Anda di halaman 1dari 12

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata kuliah: TeoriAkuntansi Program Studi: Akuntansi S1

Dosen: Prof. Dr.Sutrisno T., S.E., Ak, MSi., C.A. Sifat: takehome exam

Dikumpulkan: Sesuaikesepakatan Jam: jam kuliah Teori Akuntansi

Kerjakan 10 soal saja:

1. Jelaskan definisi teori akuntansi yang paling sesuai menurut saudara, dan apa tujuan
mempelajarinya?
Menurut kami Teori akuntansi merupakan suatu konsep dahlil/ definisi yang memberikan
gambaran dari fenomena akuntansi secara sistematis yang dibagi dalam beberapa elemen, yaitu
asumsi dasar, definisi,tujuan akuntansi, prinsip akuntansi, dan metode atau prosedur akuntansi.

Teori akuntansi adalah cabang akuntansi yang berisi penalaran logis dalam bentuk
seperangkat prinsip luas termasuk postulat dan teori yang berkaitan sehingga dapat
menjadi sumber pedoman dalam menjelaskan dan memprediksi gejala - gejala atau
peristiwa dalam akuntansi serta menilai dan mengembangkan praktik akuntansi. Dengan
mempelajari teori akuntansi, maka terdapat pedoman dalam praktik penyusunan laporan
keuangan dimana akan dapat diketahui batas dalam melakukan judgment, memecahkan
masalah yang tidak terdapat pada standar resmi, dengan memahami teori akuntansi maka
akan meningkatkan pemahaman dapam membaca laporan keuangan ini juga akan
berhubungan dengan pengambilan keputusan jika saya akan menjadi investor suatu
perusahaan.

2. Jelaskan kerangka konseptual (conceptual framework) menurut saudara, dan sebutkan pula
publikasi apa saja yang termasuk kerangka konseptual tersebut!
Kerangka konseptual adalah suatu sistem yang menghubungkan antara tujuan dan fundamental
yang sesuai dengan standar akuntansi dengan menjelaskan sifat, fungsi, dan keterbatasan
akuntansi keuangan dan laporan keuangan berdasarkan proses penalaran yang logis digambarkan
dalam bentuk hirearki yang memiliki beberapa tingkatan .... (GAMBAR)....

Kerangka konseptual (conceptual framework) adalah sebuah sistem yang koheren dari
hubungan tujuan dari pelaporan keuangan itu sendiri dan kaidah pokok yang mendasari
akuntansi sebagai landasan atau petunjuk bagi penetapan standar akuntansi yang
konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan
laporan keuangan. Dengan adanya rerangka konseptual, akan dapat mengarahkan standar
akuntansi untuk tetap konsisten sesuai dengan tujuannya sendiri.
Publikasi yang termasuk rerangka konseptual:
a) A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang dihasilkan oleh
American Accounting Association (AAA) pada tahun 1966.
b) Accounting Principles Board Statement No. 4, dihasilkan oleh Accounting
Principles Board (APB) pada tahun 1970.
c) Objective of Financial Statements yang dihasilkan oleh Trueblood Committee
tahun 1973.
d) Statement of Accounting Theory and Theory Acceptance (SATTA), yang dihasilkan
oleh American Accounting Association (AAA) pada tahun 1977.
e) Statement of Financial Accounting Concept (SFAC), yang dihasilkan Financial
Accounting Standard Board (FASB) :
(1) SFAC No. 1, Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises,
yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi (1978).
(2) SFAC No. 2, Qualitative Characteristics of Accounting Information, yang
menjelaskan karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat
(1980).
(3) SFAC No. 3, Element of Financial Statement of Business Enterprises, yang
memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan
(1980)
(4) SFAC No. 4, Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness
Organizations (1980)
(5) SFAC No. 5, Recognition and Measurement in Financial Statement of
Business Enterprises, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran
fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus
dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya (1984).
(6) SFAC No. 6, Element of Financial Statements, yang menggantikan SFAC
No.3 dan memperluas lingkup SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi
nirlaba (1985)
(7) SFAC No. 7, Using Cash Flow Information and Present Value of
Accounting Measurements, yang memberikan kerangka kerja bagi
pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present
value) sebagai dasar pengukuran (2000)
(8) SFAC No. 8, Conceptual Framework for Financial
Reporting,menggantikan SFAC No. 1 dan No. 2 (2010).

3. Perkembangan teori akuntansi dapat dikelompokkan kedalam teori akuntansi tradisional


dan teori akuntansi positif. Jelaskan dengan argumen yang mendukung!
Teori akuntansi tradisional berkembang sebelum tahun 1970an, dimana kelompok yang
ikut andil dalam perkembangannya mulai dari Hendriksen (Induktif dan deduktif (1977)
sampai Sanders et al.,(1938). Teori akuntansi tradisional adalah normatif, prespektif dan
deskriptif yang oleh Watts dan Zimmerman (1979,1986) disebutnya sebagai tidak ilmiah
(non-scientific). Hendriksen (1977) mengkaji definisi teori sebagai seperangkaat prinsip,
pragmatis, konseptual dan hipotesis yang terpadu, yang membentuk suatu rerangka
eferensi umum untuk bidang studi (definisi dari ASOBAT, 1966). Teori akuntansi
tradisional menggunakan pendekatan biaya historis (historical cost), sehingga dapat
menghasilkan informasi yang andal (reliable), meskipun tidak serelevan dengan
pendekatan penilaian yang didasarkan pada nilai sekarang (present value). Pendekatan
tradisional mempunyai ciri yaitu tidak adanya proses pembuktian yang teliti dalam upaya
untuk mengembangkan teori akuntansi, dan merupakan riset yang konvensional
dibandingkan dengan aliran riset baru yang mengandalkan penalarantradisional untuk
memutuskan suatu rerangka konseptual akuntansi. Pendekatan tradisional ini terdiri atas:
(1) pendekatan non-teoritis, praktis atau pragmatis (informal)dan (2) pendekatan teoritis:
deduktif, induktif, etis, sosiologis, dan ekonomis. Beberapa pendekatan untuk
merumuskan suatu teori akuntansi dikenal sebagai pendekatan tradisional, dikarenakan
pendekatan-pendekatan tersebut diwarnai oleh tidak adanya proses verifikasi yang
sungguh-sungguh dilakukan dalam upaya mengembangkan suatu teori akuntansi.
Pendekatan-pendekatan tradisional lebih merupakan penelitian konvensional daripada
aliran baru dalam penelitian yang bersandar pada penalaran tradisional dalam
merumuskan kerangka akuntansi konseptual. Pada awal mulanya para penulis hanya
menjelaskan praktik yang telah diamati, dan dengan menyajikan aturan pedagogik untuk
mengklasifikasi praktik tersebut. Kemudian setelah U.S. Securities Acts 1933 dan 1934
mengatur disclousure para teoretisi akuntansi mengembangkan teori normative. Pada
masa itu, validitas empiris dari hipotesis sebagai tempat bersandarnya teori normative
tidak mendapat perhatian.

Kemunculan teori akuntansi positif merupakan respons dari berbagai kritik terhadap
teori akuntansi normatif. Jensen (1976) menyatakan bahwa teori dalam akuntansi
tidak lebih dari sebuah proposisi normatif. Teks-teks teori akuntansi hampir seluruhnya
diarahkan untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan tentang apa yang seharusnya
diiakukan oieh akuntan. . Bahkan, Jensen (1976) menganggap riset akuntansi pun
tidak ilmiah, karena fokus riset akuntansi terlampau normatif dan definisional.
Teori akuntansi positif pertama kali diusulkan oleh Watts dan Zimmerman pada tahun
1978 dan 1979 dalam artikelnya mengenai akuntansi positif, yaitu: (1) artikel 1978:
Towards A Positive Theory of the Determination of Accounting Standards; dan (2)
artikel1979: The Demand for and Supply of Accounting Theory : The Market fo Excuses.
Kedua artikel tersebut telah mendapat Awards dari ICPA karena dianggap memberi
kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan teori akuntansi. Watts dan
Zimmerman dalam bukunya PAT (Positive Accounting Theory) telah menunjukkan
dampak negatif pemilihan metode akuntansi yang berbeda, akan menguntungkan salah
satu fihak dan merugikan fihak yang lain. Mereka menjelaskan bagaimana bekerjanya
dunia nyata. Setelah muncul teori akuntansi positif (Watts dan Zimmerman, 1978 dan
1979), RAPM mendapat fasilitas untuk maju semakin pesat. Watts (1977) juga
menyatakan hal yang sama, bahwa literatur akuntansi keuangan tradisional tidak
ilmiah karena literatur akuntansi tersebut terfokus pada preskripsi (norma) dan
memberikan perhatian yang sangat kecil dalam pengembangan teori, bahkan literatur
akuntansi tradisional tersebut tidak mampu menjelaskan mengapa laporan keuangan
memiliki bentuk seperti yang sekarang ini. Zimmerman (1980) menyatakan bahwa
riset akuntansi positif diperlukan dalam upaya untuk mengembangkan teori yang
dapat menjelaskan fenomena akuntansi yang diamati. Sejak saat itulah, melalui
buku karya mereka, Watts dan Zimmerman (1986) memperkenalkan metodologi positif
yang mewarnai penelitian-penelitian akuntansi hingga saat ini. Muncul dan
berkembangnya hiptesis pasar modal efisien, CAPM, dan studi peristiwa (Fama et. al.,
1969) juga ikut mempercepat laju perkembangan riset tersebut.Teori akuntansi positif ini
dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena. Teori ini tidak akan
dibuktikan kebenarannya, melainkan akan diuji apakah prediksinya dapat ditolak oleh
bukti empiris. Teori terdiri atas asumsi dan sehimpunan hipotesis substantif. Garis besar
metodologi positivist: pengembangan teori dimulai dengan penjelasan fenomena yang
dipikirkan oleh peneliti. Di samping itu juga harus ada asumsi baik dinyatakan atau
tidak. Setelah dipelajari saling hubungan antarfenomena dengan asumsi tertentu,
diderivasi hipotesis, kemudian dikumpulkan data yang dibutuhkan. Prosedur berikutnya,
menguji hipotesis. Jika terbukti tidak salah, muncullah teori. Teori akan selalu berubah
dan ber-evolusi jika ada usaha oleh peneliti (lain) untuk mengembangkan metodologi
peneliti sebelumnya. Dengan pendekatan positif seperti ini, diharapkan teori akuntansi
menjadi steril dari nilai (value), karena teori akuntansi positif diasumsikan akan
mengajukan pernyataan-pernyataan (proposisi) yang netral atau bebas dari pertimbangan-
pertimbangan subyektif. Berbeda dengan teori akuntansi normatif, teori akuntansi
positif tidak bertujuan untuk menilai apakah standar akuntansi tertentu lebih baik atau
lebih bermanfaat dibandingkan dengan standar akuntansi yang lain. Tiga alasan
mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke positif yaitu (Watt &
Zimmerman,1986 ):
1) Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena
didasarkan pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji keabsahannya
secara empiris.
2) Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara
individual daripada kemakmuran masyarakat luas.
3) Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber
daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam system
perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat
menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi
secara efisien.

