Anda di halaman 1dari 15

IMPLEMENTASI STRATEGI STP (SEGMENTASI,TARGETING,

POSITIONING) Chocolate Change

DISUSUN OLEH

NAMA : Sabda Fachri Zagarino Basri

NPM : 183112351650281

Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik

Ilmu Komunikasi

2019

1
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………………...1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..2
ABSTRAK………………………………………………………………………………………..3
BAB I……………………………………………………………………………………………...4
Latar belakang…………………………………………………………………………………...4
Rumusan Masalah…………………..……………………………………………………………4
BAB II…………………………………………………………………………………………….5
Dasar Teori……………………………………………………………………………………….5
2.1 Segmentasi……………………………………………………………………………………5
2.2 Targeting……………………………………………………………………………………..6
2.3 Positioning……………………………………………………………………………………6
2.4 Push …………………………………………………………………………………………..6
2.5 Pull……………………………………………………………………………………………6
BAB III……………………………………………………………………………………………7
Metodologi………………………………………………………………………………………..7
3.1 Wawancara…………………………………………………………………………………...7
3.1 Observasi……………………………………………………………………………………..7
BAB IV……………………………………………………………………………………………8
Pembahasan………………………………………………………………………………………8
4.1 Hasil Wawancara…………………………………………………………………………….8
4.2 Segmentasi…………………………………………………………………………………..11
4.3 Targeting…………………………………………………………………………………….11
4.4 Positioning…………………………………………………………………………………...12
4.5 Push………………………………………………………………………………………….12
4.6 Pull…………………………………………………………………………………………...12
4.7 Image Analisa……………………………………………………………………………….13
BAB V……………………………………………………………………………………………14
Kesimpulan……………………………………………………………………………………...14
Saran…………………………….………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..15

2
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui segmentasi, Targeting, dan Positioning pada
brand yang baru saja dirintis, dan masih belum banyak diketahui oleh khalayak - khalayak.
Persaingan menuntut perusahaan untuk merespon dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan
menciptakan inovasi baru,, perusahaan juga harus merancang strategi yaitu STP yang benar, agar
tidak kalah bersaing dengan brand - brand lainnya. Dari penelitian ini,menunjukan bahwa STP
sangat berpengaruh terhadap pembelian brand. Chocolate Changer menjadi salah satu kios
minuman yang berada di Kawasan Pejaten, Pasar Minggu,Jakarta Selatan, dan sudah terdapat
banyak gerai yang tersebar di Indonesia , kios ini harus lebih dikembangkan produknya, agar
konsumen bisa merasa lebih puas dengan produk yang ditawarkan, dan membuat konsumen
membeli produk jangka Panjang.

3
BAB I
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang para mahasiswa , pelajar , pekerja ataupun masyarakat umum sangat
suka mengkomsumsu minuman minuman segar. Varian coklat kerap kali menjadi menu favorte di
kalangan masyarakat , tak heran banyak sekali brand yang mengeluarkan varian rasa cokal
.Perkenalkan Chocolate Changer merupakan salah satu produk minuman chocolate yang sedang
hits belangkangan ini , Minuman ini mempunyai menu yang identic dengan rasa coklat yang kuat
karna berasal dari kokoa asli , Chocolate changer ini adalah booth khusus yang menjual minuman
khusus varian coklat yang terbilang baru berdiri , tepatnya pada awal bulan Mei 2014 . Chocolate
Changer berawal dari gagasan seorang pria bernama Fallyanthus Bersama adiknya Elsa Wilya .
Kedua owner tersebut berasal dari daerah Sumatra Barat . Tak hanya lezat , tetapi harga Chocolate
changer ini terbilang murah dan pas dikantong mahasiswa dan pelajar . saat ini Chocolate Changer
mempunyai satu varian special premium coklat dengan topping , bubble , melon jelly , milk
pudding dan ,strawberry jelly. Chocolate Changer juga memikirkan tentang penggunaan gula bagi
penderita diabetes yaitu ada less sugar , normal sugar dan extra sugar , sehingga sangat baik
dikonsumsi siapapun.

1.2 Rumusan Masalah


Jadi umumnya rumusan masalah merupakan sebuah pertanyaan yang lengkap dan sangat rinci
mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi masalah, yaitu:
1. Bagaimana segmentation, Targeting, dan Positioning yang dijalankan Tenda Susu Mantan
2. Strategi push dan pull yang telah diterapkan oleh Tenda Susu Mantan
3. Strategi untuk membangun brand image Tenda Susu Mantan

4
BAB II

Dasar Teori

2.1 Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan oleh suatu produk atau jasa ke dalam
beberapa segmen. Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih terarah dan efektif
sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Ada beberapa pengelompokkan
segmentasi pasar yaitu;

a. Segmentasi Geografi
Segmentasi berdasarkan geografi adalah segmentasi yang membagi pasar menjadi per unit
atau per lokasi dengan letak geografis yang berbeda , seperti, kota , kabupaten , wilayah ,
daerah atau bahkan negara jadi segmentasi ini lebih memfokuskan atau menargetkan
dimana letak lokasi yang pas dan baik untuk memulai atau berbisnis besarkan perhitungan
lokasi lokasi seperti di dekat kampus , lingkungan kerja dan lingkungan kuliner akan
menambah pasar juga .
b. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini lebih berpusat kepada individu , kepada siapa produk ini akan di pasarkan
atau di tawarkan , hal ini bisa saja berhubungan dengan jenis kelamin , anak anak , remaja
, dewasa , keluarga dan lain lain , atau juga bisa berdasarkan tingkat penghasilan , tingkat
Pendidikan , jenis pekerjaan dan bahkan rasa tau populasi yang yang tinggal di daerah
tertentu .
c. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini lebih berpusat kepada pengelompokan pembeli atau konsumen seperti
halnya . Status sosial seperti pemimpin masyarakat , pendidik , golongan elit, artis ,
golongan menengah hingga golongan rendah. Berdasarkan Gaya hidup modern , kuno ,
tradisional , hemat ataupun boros . Bedasarkan Kepribadian apakah dia konsumtif ,
seorang pecandu ataupun pemerhati produk .
d. Segmentasi tingkah laku
mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi
mereka terhadap suatu produk.

5
2.2 Targeting

Targeting adalah bidikan atau sasaran pasar yang telah kita pilih dan kita tentukan dalam analisi
segmentasi pasar , dalam targeting ini tentu saja serangkaian program pemasaran yang harus pas
dengan karakteristik pasar sasaran

2.3 Positioning

Positioning adalah suatu tindakan di mana perusahaan dari brand kita merancang
penawaran yang mengarah ke segmen pasar tertentu dan menempati tempat tertentu di dalam
pikiran segmen pasar. Dengan kata lain, positioning adalah apa yang segmen pasar tertentu
pikirkan mengenai produk atau jasa perusahaan. Positioning dilakukan dengan upaya identifikasi
, pengembangan dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik dan inovatif , dengan
demikian produk akan terlihat lebih unggul dan superior dibandingkan dengan produk pesaing
dalam presepsi konsumen.

2.4 Push Strategi

Strategi push atau strategi mendorong adalah strategi dimana produsen atau penjual
menggunakan tanaga penjual dan promosi perdagangan untuk “mendorong” produk lewat saluran
distribusi. Produsen mempromosikan produk kepada pedagang besar, pedagang besar kepada
pengecer, dan pengecer mempromosikan kepada konsumen. Atau kalua dalam produk makanan
dan minuman disebut francise .

2.5 Pull Strategy

Pull strategi adalah strategi menarik dilakukan dengan cara membranding suatu produk
melalui iklan dan promosi , dengan tujuan menarik perhatian konsumen dan memperkenalkan
produk kita kepada calon konsumen ,

6
BAB III

Metodologi Penelitian

3.1 Wawancara

Pengertian wawancara adalah proses tanya jawab antara dua orang atau lebih secara
langsung atau tatap muka . wawancara disebut sebagai interviewer dan orang yang diwawancarai
disebut sebagai interview Dalam penelitian ini saya menggunakan pertanyaan 5W+1H sebagai
patokan untuk membuat pertanyaan dalam wawancara.

3.2 Observasi

Menurut pauline young, observasi adalah suatu studi yang dilakukan dengan sengaja terencana
dan sistematis melalui penglihatan atau pengamatan terhadap gejala gejala spontan yang terjadi
saat itu.

Sedangakan Menurut Patton pengertian observasi adalah sebuah metode yang akurat serta spesifik.
Teknik pengumpulan data dan juga harus mempunyai tujuan serta mencari informasi-informasi
tentang segala kegiatan yang sedang berlangsung guna dijadikan objek kajian untuk sebuah
penelitian.

7
BAB IV

Hasil Dan Pembahasan

4.1 Hasil Wawancara

Hasil wawancara sebenarnya belum maksimal saya lakukan karna tidak dapat bertemu
pemilik atau owner dari chocolate changer secara langsung tapi bedasarkan wawancara kepada
salah satu pekerja disana saya mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk Chocolate changer
ini .

1. Apa saja Topping atau varian dari Chocolate changer ?


“ Adapun varian topping tambahan dari produk chocolate changer ini seperti Chocolate
bubble , milk pudding , jelly strawberry dan jelly melon , kalua untuk varian rasa karna
produk kamu hanya berfokus kepada varian coklat saja jadi hanya satu varian yaitu
chocolate m hal itu juga menjadi titik utama atau ciri khas produk kami “
2. Sejak kapan Chocolate changer cabang pejaten ini ada ?
“ Saya kurang tau sih mas tapi saya sudah bekerja di Chocolate changer ini sekitar 4 bulan
, setau saya cabang pejaten ini sudah ada sejak awal tahun 2019 “ ujar mbak Ratih salah
satu pekerja di chocolate changer.
3. Selain di pejaten adakah cabang lain yang terletak di daerah jabodetabek ?
“ Ada kok saat ini sudah ada 6 gerai chocolate changer yang tersebar di daerah jabodetabek
seperti di Kantin RIK Universitas Indonesia , Jl Stasiun Pondok Cina Depok ,Di Sawo
Manila Dekat Unas , Di Kantin Optima Universitas Yarsi , Di FoodCourt “Pisang Ijo”

8
Binus dan yang terakhir di Kantin Prima Universitas Bunda Mulia.

4. Bagaimana Mbak bisa menarik pengunjung untuk membeli ?


“ Biasanya saya sering memanggil orang yang berlalu Lalang atau lewat dengan cara
menawarkan produk , dengan cara memanggil juga “
5. Kenapa Mbak tidak melakukan promosi dijalan atau dengan cara berkeliling ?
“ Wah kalau itu saya harus nunggu perintah dari atasan saya dulu mas , karna kan tugas
utama dari pekerjaan saya jaga gerai , mungkin ada pekerja lain yang khusu melakukan
seperti itu ,langsung menawarkan langsung kepada calon pembeli “
6. Siapa saja yang menjadi target pembeli dari produk chocolate changer ini ?
“ Kalau target sih kita yang pasti mahasiswa yah mas karna gerai kami berlokasi di dekat
kampus karna memang ingin menarik konsumen dari kalangan mahasiswa , siswa sekolah
juga menjadi target kami selanjutnya karna didaerah ini juga termasuk daerah yang padat
pemukim jadi lokasinya strategis dan pas dengan target produk kami , dan harga produk

9
kami pun memang disesuaikan oleh kantong mahasiswa dan pelajar hanya berkisar 8 ribu
hingga 10 ribu “

Berikut adalah foto saat saya sedang melakukan wawancara

10
Bedasarkan wawancara saya dan observasi yang saya lakukan melalui internet saya bisa
membaca atau menarik kesimpulan tentang strategi apa saja yang digunakan oleh owner
dalam memasarkan produknya.
4.2 Segmentasi

Segmentasi yang digunakan oleh Chocolate changer bedasarkan pengamatan saya yaitu
bedasarkan;
Segmentasi Geografi
Chocolate changer sangat baik dalam hal penempatan gerai brandnya sendiri , mereka
dapat membaca dimana letak orang berkumpul atau tempat yang bisa dibilang ramai ,
bedasarkan wawancara dan observasi melalui jejaring internet , Hampir semua store atau
gerai dari Chocolate changer ini berkolakasi di daerah kampus atau dekata dengan kampus.
Segmentasi Demografi
Bedasarkan Demografi chocolate changer sangat memerhatikan siapa konsumennya dia
membuat gerai didekat kampus dengan tujuan karna ramainya tempat tersebut dari
berbagai macam orang , baik perempuan , laki laki , anak anak , remaja bahkan masyarakat
biasa.
Segmentasi Psikografi
Selain itu mereka juga memperhitungkan juga tingkat sosialnya , bedasarkan lokasi gerai
mereka tinggat sosialnya menengah jadi dengan cari itu mereka mematok harga yang
memang tidak terlalu mahal bagi kalangan menengah .
Segmentasi tingkah laku
Mahasiswa cenderung komsumtif dalam hal apapun mereka cenderung membeli sesuatu
yang instan baik untuk langsung diminum atau dimakan , sehingga sang owner pun sudah
memikirkan segmen tingkah laku ini sehingga mereka mendapatkan untung yang banyak
dengan mempertimbangkan sifat konsumtif masyarakat atau mahasiswa .
4.3 Targeting
Target pasar dari Chocolate changer ini lebih terfokus kepada mahasiswa dan kalangan
pelajar , kenapa saya bisa menarik kesimpulan seperti itu , karna bedasarkan segmentasi
geografi mereka , lokasi gerai mereka rata rata berlekan di daerah kampus ataupun sekolah,
bukan hanya di daerah jabodetabek saja , bahkan mereka sudah mempunya gerai di daerah
Jawa Barat seperti di Unpad , Telkom , Universitas Maranatha , UIN dll , maka bisa

11
disimpulkan bahwa target pasar dari produk atau bradk chocolate changer ini adalah
kalangan mahasiswa dan pelajar .

4.4 Positioning
Positionin dari Chocolate changer ini pun terbilang cukup idiealis menurut saya karna
tetap konsisten dengan varian coklat yang berhubungan juga dengan nama brand tersebut
, rasa coklat yang mereka tawarkan menjadi ciri khas dari produk Chocolate changer ini ,
mereka juga menambahkan sedikit inovasi dengan cara menambahkan beberapa topping
tambahan untuk menambah kelezatan dari minuman coklat itu sendiri

4.5 Strategi Push And Pull

1. Push
Stategi Push atau mendorong yang Chocolate changer adalah dengan cara mengikut
beberapa bazzar makanan dan minuman dengan cara membuka stand , Pada tahun 2018
Chcolate changer pernah mengikuti bazzar yaitu Minangkabau Week yang berlokasi di
Taman Mini Indonesia Indah , Jakarta timur tepatnya di Anjungan Sumatra Barat , focus
utama dari stratergi push ini adalah bagaimana cara kita mendorong langsung kepasar
untuk memberitahu atau membeli produk kita secara langsung mengikuti beberapa event
atau bazzar makanan adalah salah satu strategi push yang terbilang cukup ampuh karna ,
focus utama pengunjung datang ke bazzar minuman dan makanan adalah untuk mencoba
sesuatu yang baru dan enak .
2. Pull
Stategi kedua yaitu strategi pull yaitu menarik , strategi ini sangat identik dengan branding
atau pengikalan , untuk masalah branding Chocolate Changer menitik utamakan ke sosial
media atau jejaring online , mereka mempunyai Instagram dan twitter sendiri untuk
mengiklankan produknya , feeds atau foto dibuat semenarik mungkin agar dapat menarik
calon konsumen untuk membeli ,sekaligus untuk memperkenalkan produknya , kekuatan
utama dari branding melalui media sosial ini adalah bagaimana cara kita membangun
presepsi atau paradigma seseorang tentang produk kita terlihat meyakin kan dan lezat ,
berikut adalah Media sosial dari Chocolate Changer .

