: Professionalism, Uniformity, Conservatism, dan
secrecy. Penjelasan mengenai nilai-nilai sub-budaya tersebut sebagai berikut;
Jawaban :
9. Saat ini topik CSR banyak dibahas dan banyak juga perusahaan yang
melaksanakan tanggungjawab sosialnya. Berikan penjelasan singkat tentang
isu CSR dan keterkaitannya dengan GCG (Good Corporate Government) yang
saudara fahami.
Jawaban :
2. Accountability (Akuntabilitas)
Yang dimaksud akuntabilitas adalah adanya kejelasan fungsi, struktur, sistem dan
pertanggungjawaban elemen perusahaan. Apabila prinsip ini diterapkan secara
efektif, maka akan ada kejelasan akan fungsi, hak, kewajiban, dan wewenang serta
tanggungjawab antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi.
3. Responsibility (Pertanggungjawaban)
Bentuk pertanggungjawaban perusahaan adaah kepatuhan perusahaan terhadap
peraturan yang berlaku, diantaranya termasuk masalah pajak, hubungan industrial,
kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara
lingkungan bisnis yang kondusif bersama masyarakat dan sebagainya. Dengan
menerapkan prinsip ini, diharapkan akan menyadarkan perusahaan bahwa dalam
kegiatan operasionalnya, perusahaan juga mempunyai peran untuk
bertanggungjawab selain kepada shareholder juga kepada stakeholders-lainnya.
4. Independency (Kemandirian)
Prinsip ini mensyaratkan agar perusahaan dikelola secara professional tanpa ada
benturan kepentingan dan tanpa tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak stakeholder
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Diharapkan fairness dapat
menjadi faktor pendorong yang dapat memonitor dan memberikan jaminan
perlakuan yang adil di antara beragam kepentingan dalam perusahaan.
Dari sejumlah prinsip tersebut, dapat disimpulkan bahwa GCG dapat pula
dipahami sebagai suatu sistem dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan
antara berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu seluruh kepentingan stakeholders
secara proporsional dan mencegah terjadinya kesalahan-kesalahan signifikan dalam
strategi perusahaan sekaligus juga memastikan bahwa kesalahan-kesalahan yang terjadi
dapat diperbaiki dengan segera.
Jawaban :