4. Di dalam pendekatan teori akuntansi tradisional untuk merumuskan teori akuntansi


dikenal pendekatan non teoretis. Jelaskan menurut pendapat saudara!
Dalam pendekatan nonteoritis terdiri dari pendekatan pragmatis dan pendekatan otoriter.
Pendekatan pragmatis adalah perumusan teori akuntansi itu disesuaikan dengan praktik
yang ada dilapangan dan mencari solusi praktisnya. Dalam merumuskan teori akuntansi,
teknik dan prinsip akuntansi yang dipilih harus dikaitkan dengan manfaat dari pengguna
informasi dan pembuat keputusan karena akan mempengaruhi pengambilan keputusan.
Ini didasarkan pada prinsip memanfaatkan laporan keuangan secara maksimal maka
manfaat atau kegunaan disini maksudnya Segala sesuatu untuk menyajikan atau
memudahkan tujuan yang diinginkan".
Pendekatan otoriter adalah bahwa kekuasaan digunakan oleh organisasi profesi untuk
merumuskan teori akuntansi terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai regulasi dari
praktik-praktik akuntansi. Secara tidak langsung, teori ini juga berusaha memberikan
solusi praktis sehingga sama halnya dengan pendekatan pragmatis. Kedua pendekatan ini
didasarkan pada penggunaan laporan keuangan secara maksimal.
5. Apa yang saudara ketahui tentang hipotesis pasar efisien, dan tingkatan efisiensi pasar
menurut Fama (1970).
Fama (1970) mendefinisikan pasar modal efisien adalah jika harga-harga sekuritas
mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia. Harga sekuritas secara akurat
mencerminkan informasi yang ada. Ketiga, definisi yang didasarkan pada distribusi
informasi. Ia membagi jenis pasar efisien menjadi tiga berdasarkan pada kekuatan data
yang ada.
Menurut Fama (1970), ada tiga bentuk tingkat efisiensi pasar berdasarkan pada tingkat
penyerapan informasinya, yaitu :
1. Pasar efisien bentuk lemah (weak form of the efficient market hypothesis)
Dalam hipotesis ini harga saham diasumsikan mencerminkan semua informasi yang
terkandung dalam harga masa lalu (sebelum-sebelumnya) sekuritas yang bersangkutan.
Contohnya jika pergerakan harga suatu saham pada masalalu naik di akhir tahun dan
menurun di awal tahun, maka prediksi ini membuat para investor akan berbondong-
bondong menjualnya saat akhir tahun. Sehingga membuat menurunnya harga saham di
awal tahun. Jika situasi ini terpenuhi, maka harga adalah bebas (independen) dari bentuk
harga saham historis, maka dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan harga akan
mengikuti kaedah jalan acak (random walk) manakala pengujian hanya dilakukan
terhadap perubahan harga secara historis. Jalan acak maksudnya tren atau kecenderungan
kenaikan tersebut tidak selamanya akan naik. Padahal dalam hipotesis ini, sekuritas
berisiko menawarkan return positif. Strategi perdagangan yang menggunakan data pasar
historis (umumnya harga saham) dikenal dengan sebutan analisis teknikal (Technical
Analysis).
2. Pasar efisien bentuk semi kuat (emistrong form of the efficient market hypothesis)
Fama (1991) menyebutnya sebagai studi peristiwa (event studies), harga mencerminkan
semua informasi publik yang relevan. Selain karena informasi historis, harga tercipta
karena informasi di pasar termasuk laporan keuangan dan informasi tambahan atau dapat
juga berupa peraturan keuangan lain seperti pajak bangunan (property) atau suku bunga
dan/atau beta saham termasuk rating perusahaan. Menurut konsep semi-kuat, investor
tidak akan mampu untuk memperoleh abnormal returnsdengan menggunakan strategi
yang dibangun berdasarkan informasi yang tersedia di publik. pada pasar efisien bentuk
semi-kuat ada banyak investor yang berfikir bahwa mereka dapat memperoleh
keuntungan dengan melakukan pengamatan secara seksama terhadap informasi publik
yang tersedia di pasar, khususnya informasi akuntansi. Investor melakukan analisis
fundamental untuk mengidentifikasi saham yang salah harga pada laporan keuangan.
3. Pasar efisien bentuk kuat (strong form of the efficient market hypothesis)
Dalam pasar ini, harga yang terjadi mencerminkan semua informasi yang ada, baik
informasi publik (public information), informasi historis maupun informasi pribadi
(private information) yang hanya diketahui oleh beberapa pihak saja, misalnya
manajemen perusahaan, dewan direksi, dan kreditor. Dengan ini maka investor tidak akan
menerima abnormal returns.
Fama (1991) mengubah nama 3 kategori pengujian EMH menjadi:
1. Bentuk Lemah: diganti menjadi pengujian thd pendugaan return (test for return
predictability)
2. Setengah kuat: diganti menjadi studi peristiwa (events study)
3. Kuat: diganti menjadi pengujian thd informasi privat (test for private information)

