Anda di halaman 1dari 12

UTS

Disusun oleh :
Tasya Aryunig Tiyas ( B.133.19.0145 )
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2021
Nama : Tasya Aryuning Tiyas

NIM : B.133.19.0145

Prodi : DIII Manajemen Perusahaan

Matkul : Metode Observasi

Nama Dosen : Edy Suryawardana, SE,MM

Kelas : Ruangan N.1.9 / Kelas A

1. Jelaskan tentang Data untuk membuat draft LKP

• Pada dasarnya data merupakan sekumpulan informasi atau juga keterangan– keterangan dari
suatu hal yang diperoleh dengan melalui pengamatan atau juga pencarian ke sumber – sumber
tertentu. Data yang diperoleh namun belum diolah lebih lanjut dapat menjadi sebuah fakta
atau anggapan. Sebagai contoh, data yang diperoleh dari sebuah penelitian dengan
menggunakan metode-metode tertentu, dapat menjadi lebih kompleks untuk menyajikan
sebuah informasi baru atau bahkan solusi untuk menyelesaikan masalah tertentu. Pada
umumnya data dikelompokkan berdasarkan jenis dan sumbernya, dibawah ini akan dijelaskan
lebih lanjut mengenai hal tersebut:

• Adapun jenis data yang seringkali digunakan dalam suatu penelitian yakni data kualitatif dan
data kuantitatif.

1. Data Kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk verbal (lisan/kata) bukan dalam bentuk
angka. (Noeng Muhadjir, 1996). Contoh: Wawancara.

2. Data Kuantitatif yaitu jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang
berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka.
(Sugiyono, 2010). Contoh: Hasil survey, olahan data statistik.

• Suatu data dapat diperoleh berdasarkan sumber, yang dikelompokkan menjadi dua (2) yakni
data primer dan data sekunder.
1.Data Primer atau data asli merupakan data yang dikumpulkan dan berasal dari sumber asli
atau tangan pertama. Data ini harus dicari melalui narasumber atau responden yaitu orang
yang dijadikan obyek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan
informasi ataupun data. Contoh data primer yakni hasil wawancara.

2.Data Sekunder adalah data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan dari sumber
yang telah diolah. (Uma Sekaran, 2011). Contoh data sekunder antara lain catatan atau
dokumentasi perusahaan; publikasi pemerintah seperti buku, laporan, berita; analisis oleh
media, situs web, jurnal, dan lainnya.

• Ditinjau Dari segi sifat angkanya, data statistik dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
data kontinyu dan data diskrit (Sudjiono, Anas. 2006:14).

a. Data kontinyu adalah data statistik yang angka-angkanya merupakan deretan angka yang
sambung-menyambung. Dengan kata lain, data kontinyu ialah data yang deretan angkanya
merupakan suatu kontinum.

b.Data diskrit ialah data statistik yang tidak mungkin berbentuk pecahan. Disini jelas bahwa
tidak mungkin jumlah anggota keluarga = 1,25 – 3,50 dan sebagainya; demikian pula tidak
mungkin jumlah buku perpustakaan = 50,75 – 125,33 – 209,67 – dan sebagainya.

• Ditinjau dari segi cara menyusun angkanya, data statistic dapat dibedakan menjadi tiga
macam yaitu: data nominal, data ordinal, dan data interval (Sudjiono, Anas. 2006:15).

a. Data Nominal ialah data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan atas
penggolongan atau klasifikasi tertentu. Data nominal juga sering dinyatakan dengan data
hitungan. Disebut demikian, karena data tersebut diperoleh dengan cara menghitung (dalam
hal ini menghitung jumlah siswa, baik menurut tingkatan studi maupun jenis kelaminnya).

b. Data ordinal juga sering disebut dengan data urutan, yaitu data statistik yang cara menyusun
angkanya didasarkan atas urutan kedudukan (ranking).
c. Data interval ialah data statistic di mana terdapat jarak yang sama di antara hal-hal yang
sedang diselidiki atau dipersoalkan.

• Ditinjau dari segi bentuk angkanya, data statistik dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam,
yaitu data tunggal (un grouped data) dan data kelompok atau data bergolong (grouped data)
(Sudjiono, Anas. 2006:17).

a. Data tunggal ialah data statistik yang masing-masing angkanya merupakan satu unit (satu
kesatuan). Dengan kata lain, data tunggal adalah data statistik yang masing-masing angkanya
merupakan satu unit (satu kesatuan) atau data statistik yang angka-angkanya tidak
dikelompokkan.

b. Data kelompok ialah data statistik yang tiap-tiap unitnya terdiri dari sekelompok angka.

