Bab 1 :
Oleh :
Dedrizaldi 14059005
Jurusan : Manajemen
2016
Daftar Isi
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Bab II Pembahasan
2. Falsafah Kualitas
3. Dimensi Kualitas
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Bab I
Pendahuluan
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian dan pentingnya kualitas ?
2. Apa saja falsafah kualitas ?
3. Apa saja yang termasuk dimensi kualitas ?
4. Bagaimana perspektif dan sejarah kualitas ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dan pentingnya kualitas
2. Untuk mempelajari falsfah kualitas
3. Untuk mempelajari dimensi manajemen kualitas
4. Untuk mengetahui bagaimana prespektif dan sejarah kualitas
D. Manfaat
1. Memberikan informasi tentang arti kualitas dan apa saja pentingnnya kualitas
2. Sebagai bahan referensi bagi penulis dan pembaca selanjutnya dalam membahas
masalah ini dikemudian hari
3. Sebagai bahan acuan perkuliah manajemen kualitas
4. Memberikan informasi tinjauan manajemen kualitas
Bab II
Pembahasan
Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, bervariasi dari konvensional
sampai yang lebih strategic. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan
karakteristik langsung dari suatu produk seperti kinerja (performance), keandalan
(reliability), kemudahan dalam penggunaan (easy of use), estetika (esthetics), dan sebagainya.
Bagaimanapun cara manajer dari perusahaan yang sedang berkompetisi dalam pasar global
harus memberikan perhatian serius pada definisi kualitas yang bersifat strategik yaitu kualitas
adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi kebutuhan pelanggan (meeting the needs of
customers). Manajemen kualitas didefinisikan sebagai suatu cara untuk meningkatkan
performansi secara terus menerus pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area
fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan
modal yang tersedia.
Dalam Quality vocabulary, kualitas didefinisikan sebagi totalitas dari karakteristik
suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan
(customer satisfaction) atau kesesuaian terhadap kebutuhan atau persyaratan (conformance to
the requirements).
Manajemen kualitas adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang
menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi. Dalam rangka
mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang hemat dan
ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan
management kualitas.
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan kualitas itu
penting, yaitu:
Reputasi Perusahaan.
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan
pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
Kehandalan Produk.
Keterlibatan global.
2. Falsafah Kualitas
8. Fokus pengendalian (control) pada proses, bukan hanya pada hasil out put.
Sistem Manajemen Mutu merupakan sebuah sistem yang berevolusi dari sistem
pemeriksaan mutu, kendali mutu, kemudian berkembang menjadi sistem penjaminan mutu
sampai kemudian menjadi sistem manajemen mutu terpadu.
Untuk menghindari produk yang tidak sesuai dan kemudian dilakukan pemrosesan
ulang tersebut itulah kemudian melahirkan proses penjaminan mutu (quality assurance).
Berbeda dengan proses pemeriksaan mutu dan pengendalian mutu yang melakukan
pengecekkan pada saat produk jadi. Pada proses penjaminan mutu, pelaksanaan pengecekkan
dilakukan pada saat proses pembuatan sebuah produk. Kondisi ini mendasarkan pada asumsi
bahwa produk yang baik selalu dihasilkan dari proses yang baik, sehingga memastikan bahwa
proses berjalan dengan baik harus dilakukan sehingga tidak akan terjadi kesalahan produk
yang akan menyebabkan dilakukannya perbaikan atau pemrosesan ulang sebuah produk yang
sudah jadi.
3. Dimensi Kualitas
Dimensi Estetika
Istilah lain untuk menyebut dimensi ini adalah dimensi sensory characteristic.
Dimensi ini melihat kualitas suatu barang dari penampilan, corak, rasa, daya tarik,
bau, selera, dan beberapa faktor lainnya mungkin menjadi aspek penting dalam
kualitas. Dimensi ini menyangkut keindahan, keserasian atau kesesuaian yang
membuat enak dipandang, atau dirasakan sehingga memberikan suatu daya tarik
tersendiri kepada konsumen.
1. Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit
didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur.
2. Product-based Approach
Kulitas dalam pendekatan ini adalah suatu karakteristik atau atribut yang dapat
diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan adanya perbedaan atribut yang dimiliki
produk secara objektif, tetapi pendekatan ini tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam
selera dan preferensi individual.
