PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
TESIS
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN
PERALATAN PT PELABUHAN INDONESIA IV
(PERSERO) DI MAKASSAR
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2015
Lembar Pengesahan
Mengetahui
Prof.Dr.dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) Dr. Desak Ketut Sintaasih, SE., MSi
NIP. 19590215 198510 2 001 NIP. 19590801 198601 2 001
Tesis ini Telah Diuji pada
Tanggal, 28 Mei 2015
Anggota :
Nim : 1190661022
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010
dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Kata Kunci : Investasi, Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR),danProfitability Index (PI).
ABSTRACT
Keywords : Investment, Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal
Rate of Return (IRR),and Profitability Index (PI).
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
2.1Investasi ........................................................................................... 12
2.2Biaya ................................................................................................ 18
2.3Studi Kelayakan Proyek ................................................................... 22
2.4 Capital Budgeting ........................................................................... 34
2.5Metode Profitabilitas Investasi ......................................................... 37
BAB V PEMBAHASAN
5.1Simpulan .......................................................................................... 77
5.2Saran ................................................................................................ 78
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 80
LAMPIRAN.................................................................................................. 83
DAFTAR TABEL
5.5. Proyeksi Laba Rugi PT Pelindo IV (Persero) Tahun 2014 2023 ..... 68
1. Trafik ..................................................................................................... 83
2. Produksi ................................................................................................. 84
3. Tarif........................................................................................................ 85
PENDAHULUAN
mutlak diperlukan sarana dan prasarana perhubungan darat, laut dan udara.
Eksistensi sub sektor perhubungan laut merupakan salah satu aktivitas yang
ditransfer melalui laut (seaborne trade). Perdagangan dunia lewat laut pada tahun
2007 mencapai 8,02 milyar ton, atau meningkat 4,8% tiap tahun. Perkembangan
ini sejalan dengan meningkatnya produk domestik gross dunia (the world gross
Jasa pelabuhanan sebagai salah satu sarana utama transportasi laut yang
seluruh pelosok tanah air. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan
bersandar, naik turun penumpang dan bongkar muat barang, berupa terminal yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan/keamanan pelayaran dan kegiatan
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antra moda
dan pelayanan termasuk muatan (barang dan penumpang). Barang yang diangkut
dengan kapal akan dibongkar dan dipindahkan ke moda lain, seperti moda darat
(truk atau kereta api). Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau kereta
api ke pelabuhan bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh karena itu, berbagai
pelayaran, bea cukai, imigrasi, karantina, syahbandar dan pusat kegiatan lainnya.
Atas dasar inilah dapat dikatakan bahwa pelabuhan sebagai salah satu
wilayah karena merupakan bagian dari mata rantai dari sistem transportasi
maupun logistik.
besar, namun hingga kini secara relatif masih belum berkembang yang disebabkan
antara lain oleh masih minimnya prasarana dan sarana yang dimiliki. Perhubungan
laut merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menghubungkan
berbagai wilayah yang tersebar, dimana terdapat pelabuhan yang dapat digunakan
Makassar, merupakan salah satu pintu gerbang keluar masuk kapal dan barang
baik secara domestik maupun ekspor-impor dan tergolong pelabuhan kelas utama
keempat setelah Pelabuhan Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan sebagai
dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat barang dari dan ke kapal sampai di
gudang penerima.
VIII. Pada tahun 1983 sejalan dengan kebijakan tatanan kepelabuhanan nasional
(empat) Badan Usaha yang berstatus Perusahaan Umum (Perum), salah satu
dan VIII, ditambah dengan 6 (enam ) pelabuhan yang tidak diusahakan di Propinsi
Irian Jaya, yang pendiriannya didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 17
Tahun 1983 yo PP. No. 7 Tahun 1985. Selanjutnya pada tahun 1992, berdasarkan
PP. 59 tahun 1991 status Badan Usaha Perum dialihkan menjadi Persero yaitu
penyediaan dan pelayanan jasa tunda, penyediaan dan pelayanan jasa tambat,
kebakaran.
3) Pelayanan rupa-rupa usaha, yakni untuk pelayanan selain kapal dan barang, di
petikemas berdasarkan data realisasi tahun 2012 telah mencapai 529.396 Teus,
Tahun 2009 tentang Kepelabuhan, maka PT Pelindo IV (Persero) harus lebih siap
(TPB).