2. Jelaskan tentang Pengumpulan Data untuk membuat draft LKP

Metode pengumpulan data didefinisikan sebagai prosedur pengumpulan, pengukuran, dan


analisis wawasan yang akurat untuk penelitian dengan menggunakan metode standar yang
divalidasi. Penelitian apapun hanya sebaik data yang mendorongnya, jadi memilih metode
pengumpulan data yang tepat dapat membuat semua perbedaan. Untuk memperjelas
pemahaman kita tentang metode pengumpulan data.

A. Observasi (Pengamatan)

Melihat adalah tentang kepercayaan pada apa yang terjadi. Mengamati langsung fenomena
simplistik dapat menjadi cara yang sangat cepat dan efektif untuk mengumpulkan data dengan
gangguan minimal. Menetapkan mekanisme yang tepat untuk membuat observasi sangat urgen
bagi penelitian Anda. Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan
langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat
standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan
reliabilitasnya.

a)Kekurangan Observasi
• Pengamatan yang lebih kompleks mengharuskan pengamat untuk menafsirkan sesuatu
(misalnya, berapa banyak mobil yang mengemudi dengan berbahaya) memerlukan kejelian yang
lebih kompleks dan cenderung bias.

• Analisis mungkin sangat bergantung pada para ahli yang harus tahu apa yang harus diamati dan
bagaimana menafsirkan pengamatan setelah pengumpulan data selesai.

• Ada kemungkinan kehilangan gambaran lengkap karena kurangnya interaksi langsung dengan
subjek sampel.

b)Kelebihan Observasi

• Subjek sampel yang tidak responsif tidak menjadi masalah jika Anda hanya melakukan
observasi langsung.

• Jika pengamatannya sederhana dan tidak memerlukan interpretasi (misalnya jumlah mobil yang
melewati persimpangan per jam), model ini tidak memerlukan pelatihan yang sangat ekstensif
untuk tenaga kerja survei.

• Persyaratan infrastruktur dan waktu persiapan minimal untuk observasi sederhana.

c)Contoh Penggunaan Metode Pengumpulan Data Observasi

Melakukan pengamatan langsung dapat menjadi cara yang baik untuk mengumpulkan informasi
sederhana tentang tugas mekanis dan teratur.Contohnya memeriksa jumlah intervensi manual
yang diperlukan dalam sehari untuk menjaga jalur perakitan berfungsi dengan lancar.

B.Kuesioner

Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data yang berdiri sendiri yang akan diberikan kepada
subjek sampel baik melalui surat, telepon atau online. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis
yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau
daftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan
jawaban (kuesioner tertutup) atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas
(kuesioner terbuka).
Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan kuesioner secara
pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing-masing cara ini memiliki kelebihan dan
kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat membangun hubungan dan
memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan langsung dalam satu
kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi kemungkinan menolak
memberikan waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok karyawan yang dikumpulkan
untuk tujuan tersebut.

a)Kelebihan Observasi

• Kuesioner memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menyusun dan merumuskan rencana
pengumpulan data dengan cermat.

• Responden dapat mengambil kuesioner ini pada waktu yang tepat dan memikirkan jawabannya
sesuai kemampuan mereka sendiri.

• Jangkauan secara teoritis tidak terbatas. Kuesioner dapat menjangkau setiap sudut dunia jika
medianya memungkinkan.

b)Kekurangan Observasi

• Kuesioner tanpa campur tangan manusia bisa sangat pasif dan melewatkan beberapa nuansa
yang lebih halus, membiarkan tanggapan terbuka untuk ditafsirkan. Wawancara dan diskusi
kelompok terfokus, seperti yang akan kita lihat nanti, sangat penting untuk mengatasi
kekurangan kuesioner ini.

• Tingkat respons bisa sangat rendah. Kuesioner dapat dirancang dengan baik dengan memilih
dengan tepat jenis pertanyaan yang untuk mengoptimalkan tingkat tanggapan, tetapi sangat
sedikit yang dapat dilakukan untuk mendorong responden tanpa berbicara langsung dengan
mereka.

c)Contoh Kasus

Penggunaan Survei dapat dilakukan melalui kuesioner yang diberikan secara langsung ketika
subjek sampel relatif memahami ide-ide yang didiskusikan dan merasa nyaman dalam membuat
tanggapan yang tepat tanpa bantuan. Sebuah survei tentang kebiasaan membaca koran, misalnya,
cocok untuk mode ini.

C.Wawancara

Melakukan wawancara dapat membantu Anda mengatasi sebagian besar kekurangan dari dua
teknik pengumpulan data sebelumnya yang telah kita bahas. Wawancara memungkinkan Anda
membangun pemahaman yang lebih dalam tentang hal ihwal di balik jawaban responden. Yang
dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si
penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan
wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon.

a)Kelebihan Wawancara

• Wawancara membantu para peneliti mengungkap wawasan yang kaya dan mendalam dan
mempelajari informasi yang mungkin mereka lewatkan.

• Kehadiran pewawancara dapat memberikan kenyamanan tambahan bagi responden saat


menjawab kuesioner dan memastikan interpretasi pertanyaan yang benar.

• Kehadiran pewawancara yang gigih dan terlatih secara fisik dapat meningkatkan tingkat
respons secara signifikan.

b)Kekurangan Wawancara

• Menjangkau semua responden untuk melakukan wawancara adalah latihan besar-besaran yang
memakan waktu yang menyebabkan peningkatan besar dalam biaya pelaksanaan survei.

• Untuk memastikan keefektifan latihan secara keseluruhan, pewawancara harus terlatih dengan
baik dalam soft skill yang diperlukan dan materi pelajaran yang relevan.

c)Kasus Penggunaan

Wawancara adalah teknik yang paling cocok untuk survei yang menyentuh masalah kompleks
seperti perawatan kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Kehadiran pewawancara untuk
membantu responden menafsirkan dan memahami pertanyaan dapat menjadi faktor penting bagi
keberhasilan survei.

D.Diskusi Kelompok Fokus (FGD)

Kelompok fokus membawa manfaat interaktif dari wawancara ke tingkat berikutnya dengan
mengumpulkan kelompok yang dipilih dengan cermat untuk diskusi yang dimoderasi tentang
subjek survei.

a)Kelebihan FGD

• Kehadiran beberapa orang yang relevan secara bersama-sama pada saat yang sama dapat
mendorong mereka untuk terlibat dalam diskusi yang dan membantu peneliti mengungkap
informasi yang mungkin tidak mereka bayangkan.

• Ini membantu para peneliti menguatkan fakta secara instan; tanggapan yang tidak akurat
kemungkinan besar akan dilawan oleh anggota kelompok fokus lainnya.

• Ini membuat para peneliti memiliki kesempatan untuk melihat kedua sisi mata uang dan
membangun perspektif yang seimbang tentang masalah tersebut.

b)Kekurangan FGD

• Menemukan sekelompok orang yang relevan dengan survei dan membujuk mereka untuk
berkumpul pada sesi pada waktu yang sama bisa menjadi tugas yang sulit.

• Kehadiran anggota yang terlalu keras dalam kelompok fokus dapat meredam pendapat mereka
yang kurang vokal.

• Anggota grup fokus sering kali menjadi mangsa pemikiran grup jika salah satu dari mereka
ternyata sangat persuasif dan berpengaruh. Ini akan mengubur keragaman opini yang mungkin
muncul. Moderator FGD harus berjaga-jaga agar hal ini tidak terjadi.

c)Contoh Kasus
Diskusi kelompok terfokus dengan dosen universitas dapat menjadi cara yang baik untuk
mengumpulkan informasi tentang cara-cara di mana sistem pendidikan kita dapat dibuat lebih
didorong oleh penelitian.

3. Jelaskan tentang Interpretasi Data untuk membuat draft LKP

• Secara definisi, interpretasi data merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menggabungkan
hasil dari analisis yang dibuat dengan bentuk kriteria, pertanyaan, ataupun standar khusus. Hal
ini berguna agar data yang sudah digunakan dapat tersampaikan dengan baik, sehingga
permasalahan-permasalahan di dalam sebuah penelitian mampu terjawab.

• Tujuan Interpretasi Data. Terdapat tiga tujuan dari dilakukannya interpretasi data dalam
sebuah penelitian, antara lain :

a. Deskripsi data : Interpretasi bertujuan untuk menafsirkan data yang sebelumnya dianalisis
berdasarkan teori-teori dan penelitian yang dilakukan.

b. Deskripsi analitik : Interpretasi bertujuan untuk mengembangkan kategori-kategori serta


hubungan-hubungan yang muncul dari data yang dihasilkan dalam penelitian.

c. Teori Substantif : Teori yang digunakan dalam interpretasi ditampilkan dalam analisis,
kemudian dibahasakan ke dalam bahasa menurut disiplin ilmu masing-masing (seperti sosiologi,
psikologi, atau lain sebagainya), hal ini kemudian akan membangun identitas dari penelitian itu
sendiri.

• Teknik Interpretasi Data. Interpretasi data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a Memperluas hasil analisis yang sudah dilakukan sebelumnya. Dapat dilakukan dengan cara
membuat pertanyaan terkait dengan dampak dari analisis sebelumnya, hubungan dan
perbedaan antara hasil analisis, dan faktor-faktor yang menyebabkannya.

b.Menghubungkan hasil analisis dengan pengalaman pribadi

c Memberi kritik, masukan, dan saran untuk analisis yang dilakukan. Berguna untuk memberi
sudut lain sehingga penelitian dapat semakin baik lagi
d Menghubungkan hasil-hasil analisis dengan landasan teori yang terdapat di bab-bab
sebelumnya

e Menghubungkan atau meninjau teori yang sesuai dengan permasalahan yang diambil dalam
penelitian.

