Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN OPERASI

TUGAS MAKALAH AKHIR

Supply Chain Management PT.Dasa Group

Gomgom Fernando

1106074992

Ramos Silalahi

1106009873

Arnold Sitompul

1106008196

M. Indra Gunawan

1106060980

Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Tuhan yang
tiada habisnya, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Supply Chain
Management PT. Dasa Group
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi baik pada
teknis penulisan maupun materi serta jam tidur kami yang agak berkurang, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada :
1. Bapak Sisdjiatmo selaku guru Manajemen Operasi kami yang telah membantu dan
membimbing kami dalam pembuatan makalah kami ini.
2. Teman-teman kelas yang juga sudah mengerjakan tugas makalah masing-masing.
3. PT. Dasa Group, khususnya Bapak Dolly Noberta, yang telah memberikan waktunya
untuk memberikan data-data yang dapat digunakan untuk menyelesaikan makalah
ini
4. Asisten Dosen, Irfan Syaebani, yang telah memberikan insight-insight yang
bermanfaat untuk menyelesaikan masalah ini
5. Semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini yang tidak
bisa kita sebutkan satu per satu.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang positif bagi
umat manusia. Sekiranya itulah yang dapat kami sampaikan, mohon maaf apabila terdapat
kesalahan penulisan maupun kata-kata yang kurang berkenan.

Statement of Authorship

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan
dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Judul makalah/tugas

: Supply Chain Management

Tanggal

: 21 Mei 2013

Dosen

: Sisdjiatmo K.W

Mata Ajar

: Manajemen Operasi

Nama Lengkap

NPM

Gomgom Fernando

1106074992

Ramos Silalahi

1106009873

Arnold Sitompul

1106008196

M.Indra Gunawan

1106060980

Bab I
Pendahuluan

TTD

1.1 Deskripsi Masalah


Didalam era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan di dalam dunia bisnis menjadi semakin
ketat karena perusahaan terus berkembang dan melakukan inovasi-inovasi terhadap produknya. Hal
tersebut tentunya akan memaksa setiap perusahaan untuk memperhatikan pada supply chain usaha
mereka. Perusahaan harus membuat sistem yang baik terkait dengan manajemen supply chain
didalam perusahaan tersebut. Manajemen Supply chain adalah aktivitas yang terintegrasi dari
perolehan material dan servis, diubah kedalam barang intermediat kemudain final goods, dan
didistribusikan kepada konsumen.

Gambar 1.1 Pengembangan Usaha dan Supply Chain

Pada akhirnya, Supply Chain berputar di area sekitar efisiensi pengintegrasian


supplier, manufaktur, gudang, dan toko. Hal tersebut mecangkup aktivitas perusahaan diberbagai
tingkatan, dari tingkat strategi hingga tingkatan operasional.

Hal apa sajakah yang membuat supply chain menjadi sulit? Berdasarkan observasi yang ada,
kesulitan dalam manajemen supply chain berkaitan dengan hal-hal berikut :
1. Strategi supply chain tidak dapat ditentukan secara terpisah. Seluruh aspek dalam supply
chain saling mempengaruhi satu sama lain.

2. Manajemen supply chain mengharuskan perusahaan untuk mendesain dan mengoperasikan


supply chain nya sehingga biaya yang harus dikeluarkan dapat ditekan.
3. Ketidakpastian dan resiko akan selalu muncul disetiap supply chain
Seperti perusahaan-perusahaan lainnya, PT. Dasa Group pun tidak luput dari pemanfaatan supply
chain dalam menjalankan bisnisnya. PT. Dasa Group, sebuah holding company yang memiliki
fokus bisnis pada percetakan dan digital printing, membutuhkan sebuah supplier yang dapat
memenuhi kebutuhan produksi mereka. Selanjutnya juga akan dibahas bagaimana PT. Dasa Group
menerapkan strategi supply chain-nya dalam menjalankan bisnis mereka, bagaimana flow dari
supply tersebut. Pada akhirnya, seperti yang dijelaskan diatas, PT. Dasa Group nantinya akan
memiliki supply chain yang berputar di area sekitar efisiensi pengintegrasian supplier, manufaktur,
gudang, dan toko. Hal tersebut mencakup aktivitas perusahaan diberbagai tingkatan, dari tingkat
strategi hingga tingkatan operasional. PT.Dasa G

roup juga dihadapkan pada masalah-

masalah etika yang harus dihadapi dalam mengelola supply chain tersebut. Dengan business model
yang tidak terlalu berbeda atas outlet-outlet digital printing-nya, PT.Dasa Group juga menghadapi
masalah-masalah yang cukup banyak. Yang harus digarisbawahi adalah bagaimana PT. Dasa Group
mampu untuk membangun sebuah supply chain yang memaksimalkan value untuk orang-orang
yang memberikan kontribusi uang pada bisnis kita, Konsumen.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana dasaprima menerapkan supply chain dalam perusahaan?
2. Siapa saja vendor yang bekerjasama dengan dasaprima dalam menjalankan proses
bisnis di perusahaan?
3. Bagaimana proses distribusi dari supplier ke outlet dasaprima?
4. Apa saja barang yang dipesan dari supplier?
5. Apakah pernah ada masalah dengan supplier selama proses bisnis berjalan?
6. Apakah Dasaprima dan supply chain sudah sama-sama membagi risiko?
7. Keuntungan terbesar Dasaprima dalam menerapkan supply chain?
8. Dasa Prima memakai supply chain strategi yang mana?
9. Apakah Dasa Prima sudah menerapkan E-Procurement?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana penerapan supply chain di PT. Dasa Group
2. Mengetahui key partners perusahaan dalam menjalankan strategi supply chain
3. Mengetahui proses distribusi input sampai distribution center kemudian sampai
epada tiap-tiap outlet yang dimiliki PT. Dasa Group dan distribusi ke final consumer
4. Mengetahui barang-barang yang dipesan dari supplier untuk core bisnis seperti
PT.Dasa Group

5. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh PT.Dasa Group saat menerapkan


strategi supply chain untuk mencapai tujuan perusahaan
6. Memahami bagaimana agreement yang dijalankan oleh PT. Dasa Group dengan
supplier seperti risk sharing,dsb.
7. Mengetahui keuntungan-keuntungan yang diperoleh PT.Dasa roup saat
memanfaatkan strategi supply chain mereka.
8. Mengetahui strategi supply chain yang dipakai oleh PT. Dasa Group
9. Mengetahui apakah PT. Dasa Group sudah menerapkan E-Procurement

1.4 Metode Penulisan


Dalam menyusun makalah akhir ini, penulis menggunakan metode kualitatif
dimana penulis mengumpulkan informasi-informasi dan data primer langsung dari
PT.Dasa Group melalui interview (wawancara) yaitu menyediakan pertanyaanpertanyaan terkait yang sudah disiapkan oleh penulis. Selain itu, penulis juga
mengumpulkan informasi-informasi penting melalui data sekunder yaitu data-data dari
buku wajib dan buku tidak wajib serta sumber-sumber online untuk mendukung
penulisan dan penyelesaian makalah ini.

Bab II
Landasan Teori
Supply chain management adalah integrasi dari aktifitas yang mentransformasikan barang
dan jasa menjadi barang setengah jadi dan barang jadi dan lalu menyajikannya pada
konsumen. Supply chain management meliputi :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Transportation vendors
Credit and cash transfers
Suppliers
Distributors
Account payable and receivables
Warehousing and inventory
Order fulfillment
Sharing customer, forecasting andproduction information

Tujuan utama dari SCM adalah untuk menciptakan rantai supplier yang berfokus
pada maksimalisasi nilai untuk konsumen, karena dengan maksimalisasi nilai tersebut
perusahaan bisa meningkatkan competitive advantage mereka. SCM yang efektif akan
menjadikan supplier sebagai partner kerja mereka untuk mengantisipasi keadaan pasar yang
selalu berubah. Competitive advantage perusahaan akan sangat tergantung pada hubungan
baik mereka dengan para supplier mereka.

SUPPLY CHAIN RISK


Keadaan pasar sekarang ini sangat berfokus pada spesialisasi kerja, biaya komunikasi yang
murah, dan cepatnya transportasi, perusahaan memiliki insentif untuk berproduksi lebih
sedikit dan membeli lebih banyak. Hal ini membuat perusahaan semakin tergantung pada
supplier mereka, yang tentu saja ketergantungan ini memiliki resiko tertentu. Bila
perusahaan memutuskan untuk berhubungan hanya dengan beberapa supplier, perusahaan
menghadapi resiko ketergantungan terhadap supplier tersebut. Namun, ketika perusahaan
memutuskan untuk berhubungan dengan banyak supplier, meskipun cenderung tidak terlalu

tergantung pada supplier tertentu, perusahaan akan sangat kesulitan untuk mengontrol
kualitas dari barang-barang yang di dapat, dan juga akan sulit untuk menjaga hubungan
yang baik dengan banyak supplier yang ada. Dalam merancang SCM yang baik, perusahaan
harus tau terlebih dahulu resiko yang akan mereka hadapi seperti:
1. Process (raw material availability, quality, and logistics)
2. Controls (management metrics and reliable secure communications for financial
transactions, product design, and logistics scheduling)
3. Environment (customs duties, tariffs, security screening, natural disaster,
currency fluctuations, terrorist attack, and political issues)

SUPPLY CHAIN STRATEGIES


Ada beberapa strategi yang biasa digunakan perusahaan dalam mengelola SCM mereka,
antara lain:
1. Many Suppliers
Strategi ini biasanya digunakan pada supplier barang komoditi, strategi ini
membuat para supplier bersaing satu sama lain untuk menawarkan harga yang
terendah pada perusahaan. Dalam strategi ini, menjaga hubungan jangka panjang
bukanlah focus utama perusahaan.
2. Few Supplier
Strategi few supplier ini memfokuskan pada membina hubungan jangka panjang
yang baik dengan beberapa supplier. Sedikit supplier namun berkomitmen pada
perusahaan dirasa bisa memberikan banyak keuntungan untuk perusahaan seperti
mengerti keinginan konsumen, dan mau berpartisipasi dalam JIT. Kekurangan
dari strategi ini adalah perlunya biaya yang besar jika perusahaan ingin berganti
supplier.
3. Vertical Integration
Vertical Integration terdiri dari 2 jenis, yaitu forward dan backward. Forward
integration adalah strategi dimana sebuah perusahaan mengakuisisi perusahaan