3. User-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung
pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan preferensi
seseorang atau cocok dengan selera (fitnes for used) merupakan produk yang
berkualitas paling tinggi.
4. Manufacturing-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-based atau dari sudut pandang
produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang sesuai dengan persyaratan
(conformance quality) dan prosedur. Pendekatan ini berfokus pada kesesuaian
spesifikasi yang ditetapkan perusahaan secara internal. Oleh karena itu, yang
menentukan kualitas adalah standar standar yang ditetapkan perusahaan, dan bukan
konsumen yang menggunakannya.
5. Value-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi nilai dan harga.
Kualitas didefinisikan sebagai affordable ascellence. Oleh karena itu kualitas dalam
pandangan ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi
belum tentu produk yang paling bernilai. Produk yang paling bernilai adalah produk
yang paling tepat beli.
Sejarah Kualitas
Pada mulanya sistem untuk memonitor dan memanager kualitas hanya berupa
pengukuran (inspection), yang akhirnya banyak mengalami perkembangan sehingga dikenal
dengan adanya sistem pengendalian kualitas (Quality Control) serta jaminan kualitas (Quality
Assurance).Sejak tahun 1970, sistem-sistem tersebut diatas yaitu Inspection, Quality Control
dan Quality Assurance dikembangkan dan disempurnakan menjadi Total Quality
Management (TQM). Dimana TQM ini mengintegrasikan semua level di atas menjadi satu
kesatuan untuk menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu organisasi, berfokus pada kualitas
dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber daya manusia dan ditujukan pada
kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan dan memberikan manfaat pada
anggota organisasi (sumber daya manusianya) dan masyarakat TQM juga diterjemahkan
sebagai pendekatan berorientasi pelanggan yang memperkenalkan perubahan manajemen
yang sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu
organisasi. Proses TQM memiliki input yang spesifik (keinginan, kebutuhan, dan harapan
pelanggan), mentransformasi (memproses) input dalam organisasi untuk memproduksi
barang atau jasa yang pada gilirannya memberikan kepuasan kepada pelanggan (output).
Tujuan utama Total Quality Management adalah perbaikan mutu pelayanan secara terus-
menerus.Dengan demikian, juga Quality Management sendiri yang harus dilaksanakan secara
terus-menerus. Sejak tahun 1950-an pola pikir mengenai mutu terpadu atau TQM sudah
muncul di daratan Amerika dan Jepang dan akhirnya Koji Kobayashi, salah satu CEO of
NEC, diklaim sebagai orang pertama yang mempopulerkan TQM, yang dia lakukan pada saat
memberikan pidato pada pemberian penghargaan Deming prize di tahun. Banyak perusahaan
Jepang yang memperoleh sukses global karena memasarkan produk yang sangat bermutu.
Perusahaan/organisasi yang ingin mengikuti perlombaan/ bersaing untuk meraih laba/manfaat
tidak ada jalan lain kecuali harus menerapkan Total QualityManagement. Philip Kolter
(1994) mengatakan Quality is our best assurance of custemer allegiance, our strongest
defence against foreign competition and the only path to sustair growth and earnings.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
1. Bahwasannya kualitas merupakan salah satu faktor penentu loyalnya seorang
pelanggan kepada suatu merk atau perusahaan.
2. Kualitas meningkatkan performansi secara terus menerus pada setiap level operasi
atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi, dengan
menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia.
3. Manajemen kualitas adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan yang
menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu perusahaan/organisasi.
B. Saran
file:///E:/Tugas/Kuliah/Semester5/Manajemen/Kualitas/Mutu/Bab1/KUALITAS
/DAN0/MANAJEMEN/KUALITAS/tariecliple.html
http://aerilynbellvania.blogspot.co.id/2014/09/makalah-manajemen-operasional-
manajemen.html
file:///E:/Tugas/Kuliah/Semester/Manajemen/Kualitas/Mutu/Bab/5Pengertian/K
ualitas/Menurut/Para/Ahli.html
file:///E:/Tugas/Kuliah/Semester/5/Manajemen/Kualitas/Mutu/Bab/Dimensi/Ku
alitas/Produk/REFERENSI/MANAJEMEN/KUALITAS.html