Jawaban :
Kerangka konseptual menurut saya adalah sebuah sistem yang koheren yang
tujuannya saling terkait dan fundamental yang diharapkan dapat mengarah pada standar
yang konsisten sebagai upaya untuk memberikan teori akuntansi yang terstruktur.
Kerangka kerja konseptual menyediakan resep sehingga mereka biasanya dianggap teori
akuntansi normatif karena menentukan sifat, fungsi dan batas-batas akuntansi keuangan
dan pelaporannya. Selain itu dapat pula Kerangka konseptual itu sendiri adalah sebuah
frame atau dasar agar nantinya dapat memuat standar akuntansi yang konsisten serta
sesuai dengan tujuan negara itu sendiri.
1
(4) SFAC No. 4, Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations
(1980)
(5) SFAC No. 5, Recognition and Measurement in Financial Statement of Business
Enterprises, yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental
serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam
laporan keuangan dan kapan waktunya (1984).
(6) SFAC No. 6, Element of Financial Statements, yang menggantikan SFAC No.3
dan memperluas lingkup SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi nirlaba
(1985)
(7) SFAC No. 7, Using Cash Flow Information and Present Value of Accounting
Measurements, yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa
depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran
(2000)
(8) SFAC No. 8, Conceptual Framework for Financial Reporting, menggantikan
SFAC No. 1 dan No. 2 (2010).
Jawaban :
2
Dua persamaan dalam pendekatan teori akun ini mengarahkan kepada
berkembangnya dua posisiyang terdapat dalam badan penyusunan standar, yaitu, posisi
yang beorientasi pada neraca dan berorientasi pada laba. Dalam kasus manapun,
pendekata teori akun, seperti juga pendekatan pragmatis dan kekuasaan, tidak memiliki
fondas yang teoritis.
Pendekatan Non-teoritis, berupa pendekatan pragmatis dan pendekatan
kekuasaan. Pendekatan pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan
penyesuaian terhadap praktik sesungguhnya, yang bermanfaat untuk memberi saran
solusi praktis. Menurut pendekatan ini, teknik-teknik dan prinsip akuntansi seharusnya
dipilih atas dasar manfaatnya bagi pengguna informasi akuntansi dan keterkaitannya
dengan proses pembuatan keputusan.
3. Apa yang saudara ketahui tentang hipotesis pasar efisien, dan tingkatan efisiensi
pasar menurut Fama (1970).
Jawaban :
Menurut Fama (1970) tentang konsep pasar efisien, pasar dikatakan efisien
bilamana harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang
ada. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu
maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal
return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan
yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari
informasi yang ada atau stock prices reflect all available information. Ekspresi yang
lain menyebutkan bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga aset atau sekuritas secara
cepat dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas tersebut.
Menurut Fama (1970), ada tiga bentuk tingkat efisiensi pasar berdasarkan pada tingkat
penyerapan informasinya, yaitu pasar efisien bentuk lemah, pasar efisien bentuk semi
kuat, pasar efisien bentuk kuat. Teori efisiensi pasar telah menjadi acuan kajian yang
mendapat perhatian luas selama tiga dasawarsa terakhir dan menjadi topik paling menarik
dalam perkembangan teori keuangan perusahaan. Bukti empiris yang sejauh ini telah
dikemukakan cenderung mendukung hipotesis bahwa pasar modal di Amerika cenderung
berbentuk efisien dalam tingkat semi-kuat. Artinya, informasi yang membentuk harga di
pasar masih didominasi oleh informasi historis dan informasi publik, walaupun dalam
banyak hal masih belum dapat dikatakan pasti. Sisi menarik lain yang terkait dengan
hipotesis pasar efisien adalah ditemukannya anomali yang dalam banyak hal sepertinya
mementahkan konsep efisiensi pasar yang berkembang selama ini. Setidaknya ada empat
kelompok anomali yang dikenal sejauh ini, yaitu anomali perusahaan, anomali musiman,
anomali peristiwa atau kejadian, dan anomali akuntansi.
Jawaban :
3
bentuk catatan kaki (footnotes) dan mengungkapkan tambahan (supplemantary
disclosure) seperti halnya yang terdapat di dalam laporan keuangan itu sendiri.
Jawaban :
Jawaban :
4
1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena
didasarkan pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji
keabsahannya secara empiris.
2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara
individual daripada kemakmuran masyarakat luas.
3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi
sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa
dalam system perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi
akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi
sumber daya ekonomi secara efisien.