yang mendapatkan supply dari perusahaan tersebut, sedangkan backward vertical


integration mengakuisisi perusahaan suppliernya. Vertical integration dapat
membantu perusahaan dalam cost reduction, quality control, dan waktu delivery
yang lebi tepat. Kekurangan dari vertical integration adalah karena jika vertical
integration dilakukan berarti perusahaan akhirnya berubah dari yang tadinya
buying menjadi making, padahal pada keadaan pasar modern, lebih efisien jika
perusahaan hanya focus pada hal yang menjadi spesialisasi perusahaan tersebut.
4. Joint Ventures
Karena risiko yang ada pada vertical integration cukup besar, perusahaan
membuat alternative lain yaitu Joint Ventures. Pada strategi Joint Ventures,
perusahaan membuat project bersama-sama dengan perusahaan lain untuk
mendapatkan teknologi yang lebih baik atau untuk mengurangi cost. Kekurangan
Joint Ventures adalah seringkali perusahaan yang kita ajak bekerja sama dapat
mengambil teknologi dan meniru teknologi maupun strategi yang kita pakai.
5. Keiretsu Network
Keiretsu network adalah strategi yang menggabungkan collaboration, few
supplier, dan vertical integration. Dalam Keiretsu, perusahaan menjalin
hubungan jangka panjang dengan suppliernya dan bekerja sebagai partner yang
bisa memberikan tenaga ahli maupun kualitas produksi yang baik.
MANAGING THE SUPPLY CHAIN
Ada satu hal yang harus diperhatikan setelah perusahaan menjalin kerjasama
dengan supplier apapun strategi supply chain yang diterapkan oleh perusahaan,
yaitu bagaimana perusahaan mampu mengelola supply chain nya agar dapat
sejalan dengan strategic goal perusahaan. Mengapa penting? Karena, supply
chain merupakan sistem yang terintegrasi dengan perusahaan dan menentukan
kesuksesan perusahaan namun secara place terpisah dari perusahaan itu (secara
umum perusahaan-perusahaan di Indonesia). Sehingga ada beberapa isu
manajemen yang memiliki pengaruh signifikan dalam menciptakan kondisi yang
efisien di dalam perusahaan, terutama dalam mengelola supply chain.
a. Mutual Agreement Goals

Sebuah supply chain yang terintegrasi membutuhkan sesuatu yang lebih dari
sekadar agreement pada sebuah kontrak yang lazim dilakukan. Sebagai
partner, kedua perusahaan yang bekerja sama tersebut harus mengapresiasi
sebuah entitas yang memberikan kontribusi uang kepada supply chain sistem
perusahaan, yaitu End Customer. Kesamaan persepsi, sharing risk yang baik
antar kedua perusahaan akan menambah economic value added bagi
konsumen/
b. Trust
Kepercayaan menjadi hal yang sangat critical dalam supply chain
management yang terintegrasi. Transparansi adalah kunci yang sangat
penting dalam mengelola supply chain yang baik.
c. Compatible Organizational Culture

ISSUE AND OPPORTUNITIES OF INTEGRATED SUPPLY CHAIN


Ada tiga masalah utama yang menyebabkan integrasi dari supply chain menjadi
sulit diterapkan, yaitu:
1. Local optimization
Tiap perusahaan yang ada pada Supply Chain cenderung focus pada
maksimalisasi profit perusahaan masing-masing berdasarkan informasi
yang mereka punya. Mereka cenderung merespon kenaikan demand
secara berlebihan demikian pula terjadi pada penurunan demand.
2. Incentives (sales incentives, quantity discount, quotas, promotions)
Adanya insentif tersebut membuat perushaan memproduksi barang yang
sebetulnya tidak memiliki permintaan yang sama banyaknya. Hal ini
membuat biaya pada masing-masing perusahaan pada supply chain
bertambah.
3. Large Lots
Perusahaan cenderung memproduksi barang dalam jumlah besar karena
hal ini dapat mengurangi biaya produksi, namun efisiensi dalam biaya
produksi maupun biaya delivery ini seringkali membuat holding cost
tinggi karena tidak ada demand untuk barang yang diproduksi.

Sedangkan opportunities dari integrasi supply chain yang baik meliputi:


1. Accurate Pull data
2. Lot Size Reduction
3. Single-Stage Control of Replenishment
4. Vendor Managed Inventory
5. Collaborative Planning, Forecasting, and Replenishment
6. Blanket Order
7. Standardization
8. Postpontment
9. Drop Shipping and Special Packaging
10. Pass-Through Facility
11. Channel Assembly

VENDOR SELECTION
Dalam membeli barang dan jasa, perusahaan akan memilih vendor mereka. Vendor
selection memliputi beberapa factor seperti :
1. Vendor evaluation
Dalam vendor evaluation perusahaan mencari calon vendor dan mencari tahu
apakah vendor tersebut akan menjadi supplier yang baik nantinya. Pemilihan
vendor sangatlah penting, terutama apabila perusahaan ingin menjalankan few
supplier dan membina hubungan jangka panjang dengan supplier.
2. Vendor Development
Setelah perusahaan telah memutuskan siapa yang akan menjadi vendor,
perusahaan akan memastikan bahwa vendor tersebut benar-benar mengertii
kebutuhan dan spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan hingga jadwal
pengiriman yang diinginkan perusahaan.
3. Negotiation
Dalam semua strategi Supply Chain, negosiasi mengenai hal-hal penting dalam
kerjasama haruslah dilakukan dengan cermat. Negosiasi ini biasanya focus pada
kualitas, jadwal pengiriman, cara pembayaran, dan biaya.

