Market Driven Strategy adalah suatu pelaksanaan strategi untuk mendapatkan informasi
tentang pasar sebagai basis informasi pemilihan, perumusan dan penerapan strategi untuk
mendapatkan keunggulan dalam pemasaran. Konsep Market-Driven Strategy menjadi
sebuah konsep mutlak yang harus diterapkan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis.
Market Driven Strategy secara garis besar adalah strategi yang diaplikasikan dengan cara
memahami pasar, customers dan pesaing. Memahami pasar dapat diartikan bahwa produk
yang diberikan harus sesuai apa yang diinginkan pasar.
Memahami pelanggan dapat diartikan selain membuat produk yang diinginkan pasar, juga
memberikan nilai tambah (value) kepada pelanggan, nilai yang diberikan harus lebih dari
pengorbanan yang telah dilakukan. Setelah memahami pasar juga harus memahami
pesaing, memahami kondisi pesaing, nilai apa yang diberikan pesaing kepada pelanggan,
teknologi apa yang pesaing pakai dan lain sebagainya.
Secara gambaran besar, market-driven strategi bukan merupakan konsep ditujukan khusus
untuk fungsi pemasaran itu sendiri, melainkan cara pandang perusahaan lebih luas dan
mengintegrasikan keseluruhan proses dalam menciptakan sebuah nilai yang tepat untuk
pasar. Konsep ini sangat kritis dan penting digunakan, karena merupakan langkah
strategis bagi perusahaan. Market-driven tidak menerapkan hanya sebuah strategi jangka
pendek, tetapi langkah panjang kedepan eksistensi perusahaan. Cravens menyajikan
empat karakteristik dalam konsep market-driven strategy yang harus diadopsi oleh
perusahaan yakni becoming market oriented, determining distinctive
capabilities, matching customer value requirements to capabilities dan achieving superior
performance.
2. Fokus Pelanggan
Perusahaan harus memahami preferensi dan hal yang dibutuhkan konsumen dan secara
efektif mengarahkan sumber daya yang dimiliki pada kepuasan konsumen. Berorientasi
pada pelanggan juga berarti paham akan nilai apa yang mereka inginkan agar mereka
puas dengan tujuan pembeliannya. Organisasi yang fokus pada pasar dengan cara
memahami apa yang menjadi keinginkan pelanggan secara efektif membutuhkan skil
dari dari sumber daya yang ada di dalam sebuah organisasi. Terlebih dalam beberapa riset
menunjukan preferensi konsumen muda lebih cepat berubah. Fokus pada pelanggan akan
menemukan sebuah nilai dari pembeli dengan cara membantu mereka menemukan apa
yang mereka inginkan dengan demikian akan ada pembelian kembali.
3. Competitor Intelligent
Organisasi berorientasi pasar juga harus memiliki pemahaman yang baik pada pesaing
mereka sebagaimana pemahaman mereka pada pelanggannya. Gagal dalam
mengidentifikasi dan merespon ancaman kompetitor dapat memberikan konsekuensi yang
serius pada perusahaan. Beberapa metode seperti benchmark dengan kompetitor masih
sangat relevan guna mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada dalam perusahaan.
Dan perlu diperhatikan juga terkait hubungan dengan kompetitor saat ini harus dibina
dengan baik.
4. Cross-functional coordination
Perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada pasar adalah perusahaan yang bekerjasama
untuk menyediakan nilai yang pelanggan superior (lebih tinggi). Strategi berbasis pasar
juga memberi penekanan pada faktor internal organisasi. dalam hal ini sederhananya
jika dibahasakan berarti koordinasi lintas fungsional. Perusahaan berorientasi pasar
efektif apabila seluruh fungsi bisnisnya bekerja sama dalam menciptaan nilai pelanggan
yang superior. Integrasi menjadi satu kata kunci penting dalam menciptakan nilai
pelanggan. Mencapai efektifitas organisasi adalah tujuannya. Seluruh bidang fungsional
organisasi harus bekerjasama untuk memberikan nilai pelanggan yang superior.
Koordinasi yang buruk akan berdampak pada tidak stabilnya perusahaan yang
menyebabkan tidak efektif dan efisiennya yang tentunya berujung pada pelemahan nilai
pada pelanggan.
5. Performance Implication
Perusahaan berorientasi pasar memulai analisis strategi dengan melihat pasar dan
kompetitor. Perusahaan yang berorientasi pasar juga menunjukkan performa organisasi
yang lebih baik dibanding perusahaan yang tidak berorientasi pasar. Kinerja internal
perusahaan tentu menjadi hal yang mutlak menjadi tolak ukur kesuksesan suatu usaha.
Implikasi dari kinerja yang baik akan selalu mendukung pelayanan yang lebih prima.
Dari uraian karakteristik diatas, maka dapat disimpukan bahwa saat ini perusahaan baik
skala besar atau kecil dihadapkan dengan persaingan usaha yang semakin kompetitif pada
pasarnya masing-masing. Sehingga diperlukan langkah-langkah yang tidak biasa, yaitu
langkah strategis untuk dapat meningkatkan nilai pada pelanggan guna mencapai
keunggulan usaha, dan strategi berbasis pasar merupakan salah satu pendekatan yang
dapat digunakan guna mencapai keunggulan kompetitif.
Daftar Rujukan
Cravens, David W. & Piercy. Nigel F. 2010. Strategic Marketing.American, New York
McGraw-Hill.