Tabel 1.1 Trafik pertumbuhan jasa Terminal Petikemas Makassar (TPM)
di Jl.Nusantara No. 329 Makassar, pada tahun 2013 berencana akan melakukan
Berdasarkan data Tabel 1.2, dapat dilihat Saat ini seluruh kegiatan
kegiatan pelayanan secara paralel yaitu kegiatan bongkar muat dan kegiatan
peralatan lapangan.
peralatan tersebut sudah dapat beroperasi pada tahun 2013 agar dapat melayani
bongkar muat petikemas pengguna jasa dengan cepat dan dapat memberikan
pelayanan dengan lebih baik. Biaya yang digunakan untuk investasi peralatan 1
dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan atas uang atau
dana tersebut. Uang ditempatkan dengan cara dibelikan properti, ditabung atau
sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan
dimasa yang akan datang (Halim, 2005). Kasmir dan Jakfar (2007) membagi
investasi menjadi dua jenis, yaitu: (1) Investasi nyata (real investment) merupakan
investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed asset) seperti tanah, bangunan,
merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian sahma atau obligasi
pengadaan peralatan tentu memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi
perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, analisis kelayakan investasi
sangat penting terutama investasi yang berskala besar seperti investasi peralatan 1
unit Forklift 32 ton. Tujuan dilakukan studi kelayakan adalah untuk menghindari
investasi yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Tentu saja studi kelayakan ini akan membutuhkan biaya, tetapi biaya itu relatif
kecil apabila dibandingkan dengan resiko kegiatan suatu proyek yang menyangkut
investasi pengadaan peralatan yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak
layak investasi tersebut, tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin dalam
kelayakan ditinjau dari berbagai aspek, antara lain: aspek pasar, aspek
proses produksi sudah tepat, mesin-mesin dan perlengkapan yang dipilih sudah
dilakukan, tata letak dari fasilitas cukup baik, dan sebagainya. Sedangkan dari
dilakukan jika telah memiliki asset usaha yang sedang berjalan, namun ingin
analisis NPV (Net Present Value) merupakan selisih nilai sekarang dari
penerimaan dengan nilai sekrang pengeluaran pada tingkat bunga tertentu. Usaha
dikatakan layak jika NPV lebih besar atau sama dengan nol. Jika NPVsama
opportunity cost of capital. Jika NPV lebih kecil dari nol maka proyek dinyatakan
peralatan 1 unit Forklift 32 ton tersebut layak dilihat dari aspek pasar, aspek
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Investasi
dapat dilakukan pada aktiva riil ataupun aktiva finansial.Aktiva riil merupakan
aktiva yang bersifat fisik atau dapat dilihat jelas secara fisik, misalnya
Apabila aset telah diperoleh dengan pendanaan yang tepat, maka aset-aset
terkait dengan barang modal yaitu aktiva tetap yang digunakan dalam proses
1. Dana yang dikeluarkan untuk penganggran modal akan terkait untuk jangka
barang modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.
oleh suatu perusahaan ke dalam suatu aset (aktiva) dengan harapan memperoleh
pendapatan di masa yang akan datang. Dilihat dari jangka waktunya, investasi
dibedakan menjadi 3 macam yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka
bagi kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Hal ini karena keputusan
investasi menyangkut dana yang digunakan untuk investasi, jenis investasi yang
akan dilakukan, pengambilan investasi dan resiko investasi yang mungkin akan
ada.
penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan
dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam
memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut
dana yang ditanamkan keberbagai aktiva dengan harapan dana tersebut akan
diterima kembali baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Perusahaan
diinvestasikan seperti halnya dalam aktiva lancar. Perbedaaan antara aktiva lancar
dan aktiva tetap terletak pada waktu dan cara perputaran dana yang tertanam.
Investasi dalam aktiva lancar diharapkan dapat diterima kembali dalam waktu
yang relatif singkat atau kurang dari satu tahun. Sebaliknya, investasi dalam
aktiva tetap akan diterima kembali secara keseluruhan dalam beberapa tahun dan
jumlahnya dan dana tersebut akan terikat untuk jangka waktu panjang jadi setiap
yang baik agar semua yang direncanakan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Menurut Martono dan Harjito (2005), Investasi adalah penanaman dana yang
dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu aset (aktiva) dengan harapan
besar dan berdampak jangka panjang terhadap kelanjutan usaha (Giatman, 2006).
Oleh karena itu, analisis sistematis dan rasional sangat dibutuhkan sebelum
modal jangka panjang, dimana selain investasi tersebut perlu disadari juga dari
awal bahwa investasi akan diikuti sejumlah pengeluaran lain yang secara periodik
cost), biaya perawatan (maintenance cost), dan biaya-biaya lainnya yang tidak
dapat dihindarkan.
merupakan sesuatu hal yang penting dalam rangka memaksimalkan kekayaan dari
riil atau nyata (real investment) dan investasi non-riil atau sering disebut investasi
Investasi nyata merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed
Investasi penggantian aset merupakan penggantian aset yang sudah usang atau
sudah tidak layak digunakan dalam operasional atau karena adanya teknologi
yang terbaru.
diversifikasi produk.