• Prosedur Interpretasi Data

Untuk melakukan interpretasi data, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Interpretasi data
yang telah menjadi bagian dari teori serta dilengkapi dengan penyusunan hipotesis lalu
diimplementasikan dengan cara deskriptif. Alasannya agar kerangka berpikir yang sudah
menjadi landasan dalam penelitian tidak bercampur dengan hal lain sehingga mengurangi
orisinalitas dari penelitian tersebut. Setelah selesai menyusun hipotesis, langkah selanjutnya
adalah menuliskan teori dengan bahasa yang sesuai disiplin ilmu peneliti. Kemudian diakhiri
dengan pemilihan cara penulisan yang nantinya akan dilakukan dalam penelitian, seperti
deskripsi, analisis proses, sebab-akibat (kausatif), pemanfaatan analogi, ataupun argumentasi.

• Olah Data Dalam Bentuk Interpretasi

Olah data terbagi menjadi dua, yaitu berbentuk interpretasi dan non-interpretasi. Masing-
masing memiliki karakteristik yang berbeda. Olah data non interpretasi, merupakan olah data
yang hanya menghasilkan angka baik dalam bentuk indeks ataupun tabel yang berasal dari
software statistik seperti SPSS dan lain sebagainya. Olah data berjenis ini tidak menghasilkan
narasi atau interpretasi.

Sedangkan Olah data interpretasi, selain menghasilkan data berupa angka baik indeks ataupun
tabel, juga dijelaskan dengan narasi yang menyertainya guna menjelaskan angka-angka yang
dihasilkan dari penelitian tersebut. Hal ini menjadikan data akan jelas dibaca sehingga dapat
mengetahui jawaban atas perkiraan atau hipotesisi dalam penelitian yang berlangsung. Olah
data dengan interpretasi memiliki berbagai macam keunggulan, seperti menyederhanakan
pemahaman peneliti dalam hasil penelitiannya. Selain itu peneliti juga dapat memangkas
waktunya karena 50 hingga 80 % hasil penelitiannya sudah terolah dengan baik.
4. Simpulkan (ringkasan) satu topik ( misalnya topik penggajian/
pengkreditan/promosi/perekutan dll yang menjadi bahan penyusunan latarbelakang) untuk
membuat draft LKP

Judul Buku : Panduan Praktis Menyusun Sistem Penggajian & Benefit

Penulis : Senja Nilasari

Penerbit : Raih Asa Sukses

Tahun : 2016

Setiap perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya tujuan tersebut
adalah memperoleh laba dari operasi, memiliki pertumbuhan yang baik, dan terjaganya
kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Semuatujuan yang ingin dicapai tersebut
tentunya dapat dicapai perusahaan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang
diperoleh dan dimiliki oleh perusahaan.Salah satu sumber daya perusahaan yang harus dikelola
secara baik agar tujuan yang diharapkan oleh perusahaan dapat tercapai adalah sumber daya
manusia. Sumber daya manusia sebagai sarana untuk mencapai tujuan perusahaan merupakan
salah satu faktor penentu yang mempunyai andil besar dalam kinerjasuatu perusahaan. Sumber
daya manusia tersebut diartikan sebagai karyawan pengelola dan pelaksana suatu perusahaan
yang di percaya oleh perusahaan dalammelaksanakan tugas kegiatan. Semakin besar suatu
perusahaan, maka semakin banyak pula jumlah karyawan yang dibutuhkan. Perusahaan
mempunyai kesempatan yang baik untuk bertahan dan maju jika mempunyai karyawan yang
tepat, sehingga membutuhkan usaha yang terusmenerus untuk mencari, memilih, dan melatih
calon karyawan dan karyawan.Sebaliknya, karyawan membutuhkan perusahaan sebagi tempat
untuk mencarinafkah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, karyawan berhak
untuk mendapatkan gaji yang sesuai dengan kualitasnya. Sistem penggajian yang handal dan
mendukung pengendalian internal perusahaan akan mempengaruhi kepuasan karyawan dalam
bekerja dan tentu akan mempengaruhi kinerja mereka. Kinerja karyawan yang baik tentu akan
berpengaruh positif terhadap bertambahnya nilai dan produkti!itas perusahaan.Selain dilihat
dari sisi kemaksimalan kinerja karyawan, sistem yang handal akansangat menolong perusahaan
dalam mencapai efektilitas dan efisiensi. Sistem yang handal juga akan mencegah terjadinya
kerugian akibat kesalahan ataupun penyimpangan atas hukum, peraturan, dan sistem
perusahaan secara keseluruhan. Karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki
sistem penggajian yang andal, yaitu yang memenuhi prinsip - prinsip keandalan sistem dan
sekaligus mendukung pengendalian internal perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai