Anda di halaman 1dari 7

METODA WAWANCARA

Wawancara adalah metoda yang digunakan untuk mencari data primer dan merupakan
metoda yang banyak dipakai dalam penelitian interpretif maupun penelitian kritis.

Ciri khas adalah adanya pertukaran informasi secara verbal dengan satu orang atau lebih

2.2 Aspek Filosofis Wawancara

Roulston (2010) mencoba membuat 3 klasifikasi pendekatan wawancara


N Pendekatan Penjelasan Contoh
o
1Neo-Positivist  Pewawancara telah terlatih Penelitian Transparansi
 Pertanyaan terstandarisasi International tentang
 Meminimalkan bias Indeks Persepsi
 Pewawancara berusaha netral Korupsi
 Menghasilkan data yang berkualitas
 Menghasilkan temuan yang valid Quick count pada pemilu

Note: melihat pengetahuan di


dunia sosial dan mencoba
independen dalam
pandangan dan komentar serta
dilandaskan pada fakta
2Romantic  Pewawancara menjalin Shady car dealings and
kepercayaan dan hubungan taxing work practices: An
empatis dengan responden ethnography of a tax audit
 Menghasilkan percakapan mendalam process (Boll, 2014)
N When you make manager,
 Pewawancara menjalankan peran
o we put a big mountain in
aktif dalam menggali informasi
 Berusaha mendapatkan front of you’’: An
pengakuan dan informasi yang ethnography of managers in
sesungguhnya dari responden a Big 4 Accounting Firm
 Menghasilkan interpretasi (Kornberger, Justesen, &
yang mendalam mengenai Mouritsen, 2011)
partisipan
3Constructionist  Pewawancara dan responden Beyond the fraud triangle:
bersama-sama menggali data Swiss and Austrian elite
lewat wawancara terstruktur dan fraudsters (Schuchter &
semi- terstruktur. Levi, 2015)
 Menghasilkan sebuah Internal auditors’ roles:
interpretasi dalam bentuk narasi From watchdogs to helpers
dan penelitian berusaha and protectors of the top
memahami topik yang manager (Roussy, 2013)
didiskusikan dalam wawancara
Note: melihat pengetahuan dan
kenyataan akan terkonstruksi
secara sosial selama proses
wawancara
Wawancara memunkinkan kita tuk mencoba hal baru terkait kontek hubungan manusia dan
emosi manusia.

Langkah wawancara

1. Pelaku wawancara hendaknya aktif dan responsif tidak hanya diam dan pasif
2. Masing-masing aktor dalam wawancara adalah subjek untuk kerja interaksi,
aktivitas yang bertujuan menghasilkan data wawancara
3. Lebih banyak pertanyaan terbuka, interupsi yang minimal, dan mendorong elaborasi
dari pengalaman si responden.
4. Mendorong elaborasi, pewawancara biasanya menggunakan alat naratif seperti
"Lanjutkan," "Lalu apa yang terjadi? Pewawancara mendorong
munculnya sebuah cerita bukan sekedar jawaban singkat.
5. Rekonseptualisasi wawancara penelitian untuk lebih mendorong responden
menceritakan kisah mereka sendiri

Dampaknya dari diskusi pengaruh posmodernisme pada wawancara adalah:


1. Batasan antara peran pewawancara dan responden menjadi kabur. Bentuk
hubungan tradisional antara keduanya dikritik karena mereproduksi bentuk kekuasaan dalam
masyarakat.
2. Bentuk-bentuk komunikasi baru dalam wawancara digunakan. Pewawancara dan
responden berkolaborasi bersama dalam membangun narasi pengetahuan.
3. Responden menjadi lebih peduli tentang isu-isu mengenai representasi ide mereka.
4. Kewenangan peneliti terawasi dalam praktik etika penelitian. Responden tidak
lagi dilihat sebagai nomor tak berwajah yang pendapatnya diproses sepenuhnya dengan
persyaratan peneliti.
5. Hubungan patriarki tradisional dalam wawancara dikritik. Posisi pewawancara
dan responden dinilai sejajar bahkan responden bisa lebih dominan.
6. Media elektronik semakin diterima oleh komunitas akademik. Wawancara dapat
dilakukan melalui e-mail, ruang bincang virtual, dan moda komunikasi
elektronik lainnya.

2.3 Ragam Wawancara (Rowley, 2009)

wawancara terstruktur,

 dalam penelitian survei misalnya mengenai preferensi pilihan di pemilu.


 Tujuan adalah untuk memastikan jawaban wawancara dapat secara andal dijumlahkan
dan dibandingkan antar grup responden
 Dikenal standardised interview atau researcher-administered survey.
 bentuk data numerik untuk menentukan jenis analisis
 Kuesioner kuantitatif disusun, dengan semua subjek ditanyakan pertanyaan yang
sama, dalam urutan yang sama, dan subjek merespon pilihan jawaban yang telah
disediakan dengan memilih satu opsi dari serangkaian pilihan yang ditetapkan.
semi- terstruktur

 = wawancara dimana responden harus menjawab pertanyaan yang telah


disiapkan oleh pewawancara
 bersifat kualitatif
 digunakan ketika peneliti cukup tahu tentang topik atau fenomena sosial yang diteliti
(misalnya batas-batas topik dan apa yang dan tidak berkaitan dengan pertanyaan
penelitian) tetapi tidak tahu dan tidak dapat mengantisipasi semua jawaban.
 dilakukan secara tatap muka, dalam format tertulis, atau melalui telepon
 pertanyaan sebaiknya mencakupi semua topik penelitian karena data dianalisi
sekaligus pada akhir pengumpulan data
 analisis data dilakukan = analisis isi / analisis tematik

tidak testruktur

 digunakan dalam riset etnografi yang dilakukan dalam jangka panjang dan
memungkinkan responden untuk mengekspresikan pendapat mereka secara bebas
tanpa intervensi dari pewawancara
 jenis wawancara tidak terstruktur misalnya nondirective interviews, focused interview,
dan informal interview.
 Peneliti mengajukan pertanyaan sifat umum dan jumlah minimal
 Perlunya panduan amat rinci untuk validitas wawancara.
 Bentuk lain= wawancara terpadu/ percakapan terpadu

2.4 Persiapan Melakukan Wawancara


Alasan Menggunakan Wawancara

Karena mendapatkan fakta dan pemahaman akan opini, sikap, pengalaman, proses perilaku,
atau prediksi dam informasi yang detail dan kaya serta kontekstual maka wawancara lebih
cocok dibandingkan kuesioner.

Memilih Pertanyaan Wawancara

Panduan singkat untuk mengembangkan pertanyaan wawancara yang diadopsi dan


dimodifikasi dari Harvard Department of Sociology (2017):
1. Pertanyaan harus sederhana dan jangan mengajukan lebih dari satu pertanyaan sekaligus.

2. Pertanyaan terbaik adalah pertanyaan yang mendapatkan jawaban terpanjang dari


responden. Jangan mengajukan pertanyaan yang jawabannya amat singkat tanpa diikuti
pertanyan lanjutan.
3. Jangan ajukan pertanyaan yang mengharuskan responden Anda melakukan analisis untuk
Anda.
4. Jangan meminta bagaimana pendapat orang lain atau kelompok lain di lingkungan
responden
5. Jangan takut untuk mengajukan pertanyaan yang sederhana. Jika Anda tidak bertanya,
mereka tidak akan memberi tahu.
6. Jenis pertanyaan dalam wawancara misalnya:

Penjelasan:

1. Tuliskan pertanyaan penelitian secara umum. Buat garis besar bidang


pengetahuan yang relevan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.
2. Kembangkan pertanyaan di bawah topik umum. Pertanyaan disesuaikan
dengan jenis responden tertentu sesuai pengalaman dan keahlian mereka.
3. Sesuaikan bahasa wawancara dengan siapa responden yang dituju.
4. Berhati-hatilah menyusun kata-kata dalam pertanyaan sehingga responden
termotivasi untuk menjawab sepenuhnya dan sejujur mungkin.
5. Tanyakan "bagaimana" daripada "mengapa" untuk mendapatkan cerita
tentang proses.
6. Kembangkan probe yang akan menggali tanggapan yang lebih rinci untuk
pertanyaan-pertanyaan kunci. Semakin detail, semakin baik.
7. Mulailah wawancara dengan pertanyaan pemanasan. Sesuatu yang dapat
dijawab dengan mudah dan segera oleh responden. Tidak harus
berhubungan langsung dengan apa yang Anda teliti. Membangun
hubungan awal ini akan membuat Anda lebih nyaman dengan satu sama
lain dan dengan demikian akan membuat sisa wawancara mengalir lebih
lancar.
8. Pikirkan tentang alur logis dari wawancara. Topik apa yang harus
didahulukan? Penyesuaian pertanyaan dapat dilakukan setelah beberapa
wawancara.
9. Pertanyaan-pertanyaan yang sensitif sebaiknya ditanyakan menjelang akhir
wawancara di saat hubungan kepercayaan sudah terjalin.
10. Pertanyaan terakhir dapa berupa penutup untuk wawancara. Biarkan
responden merasa diberdayakan, didengarkan, atau senang bahwa mereka
berbicara dengan Anda.

Lama Wawancara dan Jumlah Responden

 Tergantung pada pertanyaan penelitian dan strategi penelitian yg dilakukan


serta ketersedian waktu responden dan peneliti dan jumlah responden yang
bersedia tuk diwawancarai
 Sebaiknya responden dari berbagai latar belakang, peran,pengalaman dan
mempengaruhi informasi yang disampaikan

Memilih responden

 Responden dipilih oleh peneliti sesuai kriteria yang ditentukan. Teknik


pemilihannya yaitu purposive sampling.
 Peneliti dapat memikirkan siapakah
responden yang memiliki posisi untuk menjawab pertanyaan wawancara atau
memberi wawasan yang peneliti perlukan.
 Akses ke responden, tergantung pada faktor kemauan dan ketersediaan waktu
responden dan juga kemampuan peneliti untuk menemui responden

Peneliti paling tidak perlu menjelaskan beberapa poin berikut:


▪ Identitas diri peneliti dan alasan melakukan penelitian
▪ Mendapatkan ketertarikan responden melalui penjelasan singkat tentang penelitian yang
akan dilakukan
▪ Jelas perihal lama waktu wawancara yang akan dilakukan
▪ Meminta izin merekam percakapan
▪ Memastikan kerahasiaan terjamin jika diminta
▪ Menjelaskan manfaat penelitian

▪ Memberi detail kontak dan meminta kesediaan waktu mereka


▪ Melakukan kontak lanjutan jika tidak ada respon

2.5 Pelaksanaan Wawancara


Memastikan Responden Memahami Pertanyaan Wawancara

Hindari penggunaan istilah yang akademik/ skeptisme sebaiknya gunakan istilah


kehati-hatian

Pertimbangan lainnya

● Tidak mengarahkan atau memiliki asumsi tertentu


● Tidak berisi dua pertanyaan dalam satu pertanyaan
● Tidak sekedar menanyakan jawaban ya atau tidak
● Tidak terlalu ambigu atau terlalu umum
● Tidak berusaha menyerang responden

● perhatikan urutan pertanyaan

Memastikan Wawancara Berjalan Baik

Memiliki latar belakang dengan responden dapat meghasilkan prespektif pandangan


yang berbeda sehingga komunikasi wawancara lebih seru tapi ini bisa menimbulkan
rasa bosan karena tidak sepahaman pandangan

Proses refleksi perlu dilakukan dan melakukan penyesuaian pertanyaan


seiring fase wawancara. Beberapa tips sederhana diantaranya:
• Mengenalkan diri sebelum wawancara dimulai
• Menjelaskan secara singkat dan sederhana penelitian yang sedang dilakukan
• Menjelaskan alasan wawancara, dan kenapa penting bagi responden.
• Sebutkan estimasi waktu wawancara
• Pastikan menjelaskan aspek etika dari wawancara
• Pastikan wawancara berjalan sesuai waktu yang direncanakan dengan memperhatikan
pertanyaan yang perlu dijawab

Membuat Responden Terlibat dalam Wawancara?

Perhatikan pertanyaan relevan dengan pekerjaan atau latar belakang responden

Untuk wawancara semi-terstruktur, peneliti perlu memberi ruang bagi responden untuk
beropini dan menceritakan pengalaman mereka

Hindari percakapan diluar topik dan isu sensitif

Pemberian tugas pada responden ini membuat responden lebih fokus pada wawancara

Anda mungkin juga menyukai