4) Investasi Lain-lain (Others)
Investasi lain yang tidak termasuk ke dalam ketiga kategori tersebut meliputi
harus diikuti dengan cermat mengingat keputusan yang telah diambil sulit untuk
diperbaiki. Misalnya: dalam investasi aktiva tetap apabila kurang tepat dalam
untuk membiayai suatu rencana investasi sangat tergantung pada jenis proyek dan
skala proyek. Proyek berskala besar memerlukan dana yang besar pula, sedangkan
proyek berskala kecil hanya memerlukan dana investasi yang relatif kecil
dengan dua sumber pembiayaan utama yaitu dengan Dana sendiri (equity
investasi dapat dipenuhi melalui tiga sumber, yaitu dana sendiri dari pengusaha
(investor, self financing), dana sendiri dan dana pinjaman investasi (leverage
financing), atau dana sendiri dan dana pinjaman atau kerjasama asing (joint
venture). Pada umumnya permodalan dipenuhi dengan cara yang kedua, yaitu
struktur modal proyek atau perusahaan, dan selanjutnya berdampak pada biaya
analisis optimalisasi struktur modal, debt ratio yang lebih besar akan
menghasilkan kondisi yang lebih layak, baik dilihat dari sisi prospek pendapatan
investasi maupun dari sisi biaya modal investasi, namun manajemenmasih perlu
melihatnya dari sisi arus kas. Struktur modal dengan debt ratio yang lebih besar
memiliki dampak pada lebih besarnya bunga dan cicilan pengembalian utang yang
dengan arus kas atau cash flow dimana pengertian paling tepat adalah arus masuk
dan arus keluar kas. Arus kas keluar adalah pengeluaran uang atau pengeluaran
lain yang mempunyai nilai uang tertentu. Arus kas keluar ini digunakan untuk
mengadakan investasi baru. Sedangkan arus kas masuk adalah penerimaan uang
atau bentuk penerimaan lain yang mempunyai nilai tertentu. Arus kas masuk ini
keuangan yang dilaporkan kurang tepat jika digunakan sebagai penilaian usulan
investasi.Akan tetapi lebih tepat jika didasarkan pada arus kas, karena keuntungan
yang dilaporkan dalam laporan rugi laba belum tentu dalam bentuk kas.Oleh
karena itu perusahaan bisa memiliki kas lebih besar atau lebih kecil dan
2.2 Biaya
memahami konsep dasar biaya dan unit-unit perusahaan sehingga biaya tersebut
biaya yang dikorbankannya (Riyanto, 2009). Oleh karena itu untuk bisa bersaing,
suatu perusahaan harus memahami konsep dasar biaya dan unit-unit perusahaan
diterima.
tetap, dalam penyusunan studi kelayakan ada beberapa kesalahan umum yang
keperluan operasional akan bersifat fatal, terutama terdapat pada tahap-tahap awal
operasi dimana pemasukan yang diharapkan masih lebih kecil dari pengeluaran
yang ada.
pada suatu perusahaan dengan tingkat resiko yang ada tentunya mempunyai
perusahaan akan dipandang sebagai biaya penggunaan modal atau biaya (Cost of
Capital). Cost of Capital sebagai salah satu alat perencanaan dan pengendalian
Disamping itu juga untuk menentukan biaya modal rata-rata dari keseluruhan
kerja terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, dan kredit jangka pendek dari
bank. Tingkat bunga pinjaman untuk hutang dagang biasanya sudah diketahui
Biaya ini timbul akibat pinjaman jangka panjang, baik kepada lembaga
saham preferen yang merupakan modal sendiri maka devidennya diambil dari
laba bersih sesudah pajak. Dalam hal likuidasi, saham preferen mempunyai
hak didahulukan atas pembagian kekayaan sebelum saham biasa dan setelah
preferen atau obligasi. Biaya saham biasa merupakan penyisihan yang telah
dianggarkan dari laba setelah pajak yang diperolehnya. Oleh karena itu
Besarnya biaya modal yang berasal dari laba ditahan adalah sebesar
tingkat pendapatan investasi dalam saham yang akan diterima oleh investor.
pada perusahaan terlebih dahulu dikurangi dengan pajak yang harus dibayar.