LOGISTICS MANAGEMENT
Tujuan utama dari logistics management adalah menciptkaan biaya operasi yang
efisien dengan mengintegrasikan semua pembelian, pemindahan, dan penyimpanan material
yang ada. Logistics management akan menjadi sangat penting bila biaya transportasi
maupun biaya penyimpanan cukup signifikan. Ada beberapa system distribusi yang biasa
digunakan perusahaan :
1.
2.
3.
4.
5.

Trucking
Railroads
Airfreight
Waterways
Pipelines

Sistem distribusi yang paling sering digunakan perusahaan di Indonesia adalah


Trucking. Namun tidak sedikit perusahaan memanfaatkan sistem distribusi-distribusi dari
berbagai jalur untuk memenuhi kepuasan konsumen dan mengurangi biaya perusahaan. Para
manager supply chain menyadari bahwa outsourcing dalam hal logistic bisa menguntungkan
perusahaan karena dapat mengurangi biaya inventory. Perusahaan khusus jasa logistic bisa
menjadi solusi untuk perusahaan.

Bab III
Deskripsi Perusahaan

PT. Dasa Group merupakan holding company yang fokus dalam jasa percetakan dan
digital printing. PT Dasa Group menurut narasumber memang tidak terlalu dikenal oleh
masyarakat banyak, namun PT Dasa Group mencoba memberikan exposure ke masyarakat
melalui business line mereka. Sejarah terbentuknya PT Dasa Group ini dimulai dari bisnis
kecil fotokopi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Melihat ada sebuah opportunity dan
kebutuhan dalam jasa printing, fotokopi,dan percetakan, pada saat itu PT Dasa Group (saat
itu belum menjadi PT) berusaha mengambil pasar tersebut. Saat itu mereka mencoba
mengambil pasar di daerah Depok, Jawa Baratdimana saat ini
menjadi lokasi yang sangat strategis untuk bisnis tersebut
karena domisili mahasiswa yang dekat Universitas Indonesia.
Kota inilah yang menjadi cikal bakal PT Dasa Group yang
bertempat di daerah Margonda ini .
Secara struktur, PT Dasa Group menaungi 3 perusahaan yaitu
PT Dasa Prima, PT Dasa Putra dan PT Dasa Tiga Putra. PT
Dasa Prima merupakan cikal bakal dari semua business line
yang dimiliki oleh PT Dasa Group. ERA, yang merupakan
salah satu business line dari PT Dasa Prima saat ini adalah
outlet pertama yang hadir dan cikal bakal semua business line
PT Dasa Group saat ini. PT Dasa Prima yang lahir sekitar 16 tahun yang lalu, memiliki lima
business line saat ini yaitu Aladin, Buring, Cano, Data, dan Era. PT Dasa Prima dan lima
outletnya tersebut foku spada digital printing.

Merespon kebutuhan masyarakat baik kalangan bisnis, pemerintahan, pendidikan,


maupun masyarakat luas akan layanan cetak dan printing yang cukup potensial ditanggapi
secara serius manajemen Euntuk lebih dekat lagi dalam melayani para pelanggannya.

Berbagai pembaruan pun terus dilakukan dengan


menyediakan berbagai jenis dan varian produk dengan harga
terjangkau dan volume yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.Mesin-mesin yang dimiliki oleh PT. Dasa Prima saat
ini tidak ada lagi mesin konvensional, semuanya sudah mesin
fotokopi yang menghasilkan fotokopi berwarna, mesin digital
printing Canon C7000, dan mesin Indigo (Hewlett-Packard). PT
kedua yang dinaungi oleh PT Dasa Group adalah PT Dasa Putra,
dimana business line ini terletak di daerah Serpong dibentuk
sekitar tahun 2011. PT Dasa Putra juga merupakan perusahaan yang memiliki fokus pada
digital printing dengan outletnya yang bernama Fastprint. Inventory mesin PT Dasa Putra
juga tidak jauh berbeda dengan apa yang dimiliki oleh PT Dasa Prima yaitu mesin digital
printing Canon 7000.Sedangkan unit bisnis yang paling baru yang saat ini juga terletak di
daerahMargonda adalah Hikaye dan Depres yang dinaungi oleh PT. Dasa Tiga Putra.
Menarik disini karena PT. Dasa Tiga Putra memiliki fokus yang agak berbeda dengan kedua
business unit lainnya yang berfokus pada Digital Printing. PT.Dasa Tiga Putra dengan
Depres mencoba untuk memasuki pasar baru yaitu percetakan (seperti percetakan buku dsb
karena mesin yang digunakan juga berbeda.PT Dasa Tiga Putra dalam menciptakan Depres
mempersiapkannya dengan baik fondasi perusahaan ini, karena jika tidak akan sulit untuk
bertahan di pasar.Target customer PT Dasa Tiga Putra memang juga memiliki pasar pada
Sedangkan Hikaye, PT Dasa Tiga Putra melihat ada opportunity pada dunia fotografi
sehingga Hikaye mencoba fokus untuk menghasilkan photobook seperti album-album foto,
pra-wedding, wedding yang unik.Di dalam lingkungan perusahaan sendiripun tidak
menutup kemungkinan adanya kerjasama antar unit bisnis seperti antara Era dan Hikaye. Di
Era, Marketing mereka menerima jasa percetakan, meskipun Era tidak memiliki mesinnya.
Ada afiliasi antara ketiga PT tersebut. Pada akhirnya, order percetakan itu akan diberikan ke
Depres dengan harga yang berbeda dengan harga pasar (adanya transfer pricing). Praktik
seperti itu juga terjadi pada PT. Dasa Group untuk meningkatkan income perusahaan.
STRUKTUR ORGANISASI