Ada dua jenis penelitian pasar modal yang penting dalam teori akuntansi positif yaitu :
5
EMH mengacu pada teori harga ekonomi mikro, yang ditandai dengan emphasi
pada penawaran dan permintaan, analisis keseimbangan dan persaingan sempurna pasar
modal, dalam kesetimbangan biaya marjinal informasi sama dengan pendapatan
marjinal. Oleh karena itu, tidak mungkin, rata-rata, untuk mendapatkan keuntungan
ekonomi murni dengan perdagangan pada informasi ini. Ball menunjukkan bahwa
pekerjaan empiris awal, seperti karya fama, Fisher, Jensen dan Roll dalam kaitannya
dengan reaksi harga saham terhadap stock split.
Setelah periode ini, mulailah dikenal pengujian empiris dengan didukung oleh
penggunaan data base yang berasal dari CRSP (Center for Research in Security Prices).
Pengkombinasian data dengan menggunakan komputer banyak menghasilkan penelitian
mengenai perilaku harga saham dan pengaruh informasi terhadap harga saham (misal:
Fama, 1976). Hasil penelitian empiris ini membawa kepada pengembangan tentang EMH
(efficient markets hypothesis). Dalam teori akuntansi positif, tidak dijelaskan tentang
praktek akuntansi, tetapi dilakukan penelitian terhadap hubungan pengumuman laba
dengan reaksi harga saham. Untuk melakukan penelitian dalam tahap ini digunakan
Hipotesis Pasar Efisien (Efficiency Market Hyphothesis) (Scott,2000). Pasar modal
efisien adalah pasar modal dimana harga surat-surat berharga yang diperdagangkn setiap
waktu secara wajar dan merefleksikan semua informasi yang diketahui publik berkaitan
dengan surat berharga dan Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Jawaban :
6
kinerja keuangan perusahaan selama periode tersebut. Para investor dan para kreditor
sering kali menggunakan informasi masa lalu untuk membantu menilai prospek dari
sebuah perusahaan. Jadi, meskipun keputusan investasi dan kredit mencerminkan
ekspektasi dari para investor dan kreditor mengenai kinerja perusahaan di masa depan,
ekspektasi ekspektasi tersebut umumnya didasarkan pada paling sedikit sebagian dari
evaluasi kinerja perusahaan di masa lalu.
Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah mengenai kinerja perusahaan yang
diperoleh dari pengukuran hasil dan komponen komponennya. Pelaporan keuangan
hendaknya memberikan informasi mengenai bagaimana perusahaan memperoleh dan
menggunakan kasnya, mengenai pinjaman dan pembayaran kembali pinjaman tersebut,
mengenai transaksi transaksi modalnya, termasuk deviden kas dan distributor sumber
ekonomi lainnya kepada pemilik, dan mengenai faktor faktor lain yang dapat
mempengaruhi likuiditas maupun solvabilitas perusahaan tersebut. Pelaporan keuangan
hendaknya memberikan informasi mengenai bagaimana menejemendari sebuah
perusahaan menggunakan tanggung jawab pengurusannya kepada pemilik (pemegang
saham) untuk penggunaan sumber daya perusahaan yang dipercayakan kepadanya.
Pelaporan keuangan hendaknya memberikan informasi yang berguna bagi para menejer
dan direktur dalam mengambil keputusan yang sesuai dengan keinginan dari pemilik.
Jawaban :
7
pelaporan keuangan dan penyajiannya. SFAC sendiri menjadi guide bagi FASB dalam
mengembangkan standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat. Secara total, FASB
menerbitkan 8 (delapan) buah statements. Statements yang pertama terbit pada
November 1978, yaitu SFAC No. 1 tentang Objectives of Financial Reporting by
Business Enterprises pada November 1978, sampai terbit SFAC No. 8 pada
September 2010 tentang Conceptual Framework for Financial Reporting.
Melihat konsep ini, maka sejalan dengan konsep faithful representation dalam
SFAC No. 8, dimana SFAC No. 8 mengganti konsep keandalan dengan konsep
faithful representation. Kemudian karakteristik versi IFRS yang terakhir yaitu
comparability yang di dalamnya sudah termasuk concistency juga sejalan dengan
8
SFAC No. 8 yang memandang bahwa consistency berperan penting untuk
mewujudkan comparability.
Tidak seperti pada SFAC No. 2, pada SFAC No. 8 hanya membedakan atas 2
karakteristik kualitatif yakni fundamental dan pendukung yang memperkuat kualitatif
informasi dalam laporan keuangan. Pada pendukung kualitatif laporan keuangan
memuat mengenai comparability, verifiability, timeliness, understandability. Dimana
pada SFAC No. 2 tidak memuat ke empat elemen tersebut. Dalam SFAC No. 2 hanya
ada dua pendukung kualitatif laporan keuangan yaitu comparability dan concistency.
Dalam hal ini tentunya ada harapan atas penggantian dari SFAC No. 1 & 2 ke SFAC
No. 8. Dengan diterapkannya SFAC No. 8 maka diharapkan: Dalam SFAC No. 2,
semua informasi diberikan dan nantinya akan tergantung bagaimana si pembuat
keputusan yang memilih informasi mana yang dibutuhkan. Sedangkan dalamn SFAC
No. 8, informasi yang diberikan hanya informasi yang benar-benar bermanfaat dan
9
dibutuhkan oleh si pembuat keputusan saja. Jadi, informasi yang diterima bisa saja
berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini terlihat juga dalam informasi laba.
SFAC No. 8 menyatakan bahwa informasi laba berfungsi untuk menilai kinerja
manajemen, membantu memperkirakan kemampuan laba dalam jangka panjang,
memprediksi laba, menaksir resiko dalam meminjam atau investasi. Untuk
menentukan keputusan investasi, calon investor perlu menilai perusahaan dari segi
kemampuannya untuk memperoleh laba bersih sehingga diharapkan perusahaan dapat
memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Untuk itu, perusahaan harus mampu
memaksimalkan laba. Sasaran pertama perusahaan yang sering dinyatakan adalah
memaksimumkan laba atau keuntungan (Budi, 2007).
Dalam SFAC No. 8, salah satu kualitas primer dari karakteristik kualitatif
informasi akuntansi adalah faithful representation yang menggantikan keandalan
yang menjadi kualitas primer SFAC No. 2. Keandalan di dalam SFAC No. 2 berarti
bahwa laporan keuangan tersebut dapat diverifikasi melalui konfirmasi kebenaran,
sehingga ada konsep conservatism dalam SFAC No. 2 ini. Menurut Bliss dalam Watts
(2003) konservatisme secara tradisional didefinisikan sebagai antisipasi terhadap
semua rugi tetapi tidak mengantisipasi laba. Hal ini nyata terlihat dalam konsep
keandalan dalam SFAC No. 2. Oleh sebab itu, di dalam SFAC No. 8 keandalan tidak
lagi menjadi kualitas utama yang bersanding dengan relevan, tetapi faithfulness
representation. dimana dalam faithfulness representation ini. Di dalam SFAC No. 8
ini konsep conservatism masih ada, hanya saja lebih kepada prinsip-prinsip kehati-
hatian (prudence). Prudence tidak seekstrim konservatisme, jadi dalam SFAC No. 8,
laba yang belum terealisasi bisa diakui asalkan jujur.
10
membuat perbandingan pada seluruh periode waktu yang berbeda. Verifiability terjadi
ketika sumber yang berbeda mencapai konsensus atau kesepakatan atas jumlah
keterwakilan item. Verifiability langsung terjadi melalui pengamatan langsung;
verifiability tidak langsung terjadi dengan menggunakan teknik seperti memeriksa
formula atau menghitung ulang jumlah. Meskipun ke depan informasi tidak dapat
diverifikasi, asumsi, metode, fakta, dan keadaan dapat diungkapkan untuk membantu
pengguna menentukan apakah informasi tersebut berguna. Timeliness membutuhkan
informasi yang tersedia bagi pembuat keputusan ketika hal ini berguna untuk
membuat keputusan. Understandability melibatkan klasifikasi, karakteristik, dan
penyajian informasi dengan jelas dan ringkas. Understandability mengasumsikan
bahwa pengguna memiliki pengetahuan yang cukup atas aktivitas bisnis dan ekonomi
untuk memahami laporan keuangan.
Jawaban :
Setiap emiten atau perusahaan publik yang terdaftar di bursa efek wajib
menyampaikan laporan tahunan secara berkala dan informasi material lainnya kepada
Bapepam dan publik. Ketentuan mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan
Bagi Emiten dan Perusahaan Publik diatur dalam peraturan nomor X.K.6. Laporan
tahunan wajib memuat ikhtisar data keuangan penting, laporan dewan komisaris, laporan
dewan direksi, profit perusahaan, analisis dan pembahasan manajemen, tata kelola
perusahaan, tanggung jawab direksi atas laporan keuangan, dan laporan keuangan yang
telah diaudit. Ikhtisar data keuangan penting meliputi sekurang-kurangnya:
11
a. penjualan / pendapatan usaha; l. jumlah investasi;
b. laba (rugi) kotor m jumlah kewajiban;
c. laba (rugi) usaha; n. jumlah ekuitas;
d. laba (rugi) bersih; o. rasio laba (rugi) terhadap jumlah
aktiva;
e. jumlah saham yang beredar p. rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;
f. laba (rugi) bersih per saham; q. rasio lancar;
g. proforma penjualan / pend apatan r. rasio kewajiban terhadap ekuitas;
usaha (jika ada)
h. proforma laba (rugi) bersih (jika s. rasio kewajiban terhadap jumlah
ada) aktiva;
i. proforma laba (rugi) bersih per t. rasio kredit yang diberikan terhadap
saham (jika ada) jumlah simpanan (khusus untuk
perbankan);
j. modal kerja bersih u. rasio kecukupan modal (khusus untuk
perbankan); dan
k. jumlah aktiva v. informasi keuangan perbandingan
lainnya yang relevan dengan
perusahaan.
