Anda di halaman 1dari 25

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

PT. ANTAM

Evlyn

2014120152

Kelas A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

2016

1
:

1. Bagaimana Struktur penyajian sustainability report Antam?


Halaman 175 184

2
3
4
5
6
7
8
9
Sustainability report yaitu laporan berkelanjutan untuk menginformasikan tentang
kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan sekitar kepada semua pihak baik internal maupun
eksternal yang berkepentingan dengan perusahaan. PT Antam adalah sebuah perusahaan
yang bergerak dalam industri pertambangan di Indonesia yang dimana dalam proses
pengoperasian perusahaannya menggunakan hasil bumi yang sulit untuk diperbaharui
sehingga hal ini sangat bertentangan dengan pembangunan berkelanjutan. Tetapi dalam hal
ini, Antam berhasil meyakinkan para investor bahwa Antam dalam proses operasi bisnisnya
akan memperhatikan tanggung jawab sosialnya dan lingkungan. Hal ini dapat kita lihat dari
struktur penyajian sustainability report Antam karena di dalam report tersebut menjelaskan
bagaimana pencapaian kinerja sosial dan lingkungan dari perusahaan dan juga sustainability

10
report Antam mengacu pada standar pelaporan keberlanjutan dari GRI (Global Reporting
Initiative) versi ke 4.
Jadi, dengan kata lain Antam adalah sebuah perusahaan yang dapat memenuhi
tanggung jawab sosialnya dan lingkungan perusahaannya serta berpegang pada standar GRI,
sehingga membuat sustainability report Antam bisa dikatakan cukup lengkap karena
laporannya di mulai dari overview tentang Antam itu sendiri, kemudian dilanjutkan dengan
disclosure-disclosure dari kinerja serta aktivitas dari Antam itu, mulai dari kinerja
lingkungan, sosial, ekonomi hingga adanya adanya general dan specific disclosure.

2. Sebutkan visi, misi, dan nilai-nilai CSR Antam!


(Halaman 54)

Visi CSR
Menjadi perusahaan pertambangan dengan kinerja CSR kelas dunia

Misi CSR
1. Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik CSR kelas dunia
2. Menciptakan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan
3. Mewujudkan pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan
4. Mewujudkan kepercayaan seluruh pemangku kepentingan kepada ANTAM

Nilai-Nilai CSR
1. Respect Menaruh rasa saling menghormati, mempercayai, menghargai peraturan
dan norma, pendapat, pandangan, dan kepentingan pihak lain
2. Harmony Menjalin kerja sama dan hubungan sinergis dengan semua pemangku
kepentingan berdasarkan prinsip menang-menang (win-win solution) dan keadilan
3. Sustainability Memastikan keberlanjutan manfaat bagi generasi sekarang maupun
generasi mendatang

11
3. Sebutkan rencana induk CSR Antam (CSR Master Plan)!
(Halaman 72 79)

Rencana induk yang sat ini menjadi pedoman bersama pelaksanaan CSR telah berakhir
pada tahun 2013, sehingga Antam akan meningkatkan strategi pelaksanaan CSR dalam
sebuah rencana induk berkelanjutan. Ada tiga tahapan sesuai karakteristik kegiatan
operasional Perseroan :
a. Tahap Eksplorasi
Pelaksanaan strategi keberlanjutan bersifat membangun relasi dengan komunitas
untuk menjalin hubungan yang baik dan mengenal karakteristik sosial budaya
masyarakat lokal. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
- Sosialisasi dengan tokoh masyarakat dan jajaran pemerintah terkait.
- Penyusunan Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL).
- Penyusunan Rencana Penutupan Tambang (RPT).

b. Tahap Konstruksi dan Operasi


Fokus strategi bersifat pemberdayaan masyarakat menuju kemandirian ekonomi
melalui program pembangunan infrastruktur publik dan peningkatan keterampilan
serta kesejahteraan masyarakat lokal. Pelaporan lengkap pelaksanaan kegiatan PKBL
dapat dilihat dalam Laporan Tahunan PKBL yang disusun dan diterbitkan terpisah
dari laporan ini.

c. Tahap Penutupan Tambang dan Pascatambang


Strategi CSR difokuskan pada peningkatan kemandirian ekonomi dan pengembangan
kewirausahaan masyarakat di sekitar wilayah bekas penambangan dengan
memperhatikan potensi komoditas unggulan bernilai ekonomi tinggi di bidang
pertanian, perikanan, peternakan serta pengolahan hasil. Pelaksanaan berbagai
kegiatan pada tahapan ini bertujuan untuk menumbuhkan roda perekonomian baru
yang dapat digunakan oleh masyarakat sebagai penghasilan tambahan, selain
tambang. Antam berharap wilayah pascatambang ini dapat tumbuh menjadi wilayah
yang mandiri sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah yang ada. Dalam tahap
pascatambang, Ada 3 tahapan sesuai dengan dokumen Antam, yaitu:

12
1. Pengelolaan lingkungan, termasuk di dalamnya adalah reklamasi dan
rehabilitasi

2. Pengelolaan aset, yang menjaga keutuhan aset perusahaan maupun


masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat sehingga perekonomian dalam masyarakat dapat terus
berkembang dan mandiri di saat anTam berhenti beroperasi

4. Berikan gambaran Kinerja Lingkungan Antam!

13
Total Planted trees pada Taman Nasional Gunung Halimun Salak mengalami fluktuasi.
Dapat dilihat pada tahun 2012 jumlahnya mengalami peningkatan sedangkan pada
tahun 2013 mengalami penurunan.

5. Berikan gambaran Kinerja Sosial Antam

PT Antam mengalami kenaikan dan penurunan pada kinerja di setiap tahunnya,


Dimulai dari tingkat kepuasan masyarakat , penerima beasiswa hingga efektifitas
program kemitraan. PT antam masih bisa dikatakan perushaan yang baik karena
masih ada kontribusi

14
6. Bagaimana gambaran kinerja ekonomi Antam ?

Jumlah Penerimaan Nilai Ekonomi Langsung terjadi peningkatan tiap tahunnya, begitu
juga dengan jumlah Nilai Ekonomi Didistribusikan yang mengalami peningkatan. Hal ini
dapat dikatakan baik karena peningkatan yang terjadi cukup signifikan.

15
7. Sebutkan rincian dan besaran Biaya Lingkungan Antam!
Halaman 104

8. Sebutkan rincian dan besaran Biaya Sosial Antam!


(Halaman 144)

Tantangan membangun keberlanjutan dalam mengelola bisnis pertambangan,


diwujudkan Perseroan dengan Rencana Induk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Master Plan CSR) Antam. Rencana ini difokuskan pada kinerja pembangunan sosial yang
langsung dipantau oleh Direktorat Umum dan CSR. Ada dua strategi yang membagi
seluruh kegiatan CSR. Di satu sisi, strategi dilakukan untuk memenuhi kewajiban hukum
terhadap pemangku kepentingan. Hal ini mendorong Perseroan, sebagai BUMN, untuk
melakukan pengelolaan dampak positif maupun negatif dari kegiatan operasi usaha,
sesuai dengan peraturan Pemerintah, yakni PERMEN BUMN No 05/MBU/2007. Selain
itu, kegiatan CSR Antam juga merujuk pada prinsip ISO 26000. Di sisi lainnya, strategi
kegiatan CSR direalisasikan melalui prinsip keterlibatan semua pemangku kepentingan
(stakeholders inclusivity) dan pembangunan masyarakat. Dalam hal ini kegiatan CSR
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan yang disesuaikan dengan
kemampuan Perseroan, termasuk menghormati hak komunitas, mengetahui
karakteristik komunitas dalam berinteraksi, mengakui 'nilai kerja' dalam bermitra dan
berinvestasi sosial untuk menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat. Kesemuanya ini
terangkum dalam Rencana Induk CSR Antam untuk merespon dampak dari setiap

16
tahapan kegiatan Perseroan, mulai dari tahap eksplorasi, konstruksi dan operasi, hingga
penutupan tambang serta pascatambang.

Realisasi dari kinerja sosial ini adalah melalui kegiatan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL), sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No.PER-05/MBU/2007
tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Selain itu juga ada program pengembangan masyarakat (community development atau
Comdev), yang pelaksanaannya sesuai dengan arah kebijakan Perseroan.

Program Kemitraan dijalankan dengan basis penguatan ekonomi lokal melalui


pemberian bantuan dana pinjaman bergulir untuk usaha mikro dan kecil (UMK)
Pemberian dana ini dibarengi dengan pembinaan, termasuk pelatihan manajemen usaha
dan promosi. Penyaluran dana Program Kemitraan dilakukan langsung atau bekerjasama
dengan pihak lain. Realisasi penyaluran pinjaman tahun 2012 mencapai total Rp90
miliar.

Pelaksanaan program Bina Lingkungan dan Comdev meliputi beberapa bidang


utama, antara lain bantuan di bidang penyediaan sarana/prasarana umum, pendidikan
dan pelatihan, kesehatan, sarana ibadah dan kegiatan keagamaan, pelestarian alam,
bencana alam, pelestarian budaya, serta bantuan di bidang sosial budaya lainnya.
Realisasi penggunaan dana program BL ditetapkan mengacu pada Peraturan Menteri
BUMN PERMEN No. 05/ MBU/2007, yakni penyisihan 2 persen dari laba Perseroan. Total
realisasi Bina Lingkungan di tahun 2012 adalah sebesar Rp45 miliar. Adapun realisasi
penggunaan dana Comdev sebesar Rp152 miliar dianggarkan Perseroan sesuai dengan
kebijakan program Perusahaan.

Pada tahun 2013, ANTAM menganggarkan Rp152 miliar untuk program Comdev,
Rp20,3 miliar untuk Program Kemitraan dan Rp29,9 miliar untuk Program Bina
Lingkungan.

17
9. Bagaimana Tata Kelola Keberlanjutan Antam?
(Halaman 56 57)
ANTAM secara aktif berkomitmen menjaga integritas Perusahaan dan
menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau GCG. Hal ini
dituangkan secara tertulis dalam Kebijakan Tata Kelola Perseroan atau Corporate
Governance Policy (CGP) dan Standar Etika Perseroan atau Code of Conduct (CoC).
Setiap karyawan juga wajib menandatangani CoC setiap tahun dan kedua dokumen

18
tersebut disosialisasikan dan direviu secara berkala. [G4-56] CoC ANTAM terakhir kali
ditinjau dan diperbaharui pada tahun 2015 melalui pernyataan komitmen yang
ditandatangani Dewan Komisaris dan Direksi. CoC menjadi acuan etika bisnis dan
etika kerja karyawan ANTAM yang bertujuan untuk membentuk perilaku
berintegritas dan sesuai dengan budaya Perusahaan. CoC juga berlaku untuk seluruh
Insan ANTAM, anak perusahaan dan afiliasi di bawah pengendalian, pemegang
saham (shareholder) serta seluruh mitra kerja yang melakukan transaksi bisnis
dengan ANTAM serta berfungsi sebagai dasar pelaksanaan proses pengambilan
keputusan.

Saran dan rekomendasi dari penilai ditindaklanjuti untuk mencapai tata


kelola yang lebih baik. Pada tahun 2015, hasil penilaian GCC mencapai peringkat
sangat baik dengan skor 97,57, meningkat sebesar 0,53% dari skor 97,04% pada
tahun 2014. [G4-44] Struktur Tata Kelola [G4-34, G4-38] Struktur tata kelola ANTAM
terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambilan
keputusan tertinggi, Dewan Komisaris sebagai pengawas, dan Direksi yang
memimpin jalannya Perusahaan dan pelaksana keputusan-keputusan RUPS. RUPS
dilakukan tahunan atau periodik sesuai dengan kebutuhan. Dalam RUPS, Dewan
Komisaris dan Direksi mempertanggungjawabkan kinerja bisnis dan konteks
keberlanjutan Perusahaan. Dewan Komisaris dapat membentuk komite-komite yang
mendukung fungsi dan peran pengawasan. Direksi dapat membentuk fungsi atau
unit kerja sesuai dengan kegiatan operasional Perusahaan untuk mencapai visi dan
misi Perusahaan. [G4-46] Penjelasan lengkap tentang praktik GCG dan struktur
organisasi dapat dilihat pada Laporan Tahunan ANTAM sedangkan struktur tata
kelola Perusahaan dapat dilihat pada diagram berikut;

19
10. Bagaimana Evaluasi dan strategi Keberlanjutan Antam?
Halaman 64 79

20
21
22
23
11. Bagaimana gambaran indeks GRI 4 dalam Laporan Keberlanjutan Antam?

Laporan Keberlanjutan telah mengacu pada standar pelaporan keberlanjutan dari


GRI versi 4 atau G4 pada Mei 2013. Pada bagian akhir laporan, disertakan tabulasi
Indeks G4 dan indikator sektor pertambangan (G4 Sector Disclosure Mining and
Metals) yang menyatakan bahwa laporan ini in accordance dengan memilih opsi
core.

Laporan Keberlanjutan ini disusun oleh sebuah tim khusus di internal Perseroan,
yang melibatkan bagian yang mengelola aspek-aspek ESG, serta dipantau langsung oleh
Direksi dan senior manajemen. Laporan ini juga diverifikasi oleh pihak independen, yaitu
PT SGS Indonesia, yang melakukan penjaminan atas keandalan semua informasi yang
disampaikan. Verifikasi dilaksanakan dengan mengambil sampel dokumen dan
melakukan wawancara pada aspek informasi material yang telah ditentukan. Perseroan
tidak memiliki hubungan atau keterkaitan apapun dengan PT SGS Indonesia.
Jadi, indeks GRI4 yang digunakan sangat tepat karena bisa memenuhi semua syarat
yang ditentukan dan mengacu dengan benar. Sistematika penyusunan laporannya sudah

24
bagus karena selain dibuat oleh pihak internal juga telah diverifikasi oleh pihak
independen sehingga hasilnya akan lebih akurat.

12. Bagaimana gambaran pengaplikasian aspek materialitas dalam laporan


Keberlanjutan Antam?
(Halaman 34)

25

Anda mungkin juga menyukai