Eksekutif
Direktur

Dawam Suroso

Manager Personalia Umum &


Admin.

Sulistyowati

Manager Keuangan &


Pengembangan Usaha

Dolly NBT

Manager Operasional

M. Syachrony

Administrasi
SDM

Oktava Wiraswati

Teknologi dan Informasi

Sony Suwandi

Support
Produksi and QC

M. Nurul Hadi

Graphic Design

Imam Wahyudi

Printing & Ploting

Muchayadi

Customer Service

Sri Wahyuni

Struktur Perusahaan PT. Dasa Group

PT.Dasa
Group
Holding

Company

PT. Dasa
Prima

Aladin,Buring,Cano,Data,
Era

PT. Dasa
Putra

Fastprint

PT. Dasa
Tiga Depress
Putradan

Hikaye

Bab IV
Pembahasan dan Analisis

4.1 Penentuan Supply Chain Management PT. Dasa Group


Supply Chain Management PT. Dasa Group sudah berjalan dengan baik. Penerapan
Supply Chain Management PT. Dasa Group meskipun belum melingkupi 8 hal terutama,
namun PT. Dasa Group sudah mulai terintegrasi dengan baik Supply Chain Managementnya. Untuk level perusahaan PT.Dasa Group besar, supply chain management yang dimiliki
adalah distributor, suppliers, credits & cash transfer, warehousing, dan order fulfillment.
Tujuan utama dari SCM adalah untuk menciptakan rantai supplier yang berfokus pada
maksimalisasi nilai untuk konsumen, karena dengan maksimalisasi nilai tersebut perusahaan
bisa meningkatkan competitive advantage mereka. Menurut narasumber, PT. Dasa Group
juga memiliki fokus untuk memilih supply chain yang memiliki respon yang baik. Hal ini
mengacu pada banyak business unit yang dimiliki oleh PT. Dasa Group. 8 business unit di
bawah 3 perusahaan berbeda membuat PT.Dasa Group memilih supplier yang mampu
merespon dengan cepat dalam menghadapi permintaan pasar. PT. Dasa Group juga
berinvestasi pada excess capacity dan flexible processes. Narasumber juga mengatakan
bahwa perusahaan itu juga fokus pada market premium sehingga strategi memilih supply
chain juga melihat pada kemampuan supply chain untuk menghasilkan input yang
terdiferensiasi dari segi kualitas. Digital Printing membutuhkan bahan baku yang kurang
lebih sama, tetapi fokus diferensiasi yang diinginkan oleh PT. Dasa Group adalah kualitas.
Sistem Supply Chain Management yang diterapkan di PT. Dasa Group:
Order Supplier Gudang Pusat PT. Dasa Group Gudang Outlet Produksi
Konsumen.

Contoh perusahaan yang menjadi supplier PT.Dasa Group:

Selain itu, untuk pembiayaan dari system akan lebih banyak dibebankan kepada unit/outlet
dan sifatnya akan disesuaikan dengan proporsi antara unit dan pusat. Jadwal system tersebut
juga sudah disesuaikan yaitu Senin sampai dengan Jumat.
4.2 Supply-Chain Risk
Proses supply chain yang dijalankan oleh PT Dasa Group juga diakui oleh narasumber
memiliki beberapa resiko. Dari informasi yang kita dapatkan dapat diketahui beberapa
resiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan:
1. Resiko cacat barang bahan baku produksi
PT Dasa Group memiliki resiko bahan produksi yang dipesan dari supplier memiliki
kecacatan sehingga akan menghambat proses produksi
2. Resiko jumlah unit yang dipesan tidak sesuai
Kondisi dimana dapat terjadi kesalahan dimana jumlah barang yang diorder oleh PT
Dasa Group tidak sesuai dengan yang ada dilapangan atau yang dikirim oleh
supplier.
3. Resiko kerusakan dan peningkatan biaya maintenance mesin
Resiko ini akan dihadapi oleh PT Dasa Group ketika mereka menggunakan bahan
yang kualitasnya dibawah standard atau buruk
4. Resiko cuaca buruk seperti hujan
Ini adalah kondisi khusus dimana PT Dasa Group biasanya kesulitan dalam proses
distribusi barang ketika cuaca hujan karena gudang yang dimiliki tidak bisa diakses