12
4.6 Strategi Untuk Meningkatkan Image Analisa

Menurut Frank Jefkins (2003) dalam bukunya Hubungan Masyarakat menyebutkan


Corporate Image (Citra Perusahaan) atau bisa juga image brand Sebuah upaya dari
perusahaan mengenai tujuan kedepan perusahaan di mata publiknya, tentang bagaimana
citra perusahaan mendapatkan citra positif, lebih di kenal dan di terima dengan baik oleh
publiknya. Humas berperan untuk mengupayakan dan bertanggung jawab untuk
memajukan citra perusahaan yang menjadi salah satu tujuan utama perusahaan.
Strategi saya untuk meningkatkan image Analisa yaitu dengan meningkatkan
pelayanan terhadap konsumen , jika pelayanan terhadap konsumen ramah , baik , bersi dan
cepat tentu kepuasan konsumen akan bertambah dan akan mencipkatan suatu kepuasan
tersendiri bagi pelanggan sehingga dapat menaikkan image kita di mata konsumen , selain
itu juga gerai atau toko dibuat semenarik mungkin , senyaman mungkin sehingga para
konsumen yang datang pun akan merasa nyaman dan betah ketika duduk untuk minum
atau hanya sekedar take away atau membawa pulang . membangun image juga bukan
hanya melalui fisik gerai , bisa juga dengan membuat foto produk

13
BAB V

Kesimpulan Dan Saran

Kesimpulan

Kesimpulan yang saya dapat setelah melakukan wawancara dan observasi , bisa disimpulkan
chocolate changer sudah menerapkan dengan baik mulai dari Segmentasi , Targeting dan
Positioning , dari ketiga strategi tersebut sudah sesuai sehingga dapat tercapainya suatu target ,
bedasarkan segmentasi geografi chocolate changer sangat brilliant dalam hal penempatan lokasi ,
owner sangat memperhatikan lokasi yang memang benar benar ramai dan sesuai dengan
targetingnya yaitu kalangan mahasiswa , harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau , hal ini
berhubungan dengan segementasi demografi yang rata rata pelajar atau mahasiswa yang belum
berpengahsilan sendiri , jika dinilai dari rasa , chocolate changer sangat konsisten dalam hal rasa
dan varian hal ini juga berhubungan denga positioning . sedangkan kalau dinilai dari strategi push
and pull juga sudah sangat di lakukan dengan baik , mulai dari ikut bazzar dan event sampai
promosi ke media sosial

Saran

Saran dari saya mungkin perbanyak topping karna , dengan topping yang itu saja biasanya
masyarakat akan cepat bosan dan malah pergi ke produk lain , yang kedua pertahannya cita rasa
dari Chocolate Changer .

14
DAFTAR PUSTAKA

Jefkins, Frank. 2003. Public Relations Edisi kelima, Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Zulkiflimansyah. 2007. Manajemen Strategi, Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations : Konsep dan aplikasinya di Indonesia :
Pustaka Utama Graiti

Ruslan, Rosady. 2010. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Edisi Revisi 10
.Jakarta. PT Grafindo Persada.

http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20296227-S-Ruth%20Eveline%20Ramatiur.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai