Gomgom Fernando
1106074992
Ramos Silalahi
1106009873
Arnold Sitompul
1106008196
M. Indra Gunawan
1106060980
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Tuhan yang
tiada habisnya, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Supply Chain
Management PT. Dasa Group
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi baik pada
teknis penulisan maupun materi serta jam tidur kami yang agak berkurang, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki kami. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada :
1. Bapak Sisdjiatmo selaku guru Manajemen Operasi kami yang telah membantu dan
membimbing kami dalam pembuatan makalah kami ini.
2. Teman-teman kelas yang juga sudah mengerjakan tugas makalah masing-masing.
3. PT. Dasa Group, khususnya Bapak Dolly Noberta, yang telah memberikan waktunya
untuk memberikan data-data yang dapat digunakan untuk menyelesaikan makalah
ini
4. Asisten Dosen, Irfan Syaebani, yang telah memberikan insight-insight yang
bermanfaat untuk menyelesaikan masalah ini
5. Semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini yang tidak
bisa kita sebutkan satu per satu.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi yang positif bagi
umat manusia. Sekiranya itulah yang dapat kami sampaikan, mohon maaf apabila terdapat
kesalahan penulisan maupun kata-kata yang kurang berkenan.
Statement of Authorship
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan
tanpa menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan
dengan jelas bahwa kami menyatakan menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Judul makalah/tugas
Tanggal
: 21 Mei 2013
Dosen
: Sisdjiatmo K.W
Mata Ajar
: Manajemen Operasi
Nama Lengkap
NPM
Gomgom Fernando
1106074992
Ramos Silalahi
1106009873
Arnold Sitompul
1106008196
M.Indra Gunawan
1106060980
Bab I
Pendahuluan
TTD
Hal apa sajakah yang membuat supply chain menjadi sulit? Berdasarkan observasi yang ada,
kesulitan dalam manajemen supply chain berkaitan dengan hal-hal berikut :
1. Strategi supply chain tidak dapat ditentukan secara terpisah. Seluruh aspek dalam supply
chain saling mempengaruhi satu sama lain.
masalah etika yang harus dihadapi dalam mengelola supply chain tersebut. Dengan business model
yang tidak terlalu berbeda atas outlet-outlet digital printing-nya, PT.Dasa Group juga menghadapi
masalah-masalah yang cukup banyak. Yang harus digarisbawahi adalah bagaimana PT. Dasa Group
mampu untuk membangun sebuah supply chain yang memaksimalkan value untuk orang-orang
yang memberikan kontribusi uang pada bisnis kita, Konsumen.
Bab II
Landasan Teori
Supply chain management adalah integrasi dari aktifitas yang mentransformasikan barang
dan jasa menjadi barang setengah jadi dan barang jadi dan lalu menyajikannya pada
konsumen. Supply chain management meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Transportation vendors
Credit and cash transfers
Suppliers
Distributors
Account payable and receivables
Warehousing and inventory
Order fulfillment
Sharing customer, forecasting andproduction information
Tujuan utama dari SCM adalah untuk menciptakan rantai supplier yang berfokus
pada maksimalisasi nilai untuk konsumen, karena dengan maksimalisasi nilai tersebut
perusahaan bisa meningkatkan competitive advantage mereka. SCM yang efektif akan
menjadikan supplier sebagai partner kerja mereka untuk mengantisipasi keadaan pasar yang
selalu berubah. Competitive advantage perusahaan akan sangat tergantung pada hubungan
baik mereka dengan para supplier mereka.
tergantung pada supplier tertentu, perusahaan akan sangat kesulitan untuk mengontrol
kualitas dari barang-barang yang di dapat, dan juga akan sulit untuk menjaga hubungan
yang baik dengan banyak supplier yang ada. Dalam merancang SCM yang baik, perusahaan
harus tau terlebih dahulu resiko yang akan mereka hadapi seperti:
1. Process (raw material availability, quality, and logistics)
2. Controls (management metrics and reliable secure communications for financial
transactions, product design, and logistics scheduling)
3. Environment (customs duties, tariffs, security screening, natural disaster,
currency fluctuations, terrorist attack, and political issues)
Sebuah supply chain yang terintegrasi membutuhkan sesuatu yang lebih dari
sekadar agreement pada sebuah kontrak yang lazim dilakukan. Sebagai
partner, kedua perusahaan yang bekerja sama tersebut harus mengapresiasi
sebuah entitas yang memberikan kontribusi uang kepada supply chain sistem
perusahaan, yaitu End Customer. Kesamaan persepsi, sharing risk yang baik
antar kedua perusahaan akan menambah economic value added bagi
konsumen/
b. Trust
Kepercayaan menjadi hal yang sangat critical dalam supply chain
management yang terintegrasi. Transparansi adalah kunci yang sangat
penting dalam mengelola supply chain yang baik.
c. Compatible Organizational Culture
VENDOR SELECTION
Dalam membeli barang dan jasa, perusahaan akan memilih vendor mereka. Vendor
selection memliputi beberapa factor seperti :
1. Vendor evaluation
Dalam vendor evaluation perusahaan mencari calon vendor dan mencari tahu
apakah vendor tersebut akan menjadi supplier yang baik nantinya. Pemilihan
vendor sangatlah penting, terutama apabila perusahaan ingin menjalankan few
supplier dan membina hubungan jangka panjang dengan supplier.
2. Vendor Development
Setelah perusahaan telah memutuskan siapa yang akan menjadi vendor,
perusahaan akan memastikan bahwa vendor tersebut benar-benar mengertii
kebutuhan dan spesifikasi yang dibutuhkan perusahaan hingga jadwal
pengiriman yang diinginkan perusahaan.
3. Negotiation
Dalam semua strategi Supply Chain, negosiasi mengenai hal-hal penting dalam
kerjasama haruslah dilakukan dengan cermat. Negosiasi ini biasanya focus pada
kualitas, jadwal pengiriman, cara pembayaran, dan biaya.
LOGISTICS MANAGEMENT
Tujuan utama dari logistics management adalah menciptkaan biaya operasi yang
efisien dengan mengintegrasikan semua pembelian, pemindahan, dan penyimpanan material
yang ada. Logistics management akan menjadi sangat penting bila biaya transportasi
maupun biaya penyimpanan cukup signifikan. Ada beberapa system distribusi yang biasa
digunakan perusahaan :
1.
2.
3.
4.
5.
Trucking
Railroads
Airfreight
Waterways
Pipelines
Bab III
Deskripsi Perusahaan
PT. Dasa Group merupakan holding company yang fokus dalam jasa percetakan dan
digital printing. PT Dasa Group menurut narasumber memang tidak terlalu dikenal oleh
masyarakat banyak, namun PT Dasa Group mencoba memberikan exposure ke masyarakat
melalui business line mereka. Sejarah terbentuknya PT Dasa Group ini dimulai dari bisnis
kecil fotokopi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa. Melihat ada sebuah opportunity dan
kebutuhan dalam jasa printing, fotokopi,dan percetakan, pada saat itu PT Dasa Group (saat
itu belum menjadi PT) berusaha mengambil pasar tersebut. Saat itu mereka mencoba
mengambil pasar di daerah Depok, Jawa Baratdimana saat ini
menjadi lokasi yang sangat strategis untuk bisnis tersebut
karena domisili mahasiswa yang dekat Universitas Indonesia.
Kota inilah yang menjadi cikal bakal PT Dasa Group yang
bertempat di daerah Margonda ini .
Secara struktur, PT Dasa Group menaungi 3 perusahaan yaitu
PT Dasa Prima, PT Dasa Putra dan PT Dasa Tiga Putra. PT
Dasa Prima merupakan cikal bakal dari semua business line
yang dimiliki oleh PT Dasa Group. ERA, yang merupakan
salah satu business line dari PT Dasa Prima saat ini adalah
outlet pertama yang hadir dan cikal bakal semua business line
PT Dasa Group saat ini. PT Dasa Prima yang lahir sekitar 16 tahun yang lalu, memiliki lima
business line saat ini yaitu Aladin, Buring, Cano, Data, dan Era. PT Dasa Prima dan lima
outletnya tersebut foku spada digital printing.
Eksekutif
Direktur
Dawam Suroso
Sulistyowati
Dolly NBT
Manager Operasional
M. Syachrony
Administrasi
SDM
Oktava Wiraswati
Sony Suwandi
Support
Produksi and QC
M. Nurul Hadi
Graphic Design
Imam Wahyudi
Muchayadi
Customer Service
Sri Wahyuni
PT.Dasa
Group
Holding
Company
PT. Dasa
Prima
Aladin,Buring,Cano,Data,
Era
PT. Dasa
Putra
Fastprint
PT. Dasa
Tiga Depress
Putradan
Hikaye
Bab IV
Pembahasan dan Analisis
Selain itu, untuk pembiayaan dari system akan lebih banyak dibebankan kepada unit/outlet
dan sifatnya akan disesuaikan dengan proporsi antara unit dan pusat. Jadwal system tersebut
juga sudah disesuaikan yaitu Senin sampai dengan Jumat.
4.2 Supply-Chain Risk
Proses supply chain yang dijalankan oleh PT Dasa Group juga diakui oleh narasumber
memiliki beberapa resiko. Dari informasi yang kita dapatkan dapat diketahui beberapa
resiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan:
1. Resiko cacat barang bahan baku produksi
PT Dasa Group memiliki resiko bahan produksi yang dipesan dari supplier memiliki
kecacatan sehingga akan menghambat proses produksi
2. Resiko jumlah unit yang dipesan tidak sesuai
Kondisi dimana dapat terjadi kesalahan dimana jumlah barang yang diorder oleh PT
Dasa Group tidak sesuai dengan yang ada dilapangan atau yang dikirim oleh
supplier.
3. Resiko kerusakan dan peningkatan biaya maintenance mesin
Resiko ini akan dihadapi oleh PT Dasa Group ketika mereka menggunakan bahan
yang kualitasnya dibawah standard atau buruk
4. Resiko cuaca buruk seperti hujan
Ini adalah kondisi khusus dimana PT Dasa Group biasanya kesulitan dalam proses
distribusi barang ketika cuaca hujan karena gudang yang dimiliki tidak bisa diakses
final produk ke final costumers sehingga tidak ada proses produksi bahan baku dilakukan
dengan sendiri.
4.4 Supply Chain Strategies di PT. Dasa Group
Dari 6 strategi umum yang biasa diterapkan oleh perusahaan, PT. Dasa Group juga
memiliki beberapa strategi dalam mengelola Supply Chain Management-nya. Dasa Group
lebih memilih supplier yang memiliki kualitas baik. Dasa Group juga mengandalkan strategi
Few Suppliers yaitu memilih supplier yang dapat diandalkan atau dapat terjalin hubungan
dalam jangka panjang. Dibandingkan dengan Many Supplier yang mencari supplier yang
memiliki cost lebih rendah, perusahaan lebih memilih suppliers yang sedikit, harga sedikit
mahal namun dapat diandalkan serta dapat dipercaya kualitasnya. Sebagai contoh, kertas
untuk diproduksi di business line digital printing disupply dari paper one. Menurut
narasumber, PT. Dasa Prima sudah menjalin hubungan yang cukup baik dan sifatnya jangka
panjang dengan Paper One. Berbagai keuntungan dan incentive juga diperoleh oleh Dasa
Group dalam menjalankan bisnisnya. Sehingga, sudah sangat jelas bahwa perusahaan
memiliki strategi few supplier dalam menerapkan system supply chainnya.tas Meskipun
dalam penerapannya, PT. Dasa Group juga masih menyimpan beberapa daftar nama
supplier untuk tetap menjaga konsistensi perusahaan dalam menghadapi permintaan
konsumen. Cost yang dihadapi perusahaan barangn ketika harus mengganti supplier juga
harus menjadi concern perusahaan. Namun hingga saat ini, PT.Dasa Group belum
menghadapi hambatan yang cukup berarti dalam menerapkan strategi supply chain
managementnya. Bahan baku yang disediakan oleh supplier adalah sbb:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kertas
Tinta
Spiral Kawat
Lem
Mesin (oleh sole distributor tanpa perantara)
Dsb.
Dalam mengelola Supply Chain, perusahaan harus mampu mengelola supply chain nya agar
dapat sejalan dengan strategic goal perusahaan. PT Dasa Group sendiri mengelola supply
chain dengan mengandalkan Trust yaitu sifat saling percaya antar satu sama lain khususnya
di dalam penerapan strategi supply chain dan kualitas dari produk-produk yang
didistribusikan untuk menghasilkan barang-barang yang akan diberikan ke konsumen.
Selain itu, PT. Dasa Group juga mengandalkan Mutual Agreement on Goals kepada
beberapa pihak-pihak seperti POLRI, Pemda Depok,dsb. Menurut Narasumber, PT. Dasa
Group tidak hanya berfokus pada final consumer tetapi juga kepada business consumer
mereka juga.
4.6 Isu-isu Supply Chain Management yang terintegrasi pada PT.Dasa Group
a. Incentives
Pengambilan keputusan pembelian barang dari supplier yang dilakukan oleh PT.
Dasa Group seringkali dipegaruhi oleh insentif yang diberikan oleh supplier.
Supplier mesin cetak seperti Canon biasanya memberikan insentif seperti, tiket
jalan-jalan ke luar negri, sehingga dalam pengambilan keputusssan terkadang
manager menjadi kurang rasional. Hal ini mungkin juga dampak dari strategi Few
Supplier yang diterapkan oleh PT. Dasa Group untuk menjaga long-term
relationship dengan supplier-supplier yang memang sudah terpercaya.
Dalam hal pembelian kertas juga terkadang dipengaruhi oleh adanya insentif jumlah
pembelian, sehingga terkadang dasaprima membeli kertas dengan jumlah yang
melebihi kebutuhan per bulannya. Namun hal ini bukan menjadi masalah besar
karena biaya untuk menyimpan kertas tidak besar dan memang akan digunakan
dalam waktu yang akan datang.
b.Large Lots
Seperti telah disebutkan pada bagian insentif pembelian kertas, PT. Dasa Group
seringkali membeli kebutuhan seperti tinta dan kertas, Dasaprima seringkali
membeli dalam jumlah besar karena dapat meningkatkan efisiensi biaya. Sehingga
terkadang Dasa Group membeli lebih banyak dari yang dibutuhkan, namun menurut
narasumber holding cost dari pembelian kertas dan tinta tersebut tidak terlalu besar
karena memang akan digunakan dalam waktu dekat.
4.7 Vendor Selection
Dalam menentukan vendor mana saja yang sesuai bagi PT Dasa Group mereka
mengevaluasi beberapa kriteria dan memiliki kerjasa secara long-term dengan beberapa
perusahaan tertentu. Untuk mesin-mesin percetakan dan digital printing PT Dasa Group
bekerjasama secara langsung dengan sole ditrubutor beberapa perusahaan seperti Canon,
HP, dan Heidelberg. Kemudian untuk beberapa material bahan baku perusahaan juga
bekerjasama dengan perusahaan kertas PapperOne untuk memprovide kertas bagi
kebutuahan produksi.
Pada dasarnya dalam pemilihan vendor PT Dasa Group lebih memfokuskan pada kualitas,
karena memang strategy business dari perusahaan sendiri lebih kepada market kelas
premium yang memberikan harga sedikit lebih mahal namun dengan kualitas yang lebih
baik.
Dasa Group, baik itu distribution center maupun gudang outlet memiliki manajer gudang
dan checker. Checker bertugas untuk memastikan bahwa barang yang diterima sesuai
dengan permintaan, baik itu secara kualitas maupun kuantitas. Bila terjadi kesalahan, maka
checker akan melaporkan hal tersebut kepada manajer gudang yang kemudian akan
melaporkan hal tersebut ke manajer distribution center. Manajer gudang juga bertugas untuk
memastikan bahwa jumlah barang yang ada di gudang cukup untuk kegiatan operasi seharihari outlet. Jika jumlah barang sudah habis dan outlet membutuhkan material lagi, manajer
gudang outlet juga akan melaporkan terlebih dahulu pada manajer distribution center, lalu
manajer distribution center akan mengirimkan material yang dibutuhkan. Apabila
distribution center juga kehabisan barang, maka manajer akan melapor pada purchasing
department untuk membeli barang tersebut. Yang diperbolehkan untuk meminta permintaan
untuk membeli material tertentu pada purchasing department hanyalah manajer distribution
center. Hal ini dilakukan agar informasi barang yang dibutuhkan hanya datang dari satu
arah, sehingga diharapkan tidak terjadi double counting dalam pembelian suatu barang
ketika manajer outlet dan manajer distribution center sama-sama meminta pembelian pada
purchasing department yang bisa berakibat pada penumpukan material di gudang.
b. Sistem Distribusi
PT. Dasa Group dalam melakukan kegiatan distribusi proses bisnis mereka, mereka
menggunakan truk, mobil box, dan motor. Untuk penggunaan truk di fokuskan pada
pendistribusian bahan baku dari distribution center ke seluruh gudang outlet yng merka
miliki. Untuk penggunaan mobil box, fungsinya hampir mirip dengan penggunaan truk.
Selain itu mobil box juga digunakan untuk mengantar barang ke business customer mereka
dengan jumlah pembelian yang besar namun terkadang truk juga bisa digunakan utuk
pendistribusian barang ke final customer jika dalam jumlah sangat besar. Untuk penggunaan
motor, biasanya digunakan untuk final customer dengan nominal kecil untuk memenuhi
kebijakan outlet yang menyediakan jasa delivery order. PT. Dasa Group juga menggunakan
jasa khusus ekspedisi barang JNE untuk order di luar Jabodetabek.
Bab V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang kami dapatkan, adapun kesimpulan yang kami dapatkan
adalah:
1. PT. Dasa Group adalah bisnis level menengah yang telah menerapkan supply chain
strategi yang terstruktur, efisien, dan efektif.
2. Segala risiko yang dihadapi selama proses distribusi dan produksi barang telah
dipertimbangkan dengan baik oleh manajemen perusahaan sehingga segala risiko
diminamilisir dengan solusi yang diberikan oleh manajemen. Namun, untuk risiko
cuaca, manajemen belum bisa meminimalisir karena kondisi layout gedung kantor
dan gudang tidak efektif untuk proses pengelolaan inventori, sehingga truk dan
mobil box agak sulit untuk masuk ke dalam gudang.
3. PT. Dasa Group sudah fokus terhadap core business perusahaan yaitu percetakan
dan Digital Printing. Selain itu, menurut Narasumber, PT. Dasa Group juga ingin
mengekspansi bisnisnya yang masih sejalan dengan core business yaitu menjadi
distributor kertas untuk wilayah Depok dan Jakarta.
4. PT. Dasa Group juga mengandalkan supplier-supplier yang sudah memiliki nama
baik dan memiliki kualitas yang sudah terjamin di pasar. Kualitas bahan baku yang
digunakan sudah baik sehingga tidak mengganggu proses produksi dan juga hasil
produk yang diberikan ke konsumen cukup memuaskan.
5. Pengelolaan inventori yang dibutuhkan tiap outlet semuanya diatur oleh pusat, yaitu
PT. Dasa Group. Barang yang dipesan sesuai oleh mereka menggunakan sistem
Purchase on Demand dimana bahan baku yang dipesan sudah mencerminkan
demand dari setiap konsumen akhir mereka di setiap outlet dan safety margin.
Kemudian, proses pengelolaan inventaris seperti itu akan mengakumulasi seluruh
permintaan setiap outlet sehingga saat memesan mencapai economic of scale.
6. Penerapan teknologi untuk distribusi di PT. Dasa Group sudah berjalan dengan baik
sehingga PT. Dasa Group dapat menerapkan real tracking inventory kemudian dapat
menerapkan sistem distribusi ke setiap outlet yang dapat diforecast. Perusahaan
dapat mengetahui daily distribution ke setiap outlet berdasarkan setiap data yang
direcord oleh penggunaan teknologi.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dipaparkan di atas, beberapa saran penting yang dapat
penulis berikan adalah:
1. Saat ini, PT. Dasa Group sedang fokus untuk merenovasi kantor pusat mereka,
sebaiknya dipikirkan juga dipikirkan untuk merenovasi layout gudang mereka dan
flow distribusinya
2. Selain itu, dengan perencanaan untuk mengekspansi bisnis, sebaiknya PT. Dasa
Group untuk tetap fokus menjalankan bisnisnya saat ini sesuai dengan core nya yaitu
perusahaan yang fokus pada percetakan dan digital printing.
3. PT. Dasa Group juga sebaiknya meningkatkan pemanfaatan teknologi untuk internal
perusahaan untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi yang tinggi untuk
meningkatkan kepuasan konsumen
4. Sebaiknya PT Dasa Group yang berfokus pada Percetakan dan Digital Printing
dengan market premium, sebaiknya PT Dasa Group mempertahankan kerjasama
dengan supplier-supplier lama yang berkualitas. Namun, PT Dasa Group juga sudah
harus mulai memperhatikan supplier-supplier baru yang ada di pasar, namun harus
tetap hati-hati dalam memilihnya.
LAMPIRAN
Kelompok kami dengan Pak Dolly Noberta sebagai Narasumber
Gudang Kertas
Gudang Kertas
Gudang Kertas
Daftar Pustaka
Heizer Jay, Barry Render. 2011. Operations Management. Pearson Global Edition
http://eracopydigital.wordpress.com/company-profile/