NIM : 176020310011022
Mata Kuliah : Akuntansi Pertanggungjawaban Lanjutan
Berbagai penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir
menunjukkan bahwa hari demi hari bumi semakin panas. Hal itu disepakati oleh semua warga
bumi sebagai pemanasan global. Kontributor terbesar pemanasan global salah satunya adalah
rusaknya hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2. Pohon-pohon yang mati
melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Bila pemanasan global
terus tidak terkendali, akibat yang dirasakan Indonesia adalah tenggelamnya pulau-pulau di
Indonesia. Dampak nyata dari pemanasan global dapat dirasakan di seluruh wilayah
Indonesia, khususnya pulau Jawa yang penduduknya paling padat di antara wilayah pulau-
pulau Nusantara lainnya.
Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura) selama ini dikenal sebagai kawasan yang memiliki
suhu paling panas. Penyebab teriknya matahari di kawasan ini antara lain tingginya gas
karbon dari kendaraan bermotor yang setiap hari melintas. Selain itu berkurangnya pohon-
pohon yang berfungsi sebagai penyerap bahan pencemar udara. Namun, semakin
berkurangnya jumlah pohon yang memiliki banyak fungsi untuk kelestarian lingkungan
belum banyak disadari oleh sebagian besar masyarakat. Alih-alih memiliki kesadaran untuk
menanam kembali pohon, justru semakin mengurangi populasi pohon yang dampaknya
sangat merugikan tidak hanya bagi manusia, tapi juga bagi makhluk hidup lainnya.
Salah satu upaya mengantisipasi perubahan iklim global, degradasi dan deforestasi
hutan dan lahan, serta kerusakan lingkungan lainnya yang mengakibatkan penurunan
produktivitas alam dan kelestarian lingkungan, sesuai dengan goal 13 Sustainable
Development Goals (SDGs). Djarum Foundation melalui program Djarum Trees for Life,
juga mempunyai beberapa program penghijauan dan pencegahan erosi lahan hijau yang ada
di Indonesia. Salah satunya adalah kegiatan "Menanam Trembesi 1.350 KM Merak –
Banyuwangi” yang telah dilaksanakan sejak tahun 2010.
Hingga pertengahan tahun 2015, Djarum Trees For Life telah berhasil menanam
36.763 pohon trembesi, di sepanjang 1.260 km jalur Pantura mulai dari Merak di Provinsi
Banten hingga Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Pohon Trembesi yang nantinya tumbuh
diharapkan mampu menyerap 1 juta ton gas CO2 setiap tahunnya. Hal ini selaras dengan
tujuan SDGs, yakni memperkuat ketahanan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya terkait
iklim serta bencana alam.