langsung dengan truck dimana proses pemindahan barang harus menggunakan


trolley sehingga jika hujan dikhawatirkan akan merusaka bahan baku produksi.
5. Resiko pencurian bahan baku perusahaan
Ketika pendistribusian dari distribution center di kantor pusat PT Dasa Group ke
seluruh outletnya, maka sangat memungkinkan resiko pencurian barang dilakukan
selama proses pendistribusian oleh pegawai perusahaan.
Dari seluruh resiko yang dihadapi perusahaan tersebut PT Dasa Group berusaha untuk
meminimalisir hal-hal tersebut dengan beberapa cara yaitu menerapkan checker di divisi
logistic dimana checker bertugas untuk memverifikasi seluruh proses dan jumlah barang
yang masuk dari supplier dan juga yang didistribusikan ke setiap outlet. Sehingga segala
resiko cacat, ketidaksesuaian kuantitas yang dipesan dan didistribusikan, dan resiko
pencurian dapat diminimalisir. Kemudian PT Dasa Group juga menggunakan CCTV di
setiap gudang barang yang dimiliki baik di distribution center maupun di gudang outlet agar
seluruh proses dapat dipantau dengan baik untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Dalam hal mengurangi resiko kerusakan dan peningkatan biaya maintenance
mesin PT Dasa Group tidak berani menggunakan bahan yang kualitasnya rendah dan tak
terpercaya. Mereka hanya menggunakan bahan material dari perusahaan yang sudah
memiliki nama baik dan kualitas yang terpercaya, jadi PT dasa Group tidak hanya melihat
harga yang murah namun lebih kepada kualitas barang.

4.3 Make or Buy Decision PT Dasa Group


Untuk seluruh proses produksi barang dan percetakan yang ada di PT Dasa Group seluruh
material dibeli melalui supplier mereka, perusahaan hanya focus pada proses customisasi

final produk ke final costumers sehingga tidak ada proses produksi bahan baku dilakukan
dengan sendiri.
4.4 Supply Chain Strategies di PT. Dasa Group
Dari 6 strategi umum yang biasa diterapkan oleh perusahaan, PT. Dasa Group juga
memiliki beberapa strategi dalam mengelola Supply Chain Management-nya. Dasa Group
lebih memilih supplier yang memiliki kualitas baik. Dasa Group juga mengandalkan strategi
Few Suppliers yaitu memilih supplier yang dapat diandalkan atau dapat terjalin hubungan
dalam jangka panjang. Dibandingkan dengan Many Supplier yang mencari supplier yang
memiliki cost lebih rendah, perusahaan lebih memilih suppliers yang sedikit, harga sedikit
mahal namun dapat diandalkan serta dapat dipercaya kualitasnya. Sebagai contoh, kertas
untuk diproduksi di business line digital printing disupply dari paper one. Menurut
narasumber, PT. Dasa Prima sudah menjalin hubungan yang cukup baik dan sifatnya jangka
panjang dengan Paper One. Berbagai keuntungan dan incentive juga diperoleh oleh Dasa
Group dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga, sudah sangat jelas bahwa perusahaan
memiliki strategi few supplier dalam menerapkan system supply chainnya.tas Meskipun
dalam penerapannya, PT. Dasa Group juga masih menyimpan beberapa daftar nama
supplier untuk tetap menjaga konsistensi perusahaan dalam menghadapi permintaan
konsumen. Cost yang dihadapi perusahaan barangn ketika harus mengganti supplier juga
harus menjadi concern perusahaan. Namun hingga saat ini, PT.Dasa Group belum
menghadapi hambatan yang cukup berarti dalam menerapkan strategi supply chain
managementnya. Bahan baku yang disediakan oleh supplier adalah sbb:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Kertas
Tinta
Spiral Kawat
Lem
Mesin (oleh sole distributor tanpa perantara)
Dsb.

4.5 Mengelola Supply Chain

Dalam mengelola Supply Chain, perusahaan harus mampu mengelola supply chain nya agar
dapat sejalan dengan strategic goal perusahaan. PT Dasa Group sendiri mengelola supply
chain dengan mengandalkan Trust yaitu sifat saling percaya antar satu sama lain khususnya
di dalam penerapan strategi supply chain dan kualitas dari produk-produk yang
didistribusikan untuk menghasilkan barang-barang yang akan diberikan ke konsumen.
Selain itu, PT. Dasa Group juga mengandalkan Mutual Agreement on Goals kepada
beberapa pihak-pihak seperti POLRI, Pemda Depok,dsb. Menurut Narasumber, PT. Dasa
Group tidak hanya berfokus pada final consumer tetapi juga kepada business consumer
mereka juga.
4.6 Isu-isu Supply Chain Management yang terintegrasi pada PT.Dasa Group
a. Incentives
Pengambilan keputusan pembelian barang dari supplier yang dilakukan oleh PT.
Dasa Group seringkali dipegaruhi oleh insentif yang diberikan oleh supplier.
Supplier mesin cetak seperti Canon biasanya memberikan insentif seperti, tiket
jalan-jalan ke luar negri, sehingga dalam pengambilan keputusssan terkadang
manager menjadi kurang rasional. Hal ini mungkin juga dampak dari strategi Few
Supplier yang diterapkan oleh PT. Dasa Group untuk menjaga long-term
relationship dengan supplier-supplier yang memang sudah terpercaya.
Dalam hal pembelian kertas juga terkadang dipengaruhi oleh adanya insentif jumlah
pembelian, sehingga terkadang dasaprima membeli kertas dengan jumlah yang
melebihi kebutuhan per bulannya. Namun hal ini bukan menjadi masalah besar
karena biaya untuk menyimpan kertas tidak besar dan memang akan digunakan
dalam waktu yang akan datang.

b.Large Lots
Seperti telah disebutkan pada bagian insentif pembelian kertas, PT. Dasa Group
seringkali membeli kebutuhan seperti tinta dan kertas, Dasaprima seringkali
membeli dalam jumlah besar karena dapat meningkatkan efisiensi biaya. Sehingga

terkadang Dasa Group membeli lebih banyak dari yang dibutuhkan, namun menurut
narasumber holding cost dari pembelian kertas dan tinta tersebut tidak terlalu besar
karena memang akan digunakan dalam waktu dekat.
4.7 Vendor Selection
Dalam menentukan vendor mana saja yang sesuai bagi PT Dasa Group mereka
mengevaluasi beberapa kriteria dan memiliki kerjasa secara long-term dengan beberapa
perusahaan tertentu. Untuk mesin-mesin percetakan dan digital printing PT Dasa Group
bekerjasama secara langsung dengan sole ditrubutor beberapa perusahaan seperti Canon,
HP, dan Heidelberg. Kemudian untuk beberapa material bahan baku perusahaan juga
bekerjasama dengan perusahaan kertas PapperOne untuk memprovide kertas bagi
kebutuahan produksi.
Pada dasarnya dalam pemilihan vendor PT Dasa Group lebih memfokuskan pada kualitas,
karena memang strategy business dari perusahaan sendiri lebih kepada market kelas
premium yang memberikan harga sedikit lebih mahal namun dengan kualitas yang lebih
baik.

4.8 Logistic Management di PT. Dasa Prima Group


a. Pengelolaan Inventori
Logistic Management yang diterapkan oleh PT. Dasa Group sudah berjalan dengan
baik. Efisiensi operasi melalui integrasi semua material, perpindahan material , dan
penyimpanannya sudah berjalan dengan baik. Dalam system inventory, PT. Dasa Group
memiliki beberapa gudang yang letaknya berada di belakang perusahaan. Dalam mengatur
segala kegiatan dalam pengelolaan inventory, PT Dasa Group juga sudah menyiapkan
seorang kepala/manajer gudang untuk mengontrol segala kegiatan. PT. Dasa Group sebagai
kantor pusat memiliki gudang umum yang disebut distribution center, dan setiap outlet yang
ada juga memiliki gudang masing-masing.Barang yang dibeli akan masuk ke distribution
center yang lalu akan didistribusikan ke gudang-gudang outlet yang ada. Setiap gudang PT.

Dasa Group, baik itu distribution center maupun gudang outlet memiliki manajer gudang
dan checker. Checker bertugas untuk memastikan bahwa barang yang diterima sesuai
dengan permintaan, baik itu secara kualitas maupun kuantitas. Bila terjadi kesalahan, maka
checker akan melaporkan hal tersebut kepada manajer gudang yang kemudian akan
melaporkan hal tersebut ke manajer distribution center. Manajer gudang juga bertugas untuk
memastikan bahwa jumlah barang yang ada di gudang cukup untuk kegiatan operasi seharihari outlet. Jika jumlah barang sudah habis dan outlet membutuhkan material lagi, manajer
gudang outlet juga akan melaporkan terlebih dahulu pada manajer distribution center, lalu
manajer distribution center akan mengirimkan material yang dibutuhkan. Apabila
distribution center juga kehabisan barang, maka manajer akan melapor pada purchasing
department untuk membeli barang tersebut. Yang diperbolehkan untuk meminta permintaan
untuk membeli material tertentu pada purchasing department hanyalah manajer distribution
center. Hal ini dilakukan agar informasi barang yang dibutuhkan hanya datang dari satu
arah, sehingga diharapkan tidak terjadi double counting dalam pembelian suatu barang
ketika manajer outlet dan manajer distribution center sama-sama meminta pembelian pada
purchasing department yang bisa berakibat pada penumpukan material di gudang.
b. Sistem Distribusi
PT. Dasa Group dalam melakukan kegiatan distribusi proses bisnis mereka, mereka
menggunakan truk, mobil box, dan motor. Untuk penggunaan truk di fokuskan pada
pendistribusian bahan baku dari distribution center ke seluruh gudang outlet yng merka
miliki. Untuk penggunaan mobil box, fungsinya hampir mirip dengan penggunaan truk.
Selain itu mobil box juga digunakan untuk mengantar barang ke business customer mereka
dengan jumlah pembelian yang besar namun terkadang truk juga bisa digunakan utuk
pendistribusian barang ke final customer jika dalam jumlah sangat besar. Untuk penggunaan
motor, biasanya digunakan untuk final customer dengan nominal kecil untuk memenuhi
kebijakan outlet yang menyediakan jasa delivery order. PT. Dasa Group juga menggunakan
jasa khusus ekspedisi barang JNE untuk order di luar Jabodetabek.

