KOMUNIKASI BISNIS
Disusun Oleh :
1. Dyah Restu Anggraeni Putri F0316028
2. Hefrianto Nendriyawan F0316043
3. Ierma Andriyanti F0316046
4. Karima Nur Uswatun Hasanah F0316050
2019
PIDATO PRESENTASI SEBAGAI PENGARUH
A. PENDAHULUAN
Presentasi mencoba mempengaruhi pemikiran dan pengambilan ke orang lain.
"Uji akhir dalam kepemimpinan praktis adalah perwujudan bahan nyata yang
diharapkan, yang memenuhi kebutuhan abid ya Burns, 1978. h. 461). Kadang-kadang,
para penyaji memberikan jawaban atau pemecahan yang spesifik dan atraktif terhadap
beberapa masalah kadang, mereka juga menghasilkan perubahan . Kadang dengan
menyajikan gagasan (baca Kiefer dan Stroh, 1983, h. 31) Tanpa memperhatikan
pendekatan atau kiat (strategi) khusus yang diguna- mbicara presentasi harus
memahami motivasi manusia untuk mempenga. ruhi perubahan. Lee (Chrysler)
lacocca mengatakan, "Selain menjadi pengambil kepurusan, manajer pun harus
menjadi motivator". Selanjutnya, ia meneruskan pernyataannya, "satu-satunya cara
agar Anda dapat memotivasi orang-orang adalah kurang spesifik, bahkan khayalan
kosong (baca Kiefer dan Stroh, 193yang kan, pe berkomunikasi dengan mereka"
(1984, h. 52-53).
Langkah Prosedur
1. Mempertimbangkan Menganalisis penylmak indlividual dan
individu peran mereka dalam orgarisasi
2. Mempertimbangkan Memahami sifat kelompok dan bagaimana
kelompok individu-individu berperilaku dalam
lingkungan kelompok
3. Mempertimbangkan Menganalisis keadaan tempat penyimak
iklim komunikasi bekerja
4. Menganalisis a. Mengadakan observasi
khalayak b. Mengajukan pertanyaan
c. Melakukan survei khalayak
d. Mempertimbangkan kebutuhan
pokok insani
5. Mengambil Memilih gaya pengambilan keputusan yang
keputusan a. Optimal
b. Kolektif
c. Otoritatif
Bab ini menekankan betapa pentingnya penggunaan analisis seperti ini secara
efektif dan tepat dalam proses adaptasi khalayak. Analisis yang cakap terhadap
khalayak akan memberi Anda paling sedikit dua jenis informasi yang sangat penting.
Informasi pertama akan membantu Anda memahami keadaan dan sikap khalayak
yang berhubungan dengan posisi Anda. Informasi kedua akan membantu Anda
menentukan tingkat pengharapan Anda untuk mencapai perubahan padia khalayak.
Gerard Hauser (1986) memperjelas penggunaan dan pembatasan analisis
khalayak ketika ia menggarisbawahi keempat situasi yang dapat dihadapi
pembiara(lihat Tabel 10.2). Pada situasi pertama, khalayak memiliki kemampuan
menghasilkan perubahan dan minat dalam menengahi perubahan. Pada situasi itu,
sangat tepat bagi penyaji untuk membujuk khalayak uanuk berubah.
Pada situasi kedua, khalayak mampu melakukan perubahan tetapi kurang
berminat melakukannya. Pembangkitan minat khalayak unruk melakukan sesuatu
mengenai situasi.Pada kasus ini, pembicara dapat berhasil hanya melalui “Pembangkit
minat” khalayak untuk melakukan sesuatu mengenai situasi. Adaptasi terhadap
khałayak berbeda dari siruasi pertama. Pembicara pertama harus tertarik pada
perubahan yang diusulkan, atau usaha persuasi akangagal.
Pada situasi ketiga, perubahan bahkan lebih sulit. Khalayak menginginkan
perubahan tetapi kurang mampu melaksanakannya. Jelaslah, pembia mencapai apa-
apa dengan mendebat penyimak seperti ini untuk melakukan yang benar-benar tidak
mampu mereka lakukan. Sebaliknya, pembicara dapat mengarahkan perubahan masa
depan yang memungkinkan dengan keadan berbeda dari keadaan yang sekarang
dialami khalayak.
Tabel 10.2 PENDEKATAN TERHADAP KHALAYAK YANG BERBEDA
Khalayak Pendekatan
Khalayak memiliki kemampuan Tenaga penjualan khawatir penjualan
dan motivasi untuk berubah menurun dan mencari pendekatan baru
Pembicara. mengusulkan perubahan
Khalayak dapat berubah tetapi Pembicara menunjukkan kepada
kurang motivasi penyimak bahwa kegagalan bertindak
dapat mengakibatkan pengurangan staf
dan pemotongan bayaran
Khalayak menginginkan Pembicara memberikan penjelasan
perubahan tetapi kurang mampu mengenai bagaimana perubahan
berubah sebenarnya memungkinkan
Khalayak kurang motivasi dan Hanya sedikit yang dapat dilakukan
kemampuan untuk berubah pembicara
Sumber: Disadur dari Introduction to rhetonical theory oleh Gerald A. Hauser, h. 41.
Hak cipta C 1986 pada Harper & Row, Publishers. Inc. Dicetak ulang seizin
HarperCollins Publishers Lapo
Hubungan Positif
Contoh: Bob mengetahui bahwa Robert mempedulikan kepuasaan pegawainya
terhadap program pelatihan perusahaan dan Robert bawa instruksi menyimak selalu
dipandang baik oleh pegawai tersebut.
Hubungan Negatif
Contoh: Robert bersikap negatif tehadap ketidakpuasaan manajemen atas program
pelatihan pegawai, sehingga Bob menekankan bahwa bila pelatihan menyimak tidak
termasuk ke dalam program pelatihan penjualan, manajemen atas lebih sering
mengeluh dan maarah-marah karena pegawai tidak mengikuti prosedur.
Tidak Ada Hubungan
Bob mengetahui bahwa Robert Jones berpikir instruksi menyimak akan menyebabkan
para pegawai mengabaikan aspek-aspek penting lain ke dalam pelatihan mereka,
sehingga Bob berusaha untuk menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan antar
keduanya.
Sifat proses persuasif paling baik diringkas dengan cara menekankan dua
pokok, yaitu:
Etos bukanlah sesauatu yang dimiliki oleh pembicara, justru etos diberikan kepada
pembicara oleh para penyimak. Penyaji mengembangkan kredibilitasnya melalui
pengembangan, dukungan, dan penyajian argumentasi. Semakin efektif pembicara
berdebat, semakin besar kredibiltas yang diperoleh. Berikut ini kiat untuk meningkatkan
etos:
a. Ketahuilah pokok persoalannya. Dpaatkan lah informasi yang akurat dan miliki
kecakapan umum.
b. Buat pernyataan jujur mengenai diri sendiri mengenai kemampuan, keahlian, dan
pengalaman kepada penyimak.
c. Merujuklah pada pengetahuan mengenai orang-orang yang dikagumi dan
dihormati.
d. Tertariklah pada masalah kebutuhan, nilai, dan sikap penyimak karena orang –
orang ingin merasa dihargai dan dihormati.
E. ETIKA PERSUASI
2. Tidak berbicara tanpa menginformasikan diri Anda dan tanpa persiapan yang
cermat.
4. Hindarilah penyesatan yang disengaja atau disadari terhadap para penyimak Anda
dengan memberikan alasan yang lemah dan tidak logis.
5. Terbukalah pada informasi dan gagasan baru serta kritik tentang posisi Anda.