6. Jelaskan implikasi pasar sekuritas efisien terhadap pelaporan keuangan!


Implikasi pasar sekuritas efisiensi terhadap pelaporan keuangan menyangkut tentang
informasi mengandung disclosure. Dalam hal ini informasi berimplikasi bermanfaat bagi
pasar bukan dalam hal bentuk disclosure itu. Sehingga, informasi dapat di sampaikan
dengan mudah dalam bentuk catatan kaki (footnotes) dan mengungkapkan tambahan
(supplemantary disclosure) seperti halnya yang terdapat di dalam laporan keuangan itu
sendiri. Implikasi yang jelas mengenai keberadaan pasar sekuritas akan berfluktuasi
secara acak (fiuctuate rondomly) sepanjang waktu karena di dalam pasar sekuritas
efisien, harga-harga dengan cepat dan tepat mencerminkan semua informasi yang tersedia
dan harga pasar sekuritas yang terdapat di dalam pasar tersebut akan berfluktuasi secara
random pada setiap saat.
Implikasi pasar modal efisien menurut Beaver:
1. Perubahan metoda akuntansi
Manajer tak perlu membingungkan tentang perubahan metode akuntansi satu ke lainnya,
kecuali kebijakan akuntansi tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap arus kas.
Contohnya kebijakan yang tidak penting untuk didebatkan adalah tidak memiliki efek
terhadap aliran kas, kebijakan akuntansi tersebut dan cara perubahan ke metoda yang lain
diungkap, info yang memadai diungkap, maka harga saham tidak akan berubah sehingga
dalam pelaporan keuangan harus berisi penjelasan tentang kebijakan akuntansi yang
digunakan.
2. Efisiensi Securities Market berjalan bersamaan dengan pengungkapan penuh.
Pengungkapan dilakukan oleh manajer dimana manajer yang mengelola perusahaan lebih
banyak tahu tentang informasi di perusahaan. Jika managemen memiliki info relevan dan
bisa diungkapkan dengan biaya yang rendah, maka managemen harus mengungkapkan
dengan segera. Karena informasi ini akan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh
perusahaan maka manajer harus mengungkapkan sebanyak mungkin informasi yang
relevan di publik. Pasar sekuritas efisien tidak mementingkan bentuk pengungkapan
melainkan kandungan informasinya dan mengutamakan biaya efektif.
3. Fokus pada investor yang tidak naif (sering disebut investor yang price-protected)
Karena investor membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan biasanya investor
naif menentukan kebijakan dan format pengungkapan manajemen. Jika dengan
pengungkapan yang sesuai manajer sudah menjamin harga pasar sebuah saham telah
sama dengan jika seluruh investor memahaminya, maka perusahaan tidak perlu
memperhatikan investor jenis price protected ini karena investor bisa menyewa orang lain
untuk menginterpretasi info atau meniru keputusan orang lain yang lebih paham
4. Pasar modal efisien tertarik pada informasi yang relevan dari berbagai sumber, tidak
hanya dari laporan keuangan
5. Akuntan berkompetisi dengan penyedia info yang lain dimana kegunaan informasi
akuntansi akan menurun jika tidak ada informasi yang bermanfaat dan biaya efektif yang
tersedia.
7. Jelaskan perkembangan teori akuntansi positif dan hubungannya dengan kemajuan riset
akuntansi, dan pasar modal!
Perkembangan akuntansi pada teori akuntansi positif atau deskriptif yang investigasinya
sudah lebih terstruktur dengan menggunakan pendekatan induktif (didasarkan pada
konklusi yang digeneralisasikan berdasarkan hasilobservasi dan pengukuran yang terinci
(Anis dan Imam,2003). Berbagai teori positif atau deskriptif berkembang dengan pesat
dalam akuntansi. Perkembangan teori mengarah pada teori positif (deskriptif) ini
dibarengi dengan perubahan fokus teori akuntansi yang digunakan oleh lembaga
akuntansi, misalnya FASB yang menekankan pada kegunaan dalam pengambilan
keputusan dan tidak lagi terfokus pada postulate seperti terlihat pada kerangka konseptual
yang diterbitkan oleh FASB mulai tahun 1979 yang dimulai dengan perumusan tujuan
pelaporan keuangan (SFAC 1,1979 dalam Anis dan Imam, 2003). Pendekatan positif
telah memberikan kemajuan pada pengembangan riset akuntansi menurut Watt
Zimmerman (1986), di antaranya:
Menghasilkan pola sistematik dalam pilihan akuntansi dan memberikan penjelasan
spesifik
Memberikan kerangka yang jelas dalam memahami akuntansi
Menunjukkan peran utama contracting cost dalam teori akuntansi
Menjelaskan mengapa akuntansi digunakan dan memberikan kerangka
dalammemprediksi pilihan akuntansi
Mendorong riset yang relevan dengan akuntansi dan menekankan pada prediksi serta
penjelasan terhadap fenomena
Teoritisi akuntansi pada abad 19 dan 20 awal (US Securities Act 1933-1934)
memusatkan perhatiannya kepada usaha penetapan pelaporan keuangan pada pendekatan
normatif. Setelah periode ini, mulailah dikenal pengujian empiris dengan didukung oleh
penggunaan data base yang berasal dari CRSP (Center for Research in Security Prices).
Pengkombinasian data dengan menggunakan komputer banyak menghasilkan penelitian
mengenai perilaku harga saham dan pengaruh informasi terhadap harga saham (misal:
Fama, 1976). Hasil penelitian empiris ini membawa kepada pengembangan tentang EMH
(efficient markets hypothesis). EMH memiliki implikasi yang signifikan untuk kedua
aspek teori akuntansi positif dan pengaturan standar akuntansi secara keseluruhan. Studi
peristiwa, studi asosiasi, dan pendekatan perilaku mekanistis adalah beberapa contoh
penelitian yang diuji hubungannya dalam pasar modal. Selain itu teori positif membawa
pada penelitian yang berusaha menentukan pengaruh dikeluarkannya informssi keuangan
terhadap share return. Saat buku disusun (1986an) literatur yang berkembang berisi
berbagai studi dengan menggunakan teori berbasis finance dan atau teori regulasi untuk
menjelaskan praktik akuntansi dan auditing yang terjadi.