Oleh karena itu, apabila perusahaan langsung menggunakan laba ditahan
untuk modal suatu proyek perlu dilakukan penyesuaian terhadap pajak yang
tingkat biaya modal secara keseluruhan. Apabila suatu proyek dibiayai oleh
suatu sumber modal yaitu modal sendiri, maka yang menjadi discount factor
untuk menilai suatu usulan investasi adalah biaya modal itu sendiri. Tetapi
apabila biaya proyek selain dari modal sendiri dan modal pinjaman discount
Tentu saja semakin besar proyek yang akan dijalankan, semakin luas dampak
yang terjadi (Afandi, 2009). Dampak ini bias berupa dampak ekonomis, dan bias
juga bersifat sosial. Oleh karena itu, ada yang melengkapi studi kelayakan ini
dengan analisa yang disebut analisa manfaat dan pengorbanan (cost and benefit
Pada umumnya suatu studi kalayakan proyek akan menyangkut tiga aspek,
yaitu:
1) Manfaat ekonomis proyek tersebut bagi proyek itu sendiri (manfaat financial),
3) Manfaat sosial proyek itu bagi masyarakat sekitar proyek tersebut yang
sederhana pula lingkup penelitian yang akan dilakukan. Bahkan banyak proyek-
proyek investasi yang mungkin tidak pernah dilakukan studi kelayakan secara
investasi yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Tentu saja studi kelayakan akan menelan biaya, tetapi biaya yang dikeluarkan
tersebut relatif kecil dibandingkan dengan resiko kegiatan suatu proyek yang
ditangani sendiri atau akan diserahkan pada beberapa pihak lain atau siapa
5) Hasil kegiatan proyek ini serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk
6) Akibat-akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek itu atau
perusahaan, dan bias juga dengan memperhatikan aspek yang lebih luas
mencakup berbagai aspek yang terpengaruh, bahkan sering juga dijumpai bahwa
diantaranya adalah:
1) Besarnya dana yang diinvestasikan
studi yang perlu dilakukan atau akan diteliti dalam aspek yang lebih luas
maka semakin tidak pasti taksiran yang dibuat akan semakin kompleks faktor-
dilakukan.
dan kerangka analisa perlu disiapkan. Setelah itu perlu ditentukan data dan
sumber data untuk analisa tersebut, dengan mengendalikan sebagian besar data
dikaji oleh investor dalam memberikan dana nya pada perusahaan agar dapat
meningkatkan laba perusahaan. Pada saat ini, perusaaan harus dapat mengkaji
apakah perlu dilakukannya investasi fisik atau non fisik jika permintaan dari
guna mendapatkan keuntungan. Dalam aspek iniada beberapa hal yang harus
serta analisis tren perkembangan permintaan. Kajian atas peluang pasar ini
b. Penawaran baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari
e. Perkiraan penjualan yang bias dicapai perusahaan, market share yang bias
dikuasai perusahaan.
a. Peluang Pasar
memperoleh laba.
utama dalam pasar sasaran tersebut, namun juga unggul dari pesaingnya.
panjang.
b. Peramalan permintaan
pada saat ini maupun pada masa yang akan datang sehingga perusahaan
pemasarannya.
sekelompok produk dimasa yang akan datang dalam kendala satu set
dikemudian hari dengan apa yang menjadi hasil peramalan. Dengan kata
datang.
Y = a + bx
a=
Y b=
xy Jika x = 0
n x 2
Keterangan:
Y = variabel permintaan
x = variabel permintaan
n = jumlah data
a = jumlah permintaan
b = kecenderungan perubahan permintaan.
2) Aspek Operasional
kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan,
karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.Jadi, analisis dari aspek
usahanya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta
biaya yang akan dikeluarkan dari adanya suatu investasi. Banyak hal yang
perlu dikaji pada aspek operasional dalam investasi 1 unit Forklift 32 ton
sumber, yaitu dari modal sendiri dan modal asing atau pinjaman. Dari aspek
laba sesuai dengan yang diharapkan, maka perusahaan dianggap layak untuk
perbaikan mesin dan investasi aktiva tetap lainnya dalam satuan rupiah
b. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) adalah aliran kas masuk
bersih selama masa operasional peralatan yaitu selama 10 tahun mulai dari
tahun 2014 sampai 2023 dalam satuan rupiah. Aliran kas ini dicari dengan
Aliran kas masuk bersih di dapat dari jumlah laba setelah pajak ditambah
dari modal sendiri dan atau modal asing (hutang). Perbedaan sumber
berikut:
sendiri.
Hutang.
Pajak)
c. Aliran kas masuk akhir (Terminal Cash Flow) adalah aliran kas masuk
diperoleh pada akhir umur ekonomis suatu proyek investasi dan dapat juga
diperoleh dari nilai sisa (residu) dari aktiva dan modal kerja yang
aktiva pada akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari nilai buku
peralatan tersebut.
d. Biaya modal (Cost of Capital) adalah biaya riil yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham
individu. Biaya modal individual tersebut dihitung satu per satu untuk
setiap jenis modal. Apabila perusahaan menggunakan beberapa sumber
modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata
kelayakan proyek dalam hal ini investasi merupakan penelitian tentang dapat
dan menganalisis kelayakan suatu proyek atau investasi modal dalam jangka
(Peterson, 2002). Hal-hal yang dilakukan pada pada investasi jangka panjang
apakah suatu proyek investasi dapat dikatakan layak untuk dilaksanakan dilihat
1) Dana yang dikeluarkan untuk penganggaran modal akan terikat untuk jangka
barang modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.
yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalam suatu asset dengan harapan
yang bersangkutan, Hal ini karena keputusan investasi menyangkut dana yang
investasi dan resiko investasi yang mungkin akan timbul. Keputusan investasi ini
yang dapat menutup biaya-biaya yang dikeluarkannya. Penerimaan investasi yang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Susi Dwi Rahayu dengan judul
Dealer Chanel Multi Wijoyo Motor bahwa cara yang dilakukan dalam
penilaian atau criteria proyek investasi, yaitu : metode Net Present Value (NPV),
metode Payback Period (PP), metode Internal Rate of Return (IRR) dan metode
Profitability Index (PI). Susi Dwi Rahayu berpendapat bahwa dalam perhitungan
dengan keempat metode tersebut jika nilai PP yang dihasilkan atau periode
pengembaliannya lebih pendek dari periode yang diisyaratkan maka usaha atau
investasi dapat dikatakan layak, jika NPV yang dihasilkan lebih besar dari nol
maka investasi tersebut dikatakan layak, Jika IRR yang dihasilkan lebih besar
dari bunga modal maka investasi tersebut dikatakan layak dan jika nilai PI yang
dihasilkan lebih besar dari 1 maka investasi yang akan dilakukan dikatakan
layak.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2010) dalam penelitian Rahayu bahwa Studi
tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan
keuangan saja tetapi juga berdasarkan pada aspek-aspek lainnya seperti aspek
pasar/pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek sumber daya manusia, aspek
manajemen, aspek persaingan dan lingkungan eksternal sehingga proses hasil
mempunyai tujuan pokok yaitu memperoleh laba tersebut, tetapi tidak mutlak
dana atau modal secara efektif dan efisien. Profitabilitas merupakan suatu ukuran
kembali dari aliran kas bersihnya. Selanjutnya Menurut Martono dan Harjito
Rumus yang digunakan apabila jumlah aliran kas setiap periode tidak
sama yaitu:
Payback Period = + 12
Dimana;
negatif maka proyek (investasi) ini tidak dapat diharapkan. Dalam menghitung
PV atau NPV ini ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu: (1) menaksir arus
kas yang mendekati suatu akurasi yang benar; (2) menentukan tingkat bunga
yang relevan.
aliran kas masuk bersih dengan nilai sekarang investasi. Selanjutnya Martono
dan Harjito (2010) mengemukakan metode NPV ini merupakan metode untuk
mencari selisih antara nilai sekarang dan aliran kas neto (proceeds) dengan
nilai sekarang dari suatu investasi (outlays). Menurut Keown, Martin, Petty,
dan Scott (2011) menyatakan bahwa NPV adalah kriteria keputusan anggaran
modal yang ditentukan dari nilai sekarng arus kas bebas setelah dikurangi
dengan cara membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk bersih
Dimana:
bunga yang dapat menyamakan present value dari semua aliran kas masuk
dengan aliran kas keluar dari suatu investasi proyek (Suliyanto, 2010). Metode
ini dipakai untuk menghitung besarnya nilai tingkat suku bunga yang
menyamakan nilai sekarang atas penerimaan kas bersih yang akan datang.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
= = (1 + )
(1 + )
=1
=1
Dimana:
t = Periode (tahun)
r = Tingkat Bunga
Jika IRR > dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi diterima.
Jika IRR < dari suku bunga yang telah ditetapkan, maka investasi ditolak.
merupakan metode yang memiliki hasil keputusan sama dengan metode NPV
Index (PI). Menurut Keown, et.al. (2011), Profitability Index merupakan rasio
nilai sekarang dari arus kas bebas masa depan terhadap pengeluaran awal.
bersih dimasa yang akan datang (proceeds) dengan nilai sekarang investasi
(outlays). Apabila proceeds suatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ke
tahun maka, seperti halnya dalam metode NPV untuk menghitung dengan
metode PI, harus menghitung Present Value dari proceeds setiap tahunnya
terlebih dahulu untuk dijumlahkan sehingga diperoleh jumlah Net Present
Keempat metode alat analisis tersebut yakni Payback Period (PP), Net
Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR) dan Profitability Index
yang mendasarkan pada kas, karena informasi kas sangat penting bagi
pengadaan peralatan.