4.9 Penerapan Teknologi dalam supply chain di PT. Dasa Group


Penerapan Teknologi di PT.Dasa Group mengimplementasikan sebuah sistem yang
memudahkan dan terintegrasi dengan berbagai pihak internal PT. Dasa Group. Mereka
menggunakan sistem accurate untuk melihat data laporan keuangan dan juga digunakan untuk
melihat data barang-barang yang diperlukan dan yang harus disupply. Improvement dari sistem
accurate tersebut dihasilkan oleh IT Team Dasa Group yaitu sebuah software yang bernama sistem
geser. Sistem Geser ini digunakan untuk mengetahui dan melihat bahan baku yang disimpan di
dalam gudang. Selain itu, PT. Dasa Group juga menerapkan sistem Eye-Order dimana ini adalah
fasilitas untuk setiap outlet PT. Dasa Group dapat mengetahui sampai mana proses pengerjaan
barang yang dipesan oleh konsumen.

Bab V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang kami dapatkan, adapun kesimpulan yang kami dapatkan
adalah:
1. PT. Dasa Group adalah bisnis level menengah yang telah menerapkan supply chain
strategi yang terstruktur, efisien, dan efektif.
2. Segala risiko yang dihadapi selama proses distribusi dan produksi barang telah
dipertimbangkan dengan baik oleh manajemen perusahaan sehingga segala risiko
diminamilisir dengan solusi yang diberikan oleh manajemen. Namun, untuk risiko
cuaca, manajemen belum bisa meminimalisir karena kondisi layout gedung kantor
dan gudang tidak efektif untuk proses pengelolaan inventori, sehingga truk dan
mobil box agak sulit untuk masuk ke dalam gudang.
3. PT. Dasa Group sudah fokus terhadap core business perusahaan yaitu percetakan
dan Digital Printing. Selain itu, menurut Narasumber, PT. Dasa Group juga ingin
mengekspansi bisnisnya yang masih sejalan dengan core business yaitu menjadi
distributor kertas untuk wilayah Depok dan Jakarta.
4. PT. Dasa Group juga mengandalkan supplier-supplier yang sudah memiliki nama
baik dan memiliki kualitas yang sudah terjamin di pasar. Kualitas bahan baku yang
digunakan sudah baik sehingga tidak mengganggu proses produksi dan juga hasil
produk yang diberikan ke konsumen cukup memuaskan.
5. Pengelolaan inventori yang dibutuhkan tiap outlet semuanya diatur oleh pusat, yaitu
PT. Dasa Group. Barang yang dipesan sesuai oleh mereka menggunakan sistem
Purchase on Demand dimana bahan baku yang dipesan sudah mencerminkan
demand dari setiap konsumen akhir mereka di setiap outlet dan safety margin.
Kemudian, proses pengelolaan inventaris seperti itu akan mengakumulasi seluruh
permintaan setiap outlet sehingga saat memesan mencapai economic of scale.
6. Penerapan teknologi untuk distribusi di PT. Dasa Group sudah berjalan dengan baik
sehingga PT. Dasa Group dapat menerapkan real tracking inventory kemudian dapat
menerapkan sistem distribusi ke setiap outlet yang dapat diforecast. Perusahaan
dapat mengetahui daily distribution ke setiap outlet berdasarkan setiap data yang
direcord oleh penggunaan teknologi.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan di atas, beberapa saran penting yang dapat
penulis berikan adalah:
1. Saat ini, PT. Dasa Group sedang fokus untuk merenovasi kantor pusat mereka,
sebaiknya dipikirkan juga dipikirkan untuk merenovasi layout gudang mereka dan
flow distribusinya
2. Selain itu, dengan perencanaan untuk mengekspansi bisnis, sebaiknya PT. Dasa
Group untuk tetap fokus menjalankan bisnisnya saat ini sesuai dengan core nya yaitu
perusahaan yang fokus pada percetakan dan digital printing.
3. PT. Dasa Group juga sebaiknya meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk internal
perusahaan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi yang tinggi untuk
meningkatkan kepuasan konsumen
4. Sebaiknya PT Dasa Group yang berfokus pada Percetakan dan Digital Printing
dengan market premium, sebaiknya PT Dasa Group mempertahankan kerjasama
dengan supplier-supplier lama yang berkualitas. Namun, PT Dasa Group juga sudah
harus mulai memperhatikan supplier-supplier baru yang ada di pasar, namun harus
tetap hati-hati dalam memilihnya.

LAMPIRAN
Kelompok kami dengan Pak Dolly Noberta sebagai Narasumber

Laporan Kertas Gudang Pusat

Gudang Kertas

Gudang Kertas

Mobil Box untuk Distribusi

Gudang Kertas

Daftar Pustaka
Heizer Jay, Barry Render. 2011. Operations Management. Pearson Global Edition
http://eracopydigital.wordpress.com/company-profile/

Anda mungkin juga menyukai