8. Jelaskan perkembangan IFRS di Indonesia dari aspek harmonisasi dan konvergensi terkait
erat dengan factor budaya (culture) antar negara. Berikan penjelasan singkat tentang isu-
isu tersebut, dan dalam pelaksanaannya apakah semua perusahaan harus mengikuti IFRS?
Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan jaman turut membawa perubahan yang
cukup besar dalam dunia akuntansi, dimana diantaranya adalah wacana mengenai
implementasi IFRS dalam proses akuntansi secara global. Menurut penulis, hal ini
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dan uraian dibawah ini adalah
pandangan penulis mengenai hal tersebut diatas. Pada dasarnya International Financial
Reporting Standards (IFRS) memang merupakan kesepakatan global standar akuntansi
yang didukung oleh banyak negara dan badan-badan internasional di dunia. Popularitas
IFRS di tingkat global semakin meningkat dari waktu ke waktu. Kesepakatan G-20 di
Pittsburg pada tanggal 24-25 September 2009, misalnya, menyatakan bahwa otoritas
yang mengawasi aturan akuntansi internasional harus meningkatkan standar global pada
Juni 2011 untuk mengurangi kesenjangan aturan di antara negara-negara anggota G-20.
Menurut penulis, hal ini cukup baik dimana dunia akuntansi secara global mempunyai
satu pedoman inti mengenai prinsip-prinsip akuntansi sehingga terdapat keselarasan
diantara satu negara dengan negara lainnya. Namun hal ini tidak mudah diterapkan dalam
waktu yang singkat. Menurut kami, terdapat 2 hal pokok yang mendasari pernyataan
tersebut. Faktor pertama yang menjadi hambatan dalam penerapan standard ini (IFRS) di
negara Indonesia adalah faktor budaya (culture), karena kebiasaan menggunakan standard
akuntasi domestik yang sudah menjadi budaya akan sangat sulit mengubah cara/metode
itu untuk menerapkan standard international tersebut, kalaupun standard ini diterapkan
maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk penyesuaian dan kemungkinan adanya
sedikit perbedaan dalam implementasinya. Faktor kedua adalah proses terjemahan bahasa
akan menjadi faktor kendala dalam proses penerapannya, karena proses penafsiran
bahasa sedikitnya membawa arti yang berbeda dalam konteks pemahaman inti/isi
standard international tersebut. Faktor budaya menjadi salah satu isu yang cukup rentang
dari konvergensi PSAK ke IFRS karena adanya karesteristik dan tingkat yang berbeda
antara negra merupakan hambatan yang dihadapai dalam proses harmonisasi standar
akuntansi keuangan., kebutuhan dan keinginan antara negara maju dan yang belum maju
dan antara Negara yang tingkat pertumbuhan ekonominya sangat tinggi dan Negara
dengan tingkat pertumbuhan ekonomi lebih rendah bahkan sangat rendah. Apa yang tepat
diterapkan di Amerika Serikat, belum tentu cocok diterapkan di Negara lain dengan
karakteristik lingkungan dan perkembangan ekonomi yang berbeda

9. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No. 1 dan 2 telah digantikan dengan
SFAC # 8, namun tetap membahas tentang karakteristik kualitatif informasi akuntansi
terkandung konsep relavance(relevan) dan reliable (andal). Saudara jelaskan konsep
tersebut! Jelaskan pula petimbangan cost-benefit menurut saudara!
Financial Statement Accounting Board (FASB) bulan September 2010 mempublikasikan
konsep akuntansi keuangan yang baru. Konsep ini diberi label Statement of Financial
Accounting Concepts (SFAC) No. 8 tentang Conceptual Frameworks for Financial
Reporting. SFAC No. 8 ini dikeluarkan FASB untuk menggantikan SFAC No 1
Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises dan SFAC No. 2
Qualitative Characteristics of Accounting Information. Apabila dikaji, SFAC No. 8 ini
pada dasarnya diciptakan oleh FASB untuk mengakomodasi konvergensi standar
akuntansi dengan International Financial Reporting Standard (IFRS) yang
dikeluarkan International Accounting Standard Boards (IASB).
Karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna terdiri dari, mengidentifikasi
jenis informasi yang mungkin berguna bagi kreditur yang ada dan potensial investor dan
kreditur lainnya untuk membuat keputusan tentang entitas pelapor berdasarkan informasi
yang dimiliki dalam bentuk laporan keuangan. Informasi ini berhubungan dengan dalam
kerangka konseptual sebagai informasi tentang fenomena ekonomi. Ada perubahan
mendasar yang dilakukan pada SFAC No. 8. Misalnya kualitas informasi dibagi menjadi
kualitas informasi utama yang terdiri dari relevance dan faithful representation dan
kualitas informasi pendukung yang terdiri dari comparability, verifiability, timeliness dan
understandability. Pengelompokan Kualitas tersebut berbeda dengan versi sebelumnya
(SFAC No2). Misalnya, SFAC No 2 menentukan dua kualitas utama informasi akuntansi
yaitu relevance dan reliability. Dalam SFAC No 2 ada pembatas pervasif dimana benefit
laporan keuangan harus lebih besar daripada costnya (information economics). Benefit
laporan keuangan dapat dilihat dari utilitas informasi dalam pengambilan keputusan bagi
beberapa kelompok pengguna (terutama investor dan kreditur) serta seberapa berguna
informasi akuntansi terhadap tujuan predictive dan accountability. Informasi akuntansi
keuangan akan diupayakan untuk disajikan dalam laporan keuangan selama manfaat yang
diperoleh dari penyajian informasi tersebut melebihi biaya yang diperlukan untuk
menghasilkannya. Cost laporan keuangan dibagi menjadi dua yaitu direct cost dan
indirect cost. Direct cost informasi terdiri atas kos untuk mengumpulkan, menyiapkan
dan menyebarkan informasi. Indirect cost informasi adalah :
Terkait bahwa nantinya informasi tersebut dapat menimbulkan competitive disadvantage,
dan
Terkait understandability informasi tersebut (informasi tambahan tidak
dipahami, information overload).

10. Apa arti pentingnya asimetri informasi, adverse selection, dan moral hazard?
Asimetri informasi merupakan suatu keadaan bahwa agen/ perusahaan memiliki
informasi yang lebih atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh prinsipal/investor.
Dalam hal ini, agen dan principal memiliki kepentingan yang kuat untuk memaksimalkan
utilitasnya. Sehingga, agen tidak selalu memberikan dan bertindak yang terbaik untuk
kepentingan prinsipal. Oleh karena itu, principal harus memonitor kegiatan agen untuk
mengurangi aktivitas agen yang menyimpang. Asimetri informasi ada dua tipe, yaitu:
a. Adverse selection
Adverse selection merupakan informasi yang dimiliki manajemen mengenai prospek
dan keadaan perusahaan lebih banyak daripada investor. Sehingga, manajemen dapat
tidak menyampaikan informasi yang dimiliki kepada investor yang mungkin dapat
memengaruhi keputusannya.
b. Moral hazard
Karena tidak seluruh kegiatan yang dilakukan manajer diketahui oleh pemegang
saham, hal tersebut dapat membuat manajer melakukan tindakan di luar pengetahuan
pemegang saham yang melanggar kontrak bahkan melanggar hukum, etika, dan
norma yang berlaku.