BAB III
Analisis Deskriptif/Kelayakan
Invetasi
Tesis
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan dating. Rencana suatu
peralatan yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak investasi tersebut,
tetapi juga pada saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian
keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Tujuan dilakukan
dari aspek pasar, aspek operasional, maupun aspek keuangan. Aspek pasar
merupakan aspek yang sangat perlu diperhatikan dan dikaji oleh investor dalam
memberikan dana nya pada perusahaan agar dapat meningkatkan laba perusahaan.
Aspek operasional merupakan aspek yang perlu diperhatikan oleh pihak internal
proyek, dimana pembiayaan diperoleh dari dua sumber, yaitu dari modal sendiri
dan menganalisis kelayakan suatu proyek atau investasi modal dalam jangka
di antaranya adalah: Payback Period (PP), NPV (Net Present Value), Internal
Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Payback Period merupakan
tertutup kembali dari aliran kas bersihnya. NPV adalah selisih antara nilai
sekarang aliran kas masuk bersih dengan nilai sekarang investasi. Internal Rate of
menyamakan present value dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas keluar
dari suatu investasi proyek. Profitability Index merupakan metode yang memiliki
hasil keputusan sama dengan metode NPV maka akan diterima pula jika dihitung
menggunakan metode.
Aspek keuangan yang diteliti dalam penelitian ini meliputi aliran kas awal,
aliran kas operasi, aliran kas akhir dan Cost of Capital. Dimana tehnik yang
dilakukan dalam aspek keuangan yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Return (IRR), Payback Period (PP), dan Profitability Index (PI). Aspek non
keuangan yang perlu diperhatikan dalam penilaian investasi tersebut yaitu dari sisi
pemasaran dan operasional. Aspek keuangan merupakan aspek yang dikaji lebih
penelitian ini. Oleh karena itu, keempat metode profitabiltias investasi tersebut
yakni Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return
(IRR) dan Profitability Index (PI) perlu dianalisis untuk mengetahui kelayakan
Setelah hasil analisis secara keseluruhan diketahui maka akan dapat dinilai
apakah rencana investasi dari pengadaan peralatan tersebut dikatakan layak atau
Berdasarkan kajian pustaka dan teori, maka dapat dirumuskan suatu desain
penelitian yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, yaitu
METODE PENELITIAN
perusahaan.
a. Permintaan Pasar
yaitu:
Y=a+bX
Keterangan :
a =
Y
n
b = x. y
x 2
Y = Jumlah Permintaan
n = Jumlah data
X = Variabel tahun
b. Peluang pasar
Perhitungan peluang pasar yang dapat diraih, jika pasar yang ada cukup
Aspek yang perlu diperhatikan oleh pihak internal perusahaan karena pada
forklift.
3. Aspek Keuangan
a. Jumlah Investasi
tersebut.
Merupakan proyeksi arus kas, yaitu arus kas investasi awal, arus kas
d. Penilaian Investasi
Rp 350.000.
10%.
BAB V
PEMBAHASAN
Pelabuhan I VIII.
1983 dan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1985. Selanjutnya pada tahun
a) Visi
b) Misi
(Persero);
kesejahteraan SDM.
a) Nilai Perusahaan
1) Profesionalisme
2) Kerjasama tim
3) Kreativitas
4) Kejujuran
5) Integritas
b) Budaya Perusahaan
1) Sejarah
2) Adat Budaya
3) Profesionalisme
4) Lingkungan Hidup
5) Kerjasama
6) Kebersamaan
7) Kejujuran
8) Keterbukaan
9) Disiplin
10) Dedikasi
11) Ikhlas
12) Kreatif
5.1.4. Struktur Organisasi& Wilayah Kerja
Managing
DirectorDirektur
Senior Manager Ships Senior Manager Senior Manager General Senior Manager Planning
Services Management Accounting Affairs & Engineering
Senior Manager Senior Manager
Senior Manager Akuntansi Senior Manager Umum Perencanaan & Rekayasa
Pelayanan Kapal
Manajemen Faslatpel
Senior Manager Business Senior Manager Treasury Senior Manager Senior Manager
Development and Rates and Coorporate Finance Development HR Port Equipment
Senior Manager
SMPengembangan Usaha Perbendaharaan dan Senior Manager Senior Manager
dan Pentarifan Keuangan perusahaan Pengembangan SDM Perlengkapan
pengadaan 1 unit forklift 32 ton dari aspek pasar, aspek operasional dan aspek
keuangan.
5.2.1 Analisis Aspek Pasar
perusahaan yang bergerak dalam bidang pelabuhan yang memberikan jasa dalam
adapula penurunan jasa pelayanan TPM, tetapi secara keseluruhan terjadi trend
2013, terdapat kondisi pada tahun-tahun tertentu seperti pada tahun 2012 memiliki
pasar untuk penggunaan alat forklift 32 ton sangatlah dibutuhkan karena dalam
tabel 5.1 pertumbuhan untuk jasa pelayanan petikemas 40' Full dan 40' Empty dari
Aspek pasar yang akan dikaji oleh penulis adalah aspek pasar dari sisi
proyeksi trafik dari forklift tersebut. Dengan prediksi aspek pasar diharapkan
2009-2013, maka proyeksi jasa pelayanan TPM dapat dilihat pada tabel berikut :
Tahun 2014-2023
6 7 8 9 10
Yt = a + b X
Yt = a + b X
Yt = 67.393 + 4.019 X
Yt = a + b X
Yt = a + b X
operasional dan tehnis adalah salah satu analisis yang sangat dibutuhkan karena
terkait dengan produktifitas dari investasi yang akan dilakukan dan berujung pada
efisiensi dan efektifitas dari output yang dihasilkan oleh investasi tersebut.
Investasi layak dilakukan secara tehnis jika memenuhi syarat sebagai berikut:
investasi dilakukan.
atau peralatan.
dari pelayanan tersebut sering kali terjadi kegiatan pelayanan secara paralel yaitu
peralatan lapangan.
bongkar muat oleh TPM PT Pelindo IV (Persero) bisa meningkat, sehingga tak
ada lagi kegiatan yang diprioritaskan untuk dilakukan terlebih dahulu terkait
dengan pelayanan bongkar muat pada TPM. Kecepatan pelayanan tersebut dapat
Forklift 32 ton, berarti dari sisi bobot dari muatan bongkar minimal empat kali
tentunya memberikan dampak kenaikan terhadap biaya tenaga kerja serta biaya
pemeliharaan alat serta biaya penyusutannya, disisi lain dengan adanya kecepatan
lama angsuran muat, tempat khusus peralatan, serta jaminan keselamatan bagi
pekerja.
unit forkllift dapat dikatakan layak untuk dilaksanakan. Kajian dari Aspek
forklift 32 ton dalam mengangkat beban lebih dari 20 ton dan juga lebih efisien
pergerakan atau manufer dari forklift di area yang lebih sempit. Manajemen
yang dibiayai dengan melakukan pinjaman. Arus kas operasi diperoleh melalui
pengurangan aliran kas masuk dengan kas keluar. Arus kas masuk didapat dengan
Arus kas masuk berasal dari proyeksi pendapatan dari tahun 2014 sampai
dengan tahun 2023 sesuai hasil perhitungan pada Tabel 5.3, yang diperoleh
biaya listrik, telpon, dan air, biaya perbaikan alat dan pemeliharaan alat, biaya
administrasi dan marketing, biaya gaji karyawan dan biaya lain-lain. Untuk
2000, besarnya tarif pajak yang dikenakan 25% dari Earning Before
Tax.
3). Biaya Pegawai, Biaya Bahan, Biaya Pemeliharaan, Biaya Penyusutan,
1) Variabel Pendapatan
a) Tarif
Tarif untuk Tahun 2014 merupakan tarif awal yang ditentukan oleh
2) Produksi
2) Variabel Biaya
d) Biaya Penyusutan.
Asuransi Multiguna.
semakin meningkat.
Tabel 5.5 Proyeksi Laba Rugi dan Cash Flow PT Pelindo IV (Persero)
Tahun 2014 2023
adalah:
Payback Period
Rp 5.100.000.000 Rp 4.882.755.088,69
=7+ 12
Rp 6.200.738.987,42 Rp 4.882.755.088,69
penting lainnya, seperti biaya kesempatan. Oleh karena itu, hasil perhitungan
payback period akan terjadi pengembalian investasi dalam jangka waktu 7 tahun 2
bulan. Asumsi yang digunakan cash inflow tahun pertama sebesar Rp325.517.015.
Pada tahun kedelapan sudah terjadi surplus sebesar Rp 1.100.738.987 setelah
Metode NPV ini digunakan untuk mencari selisih antara nilai saat ini (nilai
pada saat proyek) seluruh net cash flow tahunan yang akan diterima investor
selama umur ekonomis proyek gedung konvensi dan nilai (anggaran) investasi
proyek. Dengan proceeds investasi ini tidak sama besarnya dari tahun ke tahun,
Tabel 5.7 Perhitungan Net Present Value (NPV) Investasi Forklift 32 Ton
dengan Disc.Fact 12%
Nilai waktu uang dengan discount rate sebesar 12% pada tahun pertama
5.100.000.000 maka Net Present Value dari investasi Forklift 32 Ton sebesar
(Rp 507.527.018). Dalam perhitungan Forklift 32 TonPTPelindo IV (Persero)
arus kas serta sisa proyek, maka proyek Forklift 32 Ton tidak layak untuk
dilaksanakan karena pada akhir masa investasi yang direncanakan tidak dapat
IRR = 10%
memberikan tingkat IRR sebesar 10% yang menjelaskan bahwa investasi Forklift
32 Ton memiliki IRR dibawah dari tingkat suku bunga yang ditetapkan yaitu
12%. Karena usulan investasi memiliki nilai IRR lebih kecil dari suku bunga yang
ditetapkan sebesar 12%, maka usulan untuk investasi tidak dapat diterima.
