A. Pendahuluan
1
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
2
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
3
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
4
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
5
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
6
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
lalu. Namun para peneliti kini telah menemukan pengukuran yang tepat
untuk pengukuran jangka panjang dan benar adalah melalui strategi.
Dengan menggunakan Balanced scorecard, perusahaan menjalankan
kinerjanya berangkat dari strategi, ukuran finansial dan non
finansialnya diturunkan dari strategi, visi dan misi perusahaan. Human
Resources Scorecard seperti halnya Balanced scorecard, scorecard-nya
diturunkan dari strategi perusahaan yang berkenaan dengan sistem
sumber daya manusia. Perusahaan menggunakan scorecard untuk
manajemen kinerjanya dan menjadikan strategi sebagai kunci pusat
manajemen proses dan sistem (Kaplan dan Norton,2000).
Strategi map membantu organisasi melihat strateginya secara
kohesif, terintegrasi dan dalam cara yang sistematik, karena
menghubungkan cause ± effect relationship yang menunjukkan aset
intangible ditransformasikan ke tangible outcome (financial) (Kaplan
dan Norton, 2000).
AHP adalah suatu bentuk model pengambilan keputusan yang
pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model
sebelumnya. Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hierarki
fungsional dengan input utamanya persepsi manusia.
Kelebihan model AHP dibandingkan dengan model keputusan
lainnya adalah terletak pada kemampuan memecahkan masalah yang
multi objective dan multicriteria. Kebanyakan model yang sudah ada
memakai single objective dan multicriteria. Kelebihan model AHP ini
lebih disebabkan oleh fleksibilitasnya yang lebih tinggi terutama dalam
pembuatan hierarkinya. Sifat fleksibelnya tersebut membuat model
AHP dapat menangkap beberapa tujuan dan beberapa kriteria sekaligus
ke dalam sebuah model ataupun hierarki. Bahkan model tersebut juga
bisa memecahkan masalah yang mempunyai tujuan-tujuan yang saling
berlawanan dalam sebuah model (Permadi, 1992).
7
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
8
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
9
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
10
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
11
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
12
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
b. Tahap pengukuran
Dengan menggunakan metode analytic hierarchy process bobot
perspektif, bobot tujuan strategis, dan bobot Key Performance Indicator
didapatkan. Kuesioner perbandingan berpasangan diberikan kepada
para responden ahli untuk menilai tingkat kepentingan perspektif,
tujuan strategis, dan Key Performance Indicator. Dari hasil
perhitungan, semua bobot dalam penelitian ini nilai consistency ratio
(CR) bernilai <0,1, artinya penilaian yang diberikan oleh para
responden sangat konsisten. Bobot yang didapatkan kemudian dihitung
bobot globalnya dengan cara mengalikan bobot dari perspektif, tujuan
strategis, dan Key Performance Indicator. Total bobot global adalah 1.
Table 4 berikut merupakan hasil pembobotannya.
13
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
14
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
15
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
16
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
d. Kesimpulan
Model pengukuran kinerja sumber daya manusia dengan konsep
Human Resource Scorecard dapat memperlihatkan bobot terbesar ada
pada perspektif keuangan, begitu pula bobot global terbesar ada pada
KPI persentase revenue, namun pencapaiannya masih dalam kondisi
merah. Sedangkan pengukuran kinerja pegawai di PT. XYZ dalam
kondisi cukup baik dengan total skor 75,25. Namun, sebanyak 13% KPI
masih dalam kondisi merah, artinya perlu perbaikan oleh perusahaan.
KPI tersebut adalah F11, F22, LG31 dan LG32.
C. Penutup
17
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
Scorecard atas teoriteori yang diambil dari penelitian sebelumnya, yang mana
belum diterapkan pada penelitian tersebut.
Berdasarkan penelitian tentang pengukuran kinerja dengan Human
Resource Scorecard dapat diambil kesimupulan tetang perkembangan
perusahaan sebagai objek yang dilteliti adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan penelitian Singgih, dkk (2009) di PT. JB, sistem pengukuran
kinerja dengan Human Resource Scorecard dapat digunakan mengetahui
pencapaian kinerja sistem sumber daya manusianya berdasarkan hasil
perancangan sistem pengukuran kinerja sistem sumber daya manusia.
2. Berdasarkan penelitian Widarsono (2009), Human Resource Scorecard
merupakan suatu pendekatan baru dalam pengukuran kinerja sumber daya
manusia dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. Model
pengukuran ini sangat penting bagi manajer sumber daya manusia untuk
menghadapi tantangan di masa depan, mengingat lingkungan yang selalu
berubah.
3. Berdasarkan penelitian Becker, Huselid pada sistem-sistem SDM yang
berpengaruh pada CEO salah satu perusahaan, penerapan Human
Resource Scorecard memperbaiki indeks sumber daya manusia.
D. Daftar Pustaka
Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Mnusia Jilid 1. Jakarta : PT.
Indeks.
18
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
19
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
20
Universitas Pamulang Prodi Manajemen
21