Asimetri informasi adalah keadaan dimana informasi yang disampaikan oleh manajer
pada shareholder yang terkadang informasi diterima tidak sesuai dengan kondisi
perusahaan sebenarnya. Karena manajer ssebagai agent yang mengetahui informasi
internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang, dengan mudah biasanya ia
melakukan manajemen laba untuk menyesatkan shareholder mengenai kinerja ekonomi
perusahaan dan dalam rangka memaksimumkan utilitynya. Menurut Scott (2000),
terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:
1. Adverse selection, yaitu fakta bahwa manajer dan orang dalam lainnya memiliki
informasi lebih luas tentang perusahaan dimana manajer sebagai pengelola maka akan
mempengaruhi keputusan investor. Ketidaksamaan antara informasi manajer dan
investor akan memberikan keuntungan atau manfaat dari informasi antara kedua
pihak.
2. Moral hazard, yaitu dari informasi yang lebih banyak dibanding investor, manajer
dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham yang melanggar
kontrak dan secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan. Ini akibat
ketimpangan informasi sehingga dengan mudah manajer melakukannya tanpa
diketahui investor.
Dari penjelasan diatas, pentingnya asimetri informasi khususnya pada pasar efisien yang
menjadi permasalahan asimetri informasi ini adalah dalam kondisi yang ideal, nilai pasar
perusahaan sepenuhnya mencerminkan semua informasi.yaitu, harga sama dengan nilai
fundamental. Ketika kondisi tidak ideal, nilai pasar sepenuhnya mencerminkan semua
informasi publik, jika pasar keamanan efisien. Contohnya dalam hal adverse selection
akan menciptakan risiko estimasi bagi investor, yang dapat meningkatkan biaya
perusahaan terhadap modal di atas nilai-nilai CAPM sehingga pengungkapan penuh dan
tepat sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kerja pasar sekuritas.

11. Jelaskan pengertian dari pendekatan kebermanfaatan keputusan terhadap pelaporan


keuangan (the decision usefulness approach to financial reporting)!
Pendekatan decision usefulness terhadap teori akuntansi menggunakan pandangan bahwa
jika kita tidak mempersiapkan laporan finansial dengan benar secara teori, setidaknya
kita bisa membuat laporan basis biaya historis menjadi lebih berguna. Terdapat dua
pertanyaan dalam menggunakan pendekatan desicion usefulness, yaitu
Siapa yang menjadi user dari laporan finansial?
Para Pengguna tersebut dapat dikategorikan dalam kelompok besar seperti investor,
kreditur, manajer, serikat pekerja, pemakai standar, dan pemerintah. Kelompok ini
disebut constituencies of accounting.
Apa yang menjadi masalah keputusan dari user laporan finansial?
Akuntan akan menyediakan laporan keuangan yang lebih baik untuk memenuhi informasi
yang dibutuhkan pada constituencies. Laporan keuangan kemudian dapat disajikan
dengan informasi sesuai dengan yang dibutuhkan oleh para pengguna yang akan member
petunjuk untuk memperbaiki pembuatan keputusan. Dengan kata lain, laporan keuangan
dibuat lebih bermanfaat.
Decision usefulness berpusat pada pandangan lain tentang peran dari pelaporan keuangan
yang disebut dengan stewardship karena peran dalam melaporkan sukses atau tudaknya
managemen dari mengelola sumber-sumber perusahaan.
Akuntan telah mengadopsi pendekatan keputusan dan manfaat terhadap laporan
keuangan sebagai suatu reaksi terhadap kemustahilan untuk menyediakan laporan
keuangan yang benar menurut teori. Bagaimanapun pendekatan ini memecahkan masalah
terhadap pengidentifikasian para pemakai laporan keuangan dan pemilihan informasi
yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang baik. Sebagaimana yang
diasumsikan bahwa investor bersikap rasional yakni selalu menghindari risiko (risk
averse). Dengan asumsi itu, maka para investor merupakan pihak yang berkepentingan
untuk memperoleh informasi yang reliable dan relevan serta didukung dengan analisis-
analisis didasarkan pada berbagai macam teori, khsususnya teori tentang decision dan
investment. Akuntan telah memutuskan bahwa para investor merupakan kelompok
pengguna yang besar dan telah dikombinasikan dengan beberapa teori ekonomi dan
keuangan, secara khusus keputusan investasi, untuk memahami bentuk-bentuk informasi
laporan keuangan yang dibutuhkan oleh investor.