12
1. Mengidentifikasi item-item pengungkapan sukarela yang biasanya disajikan dalam
laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di bursa efek.
2. Menentukan item-item pengungkapan sukarela yang penting dari persepsi users dan
prepares (penyedia laporan keuangan).
3. Menentukan tingkat konsensus antara users dan prepares atas pengungkapan
sukarela yang penting.
10. Konsep historical cost sering mendapat kritik tajam karena dianggap sudah
ketinggalan jaman dan tidak relevan dalam menyajikan informasi akuntansi.
Jelaskan pendapat saudara baik setuju maupun yang tisak setuju!
Jawaban :
Historical cost sering mendapat kritik tajam karena dianggap sudah ketinggalan
jaman dan tidak relevan dalam menyajikan informasi akuntansi karena Historical Cost
Principle adalah prinsip akuntansi yang mengakui harta atau utang dicatat pada nilai
historisnya atau harga perolehan, historical cost (HC) selama ini menggunakan perspektif
informasi lama kelamaan akan ditinggalkan oleh pemakainya. Memang informasi yang
disajikan oleh historical cost merupakan informasi yang reliable karena didukung oleh
transaksi yang benar-benar real dan akurat pencatatannya. Hanya saja, investor ternyata
membutuhkan informasi yang lebih relevan dalam pengambilan keputusan. Karena data
yang digunakan oleh historical cost adalah data lama yang sudah tidak sesuai dengan
kondisi saat ini dan tidak menggambarkan perusahaan yang sebenarnya, maka HC tidak
dapat memberikan informasi yang berdaya tambah kepada pihak yang membutuhkan
informasi. Jadi menurut saya konsep historical cost ini sudah ketinggalan jaman, Dalam
perkembangannya saya rasa historical cost akan beralih pada fair value accounting (FVA)
yang menggunakan perpektif pengukuran.
Historical cost (HC) yang selama ini menggunakan perspektif informasi lama
kelamaan akan ditinggalkan oleh pemakainya. Memang informasi yang disajikan oleh
historical cost merupakan informasi yang reliable karena didukung oleh transaksi yang
benar-benar real dan akurat pencatatannya. Hanya saja, investor ternyata membutuhkan
informasi yang lebih relevan dalam pengambilan keputusan. Karena data yang digunakan
oleh historical cost adalah data lama yang sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini dan
tidak menggambarkan perusahaan yang sebenarnya, maka HC tidak dapat memberikan
informasi yang berdaya tambah kepada pihak yang membutuhkan informasi.
11. Apa arti pentingnya asimetri informasi, adverse selection dan moral hazard?
Jawaban :
a. Adverse Selection
Adverse selection adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak atau
lebih yang melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha, atau
transaksi usaha potensial memiliki informasi lebih atas pihak-pihak lain. Adverse
selection terjadi karena beberapa orang seperti manajer perusahaan dan para pihak
dalam (insiders) lainnya lebih mengetahui kondisi kini dan prospek ke depan suatu
perusahaan daripada para investor luar. Para manajer serta orang-orang dalam lainnya
biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek perusahaan
13
dibandingkan investor pihak luar. Dan fakta yang mungkin dapat mempengaruhi
keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tersebut tidak disampaikan
informasinya kepada pemegang saham.
b. Moral Hazard
Moral hazard adalah jenis asimetri informasi dalam mana satu pihak yang
melangsungkan atau akan melangsungkan suatu transaksi usaha atau transaksi
usaha potensial dapat mengamati tindakan-tindakan mereka dalam penyelesaian
transaksi-transaksi mereka sedangkan pihak-pihak lainnya tidak. Moral hazard
dapat terjadi karena adanya pemisahan pemilikan dengan pengendalian yang
merupakan karakteristik kebanyakan perusahaan besar. Kegiatan yang dilakukan
oleh manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi
pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan di luar pengetahuan
pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya secara etika atau norma
mungkin tidak layak dilakukan.
Jawaban :
14