proyek dengan jalan membandingkan jumlah seluruh PV net cash flows dan
salvage value dengan nilai investasi proyek investasi Forklift 32 Ton, sehingga
didapatkan :
= 0,90.
usulan untuk investasi tidak dapat diterima. Hasil perhitungan tersebut di atas
32 Ton tersebut.
5. Analisis Sensitivitas
sensitivitas.
adalah :
berikut ini kami tampilkan tabel secara keseluruhan kondisi dan tingkat
pengembaliannya:
Tabel 5.9 Perhitungan Analisis Sensitivitas
Sensitivitas
Perhitungan Pend. Naik
No Uraian Pend. Tetap; Pend. Turun (-5%);
Awal 5%;
Biaya Tetap Biaya Naik 5% Biaya Naik (+5%)
Initial
1 5.100.000.000 5.100.000.000 5.100.000.000 5.100.000.000
Investment
Jk.Waktu
2 10 Tahun 10 Tahun 10 Tahun 10 Tahun
Perhitungan
Discount
3 12% 12% 12% 12%
Factor
Net Present
4 (507.528.018) 7.181.383 (781.148.900) (1.295.857.301)
Value
Internal
5 10% 12,03% 9,12% 7,12%
Rate Return
Profitabilty
6 0,90 1 0,85 0,72
Index
Payback
7 7 THN 2 BLN 6 THN 9 BLN 7 THN 5 BLN 8 THN
Period
a. Bila pendapatan dinaikkan sebesar 5% dan biaya tetap (alternatif I), NPV
besar dari discount factor sebesar 12% (layak), Payback Period 6 tahun 9
kecil dari discount factor sebesar 12% (tidak layak), Payback Period 7 tahun
4 (empat) alat analisis tersebut, nilai yang diperoleh NPV, IRR dan PI tidak
lebih kecil dari discount factor sebesar 12% (tidak layak), Payback Period 8
4 (empat) alat analisis tersebut, nilai yang diperoleh NPV, IRR dan PI tidak
6.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari studi kelayakan investasi Forklift 32 Ton di
adalah:
pasar, terdapat potensi pangsa pasar penggunaan jasa bongkar muat yang
positif yang disebabkan bahwa TPM sebagai pintu gerbang dari pertukaran
peralatan tersebut sangatlah efektif dan efisien karena peralatan tersebut dapat
mengangkat beban lebih besar dari 20 ton dan lebih baik manufer/pergerakan
3.2. Net Present Value negatif yang lebih kecil daripada nol yaitu sebesar
3.3. Internal Rate of Return sebesar 10% lebih kecil daripada biaya modal
yang dipandang layak oleh pemilik modal sebesar 12%. Hal ini
diterima.
untuk dilaksanakan.
6.2 Saran
Ditinjau dari berbagai aspek studi kelayakan yang diteliti, bahwa dalam kajian
aspek keuangan untuk rencana investasi Forklift 32 Ton tersebut tidak layak untuk
Makassar (TPM). Saran yang dapat diberikan adalah perlunya analisa yang lebih
mengedepankan kajian kelayakan investasi yang lebih lengkap dan detail agar
didapatkan oleh para pengguna jasa semakin mengokohkan fungsi dan peran
sebagai pintu gerbang pertukaran barang dan jasa untuk wilayah timur Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
JR, 2011. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan. Edisi Kesepuluh. Jilid
Pertama. PT. Indeks.
Kasmir dan Jakfar, 2010. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Kedua, Penerbit:
Mukti. 2009.
AnalisisKelayakanInvestasiPabrikKelapaSawitStudiKasusKabupaten Aceh
Utara, Naggroe Aceh Darussalam. InstitutPertanian Bogor: Bogor.
SkripsiManajemenAgribisnis. Vol. 1 No. 2:24-26.
Peterson, PP &Fabozzi, FJ,. 2002. Capital Budgeting: Theory and Practice. John
Wiley & Sons inc.
Sjahrial, D., 2008. Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Mitra Wacana Media.
Jakarta.
Sumastuti, AM., 2006. Keunggulan NPV sebagai Alat Analisis Uji Kelayakan
Investasi dan Penerapannya.