12. Pengungkapan informasi akuntansi dapat dikelompokkan kedalam pengungkapan wajib


(mandatory) dan sukarela (voluntary). Jelaskan menurut pendapat saudara!
Pengungkapan (disclosure) merupakan pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan
mengenai informasi-informasi yang dibutuhkan pihak-pihak yang berkepentingan terkait
keadaan perusahaan tersebut. Pengungkapan informasi mengenai laporan tahunan dapat
dibagi menjadi dua, yaitu pengungkapan secara wajib (mandatory disclosure) dan
pengungkapan secara sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan secara wajib
merupakan informasi yang harus disampaikan pada suatu laporan tahunan perusahaan
sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku di suatu Negara. Di dalam peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 29 /POJK.04/2016, laporan tahunan wajib memuat
paling sedikit:
a. ikhtisar data keuanganpenting;
b. informasisaham (jikaada);
c. laporanDireksi;
d. laporanDewanKomisaris;
e. profilEmitenatau Perusahaan Publik;
f. analisisdanpembahasanmanajemen;
g. tatakelolaEmitenatau Perusahaan Publik;
h. tanggungjawabsosialdanlingkunganEmitenatau Perusahaan Publik;
i. laporankeuangantahunan yang telahdiaudit; dan
j. suratpernyataananggotaDireksidananggotaDewanKomisaristentangtanggungjawabata
sLaporanTahunan.
Pengungkapan sukarela merupakan informasi yang diberikan perusahaan secara sukarela
di luar pengungkapan wajib.
Tujuandaripengungkapansukarelainiadalahuntukmeningkatkankredibilitaslaporantahuna
ndanmemberikaninformasi yang lebihkepada investor untukmembantu investor
dalammemahamistrategibisnis di dalamperusahaan.
Pengungkapansukarelainidiberikanjikamanfaat yang diperolehlebihbesardaripadabiaya
yang dikeluarkanuntukmengungkapkaninformasitersebut.

Pengungkapan Wajib. Pengungkapan oleh perusahaan yang diharuskan oleh lembaga


berwenang contohnya laporan keuangan dimana laporan ini memiliki format yang diatur
dalam standar keuangan. Pengungkapan ini wajib sesuai Keputusan Ketua BAPEPAM
dan Lembaga Keuangan No. KEP 134/BL/2006 peraturan X.K.6 tanggal 07 Desember
2006 tentang kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan
perusahaan publik. Pengungkapan perusahaan akan meningkatkan distribusi probabilitas
dari hasil yang diharapkan oleh investor dengan mengurangi ketidakpastian yang
berhubungan dengan pengembalian tersebut. Sehingga akan meningkatkan performance
(kinerja perusahaan) di mata para investor sehingga memikat para investor untuk
menginvestasikan yang lebih besar pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi
biaya modal. Untuk tingkat pengungkapan wajib dapat dinyatakan dengan indeks
pengungkapan yang diperoleh melalui daftar item yang merupakan pengembangan dari
peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang sesuai dan relevan, antara lain
peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui Bapepam dan PSAK (Fitriany,
2001). Pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk mengungkapkan informasi
yang telah ditentukan (Darrough, 1993). Dalam teori ekonomi dikatakan bahwa
ketiadaan pengungkapan wajib akan menyebabkan perusahaan mengungkapkan
informasi seluas-luasnya sehingga keuntungan marjinal dari pengungkapan akan sama
dengan biaya marjinal dari pengungkapan (Salamon dan Dhaliwal, 1980).

Pengungkapan Sukarela. Pengungkapan yang dilakukan secara sukarela tanpa ada


kewajiban dari lembaga yang berwenang sehingga pengungkapan ini berbeda di setiap
perusahaan karena tidak ada format pengungkapan yang khusus. Karena manajer
memiliki informasi yang lebih baik dari pihak luar mengenai performa perusahaan
mereka saat ini dan ke depannya. Perusahaan akan melakukan pengungkapan melebihi
kewajiban pengungkapan minimal jikga mereka merasa pengungkapan semacam itu akan
menurukan biaya modalnya atau jika mereka tidak ingin ketinggalan praktik praktik
pengungkapan yang kompetitif. Sebaliknya, perusahaa-perusahaan akan mengungkapkan
lebih sedikit apabila meraka merasa pengungkapan keuangan akan menampakkan rahasia
kepada pesaing atau menampakkan sisi buruk perusahaan di depan berbagai pihak.
Namun sebuah karya klasik berpendapat bahwa komunikasi manajer dan investor tidak
sempurna ketika : 1) manajer memiliki informasi yang kuat tentang perusahaan mereka,
2) insentif manajer tidak sesuai dengan bunga dari semua pemegang saham, 3) peraturan
akuntansi dan audit yang tidak sempurna. Pemilihan pengungkapan manajer
mencerminkan keseluruhan akibat keperluan pengungkapan dan insentif mereka untuk
menguraikan informasi dengan sukarela. Contohnya manajer perusahaan sering memiliki
insentif yang besar untuk menunda pengungkapan berita buruk, mengatur laporan
keuangan perusahaan sehingga terlihat positif. Dengan adanya bukti pengungkapan
manajer yang menghubungkan kompensasi dengan nilai saham jangka panjang, maka
regulasi pengungkapan perlu untuk memastikan pemegang saham mendapatkan informasi
yang lengkap, berkala dan akurat. Auditor memastikan manajer memelihara catatan
akuntansi yang tepat, mengendalikan sistem dan menggunakan kebijakan yang tepat.

SELAMAT BEKERJA

Notes: tulisnama, anggotadiskusi (maks. 4 orang), kerjakan di kertaskwarto, jarak 1 spasi, huruftimes new
roman, font 12, dansetiaphalamandiberinomorhalaman. Walaupunjawabanmerupakanhasildiskusi,
tetapibentukjawabandankalimatdalampekerjaantidakbolehsamapersis.

Anda mungkin juga menyukai